Anda di halaman 1dari 26

This presentation is adapted from Estradivari & krueck (2016) which is

presented in the training workshop “Spatial Planning for Marine Protected


Area Design in Indonesia”, Bali 14 – 21 September 2016
1. Ketahanan
Settlement larva dapat menambah ketahanan
lokal dari beragam gangguan

2. Produktivitas
Untuk menjamin produktivitas perikanan yang
maksimal, dibutuhkan sejumlah besar larva
yang menetap (pertumbuhan populasi)

3. Evolusi (Evolution)
Komposisi kolam larva menentukan
keanekaragaman genetika lokal dan potensi
evolusinya
• Memastikan lokasi
sumber larva terlindungi
Desain pembentukan:
• Memastikan terjadi
pertukaran larva antar
- KKP
populasi
- Jejaring KKP
• Memastikan terjadi
pergerakan ikan juvenil di tingkat:
dan dewasa antar KKP - Lokal
dan lokasi lain
- Provinsi
- Regional/seascape
Memberikan manfaat
untuk perlindungan
keanekaragaman hayati
dan perikanan dalam
skala luas
Cowen dan Sponaugle 2009:
“... konektivitas antar populasi meliputi tahap
penyebaran dari reproduksi hingga proses
settlement selesai (termasuk tahap pemilihan
habitat dan metamorfosis)”

Daerah larang Daerah penangkapan


ambil ikan
Rekruitment
Minim informasi!

Area Minim
Multi terbatas/ informasi Biaya dan
spesies in-situ SPAGs waktu

Solusi:
Pemodelan konektivitas larva
1. Self-replenishment
2. Ekspor
3. Impor
EKSTERNAL

INTERNAL
Impor larva
(area yang
menerima subsidi
larva dari area
lainnya)
self replenishment
(area yang mampu
memproduksi larva
untuk kawasannya
Ekspor larva sendiri)
(area yang mampu
memberikan subsidi
larva ke area lainnya)
Connectivity nodes dan KKP yang sudah ada
• Kawasan Konservasi Perairan (portal KKJI, 2014)
• Habitat terumbu Karang (Lesser Sunda Banda Seascape Atlas
berdasarkan citra Landsat tahun 2013 )
• Data presence/absence 60+ spesies ikan karang yang umumnya
merupakan ikan fungsional atau target perikanan di SBS
• Biologi ikan: waktu pemijahan, durasi larva mengapung, dll.
• data arus laut dari HYCOM -- dibuat permodelannya khusus
untuk SBS (Treml and Krueck)
• Populasi penduduk di darat yang diinterpolasi ke laut sebagai
proksi upaya perikanan (Lesser Sunda Banda Seascape Atlas)
• Ancaman terhadap terumbu karang, termasuk polusi,
pembangunan pesisir, perikanan merusak, coral bleaching dan
peningkatan suhu permukaan laut di masa depan (Reefs at Risk
2011)
Probabilitas dari pertukaran individu antar lokasi

Dari setiap baris i (sebagai sumber potensial)


Ke setiap kolom j (sebagai destinasi potensial)

j1 j2 Probabilitas hubungan 1  1?
Probabilitas hubungan 1 → 2?
i1 0.1 0.5
Probabilitas hubungan 2 → 2?
i2 0.0 0.9 Probabilitas hubungan 2 → 1?
Konektivitas larva
di SBS (contoh)
kerapu sunu macan
Ekspor: Larva yang keluar menuju lokasi lain
Impor: Larva yang datang dari lokasi lain diluar area
Self-replenishment: Larva yang tinggal/kembali di dalam satu area
Informasi mengenai konektivitas larva sudah
tersedia

Bagaimana menggunakan informasi ini untuk


memilih lokasi KKP yang optimal?
1. Di dalam lokasi yang sudah dilindungi

𝑚
𝑧
𝑃= 𝑥𝑖 ( 1 − 𝑤I R(L𝑖,𝑖 ) + wI I (𝐿𝑗,𝑖I , 𝐷I,𝑗 ))
𝑖=1

𝑖 = planning unit / location 𝑚 = number of planning units 𝑥𝑖 = status of planning unit

R(𝐿𝑖,𝑖 ) = self-replenishment (larvae from i to i)

I(𝐿𝑧𝑗,𝑖 , 𝐷I,𝑗 ) = import from desirable locations (larvae from all j to i)

𝑧 = scaling parameter (connection strength or diversity)

𝑤I = weight of retention vs. import for local persistence (0-1)


2. Di luar lokasi yang sudah dilindungi

𝑚
𝑧
𝑈= 𝑥𝑖 E𝑖 (𝐿𝑖,𝑗E , 𝐷E,𝑗 )
𝑖=1

𝑖 = planning unit / location 𝑚 = number of planning units 𝑥𝑖 = status of planning unit

E𝑖 𝐿𝑧𝑖,𝑗 , 𝐷𝑗 = sum of export to desired locations (larvae from i to j)

𝐷E,𝑗 = desirability score for each export destination (fishing effort at j)

𝑧 = scaling parameter (connection strength vs diversity)


3. Total matriks konektivitas untuk
dimaksimalkan

𝐶 = 1 − 𝑤E 𝑃 + 𝑤E 𝑈

𝐶 = total connectivity metric to maximize

𝑃 = connectivity metric for protected populations

𝑈 = connectivity metric for unprotected populations (fisheries)

𝑤E = export weighting factor to balance P and U


Konservasi/Perlindungan • Populasi akan kuat
Habitat terhadap gangguan
1. Self
lokal dan dari daratan
replenishment
tinggi
• Namun, populasi ini
belum tentu
2. mensubsidi larva ke
Menyelamatkan daerah penangkapan
koneksi (terbaik ikan
ke KKP lainnya)
Perikanan • Populasi seharusnya
tetap persisten, kuat
Ekspor larva yang tinggi terhadap gangguan

1. Mensubsidi area lainnya


• Dan, populasi tersebut
akan mensubsidi larva
ke daerah
penangkapan ikan
penting
2. Terutama ke daerah
penangkapan ikan

22
Thank you for your attention

Anda mungkin juga menyukai