Anda di halaman 1dari 6

TELAAH

JURNAL

Nama Brylian Wily Marcelino Malota


NIM 502210003
Judul Jurnal/Artikel Pengaruh Pola Makan Terhadap Potensi Resiko Penyakit Diabetes Melitus
Penulis Arikha Ayu Susilowati, Kuncara Nata Waskita
Publikasi Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Vol 5.No.1 Juni 2019
Avaiable online at www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi
Penelaah Brylian Wily Marcelino Malota
Tanggal Telaah 23 April 2023
*jurnal internasional tetap ditelaah dengan menggunakan bahasa Indonesia

DESKRIPSI
Tujuan Utama Penelitian: JURNAL
Untuk mengetahui faktor-faktor pola hidup yang berhubungan dengan diabetes melitus

Hasil Penelitian: (narasikan)


Berdasarkan karakteristik jenis kelamin laki-laki memiliki resiko 2,48 kali sehingga laki-laki
memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan perempuan. Untuk usia, usi diatas 50 tahun
sebesar 2,16 kali, ini dikarenakan peningkatan umur akan berdampak pada penurunan fungsi
organ tubuh yang salah satunya kemampuan tubuh dalam memproduksi insulin. Faktor lain
seperti pendidikan, pekerjaan, olahraga dan index masa tubuh tidak memberikan korelasi
yang signifikan dikarenakan tidak adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan keadaan
kadar gula darah. Faktor konsumsi makanan asin memiliki resiko 2,62 kali dan 65%
responden yang mengkonsumsi makanan asin mendapatkan DM. Sedangkan responden yang
mengkonsumsi makanan manis dan berlemak memiliki resiko rebih rendah terkena DM,
makanan manis memiliki resiko 0,38 kali sedangkan konsumsi berlemak memiliki resiko
0.39 kali.
Kesimpulan Penelitian:
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa faktor signifikan yang
menghubungkan DM adalah jenis kelamin, umur, dan pola makan. Untuk pola konsumsi
makanan asin berisiko 2,62 kali terkena DM sedangkan konsumsi manis dan berlemak
berisiko lebih rendah terkena DM.
TELAAH
Fokus Utama Penelitian: JURNAL
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin dan umur. Laki-laki memeliki resiko yang lebih
besar dibandingkan dengan perempuan yaitu 2,48 kali lebih beresiko. Penelitian juga
menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes melitus adalah laki-laki dibanding perempuan.
Faktor resiko diabetes adalah jenis kelamin, umur, obesitas, riwayat keluarga, aktifitas fisik, pola
makan, dan merokok. Jenis kelamin dan umur adalah faktor yang tidak bisa dimodifikasi. Pada
umur diatas 50 tahun, angka kejadian diabetes melitus meningkat sebesar 2,16 kali lebih tinggi.
Meningkatnya umur akan berdampak pada penurunan fungsi dari organ tubuh salah satunya
adalah kemampuan tubuh dalam memproduksi insulin sehingga mengganggu metabolisme
glukosa
Faktor lain seperti pendidikan, pekerjaan, olah raga dan IMT tidak memberikan korelasi
yang signifikan. Konsumsi makanan berlemak dan manis memberikan hubungan yang signifikan
dengan angka diabetes melitus. Penambahan minyak dan santan menjadi parameter dalam
makanan berlemak. Minyak dan santan adalah makanan yang memiliki kadar lemak yang cukup
tinggi. Persentase konsumsi responden pada makanan asin, berlemak, dan manis yaitu 48%, 16%,
dan 50%. Persentase yang mengkonsumsi makanan asin dan manis hampir sama, sedangkan yang
menkonsumsi lemak lebih kecil. Konsumsi makanan asin memiliki resiko sebesar 2,62 kali. 65%
responden dari seluruh responden yang mengkonsumsi makanan asin mendapatkan diabetes
melitus. Natrium merupakan zat terbesar dalam makanan asin yang mengakibatkan retensi cairan
dan menyebabkan hipertensi dan hipertensi adalah salah satu faktor resiko diabetes melitus. Pada
responden sebesar 38% menderita hipertensi. Komplikasi yang umum pada penderita diabetes
melitus adalah gangguan mata, penyakit kardiovaskular, gangguan saraf dan ginjal. Penyakit
kardiovaskular merupakan penyebab tersbesar pengeluaran biaya pada penderita diabetes melitus.
ELEMEN YANG MEMENGARUHI TINGKAT KEPERCAYAAN SUATU
PENELITIAN
1. Gaya Penulisan
Sistematika Sistematika penulisan disusun dengan rapi, namun rumusan masalah
Penulisan belum tercantum dan tujuan penelitian seharusnya dipisah dari
pendahuluan agar lebih jelas dan. Tujuan penelitian merupakan hal yang
penting karena dengan adanya tujuan penelitian akan dapat diketahui arah
dari penyusunan sebuah karya ilmiah tersebut..
Tata Bahasa Tata bahasa dalam penelitian ini mudah dibahami dan penulisan sudah
sesuai dengan kaidah
2. Penulis
Kualifikasi Penulis dalam penelitian ini berasal dari Jurusan Farmasi, STIKES Bhakti
Penulis Husada Muli, Indonesia. Dan tidak ada keterangan lebih lanjut tentang
peneliti, seperti status peneliti sebagai mahasiswa atau sebagai staf.
3. Judul
Kelebihan Judul tersebut sudah cukup jelas, dan tidak ambigu. Judul merupakan
wajah yang dilihat terlebih dahulu sebelum melihat isi menelitian, dengan
melihat judul saja pembaca sudah dapat membuat konsep pikiran apa saja
yang dibahas dalam penelitian tersebut

Kekurangan Dalam karya tulis penelitian ini judulnya belum dicantumkan tempat
penelitian.
4. Abstrak
Kelebihan Abstrak dalam penelitian ini sudah mencakup masalah utama yang diteliti
dan ruang lingkupnya, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh dan
kesimpulan utama serta saran yang diajukan sudah cukup baik.
Kekurangan Saran hanya ditujukan kepada remaja saja. Sedangkan untuk peneliti
selanjutnya belum dicantumkan.
ELEMEN YANG MEMENGARUHI KEKUATAN SUATU
PENELITIAN
Tujuan dan Masalah Penelitian:
Masalah dan tujuan dalam peneltian ini tidak nampak karena memang kurang ditampakkan.

Konsistensi Logis (Sistematika penulisan):


Penulisan jurnal sudah menggunakan analitis kritis berdasarkan literatur yang ada dengan
membandingkan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya dengan hasil yang didapatkan
oleh penulis. Terdapat jurnal yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini
dan buku – buku yang digunakan sudah cukup relevan sehingga dapat digunakan dalam
penyusunan penelitian ini.
Kerangka Teori:
Seharusnya ada dalam penelitian, namun dalam penelitian ini tidak dicantumkan

Pertanyaan penelitian dan Hipotesis:


Belum dicantumkan

Sasaran:
Sasaran penelitian tidak dijelaskan

Pertimbangan Ethical:
Dalam penelitian ini tidak terdapat etika yang dianut atau yang digunakan dalam penelitian
yang seharusnya ada dalam sebuah penelitian.
Definisi Operasional:
1. Jenis kelamin adalah perbedaan bentuk, sifat dan jenis makhluk hidup. Pada penelitian ini
dikategorikan sebagai: laki-laki dan perempuan.
2. Pekerjaan adalah aktivitas mata pencaharian yang dimiliki oleh responden. Pada penelitian
ini dikategorikan sebagai: bekerja dan tidak bekerja.
3. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan ilmu seseorang. Pada
penelitian ini dikategorikan sebagai: rendah dan tinggi.
4. IMT (indeks massa tubuh) adalah berhubungan status gizi responden yang didapatkan dari
rumus: berat badan dibagi tinggi badan (dikuadratkan). Kemudian hasilnya dapat
dikategorikan tidak normal jika <18,5 dan ≥ 23,0 kg/m2.
5. Olahraga adalah suatu bentuk fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan
tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Pada
penelitian ini dikategorikan: ya dan tidak.
6. Makanan manis adalah jenis makanan yang mengandung gula, yang memiliki nutrisi rendah
namun kalori tinggi. Pada penelitian ini dikategorikan: konsumsi dan tidak konsumsi.
7. Makanan asin merupakan jenis makanan yang memiliki kandungan garam tinggi. Pada
penelitian ini dikategorikan: konsumsi dan tidak konsumsi.
8. Makanan berlemak merupakan jenis makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi. Pada
penelitian ini dikategorikan: konsumsi dan tidak konsumsi.

METODE
Desain Penelitian:
Jenis penelitian ini menggunakan analitik korelatif dan menggunakan pendekatan cross
sectional. Penelitian ini menjelaskan tentang hubungan antara variabel jenis, jumlah, dan jadwal
makan dengan kadar gula darah pasien DM. Pendekatan cross sectional mengumpulkan variabel
dependent dan variabel independent dalam waktu yang bersamaan dan secara langsung.
Populasi dan Sampel
Populasi Populasi pada penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus yang
menjalani rawat jalan di rumah sakit di Madiun.
Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus yang
menjalani rawat jalan di RS di Madiun sejumlah 100 orang.
Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling.
Penentuan Besar Sampel Berdasarkan pada kebutuhan, yaitu sampel yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti pada rentang penelitian.

Jelaskan Cara Pemilihan, Teknik Pengambilan, dan Penentuan Besar Sampel:


Prosedur pengumpulan data dilakukan sebagai berikut:
a. Penjelasan terkait maksud dan tujuan penelitian kepada responden dan meminta persetujuan
dengan mendatangi informed concent
b. Penjelasan mengenai tata cara pengisian kuesioner
c. Pencatatan hasil pengukuran pada formulir lembar penelitian
d. Pencatatan rekam medis pasien terkait tentang hasil laboratorium pemeriksaan gula darah 2
jam setelah makan.
Variabel Penelitian:
a. Pasien dewasa usia lebih dari 17 tahun
b. Pasien diabetes mellitus tanpa penyakit penyerta
c. Pasien yang menjalani rawat jalan di RS Madiun
d. Pasien diabetes mellitus dengan penyakit penyerta
Instrumen yang Digunakan:
Pada penelitian ini, Proses pengumpulan data primer dan data sekunder dilakukan menggunakan
kuisioner.

DATA ANALISIS
Analisis statistik yang digunakan: (HASIL)
a. Data Univariat
Data Univariat dilakukan untuk menjelaskan gambaran jadwal, jumlah, jenis makan dan
kadar gula darah.
b. Data Bivariat
Data bivariat digunakan untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel independen
(jumlah, jadwal, dan jenis makan) dengan variabel dependen (kadar gula darah).
Hasil Penelitian: (lampirkan tabel dari jurnal asli)

PEMBAHASAN TEMUAN HASIL PENELITIAN


Kelebihan Pembahasan sudah baik dan jelas dan juga menyertakan tabel. Bentuk tabel
terbuka dengan kepala tabel dan penjelasan tablet yang jelas. Penjelasan
secara padat/konkrit mengenai variabel yang dimunculkan pada hasil
penelitian
Kekurangan Lebih diperibaiki tanda baca, spasi, dan simbol-simbol

KESIMPULAN DAN SARAN


Kelebihan Isi kesimpulan peneliti menjadi jawaban dari tujuan penelitian walaupun
tujuan tidak disertakan. Dapat dilihat bahwa kesimpulan yang dituliskan
cukup jelas dan padat serta memuat sedikit penjelasan terkait sebab akibat
dari hasil yang didapat.
Kekurangan Peneliti belum memberikan saran kepada peneliti selanjutnya, akan lebih
bagus lagi dapat memuat saran yang bermanfaat bagi pada penelitian
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai