Anda di halaman 1dari 23

I(EMENTERIAN KELAUTAI{ DAN PERIXANA]{

DIREKTORAT T'DNDERAL PERIKANAIT BUDIDAYA

PERATU RAN
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDTDAYA
NOMOR zt5 /PER-DJPB/2019
TENTANG

PETUNJUK TEKNIS
SERTIFIKASI INDONESIAN GOOD AQUACULruRE PRACTICES

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,
Menimbang a. bahwa dalam rangka pelaksanaan sertifikasi perikaaan
budidaya Ind.onesian Good Aquaalh[e prqctices yang
mcliputi cara pembenihan ikan yang baik, cara budidaya
ikan yang baik dan cara pembuatan pakan ikan yang baik
maka perlu mengatur petunjuk teknis sertifikasi
Ind one sian Good. Aquacaltu re Practice;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a perlu menetapkan peraturan Direktur
Jenderal Perikanan Budidaya tentang petunjuk Teknis
Sertifikasi Indonesian Good Aqudculture practicesi
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 8 l'ahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (l,embaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3821);
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2OO4 tentang perikanan
(Lembaran Negara Republik [ndonesia Tahun 2OO4 Nomor
118, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 45 Tahun 2OOg (Lembaran NegaJa
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan
Lembaran Negara Rcpublik Indonesia Nomor 5073);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan
(t€mbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 227, Tambahan lrmbararr Negara Republik
Indonesia Nomor 5360);
4. Peraturan Pemerintah Republik [ndonesia Nomor 28
Tahun 2017 tentang Pembudidayaal Ikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 166);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (l,embaran
Negara Rcpublik Indonesia Tahun 2018 Nomor l1O);
6. Peraturan Menteri Kelautan dan perikanan Nomor
PER.25/MEN/2O12 tentang Pembentukan peraturan
Perundang-undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan
darl Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1) sebagaimana tetah diubah dengan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
49/ PERMEN-KP/2o17 tentang Perubahan atas peraturan
Perundang-undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan
dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2O12 tentang
Pembentukan Peraturan perundang-undangan di
Lingkungan Kementerian Kelautan dan perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
l52t);
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik lndonesia Tahun 2017 Nomor 22O')
sebagaimana telah diubah dengan peraturan Menteri
kelautan dan Perikanan Nomor 7/PERMEN-Kp/20 18
tentang Perubahan atas Peraturan menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 6/ PERMEN-KP/ 20 17 tentang
Organisasi dan Tata Keda Kementerian Kelautan dan
Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 201g
Nomor 3 l7);
MEMUTUSKAN:
Mcnetapkan PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
TENTANG PETUNJUK TEKNIS SERTIFIKASI -T]VDOIVESIA,IV

CAO D AQU ACULruR E PRACTIC ES

Pasal 1

(1) Petunjuk Teknis Sertilikasi Indonesian Good Aquadllture Practices


merupakan acuan bagi satuan kerja di lingkungan Kcmenterian Kelautan
dan Perikanan, Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Daerah dan
l,€mbaga Sertifikasi Ind.onesian Good Aquaca h)re Practices dalam rangka
pelaksanaan kegiatan Sertifi kasi Indonesian Good. Aquq.culture pro:ctices.
(2) Ketentuan mengenai Petunjuk Teknis sebaBaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Direktur Jendera_l Perikanan Budidaya ini meliputi
a. kriteria sertifikasi Ind.onesi.ln Good Aqtaculture Practices;
b. pelaksanaan sertifikasi Indonesian Good Aquaculatre Practices;
c. pembagian peran, tugas dan tanggungjawab
d. tata cara audit khusus dan pengawasan; dan
e. masa transisi.

Pasal 3
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 2l Aruttu, totg
DIREKTU .lE NDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

SLAMET AKTO

No Jabatan Ppraf
l Plt. Sesditien Perikanan B udi daya h
t 2 Plt. Direktur Produksi dan Usaha tsu44q)B
Direktur Perbenihan
4 Direktur Pakan dan Obat Ikan t*/+L
f I Kabag Hukum, Ke rjasama dan Humas tl
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
TENTANG PETUNJUK TEKNIS SERTIFIKASI T,IVDOIVESIAN
CAO D AQ UACU LTU RE PRACTICE S

Pasal I

(1) Petunjuk Teknis Sertihkast lnd.onesian Good Aquacalture practices


merupakan acuan bagi satuan kerja di lingkungan Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Kementerian/ Lembaga terkait, pemerintah Daerah dan
Lembaga Sertifikasi Indonesian Good. Aquaqllture Practices dalam rangka
pelaksanaan kegiatan Sertifikasi Ind.onesian Good Aquaculture practices.
(2) Ketentuan mengenai Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (l)
tercantum dalam Lampiran I dan l,ampiran [l yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya ini meliputi
a. kriteria sertifikasi Indonesian Good Aquaanlhte practies;
b. pelaksanaan sertifikasi Indonesian Good. Aquaanlture Practtces;
c. pembagian peran, tugas dan tanggung jawab
d. tata cara audit khusus dan pengawasan; dan
e. masa transisi.

Pasal 3
Peraturan Direktur JenderrLl ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9r &(t3tu( lot,
IllRltK'l Ll ENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

SLAM AKTO
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
TENTANG PETUNJUK TEKNIS SERTIFIKASI I,iVDO,IVESIAiV

GOO D AQUACU LTU RE P RACTIC E S

Pasal 1

(1) Petunjuk Teknis Sertihkasi lndonesian Good. Aquaculture Practices


merupakan acuan bagi satuan kerja di lingkungan Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Kementerian/ kmbaga terkait, Pemerintah Daerah dan
lrmbaga Sertifikasi lrulonesian Gcnd Aquaculture Practices dalam rangka
pelaksanaan kegiatan Sertil-rkasi Indonesian Good Aquaanlture Practices.
(2) Ketentuan mengenai Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam l,ampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 2
Ruang lingkup PeraturaJr Direktur Jenderal Perikarral Budidaya ini meliputi
a. kriteria sertifikasi Indonesian Good Aquaculture Practices;
b. pelaksanaan sertifikasi Indonesiorl Good Aquaanlfitre Practices;
c. pembagian peran, tugas dan tanggungjawab
d. tata cara audit khusus dan pengawasan; dan
e. masa bansisi.

Pasal 3
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Agustus 2019
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

rtd

SLAMET SOEB.TAKTO

Salinan sesuai dcngal aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama dan Humas

l"'
Diana wati
LAMPIRTq,N I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN
BUDIDAYA
NOMOR 5lPER-DJPB I 2019
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SERTIFIKAST IiYDO1VESIA,IV
GOOD AQ UACU LTU RE PRACTIC ES

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Produksi perikanan budidaya tcrus didorong untuk semakin
meningkat dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini dilakukan sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri serta bahar baku
ekspor produk perikanan. Persaingan dengan negara produsen perikanan
budidaya mengharuskan pemcrintah Indonesia untuk mendukung
peningkatan produksi ikan budidaya dengan memperhatikan persyaratan
konsumen. Hal ini harus mcnjadi perhatian agar keberterimaan produk
perikanan budidaya di pasar lokal, regional, dan internasional dapat
dipertahankan dan terus ditingkatkan.
Konsumen produk perikanan budidaya di dunia mensyaratkan
berbagai hal, antara lain jaminan produk yalg memiliki keamanan
pangan (food sa/ety), jaminan mutu (qualify assurance), ketelusuran
(tracedbilitAl, dampak lingkungan (enuironmental impacts), tanggungjawab
sosial (socral responsibilitA), serta kesehatan dan kenyamalan hewan
(animal health and uelfdl4. Berbagai persyaratan tersebut menjadi
pertimbangan kebijakan dalam penyusunan standar perikanan budidaya.
Harmonisasi standar perikanan budidaya dilakukan dengan rnengacu
pada standar dan pedoman internasional yail.u Cod.e of Conduct
for
Responsible Fish€nes (CCRF) yang ditctapkan oleh FAO Teclnical
Guidelines for Aquaanlture Certilication telah ditetapkan dalam 5 (lima)
Standar Nasional Indonesia (SNI) Cara pembesaran tkan yang Baik (CBIB)
untuk komoditas udang, ikan air tawar, ikan laut di Karamba Jaring
Apung (KJA), rumput laut, dan ikan hias. Untuk mendukung jaminan
proses budidaya yang telah ditetapkan, serta proses produksi sarana
budidaya ikan yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) Cara pembenihan
Ikan yang Baik (CPIB) dan Cara pembuatan pakan Ikan yang Baik (CpptB)
serta rangkaian aturan tersebut dikenal dengan Indonesian Good
Aquaculture Practice s.
Pembinaan penerapan standar dan pedoman d,erlq;aJt Indonesjan
Good Aquaculture Practices perlu dilakukan secara berkesinambungan
oleh pemerintal pusat dan daerah. pelaku usaha yang telah memenuhi
persyaratan tersebut dapat mengikuti proses sertifikasi. Untuk
memisahkan fungsi pembinaan dan penitaian kesesuaian, Kementerian
Kelautan dan Perikanan mengambil kebijakan untuk menetapkan fungsi
sertifikasi dilakukan oleh kmbaga penilai Kesesuaian (LpK) independen.
Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai pemilik skema sertifikasi
de'lgan Indonesian Good Aquaculture practices perlu menjrusun aturan
yang menjadi dasar pelaksanaan serta menjadi pedoman bagi Lembaga
Penilai Kesesuaian (LPK) tersebut agar sesuai dengan aturar nasional
serta standar intemasional.

B. Tujuan
a. T\rjuan Penetapan Petunjuk Teknis Sertifikasi Indonesian Good
Aquaculture Practices
l. sebagai pedoman pelaksanaan Sertifikasi Indonesian Good
Aquaculture Practr'ces bagi para pemangku kepentingan; dan
2. pembagian tugas dan fungsi para pemangku kebijakan di pusat
dal daerah dalam pelaksanaan sertifikasi Indonesian Good
Aq u ac ulture Prac ti ces.

b. Tujuan Sertifikasi Indonesian Good Aquaculture pj-actices


1. terwujudnya peningkatan daya saing produk perikanan budidaya
yang berkelanjutan dan berdaya saing;
2. terkendalinya proses produksi sarana budidaya (pal<an dan benih)
serta proses produksi budidaya ikan pada pelaku usaha di
lndonesia; dan
3. terwujudnya proses sertifikasi. Indonesian Good Aquaculture
Practices yang memenuhi aturan nasional serta standar
internasional.

C. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:
1. sertifikasi Indonesian cood Aguaculture practices yang selanjutnya
disebut (lndoGAP) adalah serangkaian kegiatan penerbita! dan
pengendalian sertiflkat melalui penilaian kesesuaian yang
dipersyaratkan dalam Cara pembesaral Budidaya Ikan yang Baik,
Cara Pembenihan Ikan yang Baik, dan/atau Cara pembuatan pakan
Ikan yang Baik.
2. sertiflkat (tndoCAP) ada-Iah tanda pengakuan sebagai bukti bahwa
unit pembudidayaan ikan dan produsen pakan telah memenuhi
persyaratan dan kriteria Cara Pembenihan lka-n yang Baik, Cara
Pembesaran Budidaya lkan yang Baik dan/atau Cara pembuatan
Palan Ikan yang Baik yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi
Proses (LS-Pro) IndocAP.
3. logo sertifikasi Indonestan Good Aquaa h)re pracflces merupakan logo
yang diberikan bagi Pembudidaya Ikan yang sudah menerapkan
prinsip cara pembenihan ikan yang baik, cara pembesaran ikan yang
baik dan cara pembuatan pakan ikan yang baik.
4. Ind.onesidn Good Aqudculture Practices (indocAp) hatchery adalah
Caia Pembenihan Ikai yang Baik yarlg meliputi cara
mengembangbiakan ikan dengan cara melakukan manajemen induk,
pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva/ benih dalam
lingkungan yang terkontrol melalui penerapan teknologi yang
memenuhi persyaratan biosekuriti, mampu telusur (trdceabilitAl,
keamanan pangan (food safetg) dan lingkungan sesuai Standar
Nasional Indonesia (SNI).
5. Indonesian Good Aqlac lture Practices (lndocAp) grou)-out adalah
Cara Budidaya (Pembesaran) Ikan yang Baik yang meliputi
memelihara dan/atau membesarkan ikan serta memanen hasilnya
dalam lingkungan yang terkontrol sehingga memberikan jaminan
mutu dan kearnanan pargan dari hasil pembesaran ikan dengan
memperhatikan sanitasi, benih, pakan, obat ikan, bahan kimia dan
bahan biologis, serta memcnuhi persyaratan kesehatan dan
kesejahteraan ikan, tanggungjawab lingkungan dan sosial ekonomi
sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
6. Ind.onesian Good. Aquaculture Practices (lndoGAP) feed adalah Cara
Pembuatan Pakan lkan yarg Baik dengan memperhatikan aspek
sanitasi, bahan baku dan proses produksi sehingga memenuhi
persyaran mutu dan jaminan keamanan pangan sesuai Standar
Nasional Indonesia (SNI).
7. pembudidaya Ikan adalah orang yang mata pencahariannya
melakukan Pembudidayaan Ikan Air Tawar, Ikan Air payau dan Ikan
Air Laut.
8. lembaga Sertifikasi Proses (Lspro) Ind"onesiqn Good Aquaqtture
Flactices (lndoGAP) adalah lembaga sertilikasi yang terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN) proses yang mengoprerasikan skema
sertilikasi Indonesian Good Aquaqllture p,.octr'ces (lndocAp).
9. pelaku usaha adalah perseorangan atau non perseorangan yang
melakukan usaha darl/atau kegiatan pada bidang tertentu.
BAB N

KRITERIA SERTIFIKASI INDOGAP DAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI INDOGAP

A. Kriteria sertifikasi proses perikanan budidaya meliputi:


1. setiap orang yang melakukan usaha pembenihan ikal harus
menerapkan cara pembenihan ikan yang baik sesuai Standar Nasional
Indonesia (SNI);
2. setiap orang yang melakukan usaha budidaya (pembesaran) ikan harus
menerapkan cara pembesaran ikan yarlg baik Standar Nasional
Indonesia (SNI);
3. setiap orang yang melakukan pembuatan pakan ikan harus
menerapkan cara pembuatan pakan ikan yang baik Standar Nasional
Indonesia (SNI); dan
4. Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB), Cara Pembesaran Ikan yang
Baik (CBIB), dan Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB)
sebagaimana tersebut di atas sclanjutnya disebut lndonesian Good
Aqu aculture Pr actic€s (tndocA P).

B. Pelaksanaan sertifikasi tndoCAP:


1. Pelaksanaan Sertifikasi IndoCAP olch kmbaga Sertifikasi Proses (LSPro)
Perikanan Budidaya dapat terdiri dari pelaksanaan audit dan pengujian
(oleh laboratorium).
kmbaga Sertihkasi Proses (LSPro) wajib menjamin kompetensi auditor
maupun laboratorium pengujian sesuai persyaratan yang diperlukan
dalam sertifikasi Indonesian Good Aquaculh[e Practices (lndoGAP).
Ketentuan lebih Ianjut tentang pelaksalaan audit dan pengujian
mengikuti aturan dan standar Badan Standarisasi Nasional
(BSN)/Komite Akreditasi Nasional (KAN).
2. l,embaga Sertilikasi Proses (LSPro) Ir.donesiqn Good Aquaculture
Practices (lndoGAP) adalah lcmbaga sertihkasi yang memenuhi
ketenl uan sebagai beriku l:
a. telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai
Lembaga Sertifikasi Proses (LSPro) berdasarkan ISO/IEC 17065
dengan ruang lingkup IndoGAP yaitu Cara Pembenihan tkar yang
Baik (CPIB), Cara Budidaya lkan yang Baik (CBIB), dan/atau Cara
Pembuatan Pakal IkaI yang Baik (CPPIB); dan
b. mendaftarkan L€mbaga Sertifikasi Proses (LSPro) Indonesian Good.
Aquqculture Practices (lndoGAP) ke Direktur Jenderal dengan mengisi
formulir pendaftaran, yang mencantumkan identitas L€mbaga
Sertifrkasi Proses (LSPro) dan daltar penandatangan sertiflkat
Ind.onesian Good Aquaatlture Practices (lndoGAP), sebagaimana
Formulir 1.
3. Kewajiban l,embaga Sertilikasi Proscs (LSPro) Indonesian Good
AEiaculture Practices (tndoGAP) adalah:
a. menyampaikan laporan setiap triwulan kepada Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya mengenai status klien sebagaimana Formulir 2;
b. bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam
inspeksi otoritas kompeten secara rutin maupun bila teriadi masalah
perdagangan, maupun inspeksi negara pembeli;
c. kerjasama yang dimaksud dalam huruf (b) antara lain penyediaan
dokumen klien, pemeriksaan fasilitas, dan/atau kegiatan penilaian
kesesuaian kmbaga Sertifikasi Proses (LSPro) maupun kegiatan
lairrnya;
d. memastikan pemenuhan persyaratan pelaksana dan pelaksanaan
sertifikasi sesuai ketentuan; dan
e. pemenuhan persyaratan dan kewajiban LSPro di atas akan menjadi
masukan dari Direktur Jenderal Perikanan Budiaya kepada Kepala
Badan Standarisasi Nasional (BSN)/Komite Akreditasi Nasional (KAN)
terkait status akreditasi.
f. memberikan hak menggunakan logo Ind.onesian Good. Aquaculture
Practices (lndocAP) bagi unit pembudidayaan atau unit pakan ikan
mandiri yang telah bersertifikat lndonesian Good Aquaallhre Prdctices
(lndoGAP) sesuai dcngan aturan Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
4. Hak Lembaga Sertifikasi Proses (LSPro) Indonesian Good AE)aculture
Pr@clices (lndoGAP) adalah:
a. memberikan masukan skema sertifikasi Indonestan Good. Aquaculture
Practices (lndoGAP);
b. menetapkan biaya secara transparan sesuai dengan peraturan yang
berlaku; dan
5. Auditor Sertifikasi Indonesian Aquaqtlture Prdctices (lndoGAP)
Good
Pelaksana sertifikasi IndoGAP adalah auditor yang memenuhi standar
kompetensi Auditor lndoGAP yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi
Nasional (BSN)/Komitc Akreditasi Nasional (KAN) yang dibuktikan
dengan sertifikat.
3)membentuk l,embaga Sertifikasi Proses (LSPro) Indonesia, Good
Aquaculture kactices (lndoGAP) di wilayah kerja masing-masing;
dan
4)menyediakar bantuan pemerintah untuk biaya sertifrkasi dan
pengujiar (laboratorium) bagi pelaku usaha skala keci1.
c. Unit Pelaksana Teknis lingkup Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya bertanggung jawab untuk:
l)membentuk Lembaga Sertifikasi Proses (LSPro) Indonesian Good
Aquaculture hactices (tndoGAP) sesuai penugasan dari Dkelfirr
Jenderal;
2)mendukung pelal<sanaan pembiltaan Jndonesian Good
Aquaculture Practices (lndoGAP) pada pelaku usaha hingga siap
disertifrkasi di wilayah kerla masing-masing; dan
3)membartu penyiapan substansi dan materi pembinaan lndoGAP
secara luring dan daring.
d. Asosiasidar peny.rluh bertanggung jawab untuk terlibat secara aktif
dalam jejaring pembinaan Indonesiaa Good Aquaculture Practices
(lndoGAP) pada unit budidaya dan unit produksi pakan ikan mandiri
yang dibina.
BAB IV
TATA CARA AUDIT KHUSUS DAN PENGAWASAN

A. Tata Cara Audit Khusus


Audit khusus dilaksanakan bila terjadi permasalahan perdagangan
atau permasalahan lainnya yang perlu penyelidikan lebih lanjut,
berdasarkan rekomendasi Direktur Jenderal atau pejabat yang
ditunjuk.Audit khusus dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya didampingi auditor IndoGAP dan/atau
pemangku kepentingan yang terkait.
1. Audit dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Identi6kasi kebutuhan audit khusus;
b. Penetapan poin audit khusus;
c. Pelaksanaan audit khusus, dapat terdiri dari inspeksi dan
pengujian;
d. Pelaporan hasil audit khusus; dan
e. Tindak lanjut audit khusus.
Hasil audit khusus menjadi bahan rekomendasi untuk perijinan,
status sertifikasi maupun hal lain sesuai dengan hasil audit khusus.

B. Pengawasan
Pelaksanaan pengawasan (oJficial control) keamanan pangan pada
pelal<u usaha dalam rangka Sistem Jalninan Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan (SJMKHP) perlu dilaksanakan melalui:
1. koordinasi dengar pemangku kebijakan pengawasan lainnya
seperti unit pelaksana perizinan usaha, pengawas sumberdaya
kelautan dan perikanan, pengawas mutu, serta pcngawas
budidaya di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan lainnya;
2. pendataan klien kmbaga Sertihkasi Proses (LSPro) yang
memenuhi persyaratan keamanan pangan sesuai pelaporan rutin
yang dibcrikan; dan
3. Inspeksi terkait pemenuhan persya-ratan negara pembeli.
BAB III
PEMBAGIAN PERAN, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB

A. Pembagian Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab para pemangku


Kepentingan Sertifikasi Indonesia, Good Aquaculture Flactices
(IndocAP)
adalah sebagai berikut:
a. Direktorat Jendera.l Perikanan Budidaya bertanggung jawab untuk:
1)menjadi koordinator pelaksanaar sertifikasi proses perikanan
budidaya, bekerjasama dengan Badan Standarisasi Nasional
(BSN)/Komite Akreditasi Nasional (KAN);
2)melaksarakan pengembangan sistem pembinaan penerapan
Indonesian Good Aquaculture practices (lndoGAp), yang terdiri
dari:
a) jejaring pembinaan Indonesian Good Aquaculture practices
(lndocAP) yang melibatkan para pemangku kepentingan dalam
raigka akselerasi penerapan IndoGAp; dan
b) substansi dan materi pembinaan Indonesian Good
Aquaculture P.acnbes (lndoGAP) secara luring dan daring.
3) mendukung penyiapan Lembaga Sertilikasi proses (Lspro) lingkup
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya maupun dinas kelautan
dai perikanan provinsi;
4)mendukung komponen pelaksanaar Indonesian Good Aquaculture
Practices (tndoGAP) di lingkup Direktorat Jenderal perikanan
Budidaya, Unit Pelal<sana Teknis Direktorat Jenderal perikanan
Budidaya dan dinas kelautan dan perikanan provinsi, antara lain
pemeliharaan dan peningkatan kompetensi personil l€mbaga
Sertifikasi Proses (LSPro) serta auditor Indonestan Good
Aquaculture Practices (lndoGAp); dan
S)menyediakan bantuan pemerintah untuk biaya sertilikasi dan
pengujiar (laboratorium) bagi pembudi daya ikan kecil dan/atau
produsen pakan mandiri.
b. Dinas kelautan dan perikanan provinsi bertanggung jawab untuk:
1)melaksanakan pembinaan penerapan Indonestan Good
Aquaculture Piactices (lndoGAP) bagi pelaku usaha hingga siap
disenilikasi:
2) mendukung komponen pelaksanaan Indonesian Good Aquaculture
LYactices (lndoGAP) di lingkup dinas kelautan dan perikanan
provinsi, antara lain pemeliharaan dan peningkatan kompetensi
auditor lndonesian Good Aquaculture.Eracfr'ces (IndoGAp);
BAB V
MASA TRANSISI
1 Perubahan penerapan sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik, Cara
Budidaya lkan yang Baik dan Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik
menjadi sertilikasi Ind.onesian Good. Aqua.alture Practices (lndocAp)
diberlakukan masa transisi selama 1 tahun;
2 Pada masa transisi tidak lagi dikeluarkan sertifikat Cara pembenihan
Ikan yang Baik, Cara Budidaya lkan yang Baik dan Cara Pembuatan
Paka! Ikan yang Baik;
3 Sertifikat yang masih bertaku pada masa transisi tetap dapat digunakan;
dan
4 Sertilikat yang telah habis masa berlaku pada masa transisi agar
dilakukan permohonan baru mclalui sertfikasi Indonesian Good
AElaq)lhtre Practices (lndoGAP).
BAB VI
PENUTUP

Petunjuk Teknis Sertifikasi Ind.onesian Good Aqueculture hacti@s


(lndoGAP) merupakan acuan bagi para pemangku kepentingan dalam
melaksanakan kegiatan se rtilikasi .Indonesiqn Good Aquoculture Procti@s
(lndoGAP) sehingga dapat memberikan dampak yang lebih baik terhadap mutu
dan keamanan pangan, keterbukaan pasar, perkembangan perikanan
budidaya dan meningkatkal kesejahteraan masyarakat.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal r Ag\rt{'d
'
D ENDERAL 'Dt9PERIKANAN BUDIDAYA,

SLAM

No. Jabatan Parqf

2
l Plt. Sesditien Perikanan Budidaya
Plt. Dircktur Produksi dan Usaha Budidava jl,l,il
3 Dircktur Perbenihan I,

4 Dircktur Pakan dan Obat lkan


5 Kabag Hukum, Kerjasama dan Humas /
BAB VI
PENUTUP

Petunjuk Teknis Sertilikasi Ind.onesian Aood Aquqqllture Practices


(lndoGAP) merupakan acuan bagi para pemangku kepentingan dalam
melaksanakan kegiatan sertilikasl Indonesiqn Good Aquaculture Practiccs
(lndoGAP) sehingga dapat memberikan dampak yang lebih baik terhadap mutu
dan keamanan pangan, keterbukaan pasar, perkembangan perikanan
budidaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ditetapkan di Jakarta
Pada zl Agrsl{s )4tg
DIRE KTU ERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

SLAM AKTO
BAB VI
PENUTUP

Petunjuk Teknis Sertifikasi lndonesian Good Aqtaanlture Practices


(lndoGAP) merupakan acuan bagi para pemangku kepentingan dalam
melaksanakan kegiatan sertifika1i Indonesian Good. Aquqculture Practices
(lndoGAP) sehingga dapat memberikan dampak yang Iebih baik terhadap mutu
dan keamanan pangan, keterbukaan pasar, perkembangan perikanan
budidaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 2l Agustus 2019
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

ttd.

SLAMET SOEBJAKTO

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama dan Humas

Diana
LAMPIRAN N
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN
BUDIDAYA
NOMOR zrslPER DJPBi 2019
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SERTIFIXASI /.IVDO,iVESIAJV
GOO D AQUACULTURE PRACTI C E S

DAFTAR FORMUL]R
No lsi Lampiral
I Formulir 1 Formulir Pendaftaran kmbaga Sertifikasi
Proses (LSPro) Indonesian Good Aqudculture
Pracrices (tndocAP)
'2 Formulir 2 Formulir Pelaporan Lembaga Sertilikasi Proses
(LSPro) Indonesian Good Aquoculture practices
(lndocAP)

DIREKTU ERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

SLAMET AKTO

Ncr Jabatan ParaJ


( 2
3
I !!!. SeMitjen Perikanan Budidaya
Plt. Direktur Produksi dan Usahi
Direktur Perbenihan
r'\ I
tl

4 Direktur Pakan darl Obat Ikan


r Kabag HuL:um, Ke rjasama dan Humas
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN
BUDIDAYA
NOMOR 1I'lPER-DJPB/2019
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SERTIFIKASI IIYDOIVES/A/Y
GOO D AQ U ACU LTU R E PRACTIC E S

DAFTAR FORMUI,IR
No Isi Lampiran
I Formulir 1 Formulir Pendaftaran Lembaga Sertilikasi
Proses (LSPro) Indonesian Good Aquaculture
Practices (lndoGAP)
2 Formulir 2 Formulir Pelaporan L€mbaga Sertifikasi Proses
(LSPro) .Indonesion Good. Aquaculture Practices
(lndoGAP)

DIREKTU ERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

SLAMET AKTO
Formulir 1

IKOP SURAT PEMOHON]


SURAT PENDAFTARAN LSPRO INDOGAP

Nomor
LampiraJI
Hal Pendafltaran LSPro IndoGAP

Yth. Direktur Jenderal Perikaian Budidaya


Jaka-rta

Kami mengajukan permohonar pendaJtaran LSPro lndocAP sebagai berikut

Nama l,SPro
No. S€rtifikat Akrcditasi
Alartrat
No. Telfon
Alamat email

Sebagai bahan dokumen pelengkap kami lampirka:r persyafatan sebagai berikut:


E Salinan Sertifikat Akreditasi LSPro IndocAP;
E Dafta! naJna penandatangan Sertifikat IndoGAP dan spesimen;

Dalam pelal<sanaarr sertifikasi IndoGAP, kaJni bersedia mengikuti dai


mematuhi ketentuan yaig berlaku dan bekerjasama dengan Dircktorat Jenderal
Perikaran Budidaya sebagai Otoritas Kompeten atas Pembudidayaan tkan di
Indonesia.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Pimpinal

Tembusan :
Kepala BSN/KANi
Daftar nama penandatangan Sertifikat IndoGAP darr spesimen

No Na]na Jabatan dalarn LSPro Spesimen'ITD

Dst
Formulir 2

STATUS KLIEN LEMBACA SERTIFIKASI PROSES INDOGAP

LAPORAN BULAN
Taiun
No Narna Klien Status*) Keterarlgan
1

2
3
1

*) diisi dengan:

A: pengajual sertifrkasi

B: penilaian kesesuaian

C: sertifikat terbit No..

D: Sertifikat dicabut

Keterangan: diisi dengan nomor sertifikat

Anda mungkin juga menyukai