PENGANTAR GEOPARK
Asep Kurnia Permana
Peneliti Ahli Madya
Perkembangan
Geopark di
Indonesia
Regulasi
Geopark
Kriteria dan
Tahapan
Membangun
Geopark
UGGp Batur
Caldera
2
PERKEMBANGAN GEOPARK DI
INDONESIA
3
Status Geopark di Indonesia
Sejarah Geopark di Indonesia
5
Mengapa Memilih Konsep Geopark?
Indonesia berada pada geodiversity “Global Hotspots”
Lokasi di dunia:
Memilki sejarah geologi
1
yang panjang dan
kompleks
4 Memiliki pantai
8
Potensi Keragaman Budaya
9
Potensi Kontribusi Geopark – Ekonomi Lokal
Meningkatkan kunjungan
wisatawan lokal dan
mancanegara
Geopark berkontribusi
dalam peningkatan PAD
yang sebelumnya 31,1
M (2015) menjadi 43,8
M (2019), hampir 50%.
Tingkat pengangguran
terendah 1,65%
Tingkat kemisikinan
menurun 21,73% (2015),
menjadi 17% (2018)
Meningkatkan inovasi
ekonomi kreatif
masyarakat
(Sumber : UNESCO Global Geopark Gunungsewu)
10
Program Prioritas Nasional
11
REGULASI GEOPARK DI
INDONESIA
12
Peraturan Presiden Tentang Pengembangan Geopark,
No 09 Tahun 2019
1 2 3
4
7
5 6 8
Tahapan Pengembangan Geopark
Pokok Pikiran/Lingkup/Obyek
Tujuan Keterangan
yang diatur
1. Melindungi dan melestarikan 1. Tata cara penetapan Warisan Batang Tubuh terdiri dari:
nilai Warisan Geologi Geologi (Geoheritage); 1. 15 Pasal, 4 BAB, dan 2
(Geoheritage) sebagai 2. Tahapan penetapan Warisan Lampiran
rekaman sejarah geologi yang Geologi (Geoheritage) 2. Lampiran I tentang
pernah atau sedang terjadi;
3. Penetapan Warisan Geologi Format Hasil Inventarisasi
dan/atau;
(Geoheritage) dapat dijadikan Keragaman Geologi
2. Sebagai objek penelitian, sebagai acuan dalam arahan (Geodiversity);
pendidikan kebumian, dan pemanfaatan ruang wilayah 3. Lampiran II tentang Tata
geowisata; daerah, provinsi, kabupaten, kota. Cara Identifikasi Warisan
3. Selain tujuan tersebut,
4. Pemanfaatan Situs Warisan Geologi Geologi (Geoheritage)
penetapan Warisan Geologi
(Geosite)
(Geoheritage) dapat
digunakan sebagai dasar 5. Pengelolaan Sistem Informasi
pengembangan geopark Warisan Geologi (Geoheritage)
Tata Cara Penetapan Warisan Geologi (Geoheritage)
Pengelolaan Geopark
Peraturan Menparekraf / Kepala Baparekraf Nomor 2 tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengembangan Geopark Sebagai
Destinasi Pariwisata
1 2 3 4
21
4 Hal Pokok Dalam Membangun Geopark
WARISAN GEOLOGI
• Memiliki keunikan warisan geologi yang berskala Nasional dan internasional
• Ada keterkaitan dengan warisan non geologi, biodiversity dan culture diversity
BADAN PENGELOLA
• Memiliki sistem manajemen (badan pengelolaan) geopark yang ditetapkan oleh Bupati/
Gubernur/Keputusan Bersama Tk. Gubernur
• Mengoptimalkan tugas dan fungsi komisi-komisi dalam organisasi pengelola geopark
VISIBILITAS
• Memiliki peta delinisiasi kawasan, logo, panel informasi
• Sarana and amenitas pendukung
• Mempunyai pusat informasi dan media promosi yang cukup (booklet, leaflet, buku panduan,
web, sosial media)
JEJARING
• Berperan aktif dalam keanggotaan Jejaring Geopark Indonesia, APGN dan GGN sebagai tempat
untuk berbagi (sharing) pengalaman dan pengetahuan (knowledge) serta untuk melakukan
kerjasama antar kawasan geopark
Tahapan pengembangan geopark
Meningkatkan status
Pengelolaan 05 UGG
• Kegiatan konservasi, penelitian,
• Mempersiapkan Dossier
dan pendidikan
•
•
Pariwisata berkelanjutan
Publikasi dan promosi
04 •
•
Rekomendasi KNGI
Surat usulan melalui KNIU
•
Geologi
Membentuk
Pengelola Geopark
Badan Penetapan Status Nasional 03 Pembangunan
• Mencari keterkaitan • Pengusulan Geopark • Meenyiapkan geotrail
warisan geologi dan Nasional • Menyiapkan panel informasi,
•
non geologi
Membuat Peta deliniasi
• Rekomendasi KNGI
02 publikasi dan promosi
•
kawasan
Menyusun
induk geopark
rencana
01 •
•
Surat Gubernur
Penetapan KESDM
• Pembangunan amenitas dan
infrastrukur pendukung
• Menyusun Dosier
Nasional
Inventarisasi Geodiversity dan Identifikasi Warisan Geologi
2 Pengkriteriaan
Identifikasi warisan geologi dari hasil inventarisasi
Klasifikasi kergaman geologi dengan mempertimbangkan nilai, makna
dan fungsinya. Dilakukan dengan dekswork study dan
checking lapangan.
Pembandingan
3 Pembandingan
Membandingkan situs warisan geologi yang sudah
diidentfikasi secara regional dan global, sehingga dapat
dilakukan pemeringkatan dari situs warisan tersebut,
Pengkriteriaan menjadi skala Lokal, Nasional dan Internasional
4 Pengklasifikasian
Inventarisasi Klasifikasi situs warisan geologi nilai dan fungsinya sebagai
rekomendasi pemanfataanya, untuk riset, pendidikan, dan
geowisata.
Identifikasi dan Penetapan Warisan Geologi
25
Penetapan Warisan Geologi
26
Arah pengembangan dan
Pemanfaatan Situs Warisan
Geologi (Geoheritage)
Kawasan
Lindung
Geologi
Geo-Education, Geo-
Pengembangan/ Research, Geo-
Warisan Geologi Pemanfaatan
Laboratorium Tourism
28
Menggali Hubungkait Warisan Geologi dan Non Geologi
29
Membentuk Badan Pengelola Geopark
Geopark dikelola oleh suatu badan yang keberadaannya secara hukum
diakui oleh peraturan perundangan. Badan pengelola ini harus diberi
perlengkapan yang tepat untuk menangani seluruh area geopark dan
harus melibatkan pihak lokal dan regional yang relevan.
Dalam Perpres 9 Tahun 2019, tersebut tidak mengatur bentuk dan Struktur Badan
Pengelola, dan belum ada pedoman yang mengatur hal tersebut.
30
Usulan Badan Pengelola Geopark (Rakornas Geopark 2020)
DEWAN PENGARAH
Dinas ESDM, Pariwisata, Tata Ruang, Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehuatan, Bappeda, dll
PENGELOLA
PERUSAHAAN
BUMD BULD BumDes
DAERAH
31
Menyusun Rencana Induk Geopark
Geopark membutuhkan suatu perencanaan yang :
• Disetujui oleh semua mitra,
• Dapat menyediakan kebutuhan sosial dan ekonomi dari
penduduk setempat,
• Melindungi bentang alam di mana penduduk setempat
hidup dan
• Melestarikan identitas budaya penduduk setempat.
Rncana-induk (masterplan:
• Dijabarkan dalam rencana aksi jangka pendek (1-5
tahun), jangka menengah (6-10 tahun), dan jangka
panjang (11-15 tahun) sebagai sarana pencapaian
tujuan dan sasaran Geopark.
• Rencana- induk geopark berpilar pada empat-pro (pro-
pertumbuhan, pro-miskin, pro- lapangan kerja, dan
pro-lingkungan
36
Kawasan Cagar Alam Geologi
Peraturan Zonasi dalam Tata Ruamh
38
Membangun Visibilitas
• UNESCO Global Geopark mempromosikan pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan
terutama melalui geowisata. Untuk menstimulasi geowisata di area tersebut, maka visibilitas
menjadi sangatlah penting. Pengunjung serta masyarakat setempat harus dapat menemukan
informasi yang relevan di area Geopark.
• Dengan demikian, suatu Geopark perlu memberikan informasi melalui situs web khusus, selebaran,
dan peta terperinci dari area yang menghubungkan situs-situs geologis dan situs-situs lainnya.
• Geopark juga harus memiliki identitas yang tersendiri (logo)
Social Media
39
Geosite
BUKIT PERAMUN
hutan digital
Pengelola : di bukit granit triassic
KOMUNITAS ARSEL
pemenang
KONSERVASI :
1. Perlindungan Geo Heritage Granit Triassic Indonesia sustainable
2. Perlindungan Tarsius Belitung tourism award 2019
3. Perlindungan Pohon Bulin
habitat
EDUKASI
1. Eduwisata Hutan Granit Triassic Cephalopachus bancanus saltator
2. Research Station IPB University (tarsius belitung)
Geosite
TEBAT RASAU
Pengelola :
KOMUNITAS LANUN
KONSERVASI :
1. Konservasi Ekosistem Perairan Tawar jejak sungai purba
2. Konservasi Hutan Rasau masa sundaland
3. Sekolah Alam
4. Kearifan Lokal Menangkap Ikan
habitat ikan purba arwana
EDUKASI
1. Eduwisata
Geosite
DESWIS TERONG
Pengelola :
Komunitas HKm Bukit Tebalu Simpor Laki
Komunitas Hkm Mangrove Terong
Komunitas Aik Rusa Berehun
Komunitas Agrowisata Aik Pok Bersatu
KONSERVASI :
1. Perlindungan Granit Triassic Bukit Tebalu
2. Pemanfaatan Lahan Eks. Tambang desa wisata
3. Perlindungan & Pembibitan Mangrove dengan ragam pilihan
4. Perlindungan Kearifan Lokal
aktifitas kearifan lokal dan konservasi
EDUKASI lingkungan
1. Eduwisata
Awesome
Presentation
GEO EDUKASI – SDN 17 Tanjungpandan
SD Negeri 17 Tanjungpandan adalah sekolah percontohan
dimana materi pembelajaran Geopark Belitong disampaikan
sebagai muatan lokal kepada siswa di tingkat sekolah dasar.
Jaringan Geopark
UNESCO Global Geopark tidak hanya tentang kerja sama antar masyarakat lokal yang tinggal di
area Geopark, tetapi juga tentang kerjasama dengan Geopark lainnya melalui Jaringan Geopark
untuk belajar dari satu sama lain
Bekerja sama dengan mitra internasional adalah alasan utama UNESCO Global Geopark menjadi
anggota jaringan internasional seperti GGN (Global Geoparks Network).
JARINGAN GEOPARK :
Global Geoparks Network (GGN) – 2004
European Geoparks Network (EGN) – 2000
Asia Pacific Geoparks Network (APGN) - 2007
African Geoparks Network (AGN) – 2009
Jaringan Geopark Indonesia (JGI) - 2017
44
MENGENAL UNESCO GLOBAL
GEOPARK BATUR CALDERA
45
UNESCO Global Geopark Batur Caldera
46
Warisan Geologi Berskala Internasional
Kaldera Batur merupakan salah satu kaldera
terindah di dunia, berukuran sekitar 13,8x10
km, dan struktur kaldera lainnya terbentuk di
tengahnya dengan diameter 7,5 km. Puncak
tertinggi Gunung Batur 1.717 m (van
Bemmelen 1949),
Erupsi Batur Purba menghasilkan endapan abu
sangat tebal, memadat, disebut paras saat ini
digali dijadikan bahan bangunan pura, patung,
dll.
Mempunyai keunikan biodiversity yang dikelola
oleh Taman Wisata Alam, umumnya tanaman
hutan yang terdiri atas beberapa species. Fauna
unik adalah monyet yang hidup di sekitar
kawah, serta penanaman padi Sistem Subak
Hewan terkenal di dunia di area Geopark adalah
anjing Kintamani, disebut Gembrong, bentuk
mukanya mirip serigala, tapi tubuhnya mirip
Chowchow dari Cina,
Salah satu budaya yang sangat unik yaitu
Budaya Trunyan, penyimpanan mayat manusia
di bawah pohon Terunyan.
47
Keragaman Budaya
Endapan abu yang kasar diukir
langsung pada endapannya
dijadikan pura dan menarik para
wisatawan
48
Biodioversity
Anjing Kintamani
Anjing Chowchow, China
49
Geo-product
50
Visibilitas
51
Instansi : Pusat Survei Geologi – Badan Geologi
Phone : 082119966679
Email : akperman79@gmail.com 52
Tugas 2:
* Jawab secara ringkas dan jelas, diketik dalam format word, times new roman, font 12
53