-
DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN
SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NOMOR 16
JAKARTA 10110 KOTAK POS 4130 JKP 10041
TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 3520346
LAMAN www.kkp.go.id
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2022
DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN
SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,
ttd
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN
PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya disebabkan oleh kegiatan
manusia yang tidak sesuai ketentuan sehingga mengakibatkan penurunan
kualitas perairan yang ditandai dengan perubahan warna air dan bau.
Pencemaran ini dapat berasal dari limbah kegiatan kelautan dan perikanan
serta kegiatan lainnya yang berpotensi menimbulkan pencemaran sehingga
berdampak terhadap sumber daya ikan dan lingkungannya.
Apabila air limbah langsung dialirkan ke sungai, danau, dan badan air
lainnya tanpa diolah terlebih dahulu maka perairan dapat membahayakan
bagi kehidupan biota perairan dan pastinya tidak dapat dikonsumsi secara
layak oleh manusia, serta dikhawatirkan dapat menimbulkan pencemaran
sumber daya ikan dan lingkungannya. Oleh karena itu perlu adanya instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) yang berfungsi untuk mengolah air limbah sisa
produksi kegiatan, sebelum dibuang ke media perairan.
Dalam pengawasan kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran di
atas, Pengawas Perikanan dan/atau Polsus PWP-3-K memiliki kewajiban
untuk memeriksa pemenuhan kewajiban pelaku usaha dan dampak yang
ditimbulkan dari kegiatan tersebut. Pengawasan dapat dilakukan melalui
pengawasan rutin, pengawasan insidental serta patroli pengawasan
dan/atau patroli perondaan. Hasil pengawasan tersebut dapat menjadi dasar
untuk dilakukan tindak lanjut pengawasan.
-5-
BAB II
PENGERTIAN UMUM
22. Instalasi Pengolahan Air Limbah yang selanjutnya disingkat IPAL adalah
sebuah infrastuktur yang dirancang untuk mengelola Air Limbah secara
fisika, kimia dan/atau biologi sehingga memenuhi Baku Mutu Air Limbah.
23. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan.
24. Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan,
yang selanjutnya disebut UPT, adalah unit kerja yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal.
BAB III
LOKASI PENGAWASAN
1. Lokasi pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya,
yaitu:
a. WPPNRI;
b. Kapal perikanan;
c. Pelabuhan perikanan dan/atau pelabuhan lainnya yang ditunjuk;
d. Sentra kegiatan perikanan;
e. Area pembenihan ikan;
f. Area pembudidayaan ikan;
g. UPI;
h. Kawasan konservasi;
i. Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil;
j. Wilayah perairan; dan/atau
k. Wilayah yurisdiksi.
2. Wilayah perairan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf j, meliputi:
a. Perairan pedalaman;
b. Perairan kepulauan; dan
c. Laut teritorial.
3. Wilayah yurisdiksi sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf k, meliputi:
a. Zona tambahan; dan
b. Zona ekonomi eksklusif.
-9-
BAB IV
OBYEK PENGAWASAN
BAB V
TATA CARA PENGAWASAN
PWP-3-K;
b. Menentukan waktu, lokasi, obyek pengawasan; dan
c. Menyiapkan sarana dan prasarana patroli/perondaan.
3. Sarana dan prasarana patroli pengawasan dan/atau patroli/perondaan
sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf c terdiri dari:
a. Form patroli/perondaan;
b. Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan;
c. Moda transportasi darat;
d. Airborne Surveillance;
e. Drone;
f. Peta lokasi kegiatan;
g. Foto udara dan data citra pencemaran perairan;
h. Global Positioning System (GPS);
i. Alat komunikasi;
j. Alat dokumentasi;
k. Teropong binocular;
l. Peralatan selam atau Scuba;
m. Mega phone; dan/atau
n. Water quality test kit.
4. Pelaksanaan patroli/perondaan sebagaimana dimaksud pada angka 1
huruf b dilakukan dengan cara:
a. menggunakan moda transportasi darat/laut/udara, dan/atau moda
transportasi lainnya;
b. pengamatan langsung terhadap potensi sumber pencemar dan pada
wilayah rawan terjadinya pencemaran;
c. melakukan pengenaan tindakan lain menurut hukum yang
bertanggung jawab dalam bentuk tindakan pencegahan terhadap
kemungkinan terjadinya pelanggaran peraturan perundang-undangan;
dan
d. pengambilan contoh/sampel air, apabila diperlukan.
5. Selanjutnya hasil pelaksanaan patroli/perondaan dituangkan dalam
bentuk laporan hasil patroli pengawasan dan/atau patroli/perondaan;
6. Laporan hasil pelaksanaan patroli pengawasan dan/atau
patroli/perondaan paling sedikit memuat:
a. objek pengawasan
b. hasil analisis;
- 17 -
BAB VI
TEKNIS PENGAWASAN
1) pra produksi;
2) produksi;
3) pasca produksi; dan
4) pengolahan.
b. Pengawasan dilakukan dengan cara:
1) memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
2) memeriksa kesesuaian tempat pengelolaan seluruh bahan yang
digunakan; dan
3) memeriksa proses daur ulang seluruh bahan yang digunakan.
4. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
biofarmakologi, dilakukan dengan cara:
a. Memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
b. Memeriksa ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran;
c. Memeriksa sistem pengolahan dan pembuangan limbah; dan
d. Memeriksa kesesuaian pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi
menjadi penyebab pencemaran perairan dengan standar yang
ditetapkan.
5. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
bioteknologi, dilakukan dengan cara:
a. Memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
b. Memeriksa ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran
c. Memeriksa sistem pengolahan dan pembuangan limbah; dan
d. Memeriksa standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi menjadi
penyebab pencemaran perairan.
6. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
pemanfaatan air laut selain energi, dilakukan dengan cara:
a. Memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
b. Memeriksa ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran; dan
c. Memeriksa standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi menjadi
penyebab pencemaran perairan.
7. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
reklamasi, meliputi:
- 20 -
3) pengasapan/pemanggangan ikan;
4) pembekuan ikan;
5) pemindangan ikan;
6) peragian/fermentasi ikan;
7) pengolahan berbasis daging lumatan dan surimi;
8) pendinginan ikan;
9) pengalengan ikan;
10) pengolahan rumput laut;
11) pembuatan minyak ikan;
12) pencucian ikan dan pembuatan tepung ikan;
13) pengolahan kerupuk, keripik, peyek, dan sejenisnya; dan/atau
14) pengolahan dan pengawetan lainnya.
b. Pengawasan pencemaran perairan dari aktivitas pengolahan ikan
dilakukan dengan cara:
1) memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
2) memeriksa ketersediaan dan kesesuaian kolam pengendapan atau
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dengan standar yang
ditetapkan; dan
3) memeriksa dokumen hasil uji kualitas air dari laboratorium
terakreditasi yang dilakukan oleh pelaku usaha;
4) mengambil sampel air di outlet/saluran pembuangan air limbah
untuk diuji di laboratorium terakreditasi, apabila diperlukan.
4. Pelaksanaan pengawasan pemenuhan kewajiban dalam pencegahan
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya pada kegiatan
pelabuhan perikanan, dilakukan dengan cara:
a. Memeriksa dokumen rencana pencegahan pencemaran;
b. Memeriksa dokumen hasil uji kualitas air dari laboratorium
terakreditasi yang dilakukan oleh pihak pelabuhan;
c. Memeriksa ketersediaan dan kesesuaian kolam pengendapan atau
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dengan standar yang
ditetapkan;
d. Memeriksa kesesuaian tempat penyimpanan dan fasilitas pengisian
bahan bakar dengan standar keamanan dan keselamatan lingkungan;
e. Memeriksa kesesuaian pengelolaan limbah cair dan sampah dari tempat
pelelangan ikan dengan standar yang ditetapkan;
- 25 -
BAB VII
INTENSITAS PENGAWASAN
BAB VIII
LAPORAN, TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN DAN MEKANISME
PELAPORAN
C. Mekanisme Pelaporan
1. Mekanisme pelaporan pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya
- 32 -
ttd
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA
*)Apabila laporan/pengaduan melalui telepon, maka pelapor/pengadu tidak perlu tanda tangan
ttd
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA
Alamat : ………………………………………………………………………
(Nama Lengkap)
Tembusan:
1. Direktur Jenderal PSDKP;
2. Arsip.
ttd
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA
Nomor : ……………………………………………………………………………
Unit Kerja : ……………………………………………………………………………
Pada hari …………………… tanggal ………………… bulan ……………… tahun
………………………………pukul……………………………..,di……………………., yang
bertanda tangan di bawah ini:
A. Lokasi Usaha/Kegiatan
Alamat : ………………………………………………… (tuliskan
………………………………………………… alamat/lokasi
………………………………………………… administratif)
Koordinat : ………………………………………………… (tuliskan
………………………………………………… koordinat titik
………………………………………………… lokasi)
…………………………………………………
C. Jenis Usaha/Kegiatan
1. Sektor Kelautan
a. Pengusahaan pariwisata alam □ 1) akomodasi wisata □
perairan di kawasan konservasi 2) makanan dan minuman □
3) wisata mangrove □
- 38 -
4) marina □
5) usaha wisata tirta □
6) transportasi wisata □
b. Pengangkatan benda muatan kapal □
tenggelam (BMKT)
c. Produksi garam □ 1) pra produksi □
2) produksi □
3) pasca produksi □
4) pengolahan □
d. Biofarmakologi □
e. Bioteknologi □
f. Pemanfaatan air laut selain energi □
g. Pelaksanaan reklamasi □ 1) pelaksanaan reklamasi □
2) pengambilan sumber □
material reklamasi
h. Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan □ 1) budidaya laut □
perairan di sekitarnya dalam rangka 2) usaha wisata tirta □
penanaman modal asing dan 3) usaha perikanan dan □
Pemanfaatan pulau-pulau kecil □ kelautan serta industri
dibawah 100 km2 (seratus kilometer perikanan secara lestari
persegi) 4) pertanian organik □
5) peternakan □
6) fasilitas penyimpanan □
minyak (oil storage)
7) permukiman di atas air □
i. Pemanfaatan pasir laut □
j. Bangunan laut dalam kegiatan wisata □
tirta lainnya
k. Pipa dan/atau kabel bawah laut. □
isi dengan tanda (√) sesuai jenis kegiatan yang diperiksa pada kotak yang
tersedia
2. Sektor Perikanan
a. Kapal perikanan □
- 39 -
E. Hasil Pengawasan
1. Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Sesuai Tidak
Pencemaran Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Sesuai
untuk Sektor Kelautan (Rutin/Insidental)
a. □ Pengusahaan pariwisata alam perairan di kawasan
konservasi
b. □ Pengangkatan benda muatan kapal tenggelam
c. □ Biofarmakologi
d. □ Bioteknologi
e. □ Pemanfataan air laut selain energi
Hasil Pemeriksaan (huruf a, b, c, d, dan e): □ □
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran) □ □
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas □ □
Pencegahan Pencemaran)
3) sistem pengolahan dan pembuangan limbah □ □
- 42 -
E. Hasil Pengawasan
(diperiksa melalui Form E.3 Sistem Pengolahan dan
Pembuangan Limbah)
4) standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi
menjadi penyebab pencemaran perairan
(diperiksa melalui Form E.4 Pengelolaan Bahan Pencemar)
f. □ Produksi garam
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) kesesuaian tempat pengelolaan seluruh bahan yang □ □
digunakan
(diperiksa dengan membandingkan layout
ruangan/tempat produksi pada dokumen AMDAL/UKL- □ □
UPL/SPPL dengan kondisi eksisting)
3) proses daur ulang seluruh bahan yang digunakan
(diperiksa dengan membandingkan proses daur ulang
pada dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL dengan kondisi
eksisting)
g. □ Pelaksanaan reklamasi
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) dokumen PKKPRL atau KKRL □ □
(diperiksa melalui Form E.5 Kesesuaian Dokumen
PKKPRL atau KKRL) □ □
3) kesesuaian pelaksanaan reklamasi dan/atau
pengambilan sumber material reklamasi dengan izin
reklamasi □ □
(diperiksa dengan membandingkan koordinat
pelaksanaan reklamasi dan pengambilan material dengan
kondisi eksisting)
4) kesesuaian tahapan pelaksanaan reklamasi sesuai □ □
dengan standar yang ditetapkan
- 43 -
E. Hasil Pengawasan
(diperiksa dengan membandingkan metode pelaksanaan
reklamasi dan persyaratan yang ditetapkan dalam Izin
Reklamasi dengan kondisi eksisting)
5) material reklamasi tidak mengandung kategori bahan
beracun dan berbahaya
(diperiksa dengan melakukan uji sampel material
reklamasi di laboratorium terakreditasi)
h. □ Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya
dalam rangka penanaman modal asing dan pemanfaatan
pulau-pulau kecil di bawah 100 km2 (untuk kegiatan
budidaya laut, usaha wisata tirta, usaha perikanan dan
kelautan, industri perikanan secara lestari)
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen □ □
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas
Pencegahan Pencemaran) □ □
3) sistem pengolahan dan pembuangan limbah
(diperiksa melalui Form E.3 Sistem Pengolahan dan □ □
Pembuangan Limbah)
4) standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi
menjadi penyebab pencemaran perairan
(diperiksa melalui Form E.4 Pengelolaan Bahan Pencemar)
i. □ Pemanfataan Pasir Laut
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) kesesuaian pelaksanaan pencegahan pencemaran dengan □ □
dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL
(diperiksa dengan membandingkan persyaratan
pelaksanaan kegiatan dengan kondisi eksisting) □ □
3) sistem pengolahan dan pembuangan limbah
- 44 -
E. Hasil Pengawasan
(diperiksa melalui Form E.3 Sistem Pengolahan dan □ □
Pembuangan Limbah)
4) memeriksa material pasir laut tidak mengandung B3
(diperiksa dengan melakukan uji sampel material pasir
laut di laboratorium terakreditasi)
j. □ bangunan laut dalam kegiatan wisata tirta lainnya
k. □ pipa dan/atau kabel bawah laut
Hasil Pemeriksaan (huruf j dan k):
a. dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
b. kesesuaian pelaksanaan pencegahan pencemaran □ □
dengan dokumen AMDAL/UKL-UPL/SPPL
(diperiksa dengan membandingkan persyaratan
pelaksanaan kegiatan dengan kondisi eksisting)
c. ketersediaan sarana sanitasi □ □
(diperiksa dengan pengamatan visual ketersediaan
sarana sanitasi) □ □
d. ketersediaan papan informasi terkait pencegahan
pencemaran □ □
(diperiksa dengan memantau ketersediaan papan
informasi pencegahan pencemaran) □ □
e. pengaturan sistem pengolahan dan pembuangan limbah
(diperiksa melalui Form E.3 Sistem Pengolahan dan
Pembuangan Limbah)
f. penggunaan bahan-bahan yang berpotensi menjadi
penyebab pencemaran lingkungan
(diperiksa melalui Form E.4 Pengelolaan Bahan
Pencemar)
2. Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan
Pencemaran Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Sesuai Tidak
untuk Sektor Perikanan (Rutin/Insidental) Sesuai
a. □ Kegiatan kapal perikanan
Hasil Pemeriksaan:
1) kondisi mesin yang berpotensi menimbulkan pencemaran □ □
- 45 -
E. Hasil Pengawasan
(diperiksa dengan pengamatan visual ada tidaknya
kebocoran oli pada mesin) □ □
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas □ □
Pencegahan Pencemaran)
3) penanganan limbah oli bekas, sampah, dan/atau limbah
lainnya □ □
(diperiksa melalui Form E.6 Penanganan Limbah Kapal)
4) kondisi perairan di sekitar area kapal perikanan yang
diperiksa
(diperiksa dengan melakukan pengamatan visual ada
tidaknya kebocoran oli/limbah dari kapal/buangan
sampah dari kapal dan mengkonfirmasi kepada
nahkoda/ABK kapal)
b. □ Kegiatan pembudidayaan ikan
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas
Pencegahan Pencemaran) □ □
3) sistem pengolahan dan pembuangan limbah
(diperiksa melalui Form E.3 Sistem Pengolahan dan □ □
Pembuangan Limbah)
4) standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi
menjadi penyebab pencemaran perairan
(diperiksa melalui Form E.4 Pengelolaan Bahan Pencemar)
c. □ Kegiatan pengolahan ikan
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran □ □
- 46 -
E. Hasil Pengawasan
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas □ □
Pencegahan Pencemaran)
3) pengambilan sampel air di outlet/saluran pembuangan
air limbah (apabila diperlukan)
(diperiksa dengan melakukan uji sampel air di
laboratorium terakreditasi)
d. □ Kegiatan pelabuhan perikanan
Hasil Pemeriksaan:
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran)
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas
Pencegahan Pencemaran) □ □
3) hasil uji kualitas air di wilayah pelabuhan
(diperiksa dengan memeriksa hasil uji kualitas air secara □ □
berkala yang dilakukan oleh pengelola pelabuhan)
4) kesesuaian tempat penyimpanan dan fasilitas pengisian
bahan bakar dengan standar keamanan dan keselamatan
lingkungan (diperiksa dengan membandingkan □ □
persyaratan AMDAL/UKL-UPL/SPPL dengan kondisi
eksisting)
5) kesesuaian pengelolaan limbah cair dan sampah dari
tempat pelelangan ikan dengan standar yang ditetapkan □ □
(diperiksa dengan membandingkan persyaratan
AMDAL/UKL-UPL/SPPL dengan kondisi eksisting)
6) kesesuaian pengelolaan limbah domestik dari aktivitas di □ □
dalam pelabuhan perikanan dengan standar yang
ditetapkan
(diperiksa dengan membandingkan persyaratan
AMDAL/UKL-UPL/SPPL dengan kondisi eksisting) □ □
7) kesesuaian pengelolaan sampah yang berasal dari kapal
dengan standar yang ditetapkan
(diperiksa dengan pengamatan dan interview
ada/tidaknya pengumpulan sampah dari kapal)
- 47 -
E. Hasil Pengawasan
8) API dan ABPI yang rusak telah ditempat di tempat
penampungan khusus
3. Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan
Pencemaran Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Sesuai Tidak
untuk Kegiatan dan/atau Usaha Lain (Insidental) Sesuai
Hasil Pemeriksaan (huruf C angka 3):
1) dokumen rencana pencegahan pencemaran □ □
(diperiksa melalui Form E.1 Kesesuaian Dokumen
Rencana Pencegahan Pencemaran) □ □
2) ketersediaan fasilitas pencegahan pencemaran
(diperiksa melalui Form E.2 Ketersediaan Fasilitas □ □
Pencegahan Pencemaran)
3) sistem pengolahan dan pembuangan limbah □ □
(diperiksa melalui Form E.3 Sistem Pengolahan dan
Pembuangan Limbah)
4) standar pengelolaan bahan-bahan yang berpotensi
menjadi penyebab pencemaran perairan
(diperiksa melalui Form E.4 Pengelolaan Bahan Pencemar)
4. Hasil Akhir Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan □ □
Pengawasan Pencemaran Sumber Daya Ikan dan Sesuai Tidak
Lingkungannya sesuai
5. Kronologis Apabila Terjadi Pencemaran Sumber Daya Ikan dan
Lingkungannya
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………….…………………………………………………………………………………………
…………………….………………………………………………………………………………
……………………………….……………………………………………………………………
………………………………………….…………………………………………………………
…………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………
6. Kesimpulan
a. Pemenuhan Dokumen Pencegahan Pencemaran:
□ Sesuai
□ Tidak Sesuai
- 48 -
E. Hasil Pengawasan
b. Indikasi Pencemaran:
□ Ada
□ Tidak Ada
c. Indikasi Pelanggaran:
□ Ada
□ Tidak Ada
d. Keterangan:
(beri penjelasan singkat yang diperlukan)
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………….…………………………………………………………………………………………
…………………….………………………………………………………………………………
(Isi dengan tanda (√) sesuai jenis kegiatan yang diperiksa pada kotak yang
tersedia
Demikian Berita Acara Hasil Pengawasan Pencemaran Sumber Daya Ikan dan
Lingkungannya untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
(Nama………………..) (Nama………………..)
Saksi 1 Saksi 2
(Nama………………..) (Nama………………..)
- 49 -
ttd
LAMPIRAN V
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA
Nomor : …………………………………………………………………..
Unit Kerja : …………………………………………………………………..
Pada hari ……………………… tanggal ………………… bulan ………………
tahun…………………………pukul………………………….,di …………………………,
yang bertanda tangan di bawah ini:
Telah melakukan :
□ patroli pengawasan (lanjutkan dengan mengisi huruf A) dan/atau
□ patroli/perondaan (lanjutkan dengan mengisi huruf B),
2 Objek:
………………………………………………….
Koordinat:
………………………………………………….
………………………………………………….
3 Objek:
………………………………………………….
Koordinat:
………………………………………………….
………………………………………………….
- 54 -
………………………………………………….
2□ ………………………………………………….
………………………………………………….
3□ ………………………………………………….
………………………………………………….
dst.
berikan tanda (√) pada kotak yang tersedia apabila pada titik pengamatan
dilakukan pengambilan sampel
Titik Informasi
Nama Penanggung Jawab Kegiatan yang ditemui:
………………………………………………….
Luas pemanfaatan ruang darat ……. Ha dan ruang laut …… Ha
Nomor kontak pelaku usaha/kegiatan:
………………………………………………….
Ada/tidaknya dokumen perizinan, sebutkan/jelaskan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
dst.
8. Kesimpulan
Titik Kesimpulan
Titik Kesimpulan
dst.
Catatan lain:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Catatan:
Pengawas dapat menggunakan lembar tambahan form pengawasan patroli
darat/perondaan
(Nama………………..)
- 58 -
B. Patroli
1. Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………….
2. Wilayah Pengawasan : …………………………………………………………….
…………………………………………………………….
(isi dengan wilayah perairan di
dusun/desa/kelurahan/kecamatan,
kota/kab./nama perairan)
2 Objek:
………………………………………………….
Koordinat:
………………………………………………….
………………………………………………….
3 Objek:
………………………………………………….
Koordinat:
- 59 -
3
…………………………………………… ……………………………………
…………………………………………… ……………………………………
…………………………………………… Usulan tindak lanjut:
…………………………………….
dst.
1□ ………………………………………………….
………………………………………………….
2□ ………………………………………………….
………………………………………………….
3□ ………………………………………………….
………………………………………………….
dst.
berikan tanda (√) pada kotak yang tersedia apabila pada titik pengamatan
dilakukan pengambilan sampel
Titik Informasi
Luas pemanfaatan ruang darat ……. Ha dan ruang laut …… Ha
Nomor kontak pelaku usaha/kegiatan:
………………………………………………….
Ada/tidaknya dokumen perizinan, sebutkan/jelaskan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
dst.
8. Kesimpulan
Titik Kesimpulan
1 Ekosistem/Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Terdampak
□ Ya □ Tidak
Indikasi Pencemaran Indikasi Pelanggaran
□ Ya □ Tidak □ Ya □ Tidak
Rekomendasi tindak lanjut:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2 Ekosistem/Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Terdampak
□ Ya □ Tidak
Indikasi Pencemaran Indikasi Pelanggaran
□ Ya □ Tidak □ Ya □ Tidak
Rekomendasi tindak lanjut:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3 Ekosistem/Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya Terdampak
□ Ya □ Tidak
Indikasi Pencemaran Indikasi Pelanggaran
□ Ya □ Tidak □ Ya □ Tidak
Rekomendasi tindak lanjut:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
- 62 -
Titik Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………
dst.
Catatan lain:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Catatan:
Pengawas dapat menggunakan lembar tambahan form pengawasan patroli
darat/perondaan
Nama………………..)
ttd
LAMPIRAN VI
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA
A. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Sehubungan dengan Surat Tugas …………… Nomor: ……………..…….
Tanggal ………………………………………, telah dilaksanakan pengawasan
rutin/insidental (coret yang tidak perlu) pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya.
di lokasi (dusun/desa/kelurahan/kecamatan/kota/kab/provinsi)
………………………..……………………………………………………………… oleh:
1 Nama : …………………………………………………………………………….
NIP/No. : …………………………………………………………………………….
KTA
Jabatan : …………………………………………………………………………….
Instansi : …………………………………………………………………………….
2 Nama : …………………………………………………………………………….
NIP/No. : …………………………………………………………………………….
KTA
Jabatan : …………………………………………………………………………….
Instansi : …………………………………………………………………………….
3 Nama : …………………………………………………………………………….
NIP/No. : …………………………………………………………………………….
KTA
Jabatan : ……………………………………………………………………………..
Instansi : ……………………………………………………………………………..
4 Dst.
Koordinat:
………………………………………………………
………………………………………………………
(tuliskan koordinat titik lokasi)
………………………………………………………………………………………………
e. Kronologis pencemaran (apabila terindikasi adanya pencemaran) sebagai
berikut:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
f. Kondisi Lokasi
Penjelasan kegiatan pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya pada masing-masing titik pengawasan:
1. Titik/Lokasi 1
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Titik/Lokasi 2
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Titik/Lokasi 3
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. Dst.
Dengan titik dan luasan indikasi pelanggaran pencemaran yaitu (diisi apabila
ada pencemaran):
: …………………
3. Perkiraan luasan area yang tercemar: ………………….. Ha
4. Perkiraan luasan ekosistem mangrove, padang lamun, terumbu karang
dan/atau populasi ikan yang terdampak pencemaran:
a. Luas Ekosistem Mangrove ………………. Ha
b. Luas Ekosistem Padang Lamun ………………. Ha
c. Luas Ekosistem Terumbu Karang ………………. Ha
d. Luas Habitat Populasi Ikan ………………. Ha
Dampak Pencemaran : …………..……………………………………………
…………..…………………………………………….
…………..…………………………………………….
2. Analisis Yuridis
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
D. REKOMENDASI
1. Peta lokasi;
2. Dokumen rencana pencegahan pencemaran;
3. Daftar sarana dan prasana pencegahan pencemaran;
4. Peta jalur inspeksi lapangan/pemeriksaan lapangan;
5. Kondisi ekosistem laut (mangrove, terumbu karang, dan lamun) yang
menggambarkan kondisi sebelum ada kegiatan dan setelah kegiatan;
6. Berita acara hasil pengawasan.
ttd
LAMPIRAN VII
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 9 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
PENCEMARAN SUMBER DAYA IKAN DAN
LINGKUNGANNYA
A. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Sehubungan dengan Surat Tugas …………… Nomor: ……………..…….
Tanggal ……………………………, telah dilaksanakan (Patroli Pengawasan/
Patroli/Perondaan) (coret yang tidak perlu) pencemaran sumber daya ikan dan
lingkungannya.
b. Tujuan pelaksanaan pengawasan
Pengawasan pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya bertujuan
untuk (pilih pengawasan yang dilaksanakan):
1. Memeriksa pemenuhan kewajiban dalam pencegahan Pencemaran
Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya
2. Pencegahan terjadinya pelanggaran pencemaran sumber daya ikan
dan lingkungannya;
3. Menindaklanjuti laporan masyarakat/pelaku usaha terkait adanya
dugaan pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya
c. Waktu, lokasi dan petugas pelaksana pengawasan
(Patroli Pengawasan/ Patroli/Perondaan) (coret yang tidak perlu)
pencemaran sumber daya ikan dan lingkungannya dilaksanakan pada
tanggal ………………………………, bulan ……………………….. tahun ……. di
lokasi (dusun/desa/kelurahan/kecamatan/kota/kab/provinsi)
……………………….………………… oleh:
- 72 -
1 Nama : ………………………………………………………………
NIP/No. : ………………………………………………………………
KTA
Jabatan : ………………………………………………………………
Instansi : ………………………………………………………………
2 Nama : ………………………………………………………………
NIP/No. : ………………………………………………………………
KTA
Jabatan : ………………………………………………………………
Instansi : ………………………………………………………………
3 Nama : ………………………………………………………………
NIP/No. : ………………………………………………………………
KTA
Jabatan : ………………………………………………………………
Instansi : ………………………………………………………………
4 Dst.
C. HASIL ANALISIS
D. REKOMENDASI
ttd