Anda di halaman 1dari 62

53

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT


NOMOR 34 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN IZIN KEGIATAN PENELITIAN,
PENDIDIKAN DAN PARIWISATA ALAM PERAIRAN DI KAWASAN
KONSERVASI NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penguatan efektifitas implementasi


pelayanan perizinan kegiatan penelitian, pendidikan dan
pariwisata alam perairan di Satuan Unit Organisasi
Pengelola Kawasan Konservasi Nasional berdasarkan
ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2021
tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan, perlu menetapkan petunjuk teknis penerbitan
izin kegiatan penelitian, pendidikan dan pariwisata alam
perairan di Kawasan konservasi nasional;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut tentang Petunjuk Teknis
Penerbitan Izin Kegiatan Penelitian, Pendidikan dan
Pariwisata Alam Perairan di Kawasan Konservasi Nasional;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
-2-

154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia


Nomor 5073);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang
Konservasi Sumber Daya Ikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 134, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4779);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Resiko (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 15,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6617);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 85 tahun 2021 Tentang Jenis
dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang
berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 188);
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
61/PERMEN-KP/2018 tentang Pemanfaatan Jenis Ikan
yang Dilindungi dan/atau Jenis Ikan yang Tercantum dalam
Appendiks Convention on International Trade In
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1880) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 44/PERMEN-KP/2019 tentang
Perubahan Pemanfaatan Jenis Ikan yang Dilindungi
dan/atau Jenis Ikan yang tercantum dalam Appendiks
Convention on International Trade in Endangered Species of
Wild Fauna and Flora (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 1300);
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
31/PERMEN-KP/2020 Tentang Pengelolaan Kawasan
Konservasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1165;
-3-

7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 Tahun


2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 317).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN RUANG


LAUT TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN IZIN
KEGIATAN PENELITIAN, PENDIDIKAN DAN PARIWISATA
ALAM PERAIRAN DI KAWASAN KONSERVASI NASIONAL.

KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Penerbitan Izin Kegiatan


Penelitian, Pendidikan dan Pariwisata Alam Perairan di
Kawasan Konservasi Nasional, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Direktur Jenderal ini.

KEDUA : Petunjuk Teknis Penerbitan Izin Kegiatan Penelitian,


Pendidikan dan Pariwisata Alam Perairan di Kawasan
Konservasi Nasional sebagaimana dimaksud dalam diktum
KESATU merupakan pedoman bagi Satuan Unit Organisasi
Pengelola Kawasan Konservasi Perairan Nasional dalam
pelaksanaan pelayanan perizinan kegiatan pemanfaatan
kawasan konservasi, yang dilakukan secara manual dan
elektronik melalui Sistem Elektronik Administrasi Pelayanan
Terintegrasi Kawasan Konservasi (SEAPARK)

KETIGA : Petunjuk Teknis Penerbitan Izin Kegiatan Penelitian,


Pendidikan dan Pariwisata Alam Perairan di Kawasan
Konservasi Nasional sebagaimana dimaksud diktum KESATU,
meliputi:
a. Tanda masuk penelitian;
b. Tanda masuk pendidikan; dan
c. Karcis masuk.
-4-

KEEMPAT : Biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan


Direktur Jenderal ini dibebankan kepada Anggaran Direktorat
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut.

KELIMA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Juli 2022

DIREKTUR JENDERAL
PENGELOLAAN RUANG LAUT,
ttd.

VICTOR GUSTAAF MANOPPO


Salinan sesuai dengan aslinya
Sekretaris Direktorat Jenderal
Pengelolaan Ruang Laut,

Hendra Yusran Siry


-5-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGELOLAAN RUANG LAUT
NOMOR 34 TAHUN 2022
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN
IZIN KEGIATAN PENELITIAN, PENDIDIKAN
DAN PARIWISATA ALAM PERAIRAN DI
KAWASAN KONSERVASI NASIONAL

PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN IZIN KEGIATAN PENELITIAN, PENDIDIKAN


DAN PARIWISATA ALAM PERAIRAN DI KAWASAN KONSERVASI NASIONAL

1. Pendahuluan
1.1. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:
a. Perizinan Berusaha adalah legalitas yang diberikan kepada Pelaku
Usaha untuk memulai dan menjalankan usaha dan/atau
kegiatannya.
b. Pelaku Usaha adalah orang perseorangan atau badan usaha yang
melakukan usaha dan atau kegiatan pada bidang tertentu.
c. Kawasan Konservasi adalah kawasan yang mempunyai ciri khas
tertentu sebagai satu kesatuan Ekosistem yang dilindungi,
dilestarikan, dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
d. Kawasan Konservasi Nasional adalah kawasan konservasi yang
pengelolaannya dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan.
e. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 91039 Aktivitas Kawasan
Alam Lainnya merupakan Perizinan Berusaha di kawasan konservasi
yang telah ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
kegiatan pembangunan/penempatan infrastruktur pariwisata
dan/atau kegiatan pemanfaatan lainnya yang bersifat menetap di
perairan paling singkat 30 (tiga puluh) hari serta kegiatan penyediaan
sarana dan/atau penyewaan peralatan dan jasa pariwisata.
-6-

f. Penyediaan sarana dan/atau penyewaan peralatan dan jasa


pariwisata alam perairan adalah suatu usaha yang menyediakan
sarana, peralatan, dan jasa pemanduan dalam satu unit usaha.
Contoh penyediaan sarana dan/atau penyewaan peralatan dan jasa
pariwisata alam perairan antara lain operator selam, operator wisata
pancing, operator Live on Board (LOB) dan operator olahraga perairan
lainnya.
g. Penerimaan Negara Bukan Pajak selanjutnya disingkat PNBP adalah
pungutan yang dibayar oleh orang pribadi atau badan dengan
memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas layanan
atau pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh negara,
berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang menjadi
penerimaan Pemerintah Pusat di luar penerimaan perpajakan dan
hibah dan dikelola dalam mekanisme anggaran pendapatan dan
belanja negara.
h. Satuan Unit Organisasi Pengelola selanjutnya disebut SUOP adalah
unit yang melaksanakan pengelolaan Kawasan Konservasi.
i. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau korporasi, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
1.2. Latar Belakang
Kawasan konservasi dibentuk tidak hanya untuk melindungi dan
melestarikan keanekaragaman hayati laut tetapi juga dapat dilakukan
pemanfaatan secara berkelanjutan. Kegiatan pemanfaatan dimaksudkan
untuk mengoptimalkan kawasan konservasi oleh masyarakat di sekitar
kawasan konservasi dengan tetap mengacu pada peraturan yang
berlaku. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
47/PERMEN-KP/2016 tentang Pemanfaatan Kawasan Konservasi
Perairan, setiap orang yang melakukan kegiatan pemanfaatan di
kawasan konservasi wajib memiliki izin kegiatan pemanfaatan.
-7-

Izin kegiatan pemanfaatan di Kawasan Konservasi Nasional diterbitkan


oleh Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP) Kawasan Konservasi
Nasional. Dalam rangka tertib administrasi pelayanan perizinan kegiatan
pemanfaatan di Kawasan Konservasi Nasional, dipandang perlu disusun
Petunjuk Teknis Penerbitan Izin Kegiatan Penelitian, Pendidikan Dan
Pariwisata Alam Perairan di Kawasan Konservasi Nasional.
1.3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud ditetapkannya Petunjuk Teknis Penerbitan Izin Kegiatan
Penelitian, Pendidikan dan Pariwisata Alam Perairan di Kawasan
Konservasi Nasional adalah sebagai pedoman bagi Satuan Unit
Organisasi Pengelola Kawasan Konservasi Nasional dalam
melaksanakan pelayanan perizinan; dan
b. Tujuan ditetapkannya Petunjuk Teknis Penerbitan Izin Kegiatan
Penelitian, Pendidikan dan Pariwisata Alam Perairan di Kawasan
Konservasi Nasional adalah untuk terciptanya tertib administrasi
pelayanan perizinan kegiatan penelitian, pendidikan dan pariwisata
alam perairan di Kawasan Konservasi Nasional.
1.4. Sasaran dan Ruang Lingkup
Sasaran dan ruang lingkup Petunjuk Teknis Penerbitan Izin Kegiatan
Pemanfaatan Kawasan Konservasi Nasional untuk Penelitian, Pendidikan
Dan Pariwisata Alam Perairan meliputi:
1) Jenis kegiatan dan perizinan;
2) Sistem penerbitan izin kegiatan penelitian, pendidikan dan pariwisata
alam perairan (elektronik dan manual);
3) Jenis dan tarif PNBP untuk kegiatan penelitian, pendidikan dan
pariwisata alam perairan di Kawasan Konservasi Nasional; dan
4) Penghitungan pungutan PNBP terhadap kegiatan penelitian,
pendidikan dan pariwisata alam perairan di Kawasan Konservasi
Nasional.
2. Jenis Kegiatan dan Perizinan
2.1. Kegiatan Penelitian
-8-

Kegiatan penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan


metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan
keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian
kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah
bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan
penelitian yang diwajibkan memiliki Tanda Masuk penelitian adalah
kegiatan penelitian yang bersifat komersial. Suatu penelitian
dikategorikan sebagai penelitian yang bersifat komersial apabila:
a. dana yang digunakan bersumber dari dunia usaha; atau
b. penelitian yang dilakukan berpotensi untuk diterbitkannya suatu hak
cipta; atau
c. penelitian yang dilakukan berpotensi digunakan oleh dunia usaha
untuk memproduksi suatu barang dan/atau jasa.
2.2. Kegiatan Pendidikan
Kegiatan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan susana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
memahami hal-hal yang berkaitan dengan Kawasan Konservasi. Setiap
orang yang melakukan kegiatan pendidikan di Kawasan Konservasi wajib
memiliki Tanda Masuk pendidikan. Suatu kegiatan dikategorikan sebagai
kegiatan pendidikan apabila:
a. dilakukan oleh satuan Pendidikan atau lembaga penyelenggara
Pendidikan formal tingkat dasar, tingkat menengah, tingkat tinggi dan
Unit Kerja Kementerian/Lembaga Negara yang memiliki tugas
pendidikan dan pelatihan; dan
b. bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, wawasan
peserta didik tentang konservasi.
Kegiatan pendidikan yang mendukung program/kegiatan pengelolaan
yang dilakukan oleh Satuan Unit Organisasi Pengelola Kawasan
Konservasi seperti contoh praktek kerja lapangan (PKL) atau magang
bukan merupakan kegiatan pendidikan yang wajib memiliki Tanda Masuk
Pendidikan.
-9-

2.3. Kegiatan Pariwisata Alam Perairan


Kegiatan pariwisata alam perairan adalah berbagai macam kegiatan
wisata yang dilakukan di dalam Kawasan Konservasi. Setiap orang yang
berkegiatan pariwisata alam perairan di Kawasan Konservasi Nasional
wajib memiliki Karcis Masuk. Kategori kegiatan pariwisata alam perairan
yang dapat dilakukan di Kawasan Konservasi antara lain:
a. Wisata selam
Wisata selam adalah kegiatan penyelaman di bawah permukaan air
untuk mengamati keindahan bawah laut dengan atau tanpa
menggunakan alat bantu pernafasan yang melekat pada penyelam.
Dalam melaksanan aktivitas wisata selam diperlukan peralatan
pendukung antara lain Buoyancy Compensator Device (BCD), tabung
selam, snorkel, masker selam, baju selam, sabuk pemberat, pisau
selam, alat pengukur kedalaman, boot dan fin.
Kegiatan wisata selam dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga), yaitu:
1) Penyelaman scuba merupakan penyelaman yang menggunakan
alat bantu pernafasan yang melekat dengan penyelam.
2) Penyelaman bebas (skin diving atau free diving) merupakan
kegiatan penyelaman dengan tujuan rekreasi tanpa alat bantu
pernapasan.
3) Penyelaman Hookah merupakan kegiatan penyelaman
menggunakan alat pernafasan dengan persediaan udara dari
permukaan (Surface
Supplied Breathing Aparatus) untuk tujuan rekreasi dengan
batas maksimal 5 (lima) meter pada perairan yang tenang dan
berjalan pada jalur yang sudah ditentukan dengan pengawasan
langsung.
b. Wisata pancing
Wisata pancing atau disebut juga dengan olahraga pancing adalah
aktivitas memancing dengan tujuan kesenangan atau kompetisi.
Kegiatan wisata pancing sangat berbeda dengan penangkapan ikan
-10-

(yang bertujuan mendapatkan keuntungan dan/atau untuk


memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari). Wisata pancing dilakukan
bervariasi sesuai dengan alat tangkap, area penangkapan, spesies
target, sumberdaya yang tersedia dan strategi pemancing. Wisata
pancing harus dilakukan dengan memperhatikan kaidah – kaidah
konservasi berupa catch and release.
c. Wisata perahu layar
Wisata perahu layar atau yang biasa dikenal dengan berlayar
(yachting/sailing) terbagi menjadi kapal pesiar (cruise yacht) dan kapal
layar/kapal perorangan (pleasure yacht).
d. Wisata selancar
Wisata selancar adalah aktivitas olahraga air yang memanfaatkan
ombak dan kecepatan angin dengan menggunakan papan sebagai
untuk dapat melaju diatasnya.
e. Wisata snorkeling
Snorkeling adalah kegiatan rekreasi dengan melakukan pengamatan
dari permukaan air menggunakan peralatan snorkeling seperti
snorkeling vest, masker, snorkel dan fins.
f. Wisata tontonan
Wisata tontonan dapat diartikan sebagai kegiatan pariwisata yang
dilakukan untuk mengamati keindahan ekosistem dan biota laut di
habitat aslinya dari jarak tertentu dari atas kapal/perahu dan/atau
tempat tertentu. Termasuk juga wisata kearifan lokal yang berkaitan
dengan atraksi terhadap ekosistem dan biota laut di Kawasan
Konservasi.
g. Pengambilan foto komersial
Pengambilan foto komersial adalah kegiatan pengambilan gambar
menggunakan kamera yang dilakukan di dalam Kawasan Konservasi
Nasional dan mempunyai kriteria sebagai berikut
• Hasil foto memiliki nilai jual;
• Mempunyai tujuan komersial seperti iklan dari sebuah produk,
poster, dan lainnya; atau
-11-

• Fotografer memperoleh bayaran dari pihak penyewa.


Izin diperlukan untuk semua kegiatan pengambilan foto komersial
yang memanfaatkan kondisi alam dan/atau memasuki kawasan
konservasi.
h. Pembuatan film/video komersial
Pembuatan film/video komersial adalah sebuah proses pembuatan
suatu film/video melalui penulisan naskah, perekaman,
penyuntingan, pengarahan dan pemutaran akhir yang akan
menghasilkan sebuah tayangan yang mempunyai kriteria sebagai
berikut:
• Hasil berupa video, trailer ataupun film memiliki nilai jual;
• Mempunyai tujuan komersial; atau
• Kru dan teknisi dalam pembuatan film/video memperoleh bayaran
dari pihak penyelenggara
Izin diperlukan untuk semua proyek dan kegiatan apapun yang
menghasilkan video, film, dan trailer untuk keperluan media cetak dan
elektronik, televisi, industri film, periklanan yang terdiri dari kru dan
kendaraan produksi, peralatan siaran, alat peraga, talenta/aktor.
Beberapa kegiatan yang dapat dimasukkan dalam kategori pembuatan
foto film dan video komersial antara lain:
- Film layer lebar;
- Film documenter;
- Acara talkshow;
- Iklan;
- Drama;
- Travelogue
- Presentasi TV public;
- Promosi;
- Hiburan;
- Video; dan
- Untuk pelatihan, penjualan, Pendidikan, dan lain sebagainya.
i. Wisata berenang
-12-

Wisata berenang di Kawasan Konservasi Nasional adalah kegiatan


berenang di permukaan atau kolom air dan dapat dilakukan tanpa
menggunakan alat bantu.
j. Wisata dan/atau olahraga permukaan air lainnya
Wisata dan/atau olahraga permukaan air lainnya adalah kegiatan
dipermukaan atau kolom air untuk menikmati keindahan alam di
kawasan konservasi yang belum diatur secara rinci dalam penjelasan
jenis wisata diatas. Contoh dari wisata dan/atau olahraga permukaan
air lainnya antara lain:
- Kayak atau kano;
- Paddling;
- Sepeda air;
- Yoga air;
- Banana boat;
- Parasailing;
- Jet surfing;
- Subwing.
Kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dalam
rangka promosi, perbaikan ekosistem, kegiatan keagamaan, dan adat
istiadat setempat bukan merupakan kegiatan Pariwisata Alam Perairan.
3. Sistem Penerbitan Izin Kegiatan Penelitian, Pendidikan, dan Pariwisata
Alam Perairan
Penerbitan izin kegiatan penelitian, pendidikan dan pariwisata alam
perairan di Kawasan Konservasi Nasional dapat dilakukan melalui 2 (dua)
cara yaitu Sistem Elektronik Administrasi Pelayanan Terintegrasi
Kawasan Konservasi (SEAPARK) dan secara manual. Kegiatan
pemanfaatan Kawasan Konservasi Nasional dan jenis izin yang diterbitkan
melalui SEAPARK yaitu:
1. Penelitian; diterbitkan dalam bentuk Tanda Masuk Penelitian;
2. Pendidikan; diterbitkan dalam bentuk Tanda Masuk Pendidikan; dan
3. Pariwisata Alam Perairan; diterbitkan dalam bentuk Karcis Masuk.
-13-

Sedangkan kegiatan pemanfaatan Kawasan Konservasi Nasional yang


penerbitan izinnya dapat dilakukan secara manual adalah Pariwisata
Alam Perairan untuk penerbitan karcis masuk harian dan karcis masuk
sarana. Penerbitan karcis masuk manual dilakukan dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku. Penerbitan izin kegiatan penelitian, pendidikan
dan pariwisata alam perairan di Kawasan Konservasi Nasional
dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai berikut:
1. SOP Penerbitan Tanda Masuk Penelitian melalui Sistem Elektronik
Administrasi Pelayanan Terintegrasi Kawasan Konservasi
(SEAPARK); dan
2. SOP Penerbitan Tanda Masuk Pendidikan melalui Sistem Elektronik
Administrasi Pelayanan Terintegrasi Kawasan Konservasi
(SEAPARK)
3. SOP Penerbitan Karcis Masuk melalui Sistem Elektronik
Administrasi Pelayanan Terintegrasi Kawasan Konservasi
(SEAPARK);
4. SOP Penerbitan Karcis Masuk (secara manual); dan
5. SOP Pengadministrasian Karcis Masuk Manual.
3.1. SOP Penerbitan Tanda Masuk Penelitian melalui Sistem Elektronik
Administrasi Pelayanan Terintegrasi Kawasan Konservasi
(SEAPARK)
Alur penerbitan Tanda Masuk Penelitian melalui SEAPARK adalah
sebagai berikut:
1. Pemohon mengakses Sistem Elektronik Administrasi
Pelayanan Terintegrasi Kawasan Konservasi (SEAPARK)
melalui tautan seapark.kkp.go.id.
2. Pemohon melakukan registrasi untuk mendaftarkan diri agar
mendapatkan akun di SEAPARK. Dalam registrasi data yang
diperlukan adalah (a) nama sesuai KTP/Paspor dan (b) email
aktif pemohon.
3. Pemohon perlu melakukan aktivasi akun untuk dapat LOGIN
pada SEAPARK.
-14-

4. Pemohon mengajukan penerbitan Tanda Masuk Penelitian.


Dalam pengajuan permohonan, pemohon mengisi:
a. Lokasi Kawasan Konservasi Nasional;
b. Nama institusi;
c. Asal institusi;
d. Alamat institusi;
e. Provinsi;
f. Kota/Kabupaten;
g. Nomot telepon institusi peneliti;
h. Email institusi peneliti;
i. Judul penelitian;
j. Tujuan penelitian;
k. Uraian singkat penelitian;
l. Tanggal mulai dan selesainya penelitian;
m. Surat izin litbang perikanan dengan obyek yang memiliki
karakteristik unik;
n. Surat permohonan resmi;
o. Nama penanggungjawab;
p. Foto identitas penanggungjawab (KTP/SIM/Paspor);
q. Kewarganegaraan penanggungjawab;
r. Nomor telepon penanggungjawab;
s. Nama peneliti;
t. Kewarganegaraan peneliti;
u. Asal negara;
v. Foto identitas peneliti (KTP/SIM/Paspor);
w. Sarana yang digunakan.
5. Verifikator melakukan verifikasi terhadap berkas
permohonan yang masuk. Verifikasi dilakukan terhadap:
1) Status kewarganegaraan peneliti;
2) Izin litbang perikanan dengan obyek yang memiliki
karakteristik unik yang diterbitkan oleh Menteri
Kelautan dan Perikanan atau pejabat yang ditunjuk;
-15-

3) Surat pengantar dari instansi atau lembaga penelitian


yang bersangkutan;
4) Sarana penelitian yang dibawa dan digunakan.
5) Verifikasi dilakukan dengan mempertimbangkan
keadaan kahar.
6. Bendahara Penerimaan Pembantu menerima notifikasi dari
Verifikator dan menerbitkan Bukti Pembuatan Tagihan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (BPT PNBP). Bukti
Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara Bukan Pajak
diterbitkan melalui SIMPONI.
7. Pemohon menerima BPT PNBP dan melakukan pembayaran
tagihan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta
melakukan konfirmasi pembayaran (unggah bukti bayar
melalui SEAPARK).
8. Bendahara Penerimaan Pembantu melakukan validasi atas
bukti pembayaran yang telah diunggah pemohon dan
menyampaikan notifikasi kepada Kepala SUOP Kawasan
Konservasi.
9. Pemohon menerima Tanda Masuk penelitian atau penolakan
yang disertai dengan alasan.
Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian di Kawasan Konservasi,
peneliti wajib memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
1. Dilarang melakukan kegiatan penelitian yang
mengganggu/merusak ekosistem perairan konservasi; dan
2. Hasil penelitian berupa data mentah dan laporan penelitian
harus diserahkan kepada SUOP Kawasan Konservasi.
-16-

Alur penerbitan Tanda Masuk Penelitian

3.2. SOP Penerbitan Tanda Masuk Pendidikan Melalui Sistem Elektronik


Administrasi Pelayanan Terintegrasi Kawasan Konservasi
(SEAPARK)
Alur penerbitan Tanda Masuk Pendidikan melalui SEAPARK adalah
sebagai berikut:
1. Pemohon mengakses Sistem Elektronik Administrasi
Pelayanan Terintegrasi Kawasan Konservasi (SEAPARK)
melalui tautan seapark.kkp.go.id.
2. Pemohon melakukan registrasi untuk mendaftarkan diri agar
mendapatkan akun di SEAPARK. Dalam registrasi data yang
diperlukan adalah (a) nama sesuai KTP/Paspor dan (b) email
aktif pemohon.
3. Pemohon perlu melakukan aktivasi akun untuk dapat LOGIN
pada SEAPARK.
4. Pemohon mengajukan penerbitan Tanda Masuk pendidikan.
Dalam pengajuan permohonan, pemohon mengisi:
a. Lokasi Kawasan Konservasi Nasional;
b. Tanggal mulai dan selesainya kegiatan;
-17-

c. Asal institusi pendidikan;


d. Alamat institusi pendidikan;
e. Provinsi;
f. Kota/Kabupaten;
g. Nomor telepon institusi pendidikan;
h. Email institusi pendidikan;
i. Tujuan pendidikan;
j. Uraian singkat pendidikan;
k. Tanggal mulai dan selesainya kegiatan;
l. Surat permohonan resmi;
m. Nama penanggungjawab;
n. Foto identitas (KTP/SIM/Paspor) penanggungjawab;
o. Kewarganegaraan penanggungjawab;
p. Nomor telepon penanggungjawab;
q. Nama peserta;
r. Kewarganegaraan peserta;
s. Asal negara;
t. Foto identitas (Kartu Pelajar/Kartu
Mahasiswa/KTP/SIM/Paspor) peserta didik.
5. Verifikator melakukan verifikasi terhadap berkas
permohonan yang masuk. Verifikasi dilakukan terhadap
asal institusi yang diajukan dalam surat permohonan.
Verifikator dapat melakukan penolakan terhadap
permohonan apabila terjadi keadaan kahar di lokasi
Kawasan Konservasi.
6. Bendahara Penerimaan Pembantu menerima notifikasi dari
verifikator dan menerbitkan Bukti Pembuatan Tagihan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (BPT PNBP). Bukti
Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara Bukan Pajak
diterbitkan melalui SIMPONI.
7. Pemohon menerima BPT PNBP dan melakukan pembayaran
tagihan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta
-18-

melakukan konfirmasi pembayaran (unggah bukti bayar


melalui SEAPARK).
8. Bendahara Penerimaan Pembantu melakukan validasi atas
bukti pembayaran yang telah diunggah pemohon dan
menyampaikan notifikasi kepada Kepala SUOP Kawasan
Konservasi.
9. Kepala SUOP menerbitkan Tanda Masuk pendidikan atau
menolak permohonan.
10. Pemohon menerima Tanda Masuk pendidikan atau
penolakan yang disertai dengan alasan.

Alur Penerbitan Tanda Masuk Pendidikan

3.3. SOP Penerbitan Karcis Masuk melalui Sistem Elektronik


Administrasi Pelayanan Terintegrasi Kawasan Konservasi
(SEAPARK).
Alur dalam penerbitan Karcis Masuk melalui SEAPARK adalah
sebagai berikut:
1. Pemohon mengakses Sistem Elektronik Administrasi
Pelayanan Terintegrasi Kawasan Konservasi (SEAPARK)
melalui tautan seapark.kkp.go.id.
-19-

2. Pemohon melakukan registrasi untuk mendaftarkan diri


agar mendapatkan akun di SEAPARK. Dalam registrasi
data yang diperlukan adalah (a) nama sesuai KTP/Paspor
dan (b) email aktif pemohon.
3. Pemohon perlu melakukan aktivasi akun untuk dapat
LOGIN pada SEAPARK.
4. Pemohon mengajukan penerbitan karcis masuk dengan
mengisi hal-hal sebagai berikut:
a. Lokasi Kawasan Konservasi Nasional;
b. Tanggal mulai dan selesainya kegiatan;
c. Nama wisatawan;
d. Kewarganegaraan;
e. Asal negara;
f. Foto identitas diri (KTP/SIM/Paspor/Diving License
atau kartu identitas lain dengan foto pemohon);
g. Kegiatan yang akan dilaksanakan;
h. Sarana yang dibawa;
5. Permohonan yang masuk akan dilakukan verifikasi oleh
verifikator. Verifikasi berkas permohonan dilakukan
terhadap:
a. kesesuaian data kewarganegaraan yang diajukan
dengan bukti identitas;
b. kesesuaian antara kegiatan yang akan dilaksanakan
dengan sarana yang dibawa;
c. daya dukung kawasan konservasi.
Apabila verifikator menyatakan berkas permohonan lengkap,
maka akan dikirimkan notifikasi kepada Bendahara Penerimaan
Pembantu untuk penerbitan Bukti Pembuatan Tagihan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (BPT PNBP). Namun apabila
berkas permohonan dinyatakan tidak lengkap, maka verifikator
akan menolak dan mengirimkan notifikasi penolakan kepada
pemohon disertai alasan penolakan. Selain berkas permohonan,
-20-

keadaan kahar yang terjadi di sekitar Kawasan Konservasi dapat


digunakan sebagai alasan penolakan.
6. Bendahara Penerimaan Pembantu menerima notifikasi
dari verifikator dan menerbitkan Bukti Pembuatan Tagihan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (BPT PNBP). Bukti
Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara Bukan Pajak
diterbitkan melalui SIMPONI.
7. Pemohon menerima BPT PNBP dan melakukan
pembayaran tagihan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) serta melakukan konfirmasi pembayaran (unggah
bukti bayar melalui SEAPARK).
8. Bendahara Penerimaan Pembantu melakukan validasi atas
bukti pembayaran yang telah diunggah pemohon dan
menyampaikan notifikasi kepada Kepala SUOP Kawasan
Konservasi
9. Kepala SUOP menerbitkan atau menolak permohonan
Karcis Masuk.
10. Pemohon menerima Karcis Masuk atau penolakan disertai
dengan alasan
-21-

Alur Penerbitan Karcis Masuk

3.4. SOP Penerbitan Karcis Masuk (Secara Manual)


Penerbitan Karcis Masuk wajib dilakukan melalui SEAPARK,
namun penerbitan secara manual dapat dilakukan apabila
terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Terjadi kendala teknis sehingga SEAPARK tidak dapat
diakses dalam waktu paling lama 15 menit; atau
b. Sedang dilakukan pemeliharaan pada aplikasi SEAPARK.
Penerapan SOP Penerbitan Karcis Masuk secara manual hanya
dapat dilaksanakan apabila telah mendapatkan persetujuan dari
Kepala SUOP.
Alur penerbitan Karcis Masuk secara manual adalah sebagai
berikut:
1. Pemohon mengisi form permohonan penerbitan Karcis
Masuk manual di gerai pelayanan. Permohonan yang
diajukan wajib dilengkapi dengan kartu identitas pemohon.
Kartu identitas dapat berupa KTP/SIM/Paspor/Diving
License atau kartu identitas lain dengan foto pemohon;
-22-

2. Tim Pelayanan melakukan konfirmasi durasi kegiatan dan


sarana yang digunakan, menerima dokumen dan
kelengkapan, melakukan verifikasi, menghitung PNBP dan
menginformasikan kepada pemohon. Verifikasi dilakukan
terhadap (a) kewarganegaraan yang tertera dalam
permohoan dengan bukti identitas; (b) kesesuaian antara
kegiatan yang akan dilaksanakan dengan sarana yang
dibawa; (c) menginformasikan ke pemohon jumlah PNBP
yang harus dibayarkan;
3. Pemohon melakukan pembayaran sesuai dengan PNBP yang
diinformasikan dan menerima Karcis Masuk.

Alur Penerbitan Karcis Masuk Manual

Karcis Masuk manual terdiri dari:


a. Karcis masuk manual perorangan;
b. Karcis masuk sarana yang digunakan.
Kegiatan pengambilan dan pembuatan foto atau video komersial
tetap mengajukan permohonan melalui aplikasi SEAPARK.
3.5. SOP Pengadministrasian Karcis Masuk Manual
Pengadministrasian Karcis Masuk manual wajib dilakukan oleh
Tim Pelayanan dengan alur sebagai berikut:

1. Tim Pelayanan melakukan rekapitulasi Karcis Masuk


manual yang telah diterbitkan menggunakan form yang
telah disediakan. Rekapitulasi dilakukan 2x dalam satu hari
dengan rincian:
-23-

a. Karcis Masuk manual yang diterbitkan dari pukul 08.00


s.d pukul 11.59 waktu setempat direkapitulasi pada
pukul 12.00 di hari yang sama; dan
b. Karcis Masuk manual yang diterbitkan setelah pukul
12.00 s.d 15.59 waktu setempat direkapitulasi pada
pukul 16.00 di hari yang sama.

Data yang direkap antara lain nomor seri karcis masuk


manual dan nilai PNBP pada nomor seri Karcis Masuk
manual yang diterbitkan;

2. Verifikator menerima rekapitulasi, melakukan verifikasi


terhadap rekapitulasi nomor seri karcis masuk dan nominal
PNBP yang didapatkan, dan menyampaikan hasil verifikasi;
3. Bendahara Penerimaan Pembantu menerbitkan Bukti
Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara Bukan Pajak (BPT
PNBP) melalui SIMPONI;
4. Tim Pelayanan menerima BPT PNBP dan melakukan
pembayaran tagihan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP);
5. Bendahara Penerimaan Pembantu (BPP) melakukan validasi
atas bukti pembayaran. BPT PNBP lunas dilengkapi dengan
stempel LUNAS dan tanda tangan Bendahara Penerima
Pembantu. Selanjutnya BPP menyampaikan notifikasi
kepada Koordinator Wilker dan Kepala SUOP Kawasan
Konservasi dan menerbitkan surat keterangan lunas
pungutan PNBP;
6. Tim Pelayanan menerima dan mengadministrasikan surat
keterangan lunas pungutan PNBP yang dilengkapi dengan
form permohonan dan BPT PNBP lunas
-24-

Alur pengadministrasian karcis masuk manual

4. Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Kegiatan


Pemanfaatan Kawasan Konservasi Nasional.
Jenis dan tarif PNBP untuk kegiatan pemanfaatan Kawasan Konservasi
Nasional dikenakan pada subyek pajak yang beraktivitas di dalam
Kawasan Konservasi Nasional. Subyek pajak adalah orang dan/atau
badan dari dalam negeri atau luar negeri yang menggunakan,
memperoleh manfaat dan/atau memiliki kaitan dengan obyek pajak
PNBP.
A. Karcis Masuk
Pungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam penerbitan
karcis masuk dilakukan dengan mempertimbangkan:
1) Kategori Kawasan Konservasi Nasional;
2) Jenis karcis masuk (harian atau tahunan);
3) Kewarganegaraan wisatawan;
4) Kegiatan komersial (foto komersial atau video komersial) yang
dilaksanakan; dan
5) Sarana yang dipergunakan.
-25-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
1. Karcis Masuk
KAWASAN KONSERVAS NASIONAL KATEGORI A
1) Karcis Masuk Karcis masuk harian adalah Karcis
Harian Masuk dengan masa berlaku 1
(satu) hari pada tanggal yang
tertera pada karcis
a) Wisatawan per orang 200.000,00 50.000,00 - Wisatawan mancanegara adalah
Mancanegara per hari wisatawan yang tidak
berkewarganegaraan Indonesia

- Bagi pelaku usaha yang telah


memiliki izin KBLI 91039 untuk
kegiatan Penyediaan Sarana
dan/atau Penyewaan Peralatan
dan Jasa Pariwisata tidak
dikenakan pungutan terhadap
pekerja

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
-26-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP

b) Wisatawan per orang 20.000,00 5.000,00 - Wisatawan domestik adalah


Domestik per hari wisatawan yang
berkewarganegaraan
Indonesia

- Bagi pelaku usaha yang telah


memiliki izin KBLI 91039
untuk kegiatan Penyediaan
Sarana dan/atau Penyewaan
Peralatan dan Jasa Pariwisata
tidak dikenakan pungutan
terhadap pekerja

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)
selesai berdasarkan penetapan
dari Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
-27-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
2) Karcis Masuk Karcis masuk tahunan adalah
Tahunan Karcis Masuk dengan masa
berlaku 1 (satu) tahun pada
tanggal yang tertera pada karcis
a) Wisatawan per orang 1.000.000,00 250.000,00 - Wisatawan mancanegara adalah
Mancanegara per hari wisatawan yang tidak
berkewarganegaraan Indonesia

- Bagi pelaku usaha yang telah


memiliki izin KBLI 91039 untuk
kegiatan Penyediaan Sarana
dan/atau Penyewaan Peralatan
dan Jasa Pariwisata tidak
dikenakan pungutan terhadap
pekerja

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
-28-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
b) Wisatawan 100.000,00 25.000,00 - Wisatawan domestik adalah
Domestik wisatawan yang
berkewarganegaraan
Indonesia

- Bagi pelaku usaha yang telah


memiliki izin KBLI 91039
untuk kegiatan Penyediaan
Sarana dan/atau Penyewaan
Peralatan dan Jasa Pariwisata
tidak dikenakan pungutan
terhadap pekerja

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
3) Pembuatan
Film/Video
Komersial
-29-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
a) Mancanegara per 10.000.000,00 2.500.000,00 - Mancanegara yang dimaksud
kegiatan dalam pembuatan film/video
komersial adalah orang
perorangan yang melakukan
kegiatan pembuatan
film/video komersial di
Kawasan Konservasi Nasional
yang dikategorikan sebagai
Warga Negara Asing

- Jika dalam 1 tim terdiri dari


WNI dan WNA maka yang
dikenakan adalah tarif
mancanegara

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
b) Domestik per 5.000.000,00 1.250.000,00 - Domestik yang dimaksud
kegiatan dalam pembuatan film/video
-30-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
komersial adalah orang
perorangan yang melakukan
kegiatan pembuatan
film/video komersial di
Kawasan Konservasi Nasional
yang dikategorikan sebagai
Warga Negara Indonesia

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
4) Pengambilan
Film/Video Komersial
a) Mancanegara per 5.000.000,00 1.250.000,00 - Mancanegara yang dimaksud
kegiatan dalam pembuatan film/video
komersial adalah orang
perorangan yang melakukan
kegiatan pembuatan
film/video komersial di
Kawasan Konservasi Nasional
-31-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
yang dikategorikan sebagai
Warga Negara Asing

- Jika dalam 1 tim terdiri dari


WNI dan WNA maka yang
dikenakan adalah tarif
mancanegara

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
b) Domestik per 2.500.000,00 625.000,00 - Domestik yang dimaksud
kegiatan dalam pembuatan film/video
komersial adalah orang
perorangan yang melakukan
kegiatan pembuatan
film/video komersial di
Kawasan Konservasi Nasional
yang dikategorikan sebagai
Warga Negara Indonesia
-32-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
KAWASAN KONSERVAS NASIONAL KATEGORI B
1) Karcis Masuk Karcis masuk harian adalah
Harian Karcis Masuk dengan masa
berlaku 1 (satu) hari pada tanggal
yang tertera pada karcis
a) Wisatawan per orang 100.000,00 25.000,00 - Wisatawan mancanegara adalah
Mancanegara per hari wisatawan yang tidak
berkewarganegaraan Indonesia

- Bagi pelaku usaha yang telah


memiliki izin KBLI 91039 untuk
kegiatan Penyediaan Sarana
dan/atau Penyewaan Peralatan
dan Jasa Pariwisata tidak
dikenakan pungutan terhadap
pekerja
-33-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
b) Wisatawan per orang 10.000,00 2.500,00 - Wisatawan domestik adalah
Domestik per hari wisatawan yang
berkewarganegaraan
Indonesia

- Bagi pelaku usaha yang telah


memiliki izin KBLI 91039
untuk kegiatan Penyediaan
Sarana dan/atau Penyewaan
Peralatan dan Jasa Pariwisata
tidak dikenakan pungutan
terhadap pekerja

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
-34-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)
selesai berdasarkan penetapan
dari Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
2) Karcis Masuk Karcis masuk tahunan adalah
Tahunan Karcis Masuk dengan masa
berlaku 1 (satu) tahun pada
tanggal yang tertera pada karcis
a) Wisatawan per orang 5.00.000,00 125.000,00 - Wisatawan mancanegara adalah
Mancanegara per hari wisatawan yang tidak
berkewarganegaraan Indonesia

- Bagi pelaku usaha yang telah


memiliki izin KBLI 91039 untuk
kegiatan Penyediaan Sarana
dan/atau Penyewaan Peralatan
dan Jasa Pariwisata tidak
dikenakan pungutan terhadap
pekerja

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
-35-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
b) Wisatawan 50.000,00 12.500,00 - Wisatawan domestik adalah
Domestik wisatawan yang
berkewarganegaraan
Indonesia

- Bagi pelaku usaha yang telah


memiliki izin KBLI 91039
untuk kegiatan Penyediaan
Sarana dan/atau Penyewaan
Peralatan dan Jasa Pariwisata
tidak dikenakan pungutan
terhadap pekerja

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)
selesai berdasarkan penetapan
dari Pemerintah
-36-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
- Penerapan Tarif berdasarkan
Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
3) Pembuatan Pembuatan Film/Video Komersial
Film/Video Komersial kegiatan pembuatan film/video di
Kawasan Konservasi Perairan
dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan
finansial
a) Mancanegara per 5.000.000,00 1.250.000,00 - Mancanegara yang dimaksud
kegiatan dalam pembuatan film/video
komersial adalah orang
perorangan yang melakukan
kegiatan pembuatan
film/video komersial di
Kawasan Konservasi Nasional
yang dikategorikan sebagai
Warga Negara Asing

- Jika dalam 1 tim terdiri dari


WNI dan WNA maka yang
dikenakan adalah tarif
mancanegara

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
-37-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
Disease 2019 (Covid-19)
selesai berdasarkan penetapan
dari Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
b) Domestik per 2.500.000,00 625.000,00 - Domestik yang dimaksud
kegiatan dalam pembuatan film/video
komersial adalah orang
perorangan yang melakukan
kegiatan pembuatan
film/video komersial di
Kawasan Konservasi Nasional
yang dikategorikan sebagai
Warga Negara Indonesia

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)
selesai berdasarkan penetapan
dari Pemerintah
- Penerapan Tarif berdasarkan
Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
-38-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
4) Pengambilan Pengambilan Foto Komersial
Film/Video Komersial adalah kegiatan pengambilan foto
di Kawasan Konservasi Perairan
dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan
finansial
a) Mancanegara per 2.500.000,00 625.000,00 - Mancanegara yang dimaksud
kegiatan dalam pembuatan film/video
komersial adalah orang
perorangan yang melakukan
kegiatan pembuatan film/video
komersial di Kawasan
Konservasi Nasional yang
dikategorikan sebagai Warga
Negara Asing

- Jika dalam 1 tim terdiri dari


WNI dan WNA maka yang
dikenakan adalah tarif
mancanegara

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah
-39-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
- Penerapan Tarif berdasarkan
Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
b) Domestik per 1.250.000,00 312.500,00 - Domestik yang dimaksud dalam
kegiatan pembuatan film/video
komersial adalah orang
perorangan yang melakukan
kegiatan pembuatan film/video
komersial di Kawasan
Konservasi Nasional yang
dikategorikan sebagai Warga
Negara Indonesia

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah
- Penerapan Tarif berdasarkan
Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
2. Sarana yang dibawa
-40-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
a. Kapal Wisata per unit - Merupakan semua bentuk alat
dengan Kapasitas per hari 2.000.000,00 500.000,00 angkut perairan yang
Penumpang <50 digunakan oleh wisatawan
orang untuk berwisata dengan
kapasitas penumpang <50
orang

- Kapal wisata yang dimiliki oleh


pelaku usaha yang telah
memiliki izin KBLI 91039 untuk
kegiatan Penyediaan Sarana
dan/atau Penyewaan Peralatan
dan Jasa Pariwisata tidak
dikenakan pungutan

- Termasuk kapal wisata dengan


kapasitas penumpang <50
orang antara lain:
- Jetski
- Sea scooter
- Banana boat

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah
-41-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
- Penerapan Tarif berdasarkan
Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
b. Kapal Wisata per unit - Merupakan semua bentuk alat
dengan Kapasitas per hari 4.000.000,00 1.000.000,00 angkut perairan yang
Penumpang 51 s.d. digunakan oleh wisatawan
100 orang untuk berwisata dengan
kapasitas penumpang 51 s.d
100 orang

- Kapal wisata yang dimiliki oleh


pelaku usaha yang telah
memiliki izin KBLI 91039 untuk
kegiatan Penyediaan Sarana
dan/atau Penyewaan Peralatan
dan Jasa Pariwisata tidak
dikenakan pungutan

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
-42-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
c. Kapal Wisata per unit - Merupakan semua bentuk alat
dengan Kapasitas per hari 8.000.000,00 2.000.000,00 angkut perairan yang
Penumpang 101 digunakan oleh wisatawan
s.d. 200 orang untuk berwisata dengan
kapasitas penumpang 101 s.d
200 orang

- Kapal wisata yang dimiliki oleh


pelaku usaha yang telah
memiliki izin KBLI 91039 untuk
kegiatan Penyediaan Sarana
dan/atau Penyewaan Peralatan
dan Jasa Pariwisata tidak
dikenakan pungutan

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
-43-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
d. Kapal Wisata per unit - Merupakan semua bentuk alat
dengan Kapasitas per hari 15.000.000,00 3.750.000,00 angkut perairan yang
Penumpang 201 digunakan oleh wisatawan
s.d. 1000 orang untuk berwisata dengan
kapasitas penumpang 201 s.d
1000 orang

- Kapal wisata yang dimiliki oleh


pelaku usaha yang telah
memiliki izin KBLI 91039 untuk
kegiatan Penyediaan Sarana
dan/atau Penyewaan Peralatan
dan Jasa Pariwisata tidak
dikenakan pungutan

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
-44-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
e. Kapal Wisata per unit - Merupakan semua bentuk alat
dengan Kapasitas per hari 30.000.000,00 7.500.000,00 angkut perairan yang
Penumpang 1001 digunakan oleh wisatawan
s.d. 3000 orang untuk berwisata dengan
kapasitas penumpang 1001 s.d
3000 orang

- Kapal wisata yang dimiliki oleh


pelaku usaha yang telah
memiliki izin KBLI 91039 untuk
kegiatan Penyediaan Sarana
dan/atau Penyewaan Peralatan
dan Jasa Pariwisata tidak
dikenakan pungutan

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
f. Kapal Wisata per unit - Merupakan semua bentuk alat
dengan Kapasitas per hari 50.000.000,00 12.500.000,00 angkut perairan yang
-45-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
Penumpang >3000 digunakan oleh wisatawan
orang untuk berwisata dengan
kapasitas penumpang >3000
orang

- Kapal wisata yang dimiliki oleh


pelaku usaha yang telah
memiliki izin KBLI 91039 untuk
kegiatan Penyediaan Sarana
dan/atau Penyewaan Peralatan
dan Jasa Pariwisata tidak
dikenakan pungutan

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
g. Peralatan Selancar per unit 10.000,00 2.500,00 - Termasuk dalam kategori
per hari peralatan selancar adalah:
1. Kano/kayak
2. Papan selancar
-46-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
3. Paddle board
4. Parasailing (tidak termasuk
kapal penarik)
5. Sepeda air
6. Subwing/sublue
7. Fly board

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
h. Kamera Bawah Air per unit 20.000,00 5.000,00 - Kamera bawah air adalah
per hari kamera yang memiliki fungsi
tahan air yang digunakan untuk
kegiatan fotografi bawah air

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
-47-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
i. Video Bawah Air per unit 35.000,00 8.750,00 - Video bawah air yang memiliki
per hari fungsi tahan air yang digunakan
untuk mengambil gambar
bergerak dan memiliki durasi
waktu tertentu

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
j. Scuba Set per unit 15.000,00 3.750,00 - Scuba (Self Contained
per hari Underwater Berathing Aparatus)
-48-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
set adalah seperangkat alat
yang digunakan untuk
penyelaman. Termasuk ke
dalam scuba set adalah alat
untuk sea walker.

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
k. Snorkeling Set per unit 10.000,00 2.500,00 - Snorkeling set adalah peralatan
per hari snorkel yang berbentuk huruf J
dengan pelindung mulut di
bagian ujung sebelah bawah

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
-49-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah

- Penerapan Tarif berdasarkan


Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP
l. Kapal Pancing per unit 2.500.000,00 625.000,00 - Kapal pancing wisata adalah
Wisata per hari alat angkut perairan yang
digunakan oleh wisatawan
untuk wisata pancing

- Kapal pancing wisata yang


dimiliki oleh pelaku usaha yang
telah memiliki izin KBLI 91039
untuk kegiatan Penyediaan
Sarana dan/atau Penyewaan
Peralatan dan Jasa Pariwisata
tidak dikenakan pungutan

- Tarif Permen KP 35/2021


diberlakukan sampai dengan 6
bulan setelah masa tanggap
darurat pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) selesai
berdasarkan penetapan dari
Pemerintah
-50-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
- Penerapan Tarif berdasarkan
Permen KP 35/2021 dapat
diberlakukan apabila pemohon
menyampaikan surat
permohonan dan disetujui oleh
Kepala SUOP

B. Tanda Masuk Penelitian


Pungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam penerbitan tanda masuk penelitian dilakukan dengan
mempertimbangkan:
1) Kewarganegaraan peneliti;
2) Jangka waktu penelitian; dan
3) Bendera kapal penelitian yang digunakan.
Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
1. Penelitian Warga Kegiatan penelitian yang dilakukan di
Negara Indonesia Kawasan Konservasi Nasional oleh Warga
Negara Indonesia
a. s.d. 1 bulan per orang 100.000,00 100.000,00 - Kegiatan penelitian di Kawasan
per Konservasi Nasional yang dilakukan
penelitian dalam jangka waktu 1 – 30 hari
b. >1 bulan s.d. 3 bulan per orang 150.000,00 150.000,00 - Kegiatan penelitian di Kawasan
per Konservasi Nasional yang dilakukan
penelitian dalam jangka waktu 31 – 90 hari
-51-

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
c. >3 bulan s.d. 6 bulan per orang 200.000,00 200.000,00 - Kegiatan penelitian di Kawasan
per Konservasi Nasional yang dilakukan
penelitian dalam jangka waktu 91 – 180 hari
2. Penelitian oleh Warga - Kegiatan yang dilakukan di Kawasan
Negara Asing Konservasi Nasional oleh Warga Negara
Asing
a. s.d. 1 bulan per orang 200.000,00 200.000,00 - Kegiatan penelitian di Kawasan
per Konservasi Nasional yang dilakukan
penelitian dalam jangka waktu 1 – 30 hari
b. >1 bulan s.d. 3 bulan per orang 500.000,00 500.000,00 - Kegiatan penelitian di Kawasan
per Konservasi Nasional yang dilakukan
penelitian dalam jangka waktu 31 – 90 hari
c. >3 bulan s.d. 6 bulan per orang 800.000,00 800.000,00 - Kegiatan penelitian di Kawasan
per Konservasi Nasional yang dilakukan
penelitian dalam jangka waktu 91 – 180 hari
3 Kapal 500.000,00 500.000,00 - Semua jenis kapal/alat transportasi
Penelitian/Ekspedisi berbendera Indonesia yang digunakan
Berbendera Indonesia selama kegiatan penelitian
per kapal
- Contoh: penggunaan kapal nelayan
per hari
sebagai sarana pada saat pengambilan
data sampel di Kawasan Konservasi
Nasional, dikenakan tarif PNBP kapal
penelitian berbendera Indonesia
4 Kapal 1.000.000,00 1.000.000,00 - Berbagai jenis kapal/alat transportasi
per kapal
Penelitian/Ekspedisi berbendera Asing yang digunakan
per hari
Berbendera Asing selama kegiatan penelitian
-52-

C. Tanda Masuk Pendidikan


Pungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam penerbitan tanda masuk penelitian dilakukan dengan
mempertimbangkan asal institusi penyelenggara kegiatan pendidikan.

Tarif (Rp)
Tarif (Rp)
No Jenis Pungutan Satuan Permen KP Keterangan
PP 85/2021
35/2021
1 Pendidikan oleh per orang 10.000,00 10.000,00 - Kegiatan pembelajaran yang
Institusi Pendidikan per hari diselenggarakan oleh lembaga/institusi
Indonesia dalam negeri dalam rangka meningkatan
pengetahuan peserta didik tentang
Kawasan Konservasi Nasional
2 Pendidikan oleh per orang 25.000,00 25.000,00 - Kegiatan pembelajaran yang
Institusi Pendidikan per hari diselenggarakan oleh lembaga/institusi
Asing luar negeri dalam rangka meningkatan
pengetahuan peserta didik tentang
Kawasan Konservasi Nasional
53

5. Contoh Model Penghitungan Pungutan PNBP Terhadap Kegiatan


Pemanfaatan di Kawasan Konservasi Nasional
5.1. Kegiatan Pariwisata Alam Perairan
a. Pada tanggal 8 Mei 2022 Balai KKPN Kupang menerima permohonan
penerbitan Karcis Masuk melalui Gerai Pelayanan untuk kegiatan
Pariwisata Alam Perairan di TWP Gili Matra dengan rincian:
- Jenis karcis masuk : Harian
- Tanggal aktivitas : 8 Mei 2022
- Jenis kegiatan : snorkeling
- Jumlah wisatawan domestik : 3 orang
- Jumlah wisatawan mancanegara : 10 orang
- Jumlah pekerja : 4 orang WNI (Kapten Kapal
1, awak kapal 3 orang).
- Sarana yang dibawa : Snorkeling set 10 paket, 1
kapal wisata kapasitas 20
orang.
- Pemohon : Maju mundur Dive Gili
Meno (tidak memiliki Surat
Izin Usaha Pemanfaatan
Kawasan Konservasi/SIUPKK)
Terhadap permohonan, perlu dilakukan klarifikasi terkait:
a. Kategori Kawasan
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Kategori Kawasan Konservasi Perairan
Nasional untuk Pariwisata Alam Perairan, TWP Gili Matra masuk dalam
Kategori A. PNBP yang diterapkan pada permohonan di atas adalah
Karcis Masuk Kawasan Konservasi Nasional Kategori A.
b. Jenis Karcis Masuk
Jenis karcis masuk yang dimohonkan untuk kegiatan tanggal 8 Mei
2022 adalah Karcis Masuk Harian
c. Kewarganegaraan wisatawan
Klarifikasi terhadap permohonan khususnya terkait kewarganegaraan
wisatawan (WNI/WNA) dilakukan untuk penghitungan PNBP Karcis
Masuk Kawasan Konservasi Nasional untuk kegiatan Pariwisata Alam
Perairan. Nilai PNBP yang dikenakan dihitung dengan ketentuan yang
didasarkan pada:
-54-

1) Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan


Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Karcis Masuk Harian:
Keterangan Penghitungan Jumlah
Wisatawan = 3 orang x 1 hari x Rp 20.000 = Rp. 60.000
domestik
Wisatawan = 10 orang x 1 hari x Rp. 200.000 = Rp. 2.000.000
mancanegara
Kru kapal = 4 orang x 1 hari x Rp 20.000 = Rp. 80.000
Total = Rp. 2.140.000

2) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35 Tahun 2021


tentang Besaran, Persyaratan, dan Tata Cara Pengenaan Tarif
sampai dengan Nol Rupiah atau Nol Persen Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
Karcis Masuk Harian:
Keterangan Penghitungan Jumlah
Wisatawan = 3 orang x 1 hari x Rp 5.000 = Rp. 15.000
domestik
Wisatawan = 10 orang x 1 hari x Rp. 50.000 = Rp. 500.000
mancanegara
Kru kapal = 4 orang x 1 hari x Rp 5.000 = Rp. 20.000
Total = Rp. 535.000

• Klarifikasi terhadap kewarganegaraan wisatawan dilakukan


dengan menggunakan data dukung berupa identitas berfoto
sesuai data permohonan;
• Apabila terdapat perbedaan terkait kewarganegaraan
wisatawan di dalam permohonan dengan yang di dalam
d. identitas maka permohonan karcis masuk harian tersebut
Kegiatan Komersial
ditolak.
Berdasarkan permohonan yang disampaikan, kegiatan yang
dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2022 bukan merupakan kegiatan
komersial, sehingga tidak ada pengenaan PNBP terhadap kegiatannya.
e. Sarana yang digunakan
Berdasarkan keterangan di atas, Maju Mundur Dive Gili Meno belum
memiliki SIUPKK sehingga PNBP dikenakan pada setiap sarana yang
digunakan. Nilai PNBP yang dikenakan dihitung dengan Penghitungan
sebagai berikut:
-55-

1). Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan


Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Keterangan Penghitungan Jumlah
Snorkeling set = 10 set x 1 hari x Rp 10.000 = Rp. 100.000
Kapal Wisata = 1 kapal x 1 hari x Rp. 2.000.000 = Rp. 2.000.000
dengan Kapasitas
Penumpang <50
orang
Total = Rp. 2.100.000
2). Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35 Tahun 2021
tentang Besaran, Persyaratan, dan Tata Cara Pengenaan Tarif
sampai dengan Nol Rupiah atau Nol Persen Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
Keterangan Penghitungan Jumlah
Snorkeling set = 10 set x 1 hari x Rp 2.500 = Rp. 25.000
Kapal Wisata = 1 kapal x 1 hari x Rp. 500.000 = Rp. 500.000
dengan Kapasitas
Penumpang <50
orang
Total = Rp. 525.000

Untuk permohonan Karcis Masuk yang diajukan Maju Mundur Dive Gili
Meno untuk kegiatan pada tanggal 8 Mei 2022 dikenakan PNBP dengan
Penghitungan akumulasi dari karcis masuk dan sarana yang digunakan.
Besaran PNBP yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut:
1). Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Karcis masuk + sarana yang digunakan (Rp. 2.140.000 + Rp.
2.100.000) = Rp. 4.240.000.
2). Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35 Tahun 2021
tentang Besaran, Persyaratan, dan Tata Cara Pengenaan Tarif sampai
dengan Nol Rupiah atau Nol Persen Atas Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.
-56-

Karcis masuk + sarana yang digunakan (Rp. 535.000 + Rp.


525.000) = Rp. 1.060.000.

b. Pada tanggal 31 Mei 2022 Loka KKPN Pekanbaru menerima email dari
Sdr. Jhonny Bass untuk meminta izin melakukan petualangan
survival di Pulau Pieh (hanya di darat) dengan rincian:
1) Tanggal aktivitas : 31 Mei 2022
2) Jumlah wisatawan mancanegara : 2 orang
3) Sarana yang dibawa : land-based survival kit.

Terhadap permohonan tersebut tidak perlu dilakukan klarifikasi


mengingat bahwa kegiatan survival di darat tersebut tidak
menggunakan wilayah yang masuk dalam TWP Puleu Pieh, maka
kegiatan tersebut tidak dapat digolongkan sebagai pemanfaatan
Kawasan Konservasi Nasional baik untuk penelitian, pendidikan
maupun pariwisata alam perairan. Izin kegiatan survival di daratan
Pulau Pieh tidak dapat diterbitkan oleh Loka KKPN Pekanbaru.

c. Pada tanggal 24 Mei 2022 TWP Laut Banda menerima permohonan


untuk kegiatan pariwisata alam perairan melalui SEAPARK dengan
rincian:
- Jenis karcis masuk : Tahunan
- Nama pemohon : Ms. Emma Louise
- Lokasi kegiatan : TWP Laut Banda
- Jumlah wisatawan mancanegara : 5 orang
Terhadap permohonan, perlu dilakukan klarifikasi terkait:
a. Kategori Kawasan
Berdasarkan Kepdirjen PRL 7/2017 tentang Kategori Kawasan
Konservasi Perairan Nasional untuk Pariwisata Alam Perairan, TWP
Laut Banda masuk dalam Kategori A. PNBP yang diterapkan pada
permohonan di atas adalah Karcis Masuk Kategori A.
b. Jenis Karcis Masuk
Jenis karcis masuk yang dimohonkan adalah karcis masuk tahunan.
c. Kewarganegaraan wisatawan
Klarifikasi terhadap permohonan khususnya terkait
kewarganegaraan wisatawan (WNI/WNA) dilakukan untuk
penghitungan PNBP Karcis Masuk Nasional untuk kegiatan
-57-

Pariwisata Alam Perairan. Nilai PNBP yang dikenakan dihitung


dengan ketentuan yang didasarkan pada:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan
Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku
pada Kementerian Kelautan dan Perikanan
Karcis Masuk Tahunan:
Keterangan Penghitungan Jumlah
Wisatawan = 5 orang x 1 tahun x Rp. 1.000.000 = Rp. 5.000.000
mancanegara
Total = Rp. 5.000.000

2) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35 Tahun 2021


tentang Besaran, Persyaratan, dan Tata Cara Pengenaan Tarif
sampai dengan Nol Rupiah atau Nol Persen Atas Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kelautan
dan Perikanan.
Karcis Masuk Tahunan:

Keterangan Penghitungan Jumlah


Wisatawan = 5 orang x 1 tahun x Rp. 250.000 = Rp. 1.250.000
mancanegara
Total = Rp. 1.250.000

• Klarifikasi terhadap kewarganegaraan wisatawan dilakukan


dengan menggunakan data dukung berupa identitas berfoto
sesuai data permohonan;
• Apabila terdapat perbedaan terkait kewarganegaraan
wisatawan di dalam permohonan dengan yang di dalam
identitas maka permohonan karcis masuk harian tersebut
ditolak.

Setelah mendapatkan Karcis Masuk Tahunan, Ms. Emma Louise


mengajukan permohonan terhadap sarana yang akan digunakan
pada saat berkegiatan dengan detail sebagai berikut:
• Tanggal kegiatan : 20 – 23 Juni 2022
• Jumlah orang kegiatan : 4 orang (sudah mempunyai
Karcis Masuk Tahunan
• Jenis Kegiatan : diving dan snorkeling
• Sarana yang digunakan : Yacht kapasitas 10 orang,
-58-

scuba set 4 set


• Nama kapal/yacht : Viva Internationale, terdaftar
di Finlandia
Terhadap permohonan, perlu dilakukan klarifikasi terkait:
a. Kegiatan komersial
Berdasarkan permohonan yang disampaikan, kegiatan yang
dilaksanakan pada tanggal 20 – 23 Juni 2022 bukan merupakan
kegiatan komersial, sehingga tidak ada pengenaan PNBP terhadap
kegiatannya.
b. Sarana yang digunakan
Berdasarkan keterangan di atas, Ms. Emma Louise dikenakan PNBP
dengan Penghitungan sebagai berikut:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan
Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Keterangan Penghitungan Jumlah
Scuba set = 4 set x 4 hari x Rp 15.000 = Rp. 240.000
Kapal Wisata = 1 kapal x 4 hari x Rp. 2.000.000 = Rp. 8.000.000
dengan Kapasitas
Penumpang <50
orang
Total = Rp. 8.240.000
2) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35 Tahun 2021
tentang Besaran, Persyaratan, dan Tata Cara Pengenaan Tarif
sampai dengan Nol Rupiah atau Nol Persen Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan
Keterangan Penghitungan Jumlah
Scuba set = 4 set x 4 hari x Rp 3.750 = Rp. 60.000
Kapal Wisata = 1 kapal x 4 hari x Rp. 500.000 = Rp. 2.000.000
dengan Kapasitas
Penumpang <50
orang
Total = Rp. 2.060.000
Ms. Emma Louise dan rombongan berencana melakukan kegiatan
selanjutnya dengan rincian sebagai berikut:
• Tanggal kegiatan : 15 – 19 Agustus 2022
• Jumlah orang berkegiatan : 4 orang (sudah memiliki
Karcis Masuk Tahunan
• Jenis Kegiatan : diving dan snorkeling
-59-

• Sarana yang digunakan : Yacht kapasitas 10 orang,


scuba set 4 Set
• Nama Kapal/Yacht : Viva Internationale, terdaftar
di Finlandia
Terhadap permohonan, perlu dilakukan klarifikasi terkait:
a. Kegiatan komersial
Berdasarkan permohonan yang disampaikan, kegiatan yang
dilaksanakan pada tanggal 15 – 19 Agustus 2022 bukan merupakan
kegiatan komersial, sehingga tidak ada pengenaan PNBP terhadap
kegiatannya.
b. Sarana yang digunakan
Berdasarkan keterangan di atas, Ms. Emma Louise dikenakan PNBP
dengan Penghitungan sebagai berikut:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan
Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Keterangan Penghitungan Jumlah
Scuba set = 4 set x 5 hari x Rp 15.000 = Rp. 300.000
Kapal Wisata = 1 kapal x 5 hari x Rp. 2.000.000 = Rp. 10.000.000
dengan Kapasitas
Penumpang <50
orang
Total =Rp.10.300.000
2) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35 Tahun 2021
tentang Besaran, Persyaratan, dan Tata Cara Pengenaan Tarif
sampai dengan Nol Rupiah atau Nol Persen Atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan
Keterangan Penghitungan Jumlah
Scuba set = 4 set x 5 hari x Rp 3.750 = Rp. 75.000
Kapal Wisata = 1 kapal x 5 hari x Rp. 500.000 = Rp. 2.500.000
dengan Kapasitas
Penumpang <50
orang
Total = Rp. 2.575.000
Berdasarkan permohonan yang disampaikan melalui SEAPARK, maka
untuk karcis masuk tahunan dan sarana yang digunakan untuk kegiatan
yang diajukan oleh Ms. Emma Louise pada tanggal 20 – 23 Juni 2022 dan
15 – 19 Agustus 2022, besaran PNBP sarana yang harus dibayarkan
adalah sebagai berikut:
-60-

1) Berdasarkan PP 85 Tahun 2021


= karcis masuk + sarana yang digunakan
= Rp. 5.000.000 + Rp. 8.240.000 + Rp. 10.300.000
= Rp. 23.540.000
2) Berdasarkan Permen KP Nomor 35 Tahun 2021
= karcis masuk + sarana yang digunakan
= Rp. 1.250.000 + Rp. 2.060.000 + Rp. 2.575.000
= Rp. 5.885.000
5.2. Kegiatan Penelitian
a. Pada tanggal 1 Februari 2022 terdapat permohonan Tanda Masuk
Kawasan Konservasi untuk kegiatan penelitian melalui SEAPARK dari
Mr. Frederick Salban (Warga Negara Norwegia) dengan rincian:
- Lokasi : TNP Laut Sawu
- Jumlah Peneliti : 2 Warga Negara Indonesia, dan 4 Warga
Negara Norwegia
- Durasi Penelitian : 6 hari
- Sarana : Kapal nelayan Indonesia
- Tanggal kegiatan : 12 – 17 Februari 2022
- Tema Penelitian : Biofarmakologi Sinularia sp, di Kawasan
Konservasi Nasional Taman Nasional
Perairan Laut Sawu.
Terhadap permohonan perlu dilakukan klarifikasi terkait:
a. Kewarganegaraan
Klarifikasi terhadap permohonan tanda masuk penelitian di Kawasan
Konservasi Nasional terkait kewarganegaraan dilakukan untuk
penentuan tarif PNBP. Dalam PP 85 Tahun 2021 tarif PNBP untuk WNA
berbeda dengan WNI.
b. Jangka waktu penelitian
Setelah klarifikasi terhadap kewarganegaraan, selanjutnya perlu
ditinjau juga jangka waktu pelaksanaan penelitian di Kawasan
Konservasi Nasional. Selain kewarganeraan, pengenaan tarif PNBP
untuk Tanda Masuk. Jangka waktu penelitian yang dimohonkan
adalah 6 hari maka untuk WNA dikenakan tarif senilai Rp.
200.000/orang dan WNI senilai Rp. 100.000/orang. Untuk tarif PNBP
Tanda Masuk Penelitian dalam PP 85 Tahun 2021 dan Permen KP 35
Tahun 2021 tidak ada perbedaan sehingga dari permohonan di atas
dapat dihitung PNBP yang dikenakan adalah sebagai berikut:
-61-

Keterangan Penghitungan Jumlah


Peneliti (WNA) = 4 orang x Rp 200.000 = Rp. 800.000
Peneliti (WNI) = 2 orang x Rp. 100.000 = Rp. 200.000
Total = Rp. 1.000.000
c. Bendera Kapal Penelitian yang digunakan
Klarifikasi juga dilakukan terhadap kapal penelitian yang digunakan.
Berdasarkan keterangan permohonan digunakan kapal penelitian
yaitu kapal nelayan selama kegiatan penelitian. Maka Penghitungan
PNBP yang dikenakan terhadap kapal penelitian adalah:
Keterangan Penghitungan Jumlah
Kapal penelitian = 6 hari x Rp. 500.000 = Rp. 3.000.000
berbendera
Indonesia
Total = Rp. 3.000.000
Untuk permohonan Tanda Masuk Kawasan Konservasi untuk Kegiatan
Penelitian yang diajukan oleh Mr. Frederick Salban pada tanggal 1
Februari 2022 dikenakan PNBP dengan Penghitungan akumulasi dari
tanda masuk dan sarana yang digunakan. Besaran PNBP yang harus
dibayarkan adalah sebagai berikut:
= tanda masuk + sarana yang digunakan
= Rp. 1.000.000 + Rp. 3.000.000
= Rp. 4.000.000
5.3. Kegiatan Pendidikan
a. Pada tanggal 8 Mei 2022 Balai KKPN Kupang menerima permohonan
Tanda Masuk Kawasan Konservasi untuk Kegiatan Pendidikan yang
diajukan oleh Mr. Kang Young-Hyun sebagai perwakilan dari Jakarta
International Korean School dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a. Lokasi Kegiatan : TWP Gili Matra
b. Asal Institusi : Jakarta International Korean
School
c. Alamat Institusi : Jalan Batu Nomor 3, Gambir,
Jakarta Pusat
d. Jumlah peserta : 25 orang (termasuk
penanggungjawab
e. Penanggung jawab kegiatan : Mr. Kang Young-Hyun
f. Tanggal Kegiatan : 12 – 13 Mei 2022
-62-

g. Tema Kegiatan : Mengenal sistem zonasi dan


pengelolaan Kawasan
Konservasi Nasional.
Terhadap permohonan perlu dilakukan klarifikasi terkait asal institusi
penyelenggara kegiatan pendidikan. Berdasarkan permohonan di atas,
institusi tersebut berlokasi di Jakarta. Oleh karena itu, jenis pungutan
yang dikenakan adalah jenis pungutan pendidikan oleh institusi
pendidikan dalam negeri. Nilai PNBP yang dikenakan terhadap
permohonan di atas dapat dihitung sebagai berikut:
Keterangan Penghitungan Jumlah
Institusi pendidikan = 25 orang x 2 hari x Rp 10.000 = Rp. 500.000
dalam negeri
Total = Rp. 500.000
Total PNBP yang harus dibayarkan untuk permohonan Tanda Masuk
Kawasan Konservasi untuk kegiatan Pendidikan di TWP Gili Matra
tersebut adalah senilai Rp. 500.000.
6. Penutup
Petunjuk teknis ini disusun sebagai pedoman bagi Satuan Unit Organisasi
Pengelola lingkup Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut dalam
pelaksanaan pelayanan perizinan kegiatan penelitian, pendidikan dan
pariwisata alam di Kawasan Konservasi. Petunjuk teknis untuk dapat
diterapkan dengan baik di lapangan dan mempermudah upaya
pengendalian pemanfaatan kawasan konservasi.

DIREKTUR JENDERAL
PENGELOLAAN RUANG LAUT,
ttd.

Salinan sesuai dengan aslinya VICTOR GUSTAAF MANOPPO


Sekretaris Direktorat Jenderal
Pengelolaan Ruang Laut,

Hendra Yusran Siry

Anda mungkin juga menyukai