Anda di halaman 1dari 75

PROGRAM DAN PENERAPAN CHS

(Clean, Healthy, Safety)

Jakarta, 18 Mei 2020


Plt Deputi Bidang Sumber Daya
dan Kelembagaan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/
Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Jakarta, 7 Mei 2020
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif/ Badan Pariwiata dan Ekonomi
Kreatif 1
OUTLINE :
I. Pengantar
II. Program Clean, Health &
Safety (CHS) Pariwisata
Indonesia
III. Gerakan Bersih, Indah, Sehat
& Aman (BISA)
IV. Gerakan Revitaslisasi Bumi
(Eco-Action for Sustainable
Tourism) 2 2
I . Pengantar
• Arahan Presiden Republik Indonesia
• Tujuan Koordinasi dan Sinkronisasi
• Paradigma dan Tren Baru Pariwisata
(New Normal)

3

WABAH COVID-19 LANGSUNG
BERDAMPAK TERHADAP
INDUSTRI PARIWISATA

TERDAMPAK PALING AWAL,


BERESIKO TERTULAR SALAH
SATU YANG PALING TINGGI,
BERPOTENSI PALING
TERPURUK,
DAN PULIH PALING AKHIR


4
Koordinasi & Sinergi Penerapan & Integrasi Stakeholders, Asosiasi & Pemda
Tujuan Koordinasi dan Sinkronisasi

Koordinasi Recovery Plan


01 Kemenparekraf di Daerah

Sinkronisasi Program Pemerintah Pusat


Dan Daerah Terkait Penanganan Covid-19 02
Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Sinergitas Penerapan & Integrasi


03 Program Antar Stakeholder, Asosiasi &
Pemerintah Daerah

Persiapan Pelaksanaan Rebound


Strategy Dalam Rangka 04
Memastikan Kesiapan Daerah
5
Paradigma dan Tren Baru Pariwisata (New Normal)
SEBELUM OUTBREAK SETELAH OUTBREAK

Physical Distance dan


ATTRACTION Keramaian / Group kapasitas atraksi
Tour, wisata

Sanitasi, waktu transit


AIRPORTAND WiFi, Jumlah dan lama
pendek dan penerbangan
transit serta harga
AIRLINES langsung dan kenyamanan
penerbangan dan ferry
ferry

PRODUCT Fresh air, pegunungan,


Atraksi ramai dan viral serta
PREFERENCE sungai, lautan serta aktivitas
perkotaan
Kesehatan dan Outdoor

Value: Sanitasi dan keamanan


Value: pricing
ACCOMMODATION Type: Villa, Resort, Dekat
Type: Airport/ Ferry Terminal
crowded

HYGIENE
LABELLING Belum Diperlukan
diperlukan
6
Sumber: Laporan VITO 2020
I I. Program Clean, Health & Safety (CHS)
Pariwisata Indonesia
• Konsep Dan Tujuan
• Strategi & Skema CHS
• Tahapan CHS
• SOP Kebersihan, Kesehatan & Keselamatan
• Branding & Kampanye CHS

7
KONSEP & TUJUAN

8
DEFINISI & KONSEP CHS
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk
di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern,
setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit
atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga bererti
Clean bebas dari virus, bakteria patogen, dan bahan kimia
berbahaya.
Kesehatan adalah layanan yang menerapkan aturan/
ketentuan kesehatan terhadap manusia dan lingkungan melalui
Health kegiatan pencegahan, perawatan, pemantauan dan
pengendalian. Selain itu, juga menjalankan peran dengan
mempromosikan peningkatan parameter lingkungan dengan
mendorong penggunaan teknologi dan perilaku yang ramah
lingkungan dan sehat.
Safety
Keselamatan adalah keadaan bebas dari resiko, bahaya,
pencemaran, ancaman, gangguan yang bersifat permanen dan
non permanen, fisik dan non fisik di suatu tempat dan waktu
tertentu untuk mengelola, melindungi dan
meningkatkan kewaspaadaan masyarakat, pengunjung dan
kualitas lingkungan.
4 9
TUJUAN CHS

Penerapan & Monitoring SOP/Standar CHS di Destinasi


1 Pariwisata termasuk Usaha Pariwisata Terdampak melalui
Pendampingan dan Skema Program Secara Berkelanjutan

2 Pelaksanaan Verifikasi, Audit dan Sertifikasi


CHS

Pelaksanaan Rebound Strategy Kesiapan Destinasi


3 DalamAspek CHS Untuk Membangun Kepercayaan/Trust Dan
Simpati dari Publik/ Pasar Domestik dan Mancanegara
melalui Penguatan Promosi Destinasi yang CHS

5 10
PROTOKOL KESEHATAN

W
H
O
11
PROTOKOL KESEHATAN DI INDONESIA
COVID-19

12
SAPTA PESONA

SEJUK
4

BERSIH 3 5 INDAH

TERTIB 2 6 RAMAH

AMAN 1 SAPTA PESONA 7 KENANGAN

13
Strategi dan Skema CHS

14
ACTION PLAN CHS

Penyiapan Skema
Standar clean, safety and Koordinasi dengan para Penerapan CHS dengan
higiene dalam satuProtokol Pihak / stakeholders dalam Kemenkes
dan Standar CHS. Penerapan Verifikasi &
Sertifikasi CHS 3
1 2

Pemetaan Destinasi dan


Program Pendampingan dan
Proses Sertifikasi dan Timeline & Sinergi Program
Pemetaan Standar Usaha
Promosi Kampanye
yang sudah siap untuk
Branding CHS
direview untuk
menambah komponen 4 5 6
CHS

15
LOKASI CHS

16
2 4
HIGHLIGHT SKEMA CHS .• Penyiapan Konten
.• Penyusunan SOP/Standar
• Uji Coba SOP/Standar • Kampanye
• Permen Bersama Kemenkes • Labelling/Tagline
& Kemenparekraf • Rebound Strategy
Review • Labelling CHS

1
•. Bersih – bersih 3 5 • Branding CHS
• Zero Waste .• Verifikasi SOP • Promosi
Management • Proses Sertifikasi Media
• Gerakan BISA • Lembaga Sertifikasi
• Advokasi &
Pendamping Daerah Audit • Feedback
Keberlanjutan Proses Destination • Customer
Pendampingan Appeal Respons
• Lomba
• Insentif
17
TIMELINE & SINERGI PROGRAM CHS

Timeline Pelaksanaan kegiatan


Verifikasi : Mei s.d Juni
Sertifikasi : Juni s.d Desember

Tahap I Tahap III Tahap V


Pendampingan & Advokasi, Verifikasi dan Sertifikasi CHS oleh Auditor,
Endorsemen
dan Pelaksanaan Koordinasi dengan KAN, BSN, dan Calon
t Branding
Gerakan Bersih, Sehat, Aman Mitra Sucofindo, Surveyor Indonesia &
CHS for
/Keselamatan Pemerintah Daerah
Tourism

Penyusunan SOP, Standar & Protokol Kampanye


CHS, Penyusunan Permen Bersama CHS
(Kemenkes dan Kemenparekraf)

Tahap II Tahap IV

18
Kemenparekraf Tourism Recovery Plan
TIMELINE
Penyusunan dan Penyempurnaan Pedoman/
MEI
1 StandarCHS (Sosialisasi dan Self Assesment)
D Terukur Consistency,
GAINING 2 CHS Action
Confidence dan Credibility
Mei – Juni
2 Tahap 1 : Verifikasi Juni - Des
CONFIDENCE
untuk publik dan pasar
Tahap 2 :Sertifikasi nusantara dan mancanegara

INDONESIACLEAN
D 1 Revitalisasi Destinasi Jun - Des
FOKUS : 3
BALI, KEPRI, Marketing Communication
DIY 1 1. Pembuatan konten ( Konsep,KOL, dll) Jul - Sep
2. Placemnet : - TV ( International,Nasional)
D - Digital Patform
5 2 Promosi dan Insentif Wisata Nusantara Jul - Sep

Marketing Communication Sep – Des


D5, D6 1 1. Pembuatan konten ( Konsep,KOL, dll) Okt -Des
2. Placemnet : - TV ( International,Nasional)
- Digital Patform

Penyelenggaraan Famtrip
1 Okt - Des
KOL, Wholesallers,MICE
APPEALING D5, D6

2 Kerjasama Terpadu
Okt - Des

Okt - Des
1 Penyelenggaraan Event
D6
Okt - Des
2 MICE Roadshow dan Media Campaign
19
Kemenparekraf Tourism Recovery Plan Timeline

MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

GAININGCONFIDENCE
APPEALING
PERSIAPAN PEMBUATAN KONTEN CHS

Penyusunan PLACEMENT KONTEN CHS


Pedoman/
PEMBUATAN KONTEN PROMOSI
Standar CHS Uji
Coba/ Sosialiasi/
Tutorial Pra PLACEMENT KONTEN PROMOSI
kondisi
Stakeholder REVITALISASI DESTINASI
MEGA FAMTRIP

KERJASAMA TERPADU

PENYELENGGARAAN EVENT
VERIFIKASI MICE ROADSHOW

SERTIFIKASI

20
TAHAPAN
CHS
21
PROGRAM CHS

PROGRAM CHS
(CLEAN, HEALTH, & SAFETY)

Penyusunan Pedoman Verifikasi Koordinasi & Sinergi Penerapan


/ Standar, Sosialisasi, Penerapan Penerapan & Integrasi Skema
Self Assesment Uji CHS Stakeholders, Asosiasi Sertifikasi
Coba & Pelatihan / & Pemerintah Daerah
TutorialCHS SASARAN:
- BALI (30 Lokasi x 10 Usaha = 300 Usaha
- BINTAN BATAM
- YOGYAKARTA

KOORDINASI PENERAPAN SERTIFIKASI CHS :


D2, D4, ISTC & Tim Terpadu
4 22
s

Penyusunan SOP/
Standar CHS Penyusunan Standar CHS bersama
Kemenkes

Penyusunan Pedoman Penerapan CHS

Uji Coba SOP / Standar

Penetapan SK Menteri Standar CHS

Sosialisasi & Self Assesment

Pelatihan, Bimtek.Tutorial
23
Verifikasi
Penerapan CHS Penyusunan Pedoman Verifikasi

Tim Terpadu

Kunjungan Tim ke Lapangan

Panel Verifikasi

e – Verification, Self Assesment,


Self Declaration
Bukti Pendukung : Virtual Observation

24
Koordinasi & Sinergi Penerapan & Integrasi
Stakeholders, Asosiasi & Pemda

Kemenkes : compliance dengan Protokol dan


SOP / Standar dan Tim Terpadu

Dinkes : Tim Terpadu

Dispar : Tim Terpadu

Asosisasi : Asosiasi / Entitas Usaha Hotel /


Restaurant / Kawasan, dll.

25
Penerapan Skema
Sertifikasi Penyusunan Pedoman
Sertifikasi

Assesment

Kunjungan Tim ke
Lapangan

Panel Sertifikasi

Pemberian

e – Verification e – Sertification Self


Sertifikasi
Assesment Self Declaration
Bukti Pendukung : Virtual Observation

26
Jadwal Perencanaan dan Pelaksanaan
Program Sertifikasi Destinasi Pariwisata CHS
TAHAP I
MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER
NO. TAHAPAN/KEGIATAN UNIT YANG TERLIBAT
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
TAHAP 1: Pendampingan, Advokasi, dan Pelaksanaan Gerakan Bersih, Sehat, Aman/Keselamatan
1.1 Sosialisasi standar kebersihan, kesehatan, 1. Dit. Destinasi Reg I
keselamatan dalam rangka pencegahan 2. Dit. Destinasi Reg II
penularan Covid-19 yang sudah ada. 3. Dit. Kelembagaan
1.2 Pelatihan dan pendampingan penyiapan 4. Dit. SDM Par
penerapan Standar CHS destinasi 5. Dit. SDM Ekraf
pariwisata (penyusunan SOP, protokol, 6. Dit. Pengendalian
dll). Regulasi
7. Dit. Manajemen
Industri
8. Dit. Wisata Alam,
Budaya dan Buatan
9. Dit. Promosi Wisata
Minat Khusus

27
Jadwal Perencanaan dan Pelaksanaan
Program Sertifikasi Destinasi Pariwisata CHS TAHAP II

NO MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER


TAHAPAN/KEGIATAN UNIT YANG TERLIBAT
. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
TAHAP 2: Penyusunan Standar CHS (Clean, Health, Safety) dan Penyusunan Permen Bersama (Kemenkes dan
Kemenparekraf)
2.1 Penyusunan Standar Destinasi Pariwisata 1. Dit. SDM Par
CHS 2. Dit.Kelembagaan
3. Dit. Manajemen
Industri
2.2 Penyusunan Rancangan Peraturan Bersama 1. Dit. Kelembagaan
Menteri Parekraf dan Kesehatan tentang 2. Dit Hubungan Antar
Destinasi Pariwisata CHS Lembaga
3. Dit. Pengendalian
Regulasi
2.3 Pembahasan dan penetapan MOU 1. Dit. Kelembagaan
Kementerian Parekraf, Kesehatan dan 2. Dit Hubungan Antar
Dalam Negeri tentang Destinasi Pariwisata Lembaga
CHS. 3. Dit. Pengendalian
Regulasi
2.4 Sosialisasi MOU Kementerian Parekraf, 1. Dit. Kelembagaan
Kesehatan dan Dalam Negeri tentang 2. Dit Hubungan Antar
Destinasi Pariwisata CHS. Lembaga
3. Dit. Pengendalian
Regulasi 28
Jadwal Perencanaan dan Pelaksanaan
Program Sertifikasi Destinasi Pariwisata CHS
TAHAP III
MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER
NO. TAHAPAN/KEGIATAN UNIT YANG TERLIBAT
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
TAHAP 3: Verifikasi SOP dan Sertifikasi CHS 1. ISTC
2. Deputi 2 dan 4
3. Sucofindo
4. Surveyor Indonesia
3.1 Penyusunan skema dan materi uji sertifikasi 1. Dit. Destinasi Regional I
2. Dit. Destinasi Regional II
3. Dit. Wisata Alam, Budaya, dan
Buatan
4. Dit. Manajemen Industri
5. Dit. SDM Pariwisata

3.2 Pembentukan Tim/Unit 1. Kemenparekraf


Penilai/Sertifikasi (Kemenparekraf- 2. Kemenkes
Kemenkes-Dispar-Dinkes) dan 3. Dispar Provinsi
Penyiapan SK Tim 4. Dinkes Provinsi
3.3 Pelatihan dan penyiapan auditor 1. Dit. SDM Pariwisata
3.4 Bimbingan Teknis Sertifikasi Destinasi Pariwisata 1. Dit. Destinasi Regional I
CHS 2. Dit. Destinasi Regional II
3.5 Pelaksanaan sertifikasi 1. Dit. Destinasi Regional I
2. Dit. Destinasi Regional II
3. Dit. Tata Kelola Destinasi dan
Pariwisata Berkelanjutan
29
Jadwal Perencanaan dan Pelaksanaan
Program Sertifikasi Destinasi Pariwisata CHS
TAHAP IV
MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER
NO. TAHAPAN/KEGIATAN UNIT YANG TERLIBAT
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
TAHAP 4: Kampanye CHS
4.1 Penyiapan materi, media, dan rencana 1. Biro Komunikasi
pelaksanaan kampanye 2. Dit. Wisata Alam,
Budaya dan Buatan
3. Dit. Promosi Wisata
Minat Khusus
4.2 Koordinasi pelaksanaan kampanye 1. Dit. Wisata Alam,
dengan daerah Budaya dan Buatan
2. Dit. Promosi Wisata
Minat Khusus
4.3 Pelaksanaan Kampanye CHS 1. Dit. Wisata Alam,
Budaya dan Buatan
2. Dit. Promosi Wisata
Minat Khusus

30
Jadwal Perencanaan dan Pelaksanaan
Program Sertifikasi Destinasi Pariwisata CHS
TAHAP V
MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER
NO. TAHAPAN/KEGIATAN UNIT YANG TERLIBAT
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
TAHAP 5: Endorsement Branding CHS for Tourism
5.1 Penyiapan materi, media, dan rencana 1. Dit. Pemasaran
pelaksanaan endorsement branding Regional I
2. Dit. Pemasaran
Regional II
3. Dit. Pemasaran
Regional III
5.2 Koordinasi pelaksanaan endorsement 1. Dit. Pemasaran
branding Regional I
2. Dit. Pemasaran
Regional II
3. Dit. Pemasaran
Regional III
5.3 Pelaksanaan endorsement branding 1. Dit. Pemasaran
Regional I
2. Dit. Pemasaran
Regional II
3. Dit. Pemasaran
Regional III
31
CHS

2. Penyusunan SOP, Standar 3. Verifikasi SOP dan Sertifikasi


1. Pendampingan &
dan Protokol CHS, CHS, Auditor, Kerjasama dan
4. Kampanye CHS 5. Endorsement
Advokasi, dan Pelaksanaan
Penyusunan Permen Bersama dengan ISTC, Deputi 4 dan Calon Branding CHS for
Gerakan Bersih, Sehat, Aman
( Kemenkes dan Mitra Sucofindo & Surveyor
/Keselamatan Kemenparekraf)
Tourism
Indonesia

PIC : PIC : PIC :


1. Deputi Bidang Destinasi 1. Deputi Bidang 1. Deputi Bidang Industri PIC : PIC :
dan Infrastruktur Sumber Daya & & Investasi 1. Deputi Bidang Produk Deputi Bidang
2. Deputi Bidang Kebijakan Kelembagaan 2. Deputi BidangSumber & Event Pemasaran
Strategis 2. Deputi Bidang Daya & Kelembagaan
3. Deputi BidangSumber Kebijakan Strategis 3. Deputi Destinasi &
Daya & Kelembagaan 3. Deputi Bidang Infrastruktur
4. Deputi Bidang Industri Industri dan Investasi
dan Investasi Pelaksana Teknis :
Pelaksana Teknis : 1. Dit. Pemasaran Regional
5. Deputi Produk & Event Pelaksana Teknis : 1. Biro Komunikasi
Pelaksana Teknis : I
A. SOP, Standar dan 1. Dit. Destinasi Reg I 2. Dit. Wisata Alam, Budaya 2. Dit. Pemasaran Regional
Pelaksana Teknis : Protokol : dan Buatan
1. Dit. Destinasi Reg I 2. Dit. Destinasi Reg II II
1. Dit. SDMPar 3. Dit.Tata Kelola Destinasi 3. Dit. Promosi Wisata 3. Dit. Pemasaran Regional
2. Dit. Destinasi Reg II 2. Dit. Kelembagaan Minat Khusus
3. Dit. Kelembagaan dan Pariwisata III
3. Dit. Manajemen Berkelanjutan
4. Dit. SDM Par Industri
5. Dit. SDM Ekraf 4. Dit. Wisata Alam,
B. Penyusunan Permen
6. Dit. Pengendalian Regulasi Budaya dan Buatan
Bersama :
7. Dit. Manajemen Industri 5. Dit.Manajemen Industri
1. Dit. HAL
8. Dit. Wisata Alam, Budaya 6. Dit. SDM Pariwisata
2. Dit.Kelembagan
dan Buatan 7. Dit. Destinasi Reg I
3. Dit.Pengendalian
9. Dit. Promosi Wisata Minat 8. Dit. Destinasi Reg II
Regulasi
Khusus 32
SOP
KEBERSIHAN,
KESEHATAN DAN
KESELAMATAN 33
STANDAR KEBERSIHAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN DESTINASI PARIWISATA

MAKSUD: MENINGKATKAN KEPERCAYAAN WISATAWAN TERHADAP DESTINASI


DAN INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA PASCA COVID-19 SEHINGGA
MENDORONG PENINGKATAN PERGERAKAN DAN KUNJUNGAN WISATAWAN
DI INDONESIA.

TUJUAN: MEWUJUDKAN DESTINASI DAN INDUSTRI PARIWISATA YANG BERSIH,


SEHAT, DAN AMAN SEHINGGA TIDAK MENIMBULKAN RISIKO KESEHATAN BAGI
WISATAWAN, PENGELOLA, DAN MASYARAKAT.

SASARAN PENGGUNA:
1. PEMERINTAH DAERAH/PENGELOLA DESTINASI PARIWISATA
2. PENGELOLA USAHA PARIWISATA
34
DESTINASI PARIWISATA
DAYA
TARIK
WISATA
Kawasan geografis yang berada dalam
satu atau lebih wilayah administratif FASILITAS
PARIWISATA
yang di dalamnya terdapat daya tarik MASYARAKAT

wisata, fasilitas umum, fasilitas


pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat
yang saling terkait dan melengkapi
terwujudnya kepariwisataan. FASILITAS
AKSESIBILITAS UMUM

(Undang-Undang 10/2009)
PRASARANA
UMUM

35
1. MANAJEMEN/TATA KELOLA 2. DAYA TARIK AKSESIBILITAS FASILITAS FASILITAS UMUM PRASARANA UMUM 17. MASYARAKAT
DESTINASI PARIWISATA WISATA 3. Pintu masuk PARIWISATA 12. Fasilitas kesehatan 15. Air bersih
4. Angkutan umum dan/ 6. Pusat informasi 13. Fasilitas peribadatan 16. Pengolahan limbah

KOMPONEN
Kerangka Standar atau angkutan wisata
5. Halte angkutan umum
dan/atau angkutan
pariwisata
7. Fasilitas akomodasi
8. Homestay
14. Fasiiitas toilet umum cair dan padat

Kebersihan,
wisata 9. Fasilitas makan &
minum
10. Fasilitas MICE
11. Tempat penjualan
Kesehatan, cenderamata

KEBERSIHAN
Keselamatan RENCANA AKSI

DIMENSI
DAN
SATUAN TUGAS KESEHATAN
Destinasi Pariwisata PROTOKOL
COVID-19
KESELAMATAN

Satuan Tugas
melaksanakan
Protokol Covid-19
Destinasi pariwisata Kualitas (kebersihan, kesehatan, keselamatan)
memiliki Rencana Aksi Satuan Tugas unit Kualitas (kebersihan, kesehatan,
Protokol Covid-19 khusus kepariwisataan keselamatan)
untuk pariwisata
KRITERIA Satuan Tugas bidang
kepariwisataan
memperbaharui
informasi Covid-19
Penyelenggaraan (kebersihan, kesehatan, keselamatan) oleh SDM pengelola
secara reguler

Pembinaan & Satuan Tugas bidang


pendampingan kepariwisataan Penyelenggaraan (kebersihan, kesehatan,
penerapan Rencana berkoordinasi intensif keselamatan)
Penyelenggaraan (kebersihan, kesehatan, keselamatan) oleh pengunjung/tamu/
Aksi Protokol Covid-19 dengan Pemda dan
Organisasi/asosiasii pengguna fasilitas
usaha dan profesi
pariwisata

12 12+13+11 = 36 12+13+11+12+15+12=75 12+11+12 = 35 4+5 = 9 5


INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR
INDIKATOR

10 13 24 22+14+16 = 42 22+22+21+22+23+20=130 18+19+20 =57 5+5 = 10 10


INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR
13 12+11+9 = 32 12+12+10+12+12+12=70 12+8+9 = 29 4+4 = 8 10
INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR
§ PEMERINTAH/
PENGGUNA
SASARAN

PEMERINTAH DAERAH/ PEMERINTAH


PENGELOLA DESTINASI USAHA PARIWISATA DAERAH PEMERINTAH DAERAH
PARIWISATA § MASYARAKAT
§ USAHA TOILET
36
BUKTI PENDUKUNG
Kriteria Kebersihan, Kesehatan dan Keselamatan

KEBERSIHAN KESEHATAN KESELAMATAN


1. KUALITAS KEBERSIHAN 1. KUALITAS KESEHATAN 1. KUALITAS KESELAMTAN
2. PENYELENGGARAAN 2. PENYELENGGARAAN 2. PENYELENGGARAAN
KEBERSIHAN OLEH SDM KESEHATAN OLEH SDM KESELAMATAN OLEH SDM
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA
3. PENYELENGGARAAN 3. PENYELENGGARAAN 3. PENYELENGGARAAN
KEBERSIHAN OLEH KESEHATAN OLEH KESELAMATAN OLEH
PENGUNJUNG PENGUNJUNG PENGUNJUNG

37
Peraturan/Ketentuan Yang Diacu (1)

PARIWISATA & EKONOMI KREATIF KESEHATAN URUSAN DALAM NEGERI

1. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor: PM.04/UM.001/MKP/2008 tentang Sadar Kesehatan Nomor 20 Tahun 2020 tentang
Wisata 2. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Percepatan Penanganan Corona Virus
2. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lingkungan Disease 2019 di Lingkungan
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Standar Usaha 3. Permenkes No. 80/Menkes/ Per/II/1990 tentang Persyaratan Pemerintah Daerah
Pondok Wisata Kesehatan Hotel
3. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 4. Permenkes Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang
Nomor 11 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran
Restoran 5. Permenkes Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene
4. Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 14 Tahun Sanitasi Jasaboga
2016 tengan Pedoman Destinasi Pariwisata 6. Permenkes Nomor 44 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Berkelanjutan Pelabuhan dan Bandara Sehat
5. Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 2 Tahun 7. Permenkes Nomor 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan
2017 tentang Pedoman Tempat Penyelenggaraan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kegiatan (Venue) Pertemuan, Perjalanan Insentif, 8. Protokol Covid-19 Indonesia (tempat kerja, ruang publik, pintu
Konvensi, dan Pameran masuk, pusat hiburan, transportasi publik, masjid dan musholla,
restoran/rumah makan)
9. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease (Covid-
19) Revisi ke-3 (Kementerian Kesehatan)
10. Sanitasi, Transportasi, Pariwisata, dan Matra (Kementerian
Kesehatan)
11. Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan (Inspeksi Sanitasi)
Objek Wisata (peninggalan sejarah, taman rekreasi, wisata alam,
dan lain-lain), Kementerian Kesehatan

1. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 bagi Pemerintah Daerah


2. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor
1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat
38
Peraturan/Ketentuan Yang Diacu (2)

LAINNYA WHO
1. Draft Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 1. Considerations and recommendations for
dan Kehutanan tentang Pengelolaan urban
Sampah Kegiatan Wisata Alam di Kawasan areas in preparing for COVID-19
Hutan 2. Operational Considerations for COVID-19
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Management in the Accommodation
Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2008 Sector (WHO).
tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja
3. Standar Toilet Umum, Asosiasi Toilet Indonesia
4. Pedoman Kampung Siaga Covid-
19 (Kementerian Dalam Negeri)

39
SOP Kebersihan, Kesehatan dan Keselamatan
SOP
I. Komponen IV. Komponen V. Komponen VI. Komponen
II. Komponen Daya III. Komponen VII. Komponen
Manajemen/Tata Fasilitas Pariwisata Fasilitas Umum Prasarana
Tarik Wisata Aksesibilitas: Masyarakat
Kelola Destinasi Umum
A. Fasilitas Akomodasi A. Fasilitas Kesehatan
A. Pintu Masuk 1. Dimensi kebersihan A. Air Bersih
1. DimensiProtokol 1. Dimensi Kebersihan 1. Dimensi 1. Dimensi
1. Dimensikebersihan 2. Dimensi kesehatan 1. Dimensi
COVID-19 2. Dimensi Kesehatan kebersihan kebersihan
2. Dimensikesehatan 3. Dimensi kebersihan
2. DimensiSatuan 3. Dimensi 2. Dimensi kesehatan 2. Dimensi
3. Dimensi keselamatan keselamatan 2. Dimensi
Tugas Keselamatan 3. Dimensi kesehatan
kesehatan
B. Homestay keselamatan 3. Dimensi
3. Dimensi
B. Angkutan umum 1. Dimensi kebersihan keselamatan
B. Fasilitas keselamatan
dan/atau angkutan wisata 2. Dimensi kesehatan
1. Dimensi kebersihan Peribadatan
3. Dimensi
2. Dimensi kesehatan 1. Dimensi B. Pengolahan
keselamatan
3. Dimensi keselamatan kebersihan Limbah Cair dan
C. FasilitasMakan 2. Dimensi Padat
dan minum kesehatan 1. Dimensi
C. Halte angkutan umum 1. Dimensi kebersihan
dan/atau angkutan wisata 3. Dimensi kebersihan
2. Dimensi kesehatan keselamatan 2. Dimensi
1. Dimensi kebersihan 3. Dimensi
2. Dimensi kesehatan kesehatan
keselamatan C. Fasilitas Toilet 3. Dimensi
3. Dimensi keselamatan
D.Fasilitas MICE Umum keselamatan
1. Dimensi kebersihan 1. Dimensi
2. Dimensi kesehatan kebersihan
3. Dimensi 2. Dimensi kesehatan
keselamatan 3. Dimensi
keselamatan
D.Fasilitas Penjualan
Cenderamata
1. Dimensi kebersihan
2. Dimensi kesehatan
3. Dimensi keselamatan
40
Verifikasi dan Sertifikasi CHS

Pemangku Kepentingan
• Pemda 01 02 Sistem
• Dinas Pariwisata, Sertifikasi
Dinas Kesehatan SOP/Standar
• Asosiasi
• Unit Usaha • Monitoring
Management
Lembaga Sertifikasi • Evaluasi
06 03 • Follow up
Pemilik / • Perencanaan
Otoritas • Standar Minimal Connect to
• Assesor Customer/Market
Kemenparekraf
• Verifikasi / Visitor
dan Kemenkes
05 04
Review
• Kebersamaan Seleksi Verifiaksi
• Penilaian Lapangan
• Surveilience

41
BODY OF KNOWLEDGE STANDAR
CHS-BSA DAN KODIFIKASI

SUB. KOMPONEN/
PILAR/ INDIKATOR INDIKATOR
KRITERIA UNIT
DIMENSI (Derivatif) (Derivatif) ASSESMENT/
AUDIT

• Bersih (A) • A1. Kualitas • A1.1.1 ……. • Destinasi (daya


• A1.1 Pembersihan Tarik, usaha
• Sehat (B) Kebersihan Ruang dan Barang
pariwisata,
• Aman (C) • B1 Publik dengan
fasilitas
• C1 Disinfektan
• A1.2
masyarakat)
• A2. SDM &
Tata Kelola • Bukti Pendukung
• B2
• C2

• A3. Partisipasi
Pengunjung/Tamu
• B3
• C3

42
BODY OF KNOWLEDGE STANDAR KEBERSIHAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN
(CLEAN, HEALTH, AND SAFETY)
DESTINASI PARIWISATA

BUKTI
DIMENSI KRITERIA INDIKATOR PENDUKUNG KOMPONEN

WAJIB CHS
A.1 KUALITAS & TATA KELOLA A.1.1 GERAKAN CUCI A.1.1.1 Poster cara mencuci
A. KEBERSIHAN KEBERSIHAN TANGAN tangan dg benar
1. MANAJEMEN/TATA KELOLA DESTINASI
B.1 KUALITAS & TATA KELOLA A.1.1.2 dst 2. DAYA TARIK WISATA
A.1.2 dst 3. PINTU MASUK
B. KESEHATAN KESEHATAN A.1.2.1 …..
C.1 KUALITAS & TATA KELOLA 4. ANGKUTAN UMUM/WISATA
B.1.1 MEKANISME
C. KESELAMATAN KESELAMATAN
PEMERIKSAAN SUHU
B.1.1.1 Data suhu tubuh 5. PUSAT INFORMASI PARIWISATA
pengunjung & SDM 6. FASILITAS AKOMODASI
TUBUH B.1.1.2 dst
A.2 KESIAPAN SDM UNTUK B.1.2 dst 7. HOMESTAY
B.1.2.1 ….
KEBERSIHAN 8. FASILITAS MAKAN DAN MINUM
B.2 KESIAPAN SDM UNTUK C.1.1 PEMBATASAN JUMLAH C.1.1.1 Rencana pengelolaan 9. FASILITAS MICE
KESEHATAN DAN JARAK pengunjung 10.TEMPAT PENJUALAN CENDERAMATA
C.2 KESIAPAN SDM UNTUK ANTARPENGUNJUNG C.1.1.2 dst 11.FASILITAS TOILET UMUM
KESELAMATAN C.1.2 dst C.1.2.1 …..

A.3 PARTISIPASI A.2.1 – dst A.2.1.1 – dst PERLU CHS


PENGUNJUNG/TAMU B.2.1 – dst A.2.2.1 – dst
DALAM KEBERSIHAN C.2.1 – dst 1. HALTE ANGKUTAN UMUM/ ANGKUTAN
B.2.1.1 – dst
B.3 PARTISIPASI WISATA
PENGUNJUNG/TAMU
B.2.2.1 – dst
A.3.1 – dst
2. FASILITAS KESEHATAN
DALAM KESEHATAN C.2.1.1 – dst
B.3.1 – dst 3. FASILITAS PERIBADATAN
C.3 PARTISIPASI C.2.2.1 - dst
C.3.1 – dst 4. AIR BERSIH
PENGUNJUNG/TAMU A.3.1.1 – dst 5. PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DAN
DALAM KESELAMATAN B.3.1.1 – dst PADAT
C.3.1.1 – dst
6. MASYARAKAT 43
LINGKUP KEBERSIHAN, KESEHATAN,
DAN KESELAMATAN

KEBERSIHAN KESEHATAN KESELAMATAN


1. Gerakan mencuci tangan 1. Pemeriksaan suhu tubuh 1. Pengaturan jarak antarindividu
2. Ketersediaan sarana cuci 2. Gerakan memakai masker, menerapkan 2. Pengaturan jumlah kerumunan
tangan pakai sabun etika batuk dan bersih, menghindari 3. Pengelolaan pengunjung
berjabatan tangan. 4. Pencemaran dan kontaminasi
3. Pembersihan ruang dan barang
3. Pengelolaan makanan dan minuman yang
publik dengan disinfektan 5. Ketersediaan alat pemadam
bersih dan higienis.
4. Bebas vektor dan binatang 4. Ruang kesehatan dg perlengkapan sesuai kebakaran
pembawa penyakit standar 6. Ketersediaan jalur evakuasi
5. Pembersihan dan kelengkapan 5. Ruang publik dan ruang kerja dengan 7. Penanganan pengamanan
toilet bersih sirkulasi udara yang baik 8. Media dan mekanisme komunikasi
6. Tempat sampah bersih 6. Air bersih jumlah cukup dan memenuhi penanganan kondisi darurat
standar baku mutu kesehatan lingkungan
7. Jaringan air limbah cukup dan tidak bau
8. Penanganan bagi pengunjung dg gangguan
kesehatan ketika beraktivitas di lokasi.
BUSINESS PROCESS

Backstage:
KESEHATAN • Production
• Management (tata Kelola)

Front Stage:
• Pengunjung
• Tamu (flow traffic)
KEBERSIHAN KESELAMATAN
45
BRANDING &
KAMPANYE
46
Target Audience

GOVERNMENT INSTITUTION (PR-ing)

MEDIA (PR-ing)

INDUSTRI (EDUKASI DAN AJAKAN


UNTUK TERLIBAT DALAM CHS)

MASYARAKAT UMUM (WISNUS-WISMAN


UNTUK MEUAKINKAN BAHWA
DESTINASI/PRODUK SUDAH SESUAI
DENGAN CHS 25 47
Content : Key Message

MEYAKINKAN PUBLIK BAHWA PEMERINTAH RI SERIUS


MELAKUKAN CHS DI DESTINASI

CONTENT PLAN : KONSEP DAN TUJUANCHS

KETERLIBATAN PIHAK LAIN DALAM CHS

1. INDUSTRI TERLIBAT
2. INSTITUSI TERLIBAT
3. DAN SEBAGAINYA

48
Communication Strategy

CHANNEL DISTRIBUTION

Digital Elektronik Ooh Cetak


Paid
Owned
Social
Endorser

TIMEFRAME PUBLIKASI
jun Agu Okt des
2020 2020 2020 2020

Jul Sep Nov 49


2020 2020 2020
III. Gerakan Bersih, Indah, Sehat & Aman (BISA)
• Latar Belakang
• Tujuan Gerakan BISA
• Program/Kegiatan Deputi Sumber Daya Dan
Kelembagaan Di Masa Tanggap Darurat Covid-19
• Program Gerakan BISA
• Bentuk Kegiatan
• Pedoman Pelaksanaan Kegiatan

50
LATAR BELAKANG

❖ Dampak wabah covid-19 tersebut terlihat pada sektor pariwisata yakni penurunan tingkat
hunian kamar mengalami penurunan -25% s/d -50%, harga penjualan kamar -10% s/d -25%,
dan total pendapatan hotel sekitar -25% s/d 50% sedangkan pada sektor ekonomi kreatif
mengalami penurunan sekitar 30 s/d 50 % untuk penonton bioskop di Indonesia.
❖ Hal ini mengakibatkan banyaknya usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang
mengalami kebangkrutan usaha yang berakibat langsung terhadap tenaga kerja bidang
pariwisata dan ekonomi kreatif baik tenaga kerja langsung maupun tidak langsung.
❖ Sehubungan dengan kondisi tersebut, Presiden Republik Indonesia memberikan arahan dalam
melakukan mitigasi yang tertuang dalam tiga butir arahan, yaitu melaksanakan program
perlindungan social bagi pekerja pariwisata, melakukan realokasi anggaran di Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke kegiatan semacam
program padat karya, atau yang lain, dan memberikan stimulus bagi para pelaku usaha di
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
❖ Menindaklanjuti arahan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan melaksanakan program aksi/gerakan yang melibatkan
masyarakat di kelompok sadar wisata, asosiasi pariwisata dan ekonomi kreatif, dan sentra
kreatif untuk dalam Gerakan Bersih, Indah, Aman, Sehat (Gerakan BISA).
❖ Gerakan ini akan memberdayakan para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk
berpartisipasi dalam menjaga kebersihan, keamanan, kesehatan di destinasi wisata dan tetap
menghasilkan karya kreatif.
❖ Melalui program tersebut diharapkan para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
dapat terbantu dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan memiliki stabilitas ekonomi yang
lebih baik.

51
TUJUAN GERAKAN BISA

Penerapan Community Base Tourism yang Penerapan Aksi Sesuai Prinsip


1 berfokus pada manusia (people centered
tourism) untuk mengembangkan dan
2 pembangunan pariwisata berkelanjutan
(resilience, sustainable, dan responsible)
memperkuat ekosistem Pariwisata dan dan sapta pesona
Ekonomi Kreatif

Kesiapan Destinasi dan Pelaku dan Penguatan pengalaman lokal dan value
3 Masyarakat untuk mengantisipasi
kondisi “new normal” pasca-COVID-19
4 creation yang unik dan manajemen
pengunjung serta mempromosikan
sesuai prinsip hygiene dan sanitasi yang kearifan lokal dan karya- karya kreatif.
prima untuk memperkuat destination
appeal dan reputasi destinasi.

52
PROGRAM GERAKAN BISA

Mitra Proposal
Kelompok sadar wisata (Pokdarwis), Asosiasi Parekraf, Homestay, Sentra Diusulkan oleh Kepala Dinas Parekraf
Kreatif, Desa Wisata di Lokasi Destinasi Pariwisata Provinsi, dan Kepala Dinas membentuk
pengelompokan/clustering kegiatan
Pendamping dan Supervisi
Dinas Pariwisata Koordinator Kegiatan Target dan Output :
Kemenparekraf Supervisi (Monitoring)
(Melibatkan BO dan PTNP)
Target : 5 Kegiatan/provinsi
(1 Kegiatan : Rp 200 - 300 Juta)
Sumber Dana 100 orang/destinasi
Output : Pelaksanaan Kegiatan Gerakan BISA
DIPA KEMENPAREKRAF Lokus Prioritas :
1. Provinsi Kepulauan Riau
Komponen Pembiayaan (swakelola) 2. Provinsi D.I Yogyakarta
• Honorarium : Uang Harian dan Transport (tergantung hari kerja) (Kawasan BOP Borobudur)
• Pengadaan Bahan (sesuai kebutuhan) 3. Provinsi Bali
• Pengadaan Peralatan/Perlengkapan (sesuai kebutuhan) 4. Provinsi Nusa Tenggara Barat
• Konsumsi (makan/minum dan snack) tergantung hari kerja
53
BENTUK KEGIATAN
Gerakan BERSIH Destinasi Wisata
• Pembersihan DTW
• Pembersihan Desa Wisata
• Pembersihan Sarana dan Prasarana Penunjang Pariwisata
• Pembersihan Bawah Laut

Gerakan INDAH Destinasi Wisata


• Penataan Taman di DTW
• Penataan Lahan Agrowisata
• Penanaman Pohon/Penghijauan di DTW
• Pengecatan Sarana dan Prasarana Penunjang Pariwisata
• Penanaman Terumbu Karang (Coral)

Gerakan SEHAT Destinasi Wisata


• Penyemprotan Disinfektan
• Pembagian Masker
• Pembuatan Hand Sanitizer
• Pembuatan Portable Wastafel
• Pengukuran suhu kepada setiap tamu/masyarakat yang masuk ke destinasi
pariwisata
Gerakan AMAN Destinasi Wisata
• Penguatan kelembagaan pariwisata, seperti penguatan balawista/kelompok
keamanan dan keselamatan di Daya Tarik Wisata.
54
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN

KEPALA DINAS KEPALA DINAS TIM KEMENPAREKRAF


MELAKUKAN MENGAJUKAN MELAKUKAN SELEKSI,
IDENTIFIKASI BENTUK PROPOSAL KEGIATAN VERIFIKASI, KURASI DAN
KEGIATAN, PENENTUAN BISA-KREATIF KEPADA KONSOLIDASI DATA
LOKASI KEGIATAN DAN MENPAREKRAF USULAN PROVINSI
SDM YANG AKAN
DILIBATKAN

DOKUMENTASI DAN PENDAMPINGAN DAN PELAKSANAAN


PELAPORAN SUPERVISI OLEH TIM KEGIATAN SECARA
KEMENPAREKRAF SWAKELOLA OLEH
DAERAH DENGAN
DUKUNGAN ANGGARAN
DARI PUSAT

55
I V. Gerakan Revitalisasi Bumi
(Eco-Action for Sustainable Tourism)
• Program Revitalisasi Bumi (Eco-Action for
Sustainable Tourism)
• Kegiatan Revitalisasi Bumi (Eco-Action for
Sustainable Tourism)
• Mekanisme Program Revitalisasi Bumi
• Matrik Sinergi Gerakan BISA (Eco Action &
Rebound Strategy) di Provinsi Bali

56
Program Revitalisasi Bumi (Eco-Action for Sustainable
Tourism)

Pandemi Covid- Dampak Covid- Ancaman Thd Peluang


19 19 Pariwisata KemenParekraf

1.Penyebaran Covid- 1.Kunjungan 1.Kerusakan 1.Momen untuk


19 di Indonesia wisman &
PROGRAM
kualitas destinasi mengembalikan
sudah merata di 34 wisnus menurun wisata akibat kualitas destinasi
REVITALISAS
provinsi drastis; tidak dirawat & wisata I BUMI
2.Himbauan 2.Operasional peralihan mata (Rejuvenasi) (ECO-ACTION)
Pemerintah untuk destinasi wisata pencaharian 2.Mendorong
#StayAtHome & tenaga tenaga kerja
terhenti;
Social Distancing; kerja;
terdampak
3.Pariwisata 3.Industri 2.Hilangnya untuk bertahan
pariwisata pemasukan tenaga dengan
merupakan industri kerja di bidang
merumahkan program padat
paling terdampak pariwisata;
pekerja. karya tunai
Revitalisasi
Bumi;

57
Kegiatan Revitalisasi Bumi

Bersih –
Contoh : bersih
Gunung/
Alam

Revitalisasi Bumi
Bersih – bersih
Wisata Bahari objek wisata/hotel/
venue
Pegunungan, Venue Bersih – bersih Laut &
Pantai
wisata

58
Mekanisme Program Revitalisasi Bumi

Penerima
Manfaat
• Para pekerja dapat
menyalurkan
kreatifitasnya kembali
• Para pekerja
mendapatkan fee
• Para pekerja
mendapatkan donasi
• Objek wisata menjadi
bersih / terawat

59
MATRIK SINERGI GERAKAN BISA (Eco Action & Rebound Strategy) DI PROVINSI BALI (1)

TARGET TENAGA LOKASI *)


WAKTU PENANGGUNG PELAKSANA
NAMA KEGIATAN KERJA/PESERTA PROV/KAB/
DTW PELAKSANAAN JAWAB TEKNIS
(ORANG) KOTA
Pemberdayaan Sentra
Komunitas Ekraf; Direktorat
Kreatif/
Pengembangan
1 dukungan Prog. BISA Bali Komunitas Juli - Agustus 2020
Deputi Bidang SDM Ekonomi
Ekonomi
Sumber Daya dan Kreatif
Kreatif
Kelembagaan
Gerakan BISA /
Juni - Agustus Direktorat
2 Aksi Bersih 500 Bali
2020 Kelembagaan
Destinasi
Revitalisasi Bumi
Gunung
3 200 Bali 5-7 Juni 2020
Batur
Revitalisasi Bumi Deputi Bidang
Direktorat Wisata
Gunung Produk Wisata dan
4 200 Bali 26-28 Juni 2020 Alam, Budaya dan
Abang Penyelenggara
Buatan
Kegiatan (Events)
Revitalisasi Bumi
Gunung
5 200 Bali 17-19 Juli 2020
Lempuyang

* ) LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN TENTATIF (MENUNGGU USULAN DARI KEPALA DINAS)


60
MATRIK SINERGI GERAKAN BISA (Eco Action & Rebound Strategy) DI PROVINSI BALI (2)
TARGET TENAGA LOKASI *)
WAKTU PENANGGUNG PELAKSANA
NAMA KEGIATAN KERJA/PESERTA PROV/KAB
DTW PELAKSANAAN JAWAB TEKNIS
(ORANG) /KOTA
Revitalisasi Bumi - Nusa Lembongan -
6 100 Bali Juli 2020
Beach Clean UP Pantai Jungut Batu
Revitalisasi Bumi - Nusa Penida -
7 100 Bali Juni 2020
Beach Clean UP Pantai Kelingking
Revitalisasi Bumi - Nusa Penida -
8 100 Bali Juli 2020
Beach Clean UP Pantai Crystal Bay
Revitalisasi Bumi - Uluwatu - Pantai
9 100 Bali Agustus 2020
Beach Clean UP Bingin
Revitalisasi Bumi - Uluwatu - Pantai Deputi Bidang
10 100 Bali Agustus 2020 Direktorat
Beach Clean UP Dreamland Produk Wisata dan
Promosi Wisata
Revitalisasi Bumi - Penyelenggara
11 100 Bali Kuta - Pantai Kuta Oktober 2020 Minat Khusus
Beach Clean UP Kegiatan (Events)
Revitalisasi Bumi - Seminyak - Pantai
12 100 Bali Agustus 2020
Beach Clean UP Seminyak
Revitalisasi Bumi - Kuta Selatan -
13 100 Bali September 2020
Beach Clean UP Pantai Pandawa
Revitalisasi Bumi - Ungasan - Pantai
14 100 Bali September 2020
Beach Clean UP Melasti
Revitalisasi Bumi - Nusa Dua - Pantai
15 100 Bali September 2020
Beach Clean UP Nusa Dua
* ) LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN TENTATIF (MENUNGGU USULAN DARI KEPALA DINAS) 61
MATRIK SINERGI GERAKAN BISA (Eco Action & Rebound Strategy) DI PROVINSI BALI (3)
TARGET TENAGA LOKASI *)
WAKTU PENANGGUNG PELAKSANA
NAMA KEGIATAN KERJA/PESERTA PROV/KAB/
DTW PELAKSANAAN JAWAB TEKNIS
(ORANG) KOTA
Revitalisasi Bumi -
16 100 Bali Tulamben Juni 2020
Underwater Clean UP
Revitalisasi Bumi -
17 100 Bali Nusa Penida Juli 2020
Underwater Clean UP
Revitalisasi Bumi -
18 100 Bali Padang Bay Juli 2020
Underwater Clean UP
Revitalisasi Bumi -
19 100 Bali Menjangan Agustus 2020
Underwater Clean UP
Revitalisasi Bumi - Deputi Bidang
20 100 Bali Benoa Agustus 2020 Direktorat Promosi
Underwater Clean UP Produk Wisata dan
Wisata Minat
Revitalisasi Bumi - Penyelenggara
21 100 Bali Amed September 2020 Khusus
Underwater Clean UP Kegiatan (Events)
Revitalisasi Bumi -
22 100 Bali Kuta September 2020
Underwater Clean UP
Revitalisasi Bumi -
23 100 Bali Gilimanuk September 2020
Underwater Clean UP
Revitalisasi Bumi -
24 100 Bali Pemuteran Oktober 2020
Underwater Clean UP
Revitalisasi Bumi -
25 100 Bali Candi Dasa Oktober 2020
Underwater Clean UP
* ) LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN TENTATIF (MENUNGGU USULAN DARI KEPALA DINAS) 62
MATRIK SINERGI GERAKAN BISA (Eco Action & Rebound Strategy) DI PROVINSI BALI (4)

TARGET TENAGA LOKASI *)


WAKTU PENANGGUNG
NAMA KEGIATAN KERJA/PESERTA PROV/KAB/K PELAKSANA TEKNIS
DTW PELAKSANAAN JAWAB
(ORANG) OTA
Kab. Tabanan,
152 Tanah Lot
Prov Bali
Kab. Badung,
Gerakan Rebound 116 Pura Uluwatu
Prov Bali
Sapta Pesona Di
Kab. Badung,
Destinasi (Bersih- 64 Pantai Pandawa
26 Prov Bali Juli- Agustus 2020
bersih bumi,
Kab. Gianyar,
Sterilisasi & 68 Tirta Empul Deputi Bidang
Prov Bali Direktorat
Higienitas) Destinasi dan
Pengembangan
Kab. Gianyar, Mandala Suci Infrastruktur
50 Destinasi Regional II
Prov Bali Wanara Wana (Koordinator)
Kab. Tabanan, (Tanah Lot, Pura
Gerakan Rebound
Kab. Badung Uluwatu, Mandala
Sapta Pesona Di
dan Kab. Suci Wanara
27 Destinasi (flora & Juli- Agustus 2020
Gianyar, Prov Wana, Pantai
fauna) di Destinasi
Bali Pandawa, Tirta
(Go Green Project)
Empul)

* ) LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN TENTATIF (MENUNGGU USULAN DARI KEPALA DINAS)


63
MATRIK SINERGI GERAKAN BISA (Eco Action & Rebound Strategy) DI PROVINSI BALI (5)

TARGET TENAGA LOKASI *)


WAKTU PENANGGUNG PELAKSANA
NAMA KEGIATAN KERJA/PESERTA PROV/KAB/K
DTW PELAKSANAAN JAWAB TEKNIS
(ORANG) OTA
Gerakan Rebound Amenitas
(Penyedian tempat cuci tangan, Kab. Tabanan, (Tanah Lot, Pura Uluwatu,
penyediaan tempat sampah, jalur Kab. Badung Mandala Suci Wanara
28 sanitasi, pos kesehatan dan dan Kab. Wana, Pantai Pandawa, Juli- Agustus 2020
sarananya, renovasi sarana ibadah, Gianyar, Prov Tirta Empul)
penyedian papan petunjuk, jalur Bali
evakuasi)
Bimtek Pengembangan Destinasi
Kab. Tabanan, (Tanah Lot, Pura Uluwatu,
Wisata Sosialisasi Deputi Bidang
Kab. Badung Mandala Suci Wanara Direktorat
sadar wisata, pelayaan dan September 2020 Destinasi dan
29 dan Kab. Wana, Pantai Pandawa, Pengembangan
perawatan di DTW, Penguatan Atraksi Infrastruktur
Gianyar, Prov Tirta Empul) Destinasi Regional II
di Destinasi (Koordinator)
Bali

Kab. Tabanan,
(Tanah Lot, Pura Uluwatu,
Kab. Badung
Mandala Suci Wanara Juli- September 2020
30 Pendokumentasian DTW 30 dan Kab.
Wana, Pantai Pandawa,
Gianyar, Prov
Tirta Empul)
Bali

TOTAL 3580

* ) LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN TENTATIF (MENUNGGU USULAN DARI KEPALA DINAS)

64
PROTOKOL
KEAMANAN DAN KESELAMATAN
DI 5 DESTINASI SUPER PRIORITAS

65
Latar Belakang
Urgensi Penyusunan Protokol berdasar pada pentingnya memiliki Prosedur penanganan untuk menjamin Keamanan dan
Keselamatan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, sehingga meningkatkan daya saing pariwisata.

Indonesia dihadapkan pada Travel Warning oleh Amerika Serikat dan Australia karena belum memiliki Tourism Safety and
Security Protocol.

Protokol merupakan tindaklanjut arahan Presiden untuk mengintegrasikan SOP lintas Kementerian/Lembaga yang nantinya
memuat sejumlah Scenario Planning dalam penanganan berbagai keadaan yang mengancam Safety and Security di destinasi
wisata

Protokol akan dijadikan pedoman terpadu bagi pemangku kepentingan terkait penyelenggaraan kepariwisataan baik di pusat
maupun daerah (Pemerintah Daerah, Pelaku Wisata dan Masyarakat)

66
LIMA DESTINASI SUPER PRIORITAS WISATA NASIONAL

Danau Toba Borobudur Mandalika

Likupang Labuan Bajo


67
EVENT INTERNASIONAL YANG AKAN
DISELENGGARAKAN

MOTO GP 2021 G20 DAN ASEAN SUMMIT


DI MANDALIKA 2023 DI LABUAN BAJO

68
Permasalahan

01 Terbatasnya SDM yang terlatih


dalam bidang Pengamanan Wisata 04
Kurangnya kolaborasi antar instansi
terkait dalam pengamanan wisata

L a m b atnya Pe n a n ganan Ke a m anan


02 05
Ku ra n gnya Sa ra n a & Pra sa ra n a
d a n Kesela m atan W isatawan
Pe n ga m anan

Adanya Travel Warning (International


03 Belum Adanya Pos
Pengamanan Terpadu
06 Issue) – Indonesia tidak aman untuk
dikunjungi

69
Tujuan Penyusunan Protokol
Pembentukan posko terpadu
untuk melaksanakan
Peningkatan pelayanan bagi protokol bersama dalam
pengunjung destinasi wisata situasi darurat (emergency
response) di 5 destinasi
pariwisata super prioritas

Peningkatan persepsi
keselamatan dan keamanan
di lokasi wisata dengan
tersedianya protokol
keselamatan dan kemanan

70
Stakeholder Terkait
1. Tim Perumus 9. Direktorat Kesiapsiagaan Basarnas
2. Deputi Parekraf Kementerian Koordinator 10. Deputi Bidang Penangan Darurat, BMKG
Bidang Kemaritiman dan Investasi 11. Direktorat Pengamanan Objek Vital, Polri
3. Staf Khusus Bidang Keamanan 12. Dirjena Pencegahan dan Pengendalian
Kemenparekraf Penyakit Kementerian Kesehatan
4. Direktorat Tata Kelola dan Pariwisata 13. Dan lain-lain
Berkelanjutan Kemenparekraf
5. Dirjen Perhubungan Darat, Laut dan Udara
Kementerian Perhubungan
6. Dirjen Bina Marga dan Dirjen Cipta Karya
Kementerian PUPR
7. Direktorat Transportasi Bappenas
8. Ditjen PPI dan IKP, Kementerian Kominfo

71
Timeline
9 Maret
• FGD Sistem Keselamatan dan Keamanan Terpadu 5 DSP di Hotel Borobudur
2020

12 Maret
• Rapat Lanjutan dipimpin Direktur Kesiapsiagaan Basarnas (di-TL dengan Penyusunan Draft Protokol oleh Tim Perumus)
2020

26 Maret
• Rapat Integrasi Protokol (Pembahasan Draft Awal dan menampung masukan tiap K/L) via Conference Call Zoom
2020

27 Maret
• Deadline penyampaian koreksi/masukan tiap K/L atas Draft Awal
2020

28 April • Rapat Lanjutan (Pembahasan masukan tahap kedua)


2020

§ Naskah Final apabila telah disepakati akan menjadi alat komunikasi Pimpinan dalam Table Top
Exercise,
§ Setelah Pandemi Covid berakhir, akan dilaksanakan Simulasi Scenario Planning di Labuan Bajo
(sebagai Pilot Project). 72
Outline Protokol (per 28 April 2020)
1. Protokol Pengamanan Wisatawan 4. Protokol Penanganan Kegiatan Fisik
2. Protokol Keselamatan dan Pengamanan a. Penanganan Serangan Fisik
Laut b. Pengamanan dan Penyelamatan
a. Penutupan Laut dan Pantai Kecelakaan Wisata
b. Operasi SAR c. Pengamanan dan Keselamatan dari
Serangan Hewan Liar
c. Kapal Tenggelam
d. Kebakaran
d. Orang/Penyelam Hilang
e. Serangan Jantung
e. Kecelakaan Penyelaman
f. Hypothermia
f. Berenang dengan Biota Laut
g. Heatsroke
3. Protokol Keselamatan dan Pengamanan
h. Ancaman Bom
Bencana Alam
a. Penutupan Lokasi Wisata Darat 5. Protokol Penanganan Wabah Penyakit
b. Peringatan Bencana Alam
73
DESIGN POS TERPADU

74
TERIMA KASIH

#BERSAMAJAGAINDONESIA
75

Anda mungkin juga menyukai