Anda di halaman 1dari 75

KEMENTERIAN- 1KELAUTAN

-
DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN
SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NOMOR 16
JAKARTA 10110 KOTAK POS 4130 JKP 10041
TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 3520346
LAMAN www.kkp.go.id

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL


PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf e


Peraturan Menteri kelautan dan Perikanan Nomor 47 tahun
2020 tentang Pelaksanaan Tugas Pengawas Perikanan dan
Pasal 76 ayat (2) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 26 tahun 2021 tentang Pencegahan Pencemaran,
Pencegahan Kerusakan, Rehabilitasi, dan Peningkatan Sumber
Daya Ikan dan Lingkungannya, perlu menetapkan Keputusan
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Pencemaran
Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5073);
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana diubah
dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
-2-

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja


(Lembaran Negara Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 37,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6639);
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
47/PERMEN-KP/2020 tentang Pelaksanaan Tugas
Pengawas Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 1083);
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
48/PERMEN-KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1114).
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
26/PERMEN-KP/2021 tentang Pencegahan Pencemaran,
Pencegahan Kerusakan, Rehabilitasi, dan Peningkatan
Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 635);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER
DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PETUNJUK
TEKNIS PENGAWASAN PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN
DAN LINGKUNGANNYA.
KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Pengawasan Pencemaran
Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya yang selanjutnya
disebut Petunjuk Teknis sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I sampai dengan Lampiran VII yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal
ini.
KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU menjadi acuan bagi Pengawas Perikanan dan Polsus
PWP-3-K dalam melakukan pengawasan pencemaran sumber
daya ikan dan lingkungannya.
-3-

KETIGA : Petunjuk Teknis ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi


Pemerintah Daerah dalam menyusun Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria pelaksanaan pengawasan pencemaran
sumber daya ikan dan lingkungannya yang menjadi
kewenangan daerah.
KEEMPAT : Pada saat Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku,
Peraturan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PER-DJPSDKP/2017
tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Pencemaran Perairan
Akibat Kegiatan Perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Negara Republik Indonesia, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
KELIMA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2022
DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN
SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

ttd

LAKSDA TNI ADIN NURAWALUDDIN, M.Han


-4-

LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN
PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA

PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN PENCEMARAN SUMBER


DAYA IKAN DAN LINGKUNGANNYA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya disebabkan oleh kegiatan
manusia yang tidak sesuai ketentuan sehingga mengakibatkan penurunan
kualitas perairan yang ditandai dengan perubahan warna air dan bau.
Pencemaran ini dapat berasal dari limbah kegiatan kelautan dan perikanan
serta kegiatan lainnya yang berpotensi menimbulkan pencemaran sehingga
berdampak terhadap sumber daya ikan dan lingkungannya.
Apabila air limbah langsung dialirkan ke sungai, danau, dan badan air
lainnya tanpa diolah terlebih dahulu maka perairan dapat membahayakan
bagi kehidupan biota perairan dan pastinya tidak dapat dikonsumsi secara
layak oleh manusia, serta dikhawatirkan dapat menimbulkan pencemaran
sumber daya ikan dan lingkungannya. Oleh karena itu perlu adanya instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) yang berfungsi untuk mengolah air limbah sisa
produksi kegiatan, sebelum dibuang ke media perairan.
Dalam pengawasan kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran di
atas, Pengawas Perikanan dan/atau Polsus PWP-3-K memiliki kewajiban
untuk memeriksa pemenuhan kewajiban pelaku usaha dan dampak yang
ditimbulkan dari kegiatan tersebut. Pengawasan dapat dilakukan melalui
pengawasan rutin, pengawasan insidental serta patroli pengawasan
dan/atau patroli perondaan. Hasil pengawasan tersebut dapat menjadi dasar
untuk dilakukan tindak lanjut pengawasan.
-5-

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, perlu disusun pedoman/petunjuk


teknis bagi Pengawas Perikanan dan/atau Polsus PWP-3-K dalam
pelaksanaan pengawasan pencemaran yang berdampak terhadap sumber
daya ikan dan lingkungannya.
B. Tujuan Petunjuk Teknis
1. Sebagai dasar dan acuan bagi Pengawas Perikanan dan Polsus
PWP-3-K dalam melaksanakan tugas pengawasan pencemaran sumber
daya ikan dan lingkungannya.
2. Menyamakan persepsi dan tindakan bagi Pengawas Perikanan dan Polsus
PWP-3-K dalam melaksanakan tugas pengawasan pencemaran sumber
daya ikan dan lingkungannya.
C. Ruang Lingkup
Petunjuk Teknis ini meliputi lokasi, objek, tata cara, teknis, intensitas
pengawasan, laporan, tindaklanjut hasil pengawasan dan mekanisme
pelaporan.

BAB II
PENGERTIAN UMUM

Dalam Keputusan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:


1. Pengawasan adalah setiap upaya dan/atau tindakan yang bertujuan untuk
terciptanya tertib pelaksanaan peraturan perundang-undangan dalam
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan.
2. Pengawas Perikanan adalah pegawai negeri sipil yang mempunyai tugas
mengawasi tertib pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang perikanan.
3. Polisi Khusus Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang
selanjutnya disebut Polsus PWP-3-K adalah pejabat pegawai negeri sipil
tertentu yang diberi kewenangan kepolisian khusus untuk melakukan
pengawasan di bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
4. Pencemaran perairan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, dan energi dan/atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu air yang telah ditetapkan.
5. Pencemaran Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, dan/atau komponen lain ke dalam
habitat dimana sumber daya ikan hidup dan berkembang biak sehingga
-6-

kualitas habitat tersebut turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan


tidak sesuai lagi dengan baku mutu lingkungan hidup dan/atau fungsinya.
6. Baku Mutu Air Limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar
dan/atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam
air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam media air dan tanah
dari suatu usaha dan/atau kegiatan.
7. Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia selanjutnya
disebut WPPNRI adalah wilayah pengelolaan perikanan untuk
penangkapan ikan dan pembudidayaan ikan yang meliputi perairan
Indonesia, zona ekonomi eksklusif Indonesia, sungai, danau, waduk, rawa,
dan genangan air lainnya yang potensial untuk diusahakan di wilayah
Negara Republik Indonesia.
8. Persetujuan Lingkungan adalah Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
atau pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang telah
mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
9. Unit Pengolahan Ikan yang selanjutnya disebut UPI adalah tempat yang
digunakan untuk mengolah ikan.
10. Perairan adalah suatu kumpulan massa air pada suatu wilayah tertentu,
baik yang bersifat dinamis (bergerak atau mengalir) seperti laut dan sungai
maupun statis (tergenang) seperti danau. Perairan ini dapat merupakan
perairan tawar, payau, maupun asin (laut).
11. Kawasan Konservasi adalah bagian wilayah pesisir yang mempunyai ciri
khas tertentu sebagai satu kesatuan ekosistem yang dilindungi,
dilestarikan, dan/atau dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk
mewujudkan pengelolaan wilayah pesisir secara berkelanjutan.
12. Dokumen Rencana Pencegahan Pencemaran Sumber Daya Ikan dan
Lingkungannya yang selanjutnya disebut Dokumen Rencana Pencegahan
Pencemaran adalah suatu perencanaan komprehensif untuk menentukan
tindakan yang tepat dan benar atas dampak dari suatu kegiatan usaha
untuk mencegah terjadinya Pencemaran Sumber Daya Ikan dan
Lingkungannya.
13. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan
hidup, yang selanjutnya disingkat UKL-UPL, adalah pengelolaan dan
pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak
penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
-7-

pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau


kegiatan.
14. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup yang selanjutnya disebut UKL/UPL adalah rangkaian proses
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dituangkan dalam
bentuk standar untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan
keputusan serta termuat dalam perizinan berusaha, atau persetujuan
pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
15. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut
AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting pada lingkungan hidup
dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan, untuk digunakan
sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan serta termuat dalam perizinan berusaha, atau
persetujuan pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
16. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Hidup yang selanjutnya disebut SPPL adalah pernyataan kesanggupan dari
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari
usaha dan/atau kegiatannya di luar usaha dan/atau kegiatan yang wajib
AMDAl atau UKL/UPL.
17. Kapal Perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang
digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi
penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan
ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/ekplorasi perikanan.
18. Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan
disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakan
sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar
muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang perikanan.
19. Hari adalah hari kerja.
20. Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
21. Air Limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha dan/atau kegiatan yang
berwujud cair.
-8-

22. Instalasi Pengolahan Air Limbah yang selanjutnya disingkat IPAL adalah
sebuah infrastuktur yang dirancang untuk mengelola Air Limbah secara
fisika, kimia dan/atau biologi sehingga memenuhi Baku Mutu Air Limbah.
23. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan.
24. Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan,
yang selanjutnya disebut UPT, adalah unit kerja yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal.

BAB III
LOKASI PENGAWASAN
1. Lokasi pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya,
yaitu:
a. WPPNRI;
b. Kapal perikanan;
c. Pelabuhan perikanan dan/atau pelabuhan lainnya yang ditunjuk;
d. Sentra kegiatan perikanan;
e. Area pembenihan ikan;
f. Area pembudidayaan ikan;
g. UPI;
h. Kawasan konservasi;
i. Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil;
j. Wilayah perairan; dan/atau
k. Wilayah yurisdiksi.
2. Wilayah perairan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf j, meliputi:
a. Perairan pedalaman;
b. Perairan kepulauan; dan
c. Laut teritorial.
3. Wilayah yurisdiksi sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf k, meliputi:
a. Zona tambahan; dan
b. Zona ekonomi eksklusif.
-9-

BAB IV
OBYEK PENGAWASAN

1. Pengawasan pencegahan pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya


terdiri dari:
a. Pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan pencemaran
sumber daya ikan dan lingkungannya; dan
b. Pengawasan terhadap dampak yang ditimbulkan.
2. Pengawasan pencegahan pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya
dilakukan terhadap pemenuhan kewajiban bagi Pemerintah, Gubernur,
Bupati/Wali Kota, dan Setiap Orang dalam pencegahan pencemaran sumber
daya ikan dan lingkungannya dilaksanakan terhadap:
a. Kegiatan dan/atau usaha sektor kelautan; dan
b. Kegiatan dan/atau usaha sektor perikanan.
3. Pengawasan terhadap dampak yang ditimbulkan dilaksanakan terhadap:
a. Kegiatan dan/atau usaha sektor kelautan;
b. Kegiatan dan/atau usaha sektor perikanan; dan
c. Kegiatan dan/atau usaha lain yang berpotensi mencemari sumber daya
ikan dan lingkungannya.
4. Kegiatan dan/atau usaha sektor kelautan sebagaimana dimaksud pada
angka 3 huruf a, meliputi:
a. Pengusahaan pariwisata alam perairan di kawasan konservasi;
b. Pengangkatan benda muatan kapal tenggelam;
c. Produksi garam;
d. Biofarmakologi;
e. Bioteknologi;
f. Pemanfaatan air laut selain energi;
g. Pelaksanaan reklamasi;
h. Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya dalam rangka
penanaman modal asing;
i. Pemanfaatan pulau-pulau kecil di bawah 100 km2 (seratus kilometer
persegi);
j. Pemanfaatan pasir laut;
k. Bangunan laut dalam kegiatan wisata tirta lainnya; dan/atau
l. Pipa dan/atau kabel bawah laut.
- 10 -

5. Kegiatan dan/atau usaha sektor perikanan sebagaimana dimaksud pada


angka 3 huruf b, meliputi:
a. Kapal perikanan;
b. Pembudidayaan ikan;
c. Unit pengolahan ikan; dan
d. Pelabuhan perikanan.
6. Kegiatan dan/atau usaha lain yang berpotensi mencemari sumber daya ikan
dan lingkungannya sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf c, meliputi:
a. Pariwisata;
b. Pelabuhan umum;
c. Pertambangan minyak, gas, mineral, dan batubara;
d. Transportasi laut;
e. Industri;
f. Ketenagalistrikan;
g. Kebocoran sampah padat dan limbah cair dari kegiatan rumah
tangga/permukiman dari darat ke perairan laut;
h. Pertanian, perkebunan, dan/atau peternakan; dan
i. Kegiatan dan/atau usaha lain yang berpotensi mencemari sumber daya
ikan dan lingkungannya.

BAB V
TATA CARA PENGAWASAN

A. Pelaksanaan pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan


lingkungannya, meliputi:
1. Pengawasan pencegahan pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya dilakukan oleh Pengawas Perikanan dan Polsus
PWP-3-K;
2. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengawas Perikanan dan/atau Polsus
PWP-3-K sebagaimana dimaksud pada angka 1, dilengkapi:
a. Surat tugas dari pimpinan unit kerja;
b. Kartu tanda anggota atau tanda pengenal pegawai;
c. Pakaian dinas dan atribut;
d. Instrumen pengawasan; dan/atau
e. Peralatan keselamatan dan pengamanan.
- 11 -

3. Instrumen pengawasan sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf d,


antara lain:
a. Berita acara pengawasan;
b. Water quality test kit;
c. Peralatan sampling air;
d. Global Positioning System (GPS);
e. Drone;
f. Remotely Operated Vehicle (ROV);
g. Peta lokasi kegiatan;
h. Foto udara dan data citra satelit;
i. Alat komunikasi;
j. Alat dokumentasi;
k. Teropong binocular;
l. Peralatan selam atau scuba;
m. Mega phone;
n. Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan;
o. Pesawat udara; dan/atau
p. Moda transportasi darat.

B. Pengawasan pencegahan pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya


dan pengawasan dampak, meliputi:
1. Pengawasan pencegahan pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya dilaksanakan secara rutin.
2. Pengawasan dampak yang ditimbulkan dilaksanakan secara insidental
dan patroli pengawasan dan/atau patroli perondaan.

C. Pengawasan secara rutin sebagaimana dimaksud pada huruf B angka 1,


meliputi:
1. Pengawasan secara rutin dilakukan dengan cara inspeksi lapangan;
2. Tahapan pelaksanaan pengawasan pencegahan pencemaran sumber daya
ikan dan lingkungannya secara rutin, yaitu:
a. Perencanaan;
b. Pelaksanaan;
c. Pelaporan; dan
d. Tindak lanjut.
3. Perencanaan sebagaimana dimaksud angka 2 huruf a, meliputi:
- 12 -

a. Perencanaan pengawasan secara rutin dilakukan melalui:


1) analisis laporan dan informasi terkait; dan
2) penyusunan rencana pengawasan rutin.
b. Analisis laporan dan informasi terkait sebagaimana dimaksud pada
huruf a angka1) bersumber dari:
1) laporan pelaku usaha; dan/atau
2) laporan pengawasan tahun sebelumnya.
c. Penyusunan rencana pengawasan rutin sebagaimana dimaksud pada
huruf a angka 2) dilakukan dengan cara:
1) menetapkan objek pengawasan;
2) menetapkan jadwal dan lokasi pengawasan;
3) menentukan Tim Pengawasan; dan
4) menentukan sarana dan prasarana.
d. Rencana pengawasan rutin dituangkan dalam dokumen rencana kerja
pengawasan yang disusun setiap 1 (satu) tahun dan disampaikan
secara manual/offline atau melalui Sistem OSS paling lambat minggu
kedua bulan Desember.
e. Analisis laporan pelaku usaha sebagaimana dimaksud dalam huruf b
angka 1) di atas, dilakukan atas laporan yang disampaikan oleh pelaku
usaha dan pelaksanaan kegiatan operasional dan/atau laporan
pencegahan pencemaran dengan cara:
1) memeriksa pemenuhan kewajiban dalam pencegahan pencemaran
sumber daya ikan dan lingkungannya; dan
2) mengidentifikasi potensi pencemaran dari kegiatan usaha yang
dilakukan.
Selanjutnya hasil analisis ini digunakan sebagai bahan pelaksanaan
inspeksi lapangan.
f. Analisis laporan pengawasan tahun sebelumnya sebagaimana
dimaksud dalam huruf b angka 2) dilakukan terhadap laporan
pengawasan yang perlu ditindaklanjuti.
g. Analisis laporan pengawasan tahun sebelumnya sebagaimana
dimaksud dalam huruf f dilakukan dengan cara:
1) mempelajari dan menganalisis dokumen; dan
2) menentukan prioritas pelaku usaha yang akan diawasi.
4. Pelaksanaan pengawasan pencegahan pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf b, meliputi:
- 13 -

a. Pengawasan pencegahan pencemaran sumber daya ikan dan


lingkungannya melalui inspeksi lapangan dilakukan dengan tahapan:
1) penyusunan rencana inspeksi lapangan;
2) pelaksanaan inspeksi lapangan; dan
3) penyusunan laporan hasil inspeksi lapangan.
b. Penyusunan rencana inspeksi lapangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a angka 1) dilakukan dengan tahapan:
1) menentukan waktu, lokasi, dan objek pengawasan;
2) menyiapkan instrumen pengawasan;
3) melakukan pembagian tugas Tim Pengawas Perikanan dan/atau
Polsus PWP-3-K;
4) menyampaikan surat pemberitahuan inspeksi lapangan kepada
pelaku usaha; dan
5) pelibatan pihak ketiga apabila diperlukan.
c. Pelaksanaan inspeksi lapangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
angka 2) dilakukan melalui kunjungan fisik dengan cara:
1) memasuki dan memeriksa lokasi kegiatan;
2) memeriksa kelengkapan dokumen rencana pencegahan
pencemaran seperti AMDAL, UKL/UPL, atau SPPL;
3) memeriksa pelaksanaan upaya pencegahan pencemaran;
4) meminta informasi dan/atau keterangan dari pelaku usaha yang
dituangkan dalam bentuk berita acara;
5) pengambilan contoh/sampel air, apabila diperlukan; dan
6) mendokumentasikan kegiatan inspeksi lapangan.

D. Pengawasan Insidental sebagaimana dimaksud pada huruf B angka 2,


meliputi:
1. Pelaksanaan pengawasan pencemaran perairan secara insidental
dilakukan berdasarkan laporan/pengaduan dari masyarakat, instansi
terkait, dan/atau pelaku usaha.
2. Laporan/pengaduan masyarakat sebagaimana dimaksud pada angka 1,
meliputi:
a. Laporan/pengaduan masyarakat disampaikan secara:
1) lisan; atau
2) tertulis.
- 14 -

b. Laporan/pengaduan secara lisan sebagaimana dimaksud pada huruf


a angka 1) dapat dilakukan secara tatap muka langsung atau
menggunakan alat komunikasi.
c. Laporan/pengaduan secara tertulis sebagaimana dimaksud pada
huruf a angka 2) disampaikan melalui:
1) surat;
2) surat elektronik;
3) faksimili;
4) media sosial/daring;
5) kejadian viral;
6) layanan pesan singkat; dan/atau
7) sarana pengaduan lainnya.
d. Laporan/pengaduan masyarakat paling tidak memuat informasi
mengenai:
1) identitas pelapor/pengadu yang paling sedikit memuat informasi
nama, alamat, dan nomor telepon yang dapat dihubungi;
2) lokasi dugaan terjadinya pencemaran perairan;
3) waktu dugaan terjadinya pencemaran perairan; dan
4) hal yang dilaporkan.
e. Pengawas Perikanan dan/atau Polsus PWP-3-K menuangkan
laporan/pengaduan masyarakat sebagaimana dimaksud ke dalam
lembar penerimaan laporan/pengaduan.
f. Bentuk dan format lembar penerimaan laporan/ pengaduan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Direktur Jenderal ini.
3. Tindak lanjut laporan/pengaduan masyarakat, dilakukan dengan cara:
a. Melaksanakan penelaahan laporan/pengaduan masyarakat oleh
Pengawas Perikanan dan/atau Polsus PWP-3-K;
b. Dalam hal penelaahan membutuhkan data dan informasi tambahan
dari tingkat lapangan dapat dilakukan verifikasi lapangan;
c. Verifikasi lapangan dilakukan dengan mendatangi lokasi terjadinya
pencemaran untuk memeriksa kebenaran informasi, dengan cara:
1) melakukan pengamatan visual;
2) meminta informasi dan/atau keterangan dari berbagai pihak
terkait;
- 15 -

3) mengambil dan menguji sampel, apabila diperlukan; dan/atau


4) melakukan dokumentasi.
d. Hasil penelaahan laporan/pengaduan masyarakat disampaikan
kepada atasan langsung, berupa rekomendasi:
1) penolakan; atau
2) tindak lanjut pengawasan.
e. Penolakan atau tindak lanjut pengawasan diberikan berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
1) Kejelasan pelapor; dan
2) Kejelasan dan kebenaran informasi yang disampaikan.
f. Dalam hal rekomendasi hasil penelaahan berupa penolakan, maka
atasan langsung Pengawas Perikanan dan/atau Polsus PWP-3-K
menerbitkan surat penolakan atas laporan/pengaduan untuk
disampaikan kepada pelapor/pengadu disertai alasan;
g. Dalam hal rekomendasi berupa tindak lanjut pengawasan, maka
atasan langsung menerbitkan surat tugas untuk melakukan
inspeksi/pemeriksaan lapangan, dengan tata cara seperti pada Huruf
C angka 4.
h. Dalam hal rekomendasi berupa penolakan, maka atasan langsung
menerbitkan surat penolakan atas laporan/pengaduan untuk
disampaikan kepada pelapor/pengadu disertai alasan.
i. Bentuk dan format surat penolakan penerimaan laporan/pengaduan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan Direktur Jenderal ini.

E. Patroli Pengawasan dan/atau Patroli/Perondaan sebagaimana dimaksud


pada huruf B angka 2, meliputi:
1. Pelaksanaan pengawasan pencemaran perairan dilakukan melalui patroli
pengawasan dan/atau patroli/perondaan dilakukan dengan tahapan:
a. Penyusunan rencana patroli pengawasan dan/atau patroli/perondaan;
dan
b. Pelaksanaan patroli pengawasan dan/atau patroli/perondaan.
2. Penyusunan rencana patroli pengawasan dan/atau patroli/perondaan
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a dilakukan dengan tahapan:
a. Melakukan pembagian tugas Tim Pengawas Perikanan dan/atau Polsus
- 16 -

PWP-3-K;
b. Menentukan waktu, lokasi, obyek pengawasan; dan
c. Menyiapkan sarana dan prasarana patroli/perondaan.
3. Sarana dan prasarana patroli pengawasan dan/atau patroli/perondaan
sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf c terdiri dari:
a. Form patroli/perondaan;
b. Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan;
c. Moda transportasi darat;
d. Airborne Surveillance;
e. Drone;
f. Peta lokasi kegiatan;
g. Foto udara dan data citra pencemaran perairan;
h. Global Positioning System (GPS);
i. Alat komunikasi;
j. Alat dokumentasi;
k. Teropong binocular;
l. Peralatan selam atau Scuba;
m. Mega phone; dan/atau
n. Water quality test kit.
4. Pelaksanaan patroli/perondaan sebagaimana dimaksud pada angka 1
huruf b dilakukan dengan cara:
a. menggunakan moda transportasi darat/laut/udara, dan/atau moda
transportasi lainnya;
b. pengamatan langsung terhadap potensi sumber pencemar dan pada
wilayah rawan terjadinya pencemaran;
c. melakukan pengenaan tindakan lain menurut hukum yang
bertanggung jawab dalam bentuk tindakan pencegahan terhadap
kemungkinan terjadinya pelanggaran peraturan perundang-undangan;
dan
d. pengambilan contoh/sampel air, apabila diperlukan.
5. Selanjutnya hasil pelaksanaan patroli/perondaan dituangkan dalam
bentuk laporan hasil patroli pengawasan dan/atau patroli/perondaan;
6. Laporan hasil pelaksanaan patroli pengawasan dan/atau
patroli/perondaan paling sedikit memuat:
a. objek pengawasan
b. hasil analisis;
- 17 -

c. rekomendasi tindak lanjut; dan


d. dokumentasi.
7. Pengawasan pencemaran perairan dapat dilaksanakan secara terpadu
dengan pengawas dari kementerian atau lembaga yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
- 18 -

BAB VI
TEKNIS PENGAWASAN

A. Pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan pencemaran sumber


daya ikan dan lingkungannya terhadap sektor kelautan terdiri dari:
1. Pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan pencemaran
sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan pengusahaan
pariwisata alam perairan di kawasan konservasi, meliputi:
a. Pengawasan dilakukan terhadap kegiatan:
1) akomodasi wisata;
2) makanan dan minuman;
3) wisata mangrove;
4) marina;
5) usaha wisata tirta; dan
6) transportasi wisata.
b. Pengawasan pengusahaan pariwisata alam perairan di kawasan
konservasi dilakukan dengan cara:
1) memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
2) memeriksa ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran;
3) memeriksa sistem pengolahan dan pembuangan limbah di lokasi
pariwisata atau pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan
sekitarnya; dan
4) memeriksa standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi
menjadi penyebab pencemaran perairan.
2. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
pengangkatan Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), dilakukan dengan
cara:
a. Memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
b. Memeriksa ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran; dan
c. Memeriksa standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi menjadi
penyebab pencemaran perairan.
3. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
produksi garam, meliputi:
a. Pengawasan dilakukan terhadap kegiatan:
- 19 -

1) pra produksi;
2) produksi;
3) pasca produksi; dan
4) pengolahan.
b. Pengawasan dilakukan dengan cara:
1) memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
2) memeriksa kesesuaian tempat pengelolaan seluruh bahan yang
digunakan; dan
3) memeriksa proses daur ulang seluruh bahan yang digunakan.
4. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
biofarmakologi, dilakukan dengan cara:
a. Memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
b. Memeriksa ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran;
c. Memeriksa sistem pengolahan dan pembuangan limbah; dan
d. Memeriksa kesesuaian pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi
menjadi penyebab pencemaran perairan dengan standar yang
ditetapkan.
5. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
bioteknologi, dilakukan dengan cara:
a. Memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
b. Memeriksa ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran
c. Memeriksa sistem pengolahan dan pembuangan limbah; dan
d. Memeriksa standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi menjadi
penyebab pencemaran perairan.
6. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
pemanfaatan air laut selain energi, dilakukan dengan cara:
a. Memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
b. Memeriksa ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran; dan
c. Memeriksa standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi menjadi
penyebab pencemaran perairan.
7. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
reklamasi, meliputi:
- 20 -

a. Pengawasan dilakukan terhadap kegiatan:


1) pelaksanaan reklamasi; dan
2) pengambilan sumber material reklamasi
b. Pengawasan dilaksanakan dengan cara:
1) memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
2) memeriksa dokumen persetujuan kesesuaian kegiatan
pemanfaatan ruang laut atau konfirmasi kesesuaian kegiatan
pemanfaatan ruang laut;
3) memeriksa kesesuaian pelaksanaan reklamasi dan/atau
pengambilan sumber material reklamasi dengan dokumen rencana
pencegahan pencemaran; dan
4) memeriksa material reklamasi tidak mengandung kategori bahan
beracun dan berbahaya.
8. Pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan pencemaran
sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan pemanfaatan pulau-
pulau kecil dan perairan di sekitarnya dalam rangka penanaman modal
asing dan pemanfaatan pulau-pulau kecil di bawah 100 km2 (seratus
kilometer persegi), meliputi:
a. Pelaksanaan dilakukan terhadap kegiatan:
1) budidaya laut;
2) usaha wisata tirta;
3) usaha perikanan dan kelautan serta industri perikanan secara
lestari;
4) pertanian organik;
5) peternakan;
6) fasilitas penyimpanan minyak (oil storage); dan
7) permukiman di atas air.
b. Pengawasan pencemaran perairan terhadap kegiatan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, dilaksanakan dengan cara:
1) memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
2) memeriksa kesesuaian pelaksanaan pencegahan pencemaran
dengan dokumen rencana pencegahan pencemaran;
3) memeriksa ketersediaan sarana sanitasi;
4) memeriksa ketersediaan papan informasi terkait pencegahan
pencemaran;
- 21 -

5) memeriksa pengaturan sistem pengolahan dan pembuangan


limbah; dan
6) memeriksa penggunaan bahan-bahan yang berpotensi menjadi
penyebab pencemaran lingkungan.
9. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
pemanfaatan pasir laut, dilakukan dengan cara:
a. Memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
b. Memeriksa kesesuaian pelaksanaan pencegahan pencemaran dengan
dokumen rencana pencegahan pencemaran;
c. Memeriksa sistem pengolahan dan pembuangan limbah pemanfaatan
pasir laut;
d. Memeriksa material pasir laut tidak mengandung bahan kategori
beracun dan berbahaya.
10. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
bangunan laut dalam kegiatan wisata tirta lainnya, dilakukan dengan
cara:
a. Memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
b. Memeriksa kesesuaian pelaksanaan pencegahan pencemaran dengan
dokumen rencana pencegahan pencemaran;
c. Memeriksa ketersediaan sarana sanitasi;
d. Memeriksa ketersediaan papan informasi terkait pencegahan
pencemaran;
e. Memeriksa pengaturan sistem pengolahan dan pembuangan limbah;
dan
f. Memeriksa penggunaan bahan-bahan yang berpotensi menjadi
penyebab pencemaran lingkungan.
11. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan pipa
dan/atau kabel bawah laut, dilakukan dengan cara:
a. Memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
b. Memeriksa kesesuaian pelaksanaan pencegahan pencemaran dengan
dokumen rencana pencegahan pencemaran;
c. Memeriksa ketersediaan sarana sanitasi;
- 22 -

d. Memeriksa ketersediaan papan informasi terkait pencegahan


pencemaran;
e. Memeriksa pengaturan sistem pengolahan dan pembuangan limbah;
dan
f. Memeriksa penggunaan bahan-bahan yang berpotensi menjadi
penyebab pencemaran lingkungan.

B. Pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan pencemaran sumber


daya ikan dan lingkungannya terhadap sektor perikanan terdiri dari:
1. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan kapal
perikanan, dilakukan dengan cara:
a. Memeriksa kondisi mesin yang berpotensi menimbulkan pencemaran;
b. Memeriksa ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran di kapal;
c. Memeriksa penanganan limbah oli bekas, sampah, dan/atau limbah
lainnya; dan
d. Memeriksa kondisi perairan di sekitar area kapal perikanan yang
diperiksa.
2. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
pembudidayaan ikan, meliputi:
a. Pengawasan dilakukan terhadap:
1) keramba jaring apung (KJA);
2) kolam/tambak pembudidayaan ikan; dan
3) tempat pembudidayaan ikan lainnya.
b. Pengawasan pencemaran perairan di keramba jaring apung
sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 1), dilakukan dengan cara:
1) memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
2) memeriksa ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran di KJA;
3) mengambil sampel air untuk diuji di laboratorium terakreditasi,
apabila diperlukan;
4) memastikan lokasi kegiatan pembudidayaan ikan dilakukan sesuai
Rencana Tata Ruang (RTR);
5) memeriksa pengumpulan sarana pembudidayaan ikan yang sudah
tidak dipergunakan sehingga dapat diproses dan/atau didaur ulang
agar tidak mencemari lingkungan; dan
- 23 -

6) dalam hal diperlukan perhitungan kapasitas daya tampung beban


limbah lingkungan, dapat melibatkan pihak ketiga.
c. Pengawasan pencemaran perairan di kolam/tambak pembudidayaan
ikan sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 2) dilakukan dengan
cara:
1) memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
2) memeriksa ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran di
kolam/tambak;
3) memeriksa dokumen hasil uji kualitas air dari laboratorium
terakreditasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan;
4) memeriksa ketersediaan dan kesesuaian kolam pengendapan atau
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dengan standar yang
ditetapkan;
5) mengambil sampel air untuk diuji di laboratorium terakreditasi,
apabila diperlukan;
6) memastikan lokasi kegiatan pembudidayaan ikan dilakukan sesuai
Rencana Tata Ruang (RTR); dan
7) memeriksa kesesuaian pengelolaan sarana pembudidayaan ikan yang
sudah tidak dipergunakan berdasarkan standar yang ditetapkan.
d. Pengawasan pencemaran perairan di tempat pembudidayaan ikan
sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 3) dilakukan dengan cara:
1) memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
2) memeriksa ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran di tempat
pembudidayaan ikan lainnya;
3) mengambil sampel air untuk diuji di laboratorium terakreditasi,
apabila diperlukan;
4) memastikan kegiatan pembudidayaan ikan dilakukan sesuai
Rencana Tata Ruang (RTR); dan
5) memeriksa kesesuaian pengelolaan sarana pembudidayaan ikan yang
sudah tidak dipergunakan berdasarkan standar yang ditetapkan.
3. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
pengolahan ikan, meliputi:
a. Pengawasan dilakukan terhadap kegiatan:
1) penggaraman ikan;
2) pengeringan ikan;
- 24 -

3) pengasapan/pemanggangan ikan;
4) pembekuan ikan;
5) pemindangan ikan;
6) peragian/fermentasi ikan;
7) pengolahan berbasis daging lumatan dan surimi;
8) pendinginan ikan;
9) pengalengan ikan;
10) pengolahan rumput laut;
11) pembuatan minyak ikan;
12) pencucian ikan dan pembuatan tepung ikan;
13) pengolahan kerupuk, keripik, peyek, dan sejenisnya; dan/atau
14) pengolahan dan pengawetan lainnya.
b. Pengawasan pencemaran perairan dari aktivitas pengolahan ikan
dilakukan dengan cara:
1) memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
2) memeriksa ketersediaan dan kesesuaian kolam pengendapan atau
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dengan standar yang
ditetapkan; dan
3) memeriksa dokumen hasil uji kualitas air dari laboratorium
terakreditasi yang dilakukan oleh pelaku usaha;
4) mengambil sampel air di outlet/saluran pembuangan air limbah
untuk diuji di laboratorium terakreditasi, apabila diperlukan.
4. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
pelabuhan perikanan, dilakukan dengan cara:
a. Memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
b. Memeriksa dokumen hasil uji kualitas air dari laboratorium
terakreditasi yang dilakukan oleh pihak pelabuhan;
c. Memeriksa ketersediaan dan kesesuaian kolam pengendapan atau
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dengan standar yang
ditetapkan;
d. Memeriksa kesesuaian tempat penyimpanan dan fasilitas pengisian
bahan bakar dengan standar keamanan dan keselamatan lingkungan;
e. Memeriksa kesesuaian pengelolaan limbah cair dan sampah dari tempat
pelelangan ikan dengan standar yang ditetapkan;
- 25 -

f. Memeriksa kesesuaian pengelolaan limbah domestik dari aktivitas di


dalam pelabuhan perikanan dengan standar yang ditetapkan;
g. Memeriksa kesesuaian pengelolaan sampah yang berasal dari kapal
dengan standar yang ditetapkan;
h. Memeriksa Alat Penangkapan Ikan (API) dan Alat Bantu Penangkapan
Ikan (ABPI) yang rusak telah ditempat di tempat penampungan khusus;
i. Memeriksa ketersediaan tempat pengumpul sampah terpilah di dalam
pelabuhan perikanan;
j. Memeriksa ketersediaan tempat penampungan sampah sementara
(TPS); dan
k. Memeriksa ketersediaan alat pengangkut sampah.

C. Pengawasan Dampak Pencemaran Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya


yang diakibatkan oleh kegiatan sektor kelautan, sektor perikanan, dan atau
sektor lainnya terdiri dari:
1. Pengawasan dampak pencemaran dilakukan dengan cara:
a. Memeriksa sumber pencemar;
b. Memeriksa secara visual di outlet/saluran pembuangan air limbah dan/
atau perairan di sekitar area kegiatan yang diduga menimbulkan
pencemaran;
c. Mengambil sampel air dan biota di outlet/saluran pembuangan air
limbah dan/ atau perairan untuk diuji di laboratorium terakreditasi;
d. Mengidentifikasi dan menghitung luasan mangrove, padang lamun,
terumbu karang dan/atau populasi ikan yang terdampak pencemaran;
e. Mengidentifikasi dan menghitung dampak pencemaran terhadap
kondisi sumber daya ikan dan lingkungannya; dan
f. Menghitung dampak kerugian terhadap kondisi sosial ekonomi
masyarakat sekitar.
D. Berita Acara Hasil Pengawasan Pencemaran Sumber Daya Ikan dan
Lingkungannya terhadap kegiatan dan/atau usaha Sektor Kelautan, Sektor
Perikanan, dan Usaha Lain yang berpotensi mencemari sumber daya ikan
dan lingkungannya, serta pengawasan Dampak Pencemaran Sumber Daya
Ikan dan Lingkungannya tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini.
E. Form Laporan Hasil Pengawasan melalui Patroli Pengawasan dan/atau
Patroli/Perondaan Pencemaran Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya
- 26 -

tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini.
- 27 -

BAB VII
INTENSITAS PENGAWASAN

1. Pemeriksaan pemenuhan kewajiban pencegahan pencemaran sumber daya


ikan dan lingkungannya dilakukan sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun untuk setiap lokasi usaha.
2. Inspeksi lapangan dapat dilakukan apabila terdapat indikasi
ketidakpatuhan pemenuhan kewajiban pencegahan pencemaran sumber
daya ikan dan lingkungannya.

BAB VIII
LAPORAN, TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN DAN MEKANISME
PELAPORAN

A. Laporan Hasil Pengawasan


Pengawas Perikanan/Polsus PWP-3-K membuat laporan hasil pengawasan
pencemaran sumberdaya ikan dan lingkungannya. Laporan hasil
pengawasan terdiri dari:
1. Laporan pengawasan rutin;
2. Laporan pengawasan insidental; atau
3. Laporan patroli pengawasan atau patroli/perondaan.

A.1. Laporan hasil pengawasan rutin


1. Laporan hasil pengawasan rutin sekurang-kurangnya memuat:
a. Gambaran umum lokasi pengawasan;
b. Hasil analisis laporan pengawasan;
c. Rekomendasi tindak lanjut; dan
d. Lampiran data pendukung.
2. Gambaran umum lokasi pengawasan berisi:
a. Kronologis pemanfaatan kawasan;
b. Profil pelaku usaha/pelaku kegiatan meliputi data pribadi, data
perusahaan, alamat, dan data penting lainnya serta data jenis
kegiatan;
c. Lokasi kegiatan; dan
- 28 -

d. Persyaratan, kewajiban dan ketentuan lainnya yang tercantum dalam


dokumen rencana pencegahan pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya.
3. Hasil analisis laporan pengawasan berisi:
a. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan persyaratan, kewajiban
dan ketentuan lainnya yang tercantum dalam dokumen rencana
pencegahan pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya;
b. Ada atau tidaknya pencemaran;
c. Titik dan luasan indikasi pelanggaran pencemaran sumber daya ikan
dan lingkungannya, dan berisikan penjelasan terkait koordinat lokasi
maupun luasan pelanggaran;
d. Setiap orang yang diduga melanggar dan penjelasan pelanggaran
dan/atau terjadi dampak pencemaran; dan/atau
e. Analisis teknis dan yuridis untuk menentukan pelanggaran.
4. Rekomendasi tindak lanjut pengawasan berisikan:
a. Penjelasan tentang jenis pelanggaran yang terjadi;
b. Jenis sanksi;
c. Tindak lanjut;
d. Tindakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi pencemaran;
dan/atau
e. Tindakan lain yang perlu diusulkan kepada pihak terkait.
5. Lampiran data pendukung laporan hasil pengawasan berisikan:
a. Peta lokasi;
b. Dokumen rencana pencegahan pencemaran;
c. Daftar sarana dan prasana pencegahan pencemaran;
d. Peta jalur inspeksi lapangan/pemeriksaan lapangan;
e. Kondisi ekosistem laut (mangrove, terumbu karang, dan lamun) yang
menggambarkan kondisi sebelum ada kegiatan dan setelah kegiatan;
dan
f. Berita acara hasil.

A.2. Laporan hasil pengawasan insidental


1. Laporan hasil pengawasan insidental, sekurang-kurangnya memuat:
a. Gambaran umum lokasi pengawasan;
b. Hasil analisis laporan pengawasan;
c. Rekomendasi tindak lanjut; dan
- 29 -

d. Lampiran data pendukung.


2. Gambaran umum lokasi pengawasan berisi:
a. Kronologis berisikan kejadian pencemaran dan waktu;
b. Profil pelaku usaha/pelaku kegiatan meliputi data pribadi, data
perusahaan, alamat, dan data penting lainnya serta data jenis kegiatan;
c. Lokasi kegiatan; dan
d. Persyaratan, kewajiban, dan ketentuan lainnya yang tercantum dalam
dokumen rencana pencegahan pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya.
3. Hasil analisis laporan pengawasan yang berisi:
a. Ada atau tidaknya pencemaran;
b. Titik dan luasan indikasi pelanggaran pencemaran sumber daya ikan
dan lingkungannya, dan berisikan penjelasan terkait koordinat lokasi
maupun luasan pelanggaran;
c. Setiap orang yang diduga melanggar dan penjelasan dampak
pencemaran; dan/atau
d. Analisis teknis dan yuridis untuk menentukan pelanggaran.
4. Rekomendasi tindak lanjut pengawasan berisikan:
a. Penjelasan tentang jenis pelanggaran yang terjadi;
b. Jenis sanksi;
c. Tindak lanjut;
d. Tindakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi pencemaran;
dan/atau
e. Tindakan lain yang perlu diusulkan kepada pihak terkait.
5. Lampiran data pendukung berisikan:
a. Peta lokasi;
b. Dokumen rencana pencegahan pencemaran, bila ada;
c. Daftar sarana dan prasana pencegahan pencemaran, bila ada;
d. Peta jalur inspeksi lapangan/pemeriksaan lapangan;
e. Kondisi ekosistem laut (mangrove, terumbu karang, dan lamun) yang
menggambarkan kondisi sebelum ada kegiatan dan setelah kegiatan;
f. Hasil analisis uji laboratorium; dan
g. Berita acara hasil pengawasan.
6. Bentuk dan format Laporan Hasil Pengawasan Sumber Daya Ikan dan
Lingkungannya baik secara rutin dan insidental tercantum dalam
- 30 -

Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan


Direktur Jenderal ini.

A.3.Laporan hasil pengawasan patroli pengawasan dan/atau


patroli/perondaan
1. Laporan hasil patroli pengawasan dan/atau patroli/perondaan sekurang-
kurangnya memuat:
a. Gambaran umum lokasi patroli/perondaan;
b. Hasil analisis patroli/perondaan;
c. Rekomendasi tindak lanjut; dan
d. Lampiran data pendukung.
2. Gambaran umum lokasi patroli pengawasan dan/atau patroli/perondaan
berisi:
a. Koordinat, kondisi lokasi, perairan, dan ekosistem;
b. Daftar pelaku usaha/pelaku kegiatan dan lokasi/objek kegiatannya;
dan
c. Potensi pelanggaran.
3. Hasil analisis berisi:
a. Ada atau tidak adanya indikasi pencemaran;
b. Ada atau tidak adanya ekosistem yang terdampak; dan
c. Setiap orang/pelaku usaha yang kegiatannya diduga menimbulkan
pencemaran.
4. Rekomendasi tindak lanjut pengawasan berisikan:
a. Penjelasan tentang tingkat pencemaran yang terjadi;
b. Usulan tindak lanjut;
c. Tindakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak
pencemaran; dan/atau
d. Tindakan lain yang perlu diusulkan kepada pihak terkait.
5. Usulan tindak lanjut dapat terdiri dari:
a. Pemeriksaan lanjutan; dan/atau
b. Penyusunan laporan untuk dilakukan pengawasan insidental.
6. Lampiran data pendukung berisikan:
a. Peta lokasi;
b. Peta jalur patroli pengawasan dan/atau patroli/perondaan;
- 31 -

c. Kondisi ekosistem (mangrove, terumbu karang, dan lamun) yang


menggambarkan kondisi sebelum ada kegiatan dan setelah kegiatan;
dan
d. Hasil analisis pemeriksaan in-situ.
7. Bentuk dan format hasil pengawasan patroli pengawasan dan/atau patroli
perondaan sumber daya ikan dan lingkungannya tercantum dalam
Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Direktur Jenderal ini.

B. Tindak Lanjut Hasil Pengawasan


1. Laporan hasil pengawasan pencemaran disampaikan kepada atasan
langsung Pengawas Perikanan/Polsus PWP-3-K;
2. Dalam hal tidak ditemukan pelanggaran, maka atasan langsung Pengawas
Perikanan/Polsus PWP-3-K melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menindaklanjuti rekomendasi yang disarankan;
b. Menyatakan pelaku usaha taat dan dicantumkan pada OSS dalam hal
pengawasan dilakukan bersamaan dengan pengawasan perizinan
berusaha berbasis resiko; dan/atau
c. Menyatakan pelaku kegiatan tidak melakukan pelanggaran.
3. Dalam hal ditemukan adanya pelanggaran administratif oleh pelaku
usaha, atasan langsung Pengawas Perikanan/Polsus PWP-3-K
menindaklanjutinya dengan melakukan pengenaan sanksi administratif
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Dalam hal ditemukan adanya pelanggaran pidana, Pengawas
Perikanan/Polsus PWP-3-K menindaklanjutinya dengan menyerahkannya
kepada PPNS Perikanan untuk proses pengenaan sanksi pidana sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
5. Selain pelanggaran sebagaimana dimaksud, atasan langsung Pengawas
Perikanan/Polsus PWP-3-K menindaklanjutinya dengan melakukan tata
cara penyelesaian sengketa dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau
pulau kecil sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

C. Mekanisme Pelaporan
1. Mekanisme pelaporan pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya
- 32 -

a. Pengawas Perikanan/Polsus PWP-3-K wajib menyerahkan laporan hasil


pengawasan kepada Direktur/Kepala UPT/Koordinator Satuan
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan paling lambat 2
(dua) hari setelah selesai pelaksanaan pengawasan;
b. Koordinator Satuan Pengawasan sebagaimana dimaksud pada huruf a
melakukan rekapitulasi dan analisis terhadap laporan hasil
pengawasan serta melaporkannya kepada Kepala UPT paling lambat 2
(dua) hari setelah diterimanya laporan hasil pengawasan;
c. Kepala UPT sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b melakukan
rekapitulasi, analisis dan kompilasi hasil pelaksanaan pengawasan,
serta melaporkannya kepada Direktur Jenderal paling lambat 2 (dua)
hari setelah diterimanya laporan hasil pengawasan;
d. Dalam hal laporan pengawasan merekomendasikan tindak lanjut
pengenaan sanksi, pelaporan dari Pengawas Perikanan/Polsus PWP-3-
K disampaikan paling lambat 1x24 jam kepada Kepala UPT;
e. Direktur sebagaimana dimaksud pada huruf a melakukan rekapitulasi,
analisis dan kompilasi hasil pelaksanaan pengawasan, serta
melaporkannya kepada Direktur Jenderal paling lambat 2 (dua) hari
setelah diterimanya laporan hasil pengawasan.
2. Mekanisme pelaksanaan pelaporan dapat dilakukan secara elektronik.

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN


SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

ttd

LAKSDA TNI Dr. ADIN NURAWALUDDIN, M.Han


- 33 -

LAMPIRAN II
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA

KOP DITJEN PSDKP/UPT PSDKP

LEMBAR PENERIMAAM LAPORAN/PENGADUAN


PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN LINGKUNGANNYA
Nomor …………..

Pada hari ……………… tanggal ……………… bulan ……………………………… tahun


………………………… pukul ……………………... di ……………………………………, kami yang
bertanda tangan di bawah ini:
1. Identitas Pelapor/Pengadu
a. Nama : ………………………………………………………………………
b. No. Identitas : ………………………………………………………………………
c. Alamat : ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
d. No. Telp./HP : ………………………………………………………………………
e. Alamat email : ………………………………………………………………………
2. Identitas Penerimaan Laporan/Pengaduan
a. Nama : ………………………………………………………………………
b. NIP/No. KTA : ………………………………………………………………………
c. Jabatan : ………………………………………………………………………
d. Alamat Kantor : ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
3. Informasi pencemaran/kerusakan sumber daya ikan dan lingkungannya
a. Lokasi Administratif/ : ………………………………………………………………………
Wilayah Perairan ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Koordinat : ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
c. Waktu Kejadian : ………………………………………………………………………
d. Kondisi visual lokasi : ………………………………………………………………………
e. Ekosistem yang ………………………………………………………………………
tercemar/rusak : ………………………………………………………………………
f. Hal yang dilaporkan
- 34 -

: (mangrove/terumbu karang/lamun/ populasi ikan/ perairan) –


(coret yang tidak sesuai)
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
g. Kronologis : ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
4. Dugaan Pelaku/Sumber Pencemaran
a. Nama Pelaku Usaha/ : ………………………………………………………………………
Kegiatan ………………………………………………………………………
b. Objek Usaha/Kegiatan ………………………………………………………………………
c. Penanggung Jawab : ………………………………………………………………………
Kegiatan : ………………………………………………………………………
d. Alamat ………………………………………………………………………
: ………………………………………………………………………
e. No. Telp/HP ………………………………………………………………………
: ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
5. Alat bukti yang disampaikan (jika ada):
a. Dokumentasi : ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Lainnya : ………………………………………………………………………
a.
Penerima Laporan/Pengaduan Pelapor/Pengadu*)

(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)

*)Apabila laporan/pengaduan melalui telepon, maka pelapor/pengadu tidak perlu tanda tangan

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN


SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

ttd

LAKSDA TNI Dr. ADIN NURAWALUDDIN, M.Han


- 35 -

LAMPIRAN III
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA

KOP DITJEN PSDKP/UPT PSDKP

SURAT PENOLAKAN PENERIMAAN LAPORAN/PENGADUAN


PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN LINGKUNGANNYA
Nomor …………………….………..

Kepada yang terhormat:


Nama : ………………………………………………………………………

No. Identitas : ………………………………………………………………………

Alamat : ………………………………………………………………………

No. Telp/HP : ………………………………………………………………………

Alamat email : ………………………………………………………………………

Bersama ini kami sampaikan bahwa laporan/pengaduan Saudara/I dengan Nomor


Laporan/Pengaduan ……………………………………………… Tidak Dapat Ditindaklanjuti, karena
tidak termasuk dalam kriteria pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Tempat, tanggal bulan tahun


Direktur/Kepala UPT/Kasatwas

(Nama Lengkap)
Tembusan:
1. Direktur Jenderal PSDKP;
2. Arsip.

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN


SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

ttd

LAKSDA TNI Dr. ADIN NURAWALUDDIN, M.Han


- 36 -

LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA

OP DITJEN PSDKP/UPT PSDKP

BERITA ACARA HASIL PENGAWASAN PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN


LINGKUNGANNYA

Nomor : ……………………………………………………………………………
Unit Kerja : ……………………………………………………………………………
Pada hari …………………… tanggal ………………… bulan ……………… tahun
………………………………pukul……………………………..,di……………………., yang
bertanda tangan di bawah ini:

No. Nama NIP/No. KTA Jabatan


1
2
3
dst

Telah melakukan □ Rutin


pengawasan: □ Insidental
Berdasarkan laporan pengaduan nomor:……..
Tanggal: …………………………………………..
- 37 -

A. Lokasi Usaha/Kegiatan
Alamat : ………………………………………………… (tuliskan
………………………………………………… alamat/lokasi
………………………………………………… administratif)
Koordinat : ………………………………………………… (tuliskan
………………………………………………… koordinat titik
………………………………………………… lokasi)
…………………………………………………

B. Informasi Pelaku Usaha/Pelaku Kegiatan

Nama Usaha/Nama : ……………………………………………………………


Kegiatan ……………………………………………………………

Nomor Induk Berusaha : ……………………………………………………………


Luas pemanfaatan ruang : ………………………(Ha)
darat
Luas pemanfaatan ruang : ………………………(Ha)
Zona : ……………………………………………………………
Sub Zona : ……………………………………………………………
Nama Penanggung Jawab : ……………………………………………………………
Nomor Identitas : ……………………………………………………………
Jabatan : ……………………………………………………………
Alamat Kantor : ……………………………………………………………
……………………………………………………………
Alamat Email : ……………………………………………………………
No. Telp./HP : ……………………………………………………………

C. Jenis Usaha/Kegiatan

1. Sektor Kelautan
a. Pengusahaan pariwisata alam □ 1) akomodasi wisata □
perairan di kawasan konservasi 2) makanan dan minuman □
3) wisata mangrove □
- 38 -

4) marina □
5) usaha wisata tirta □
6) transportasi wisata □
b. Pengangkatan benda muatan kapal □
tenggelam (BMKT)
c. Produksi garam □ 1) pra produksi □
2) produksi □
3) pasca produksi □
4) pengolahan □
d. Biofarmakologi □
e. Bioteknologi □
f. Pemanfaatan air laut selain energi □
g. Pelaksanaan reklamasi □ 1) pelaksanaan reklamasi □
2) pengambilan sumber □
material reklamasi
h. Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan □ 1) budidaya laut □
perairan di sekitarnya dalam rangka 2) usaha wisata tirta □
penanaman modal asing dan 3) usaha perikanan dan □
Pemanfaatan pulau-pulau kecil □ kelautan serta industri
dibawah 100 km2 (seratus kilometer perikanan secara lestari
persegi) 4) pertanian organik □
5) peternakan □
6) fasilitas penyimpanan □
minyak (oil storage)
7) permukiman di atas air □
i. Pemanfaatan pasir laut □
j. Bangunan laut dalam kegiatan wisata □
tirta lainnya
k. Pipa dan/atau kabel bawah laut. □
isi dengan tanda (√) sesuai jenis kegiatan yang diperiksa pada kotak yang
tersedia

2. Sektor Perikanan
a. Kapal perikanan □
- 39 -

b. Pembudidayaan ikan □ 1) keramba jaring apung □


(KJA)
2) kolam/tambak □
pembudidayaan ikan
3) tempat pembudidayaan □
ikan lainnya
c. Unit pengolahan ikan □ 1) penggaraman ikan □
2) pengeringan ikan □
3) pengasapan/pemangga □
ngan ikan
4) pembekuan ikan □
5) pemindangan ikan □
6) peragian/fermentasi □
ikan
7) pengolahan berbasis □
daging lumatan dan
surimi □
8) pendinginan ikan □
9) pengalengan ikan □
10) pengolahan rumput □
laut □
11) pembuatan minyak
ikan
12) pencucian ikan dan □
pembuatan tepung
ikan □
13) pengolahan kerupuk,
keripik, peyek, dan
sejenisnya
14) pengolahan dan
pengawetan lainnya
d. Pelabuhan perikanan □

3. Kegiatan dan/atau Usaha Lain


a. Pariwisata □
b. Pelabuhan umum □
- 40 -

c. Pertambangan minyak, gas, mineral, □


dan batubara
d. Transportasi laut □
e. Industri □
f. Ketenagalistrikan □
g. Kebocoran sampah padat dan limbah □
cair dari kegiatan rumah
tangga/permukiman dari darat ke
perairan laut
h. Pertanian, perkebunan, dan/atau □
peternakan
i. Kegiatan dan/atau usaha lain yang □
berpotensi mencemari Sumber Daya
Ikan dan lingkungannya
isi dengan tanda (√) sesuai jenis kegiatan yang diperiksa pada kotak yang
tersedia

D. Pemeriksaan Perizinan Sesuai Kegiatan


1. Persyaratan Dasar Nomor Tanggal Terbit Instansi
dan Masa Penerbit
Berlaku
a. PKKPRL/KKRL
□ ada
□ tidak ada
b. Persetujuan Lingkungan
□ ada
□ tidak ada
c. Izin Mendirikan
Bangunan
□ ada
□ tidak ada
2. Dokumen Rencana
Pencegahan
Pencemaran
a. □ AMDAL
- 41 -

D. Pemeriksaan Perizinan Sesuai Kegiatan


b. □ UKL-UPL
c. □ SPPL
3. Perizinan Berusaha Nomor Tanggal Terbit Instansi
dan Masa Penerbit
Berlaku
a. Sebutkan:
………………………………
………………………………
………………………………
………………………………
……………………...………
………………………...……
…………...…………………
…………...…………………
isi dengan tanda (√) pada kotak yang tersedia sesuai dengan hasil pemeriksaan
dokumen

E. Hasil Pengawasan
1. Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Sesuai Tidak
Pencemaran Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Sesuai
untuk Sektor Kelautan (Rutin/Insidental)
a. □ Pengusahaan pariwisata alam perairan di kawasan
konservasi
b. □ Pengangkatan benda muatan kapal tenggelam
c. □ Biofarmakologi
d. □ Bioteknologi
e. □ Pemanfataan air laut selain energi
Hasil Pemeriksaan (huruf a, b, c, d, dan e): □ □
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran) □ □
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas □ □
Pencegahan Pencemaran)
3) sistem pengolahan dan pembuangan limbah □ □
- 42 -

E. Hasil Pengawasan
(diperiksa melalui Form E.3 Sistem Pengolahan dan
Pembuangan Limbah)
4) standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi
menjadi penyebab pencemaran perairan
(diperiksa melalui Form E.4 Pengelolaan Bahan Pencemar)
f. □ Produksi garam
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) kesesuaian tempat pengelolaan seluruh bahan yang □ □
digunakan
(diperiksa dengan membandingkan layout
ruangan/tempat produksi pada dokumen AMDAL/UKL- □ □
UPL/SPPL dengan kondisi eksisting)
3) proses daur ulang seluruh bahan yang digunakan
(diperiksa dengan membandingkan proses daur ulang
pada dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL dengan kondisi
eksisting)
g. □ Pelaksanaan reklamasi
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) dokumen PKKPRL atau KKRL □ □
(diperiksa melalui Form E.5 Kesesuaian Dokumen
PKKPRL atau KKRL) □ □
3) kesesuaian pelaksanaan reklamasi dan/atau
pengambilan sumber material reklamasi dengan izin
reklamasi □ □
(diperiksa dengan membandingkan koordinat
pelaksanaan reklamasi dan pengambilan material dengan
kondisi eksisting)
4) kesesuaian tahapan pelaksanaan reklamasi sesuai □ □
dengan standar yang ditetapkan
- 43 -

E. Hasil Pengawasan
(diperiksa dengan membandingkan metode pelaksanaan
reklamasi dan persyaratan yang ditetapkan dalam Izin
Reklamasi dengan kondisi eksisting)
5) material reklamasi tidak mengandung kategori bahan
beracun dan berbahaya
(diperiksa dengan melakukan uji sampel material
reklamasi di laboratorium terakreditasi)
h. □ Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya
dalam rangka penanaman modal asing dan pemanfaatan
pulau-pulau kecil di bawah 100 km2 (untuk kegiatan
budidaya laut, usaha wisata tirta, usaha perikanan dan
kelautan, industri perikanan secara lestari)
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen □ □
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas
Pencegahan Pencemaran) □ □
3) sistem pengolahan dan pembuangan limbah
(diperiksa melalui Form E.3 Sistem Pengolahan dan □ □
Pembuangan Limbah)
4) standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi
menjadi penyebab pencemaran perairan
(diperiksa melalui Form E.4 Pengelolaan Bahan Pencemar)
i. □ Pemanfataan Pasir Laut
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) kesesuaian pelaksanaan pencegahan pencemaran dengan □ □
dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL
(diperiksa dengan membandingkan persyaratan
pelaksanaan kegiatan dengan kondisi eksisting) □ □
3) sistem pengolahan dan pembuangan limbah
- 44 -

E. Hasil Pengawasan
(diperiksa melalui Form E.3 Sistem Pengolahan dan □ □
Pembuangan Limbah)
4) memeriksa material pasir laut tidak mengandung B3
(diperiksa dengan melakukan uji sampel material pasir
laut di laboratorium terakreditasi)
j. □ bangunan laut dalam kegiatan wisata tirta lainnya
k. □ pipa dan/atau kabel bawah laut
Hasil Pemeriksaan (huruf j dan k):
a. dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
b. kesesuaian pelaksanaan pencegahan pencemaran □ □
dengan dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL
(diperiksa dengan membandingkan persyaratan
pelaksanaan kegiatan dengan kondisi eksisting)
c. ketersediaan sarana sanitasi □ □
(diperiksa dengan pengamatan visual ketersediaan
sarana sanitasi) □ □
d. ketersediaan papan informasi terkait pencegahan
pencemaran □ □
(diperiksa dengan memantau ketersediaan papan
informasi pencegahan pencemaran) □ □
e. pengaturan sistem pengolahan dan pembuangan limbah
(diperiksa melalui Form E.3 Sistem Pengolahan dan
Pembuangan Limbah)
f. penggunaan bahan-bahan yang berpotensi menjadi
penyebab pencemaran lingkungan
(diperiksa melalui Form E.4 Pengelolaan Bahan
Pencemar)
2. Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan
Pencemaran Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Sesuai Tidak
untuk Sektor Perikanan (Rutin/Insidental) Sesuai
a. □ Kegiatan kapal perikanan
Hasil Pemeriksaan:
1) kondisi mesin yang berpotensi menimbulkan pencemaran □ □
- 45 -

E. Hasil Pengawasan
(diperiksa dengan pengamatan visual ada tidaknya
kebocoran oli pada mesin) □ □
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas □ □
Pencegahan Pencemaran)
3) penanganan limbah oli bekas, sampah, dan/atau limbah
lainnya □ □
(diperiksa melalui Form E.6 Penanganan Limbah Kapal)
4) kondisi perairan di sekitar area kapal perikanan yang
diperiksa
(diperiksa dengan melakukan pengamatan visual ada
tidaknya kebocoran oli/limbah dari kapal/buangan
sampah dari kapal dan mengkonfirmasi kepada
nahkoda/ABK kapal)
b. □ Kegiatan pembudidayaan ikan
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas
Pencegahan Pencemaran) □ □
3) sistem pengolahan dan pembuangan limbah
(diperiksa melalui Form E.3 Sistem Pengolahan dan □ □
Pembuangan Limbah)
4) standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi
menjadi penyebab pencemaran perairan
(diperiksa melalui Form E.4 Pengelolaan Bahan Pencemar)
c. □ Kegiatan pengolahan ikan
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran □ □
- 46 -

E. Hasil Pengawasan
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas □ □
Pencegahan Pencemaran)
3) pengambilan sampel air di outlet/saluran pembuangan
air limbah (apabila diperlukan)
(diperiksa dengan melakukan uji sampel air di
laboratorium terakreditasi)
d. □ Kegiatan pelabuhan perikanan
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas
Pencegahan Pencemaran) □ □
3) hasil uji kualitas air di wilayah pelabuhan
(diperiksa dengan memeriksa hasil uji kualitas air secara □ □
berkala yang dilakukan oleh pengelola pelabuhan)
4) kesesuaian tempat penyimpanan dan fasilitas pengisian
bahan bakar dengan standar keamanan dan keselamatan
lingkungan (diperiksa dengan membandingkan □ □
persyaratan AMDAL/UKL-UPL/SPPL dengan kondisi
eksisting)
5) kesesuaian pengelolaan limbah cair dan sampah dari
tempat pelelangan ikan dengan standar yang ditetapkan □ □
(diperiksa dengan membandingkan persyaratan
AMDAL/UKL-UPL/SPPL dengan kondisi eksisting)
6) kesesuaian pengelolaan limbah domestik dari aktivitas di □ □
dalam pelabuhan perikanan dengan standar yang
ditetapkan
(diperiksa dengan membandingkan persyaratan
AMDAL/UKL-UPL/SPPL dengan kondisi eksisting) □ □
7) kesesuaian pengelolaan sampah yang berasal dari kapal
dengan standar yang ditetapkan
(diperiksa dengan pengamatan dan interview
ada/tidaknya pengumpulan sampah dari kapal)
- 47 -

E. Hasil Pengawasan
8) API dan ABPI yang rusak telah ditempat di tempat
penampungan khusus
3. Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan
Pencemaran Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Sesuai Tidak
untuk Kegiatan dan/atau Usaha Lain (Insidental) Sesuai
Hasil Pemeriksaan (huruf C angka 3):
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran) □ □
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas □ □
Pencegahan Pencemaran)
3) sistem pengolahan dan pembuangan limbah □ □
(diperiksa melalui Form E.3 Sistem Pengolahan dan
Pembuangan Limbah)
4) standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi
menjadi penyebab pencemaran perairan
(diperiksa melalui Form E.4 Pengelolaan Bahan Pencemar)
4. Hasil Akhir Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan □ □
Pengawasan Pencemaran Sumber Daya Ikan dan Sesuai Tidak
Lingkungannya sesuai
5. Kronologis Apabila Terjadi Pencemaran Sumber Daya Ikan dan
Lingkungannya
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………….…………………………………………………………………………………………
…………………….………………………………………………………………………………
……………………………….……………………………………………………………………
………………………………………….…………………………………………………………
…………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………
6. Kesimpulan
a. Pemenuhan Dokumen Pencegahan Pencemaran:
□ Sesuai
□ Tidak Sesuai
- 48 -

E. Hasil Pengawasan
b. Indikasi Pencemaran:
□ Ada
□ Tidak Ada
c. Indikasi Pelanggaran:
□ Ada
□ Tidak Ada
d. Keterangan:
(beri penjelasan singkat yang diperlukan)
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………….…………………………………………………………………………………………
…………………….………………………………………………………………………………
(Isi dengan tanda (√) sesuai jenis kegiatan yang diperiksa pada kotak yang
tersedia
Demikian Berita Acara Hasil Pengawasan Pencemaran Sumber Daya Ikan dan
Lingkungannya untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pelaku Usaha Pengawas

(Nama………………..) (Nama………………..)

Saksi 1 Saksi 2

(Nama………………..) (Nama………………..)
- 49 -

Form E.1 Kesesuaian Dokumen Rencana Pencegahan Pencemaran

Formulir Pemeriksaan Kesesuaian Dokumen Rencana Pencegahan Pencemaran


Dokumen yang diperiksa: (AMDAL/UKL-UPL/SPPL)*

No Yang Diperiksa Kesesuaian


Ya Tidak
1 Nama Pelaku Usaha
2 Nama Usaha/Kegiatan
3 Jenis Usaha/Kegiatan
4 Lokasi Pelaksanaan Usaha/Kegiatan
5 Keabsahan Dokumen
6 Pelaksanaan Ketentuan Dokumen
Kesimpulan Akhir

Form E.2 Ketersediaan Fasilitas Pencegahan Pencemaran


Formulir Pemeriksaan Ketersediaan Fasilitas Pencegahan Pencemaran

No Yang Diperiksa Ketersediaan


Ada Tidak
1 Jaringan air limbah
2 Sarana pengolahan limbah cair
3 Tempat sampah
4 Tempat penampungan sampah sementara
5 Toilet
Kesimpulan Akhir

Form E.3 Sistem Pengolahan dan Pembuangan Limbah


Formulir Pemeriksaan Sistem Pengolahan dan Pembuangan Limbah

No Yang Diperiksa Ketersediaan/


Kesesuaian
Ya Tidak
1 Persetujuan Lingkungan/Izin Lingkungan yang
dimiliki
- 50 -

2 Izin pembuangan limbah cair ke laut yang dimiliki


3 Operasional sistem pengolahan dan pembuangan
limbah
4 Dimensi dan kapasitas sistem pengolahan dan
pembuangan limbah
5 Pelaporan berkala hasil sistem pengolahan dan
pembuangan limbah
Kesimpulan Akhir

Form E.4 Pengelolaan Bahan Pencemar


Formulir Pemeriksaan Pengelolaan Bahan Pencemar

No Yang Diperiksa Ketersediaan/


Kesesuaian
Ya Tidak
1 Prosedur pengelolaan bahan pencemar
2 Pemilahan bahan pencemar
3 Penanganan daur ulang bahan pencemar
Kesimpulan Akhir

Form E.5 Kesesuaian Dokumen Persetujuan/Konfirmasi KKPRL


Formulir Kesesuaian Dokumen Persetujuan/Konfirmasi KKPRL

No Yang Diperiksa Kesesuaian


Ya Tidak
1 Nama Pelaku Usaha/Kegiatan
2 Jenis Kegiatan
3 Lokasi Usaha/Kegiatan
4 Luas Area Pemanfaatan
5 Kesesuaian Peruntukan/Zonasi
6 Keabsahan Dokumen
7 Penyampaian Kewajiban Pelaporan
8 Pemenuhan Hak dan Kewajiban
Kesimpulan Akhir
- 51 -

Form E.6 Penanganan Limbah Kapal


Formulir Penanganan Limbah Kapal

No Yang Diperiksa Ketersediaan


Ya Tidak
1 Tempat penampungan sampah padat sementara
2 Tempat penampungan oli bekas sementara
3 Catatan logistik perbekalan kapal
4 Catatan logistik oli dan jadwal pergantian oli
5 Penanggung jawab penanganan limbah kapal
Kesimpulan Akhir

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN


SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

ttd

LAKSDA TNI Dr. ADIN NURAWALUDDIN, M.Han


- 52 -

LAMPIRAN V
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA

KOP DITJEN PSDKP/UPT PSDKP

FORM LAPORAN HASIL PENGAWASAN PATROLI PENGAWASAN DAN/ATAU


PATROLI/PERONDAAN PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA

Nomor : …………………………………………………………………..
Unit Kerja : …………………………………………………………………..
Pada hari ……………………… tanggal ………………… bulan ………………
tahun…………………………pukul………………………….,di …………………………,
yang bertanda tangan di bawah ini:

No. Nama NIP/No. KTA Jabatan


1
2
3
dst

Telah melakukan :
□ patroli pengawasan (lanjutkan dengan mengisi huruf A) dan/atau
□ patroli/perondaan (lanjutkan dengan mengisi huruf B),

berdasarkan surat tugas nomor: …………………………….……,tanggal


……………….
(berikan tanda (√) pada kotak yang tersedia)
- 53 -

A. Patroli Pengawasan Darat/Perondaan


1. Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………….
2. Wilayah Pengawasan : …………………………………………………………….
…………………………………………………………….
(isi dengan dusun/desa/kelurahan,
kecamatan, kota/kab.)

3. Objek Pengawasan : …………………………………………………………….


…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
(isi dengan jenis usaha/kegiatan yang akan
diawasi atau kondisi ekosistem/sumber daya
ikan dan lingkungannya)

4. Jumlah Titik Pengawasan : ……… (titik)


Titik Objek Pengawasan dan Koordinat Hasil Pengamatan
Langsung*)
1 Objek:
…………………………………………….
Koordinat:
………………………………………………….
………………………………………………….

2 Objek:
………………………………………………….
Koordinat:
………………………………………………….
………………………………………………….

3 Objek:
………………………………………………….
Koordinat:
………………………………………………….
………………………………………………….
- 54 -

Titik Objek Pengawasan dan Koordinat Hasil Pengamatan


Langsung*)
dst. ………………………………………………….
………………………………………………….
………………………………………………….

*) Deskripsikan hasil pengamatan langsung dengan memberikan informasi


kondisi objek pengawasan, kondisi perairan sekitar, kegiatan yang
sedang berlangsung, dan hal-hal lain yang diperlukan.

5. Indikasi Pencemaran/Indikasi Pelanggaran atau Potensi Pencemaran


Titik Keterangan Indikasi pengenaan tindakan lain
Pencemaran/Pelanggaran atau menurut hukum yang
Potensi Pencemaran bertanggung jawab
1
…………………………………………… ……………………………………
…………………………………………… ……………………………………
…….…………………………………….. Usulan tindak lanjut:
……………………………………
2
…………………………………………… ……………………………………
…………………………………………… ……………………………………
…………………………………………… Usulan tindak lanjut:
……………………………………
3
…………………………………………… ……………………………………
…………………………………………… ……………………………………
…………………………………………… Usulan tindak lanjut:
…………………………………….
dst.

6. Pengambilan Sampel Air


Titik Koordinat Pengambilan Sampel Jumlah dan Keterangan
Sampel
1□ ………………………………………………….
- 55 -

………………………………………………….

2□ ………………………………………………….
………………………………………………….
3□ ………………………………………………….
………………………………………………….
dst.
berikan tanda (√) pada kotak yang tersedia apabila pada titik pengamatan
dilakukan pengambilan sampel

7. Informasi Pelaku Usaha/Kegiatan (bila ada)


Titik Informasi
1 Nama Usaha/Kegiatan:
………………………………………………….
Nama Penanggung Jawab Kegiatan yang ditemui:
………………………………………………….
Luas pemanfaatan ruang darat ……. Ha dan ruang laut …… Ha
Nomor kontak pelaku usaha/kegiatan:
………………………………………………….
Ada/tidaknya dokumen perizinan, sebutkan/jelaskan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2 Nama Usaha/Kegiatan:
………………………………………………….
Nama Penanggung Jawab Kegiatan yang ditemui:
………………………………………………….
Luas pemanfaatan ruang darat ……. Ha dan ruang laut …… Ha
Nomor kontak pelaku usaha/kegiatan:
………………………………………………….
Ada/tidaknya dokumen perizinan, sebutkan/jelaskan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3 Nama Usaha/Kegiatan:
………………………………………………….
- 56 -

Titik Informasi
Nama Penanggung Jawab Kegiatan yang ditemui:
………………………………………………….
Luas pemanfaatan ruang darat ……. Ha dan ruang laut …… Ha
Nomor kontak pelaku usaha/kegiatan:
………………………………………………….
Ada/tidaknya dokumen perizinan, sebutkan/jelaskan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
dst.

8. Kesimpulan
Titik Kesimpulan

1 Ekosistem/Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Terdampak


□ Ya □ Tidak
Indikasi Pencemaran Indikasi Pelanggaran
□ Ya □ Tidak □ Ya □ Tidak
Rekomendasi tindak lanjut:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
2 Ekosistem/Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Terdampak
□ Ya □ Tidak
Indikasi Pencemaran Indikasi Pelanggaran
□ Ya □ Tidak □ Ya □ Tidak
Rekomendasi tindak lanjut:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
3 Ekosistem/Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Terdampak
□ Ya □ Tidak
Indikasi Pencemaran Indikasi Pelanggaran
□ Ya □ Tidak □ Ya □ Tidak
Rekomendasi tindak lanjut:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
- 57 -

Titik Kesimpulan

dst.
Catatan lain:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Catatan:
Pengawas dapat menggunakan lembar tambahan form pengawasan patroli
darat/perondaan

Apabila ditemukan indikasi ketidakpatuhan, terjadinya pencemaran


dan/atau mengakibatkan kerusakan dan/atau kerugian pada sumber daya
ikan dan lingkungannya, dapat langsung dilakukan pengenaan tindakan lain
menurut hukum yang bertanggung jawab terhadap pelaku usaha yang
melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, dalam bentuk:
1) menghentikan kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
2) memaksa pelaku usaha untuk melakukan pencegahan kegiatan yang
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3) penyegelan; dan/atau
4) pemasangan garis Pengawas Perikanan/Polsus PWP-3-K.
Demikian Form Pengawasan Patroli Darat/Perondaan disusun dengan sebenar-
benarnya dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Tim Patroli

(Nama………………..)
- 58 -

B. Patroli
1. Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………….
2. Wilayah Pengawasan : …………………………………………………………….
…………………………………………………………….
(isi dengan wilayah perairan di
dusun/desa/kelurahan/kecamatan,
kota/kab./nama perairan)

3. Objek Pengawasan : …………………………………………………………….


…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
(isi dengan jenis usaha/kegiatan yang akan
diawasi atau kondisi ekosistem/sumber daya
ikan dan lingkungannya, kapal/bangunan/objek
lainnya )

4. Jumlah Titik Pengawasan atau Objek Pengawasan yang ditemui: ………


(titik)
Titik Objek Pengawasan dan Koordinat Hasil Pengamatan
Langsung*)
1 Objek:
………………………………………………….
Koordinat:
………………………………………………….
………………………………………………….

2 Objek:
………………………………………………….
Koordinat:
………………………………………………….
………………………………………………….

3 Objek:
………………………………………………….
Koordinat:
- 59 -

Titik Objek Pengawasan dan Koordinat Hasil Pengamatan


Langsung*)
………………………………………………….
………………………………………………….
dst. ………………………………………………….
………………………………………………….
………………………………………………….
*) Deskripsikan hasil pengamatan langsung dengan memberikan informasi
kondisi objek pengawasan, kondisi perairan sekitar, kegiatan yang
sedang berlangsung, dan hal-hal lain yang diperlukan.

5. Indikasi Pencemaran/Indikasi Pelanggaran atau Potensi Pencemaran


Titik Keterangan Indikasi pengenaan tindakan lain
Pencemaran/Pelanggaran atau menurut hukum yang
Potensi Pencemaran bertanggung jawab
1
…………………………………………… ……………………………………
…………………………………………… ……………………………………
…….…………………………………….. Usulan tindak lanjut:
……………………………………
2 …………………………………………… ……………………………………
…………………………………………… ……………………………………
…………………………………………… Usulan tindak lanjut:
……………………………………

3
…………………………………………… ……………………………………
…………………………………………… ……………………………………
…………………………………………… Usulan tindak lanjut:
…………………………………….
dst.

6. Pengambilan Sampel Air


Titik Koordinat Pengambilan Sampel Jumlah dan Keterangan
Sampel
- 60 -

1□ ………………………………………………….
………………………………………………….
2□ ………………………………………………….
………………………………………………….
3□ ………………………………………………….
………………………………………………….
dst.
berikan tanda (√) pada kotak yang tersedia apabila pada titik pengamatan
dilakukan pengambilan sampel

7. Informasi Pelaku Usaha/Kegiatan (bila ada)


Titik Informasi
1 Nama Usaha/Kegiatan:
………………………………………………….
Nama Penanggung Jawab Kegiatan yang ditemui:
………………………………………………….
Luas pemanfaatan ruang darat ……. Ha dan ruang laut …… Ha
Nomor kontak pelaku usaha/kegiatan:
………………………………………………….
Ada/tidaknya dokumen perizinan, sebutkan/jelaskan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2 Nama Usaha/Kegiatan:
………………………………………………….
Nama Penanggung Jawab Kegiatan yang ditemui:
………………………………………………….
Luas pemanfaatan ruang darat ……. Ha dan ruang laut …… Ha
Nomor kontak pelaku usaha/kegiatan:
………………………………………………….
Ada/tidaknya dokumen perizinan, sebutkan/jelaskan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3 Nama Usaha/Kegiatan:
………………………………………………….
Nama Penanggung Jawab Kegiatan yang ditemui:
………………………………………………….
- 61 -

Titik Informasi
Luas pemanfaatan ruang darat ……. Ha dan ruang laut …… Ha
Nomor kontak pelaku usaha/kegiatan:
………………………………………………….
Ada/tidaknya dokumen perizinan, sebutkan/jelaskan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
dst.

8. Kesimpulan
Titik Kesimpulan
1 Ekosistem/Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Terdampak
□ Ya □ Tidak
Indikasi Pencemaran Indikasi Pelanggaran
□ Ya □ Tidak □ Ya □ Tidak
Rekomendasi tindak lanjut:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2 Ekosistem/Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Terdampak
□ Ya □ Tidak
Indikasi Pencemaran Indikasi Pelanggaran
□ Ya □ Tidak □ Ya □ Tidak
Rekomendasi tindak lanjut:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3 Ekosistem/Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Terdampak
□ Ya □ Tidak
Indikasi Pencemaran Indikasi Pelanggaran
□ Ya □ Tidak □ Ya □ Tidak
Rekomendasi tindak lanjut:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
- 62 -

Titik Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………
dst.
Catatan lain:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Catatan:
Pengawas dapat menggunakan lembar tambahan form pengawasan patroli
darat/perondaan

Apabila ditemukan indikasi ketidakpatuhan, terjadinya pencemaran


dan/atau mengakibatkan kerusakan dan/atau kerugian pada sumber
daya ikan dan lingkungannya, dapat langsung dilakukan pengenaan
tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab terhadap pelaku
usaha yang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, dalam bentuk:
1) menghentikan kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
2) memaksa pelaku usaha untuk melakukan pencegahan kegiatan yang
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3) penyegelan; dan/atau
4) pemasangan garis Pengawas Perikanan/Polsus PWP-3-K.
Demikian Form Pengawasan Patroli Darat/Perondaan disusun dengan sebenar-
benarnya dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Tim Patroli

Nama………………..)

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN


SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

ttd

LAKSDA TNI Dr. ADIN NURAWALUDDIN, M.Han


- 63 -

LAMPIRAN VI
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA

KOP DITJEN PSDKP/UPT PSDKP

LAPORAN HASIL PENGAWASAN


PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN LINGKUNGANNYA
(RUTIN/INSIDENTAL)

A. PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Sehubungan dengan Surat Tugas …………… Nomor: ……………..…….
Tanggal ………………………………………, telah dilaksanakan pengawasan
rutin/insidental (coret yang tidak perlu) pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya.

b. Tujuan pelaksanaan pengawasan


Pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya bertujuan
untuk (pilih pengawasan yang dilaksanakan):
1. Memeriksa pemenuhan kewajiban dalam pencegahan Pencemaran
Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya..
2. Pencegahan terjadinya pelanggaran pencemaran sumber daya ikan
dan lingkungannya..
3. Menindaklanjuti laporan masyarakat/pelaku usaha terkait adanya
dugaan pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya ..
c. Waktu, lokasi dan petugas pelaksana pengawasan
Pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya dilaksanakan
pada tanggal ………………………………, bulan ……………………….. tahun …….
- 64 -

di lokasi (dusun/desa/kelurahan/kecamatan/kota/kab/provinsi)
………………………..……………………………………………………………… oleh:

1 Nama : …………………………………………………………………………….
NIP/No. : …………………………………………………………………………….
KTA
Jabatan : …………………………………………………………………………….
Instansi : …………………………………………………………………………….

2 Nama : …………………………………………………………………………….
NIP/No. : …………………………………………………………………………….
KTA
Jabatan : …………………………………………………………………………….
Instansi : …………………………………………………………………………….

3 Nama : …………………………………………………………………………….
NIP/No. : …………………………………………………………………………….
KTA
Jabatan : ……………………………………………………………………………..
Instansi : ……………………………………………………………………………..

4 Dst.

B. GAMBARAN UMUM LOKASI PENGAWASAN

a. Objek pengawasan: objek bergerak/menetap (pilih salah satu), jelaskan:


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
b. Profil pelaku usaha/pelaku kegiatan meliputi data pribadi, data
perusahaan, alamat, dan data penting lainnya serta data jenis kegiatan:

Nama Usaha/Nama Kegiatan : ……………………………………………………


Nomor Induk Berusaha : ……………………………………………………
Luas pemanfaatan ruang darat : ……………………… (Ha)
- 65 -

Luas pemanfaatan ruang laut : ……………………… (Ha)


Zona/Sub Zona : …………………………………………..

Nama Penanggung Jawab : …………………………………………………..


Nomor Identitas :……………………………………………………
Jabatan : ……………………………………………………
Alamat Kantor : ……………………………………………………
Alamat Email : ……………………………………………………
No. Telp./HP : ……………………………………………………
c. Lokasi kegiatan:
Alamat Usaha/Kegiatan (agar diisi lokasi kegiatan usaha):
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
(tuliskan alamat/lokasi secara administratif)

Koordinat:
………………………………………………………
………………………………………………………
(tuliskan koordinat titik lokasi)

d. Pemenuhan dan/atau kesesuaian Persyaratan, kewajiban dan ketentuan


lainnya yang tercantum dalam dokumen rencana pencegahan pencemaran
Sumber Daya Ikan dan lingkungannya, berdasarkan Berita Acara Hasil
Pengawasan yaitu:

(Sesuai/Tidak Sesuai)* Sesuai terhadap Pelaksanaan Kegiatan


Pencegahan Pencemaran dengan (AMDAL/UKL-UPL/SPPL)* (*coret yang
tidak perlu)

(ada/tidaknya)* Dugaan Pencemaran (*coret yang tidak perlu), apabila ada


jelaskan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
- 66 -

………………………………………………………………………………………………
e. Kronologis pencemaran (apabila terindikasi adanya pencemaran) sebagai
berikut:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
f. Kondisi Lokasi
Penjelasan kegiatan pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya pada masing-masing titik pengawasan:
1. Titik/Lokasi 1
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Titik/Lokasi 2
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

3. Titik/Lokasi 3
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. Dst.

C. HASIL ANALISIS LAPORAN PENGAWASAN

Berdasarkan hasil pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan


lingkungannya yang dilaksanakan di …………………………………. kepada
…………………………………, diperoleh hasil bahwa usaha/kegiatan
- 67 -

(sesuai/tidak sesuai)* dalam pelaksanaan kegiatan dengan persyaratan,


kewajiban dan ketentuan lainnya yang tercantum dalam
(PKKPRL/KKPRL/AMDAL/UKL-UPL/SPPL/Perizinan lainnya)* yaitu:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Bahwa berdasarkan hasil pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya yang dilaksanakan di …………………………………. kepada
…………………………………, diperoleh hasil bahwa pada lokasi/lingkungan
usaha/kegiatan (ada/tidak ada)* pencemaran yaitu:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

Dengan titik dan luasan indikasi pelanggaran pencemaran yaitu (diisi apabila
ada pencemaran):

Nama Usaha/Nama Kegiatan : ……………………………………………………


Nomor Induk Berusaha : ……………………………………………………
Nama Penanggung Jawab : ……………………………………………………
Nomor Identitas : ……………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………………
Alamat Kantor : …………………………………………………………
Alamat Email : …………………………………………………………
No. Telp./HP : …………………………………………………………
Perbuatan Pelanggaran : …………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………

Titik dan luasan pelanggaran 1:


1. Nama Titik : …………………
2. Koordinat : …………………
- 68 -

: …………………
3. Perkiraan luasan area yang tercemar: ………………….. Ha
4. Perkiraan luasan ekosistem mangrove, padang lamun, terumbu karang
dan/atau populasi ikan yang terdampak pencemaran:
a. Luas Ekosistem Mangrove ………………. Ha
b. Luas Ekosistem Padang Lamun ………………. Ha
c. Luas Ekosistem Terumbu Karang ………………. Ha
d. Luas Habitat Populasi Ikan ………………. Ha
Dampak Pencemaran : …………..……………………………………………

…………..…………………………………………….

Titik dan luasan pelanggaran 2:


1. Nama Titik : …………………
2. Koordinat : …………………
: …………………
3. Perkiraan luasan area yang tercemar: ………………….. Ha
4. Perkiraan luasan ekosistem mangrove, padang lamun, terumbu karang
dan/atau populasi ikan yang terdampak pencemaran:
a. Luas Ekosistem Mangrove ………………. Ha
b. Luas Ekosistem Padang Lamun ………………. Ha
c. Luas Ekosistem Terumbu Karang ………………. Ha
d. Luas Habitat Populasi Ikan ………………. Ha
Dampak Pencemaran : …………..………………………………………………

Titik dan luasan pelanggaran dst.:


1. Nama Titik : …………………
2. Koordinat : …………………
: …………………
3. Perkiraan luasan area yang tercemar: ………………….. Ha
4. Perkiraan luasan ekosistem mangrove, padang lamun, terumbu karang
dan/atau populasi ikan yang terdampak pencemaran:
a. Luas Ekosistem Mangrove ………………. Ha
b. Luas Ekosistem Padang Lamun ………………. Ha
c. Luas Ekosistem Terumbu Karang ………………. Ha
d. Luas Habitat Populasi Ikan ………………. Ha
- 69 -

Dampak Pencemaran : …………..……………………………………………

…………..…………………………………………….

Atas temuan pelanggaran pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya,


dilakukan Analisis Teknis dan Yuridis sebagai berikut:
1. Analisis Teknis
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

2. Analisis Yuridis
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

D. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan


lingkungannya tersebut di atas, maka diberikan rekomendasi tindak lanjut
sebagai berikut:

1. Perbuatan pelanggaran : ……………………………………………………………


……………………………………………………..…….
2. Sebab perbuatan : ……………………………………………………………
……………………………………………………………
3. Dampak pelanggaran : ……………………………………………………………
…………..……………………………………………….
4. Pasal Pelanggaran : ……………………………………………………………
……………………………………………………………
5. Sanksi Pelanggaran : ……………………………………………………………
……………………………………………………………
6. Tindak Lanjut : ……………………………………………………………
……………………………………………………………
- 70 -

7. Pengenaan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab


terhadap pelaku usaha yang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, dalam bentuk:
a. menghentikan kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
b. memaksa pelaku usaha untuk melakukan pencegahan kegiatan yang
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. penyegelan; dan/atau
d. pemasangan garis Pengawas Perikanan/Polsus PWP-3-K.
(pilih yang sesuai)
8. Tindakan lain yang diusulkan:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

E. LAMPIRAN DATA PENDUKUNG

1. Peta lokasi;
2. Dokumen rencana pencegahan pencemaran;
3. Daftar sarana dan prasana pencegahan pencemaran;
4. Peta jalur inspeksi lapangan/pemeriksaan lapangan;
5. Kondisi ekosistem laut (mangrove, terumbu karang, dan lamun) yang
menggambarkan kondisi sebelum ada kegiatan dan setelah kegiatan;
6. Berita acara hasil pengawasan.

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN


SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

ttd

LAKSDA TNI Dr. ADIN NURAWALUDDIN, M.Han


- 71 -

LAMPIRAN VII
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA

KOP DITJEN PSDKP/UPT PSDKP

LAPORAN HASIL PENGAWASAN


PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN LINGKUNGANNYA
(PATROLI PENGAWASAN DAN/ATAU PATROLI/PERONDAAN)

A. PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Sehubungan dengan Surat Tugas …………… Nomor: ……………..…….
Tanggal ……………………………, telah dilaksanakan (Patroli Pengawasan/
Patroli/Perondaan) (coret yang tidak perlu) pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya.
b. Tujuan pelaksanaan pengawasan
Pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya bertujuan
untuk (pilih pengawasan yang dilaksanakan):
1. Memeriksa pemenuhan kewajiban dalam pencegahan Pencemaran
Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya
2. Pencegahan terjadinya pelanggaran pencemaran sumber daya ikan
dan lingkungannya;
3. Menindaklanjuti laporan masyarakat/pelaku usaha terkait adanya
dugaan pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya
c. Waktu, lokasi dan petugas pelaksana pengawasan
(Patroli Pengawasan/ Patroli/Perondaan) (coret yang tidak perlu)
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya dilaksanakan pada
tanggal ………………………………, bulan ……………………….. tahun ……. di
lokasi (dusun/desa/kelurahan/kecamatan/kota/kab/provinsi)
……………………….………………… oleh:
- 72 -

1 Nama : ………………………………………………………………
NIP/No. : ………………………………………………………………
KTA
Jabatan : ………………………………………………………………
Instansi : ………………………………………………………………

2 Nama : ………………………………………………………………
NIP/No. : ………………………………………………………………
KTA
Jabatan : ………………………………………………………………
Instansi : ………………………………………………………………

3 Nama : ………………………………………………………………
NIP/No. : ………………………………………………………………
KTA
Jabatan : ………………………………………………………………
Instansi : ………………………………………………………………

4 Dst.

B. GAMBARAN UMUM LOKASI PENGAWASAN

Jumlah titik pengawasan sebanyak: ……..(titik), dengan titik pengawasan


yang perlu ditindaklanjuti yaitu:
No Nama Titik: …………………
1 Objek Pengawasan : ……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
2 Koordinat : ……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
3 Hasil Pengamatan : ……………………………………………………………….
Langsung ……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
4 Indikasi : ……………………………………………………………….
Pencemaran/Pelanggaran ……………………………………………………………….
atau Potensi Pencemaran ……………………………………………………………….
- 73 -

5 Koordinat Pengambilan : ……………………………………………………………….


Sampel ……………………………………………………………….
6 Jumlah dan Keterangan : ……………………………………………………………….
Sampel ……………………………………………………………….
7 Nama Usaha/Kegiatan : ……………………………………………………………….
8 Nama Penanggung Jawab : ……………………………………………………………….
9 Nomor Kontak : ……………………………………………………………….
10 Luas Pemanfaatan Darat : ……………………………………………………………….
11 Luas Pemanfaatan Laut : ……………………………………………………………….
12 Perizinan yang Dimiliki : ……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….

C. HASIL ANALISIS

Berdasarkan hasil pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan


lingkungannya yang dilaksanakan di …………………………………. kepada
…………………………………, diperoleh hasil bahwa usaha/kegiatan
(sesuai/tidak sesuai)* dalam pelaksanaan kegiatan dengan persyaratan,
kewajiban dan ketentuan lainnya yang tercantum dalam
(PKKPRL/KKPRL/AMDAL/UKL-UPL/SPPL/Perizinan lainnya)* yaitu:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Bahwa berdasarkan hasil pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya yang dilaksanakan di …………………………………. kepada
…………………………………, diperoleh hasil bahwa pada lokasi/lingkungan
usaha/kegiatan (ada/tidak ada)* pencemaran yaitu:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Dengan titik dan luasan indikasi pelanggaran pencemaran yaitu:
(diisi apabila ada pencemaran)
- 74 -

Titik dan luasan pelanggaran:


1. Nama Titik : …………………
2. Koordinat : …………………
: …………………
3. Perkiraan luasan area yang tercemar: ………………….. Ha
4. Perkiraan luasan ekosistem mangrove, padang lamun, terumbu karang
dan/atau populasi ikan yang terdampak pencemaran:
a. Luas Ekosistem Mangrove ………………. Ha
b. Luas Ekosistem Padang Lamun ………………. Ha
c. Luas Ekosistem Terumbu Karang ………………. Ha
d. Luas Habitat Populasi Ikan ………………. Ha
Dampak Pencemaran : …………..…………………………………………….

D. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan


lingkungannya tersebut di atas, maka diberikan rekomendasi tindak lanjut
sebagai berikut:
1. Indikasi pelanggaran : …………………………………………………………

2. Sebab perbuatan : …………………………………………………………

3. Dampak pelanggaran : ………………………………………………………...

4. Tindak Lanjut : (Pemeriksaan Lanjutan/Pengawasan


Insidental)*
………………………………………………………………
………………………………………………………………
Pengenaan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab terhadap
pelaku usaha yang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, dalam bentuk:
a. menghentikan kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
b. memaksa pelaku usaha untuk melakukan pencegahan kegiatan yang tidak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. penyegelan; dan/atau
- 75 -

d. pemasangan garis Pengawas Perikanan/Polsus PWP-3-K.


(pilih yang sesuai)
5. Tindakan lain yang diusulkan:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

E. LAMPIRAN DATA PENDUKUNG


1. Peta lokasi;
2. Peta jalur patroli pengawasan dan/atau patroli/perondaan;
3. Kondisi ekosistem laut (mangrove, terumbu karang, dan lamun) yang
menggambarkan kondisi sebelum ada kegiatan dan setelah kegiatan; dan
4. Hasil analisis pemeriksaan in-situ.

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN


SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

ttd

LAKSDA TNI Dr. ADIN NURAWALUDDIN, M.Han

Anda mungkin juga menyukai