PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN
SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 1/PER-DJPSDKP/2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS
PENGAWASAN DISTRIBUSI IKAN DAN HASIL PERIKANAN YANG MASUK
KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
408);
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN
SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN DISTRIBUSI IKAN
DAN HASIL PERIKANAN YANG MASUK KE DALAM
WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan:
1. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari
siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.
2. Hasil Perikanan adalah ikan yang ditangani, dan/atau diolah
dan/atau dijadikan produk akhir yang berupa ikan segar, ikan beku,
dan olahan lainnya untuk konsumsi manusia dan/atau pakan.
3. Bahan Baku Pakan Ikan adalah sumber bahan yang berasal dari
nabati maupun hewani yang telah diolah dan dipergunakan sebagai
komposisi Pakan Ikan.
4. Pakan Ikan adalah bahan makanan tunggal atau campuran baik yang
diolah maupun tidak yang diberikan pada ikan untuk kelangsungan
-4-
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Direktur Jenderal ini adalah sebagai
dasar dan acuan bagi Pengawas Perikanan dalam melaksanakan tugas
pengawasan Distribusi Ikan dan Hasil Perikanan yang masuk ke
dalam Wilayah Negara Republik Indonesia, sesuai dengan
peruntukannya.
(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Direktur Jenderal ini guna
terciptanya satu kesepahaman Pengawas Perikanan dalam
melaksanakan tugas pengawasan Distribusi Hasil Perikanan yang
masuk ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia, sesuai dengan
peruntukannya.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3
Ruang lingkup Peraturan Direktur Jenderal ini meliputi :
a. Maksud dan Tujuan;
b. Lokasi dan Objek Pengawasan;
c. Teknis dan Tata Cara Pengawasan;
d. Tindak Lanjut dan Pelaporan; dan
e. Penutup.
BAB IV
LOKASI DAN OBJEK PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Lokasi Pengawasan
Pasal 4
Lokasi pengawasan distribusi ikan dan hasil perikanan yang masuk ke
dalam Wilayah Negara Republik Indonesia meliputi:
a. Unit Pengolahan Ikan (UPI);
b. Kawasan Berikat dan Fasilitas KITE;
c. Gudang penyimpanan/penampungan yang terdiri dari:
1) Coldstorage untuk menyimpan/menampung umpan, bahan baku,
dan/atau hasil pengolahan ikan; atau
2) Gudang kering untuk menyimpan/menampung pakan dan bahan
baku pakan dan/atau bahan baku obat ikan, obat ikan, dan/atau
sampel obat ikan, bahan penolong industri; atau
-8-
BAB V
TEKNIS DAN TATA CARA PENGAWASAN
Pasal 6
Teknis Pengawasan
(1) Pengawas Perikanan melakukan pengawasan terhadap distribusi ikan
dan hasil perikanan yang masuk ke dalam Wilayah Negara Republik
Indonesia.
(2) Pengawas Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
dilengkapi:
a. surat tugas dari pimpinan unit kerja;
b. sarana dan prasarana pengawasan; dan
c. pakaian seragam dinas disertai atribut sesuai aturan perundang-
undangan yang mengatur seragam Pengawas Perikanan.
(3) Sarana dan prasarana pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2)
huruf b meliputi:
a. Form Pengawasan;
b. Peralatan penunjang yang diperlukan, antara lain: alat komunikasi
dan pengolah data, alat pengaman/keselamatan diri, dan kamera.
(4) Pengawas Perikanan dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), dapat berkoordinasi dengan pihak-pihak yang
terkait.
-10-
Pasal 7
Pengawasan distribusi ikan dan hasil perikanan yang masuk ke Wilayah
Negara Republik Indonesia dilakukan terhadap obyek pengawasan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dengan memeriksa
kesesuaian peruntukan di lapangan.
Pasal 8
Pemeriksaan kesesuaian peruntukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 dilakukan dengan memeriksa:
a. kesesuaian laporan hasil realisasi impor;
b. kesesuaian peruntukan pemindangan;
c. kesesuaian peruntukan umpan;
d. kesesuaian peruntukan hotel, restoran dan katering (horeka);
e. kesesuaian peruntukan pasar modern;
f. kesesuaian peruntukan bahan pengkayaan makanan/ fortifikasi;
g. kesesuaian peruntukan produk olahan berbasis daging lumatan;
h. kesesuaian peruntukan pengalengan ikan;
i. kesesuaian peruntukan bahan baku ikan untuk diolah dan diekspor
kembali;
j. kesesuaian peruntukan pakan ikan;
k. kesesuaian peruntukan pemasukan bahan baku obat ikan, obat ikan,
dan/atau sampel obat ikan;
l. kesesuaian peruntukan calon induk, indukan, benih ikan, dan/atau
inti mutiara; dan
m. kesesuaian peruntukan untuk kawasan berikat dan fasilitas KITE.
Pasal 9
Tata Cara Pengawasan
Bagian Pertama
Tata Cara Pengawasan Secara Umum
Pelaksanaan kesesuaian peruntukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 huruf a dilakukan melalui:
a. koordinasi dan penyampaian informasi kepada pelaku usaha sebelum
dilakukan pemeriksaan agar menyiapkan dokumen yang diperlukan;
b. identifikasi lokasi tempat tujuan distribusi sebagaimana tertera di
dalam data laporan realisasi;
c. pemeriksaan dokumen perizinan yang disesuaikan dengan data
realisasi impor yang dilaporkan;
-11-
Pasal 10
Bagian Kedua
Tata Cara Pengawasan Secara Khusus
Pelaksanaan pemeriksaan kesesuaian peruntukan distribusi ikan dan
hasil perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b sampai
dengan m meliputi:
a. Peruntukan pemindangan dilakukan melalui:
1) pencatatan total ikan impor yang terealisasi;
2) pencatatan rencana realisasi/tujuan distribusi;
3) pencatatan realisasi tujuan distribusi;
4) pemeriksaan dan pencatatan jenis dan jumlah ikan yang digunakan;
5) analisa kesesuaian rencana realisasi dan realisasi distribusi di
lapangan; dan
6) analisa dan perhitungan kesesuaian peruntukan ikan impor yang
masuk dengan realisasi di lapangan.
1) pemeriksaan dan pencatatan jenis, jumlah dan asal ikan impor yang
diolah untuk dikonsumsi dan/atau dipasarkan; dan
2) analisa kebutuhan jenis dan jumlah ikan impor yang diolah untuk
dikonsumsi dan/atau dipasarkan.
6) analisa dan perhitungan jenis dan jumlah bahan baku ikan yang
digunakan dengan jumlah ikan kaleng yang dihasilkan; dan
7) analisa dan perhitungan rendemen yang dihasilkan dari bahan baku
yang digunakan dan pemanfaatannya di lapangan.
Pasal 11
(1) Pemeriksaan kesesuaian peruntukan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 dituangkan ke dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan.
(2) Bentuk dan Format Berita Acara Hasil Pemeriksaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I sampai dengan
-15-
Pasal 12
(1) Dalam hal terdapat penolakan pemeriksaan oleh pelaku usaha,
pengawas perikanan wajib menuangkan ke dalam Berita Acara
Penolakan Pemeriksaan.
(2) Bentuk dan Format Berita Acara Penolakan Pemeriksaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran VII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal
ini
BAB VI
TINDAK LANJUT DAN PELAPORAN
Bagian Satu
Tindak Lanjut
Pasal 13
(1) Hasil pengawasan distribusi ikan dan hasil perikanan yang masuk ke
dalam Wilayah Negara Republik Indonesia dituangkan dalam bentuk
laporan hasil pengawasan.
(2) Dalam hal laporan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditemukan atau diduga adanya ketidakpatuhan pelaku usaha dalam
menjalankan usahanya, digunakan sebagai dasar untuk menjatuhkan
sanksi administratif.
(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud ayat (2) berupa:
a. Surat Peringatan;
b. Paksaan pemerintah yang terdiri dari:
1) penghentian kegiatan pengolahan;
2) penyegelan tempat usaha pengolahan; dan/atau
3) tindakan lain yang bertujuan untuk menghentikan pelanggaran
dan tindakan memulihkan kelestarian sumber daya.
c. Pembekuan RPHP /izin;
d. pencabutan RPHP /izin;
e. Black List – tidak akan diberikan RPHP untuk periode kedepan atau
pencabutan dokumen lainnya bagi pelaku usaha; dan/atau
f. denda administrasi.
(4) Pengenaan sanksi administratif berupa paksaan pemerintah
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf b dilakukan
oleh Pengawas Perikanan.
-16-
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Nomor 14/PER-DJPSDKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengawasan
Distribusi Hasil Perikanan yang Masuk Ke Dalam Wilayah Negara Republik
Indonesia, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 16
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN
SUMBER DAYA KELAUTAN DAN
PERIKANAN
ttd.
Arif Hidayatullah
-18-
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 1/PER-DJPSDKP/2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
DISTRIBUSI IKAN DAN HASIL PERIKANAN
YANG MASUK KE DALAM WILAYAH NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
4 Dokumen
Perizinan …………………………………………………………………………………
lainnya
5 Dokumen KI- a) Nomor : ……………………………………………
D12
1. Tanggal Terbit : ………………………………………….
2. Negara Asal : …………………………………………..
3. Pintu Pemasukan : …………………………………………..
4. Peruntukan : …………………………………………..
b) Nomor : ……………………………………………..
1. Tanggal Terbit : …………………………………………….
2. Negara Asal : ……………………………………………..
3. Pintu Pemasukan : ……………………………………………..
4. Peruntukan : ……………………………………………..
c) Dst
6 Total Ikan Impor terealisasi (berdasarkan KI-D12)
dst
7 Informasi Rencana Distribusi/ Realisasi
Sisa yang
belum
Rencana Hasil terealisasi di
Realisasi
No Tujuan Pemeriksaan tempat
Distribusi
Distribusi lapangan*) penyimpanan
2 Nama : Nama :
Alamat : Alamat :
No Tlp : No Tlp :
Peruntukan : Peruntukan :
Dst Dst
dst
-20-
dst
b. Umpan
Informasi Kapal Informasi Ikan Impor
Ikan yang dimanfaatkan Hasil
Nama No. SIPI Pemeriksaan
No Keterangan
dan dan Jumlah Di
Jenis
Ukuran Masa (kg) Lapangan*)
Kapal Berlaku
1. Sesuai/Tidak
sesuai
2.
dst
Tempat, Tanggal
Pengawas Perikanan
Penanggung Jawab Importir
(Nama Pengawas)
(Nama, TTD dan Stempel) NIP...........................
Keterangan:
a. Form ini digunakan pengawas perikanan pada saat melakukan
pemeriksaan pemasukan hasil perikanan sesuai dengan Rekomendasi
Pemasukan Hasil Perikanan SELAIN sebagai Bahan Baku dan Bahan
Penolong Industri sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 58/Permen-KP/2018 tentang Rekomendasi Pemasukan
Hasil Perikanan selain sebagai Bahan Baku dan Bahan Penolong Industri.
-21-
ttd.
4 Pintu
Pemasukan ………………………………………………………………………..
b. Nomor : …………………………
1. Tanggal Terbit : ………………………….
2. Negara Asal : ………………………….
3. Pintu Pemasukan : ………………………….
4. Peruntukan : …………………………
a. Dst
7 Total Ikan Jenis Ikan Jumlah Ket
Impor (Kg)
terealisasi
1
(Berdasarkan
KID12)
2
Dst
a. Alat
Pembekuan
b. Gudang
Penyimpanan
c. Alat
Pengolahan
d. Gedung/
Ruang
Pengolahan
-24-
9. Kapasitas Pengolahan :
b.
c.
10 Operasional Perusahaan
Operasional Jumlah Jumlah Tenaga Kerja
Kerja Hari
kerja/bulan
Pegawai Harian/boron Kontrak/
Tetap gan Asing
………… ………… orang ………… orang
orang
11 Catatan Produksi
Produksi per
Asal Bahan
periode/saat Bentuk Rendemen KET
Baku
pemeriksaan
a. ……. Kaleng Diisi sesuai a. Lokal : ….
b. …….. Dozen dengan Ton
pindang bentuk (Berdasarkan
olahan yang data serapan
c. ……… Kg dihasilkan ikan local)
daging lumatan
(kaleng,
b. Impor : …..
Bakso,
Ton
pindang dll)
Berdasarkan
Jumlah Total
Ikan Impor
terealisasi
sesuai -
KID12 )
Hasil Analisa, berdasarkan pemeriksaan dokumen perizinan, Sertifikat
Pelepasan dan Pemeriksaan Kesesuaian Peruntukan di lapangan: (diisi (v)
sesuai dengan hasil pemeriksaan)
Sesuai antara jenis, jumlah, pintu pemasukan dan peruntukan
Tidak sesuai antara jenis, jumlah, pintu pemasukan dan peruntukan
Catatan (bila diperlukan)
Tempat, Tanggal
Penanggung Jawab Pengawas Perikanan
Importir
Keterangan:
a. Form ini digunakan pengawas perikanan pada saat melakukan pemeriksaan
pemasukan peruntukan:
i. Pemindangan;
ii. Pengalengan;
iii. Produk olahan berbasis daging lumatan; dan
iv. Bahan baku ikan untuk diolah dan diekspor kembali
b. Form pengawasan ini dapat digunakan pada saat pemeriksaan pemasukan
hasil perikanan di importir yang berada selain di Kawasan Berikat (KB) atau
Penerima fasilitas Kemudahan Ekspor Tujuan Impor (KITE)
c. Informasi yang diperoleh di dalam form pengawasan ini kemudian akan
dituangkan ke dalam Form Kendali sebagaimana tercantum pada Lampiran
VII Peraturan Direktur Jenderal ini.
*) Coret yang tidak perlu
ttd.
Arif Hidayatullah
-26-
LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 1/PER-DJPSDKP/2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
DISTRIBUSI IKAN DAN HASIL PERIKANAN
YANG MASUK KE DALAM WILAYAH NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
8 Kapasitas
penyimpanan (Cold
Storage)
ttd.
Arif Hidayatullah
-29-
LAMPIRAN IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 1/PER-DJPSDKP/2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
DISTRIBUSI IKAN DAN HASIL PERIKANAN
YANG MASUK KE DALAM WILAYAH NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
(Nama Pengawas)
NIP.................................
(Nama, TTD dan Stempel)
-31-
Keterangan:
a. Form ini diisi oleh pengawas perikanan pada saat melakukan pemeriksaan
pemasukan calon induk, induk, benih ikan, inti mutiara dan komoditas ikan
hidup lainnya sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 56/Permen-KP/2018 tentang Rekomendasi Pemasukan
Calon Induk, Induk, Benih Ikan dan/atau Inti Mutiara.
b. Informasi yang diperoleh di dalam form pengawasan ini kemudian akan
dituangkan ke dalam Form Kendali sebagaimana tercantum pada Lampiran
VII Peraturan Direktur Jenderal ini.
ttd.
Arif Hidayatullah
-32-
LAMPIRAN V
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 1/PER-DJPSDKP/2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
DISTRIBUSI IKAN DAN HASIL PERIKANAN
YANG MASUK KE DALAM WILAYAH NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
10 Kapasitas Pengolahan
Kapasitas Produksi / Bulan
Jenis Produksi Terpasang Terpakai Utilitas Keterangan
(Ton) (Ton) (%)
a.
b.
Dst
11 Catatan Produksi
Rendemen Asal Bahan Baku
Produksi per (%) dari Merk
Bentuk
periode/saat Bahan Ikan Ikan Dagang
Produk
pemeriksaan Baku/Raw Impor Lokal
material
a. ……… Diisi
sesuai
dengan
bentuk
olahan
yang
dihasilkan
(pasta, dll)
b. ………
Dst
12 Pintu
Pemasukan
13 Jumlah Total
Produksi
(Tahun)
14 Tujuan Tujuan Pemasaran
Pemasaran Luar Bentuk Dalam
Bentuk Produk
Negeri Produk Negeri
1.
2.
15 Identifikasi Alamat Status
Instalasi Kapasitas
(Sewa/Hak
Karantina Ikan Penyimpanan
Milik
(IKI) (ton)
sendiri)
1.
2.
Dst
16 Jumlah Pekerja Tetap : :……orang - Pekerja Lepas :……orang
Karyawan - Pekerja asing:……orang
-34-
Tempat, Tanggal
Penanggung Jawab
Pengawas Perikanan
Importir
(Nama Pengawas)
(Nama, TTD dan NIP.................................
Stempel)
-35-
Keterangan:
Form pengawasan ini dapat digunakan pada saat pemeriksaan pemasukan
bahan baku ikan untuk diolah dan diekspor kembali di importir yang berada
di Kawasan Berikat atau Penerima fasilitas Kemudahan Ekspor Tujuan Impor
sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
131/PMK.04/2018 tentang Kawasan Berikat.
ttd.
Arif Hidayatullah
LAMPIRAN VI
-36- PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 1/PER-DJPSDKP/2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
DISTRIBUSI IKAN DAN HASIL PERIKANAN
YANG MASUK KE DALAM WILAYAH
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KOP INSTANSI
FORMAT KENDALI
PENGAWASAN IMPOR/PEMASUKAN IKAN DAN HASIL PERIKANAN
Nama Importir :
Nama Penanggung Jawab :
Alamat Kantor dan No Hp (aktif) :
Alamat Tempat Penyimpanan Ikan Impor :
Nomor :
Jumlah
Jenis hasil No dan
Nomor Form Hasil Total
perikanan Realisasi Sisa Tanggal Tanggal Hasil Nama
No Pemeriksaan yang di Peruntukan Keterangan
yang (Kg) (Kg) Pemeriksaan Sertifikat Analisa Pengawas
Impor/Pemasukan impor
diimpor Pelepasan
(Kg)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1.
2.
dst
Keterangan :
a. Form kendali diisi oleh pengawas perikanan dan digunakan untuk penyusunan data base pengawasan distribusi hasil perikanan yang masuk ke dalam
Wilayah Negara Republik Indonesia. SATU FORMAT KENDALI UNTUK SATU IMPORTIR DAN SATU FORM HASIL PEMERIKSAAAN PEMASUKAN/ IMPOR
IKAN/ HASIL PERIKANAN
b. Form Kendali digunakan khusus untuk merekapitulasi hasil pengawasan yang tertuang di dalam form pengawasan pada Lampiran II, III, IV, dan V.
-37-
Keterangan:
(1) Nomor urut;
(2) Nomor form hasil pemeriksaan impor/pemasukan ikan/hasil perikanan;
(3) Jenis ikan/hasil perikanan yang diimpor;
(4) Jumlah total ikan/hasil perikanan yang diimpor;
(5) Jumlah ikan/hasil perikanan yang teralisasi;
(6) Sisa ikan/hasil perikanan yang belum teralisasi;
(7) Peruntukan ikan impor di lapangan;
(8) Tanggal dilakukan pemeriksaan oleh pengawas perikanan;
(9) Nomor dan tanggal sertifikat pelepasan yang diterbitkan oleh BKIPM;
(10) Hasil analisa pengawas perikanan (bila dibutuhkan);
(11) Nama pengawas perikanan yang melakukan pemeriksaan di lapangan;
(12) Keterangan yang dibutuhkan untuk melengkapi hasil pemeriksaan.
ttd.
Arif Hidayatullah
-38-
LAMPIRAN VII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR 1/PER-DJPSDKP/2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN
DISTRIBUSI IKAN DAN HASIL PERIKANAN
YANG MASUK KE DALAM WILAYAH NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
FORMAT
BERITA ACARA PENOLAKAN PEMERIKSAAN
a. ………………………………………………………………………………….
b. ………………………………………………………………………………….
c. Dst
Tempat, Tanggal
Penanggung Jawab Pengawas Perikanan
Importir
ttd.