Tumor Orbita
Oleh:
Preseptor :
Penulis
PENDAHULUAN
Definisi tumor adalah pertumbuhan jaringan yang berlebihan dan ireversibel. Tumor
dalam garis besar dapat dibagi menjadi tumor jinak dan tumor ganas. Tumor orbita adalah
tumor yang menyerang bola mata dan sekitarnya, seperti palpebra, otot, nervus optikus, dan
kelenjar lakrimal. Tumor orbita primer adalah tumor yang berasal dari jaringan bola mata dan
sekitarnya sedangkan tumor orbita sekunder adalah metastase dari bagian tubuh yang lain.1
Kejadian tumor orbita sangat jarang,diperkirakan hanya 3,5% - 4% dari
penyakitpatologi pada mata. Tiga tumor orbitateratas pada anak-anak yaitu kista
dermoid,capillary hemangioma dan rhabdomyosarcoma. Tiga tumor orbita teratas padadewasa
yaitu tumor limfoid, cavernoushemangioma dan meningioma.2 Metastase ke orbita
didefenisikan sebagai metastase yang terjadi pada ruang antara bola mata dengan tulang-tulang
orbita. Metastase ke orbita jarang terjadi, hanya sekitar 2-3% pasien dengan keganasan
mengalami metastase ke orbita.3
Tumor orbita dapat disebabkan oleh beberapa faktor resiko seperti paparan ultraviolet,
agen kimia,dan juga faktor genetik yang diyakini memiliki peran dalam pertumbuhan tumor.
Patofisiologi pembentukan tumor atau periokular termasuk proliferasi jaringan sel yang
ireversibel,infiltrasi sel-sel inflamasi, pembentukan kista, deposit dan eksudasi serta
penyebaran darijaringan lain.1 Gejala utama yang muncul adalah proptosisakibat dari efek
massatumor yang membesar.Perubahan pada visus dan lapang pandang,diplopia, gangguan
pergerakan ototekstraokular, atau abnormalitaspada pupildapat diakibatkan dari invasi atau
kompresibagian intraorbita akibat tumor solid.2
Pilihan terapi pembedahan pada tumororbita berdasarkan pada lokasi,
ukuran,demarkasi dan tipe histologi dari lesinya.Terapi yang dipilih hendaknya
menyebabkantrauma paling minimal.Terapipembedahan pada orbita dilakukanmenggunakan
salah satu dari dua tipependekatan yaitu transcranial atau directextracranial.4
1.4 ManfaatPenulisan
Melalui penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat untuk informasi dan
pengetahuan tentang Tumor orbita.
Di ruang orbita terdapat 3 lubang yang dilalui oleh pembuluh darah, serat saraf, yang
masuk ke dalam mata, yang terdiri dari:5
b. Fisura orbita superior yang dialalui oleh v. Oftalmika, N. III, IV, VI untuk otot-otot dan
N.V (saraf sensibel).
c. Fisura orbita inferior yang dialalui oleh nervus, vena, dan arteri infra orbita.
2.2.2 Epidemiologi
Kejadian tumor orbita sangat jarang, diperkirakan hanya 3,5% - 4% dari
penyakit patologi pada mata. Tiga tumor orbita teratas pada anak-anak yaitu kista
dermoid, capillary hemangioma dan rhabdomyosarcoma. Tiga tumor orbita teratas
pada dewasa yaitu tumor limfoid, cavernous hemangioma dan meningioma.7
2.2.3 Etio-Patogenesis
Tumor orbita memiliki multifactorial etiologi dan pathogenesis yang belum di
ketahui dengan pasti. Tumor orbita dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko seperti
paparan sinar ultraviolet, agen kimia dan faktor genetik yang dipercaya berperan dalam
pertumbuhan tumor.
Pembentukan tumor terdiri dari proliferasi jaringan yang irreversible, inflitrasi
dari sel-sel inflamasi, pembentukan kista dan penambahan serta eksudasi serta
penyebaran dari jaringan lain.11
2.2.4 Klasifikasi
Orbital tumor dibagi berdasarkan lokasi asal dan histologi. Berdasarkan lokasi
asalnya, tumor orbita dibagi menjadi : 2,7
1. Lesi primer yaitu lesi yang berasal dari orbita.
2. Lesi sekunder yaitu lesi yang berasal dari perluasan ke orbita dari struktur
lain yang berdekatan contohnya tumor intracranial dan tumor sinus para
nasal.
3. Tumor metastasis
4.
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 6
Sementara itu, berdasarkan tipe histologisnya, tumor orbita dibagi menjadi: 2,7
Tumor epitel yaitu adenocarcinoma, cylindrinoma, karsinoma
Tumor mesenkim yaitu fibroma, lipoma, rhabdomyosarcoma, osteoma dan sarcoma
Tumor vascular yaitu hemangioma dan lymphangioma
Tumor neurogenic yaitu glioma, schwannoma, neurofibroma dan meningioma
Tumor limfatik dan hematogen yaitu limfoma, limfosarcona, limfoma chamartoma dan
plasmocytoma
Tumor developmental yaitu teratoma, kista dermoid dan choristoma
Tumor pigmen yaitu melanoblastoma
2. Pemeriksaan Oftalmologi
Pemeriksaan mata secara teliti sangat diperlukan antara lain :
- Penilaian penglihatan (visus)
- Penilaian struktur palpebral
- Pengamatan terhadap perubahan orbita seperti proptosis, palpasi massa atau
pulsasi.
- Penilaian pergerakan dan posisi bola mata.
- Penilaian permukaan bola mata dan konjungtiva, tekanan bola mata dan kondisi
bagian bola mata khususnya nervus optikus.
− Awalnya pasien merasa penglihatan terganggu dan merasa ada yang mengganjal di
belakang bola matanya. Keluhan disertai dengan penglihatan mata kanan yang
berangsur-angsur menurun. Saat ini pasien megaku tidak dapat melihat dengan mata
kanan
Status Oftalmikus
STATUS
OD OS
OFTALMIKUS
Visus tanpa koreksi 0 20/25
Visus dengan koreksi - -
Refleks fundus (-) (+)
Bulu mata hitam, trikiasis Bulu mata hitam, trikiasis
Silia / supersilia tidak ada, madarosis tidak tidak ada, madarosis tidak
ada ada
Edema (+) Edema (-)
Palpebra superior Hiperemis(+) Hiperemis (-)
Massa (+), ukuran Massa (-)
30x20x10 mm
Lagoltalmus (+)
Edema (+) Edema(-)
Palpebra inferior Hiperemis(+) Hiperemis (-)
Massa (+), ukuran Massa(-)
30x20x10 mm
Lagoltalmus (+)
Secret(+) Secret(-)
Margo Palpebra
Krusta(-) Krusta(-)
Aparat lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal
Kemosis (+), Hiperemis (-), Papil (-),
Konjungtiva Tarsalis Jaringan nekrotik (+)
folikel (-), sikatrik (-)
Kemosis (+), Hiperemis (-), Papil (-),
Konjungtiva Forniks Jaringan nekrotik (+)
folikel (-), sikatrik (-)
Kemosis (+), Hiperemis (-), Injeksi
Jaringan nekrotik (+)
Konjungtiva Bulbii konjungtiva (-), Injeksi
siliar (-)
Sklera Sulit dinilai Warna putih
Gambar
Quoadfunctionam : malam
Seorang pasien laki-laki umur 60 tahun datang kepoli Mata RS Dr. M.Djamil Padang
pada tanggal 27 desember 2019 dengan keluhan mata kanan semakin menonjol sejak 1 bulan
terakhir. Mata yang semakin menonjol bisa disebabkan adanya tumor.8 Mata mulai menonjol
sejak 2 tahun yang lalu. Kemudian mata kanan mengalami pembesaran secara perlahan. Mata
yang semakin lama semakin membesar dapat disebabkan oleh perkembangan tumor yang
cepat.8 Tumor orbita adalah tumor yang menyerang bola mata dan sekitarnya, seperti palpebra,
otot, nervus optikus, dan kelenjar lakrimal.1 Tumor pada orbita merupakan penyakityang
jarang. Semua struktur di orbita dapat berkembang menjadi neoplasma.2 Tumor orbita lebih
sering terjadi pada laki-laki berbanding wanita. Beberapa penelitian di berbagai negara telah
menunjukkan hasil yang berbeda. Penelitian di Singapura terhadap pasien tumor orbita
menunjukkan hasil sebanyak 53,6% pria dan wanita 4n 6,4%. Awalnya pasien merasa
penglihatan terganggu dan merasa ada yang mengganjal dibelakang bola matanya.
Pasien mengeluhkan mata kanan yang berangsur-angsur menurun. Dan sekarang
pasien tidak dapat melihat pada mata kanan. Didapatkan visus sekarang pada mata kanan 0.
Penurunan visus pada pasien dapat disebabkan invasi atau kompresi bagian intraorbita akibat
tumor solid. Pasien mengeluhkan nyeri pada mata kanan sejak 1 bulan ini, bewarna merah dan
berair.pada sakit kepala. Pasien mempunyai kebiasaan merokok yang lama, tumor orbita dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yang dicurigai bisa mendukung pertumbuhan tumor yaitu
faktor genetik, paparan ultraviolet, agen kimia, merokok dan minum minuman beralkohol.
Pasien ini didiagnosis dengan Protrusio bulbi ec tumor orbita. Gejala utama yang
muncul pada tumor orbita adalah proptosisakibat dari efek massa tumor yang
mebesar.Perubahan pada visus dan lapang pandang,diplopia, gangguan pergerakan
ototekstraokular, atau abnormalitas pada pupildapat diakibatkan dari invasi atau
kompresibagian intraorbita akibat tumor solid.Disfungsi kelopak mata dan lagofthalmusatau
disfungsi kelenjar lakrimal dapat menyebabkan keratitis eksposur, keratopatidan penipisan
pada kornea. Diagnosis tumor orbita didapatkan dari hasilanamnesis,pemeriksaan
oftalmologi,pemeriksaan status lokalis tumor, danpemeriksaan penunjang seperti CTScan/MRI
kepala dengan kontras sertapemeriksaan histopatologianatomi.2 Pasien yang tua memiliki
resiko lebih tinggi menderit tumor dibvandingkan lebih muda. Pada pasien ini diberikan
Cendo Litter, Levofloxacin, dan Cloramphenicol 3 x 500 mg. Dan direncanakan unbtuk
dilakukan biopsi. Prognosis pada pasien ini quoadvitam dubia ad bonam, quoad sanationam
4. Hassler W, Unsold R dan Schick U. Orbital Tumors: Diagnosis and Surgical Treatment.
Dtsch Arztebl. 2007;104(8): 496-501.