4
PETA KERAWANAN
Legenda
Destructive Fishing
Ilegal BMKT
Kawasan Konservasi
Ikan Dilindungi
Mangrove/karang
Lokasi Reklamasi
Pencemaran
Ruang Laut
Pulau-pulau Kecil
9
ARAH KEBIJAKAN
Sasaran Arah Kebijakan
Your TextKampanye
Here dan sosialisasi
Terselenggaranya
penyadartahuan masyarakat 2021 lingkup
Get a modern PowerPoint pengawasan
Presentation that is
beautifully designed. Easy to change colors,
pengelolaan sumber daya
photos and Text.
bidang pengawasan PSDK kelautan
PERUBAHAN
PP 5/2021 ttg Pengawasan
Berbasis Resiko 1. Pengawasan Ruang Laut dilaksanakan oleh
Pengawas Kelautan → Pembentukan PerMen KP
dengan menambahkan kewenangan Polsus
PP 21/2021 ttg
Penyelenggaraan PWP3K sebagai Pengawas Kelautan;
UUCK
Penataan Ruang 2. Penambahan tugas Audit Penataan Ruang Laut;
3. Pengawasan Berbasis Resiko dengan 9 KBLI yang
PP 27/2021 ttg terkait dengan Pengawasan Sumber Daya Kelautan
Penyelenggaraan (Pariwisata Alam, BMKT, Produksi Garam,
Bidang KP Biofarmakologi, Bioteknologi, Pemanfaatan Air Laut
selain Energi, Reklamasi, PPK Asing, Jenis Ikan
Dilindungi, dan Pasir Laut);
4. Pengenaan Sanksi Administratif dan penarikan
PNBP dari sanksi denda terkait pelanggaran
pemanfaatan ruang laut dan sumber daya kelautan.
DRAFT EVALUASI
SERTIFIKAT RENCANA AKSI
KEBIJAKAN KINERJA
9
PETUGAS PENGAWASAN
Kepmen KP 58/2001:
PENGAWAS POLSUS Masyarakat dapat
membantu kegiatan
PERIKANAN PWP3K pengawasan SDKP
POKMASWAS
03
02 SANKSI PIDANA
01 PENYELESAIAN
SANKSI SENGKETA
ADMINISTRASI
5
PENGAWASAN
KAWASAN KONSERVASI
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
2. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan
4. Peraturan Pemerintah 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Kelautan dan Perikanan
5. Peraturan Pemerintah 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan 47/PERMEN-KP/2020 tentang Pelaksanaan Tugas Pengawas
Perikanan
7. Peraturan Menteri Kelauan dan Perikanan Nomor 12/PERMEN-KP/2013 tentang Pengawasan Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 47/PERMEN-KP/2016 tentang Pemanfaatan Kawasan
Konservasi Perairan
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31/PERMEN-KP/2020 tentang Pengelolaan Kawasan
Konservasi Perairan
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/PERMEN-KP/2021 tentang Perizinan Berusaha Kelautan
dan Perikanan
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31/PERMEN-KP/2021 tentang Sanksi Administrasi di
Bidang Kelautan dan Perikanan
PENGERTIAN
APAKAH ITU
KAWASAN KONSERVASI??
ZONA LAINNYA
NILAI EKONOMI KAWASAN KONSERVASI
Anambas Waigeo + Raja Ampat
445 miliar 1,9 trilyun
∑ 351,2
Trilyun Kapoposang Padaido
39 trilyun 68,9 trilyun
Gili Matra
4,06 trilyun
Pulau Pieh
2,49 trilyun Aru
Laut Banda 45,4 trilyun
3,45 trilyun
Laut Sawu
184,5 trilyun
Sumber : Ditjen PRL, 2015
Mengapa Kawasan Konservasi Perairan
Penting Bagi Perikanan dan nelayan?
TAMAN SUAKA
KEGIATAN ZONA ZONA ZONA ZONA ZONA ZONA
INTI PEMANFAATAN LAINNYA INTI PEMANFAATAN LAINNYA
1. Pelayaran rakyat/nelayan kecil X √ √ X √ √
2. Pelayaran kapal penumpang regular domestik X √ √ X X X
3. Pelayaran kapal wisata/pesiar X √ √ X X X
4. Lalu lintas kapal ikan > 10 GT X √ √ X X X
5. Penelitian √ √ √ √ √ √
6. Pendidikan X √ √ X X X
7. Penangkapan ikan X √ X X X X
8. Penangkapan ikan oleh pemukim X √ X X √ X
9. Pembudidayaan ikan X √ X X X X
10. Pembudidayaan oleh pembudidaya ikan kecil X √ X X √ X
DAFTAR KEGIATAN DIPERBOLEHKAN/TIDAK (PERMEN 31 2020)
TAMAN SUAKA
KEGIATAN ZONA ZONA ZONA ZONA ZONA ZONA
INTI PEMANFAATAN LAINNYA INTI PEMANFAATAN LAINNYA
11. Kegiatan pariwisata alam perairan X √ X X X X
12. Penyediaan infrastrukur pariwisata alam X √ X X X X
13. Pendirian/penempatan bangunan laut X √ √ X X √
14. Penempatan instalasi di laut X √ √ X √ √
15. Pemanfaatan air laut selain energi X √ X X √ √
16. Pembuatan foto. Film, video komersial X √ √ X X X
17. Landing, take off dan taxiing seaplane X √ X X X X
KETENTUAN PEMANFAATAN 01 – Pelayaran nelayan kecil
Berlabuh di tempat yang ditentukan, tidak
membuang sampah di laut
Perizinan - 08
Wajib memiliki izin dari pengelola
kawasan, Surat izin sesuai bidang kegiatan 08 02 02 - Penelitian
yang dilakukan Melakukan pemulihan atau
rehabilitasi jika menimbulkan
Air laut selain energi- 07 01
kerusakan ekosistem
Hanya untuk kebutuhan masyarakat
setempat
07 03
Instalasi di laut- 06 03 – Penangkapan ikan
Maksimal 10 GT, alat tangkap
Bermitra dengan pengelola
ramah lingkungan, melaporkan
05 hasil tangkapan kepada pengelola
kawasan
Pendirian bangunan laut- 05 06 04
Bermitra dengan pengelola, hanya untuk
04 – Budidaya ikan
kebutuhan masyarakat setempat Ikan budidaya tidak membahayakan
ekosistem, menerapkan cara budidaya
ikan yang baik
OBJEK PENGAWASAN
KEGIATAN PERIKANAN KEGIATAN NON PERIKANAN
DESTRUCTIVE AKTIFITAS
FISHING TANPA IJIN
PENAMBANGAN
AIR BALLAST / MINERAL
PENCEMARAN
KERUSAKAN KARANG
AKIBAT WISATA
PETUGAS PENGAWASAN
DAPAT MELIBATKAN:
PENGAWAS POLSUS
PERIKANAN PWP3K 1. MASYARAKAT
2. PENGELOLA
KAWASAN
3. PEMDA
4. INSTANSI TERKAIT
Pusat / Daerah Pusat / Daerah
BENTUK PELIBATAN
Pembentukan
Data & pokmaswas
informasi Pemantauan
Saksi Patroli
pelapor Aturan bersama
adat
Pengaduan Sarpras pengawasan
Penyadartahuan
TATA CARA PENGAWASAN
PENGAWASAN
RUTIN INSIDENTAL
1. Hasil pelaksanaan inspeksi lapangan dituangkan dalam berita acara pelaksanaan inspeksi
lapangan
2. Berita acara dilengkapi dengan kesimpulan hasil inspeksi lapangan dan ditandatangani oleh
pelaksana inspeksi lapangan dan pelaku usaha
3. Pengisian dan penandatangan berita acara dilakukan secara elektronik pada sistem OSS
atau secara manual oleh pelaksana inspeksi lapangan dan pelaku usaha;
4. Dalam hal pengisian penandatangan berita acara dilaksanakan secara elektronik pada
sistem OSS, hasil inspeksi lapangan dilaporkan oleh pelaksana inspeksi lapangan; dan
5. Dalam hal pengisian dan penandatangan berita acara dilakukan secara manual, hasil
inspeksi lapangan dilaporkan dengan mengisi formulir elektronik yang memuat kesimpulan
hasil inspeksi lapangan pada sistem OSS yang diunggah ke sistem OSS oleh pelaksana
inspeksi lapangan paling lambat 3 (tiga) hari setelah penandatanganan berita acara.
SANKSI ADMINISTRATIF
NILAI EKONOMI
MENGAPA DILINDUNGI ??
Indikator kesehatan
9,75 MILIAR
ekosistem perairan 06 01 Populasi menurun 57%
dalam sepuluh tahun terakhir
PER EKOR SELAMA HIDUPNYA
3. MEMPUNYAI KEMIRIPAN
(LOOK ALIKE SPECIES) DENGAN IKAN
DILINDUNGI/APPENDIX CITES
KONSERVASI JENIS IKAN
IKAN
KKP KLHK
TERBATAS PENUH
Kepmen KP No 80/2020
KETENTUAN APPENDIX CITES
NO PEMANFAATAN PERIZINAN
1. Pengambilan Menurut kuota yang ditetapkan
2. Penelitian dan pengembangan SIPJI litbang
3 Pengembangbiakan SIPJI Pengembangbiakan
4. Perdagangan dalam negeri SIPJI Perdagangan dalam negeri
5. Perdagangan luar negeri SIPJI Perdagangan luar negeri
6. Aquaria SIPJI Aquaria
7. Pertukaran SIPJI Pertukaran
8. Pengangkutan dalam negeri SAJI Dalam Negeri
9. Pengangkutan luar negeri SAJI Luar Negeri
10. Pemanfaatan look alike species Rekomendasi dari Ditjen. PRL
KUOTA PENGAMBILAN/TAHUN
KEPMEN KP NO. 21/2021
2 Appendix II 16 Hiu Lanjaman, Hiu Martil (3 jenis), Hiu Mako (2 jenis), Pari
CITES Kupu Kupu, Pari Liong Bun (4 jenis), Pari Mobula (2 jenis),
Ikan Napoleon, dan Kuda Laut (2 jenis)
KUOTA EXPORT
DITENTUKAN BERDASARKAN KUOTA PENGAMBILAN, DITETAPKAN
MELALUI KEPUTUSAN DIREKTUR KKHL
JANUARI (50%), JULI (30%), OKTOBER (20%)
SUMBER DIT.KKHL - DJPRL
SUMBER DIT.KKHL - DJPRL
SUMBER DIT.KKHL - DJPRL
SUMBER DIT.KKHL - DJPRL
SANKSI ADMINISTRATIF
PASAL SANGKAAN
(UU 31 tahun 2004 dan UU 45 tahun 2009)
1) Pasal 88 (1) : Setiap orang yang dengan sengaja memasukkan, mengeluarkan,
mengedarkan, dan/atau memelihara ikan yang merugikan masyarakat, pembudidayaan
ikan, sumber daya ikan, dan/atau lingkungan sumber daya ikan ke dalam dan/atau ke
luar WPP RI sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat
(1)dipidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak 1,5 M
4) Pasal 100 (1) : Setiap orang yang melanggar ketentuan yang ditetapkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dipidana paling banyak 250 juta rupiah
KASUS PERDAGANGAN
PARI GERGAJI
di Surabaya
14 Juni 2014
Sirip pari gergaji sebanyak 9 KOLI Berkas Penyidikan tersangka
siap ekspor a.n. Satrio Wahjoedi dinyatakan lengkap oleh
Kejari SIDOARJO
Tes DNA menguatkan dugaan 8 Agustus 2019 dijatuhi vonis
identifikasi visual
Diduga melanggar Ps. 88 Jo Ps. 16 Ayat (1)
Pari gergaji spesies Anoxypristis Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2009
cuspidate (perlindungan KLHK) tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI
Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
Kasus Pemanfaatan Bambu Laut di Sulawesi Tengah
Tahun 2020
Penyu dilindungi Penuh
IZIN PEMANFAATAN IKAN DILINDUNGI/CITES
PERMEN KP NO. 61/2018 – PERMEN KP NO 10/2021
NO PEMANFAATAN PERIZINAN
1. Pengambilan Menurut kuota yang ditetapkan
2. Penelitian dan pengembangan SIPJI litbang
3 Pengembangbiakan SIPJI Pengembangbiakan
4. Perdagangan dalam negeri SIPJI Perdagangan dalam negeri
5. Perdagangan luar negeri SIPJI Perdagangan luar negeri
6. Aquaria SIPJI Aquaria
7. Pertukaran SIPJI Pertukaran
8. Pengangkutan dalam negeri SAJI Dalam Negeri
9. Pengangkutan luar negeri SAJI Luar Negeri
10. Pemanfaatan look alike species Rekomendasi dari Ditjen. PRL
KUOTA PENGAMBILAN/TAHUN
KEPMEN KP NO. 21/2021
2 Appendix II 16 Hiu Lanjaman, Hiu Martil (3 jenis), Hiu Mako (2 jenis), Pari
CITES Kupu Kupu, Pari Liong Bun (4 jenis), Pari Mobula (2 jenis),
Ikan Napoleon, dan Kuda Laut (2 jenis)
KUOTA EXPORT
DITENTUKAN BERDASARKAN KUOTA PENGAMBILAN, DITETAPKAN
MELALUI KEPUTUSAN DIREKTUR KKHL
JANUARI (50%), JULI (30%), OKTOBER (20%)
PARI MANTA
PASAL SANGKAAN
(UU 31 tahun 2004 dan UU 45 tahun 2009)
1) Pasal 88 (1) : Setiap orang yang dengan sengaja memasukkan, mengeluarkan,
mengedarkan, dan/atau memelihara ikan yang merugikan masyarakat, pembudidayaan
ikan, sumber daya ikan, dan/atau lingkungan sumber daya ikan ke dalam dan/atau ke
luar WPP RI sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat
(1)dipidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak 1,5 M
4) Pasal 100 (1) : Setiap orang yang melanggar ketentuan yang ditetapkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dipidana paling banyak 250 juta rupiah
KASUS PERDAGANGAN
PARI GERGAJI
di Surabaya
14 Juni 2014
Sirip pari gergaji sebanyak 9 KOLI Berkas Penyidikan tersangka
siap ekspor a.n. Satrio Wahjoedi dinyatakan lengkap oleh
Kejari SIDOARJO
Tes DNA menguatkan dugaan 8 Agustus 2019 dijatuhi vonis
identifikasi visual
Diduga melanggar Ps. 88 Jo Ps. 16 Ayat (1)
Pari gergaji spesies Anoxypristis Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2009
cuspidate (perlindungan KLHK) tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI
Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
Kasus Pemanfaatan Bambu Laut di Sulawesi Tengah
Tahun 2020
Penyu dilindungi Penuh
PENANGANAN MAMALIA TERDAMPAR
Mengapa
dilindungi ?
• Menangkap ikan
• Menangkap ikan menggunakan racun • Menangkap ikan
menggunakan bahan Natrium atau Potassium menggunakan aliran
ELECTRO FISHING
peledak untuk Sianida (KCN) untuk listrik untuk
mematikan ikan agar
BLAST FISHING
CYANIDE FISHING
melumpuhkan atau
mudah dikumpulkan. mudah ditangkap dalam mematikan ikan agar
keadaan masih hidup mudah dikumpulkan.
• Menangkap ikan
pelagis dan ikan • Menangkap ikan karang • Digunakan untuk
karang, umumnya dan ikan hias yang menangkap ikan air
untuk konsumsi pasar bernilai ekonomis tawar, umumnya untuk
lokal. tinggi, seperti ikan konsumsi pasar lokal.
Napoleon & Kerapu
Peta Rawan Pelanggaran DF
Dasar Hukum
“Setiap orang dilarang melakukan
penangkapan, pembudidayaan
ikan menggunakan bahan kimia,
biologis, peledak, alat, cara,
dan/atau bangunan yang dapat SANKSI
merugikan, membahayakan 35 Pasal 73 ; Penjara 2 s/d 10
kelestarian SDI dan/atau Tahun dan Denda 2
lingkungannya di WPP Republik Miliyar – 10 Miliyar
Indonesia” Rupiah
11,53 %
TERUMBU KARANG RUSAK 33,82
22,38 %
SUMBER DAYA IKAN HILANG
MELUKAI MANUSIA, BAHKAN KEMATIAN 37,38 %
MERUSAK EKONOMI KELUARGA
MENGHAMBAT INVESTASI Sangat Baik Baik Buruk Sangat Buruk
ATURAN HUKUM TERKAIT
78
Subdit IV Dittipidter Bareskrim Polri
KLASIFIKASI HUKUM PENINDAKAN DF
No. Kegiatan Undang-Undang Pasal Sanksi Ket.
Distribusi bahan-bahan berbahaya (amonium • Penjara 10 th PPNS
1. Kepabeanan 102 • Denda Rp. 5 M Bea Cukai
nitrat/ potasium)
• Penjara 4 th
106 • Denda Rp. 10 M
• Polri
• Penjara 1 th
Distribusi bahan-bahan berbahaya (detonator, Perdagangan 109 • PPNS
2. • Denda Rp. 5 M
Perdagangan
sumbu api)
• Penjara 5 th
110 • Denda Rp. 5 M
Darurat 2 Penjara 10 th • Polri
Darurat 2 Penjara 10 th
• Penjara 5 th • Polri
Perikanan 85 • Denda Rp. 2 M • PPNS PSDKP
5. Hasil tangkapan ikan gunakan Bom rakitan
• Penjara 10 th • Polri
Lingkungan Hidup 98 • Denda • PPNS LH
Konservasi SDH & • Penjara 10 th • Polri
40 • Denda Rp. 200 jt • PPNS LH
Ekosistemnya
Sumber 79
Subdit IV:Dittipidter
BareskrimBareskrim
Polri Polri
ALAT/BAHAN BERASOSIASI DENGAN DF
PENGAWASAN
PENCEMARAN
PERAIRAN
Peningkatan kegiatan / aktifitas di daratan ataupun di laut yang tidak memenuhi ketentuan
yang ada dan rendahnya kesadartahuan masyarakat
UU Cipta Kerja
Tindak Lanjut : Dilakukan pengambilan sampel di 2 titik pada titik koordinat S6032,11’, E107019,59’ dan S6032,12’,
E107019,59’. Diperoleh hasil Titik 1 (di dalam KJA) (PH 7,13, TDS 0,147, DO 0,52), Titik 2 (PH 7,15,
Salinitas 0,11, TDS 0,147, DO 0,55).
Keterangan : Berdasarkan laporan UPT
Kondisi Sekarang :
Pelaksana/PIC : UPT
DIREKTORAT PPSDK
Tindak Lanjut : Penanganan tumpahan minyak oleh PT. Pertamina Hulu Energi. Rapat koordinasi dan peninjauan
lapangan bersama Dinas KP, Dinas LH, Dit. PPSDK, Pertamina, dan Dinas Perikanan Kab. Kawarang.
Menunggu hasil uji lab sampel tumpahan minyak
Keterangan : Berdasarkan laporan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat
Kondisi Sekarang : Hasil uji lab menunjukkan bahwa tumpahan minyak tidak berasal dari PHE (berbeda karakteristik),
dilakukan rapat tindak lanjut tanggal 15 April 2021 untuk mengetahui sumber pencemaran.
Pelaksana/PIC : Rahmatia/Agus Dwiyanto
DIREKTORAT PPSDK
Jumlah 0 0 9 2 4 3 3 21
TERIMA KASIH
감사합니다.