MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
PEMERINTAH SARANA PRASARANA BUDIDAYA PERIKANAN
TAHUN ANGGARAN 2021.
Pasal 1
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Sarana
Prasarana Budidaya Perikanan Tahun Anggaran 2021
dipergunakan sebagai acuan dalam rangka melaksanakan
kegiatan penyaluran bantuan pemerintah sarana prasarana
budidaya perikanan.
Pasal 2
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Sarana
Prasarana Budidaya Perikanan Tahun Anggaran 2021
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam
Lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 3
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku,
Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor
145/PER-DJPB/2021 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran
Bantuan Pemerintah Sarana Prasarana Budidaya Perikanan
Tahun Anggaran 2021, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 4
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Juli 2021
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,
Ttd.
TB. HAERU RAHAYU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permintaan ikan secara global sebagian besar berasal dari hasil
penangkapan ikan di laut. Namun demikian pemanfaatan sumberdaya
tersebut di sejumlah negara dan perairan internasional saat ini dilaporkan
telah berlebih. Di lain pihak, tingkat konsumsi ikan cenderung mengalami
peningkatan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk tiap tahunnya,
sehingga diperlukan suatu solusi sebagai upaya untuk memenuhi
permintaan konsumsi ikan yang cenderung meningkat dan produksi
perikanan hasil tangkap yang cenderung mengalami penurunan.
Selain itu, produksi Perikanan Budidaya sebagai salah satu komoditas
utama di sektor perikanan, berhasil memberikan kontribusi yang cukup baik
yaitu dengan jumlah produksi perikanan budidaya nasional tahun 2019
sebesar 15,13 juta ton (angka sangat sementara, sumber: statistik.go.id) yang
mengalami peningkatan produksi dari tahun 2018 dengan jumlah produksi
15,79 juta ton (angka sementara, sumber: statistik.go.id). Namun demikian
peningkatan produksi tersebut masih jauh dari target yang telah ditetapkan
yaitu sebesar 29,9 juta ton di tahun 2019, sehingga perlu adanya strategi
khusus untuk peningkatan produksi perikanan budidaya nasional.
Perikanan budidaya merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan,
mengingat produksinya yang bisa dikontrol baik dengan teknologi inovasi
maupun kapasitasnya. Oleh karena itu alternatif pemasok hasil perikanan
diharapkan berasal dari pembudidayaan ikan. Pertumbuhan perikanan
budidaya di masa mendatang merupakan bagian kunci dalam menyediakan
pasokan ikan dalam sistem perikanan untuk pangan nasional, regional, dan
dunia serta menciptakan lapangan pekerjaan. Namun demikian, salah satu
kendala pembudidaya dalam budidaya Ikan yaitu masa pemeliharaan yang
relatif lama yang disebabkan oleh benih dan pakan yang kurang berkualitas.
Sementara itu, di tahun 2021 kondisi pandemi covid-19 yang masih
melanda dunia secara langsung berdampak terhadap seluruh sektor
perekonomian termasuk didalamnya adalah sektor perikanan budidaya.
Akibat dari pandemi covid-19 menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah yaitu pemberian
bantuan pemerintah sarana prasarana produksi budidaya sebagai pemulihan
ekonomi sekaligus guna memperkuat ketahanan pangan.
Berdasarkan uraian di atas, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
akan melaksanakan penyaluran bantuan sarana prasarana budidaya
perikanan yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2021. Guna
menunjang pelaksanaan kegiatan agar dapat berjalan secara efektif dan
optimal sesuai target, maka perlu disusun Petunjuk Teknis Penyaluran
Bantuan Pemerintah Sarana Prasarana Budidaya Perikanan Tahun Anggaran
2021.
B. Tujuan
1. Tujuan Penyaluran Bantuan Pemerintah Sarana Prasarana Budidaya
Perikanan Tahun Anggaran 2021 adalah:
a. kontribusi produksi ikan hasil budidaya sebesar 353 ton selama 1
(satu) siklus;
b. peningkatan kemampuan usaha pembudidaya ikan; dan
c. peningkatan ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi masyarakat
yang berada dalam suasana pandemi covid-19.
2. Sasaran Penyaluran Bantuan Pemerintah Sarana Prasarana Budidaya
Perikanan Tahun Anggaran 2021 adalah Kelompok Masyarakat,
Masyarakat Hukum Adat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga
Pendidikan dan/atau Lembaga Keagamaan.
3. Indikator Keberhasilan Penyaluran Bantuan Sarana Prasarana Budidaya
Perikanan Tahun Anggaran 2021 adalah tersalurkannya paket sarana
prasarana budidaya perikanan sejumlah 664 (enam ratus enam puluh
empat) paket.
C. Pengertian
Dalam petunjuk teknis ini, yang dimaksud dengan:
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada kelompok
masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah.
2. Bantuan Sarana Prasarana Budidaya Perikanan Tahun Anggaran 2021
yang selanjutnya disebut dengan Bansarpras Budidaya adalah bantuan
pemerintah berupa sarana dan/atau prasarana budidaya ikan yang
diberikan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melalui Satker
Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya kepada masyarakat.
3. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang selanjutnya disebut
Direktorat Jenderal adalah unit kerja eselon I pada Kementerian Kelautan
dan Perikanan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan di bidang
pengelolaan perikanan budidaya.
4. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya yang selanjutnya disebut Direktur
Jenderal adalah Direktur Jenderal yang melaksanakan tugas teknis di
bidang perikanan budidaya.
5. Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya yang selanjutnya disebut
Direktorat adalah adalah unit satuan kerja dibawah Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang produksi ikan konsumsi, ikan hias, pengembangan
usaha, dan pelayanan usaha perikanan budidaya.
6. Dinas Provinsi adalah satuan kerja perangkat daerah di Provinsi yang
membidangi urusan kelautan dan perikanan.
7. Dinas Kabupaten/Kota adalah satuan kerja daerah di Kabupaten/Kota
yang membidangi urusan perikanan.
8. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah
pejabat yang memperoleh kuasa dari Menteri Kelautan dan Perikanan
untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.
9. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah
pejabat yang diberi kewenangan oleh Menteri/KPA untuk mengambil
keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran
atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
10. Kuasa Pengguna Barang yang selanjutnya disingkat KPB adalah pejabat
pemegang kewenangan penggunaan barang milik Direktorat Jenderal.
11. Kelompok Kerja Pemilihan yang selanjutnya disebut Pokja Pemilihan
adalah sumber daya manusia yang ditetapkan oleh pimpinan Unit Kerja
Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) untuk mengelola pemilihan Penyedia.
12. Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/pejabat
fungsional/personel yang bertugas melaksanakan Pengadaan Langsung,
Penunjukan Langsung, dan/atau E-purchasing.
13. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PPHP
adalah tim yang bertugas memeriksa administrasi hasil pekerjaan
Pengadaan Barang/Jasa.
14. Kelompok Kerja Pusat adalah tim pelaksana kegiatan bantuan sarana
prasarana produksi budidaya di tingkat pusat termasuk UPT dan
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya.
15. Tim Teknis Kabupaten/Kota adalah tim pelaksana kegiatan bantuan
sarana prasarana produksi budidaya di tingkat Kabupaten/Kota dan
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya.
16. Penyuluh adalah Penyuluh Perikanan Pegawai Aparatur Sipil Negara dan
Penyuluh Perikanan Bantu.
BAB II
PEMBERI BANTUAN, RINCIAN JUMLAH, PERSYARATAN PENERIMA,
TATA KELOLA PENCAIRAN DANA, DAN PENYALURAN DANA
BANTUAN PEMERINTAH
Jumlah
No. Spesifikasi barang
minimal
1 Benur Udang Vaname minimal PL 10 (kondisi benur sehat 93.000 ekor
dan berasal dari unit pembenihan yang bersertifikat CPIB),
benur berasal dari induk impor (F1), dan bergaransi
penggantian kematian selama 14 (empat belas) hari
2 Pakan buatan terdaftar di Kementerian Kelautan dan
Perikanan serta memiliki masa kedaluwarsa minimal 2,5
(dua setengah) bulan sejak serah terima pakan
- Grower (Pellet, 1.6 x 1 - 3 mm), protein minimal 30% 725 kg
- Finisher (Pellet, 1.8 x 1 - 3 mm), protein minimal 28% 600 kg
3 Pompa Alkon 3 atau 4 inchi 1 unit
4 Selang Spiral PVC 3 atau 4 inchi 15 m
5 Selang Terpal – PE 3 atau 3 atau 4 inchi 10 m
6 DO meter 1 unit
7 pH meter 1 unit
8 Refraktosalinometer 1 unit
Jumlah
No. Spesifikasi barang
minimal
1 Benur Udang Vaname minimal PL 10 (kondisi benur sehat 75.000 ekor
dan berasal dari unit pembenihan yang bersertifikat CPIB),
benur berasal dari induk impor (F1), dan bergaransi
penggantian kematian selama 14 (empat belas) hari
2 Pakan buatan terdaftar di Kementerian Kelautan dan
Perikanan serta memiliki masa kedaluwarsa minimal 2,5
(dua setengah) bulan sejak serah terima pakan
- Starter (Crumble, 0.425 - 0.71 mm) Protein minimal 30% 50 kg
- Starter (Crumble, 0.71 - 1.0 mm), protein minimal 30% 75 kg
Jumlah
No. Spesifikasi barang
minimal
- Grower (Pellet, 1.6 x 1 - 3 mm), protein minimal 30% 650 kg
- Finisher (Pellet, 1.8 x 1 - 3 mm), protein minimal 28% 275 kg
3 Pompa Alkon 3 atau 4 inchi 1 unit
4 Selang Spiral PVC 3 atau 4 inchi 15 m
5 Selang Terpal – PE 3 atau 3 atau 4 inchi 10 m
6 Kincir Air (Paddle Wheel) 2 unit
7 Panel Listrik 1 unit
Jumlah
No. Spesifikasi barang
minimal
1 Benur Udang Windu minimal PL 12 (kondisi benur sehat 100.000 ekor
dan berasal dari unit pembenihan yang bersertifikat CPIB)
dan bergaransi penggantian kematian selama 14 (empat
belas) hari
2 Pakan buatan terdaftar di Kementerian Kelautan dan
Perikanan serta memiliki masa kedaluarsa minimal 2,5
(dua setengah) bulan sejak serah terima pakan
- Grower (Pellet, 1.6 x 1 - 3 mm), protein minimal 30% 800 kg
- Finisher (Pellet, 1.8 x 1 - 3 mm), protein minimal 28% 625 kg
3 Pompa Alkon 3 atau 4 inchi 1 unit
4 Selang Spiral PVC 3 atau 4 inchi 15 m
5 Selang Terpal – PE 3 atau 3 atau 4 inchi 25 m
6 DO meter 1 unit
7 pH meter 1 unit
8 Refraktosalinometer 1 unit
Jumlah
No. Jenis Barang Spesifikasi
minimal
1 Lele
Benih Ukuran minimal 8 (delapan) cm (kondisi benih 9.000 ekor
sehat dan benih berasal dari unit pembenihan
yang bersertifikat CPIB dan bergaransi
penggantian kematian selama 14 hari)
Jumlah
No. Jenis Barang Spesifikasi
minimal
Pakan Pakan buatan (terdaftar di KKP), memiliki masa
kedaluarsa minimal 2,5 (dua setengah) bulan
- Starter (ukuran 1 mm), protein minimal 30% 90 kg
- Grower (ukuran 2 mm), protein minimal 28% 180 kg
- Finisher (ukuran 3 mm), protein minimal 28% 570 kg
2 Patin
Benih Ukuran minimal 5 (lima) cm (kondisi benih 2.000 ekor
sehat dan benih berasal dari unit pembenihan
yang bersertifikat CPIB dan bergaransi
penggantian kematian selama14 hari)
Pakan Pakan buatan (terdaftar di KKP), memiliki masa
kedaluarsa minimal 2,5 (dua setengah) bulan
- Starter (ukuran 1 mm), protein minimal 25% 90 kg
- Grower (ukuran 2 mm), protein minimal 25% 180 kg
- Finisher (ukuran 3 mm), protein minimal 25% 600 kg
3 Nila
Benih Ukuran minimal 5 (lima) cm (kondisi benih 3.900 ekor
sehat dan benih berasal dari unit pembenihan
yang bersertifikat CPIB dan bergaransi
penggantian kematian selama 14 hari)
Pakan Pakan buatan (terdaftar di KKP), memiliki masa
kedaluarsa minimal 2,5 (dua setengah) bulan
- Starter (ukuran 1 mm), protein minimal 25% 60 kg
- Grower (ukuran 2 mm), protein minimal 25% 90 kg
- Finisher (ukuran 3 mm), protein minimal 25% 330 kg
4 Nila di KJA
Benih Ukuran minimal 5 (lima) cm (kondisi benih 3.900 ekor
sehat dan benih berasal dari unit pembenihan
yang bersertifikat CPIB dan bergaransi
penggantian kematian selama14 hari)
Pakan Pakan buatan (terdaftar di KKP), memiliki masa
kedaluarsa minimal 2,5 (dua setengah) bulan
- Starter (ukuran 1 mm), protein minimal 25% 60 kg
- Grower (ukuran 2 mm), protein minimal 25% 90 kg
- Finisher (ukuran 3 mm), protein minimal 25% 330 kg
5 Gurame
Benih Ukuran minimal 6 (enam) cm (kondisi benih 1.600 ekor
sehat dan benih berasal dari unit pembenihan
yang bersertifikat CPIB dan bergaransi
penggantian kematian selama14 hari)
Pakan Pakan buatan (terdaftar di KKP), memiliki masa
kedaluarsa minimal 2,5 (dua setengah) bulan
- Starter (ukuran 1 mm), protein minimal 25% 120 kg
- Grower (ukuran 2 mm), protein minimal 25% 240 kg
- Finisher (ukuran 3 mm), protein minimal 25% 750 kg
6 Kakap Putih
Benih Ukuran minimal 7 (tujuh) cm (kondisi benih 600 ekor
sehat dan benih berasal dari unit pembenihan
yang bersertifikat CPIB dan bergaransi
penggantian kematian selama14 hari)
Pakan Pakan buatan (terdaftar di KKP), memiliki masa
kedaluarsa minimal 2,5 (dua setengah) bulan
- Starter (ukuran 1 mm), protein minimal 42% 40 kg
- Grower (ukuran 2 mm), protein minimal 42% 60 kg
- Finisher (ukuran 3 mm), protein minimal 42% 260 kg
Jumlah
No. Jenis Barang Spesifikasi
minimal
7 Kerapu
Benih Ukuran minimal 10 (sepuluh) cm (kondisi 580 ekor
benih sehat dan benih berasal dari unit
pembenihan yang bersertifikat CPIB dan
bergaransi penggantian kematian selama14
hari)
Pakan Pakan buatan (terdaftar di KKP), memiliki masa
kedaluarsa minimal 2,5 (dua setengah) bulan
- Starter (ukuran 1 mm), protein minimal 48% 40 kg
- Grower (ukuran 2 mm), protein minimal 48% 80 kg
- Finisher (ukuran 3 mm), protein minimal 48% 240 kg
8 Bandeng
Benih Ukuran minimal 3 (tiga) cm (kondisi benih 6.000 ekor
sehat dan benih berasal dari unit pembenihan
yang bersertifikat CPIB dan bergaransi
penggantian kematian selama14 hari)
Pakan Pakan buatan (terdaftar di KKP), memiliki masa
kedaluarsa minimal 2,5 (dua setengah) bulan
- Starter (ukuran 1 mm), protein minimal 28% 120 kg
- Grower (ukuran 2 mm), protein minimal 28% 240 kg
- Finisher (ukuran 3 mm), protein minimal 28% 850 kg
2. Persyaratan Administrasi
a. bersedia membuat dan menandatangani surat pernyataan
kesanggupan calon penerima bantuan (formulir 1); dan
b. mengusulkan bantuan sarana prasarana produksi budidaya sesuai
dengan jenis paket yang tersedia.
3. Persyaratan Lokasi
a. memiliki lahan dan/atau wadah untuk melakukan usaha
pembudidayaan ikan dengan luas lahan dan/atau wadah minimal:
1) Udang vaname tradisional plus : 20.000 m2
2) Udang vaname semi intensif : 2.000 m2
3) Udang windu tradisional plus : 20.000 m2
4) Lele : 75 m2
5) Patin : 350 m2
6) Nila : 1.000 m2
7) Nila (KJA) : 4 KJA ukuran @ 3x3 m2
8) Gurame : 140 m2
9) Kakap Putih (Tambak) : 285 m2
10) Kakap Putih (KJA) : 3 KJA ukuran @ 3 x 3 m2
11) Kerapu : 3 KJA ukuran @ 3 x 3 m2
12) Bandeng : 2.800 m2
13) Budikdamber : 30 m2
b. kepemilikan lahan jelas (milik sendiri atau sewa minimal 1 tahun)
dan tidak dalam sengketa;
c. memiliki sumber air dalam jumlah yang memadai dengan kualitas
yang sesuai dengan persyaratan pembudidayan ikan dan tidak
tercemar dari bahaya pangan; dan
d. memiliki aksesibilitas transportasi dan komunikasi.
c. Dinas Provinsi:
1) melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal dan Dinas
Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan Bansarpras
Budidaya;
2) melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi kepada penerima
bantuan; dan
3) menyampaikan laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan
kepada Direktorat Jenderal.
d. Dinas Kabupaten/Kota:
1) melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal dan Dinas
Provinsi;
2) melakukan sosialisasi kegiatan Bansarpras Budidaya kepada
calon penerima Bantuan;
3) melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan Bansarpras Budidaya; dan
4) menyampaikan laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan
Bansarpras Budidaya kepada Dinas Provinsi.
f. Penyuluh Perikanan:
1) Melakukan registrasi calon penerima pada Kartu Pelaku Utama
Sektor Kelautan dan Perikanan (Kartu KUSUKA);
2) melakukan input calon penerima pada laman satu data;
3) melakukan koordinasi pelaksanaan Bansarpras Budidaya dengan
Dinas Kabupaten/Kota;
4) bersama-sama dengan Dinas Kabupaten/Kota, melakukan
pendampingan teknis dan manajemen usaha kegiatan Bansarpras
Budidaya ; dan
5) menyampaikan laporan hasil pendampingan kegiatan Bansarpras
Budidaya kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota.
g. Penerima Bantuan
1) membuat surat pernyataan kesanggupan calon penerima bantuan
(Formulir 1);
2) melaksanakan dan memanfaatkan Bantuan Pemerintah sesuai
surat pernyataan kesanggupan calon penerima bantuan; dan
3) menyampaikan laporan pemanfaatan pelaksanaan pekerjaan
kepada Direktur Jenderal tembusan Dinas Provinsi dan Dinas
Kabupaten/Kota.
B. Ketentuan Perpajakan
Ketentuan perpajakan pelaksanaan swakelola pada Bantuan Pemerintah
ini mengikuti ketentuan perundang-undangan.
C. Sanksi
Apabila berdasarkan pemantauan, evaluasi, dan/atau pemeriksaan oleh
pejabat yang berwenang dalam pelaksanaan kegiatan Penyaluran Bantuan
Pemerintah ini, ditemukan bahwa penerima bantuan terbukti sah melakukan
kekeliruan atau kesalahan:
1. tidak memanfaatkan dan mengelola Bantuan Pemerintah minimal 2 (dua)
tahun atau minimal 4 (empat) siklus setelah bantuan diberikan;
2. memanfaatkan dan mengelola Bantuan Pemerintah dengan melakukan
kegiatan yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku;
3. menghilangkan Bantuan Pemerintah yang telah diterima dengan tidak
dapat membuktikan Berita Acara Kehilangan oleh Kepolisian; dan/atau
4. menjaminkan, menggadaikan, dan/atau memperjualbelikan Bansarpras
Budidaya ke pihak lain,
maka penerima bantuan dikenakan sanksi sebagai berikut:
1. wajib mengganti Bansarpras Budidaya yang telah diberikan dengan jenis
barang dan jumlah yang sama untuk dilakukan pengalihan bantuan
kepada pihak lain yang memenuhi kriteria persyaratan yang difasilitasi
oleh Dinas Kabupaten/Kota setempat yang dilengkapi dengan berita
acara; dan/atau
2. tidak diikutsertakan kembali dalam program sejenis yang dikelola lingkup
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
BAB IV
PEMBINAAN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA PELAPORAN
A. Pembinaan
Pembinaan kepada penerima Bantuan Pemerintah meliputi aspek teknis
dan manajemen usaha. Pembinaan dilakukan secara berkala dan berjenjang
oleh Penyuluh, Dinas Kabupaten/Kota, Dinas Provinsi, dan/atau Direktorat
Jenderal. Bentuk pembinaan dapat berupa:
1. pemberian Petunjuk Teknis Penyaluran Bansarpras Budidaya ; dan
2. pendampingan dan penyuluhan dilakukan sesuai dengan kewenangan.
C. Pelaporan
Pelaporan dilakukan berjenjang secara berkala setiap siklus budidaya,
laporan berupa softcopy dan/atau hardcopy disampaikan kepada Direktur
Jenderal c.q. Direktur Produksi dan Usaha Budidaya dengan alamat:
Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya,
Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Gedung Mina Bahari IV lantai 6,
Jl. Medan Merdeka Timur nomor 16, Jakarta Pusat
faksimile : 021-3514758
BAB V
PENUTUP
Nama : .......................................................................................
Kelompok/Lembaga : .......................................................................................
Jabatan : Ketua Kelompok/Lembaga …………………………………….
Alamat : ......................................................................................
Dalam rangka pelaksanaan Bantuan Sarana dan Prasarana Produksi Budidaya, dengan
ini menyatakan:
1. tidak menerima Bantuan Sarana dan Prasarana Produksi Budidaya dari instansi
pemerintah pada tahun 2021;
2. Lahan usaha perikanan budidaya yang kami miliki merupakan benar milik
sendiri/sewa minimal 1 tahun (*);
3. Kelompok kami telah terdaftar di Desa/Kelurahan dan/atau memiliki tanda
pencatatan usaha perikanan dari Dinas setempat; (khusus bagi kelompok
pembudidaya ikan);
4. Kelompok/lembaga kami sesuai kriteria/syarat/ketentuan lainnya sebagai calon
penerima Bantuan Sarana dan Prasarana Produksi Budidaya pada Petunjuk Teknis;
5. Saya bersedia melengkapi perlengkapan sarana komunikasi berbasis android;
6. Siap menerima Bantuan Sarana dan Prasarana Produksi Budidaya serta mengelola
bantuan yang diterima dan akan dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya,
bertanggung jawab penuh terhadap barang setelah diserahterimakan serta
melaporkan hasil bantuan;
7. Siap memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas internal
maupun eksternal; dan
8. Siap untuk melengkapi berkas administrasi yang dibutuhkan dan
menandatanganinya.
Ketua Kelompok/Lembaga
Meterai
10000/6000x2
(…………………………..)
Keterangan :
(*) : Coret salah satu
Formulir 2
Formulir Validasi
Calon Penerima Bansarpras Budidaya Tahun 2021
Jenis Bantuan:............
Jenis Dokumen
Alamat Jenis Jumlah Proposal Surat Usulan SK Penetapan Surat
Bantuan Paket Calon Dinas/Kelom Kelompok Pernyataan
Prov/Kab Nama (Komoditas) Penerima pok Kerja Penerima Kesanggupan
No Bantuan Pusat Provinsi Tahun 2020 Calon Penerima
/ Kota Kelompok
Tahun 2020 Tahun 2020 (dicantumkan Bantuan Tahun
(diberi (dicantumkan nomor dan 2021 (diberi
tanda) nomor dan tanggal) tanda)
tanggal)
1 1.
……… 2.
…. 3.
4.
dst
d ………
st ……….
Beri tanda:
√ untuk dokumen yang ada
─ untuk dokumen yang tidak ada
…...............,.....................2021
KOP DJPB
.......................,.....................2021
Anggota Kelompok Kerja Pusat Koordinator Kelompok Kerja Pusat
Ttd Ttd
.......................,.....................2021
Ttd Ttd
KOP DJPB
Sesuai dengan Berita Acara Hasil Validasi Calon Penerima Bansarpras Budidaya
Tahun 2021 Nomor................tanggal........., bersama ini kami sampaikan daftar usulan
sebagaimana terlampir, sebagai bahan pertimbangan untuk penetapan penerima
Bantuan Sarana Prasarana Budidaya Perikanan Tahun 2021.
Ttd
............................................
NIP.......................................
Lampiran Formulir 4
Usulan Calon Penerima Bansarpras
Budidaya Tahun 2021
Nomor : ………………………
Tanggal : ………………………
Jumlah Paket
No Nama Kelompok Alamat Usulan Bantuan
1
2
3
dst
Ttd
............................................
NIP.......................................
Formulir 5
Pada hari ini ........ tanggal ..............., bulan..................., tahun 2021, kami yang
bertanda tangan dibawah ini:
Nama : .........................................................................
NIP : ……………………………………………………………..
Jabatan : ............................................................
Dengan ini menyatakan bahwa telah melakukan pemeriksaan barang/jasa pada Pekerjaan
Bansarpras Budidaya Tahun 2021 pada kelompok:
Demikian Berita Acara Pemeriksaan Barang ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Mengetahui Pemeriksa
Ketua Kelompok Penerima Bantuan Tim Teknis Kabupaten/Kota …../
Kelompok ……………………… Kelompok Kerja Pusat
Hasil Pemeriksaan
Jenis
No Spesifikasi Jumlah Spesifikasi Keterangan
Barang
(sesuai/tidak Jumlah
sesuai)
1
2
3
dst
Catatan:
Seluruh barang telah diperiksa secara cermat dan teliti dan dinyatakan lengkap jumlah
dan sesuai spesifikasi teknis sebagaimana dipersyaratkan dalam kontrak dan petunjuk
teknis
Mengetahui Pemeriksa
Ketua Kelompok Penerima Bantuan Tim Teknis Kabupaten/Kota ……/
Kelompok ……………………… Kelompok Kerja Pusat
Pada hari ini, ……………, tanggal …, bulan …. 2021 , kami yang bertindak di
bawah ini:
Nama : …………………..............................................................
NIP : ……………….................................................................
Jabatan : PPK Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
Nama :
NIP :
Jabatan : KPA Satker Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Demikian Berita Acara Serah Terima hasil pekerjaan Bantuan Pemerintah ini
dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sebenarnya untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
.............................................. ...............................................
NIP. ....................................... NIP. ...........................................
LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA
BARANG/JASA BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2021
Nomor :
Tanggal :
.............................................. ...............................................
NIP. ....................................... NIP. .......................................
Formulir 7
Pada hari ini, ……………, tanggal …, bulan …. 2021 , kami yang bertindak di
bawah ini:
Nama : ...................................................
NIP : ...................................................
Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Satker Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
Nama : .................................................
NIP : .................................................
Jabatan : Kuasa Pengguna Barang (KPB)
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Demikian Berita Acara Serah Terima hasil pekerjaan Bantuan Pemerintah ini
dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sebenarnya untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
.................................................. .................................................
NIP. .......................................... NIP.............................................
LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA
BARANG/JASA BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2021
Nomor :
Tanggal :
.............................................. ...............................................
NIP. ....................................... NIP. .......................................
Formulir 8
KOP SURAT
BERITA ACARA SERAH TERIMA
BARANG/JASA BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2021
Pada hari ini ……………, tanggal …, bulan …. , tahun………, yang bertanda tangan
di bawah ini:
Nama : .................................................
NIP : .................................................
Jabatan : Kuasa Pengguna Barang (KPB)
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Alamat : Gedung Mina Bahari IV Lt. 8 Kementerian Kelautan dan Perikanan
Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Jakarta Pusat
Bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Pengguna
Barang, berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Jakarta Pusat,
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
Nama : ....................................................................................
Jabatan : ....................................................................................
Alamat : ....................................................................................
....................................................................................
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandatangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
................................................. ...............................................
NIP.............................................
LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA
BARANG/JASA BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2021
Nomor :
Tanggal :
Satuan
No Nama Barang Volume Jumlah (Rp)
(Rp)
Jumlah
................................................. ...............................................
NIP.............................................
Formulir 9
Nama Kelompok :
Jenis Bantuan :
Komoditas :
Bulan :
Jumlah Produksi : .... kg
Kegiatan yang dilakukan :
1. .......................
2. .......................
Dst .....................
......................................2021
Kelompok Penerima Bantuan
Nama....................................
NIK. .....................................
Formulir 10