Anda di halaman 1dari 96

PENGAWASAN PENGELOLAAN

SUMBER DAYA KELAUTAN

Direktorat Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan


Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
OUTLINE

1. Kebijakan Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan.


2. Pengawasan Kawasan konservasi.

3. Pengawasan Jenis Ikan Dilindungi/Appendix CITES

4. Pengawasan Destructive Fishing


5. Pengawasan Pencemaran Perairan
Direktorat Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan
Bertugas melaksanakan: Penyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan dan pelaksanaan 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan pemanfaatan ruang laut dan
pencemaran perairan, pengawasan pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil,
Kebijakan, pengawasan produk dan jasa kelautan, dan pengawasan kawasan konservasi perairan dan
2. Penyusunan Norma, Standar, keanekaragaman hayati perairan;
Prosedur, Dan Kriteria, 2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pemanfaatan ruang laut dan
3. Pemberian Bimbingan Teknis Dan pencemaran perairan, pengawasan pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil,
Supervisi, Serta pengawasan produk dan jasa kelautan, dan pengawasan kawasan konservasi perairan dan
keanekaragaman hayati perairan;
4. Evaluasi dan pelaporan di bidang
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan
pengawasan pengelolaan sumber pemanfaatan ruang laut dan pencemaran perairan, pengawasan pemanfaatan pesisir dan
daya kelautan. pulau-pulau kecil, pengawasan produk dan jasa kelautan, dan pengawasan kawasan
konservasi perairan dan keanekaragaman hayati perairan;
4. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
penyelenggaraan pemanfaatan ruang laut dan pencemaran perairan, pengawasan
pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil, pengawasan produk dan jasa kelautan, dan
pengawasan kawasan konservasi perairan dan keanekaragaman hayati perairan;
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan pemanfaatan ruang laut
dan pencemaran perairan, pengawasan pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil,
pengawasan produk dan jasa kelautan, dan pengawasan kawasan konservasi perairan dan
keanekaragaman hayati perairan; dan
6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan direktorat.

Kementerian Kelautan dan Perikanan


Republik Indonesia 3
OBJEK PENGAWASAN SDK

KAWASAN KONSERVASI MANGROVE, TERUMBU KARANG IKAN DESTRUCTIVE FISHING


DILINDUNGI

RUANG LAUT PENCEMARAN PEMANFAATAN PESISIR PULAU-PULAU KECIL

JASA KELAUTAN IMPORTASI GARAM PASIR LAUT BMKT

4
PETA KERAWANAN

Legenda
Destructive Fishing
Ilegal BMKT
Kawasan Konservasi
Ikan Dilindungi
Mangrove/karang
Lokasi Reklamasi
Pencemaran
Ruang Laut
Pulau-pulau Kecil

9
ARAH KEBIJAKAN
Sasaran Arah Kebijakan

Terselenggaranya Pengawasan terhadap


pengawasan PSDK pelaku usaha PSDK

Your TextKampanye
Here dan sosialisasi
Terselenggaranya
penyadartahuan masyarakat 2021 lingkup
Get a modern PowerPoint pengawasan
Presentation that is
beautifully designed. Easy to change colors,
pengelolaan sumber daya
photos and Text.
bidang pengawasan PSDK kelautan

Terselenggaranya penyusunan Penyusunan rancangan kebijakan


kebijakan pembangunan KP pemerintah bidang pengawasan
bidang pengawasan SDKP PSDK
Direktorat Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan
Dinamika Kebijakan Pengawasan PSDK pasca UU Cipta Kerja

PERUBAHAN
PP 5/2021 ttg Pengawasan
Berbasis Resiko 1. Pengawasan Ruang Laut dilaksanakan oleh
Pengawas Kelautan → Pembentukan PerMen KP
dengan menambahkan kewenangan Polsus
PP 21/2021 ttg
Penyelenggaraan PWP3K sebagai Pengawas Kelautan;
UUCK
Penataan Ruang 2. Penambahan tugas Audit Penataan Ruang Laut;
3. Pengawasan Berbasis Resiko dengan 9 KBLI yang
PP 27/2021 ttg terkait dengan Pengawasan Sumber Daya Kelautan
Penyelenggaraan (Pariwisata Alam, BMKT, Produksi Garam,
Bidang KP Biofarmakologi, Bioteknologi, Pemanfaatan Air Laut
selain Energi, Reklamasi, PPK Asing, Jenis Ikan
Dilindungi, dan Pasir Laut);
4. Pengenaan Sanksi Administratif dan penarikan
PNBP dari sanksi denda terkait pelanggaran
pemanfaatan ruang laut dan sumber daya kelautan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan


Republik Indonesia 7
SASARAN KEGIATAN

“ Meningkatnya ketaatan pelaku



usaha dalam pemanfaatan sumber
daya kelautan.
STRATEGI PENGAWASAN SDK

PENGAWASAN SUPERVISI BIMTEK KAMPANYE TINDAK LANJUT

BAP PENGUKURAN Hasil Survei BAP / LK


BAP VERIFIKASI PEMAHAMAN

PELATIHAN FGD NSPK MONEV

DRAFT EVALUASI
SERTIFIKAT RENCANA AKSI
KEBIJAKAN KINERJA

9
PETUGAS PENGAWASAN

Kepmen KP 58/2001:
PENGAWAS POLSUS Masyarakat dapat
membantu kegiatan
PERIKANAN PWP3K pengawasan SDKP

POKMASWAS

Pusat / Daerah Pusat / Daerah


PENGENAAN SANKSI

03
02 SANKSI PIDANA
01 PENYELESAIAN
SANKSI SENGKETA
ADMINISTRASI

5
PENGAWASAN
KAWASAN KONSERVASI
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
2. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan
4. Peraturan Pemerintah 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Kelautan dan Perikanan
5. Peraturan Pemerintah 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan 47/PERMEN-KP/2020 tentang Pelaksanaan Tugas Pengawas
Perikanan
7. Peraturan Menteri Kelauan dan Perikanan Nomor 12/PERMEN-KP/2013 tentang Pengawasan Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 47/PERMEN-KP/2016 tentang Pemanfaatan Kawasan
Konservasi Perairan
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31/PERMEN-KP/2020 tentang Pengelolaan Kawasan
Konservasi Perairan
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/PERMEN-KP/2021 tentang Perizinan Berusaha Kelautan
dan Perikanan
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31/PERMEN-KP/2021 tentang Sanksi Administrasi di
Bidang Kelautan dan Perikanan
PENGERTIAN
APAKAH ITU
KAWASAN KONSERVASI??

Kawasan konservasi perairan


adalah kawasan yang mempunyai
ciri khas tertentu sebagai satu
kesatuan Ekosistem yang
dilindungi, dilestarikan, dan ZONA INTI
dimanfaatkan secara
berkelanjutan
ZONA PEMANFAATAN
- Permen KP no 31/2020 -

ZONA LAINNYA
NILAI EKONOMI KAWASAN KONSERVASI
Anambas Waigeo + Raja Ampat
445 miliar 1,9 trilyun
∑ 351,2
Trilyun Kapoposang Padaido
39 trilyun 68,9 trilyun

Gili Matra
4,06 trilyun
Pulau Pieh
2,49 trilyun Aru
Laut Banda 45,4 trilyun
3,45 trilyun
Laut Sawu
184,5 trilyun
Sumber : Ditjen PRL, 2015
Mengapa Kawasan Konservasi Perairan
Penting Bagi Perikanan dan nelayan?

Source: CTC 2021


KETENTUAN PEMANFAATAN
Penerbit Izin :
1. Menteri KP untuk KKPN
2. Gubernur untuk KKPD
“Setiap Orang yang melakukan
pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat
(2) dan (3) wajib memiliki izin kegiatan
pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan”
(Pasal 42 Permen KP No. 31/2020)

- Wahyu Sakti Trenggono -


CONTOH PETA KAWASAN KONSERVASI NASIONAL TWP GILI MATRA
DAFTAR KEGIATAN DIPERBOLEHKAN/TIDAK (PERMEN 31 2020)

TAMAN SUAKA
KEGIATAN ZONA ZONA ZONA ZONA ZONA ZONA
INTI PEMANFAATAN LAINNYA INTI PEMANFAATAN LAINNYA
1. Pelayaran rakyat/nelayan kecil X √ √ X √ √
2. Pelayaran kapal penumpang regular domestik X √ √ X X X
3. Pelayaran kapal wisata/pesiar X √ √ X X X
4. Lalu lintas kapal ikan > 10 GT X √ √ X X X
5. Penelitian √ √ √ √ √ √
6. Pendidikan X √ √ X X X
7. Penangkapan ikan X √ X X X X
8. Penangkapan ikan oleh pemukim X √ X X √ X
9. Pembudidayaan ikan X √ X X X X
10. Pembudidayaan oleh pembudidaya ikan kecil X √ X X √ X
DAFTAR KEGIATAN DIPERBOLEHKAN/TIDAK (PERMEN 31 2020)

TAMAN SUAKA
KEGIATAN ZONA ZONA ZONA ZONA ZONA ZONA
INTI PEMANFAATAN LAINNYA INTI PEMANFAATAN LAINNYA
11. Kegiatan pariwisata alam perairan X √ X X X X
12. Penyediaan infrastrukur pariwisata alam X √ X X X X
13. Pendirian/penempatan bangunan laut X √ √ X X √
14. Penempatan instalasi di laut X √ √ X √ √
15. Pemanfaatan air laut selain energi X √ X X √ √
16. Pembuatan foto. Film, video komersial X √ √ X X X
17. Landing, take off dan taxiing seaplane X √ X X X X
KETENTUAN PEMANFAATAN 01 – Pelayaran nelayan kecil
Berlabuh di tempat yang ditentukan, tidak
membuang sampah di laut
Perizinan - 08
Wajib memiliki izin dari pengelola
kawasan, Surat izin sesuai bidang kegiatan 08 02 02 - Penelitian
yang dilakukan Melakukan pemulihan atau
rehabilitasi jika menimbulkan
Air laut selain energi- 07 01
kerusakan ekosistem
Hanya untuk kebutuhan masyarakat
setempat
07 03
Instalasi di laut- 06 03 – Penangkapan ikan
Maksimal 10 GT, alat tangkap
Bermitra dengan pengelola
ramah lingkungan, melaporkan
05 hasil tangkapan kepada pengelola
kawasan
Pendirian bangunan laut- 05 06 04
Bermitra dengan pengelola, hanya untuk
04 – Budidaya ikan
kebutuhan masyarakat setempat Ikan budidaya tidak membahayakan
ekosistem, menerapkan cara budidaya
ikan yang baik
OBJEK PENGAWASAN
KEGIATAN PERIKANAN KEGIATAN NON PERIKANAN

KEGIATAN (1)Pelayaran nelayan kecil (1) Pelayaran rakyat


DIPERBOLEHKAN (2)Lalu lintas kapal penangkap ikan > 10 GT (2) Pelayaran kapal penumpang reguler domestik

(1)Penelitian perikanan (1) Pelayaran kapal penumpang wisata/kapal pesiar


(2)Pendidikan perikanan (2) Penelitian
KEGIATAN (3)Penangkapan ikan (3) Pendidikan
DIPERBOLEHKAN (4)Penangkapan ikan oleh nelayan yang bermukim (4) Pariwisata alam perairan
di sekitar kawasan konservasi (5) Penyediaan infrastruktur pariwisata alam perairan
DENGAN SYARAT (5)Pembudidayaan ikan (6) Pendirian dan/atau penempatan bangunan laut
(7) Penempatan instalasi air laut
(6)Pembudidayaan ikan oleh pembudidaya ikan (8) Pemanfaatan air laut selain energi
kecil (9) Pembuatan foto, film, dan video komersial
(10)Landing, take off, dan taxiing seaplane

(1) Kegiatan di Zona inti


(1) Kegiatan perikanan di zona inti (2) Reklamasi
KEGIATAN TIDAK
(2) Kegiatan perikanan tanpa izin. (3) Penambangan mineral dan batubara dengan
DIPERBOLEHKAN
metode terbuka
(4) Pembuangan (dumping)
(5) Pembuangan air ballast kapal
PERIZINAN PEMANFAATAN KAWASAN KONSERVASI

SUMBER DIT.KKHL - DJPRL


POTENSI PELANGGARAN

PELANGGARAN PENGGUNAAN ALAT


ZONASI TANGKAP YG DILARANG

DESTRUCTIVE AKTIFITAS
FISHING TANPA IJIN

PENAMBANGAN
AIR BALLAST / MINERAL
PENCEMARAN
KERUSAKAN KARANG
AKIBAT WISATA
PETUGAS PENGAWASAN

DAPAT MELIBATKAN:
PENGAWAS POLSUS
PERIKANAN PWP3K 1. MASYARAKAT
2. PENGELOLA
KAWASAN
3. PEMDA
4. INSTANSI TERKAIT
Pusat / Daerah Pusat / Daerah
BENTUK PELIBATAN

Pembentukan
Data & pokmaswas
informasi Pemantauan

Saksi Patroli
pelapor Aturan bersama
adat
Pengaduan Sarpras pengawasan
Penyadartahuan
TATA CARA PENGAWASAN

PENGAWASAN

RUTIN INSIDENTAL

LANGSUNG TDK LANGSUNG LANGSUNG TDK LANGSUNG

PATROLI INSPEKSI PATROLI INSPEKSI

FISIK VIRTUAL FISIK VIRTUAL


INTENSITAS PENGAWASAN

1. Intensitas pengawasan rutin melalui inspeksi lapangan dilakukan


sebanyak 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun untuk setiap lokasi
usaha.

2. Dalam hal berdasarkan hasil penilaian atas pengawasan rutin yang


telah dilakukan sebelumnya dimana pelaku usaha dinilai patuh,
inspeksi lapangan dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
untuk setiap lokasi usaha.
PELAPORAN PENGAWASAN

1. Hasil pelaksanaan inspeksi lapangan dituangkan dalam berita acara pelaksanaan inspeksi
lapangan
2. Berita acara dilengkapi dengan kesimpulan hasil inspeksi lapangan dan ditandatangani oleh
pelaksana inspeksi lapangan dan pelaku usaha
3. Pengisian dan penandatangan berita acara dilakukan secara elektronik pada sistem OSS
atau secara manual oleh pelaksana inspeksi lapangan dan pelaku usaha;
4. Dalam hal pengisian penandatangan berita acara dilaksanakan secara elektronik pada
sistem OSS, hasil inspeksi lapangan dilaporkan oleh pelaksana inspeksi lapangan; dan
5. Dalam hal pengisian dan penandatangan berita acara dilakukan secara manual, hasil
inspeksi lapangan dilaporkan dengan mengisi formulir elektronik yang memuat kesimpulan
hasil inspeksi lapangan pada sistem OSS yang diunggah ke sistem OSS oleh pelaksana
inspeksi lapangan paling lambat 3 (tiga) hari setelah penandatanganan berita acara.
SANKSI ADMINISTRATIF

PERMEN KP NO 31/2021 TENTANG SANKSI ADMINISTRATIF BIDANG KP


SANKSI ADMINISTRATIF

PERMEN KP NO 31/2021 TENTANG SANKSI ADMINISTRATIF BIDANG KP


POTENSI PNBP DARI DENDA ADMINISTRATIF
No. Jenis PNBP Satuan Tarif
1 Penyimpangan Dokumen Surat Angkut Jenis Ikan Dalam Negeri (SAJI-DN)
per ekor/per
2 Dokumen Surat Angkut Jenis Ikan Luar Negeri (SAJI-LN) kg/per liter/ per
lembar/ per 5.000% x harga patokan
3 Dokumen Rekomendasi Pemanfaatan Jenis yang Mempunyai Kemiripan dengan:
pcs/per satuan
Jenis Ikan Dilindungi, Masuk dalam Appendiks, Dilarang Ekspor, dan/atau dan
lainnya
Dibatasi Pemanfaatannya
4 Pelanggaran terhadap pemanfaatan pulau-pulau kecil dan pemanfaatan perairan per 5% (lima persen) dikali
di sekitarnya dalam rangka Penanaman Modal Asing yang tidak memiliki Perizinan pelanggaran total nilai investasi
Berusaha
5 Pelanggaran terhadap pemanfaatan ruang perairan dan sumber daya Pesisir dan per 2,5% (dua koma lima
pulau-pulau kecil yang tidak memenuhi Perizinan Berusaha terkait pemanfaatan pelanggaran persen) dikali total nilai
di laut yang diberikan investasi
6 Pelanggaran terhadap pemanfaatan ruang laut secara menetap di wilayah per 2,5% (dua koma lima
perairan dan wilayah yurisdiksi yang tidak sesuai dengan Perizinan Berusaha pelanggaran persen) dikali total nilai
terkait pemanfaatan di laut investasi
7 Pelanggaran terhadap pemanfaatan ruang laut secara menetap yang tidak per 5% (lima persen) dikali
memiliki Perizinan Berusaha terkait pemanfaatan di laut pelanggaran total nilai investasi
8 Penyelesaian sengketa dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berdasar Ganti kerugian
perhitungan berdasarkan
perhitungan para ahli
Pelanggaran Zonasi Penangkapan ikan & Pemasangan
Pemasangan ayunan di ZONA INTI RUMPON di ZONA INTI KKPN P. Pieh
KKPN Gili Matra, Lombok

Pemeriksaan kapal bagan > 10 GT di Penangkapan ikan menggunakan


KKPN Waigeo bahan peledak di KKPN Kapoposang
Pengusahaan Pariwisata Alam Kegiatan wisata tanpa
Tanpa Ijin di SAP Raja Ampat ijin di KKPD Bali

Tindak Lanjut Kapal Kandas Pemeriksaan kapal ikan tanpa


Aqua Blu di SAP Waigeo TDKP di TWP Laut Banda
PENGAWASAN
PEMANFAATAN
IKAN DILINDUNGI
DASAR HUKUM

1. Undang-Undang 31 Tahun 2004 tentang Perikanan


2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan
3. Peraturan Pemerintah 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Kelautan dan
Perikanan
4. Peraturan Pemerintah 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan 47/PERMEN-KP/2020 tentang Pelaksanaan
Tugas Pengawas Perikanan
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 61/PERMEN-KP/2018 tentang
Pemanfaatan Jenis Ikan yang Dilindungi dan/atau Jenis Ikan yang Tercantum dalam
Appendiks CITES
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/PERMEN-KP/2021 tentang
Perizinan Berusaha Kelautan dan Perikanan
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31/PERMEN-KP/2021 tentang Sanksi
Administrasi di Bidang Kelautan dan Perikanan
KONSERVASI JENIS IKAN
Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau
sebagian dari siklus hidupnya berada dilingkungan perairan
Jenis Ikan Berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat (5) UU 31/2004
Pisces Coelenterata Echinodermata
Ikan bersirip Ubur-ubur dan Teripang, bulu babi, dan
sebangsanya sebangsanya

Crustasea Reptilia Amphibia


Udang, rajungan, kepiting, Buaya, penyu, kura-kura, biawak, Kodok dan
dan sebangsanya ular air, dan sebangsanya sebangsanya

Molusca Algae Mammalia


Kerang, tiram, cumi-cumi, Rumput laut da tumbuh- Paus, lumba-lumba, pesut,
gurita, siput, dan tumbuhan lain yg hidup di air duyung dan sebangsanya
sebangsanya
MENGAPA PERLU DIAWASI

Ikan Pari Manta dinyatakan dilindungi secara penuh


pada seluruh siklus hidupnya dan/atau bagian-bagian
tubuhnya. -Kepmen KP No. 4/KEPMEN-KP/2004-

NILAI EKONOMI
MENGAPA DILINDUNGI ??
Indikator kesehatan
9,75 MILIAR
ekosistem perairan 06 01 Populasi menurun 57%
dalam sepuluh tahun terakhir
PER EKOR SELAMA HIDUPNYA

Asset wisata bahari


05 02 Masuk daftar merah IUCN

Appendix II CITES Kemampuan reproduksi rendah


04 03 (jumlah anakan 1 ekor dalam 5 tahun
RUANG LINGKUP PENGAWASAN

1. DILINDUNGI BERDASARKAN KETENTUAN


NASIONAL

2. MASUK DALAM APPENDIX CITES

3. MEMPUNYAI KEMIRIPAN
(LOOK ALIKE SPECIES) DENGAN IKAN
DILINDUNGI/APPENDIX CITES
KONSERVASI JENIS IKAN

IKAN

TIDAK DILINDUNGI DILINDUNGI

KKP KLHK

TERBATAS PENUH

UKURAN WAKTU TEMPAT


PERLINDUNGAN OLEH KLHK
Permen LHK No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018, P.92, P.106

NO JENIS JUMLAH KETERANGAN


1 Mamalia 32 Duyung (1), Lumba-lumba (11), Paus (19),
pesut (1)

2 Reptil 18 Penyu (6), Kura-kura (6), Labi-labi (2), buaya (4)

3 Pisces 21 Selusur (1), Balashark (1), Ikan Raja Laut (1),


Ikan Batak (1), Pasa (1), Belida (4), Pari (8), Hiu
Sentani (1), Wader Goa (1), Siluk (2)

4 Bivalvia 9 Ketam (1), Kepala Kambing (1), Triton (1), Kima


(2), Nautilus (1), Belangkas (3)
PERLINDUNGAN OLEH KKP

NO JENIS JUMLAH KETERANGAN


1 Dilindungi 23 Pari Manta Alfredi, Pari Manta Birostris, Hiu Paus, Bambu
Penuh Laut, pari sungai tutul, pari sungai raksasa, pari sungai
pinggir putih, arwana Kalimantan, belida borneo, belida
Sumatra, belida lopis, belida jawa, ikan balashark, wader
goa, ikan batak, pasa, selusur maninjau, pari gergaji
lancip, pari gergaji kerdil, pari gergaji gigi besar, pari
gergaji hijau, pari kai, ikan raja laut

2 Dilindungi 5 Napoleon, Terubuk (Tenualosa Macrura dan Tenualosa


Terbatas Ilisha), Banggai, Arwana Irian
GAMBAR IKAN DILINDUNGI
GAMBAR IKAN DILINDUNGI

Kepmen KP No 80/2020
KETENTUAN APPENDIX CITES

JENIS – JENIS IKAN APPENDIKS CITES


(PERMEN KP No. 61/2018)
APPENDIKS I
Memuat jenis-jenis yang telah terancam
punah. Dilarang diperdagangkan kecuali hasil
pengembangbiakan F2
APPENDIKS II
Memuat jenis - jenis yang saat ini belum
terancam punah namun perdagangannya
harus dikontrol agar tidak menjadi terancam
punah
APPENDIKS III
Memuat jenis yang oleh suatu negara
tertentu yang perdagangannya
membutuhkan bantuan pengendalian
Internasional
SUMBER DIT.KKHL - DJPRL
SUMBER DIT.KKHL - DJPRL
IZIN PEMANFAATAN IKAN DILINDUNGI/CITES
PERMEN KP NO. 61/2018 – PERMEN KP NO 10/2021

NO PEMANFAATAN PERIZINAN
1. Pengambilan Menurut kuota yang ditetapkan
2. Penelitian dan pengembangan SIPJI litbang
3 Pengembangbiakan SIPJI Pengembangbiakan
4. Perdagangan dalam negeri SIPJI Perdagangan dalam negeri
5. Perdagangan luar negeri SIPJI Perdagangan luar negeri
6. Aquaria SIPJI Aquaria
7. Pertukaran SIPJI Pertukaran
8. Pengangkutan dalam negeri SAJI Dalam Negeri
9. Pengangkutan luar negeri SAJI Luar Negeri
10. Pemanfaatan look alike species Rekomendasi dari Ditjen. PRL
KUOTA PENGAMBILAN/TAHUN
KEPMEN KP NO. 21/2021

NO JENIS JUMLAH KETERANGAN


1 Dilindungi 3 Sidat, Arwana Jardini, Capungan Banggai
Terbatas

2 Appendix II 16 Hiu Lanjaman, Hiu Martil (3 jenis), Hiu Mako (2 jenis), Pari
CITES Kupu Kupu, Pari Liong Bun (4 jenis), Pari Mobula (2 jenis),
Ikan Napoleon, dan Kuda Laut (2 jenis)

KUOTA EXPORT
DITENTUKAN BERDASARKAN KUOTA PENGAMBILAN, DITETAPKAN
MELALUI KEPUTUSAN DIREKTUR KKHL
JANUARI (50%), JULI (30%), OKTOBER (20%)
SUMBER DIT.KKHL - DJPRL
SUMBER DIT.KKHL - DJPRL
SUMBER DIT.KKHL - DJPRL
SUMBER DIT.KKHL - DJPRL
SANKSI ADMINISTRATIF

PERMEN KP NO 31/2021 TENTANG SANKSI ADMINISTRATIF BIDANG KP


POTENSI PNBP DARI DENDA ADMINISTRATIF
No. Jenis PNBP Satuan Tarif
1 Penyimpangan Dokumen Surat Angkut Jenis Ikan Dalam Negeri (SAJI-DN)
per ekor/per
2 Dokumen Surat Angkut Jenis Ikan Luar Negeri (SAJI-LN) kg/per liter/ per
lembar/ per 5.000% x harga patokan
3 Dokumen Rekomendasi Pemanfaatan Jenis yang Mempunyai Kemiripan dengan:
pcs/per satuan
Jenis Ikan Dilindungi, Masuk dalam Appendiks, Dilarang Ekspor, dan/atau dan
lainnya
Dibatasi Pemanfaatannya
4 Pelanggaran terhadap pemanfaatan pulau-pulau kecil dan pemanfaatan perairan per 5% (lima persen) dikali
di sekitarnya dalam rangka Penanaman Modal Asing yang tidak memiliki Perizinan pelanggaran total nilai investasi
Berusaha
5 Pelanggaran terhadap pemanfaatan ruang perairan dan sumber daya Pesisir dan per 2,5% (dua koma lima
pulau-pulau kecil yang tidak memenuhi Perizinan Berusaha terkait pemanfaatan pelanggaran persen) dikali total nilai
di laut yang diberikan investasi
6 Pelanggaran terhadap pemanfaatan ruang laut secara menetap di wilayah per 2,5% (dua koma lima
perairan dan wilayah yurisdiksi yang tidak sesuai dengan Perizinan Berusaha pelanggaran persen) dikali total nilai
terkait pemanfaatan di laut investasi
7 Pelanggaran terhadap pemanfaatan ruang laut secara menetap yang tidak per 5% (lima persen) dikali
memiliki Perizinan Berusaha terkait pemanfaatan di laut pelanggaran total nilai investasi
8 Penyelesaian sengketa dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berdasar Ganti kerugian
perhitungan berdasarkan
perhitungan para ahli
SANKSI PIDANA

PASAL SANGKAAN
(UU 31 tahun 2004 dan UU 45 tahun 2009)
1) Pasal 88 (1) : Setiap orang yang dengan sengaja memasukkan, mengeluarkan,
mengedarkan, dan/atau memelihara ikan yang merugikan masyarakat, pembudidayaan
ikan, sumber daya ikan, dan/atau lingkungan sumber daya ikan ke dalam dan/atau ke
luar WPP RI sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat
(1)dipidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak 1,5 M
4) Pasal 100 (1) : Setiap orang yang melanggar ketentuan yang ditetapkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dipidana paling banyak 250 juta rupiah
KASUS PERDAGANGAN
PARI GERGAJI
di Surabaya

14 Juni 2014
Sirip pari gergaji sebanyak 9 KOLI Berkas Penyidikan tersangka
siap ekspor a.n. Satrio Wahjoedi dinyatakan lengkap oleh
Kejari SIDOARJO
Tes DNA menguatkan dugaan 8 Agustus 2019 dijatuhi vonis
identifikasi visual
Diduga melanggar Ps. 88 Jo Ps. 16 Ayat (1)
Pari gergaji spesies Anoxypristis Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2009
cuspidate (perlindungan KLHK) tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI
Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
Kasus Pemanfaatan Bambu Laut di Sulawesi Tengah
Tahun 2020
Penyu dilindungi Penuh
IZIN PEMANFAATAN IKAN DILINDUNGI/CITES
PERMEN KP NO. 61/2018 – PERMEN KP NO 10/2021

NO PEMANFAATAN PERIZINAN
1. Pengambilan Menurut kuota yang ditetapkan
2. Penelitian dan pengembangan SIPJI litbang
3 Pengembangbiakan SIPJI Pengembangbiakan
4. Perdagangan dalam negeri SIPJI Perdagangan dalam negeri
5. Perdagangan luar negeri SIPJI Perdagangan luar negeri
6. Aquaria SIPJI Aquaria
7. Pertukaran SIPJI Pertukaran
8. Pengangkutan dalam negeri SAJI Dalam Negeri
9. Pengangkutan luar negeri SAJI Luar Negeri
10. Pemanfaatan look alike species Rekomendasi dari Ditjen. PRL
KUOTA PENGAMBILAN/TAHUN
KEPMEN KP NO. 21/2021

NO JENIS JUMLAH KETERANGAN


1 Dilindungi 3 Sidat, Arwana Jardini, Capungan Banggai
Terbatas

2 Appendix II 16 Hiu Lanjaman, Hiu Martil (3 jenis), Hiu Mako (2 jenis), Pari
CITES Kupu Kupu, Pari Liong Bun (4 jenis), Pari Mobula (2 jenis),
Ikan Napoleon, dan Kuda Laut (2 jenis)

KUOTA EXPORT
DITENTUKAN BERDASARKAN KUOTA PENGAMBILAN, DITETAPKAN
MELALUI KEPUTUSAN DIREKTUR KKHL
JANUARI (50%), JULI (30%), OKTOBER (20%)
PARI MANTA

PASAL SANGKAAN
(UU 31 tahun 2004 dan UU 45 tahun 2009)
1) Pasal 88 (1) : Setiap orang yang dengan sengaja memasukkan, mengeluarkan,
mengedarkan, dan/atau memelihara ikan yang merugikan masyarakat, pembudidayaan
ikan, sumber daya ikan, dan/atau lingkungan sumber daya ikan ke dalam dan/atau ke
luar WPP RI sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat
(1)dipidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak 1,5 M
4) Pasal 100 (1) : Setiap orang yang melanggar ketentuan yang ditetapkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dipidana paling banyak 250 juta rupiah
KASUS PERDAGANGAN
PARI GERGAJI
di Surabaya

14 Juni 2014
Sirip pari gergaji sebanyak 9 KOLI Berkas Penyidikan tersangka
siap ekspor a.n. Satrio Wahjoedi dinyatakan lengkap oleh
Kejari SIDOARJO
Tes DNA menguatkan dugaan 8 Agustus 2019 dijatuhi vonis
identifikasi visual
Diduga melanggar Ps. 88 Jo Ps. 16 Ayat (1)
Pari gergaji spesies Anoxypristis Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2009
cuspidate (perlindungan KLHK) tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI
Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
Kasus Pemanfaatan Bambu Laut di Sulawesi Tengah
Tahun 2020
Penyu dilindungi Penuh
PENANGANAN MAMALIA TERDAMPAR
Mengapa
dilindungi ?

Bahwa mamalia laut (dugong, paus, lumba-lumba, pesut dll) merupakan


satwa yang dilindungi oleh negara PENURUNAN POPULASI
PENGAWASAN DESTRUCTIVE FISHING
OBJEK PENGAWASAN DESTRUCTIVE FISHING

• Menangkap ikan
• Menangkap ikan menggunakan racun • Menangkap ikan
menggunakan bahan Natrium atau Potassium menggunakan aliran

ELECTRO FISHING
peledak untuk Sianida (KCN) untuk listrik untuk
mematikan ikan agar
BLAST FISHING

melumpuhkan ikan, agar

CYANIDE FISHING
melumpuhkan atau
mudah dikumpulkan. mudah ditangkap dalam mematikan ikan agar
keadaan masih hidup mudah dikumpulkan.
• Menangkap ikan
pelagis dan ikan • Menangkap ikan karang • Digunakan untuk
karang, umumnya dan ikan hias yang menangkap ikan air
untuk konsumsi pasar bernilai ekonomis tawar, umumnya untuk
lokal. tinggi, seperti ikan konsumsi pasar lokal.
Napoleon & Kerapu
Peta Rawan Pelanggaran DF

Jalur Distribusi Amonium Nitrat


DESTRUCTIVE FISHING

Dasar Hukum
“Setiap orang dilarang melakukan
penangkapan, pembudidayaan
ikan menggunakan bahan kimia,
biologis, peledak, alat, cara,
dan/atau bangunan yang dapat SANKSI
merugikan, membahayakan 35 Pasal 73 ; Penjara 2 s/d 10
kelestarian SDI dan/atau Tahun dan Denda 2
lingkungannya di WPP Republik Miliyar – 10 Miliyar
Indonesia” Rupiah

PASAL 8 UU 31/2004 PASAL 35 UU 27/2007

SANKSI “Dalam pemanfaatan WP3K


Pasal 84 ; Penjara Paling Lama 84 setiap orang secara langsung
6 Tahun dan Denda Paling dan tidak langsung dilarang :
Banyak 1,2 Miliyar Rupiah. c. Menggunakan bahan
peledak, bahan beracun,
dan/atau bahan lain yang
merusak ekosistem terumbu
karang”
.
DAMPAK DESTRUCTIVE FISHING
STATUS KONDISI
TERUMBU KARANG INDONESIA 2019

11,53 %
TERUMBU KARANG RUSAK 33,82
22,38 %
SUMBER DAYA IKAN HILANG
MELUKAI MANUSIA, BAHKAN KEMATIAN 37,38 %
MERUSAK EKONOMI KELUARGA
MENGHAMBAT INVESTASI Sangat Baik Baik Buruk Sangat Buruk
ATURAN HUKUM TERKAIT

UU DARURAT RI No. 12 TH. 1951

UU RI No. 45 TH. 2009 TTG PERIKANAN

UU No. 32 TH. 2009 TTG LINGKUNGAN HIDUP

UU RI No. 7 TH. 2014 TTG PERDAGANGAN

UU RI No. 17 TH 2006 TTG KEPABEANAN

UU RI No. 5 TH 1990 TTG KONSERVASI SDA HAYATI &


EKOSISTEMNYA

78
Subdit IV Dittipidter Bareskrim Polri
KLASIFIKASI HUKUM PENINDAKAN DF
No. Kegiatan Undang-Undang Pasal Sanksi Ket.
Distribusi bahan-bahan berbahaya (amonium • Penjara 10 th PPNS
1. Kepabeanan 102 • Denda Rp. 5 M Bea Cukai
nitrat/ potasium)
• Penjara 4 th
106 • Denda Rp. 10 M
• Polri
• Penjara 1 th
Distribusi bahan-bahan berbahaya (detonator, Perdagangan 109 • PPNS
2. • Denda Rp. 5 M
Perdagangan
sumbu api)
• Penjara 5 th
110 • Denda Rp. 5 M
Darurat 2 Penjara 10 th • Polri

3. Penjualan Amonium, sumbu api, detonator Darurat 2 Penjara 10 th • Polri

4. Bom rakitan nelayan Darurat 2 Penjara 10 th • Polri

Darurat 2 Penjara 10 th

• Penjara 5 th • Polri
Perikanan 85 • Denda Rp. 2 M • PPNS PSDKP
5. Hasil tangkapan ikan gunakan Bom rakitan
• Penjara 10 th • Polri
Lingkungan Hidup 98 • Denda • PPNS LH
Konservasi SDH & • Penjara 10 th • Polri
40 • Denda Rp. 200 jt • PPNS LH
Ekosistemnya

Sumber 79
Subdit IV:Dittipidter
BareskrimBareskrim
Polri Polri
ALAT/BAHAN BERASOSIASI DENGAN DF
PENGAWASAN
PENCEMARAN
PERAIRAN

DIREKTORAT PENGAWASAN PENGELOLAAN


SUMBER DAYA KELAUTAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA
KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DEFINISI DAN PENYEBAB PENCEMARAN PERAIRAN

Apa Itu Pencemaran?


masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan perairan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan perairan tidak sesuai lagi dengan baku mutu
dan/atau fungsinya
Pencemaran
(PP NO. 19/1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LAUT)

Penyebab Terjadinya Pencemaran

Peningkatan kegiatan / aktifitas di daratan ataupun di laut yang tidak memenuhi ketentuan
yang ada dan rendahnya kesadartahuan masyarakat

Menyebabkan pencemaran dan atau kerusakan sumberdaya ikan dan lingkungannya,


serta menimbulkan penyakit

DIREKTORAT PENGAWASAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN


DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DASAR HUKUM PENGAWASAN PENCEMARAN PERAIRAN
“Setiap Orang yang
dengan sengaja di
wilayah pengelolaan
perikanan Republik
KEGIATAN PERIKANAN Indonesia melakukan
Undang-undang No. 31 Tahun 2014 • Unit Pengolahan Ikan (Upi) perbuatan yang
Undang-undang 32 Tahun 2009 • Budidaya mengakibatkan
PermenKP Nomor 17/PERMEN- • Pelabuhan pencemaran dan/atau
KP/2014 • Kapal Perikanan kerusakan sumberdaya
Perdirjen PSDKP no 6/PER-
DIRJENPSDKP/2017
ikan dan/atau
lingkungannya
sebagaimana dimaksud
KEGIATAN NON dalam Pasal 86 ayat (1)
PERIKANAN UU No. 31 tentang
• Tumpahan Minyak
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 • Industri Non Perikanan
Perikanan akan dipidana
Undang-undang 32 Tahun 2009 • Penambangan penjara paling lama 10
Peraturan Presiden Nomor 109 tahun tahun dan denda paling
2006 banyak Rp.
2.000.000.000,-”
DIREKTORAT PPSDK
DASAR HUKUM MENYESUAIKAN UUCK

PP 5 th 2021 PENGAWASAN KBLI DAN NON KBLI

PERMEN KP NO 30 THN 2021 TTG PENGAWASAN RUANG LAUT

UU Cipta Kerja

PERMEN KP NO 26 THN 2021 TTG PENCEGAHAN PENCEMARAN


PERAIRAN, PENCEGAHAN KERUSAKAN, REHABILITASI DAN
PENINGKATAN SUMBERDAYA IKAN DAN LINGKUNGANNYA

PERMEN KP NO 31 THN 2021 PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF DI


BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT PPSDK

Permen KP No 26 Tahun 2021 tentang Pencegahan


Pencemaran, Pencegahan Kerusakan, Rehabilitasi, dan
Peningkatan Sumber Daya Ikan dan Lingkungannya

Dokumen Rencana Pencegahan Pencemaran disusun berdasarkan jenis Pasca


kegiatan dan/atau usaha yang terdiri atas (pasal 6 ayat 5): UU Cipta Kerja,
a. pariwisata; Jenis kegiatan
b. pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya; pada pasal 6 ayat
c. penangkapan, pengangkutan, dan/atau pengolahan ikan; 5 Permen KP No
d. pembudidayaan ikan;
e. UPI;
26 thn 2021
f. bangunan dan instalasi di laut; Menjadi
g. kepelabuhanan; Acuan Objek
h. tambak garam/usaha penggaraman; Pengawasan
i. pertambangan mineral dan batubara; pencemaran
j. transportasi laut;
k. industri;
perairan (Juknis
l. ketenagalistrikan; pengawasannya
m. reklamasi; akan disusun lebih
n. kebocoran sampah padat dan limbah cair dari kegiatan rumah kanjut)
tangga/permukiman;
o. pertanian, perkebunan, dan/atau peternakan; dan
p. kegiatan dan/atau usaha lain yang berpotensi mencemari Sumber
Daya Ikan dan lingkungannya.
DIREKTORAT PPSDK
DIREKTORAT PPSDK

TEKNIS PENGAWASAN LIMBAH AKIBAT UPI

Mengambil sampel air di outlet/saluran


pembuangan air untuk diuji di
Memeriksa kesesuaian Instalasi laboratorium terakreditasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL)
terpasang
Memeriksa kelengkapan dokumen
AMDAL/UKL-UPL, SKP dan Hasil Uji Kualitas
Air Limbah Perusahaan

TEKNIS PENGAWASAN LIMBAH AKIBAT USAHA BUDIDAYA

Mengambil sampel air di outlet/saluran


pembuangan air untuk diuji di
Memeriksa kelengkapan laboratorium terakreditasi
dokumen meliputi AMDAL/UKL-
UPL, SKP
DIREKTORAT PPSDK
TEKNIS PENGAWASAN LIMBAH AKIBAT KAPAL PERIKANAN
DI PELABUHAN PERIKANAN

Memeriksa penangangan limbah (Oli


bekas/sampah padat) pada saat kedatangan
Memeriksa peralatan Pencegahan kapal
Pencemaran Perairan (penampungan oli
bekas /tempat sampah)

TEKNIS PENGAWASAN LIMBAH AKIBAT KAPAL PERIKANAN


DI WPP NRI

Memeriksa cadangan Oli/Oli Bekas/sampah padat pada


kapal perikanan saat patrol di laut (Dugaan)

Memeriksa kondisi perairan pada saat patrol di laut


(Dugaan Pencemaran Perairan)
DIREKTORAT PPSDK

Contoh Pengawasan kasus pencemaran akibat kegiatan perikanan

Kasus : Pencemaran Waduk Jatiluhur 2


Lokasi : Waduk Jatiluhur, Purwakarta Jawa Barat
Informasi Pencemar : Akibat kegiatan pembudidayaan ikan
Tanggal Pelaporan : 1 Februari 2021
Tanggal Peninjauan : 28-30 Januari 2021
Kegiatan : Pengawasan pencemaran perairan dilakukan terhadap pelaku psaha an. Budi (perorangan) di Waduk
Jatiluhur, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Luas area
usaha 1.568 m 2. Jenis kegiatan usaha pembesaran, sistem budidaya keramba jaring apung, jenis ikan
yang dibudidayakan ikan konsumsi (Ikan Mas, Nila, Patin), terdapat sisa dari pemberian pakan. Hasil
pengamatan langsung di perairan yaitu keruh dan bau.
Dampak : Kematian ikan
Dokumentasi :

Tindak Lanjut : Dilakukan pengambilan sampel di 2 titik pada titik koordinat S6032,11’, E107019,59’ dan S6032,12’,
E107019,59’. Diperoleh hasil Titik 1 (di dalam KJA) (PH 7,13, TDS 0,147, DO 0,52), Titik 2 (PH 7,15,
Salinitas 0,11, TDS 0,147, DO 0,55).
Keterangan : Berdasarkan laporan UPT
Kondisi Sekarang :
Pelaksana/PIC : UPT
DIREKTORAT PPSDK

PETA PENGAWASAN PENCEMARAN PERAIRAN


AKIBAT KEGIATAN PERIKANAN TAHUN 2015-2021

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total

Jumlah 9 20 30 57 106 103 27 352


DIREKTORAT PPSDK
DIREKTORAT PPSDK
TEKNIS PENGAWASAN

Melakukan 1. Pendataan waktu, tempat


koordinasi dengan Melakukan dan koordinat kejadian
instansi terkait (KHLK 2. Luas area terkena
& HUBLA & Intansi Pulbaket awal
dampak
terkait )
3. Sumber penyebab
4. Dampak yang terjadi
5. Identifikasi pelaku
6. Koordinasi dengan BLHD
setempat untuk
mengambil sampel air
7. Wawancara dengan
Menyampaikan Hasil Pulbaket kepada masyarakat yang terkena
KLHK untuk ditindaklanjuti bersama dampak
8. Pendataan jumlah
nelayan yang terkena
dampak bila
memungkinkan
DIREKTORAT PPSDK

Contoh Pengawasan kasus pencemaran akibat kegiatan non perikanan


Kasus : Pencemaran akibat tumpahan minyak
Lokasi : Pesisir Kabupaten Karawang, Jawa Barat
Informasi Pencemar : Tumpahan minyak
Tanggal Pelaporan : 21 Februari 2021
Tanggal Peninjauan : 2-4 Maret 2021
Kegiatan : Tindak lanjut laporan pencemaran tumpahan minyak tidak diketahui sumber pencemarannya di pantai
Mutiara, Jalasena, Samudera Baru, Cemarajaya, Pisangan, Tanjungsari, Tirtasari, Karangsari, Singkih,
Sarakan, Pulau Putri, Muara Bungin, Sompek, dan Bakti
Dampak : Aktifitas nelayan
Dokumentasi :

Tindak Lanjut : Penanganan tumpahan minyak oleh PT. Pertamina Hulu Energi. Rapat koordinasi dan peninjauan
lapangan bersama Dinas KP, Dinas LH, Dit. PPSDK, Pertamina, dan Dinas Perikanan Kab. Kawarang.
Menunggu hasil uji lab sampel tumpahan minyak
Keterangan : Berdasarkan laporan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat
Kondisi Sekarang : Hasil uji lab menunjukkan bahwa tumpahan minyak tidak berasal dari PHE (berbeda karakteristik),
dilakukan rapat tindak lanjut tanggal 15 April 2021 untuk mengetahui sumber pencemaran.
Pelaksana/PIC : Rahmatia/Agus Dwiyanto
DIREKTORAT PPSDK

PETA PENGAWASAN PENCEMARAN PERAIRAN


AKIBAT KEGIATAN NON PERIKANAN TAHUN 2015-2021

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total

Jumlah 0 0 9 2 4 3 3 21
TERIMA KASIH
감사합니다.

Anda mungkin juga menyukai