Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING


PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR 11/PER-DJPDSPKP/2020

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH


PEMBANGUNAN SENTRA KULINER TAHUN 2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING


PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti pasal 15


Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
60/PERMEN-KP/2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum
Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah
di Kementerian Kelautan dan Perikanan, perlu
menyusun Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan
Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun
2020;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan tentang
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah
Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4433);
2. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019
tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 203);
3. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015
tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 111) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017
-2-

tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden


Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1746);
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum
Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah
di Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
2153) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
60/PERMEN-KP/2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum
Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah
di Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1777);
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 220) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
7/PERMEN-KP/2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 317);
-3-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN


DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN
BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN SENTRA
KULINER TAHUN 2020.

Pasal 1
Menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah
Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.

Pasal 2
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra
Kuliner sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan sebagai
pedoman bagi satuan kerja Lingkup Direktorat Pemasaran, Direktorat
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Dinas
Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang menangani urusan kelautan dan
perikanan, dan Penyuluh Perikanan serta para pelaku usaha perikanan
dalam penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner.

Pasal 3
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 6 Januari 2020
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN
DAYA SAING PRODUK KELAUTAN
DAN PERIKANAN

ttd.
AGUS SUHERMAN

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti
Lampiran I : Peraturan Direktur Jenderal
Peningkatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 11/PER-DJPDSPKP/2020
tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan
Bantuan Pemerintah Pembangunan
Sentra Kuliner Tahun 2020

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negera maritim mempunyai kekayaan perikanan
yang sangat berlimpah dan wisata bahari yang sangat potensial. Berbagai
jenis kekayaan laut oleh masyarakat setempat telah diubah menjadi
berbagai masakan maupun makanan olahan yang khas. Sebagai contoh
pempek Palembang, kerupuk amplang, bandeng presto, ikan bakar, sop
kepala kakap, ikan asam padeh, dan lain-lain merupakan makanan yang
terkenal dan sangat digemari oleh masyarakat. Di banyak lokasi dijumpai
restoran besar/kecil maupun warung tenda yang menyediakan masakan
laut (seafood) yang tidak pernah sepi pembeli. Gambaran tersebut
menunjukkan bahwa kuliner hasil perikanan merupakan salah satu
jenis kuliner yang berpotensi untuk terus dikembangkan yang mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan konsumsi
hasil perikanan bagi masyarakat.
Wisata kuliner kini tumbuh mengikuti perkembangan zaman dan
menjadi daya tarik tersendiri yang menyebabkan orang-orang mau
berkunjung ke suatu kota. Disadari atau tidak bahwa keberadaan suatu
lokasi sentra kuliner mampu menggerakkan perekonomian lokal. Wisata
kuliner saat ini menjadi sebuah jenis wisata yang sangat banyak
dampaknya bagi perkembangan suatu daerah. Untuk itu perlu dikelola
secara profesional. Rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat antara
lain disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor sosial budaya,
kurangnya pengetahuan mengenai manfaat makan ikan maupun tingkat
penerimaan akan produk perikanan yang belum menjangkau daerah-
daerah tertentu, serta daya beli masyarakat yang masih rendah, serta
sarana prasarana pemasaran yang kurang memadai, baik kualitas
maupun kuantitasnya.

B. Tujuan
1. Tujuan pemberian Bantuan Pemerintah dalam pembangunan Sentra
Kuliner tahun 2020, antara lain:
a. menyediakan sarana Sentra Kuliner untuk masyarakat sekitar;
dan
b. meningkatkan edukasi dan promosi produk perikanan.
-2-

2. Sasaran
Terbangunnya 3 (tiga) unit Sentra Kuliner di tahun 2020.
3. Indikator keberhasilan
Terlaksananya Sentra Kuliner dengan tingkat okupansi kios 100%
(seratus persen) pada tahun pertama.

C. Pengertian
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan,
kelompok masyarakat, atau lembaga pemerintah/nonpemerintah.
2. Sentra Kuliner adalah tempat yang menjadi pusat penyediaan
makanan yang berbahan dasar dari hasil kelautan dan perikanan
beserta fasilitas pendukungnya.
3. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan.
4. Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota adalah satuan kerja perangkat
daerah di Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
di bidang kelautan dan Perikanan.
-3-

BAB II
PEMBERI, BENTUK, RINCIAN JUMLAH, PERSYARATAN PENERIMA, TATA
KELOLA PENCAIRAN DANA DAN PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH

A. PEMBERI BANTUAN PEMERINTAH


Satuan kerja pemberi Bantuan Pemerintah berupa pembangunan
Sentra Kuliner adalah Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

B. BENTUK BANTUAN PEMERINTAH


1. Jenis Bantuan Pemerintah
Jenis Bantuan Pemerintah berupa bangunan, fasilitas, dan
peralatan pendukungnya.
2. Bentuk Bantuan Pemerintah
Bentuk Bantuan Pemerintah berupa Barang yaitu bantuan
rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan Sentra Kuliner.
3. Spesifikasi barang/jasa
Spesifikasi barang/bangunan Sentra Kuliner disesuaikan
dengan lokasi dan bentuk bangunan. Penyusunan perencanaan
pembangunan dilakukan oleh jasa konsultan perencana. Beberapa
contoh spesifikasi bangunan diantaranya:
a. Spesifikasi
No. Item Barang Spesifikasi
1 Pekerjaan Pas. Bowplank dan pengukuran,
pesiapan Pekerjaan. Pembersihan dan Perataan
2 Pekerjaan galian pek. Urugan Tanah Kembali Pondasi, pek.
dan urugan Urugan Tanah Kembali Pondasi, pek.
Urugan Pasir Lantai Bawah Pondasi, pek.
Urugan Tanah Bawah Lantai Bangunan,
pek. Urugan Pasir Bawah Lantai
Bangunan, pek. Urugan Pasir Bawah
Lantai Selasar
3 Pekerjaan Pekerjaan Pondasi Telapak Bangunan
Pondasi
4 Pek. Beton pek. Soof Beton 20/30, pek. Kolom Utama
30/30, pek. Ringbalk 20/30, pek. Selasar
Beton, pek. Dak lantai 2, Pekerjaan Tangga
5 Pek. Pasangan pek. Pasangan bata, pek. Plesteran, pek.
Acian, Pekerjaan Pagar
6 Pek. Kusen pek. Kusen Bovenlight Alumunium, Pintu
Jendela, Double, pek. Pemasangan kaca 5 mm
Bovenlight dan
Kaca
7 Pek. Struktur Pek Atap Baja Ringan + Penutup Atap
Atap Metal Zincalum, Pek Atap Baja Ringan, Pek
Listplank GRC, Pek Atap baja ringan +
-4-

No. Item Barang Spesifikasi


penutup atap metal zincalum, Pek Talang
Air
8 Pek. Keramik pek. Keramik 30/30 (Ruang Utama +
Selasar), pek. Keramik 20/20 (WC dan
Dinding)
9 Pek. Finishing Pek Cat dinding (Cat Air), Mebelair, Pek Cat
dan Mebelair Listplank GRC
10 Pek. Instalasi Kabel NYA 1000 Volt, 2,5 mm, MCB 6 A,
Listrik Saklar Ganda, Saklar Tunggal, Stop
Kontak, Lampu Putih 18 W, Philips, Lampu
TL 40-100 W, Philips, Alat Bantu Instalasi,
Pasang Instalasi Listrik, Pasang listrik PLN
1300 W.
11 Pek. Sanitasi Saluran Air Kotor Cair Pipa PVC Ø 2 inchi,
Wastafle, Closet duduk.

Persyaratan teknis bangunan sebuah tempat Sentra


Kuliner harus mampu mencegah faktor penyebab terjadinya
kontaminasi terhadap produk yang dipasarkan. Persyaratan
teknis bangunan tempat Sentra Kuliner adalah sebagai
berikut:
1) Bangunan Ruang
Sentra Kuliner dapat dibagi menjadi 2 (dua) bentuk, yaitu:
a) Restoran atau Rumah Makan
Bangunan untuk Restoran atau rumah makan
sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan
teknis sebagai berikut:
(1) Dapur untuk memasak yang terpisah dengan area
makan, minimal bersekat;
(2) Frezeer dapat digunakan untuk mendisplai produk
olahan beku dan sekaligus sebagai tempat
penyimpanan produk olahan beku;
(3) Rak produk digunakan untuk mendisplai produk
olahan kering;
(4) Meja penyiangan digunakan untuk proses
penanganan ikan sebelum diolah/dijual segar;
Tempat memasak/dapur sebagai tempat untuk
mengolah/memasak ikan sebagai menu siap saji;
ruang makan dengan meja makan konsumen yang
nyaman (indoor maupun outdoor), ruang rapat;
(5) Wastafel/tempat pencucian tangan;
(6) Toilet dan kamar mandi;
(7) Mushola apabila anggaran memungkinkan;
(8) Instalasi air bersih dan pengolahan limbah (padat
dan cair sederhana).
(9) Lantai terbuat dari bahan tidak menyerap air
(keramik, epoksi resin), permukaan halus, mudah
dibersihkan, tidak berpotensi menimbulkan
-5-

genangan air, kemiringan lantai menuju ke arah


drainase;
(10) Dinding permanen, pada ketinggian tertentu
dilengkapi dengan bahan yang tidak menyerap air
(keramik, epoksi resin), permukaan halus dan
mudah dibersihkan. Pertemuan dinding dan lantai
didesain agar mudah dibersihkan/tidak
membentuk sudut pertemuan;
(11) Langit - langit harus tersedia;
(12) Lebar dan tinggi pintu cukup untuk
memasukkan/mengeluarkan bahan baku, hasil
olahan, peralatan pengolahan, dan mobilitas
konsumen.
(13) Sirkulasi udara yang cukup di dapur untuk
menjamin keamanan proses pengolahan dan
kenyamanan konsumen.
(14) Penerangan cukup, dapat memanfaatkan cahaya
matahari atau penggunaan lampu yang cukup
yang dapat menjamin kenyamanan bekerja.
Penggunaan lampu harus
berpenutup/menggunakan pelindung kap lampu;
(15) Saluran air pembuangan di dalam dan di luar
bangunan harus mengarah pada penampungan air
limbah dan didesain agar mampu menampung air
dan aliran air lancar;
(16) Toilet harus memenuhi persyaratan SSOP dengan
jumlah yang memadai;
(17) Tersedia instalasi listrik dan air bersih yang
memadai; dan
(18) Terdapat tempat parkir yang memadai.

b) Pujasera
Pujasera terdiri dari beberapa gerai untuk beberapa
pedagang dengan fasilitas utamanya yaitu:
(1) Meja display/freezer digunakan untuk mendisplai
produk ikan segar, ikan beku, dan ikan olahan;
(2) Struktur teknis mengukuti bangunan utama;
(3) Saluran drainase dan instalasi pengelolaan air
limbah;
(4) Mempunyai ruang makan, meja, dan kursi makan
untuk konsumen;
(5) Lantai terbuat dari bahan tidak menyerap air
(keramik, epoksi resin), permukaan halus, mudah
dibersihkan, tidak berpotensi menimbulkan
genangan air, kemiringan lantai menuju ke arah
drainase;
(6) Dinding permanen, pada ketinggian tertentu
dilengkapi dengan bahan yang tidak menyerap air
-6-

(keramik, epoksi resin), permukaan halus dan


mudah dibersihkan. Pertemuan dinding dan
lantai didesain agar mudah dibersihkan/tidak
membentuk sudut pertemuan;
(7) Langit – langit harus tersedia;
(8) Lebar dan tinggi pintu cukup untuk
memasukkan/mengeluarkan bahan baku, hasil
olahan, peralatan pengolahan, dan mobilitas
konsumen;
(9) Sirkulasi udara di dapur yang cukup untuk
menjamin keamanan proses pengolahan dan
kenyamanan konsumen;
(10) Penerangan cukup, dapat memanfaatkan cahaya
matahari atau penggunaan lampu yang cukup
yang dapat menjamin kenyamanan bekerja.
Penggunaan lampu harus
berpenutup/menggunakan pelindung kap lampu;
(11) Mempunyai beberapa jendela yang berfungsi
sebagai sirkulasi udara dan sirkulasi cahaya
matahari;
(12) Saluran air pembuangan di dalam dan di luar
bangunan harus mengarah pada penampungan
air limbah dan didesain agar mampu menampung
air dan aliran air lancar;
(13) Toilet harus memenuhi persyaratan dengan
jumlah yang memadai;
(14) Tersedia instalasi listrik dan air bersih yang
memadai;
(15) Terdapat tempat parkir yang memadai; dan
(16) Desain dan layout bangunan sesuai dengan cara-
cara pengolahan yang baik dan persyaratan
sanitasi dan higienis.
b. Ketentuan dan Fleksibilitas
1) Kelengkapan bangunan, fasilitas dan sarana penunjang
Sentra Kuliner disesuaikan dengan anggaran tersedia di
masing-masing lokasi pembangunan;
2) Jenis, kapasitas dan jumlah kios disesuaikan dengan
anggaran yang tersedia, ketersediaan bahan baku, dan
komoditas produk di masing-masing lokasi pembangunan;
dan
3) Bila bahan untuk bangunan dan sarana sentra kuliner
diperoleh di lokasi pembangunan, maka dapat digunakan
bahan lain yang setara atau memiliki sifat yang sama dan
tetap memenuhi persyaratan kelayakan pengolahan.
-7-

4. Foto/gambar Teknis
Contoh desain sentra kuliner

C. RINCIAN JUMLAH BANTUAN PEMERINTAH


Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Sentra Kuliner Tahun
Anggaran 2020 berjumlah sebanyak 3 (tiga) unit.

D. PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH


1. Kriteria Calon Penerima Bantuan
a. lembaga pemerintah
pemerintah daerah tingkat provinsi atau kabupaten/kota yang
melakukan/menangani urusan kelautan dan perikanan.
b. lembaga nonpemerintah
berbadan hukum dan sudah atau akan melakukan kegiatan
usaha dibidang kelautan dan perikanan.
c. kelompok masyarakat hukum adat
telah mendapat penetapan, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan melakukan kegiatan dibidang
kelautan dan perikanan.
2. Persyaratan Umum Sentra Kuliner
Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Sentra Kuliner
dengan persyaratan umum sebagai berikut:
a. Lahan yang clean and clear dengan luas sekurang-kurangnya
sebesar 500 - 1000 m² dibuktikan dengan sertipikat serta
surat lahan lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum;
b. Surat Pernyataan Kepala Daerah bahwa lahan diperuntukkan
untuk pembangunan Bantuan Pemerintah bidang Kelautan
dan Perikanan dan bebas dari segala tuntutan hukum;
c. Lokasi pembangunan Sentra Kuliner merupakan tempat yang
strategis berada di tempat keramaian orang (misalnya
kawasan wisata, dan disarankan tepi pantai) dan lokasi harus
mudah dilihat, diakses oleh semua orang baik masyarakat
konsumen, pedagang, pemasok, wisatawan, dan lain-lain.
Selain hal tersebut, bangunan sentra kuliner juga bisa berada
di lokasi yang berguna untuk sosialisasi dan edukasi terkait
gerakan memasyarakatkan makan ikan misalnya berada di
lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, pondok pesantren;
-8-

Hal tersebut berguna untuk mendidik anak-anak dan


mengenalkan ikan dan produk-produknya ke masyarakat
d. Lahan adalah milik pemerintah daerah Provinsi atau
Kabupaten/Kota, lembaga masyarakat/lembaga
pendidikan/lembaga keagamaan yang dibuktikan dengan
sertifikat/bukti kepemilikan yang sah lainnya dan tidak dalam
keadaan sengketa;
e. Lahan diutamakan lahan matang/siap bangun;
f. Dalam hal lahan merupakan milik masyarakat adat harus
sudah ada penyerahan hak dari masyarakat adat kepada
pemerintah daerah untuk dimanfaatkan bagi kepentingan
umum dan tidak dalam keadaan sengketa yang dibuktikan
dengan adanya Surat Pernyataan Penyerahan Hak;
g. Lahan dengan luasan tertentu yang mencukupi untuk
bangunan dan fasilitas pendukung lainnya serta
pengembangannya;
h. Tidak berlokasi di daerah yang mudah tergenang air atau
banjir;
i. Pernyataan kesanggupan menyediakan anggaran bagi
pengurusan dokumen Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
j. Tersedia sumber air bersih yang memadai, disertai surat
pernyataan dari instansi yang berwenang (Perusahaan
penyedia air bersih/Surat Pernyataan dari Kepala Dinas atau
Kepala Daerah atau pemerima setempat bila menggunakan
sumber air tanah dilengkapi dengan kelengkapan administrasi
dan teknis) atau sumber air bersih lainnya yang mendapat
persetujuan dan penetapan tertulis dari masyarakat
setempat/adat atau instansi yang berwenang. Dilengkapi
surat pernyataan kesanggupan untuk membiayai
penyambungan air PDAM serta surat kesanggupan membiayai
tagihan air PDAM setelah dilakukannya serah terima aset
dengan Pusat;
k. Tersedia jaringan/sumber listrik yang memadai (disertai surat
dukungan dari PLN setempat dilengkapi dengan kelengkapan
administrasi dan teknis. Dilengkapi surat pernyataan
kesanggupan untuk membiayai penyambungan listrik PLN
serta surat kesanggupan membiayai tagihan listrik PLN
setelah dilakukannya serah terima aset dengan Pusat;
l. Akses jalan menuju lokasi memadai yaitu dapat dicapai
dengan kendaraan bermotor minimal roda 4/6 berpendingin
untuk mengantarkan produk hasil perikanan;
m. Pernyataan kesanggupan mengoperasionalkan atau
memanfaatkan sentra kuliner oleh penerima, maksimal 6
(enam) bulan setelah pembangunan sentra kuliner selesai;
-9-

n. Proposal pembangunan yang menyertakan minimal data


potensi dan produksi perikanan, jenis produk dan rencana
operasional/kelayakan usaha (business plan).

E. TATA KELOLA PELAKSANAAN BANTUAN PEMERINTAH


Pembentukan kelembagaan ditujukan untuk membagi peran dan
meningkatkan dukungan instansi terkait, demi meningkatkan peluang
keberhasilan sesuai tujuan bantuan. Kelembagaan terdiri atas
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan, Tim Teknis Pusat dan Tim Teknis Daerah, Direktorat
Pemasaran, dan Pendamping/Penyuluh, serta Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota, sebagai penerima bantuan.
1. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan, dalam hal ini Direktur Jenderal menetapkan Petunjuk
Teknis. Apabila diperlukan dapat menetapkan Tim Teknis Pusat dan
Daerah.
2. Direktorat Pemasaran, dalam hal ini Direktur Pemasaran,
menyusun Petunjuk teknis, dan menetapkan Penerima Bantuan
Pemerintah Bangunan Sentra Kuliner dengan disahkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran.
3. Tim Teknis Pusat dan Tim Teknis Daerah terdiri dari atas Pengarah,
Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris, dan Anggota. Tugas Tim
Teknis Pusat adalah melaksanakan seluruh kegiatan, mulai dari
tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pemantauan, dan
evaluasi serta pelaporan kegiatan.
4. Pendamping/Penyuluh
Untuk menjamin efektifitas pelaksanaan dan keberlanjutan
pemanfaatan bantuan, maka dapat dilakukan pendampingan oleh
Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) dan/atau Penyuluh Perikanan
Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN).
5. Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas yang membidangi urusan
perikanan dan kelautan pada Provinsi/Kabupaten/Kota, terlibat
sebagai Tim Teknis Daerah yang mempunyai tugas membantu
kelancaran dalam hal administrasi dan koordinasi lingkup instansi
terkait di daerah, teknis pelaksanaan pembangunan, hingga
pemanfaatan bantuan. Guna kelancaran proses penyaluran
bantuan pemerintah, Dinas Provinsi dapat mendelegasikan
kewenangannya atau memberikan sebagian tugasnya terhadap
Dinas Kabupaten/Kota.

F. PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH


Penyaluran Bantuan Pemerintah dapat dilakukan berdasarkan
mekanisme berikut:
1. Mekanisme Usulan, Verifikasi, dan Penetapan Pemberian Bantuan
Pemerintah
a. Mekanisme pemberian Bantuan Pemerintah di Kementerian
dilakukan melalui laman www.satudata.kkp.go.id;
- 10 -

b. Dalam hal calon penerima bantuan/penerima bantuan tidak


mampu mengakses laman sebagaimana dimaksud pada angka
1, mekanisme pemberian Bantuan Pemerintah dapat dilakukan
secara manual dan Direktur Jenderal melakukan input data ke
dalam laman www.satudata.kkp.go.id;
c. Pemberian Bantuan Pemerintah dilaksanakan berdasarkan
usulan proposal dari calon penerima Bantuan Pemerintah atau
unit kerja calon penerima Bantuan Pemerintah kepada
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan
dan Perikanan melalui Direktorat Pemasaran. Penyampaian
proposal dan kelengkapan data dukung dapat disampaikan
secara langsung maupun melalui email ke
papdn.pemasaran@gmail.com;
d. Usulan proposal sebagaimana dimaksud dapat langsung di
upload oleh pengusul, diserahkan/dikirimkan kepada
Direktorat Pemasaran dan apabila pengusul merupakan
lembaga masyarakat dapat diusulkan melalui Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota untuk dilengkapi dengan
rekomendasi/usulan dan selanjutnya proposal tersebut dapat
disampaikan. Dalam pembuatan proposal dan kelengkapan
dokumen pendukungnya, Penyuluh Perikanan
Kabupaten/Kota dapat dilibatkan oleh pihak Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam menyusun proposal serta
dokumen pendukung dimaksud;
e. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan
dan Perikanan melalui Tim Teknis sesuai dengan
kewenangannya melakukan identifikasi, seleksi, dan verifikasi
administrasi terhadap usulan penerima Bantuan Pemerintah.
Dapat juga dilakukan penyampaian Juknis/Pedoman dan
disosialisasi ke seluruh Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota pada
lokasi Sentra Kuliner;
f. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan
dan Perikanan melalui Direktorat Pemasaran melakukan
verifikasi lapangan terhadap usulan penerima bantuan pada
tahun 2020 atau sebelum tahun anggaran berjalan. Verifikasi
lapangan ini melibatkan Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota serta
instansi lain terkait di lingkup Pemerintahan Daerah yang
bertujuan untuk mendapatkan validasi terhadap data dukung
yang telah disampaikan;
g. Apabila hasil verifikasi lapangan telah memenuhi persyaratan
pembangunan Sentra Kuliner, maka Direktur Pemasaran
mengajukan usulan lokasi kepada Direktur Jenderal;
h. Penetapan penerima Bantuan Pemerintah ditetapkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen dan disahkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran;
i. Proses pengadaan melalui Pengadaan Barang/Jasa
berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur mengenai Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
- 11 -

j. Penyaluran dan serah terima Bantuan Pemerintah diberikan


kepada penerima Bantuan Pemerintah diketahui oleh Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota.

2. Pendampingan Penggunaan Bantuan Pemerintah


a. Pendampingan/Pembinaan terhadap teknis bangunan dan
operasionalisasi Sentra Kuliner dilaksanakan oleh Direktorat
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan melalui Direktorat Pemasaran maupun dinas
setempat.
b. Pendampingan/Pembinaan terhadap teknis bangunan
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Pemasaran
dibantu oleh Tim teknis daerah atau Instansi Teknis lain yang
bertanggung jawab dalam pembinaan bangunan gedung.
Pembinaan teknis yang diberikan oleh Kementerian Pekerjaan
Umum maupun Instansi Teknis lain dapat berupa pemberian
bantuan teknis informasi dan bantuan tenaga teknis serta tim
teknis maupun tenaga ahli teknis lainnya.
c. Pendampingan/Pembinaan terhadap operasionalisasi Sentra
Kuliner dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat
Pemasaran serta instansi lain yang terkait dengan
pemanfaatan, pengawasan mutu dan keamanan hasil
Perikanan.
3. Monitoring
Monitoring dilakukan dalam rangka pemantauan, pembinaan,
dan evaluasi oleh Direktorat Pemasaran (Pusat) beserta Dinas
Provinsi serta dibantu, terhadap:
a. perkembangan pembangunan Sentra Kuliner;
b. pemanfaatan dan kesesuaian fungsi sebagai sarana dan
prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;
c. pemeliharaan/perawatan/perbaikan dan operasional atas
penggunaan sarana dan prasarana pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan;

4. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan berdasarkan hasil monitoring dengan
objek evaluasi sentra kuliner ditekankan pada:
a. spesifikasi bangunan, fasilitas dan sarananya sesuai dengan
petunjuk teknis;
b. status dan tingkat pemanfaatan (utilitas);
c. selayakan dan kontinyuitas usaha; dan
d. manfaat dan dampak bagi masyarakat dan stakeholder bisnis
perikanan di lokasi serta untuk kampenya Gerakan
Memasyarakatkan makan Ikan (GEMARIKAN).
- 12 -

BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH, KETENTUAN
PERPAJAKAN, SANKSI, DAN PELAPORAN

A. Pertanggung jawaban Bantuan Pemerintah


Pengadaan barang Bantuan Pemerintah berpedoman pada
Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah. Sedangkan dalam hal pelaporan
realisasi pelaksanaan pemberian bantuan, Direktur Jenderal wajib
menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan pemberian
bantuan kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal paling lambat
tanggal 10 setiap 3 (tiga) bulan sebagaimana format berikut:

B. Ketentuan Perpajakan
Pemungutan pajak terhadap pengadaan/pembangunan
Bantuan Pemerintah dilakukan melakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan yang berlaku.

C. Sanksi
Penerima Bantuan Pemerintah wajib memanfaatkan dan
mengoperasionalkan barang yang diterima sesuai petunjuk teknis.
Penerima Bantuan Pemerintah yang tidak melaksanakan kegiatan
sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku akan
dikenakan sanksi administrasi berupa tidak akan mendapatkan
program bantuan serupa pada tahun yang akan datang. Sedangkan
sanksi bagi pihak ketiga (mitra pemanfaat) Sentra Kuliner adalah
sebagai berikut:
1. Apabila sejak dilakukan kerjasama pemanfaatan operasionalisasi
dengan pihak ketiga, selama 6 (enam) bulan berturut-turut pihak
ketiga tidak melakukan kegiatan operasionalisasi Sentra Kuliner,
maka Pemerintah Daerah diwajibkan memberikan Surat
Peringatan (SP) I;
- 13 -

2. Apabila dalam 1 (satu) bulan berikutnya sejak dikeluarkannya SP


I masih tidak terdapat kegiatan operasionalisasi Sentra Kuliner,
maka Pemerintah Daerah diwajibkan mengeluarkan Surat
Peringatan (SP) II; dan
3. Apabila dalam 1 (satu) bulan berikutnya sejak dikeluarkannya SP
II masih tidak terdapat kegiatan operasionalisasi Sentra Kuliner,
maka Pemerintah Daerah diwajibkan melakukan pengalihan
pemanfaatan Sentra Kuliner kepada pihak lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Sanksi dapat diberikan sesuai peraturan daerah apabila sudah
terdapat dasar hukum di daerah terkait kerjasama pemanfaatan
Sentra Kuliner.

D. Pelaporan
Penerima Bantuan Pemerintah serta Mitra/Operator Sentra
Kuliner wajib memberikan laporan tertulis kepada Direktorat Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan melalui
Direktorat Pemasaran atau dapat disampaikan melalui email ke
papdn,pemasaran@gmail.com dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
1. Penerima Bantuan Pemerintah wajib menyampaikan laporan
tertulis kegiatan operasionalisasi setiap 3 (tiga) bulan (triwulan)
atau sewaktu-waktu apabila diminta, kepada Direktur Jenderal
melalui Direktur Pemasaran. Laporan operasional ditujukan
kepada Direktur Pemasaran dengan alamat:
Direktorat Pemasaran, Ditjen PDSPKP
Kantor Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan
Gedung Mina Bahari III Lantai 13
Jl. Medan Merdeka Timur No 16 Jakarta Pusat
Telp/Fax 021- 3521977
Email : papdn.pemasaran@gmail.com
2. Materi pelaporan minimal mencakup:
a. Profil mitra/operator;
b. Data produksi dan tingkat pemanfaatan (utilitas);
c. Administrasi dan keuangan (laba/rugi dan neraca);
d. Kondisi bangunan, fasilitas dan peralatan dilengkapi dengan
dokumentasi kegiatan/operasionalisasi Sentra Kuliner; dan
e. Hal-hal lain yang relevan.
- 14 -

BAB IV
PENUTUP

Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra


Kuliner diharapkan dapat dimplementasikan oleh seluruh pemegang
kebijakan dan Penerima Bantuan pada tahun anggaran 2020 dengan baik.
Diharapkan kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam bantuan
ini, baik langsung maupun tidak langsung seyogyanya terlebih dahulu
memahami isi Petunjuk Teknis Bantuan ini. Dengan demikian kekeliruan
dan kesalahan prosedur selama pelaksanaan dapat dihindarkan.
Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaksana
kegiatan serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan bantuan.
Dengan tersedianya Sentra Kuliner diharapkan dapat mempertahankan
ketersediaan ikan dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat yang
membutuhkan ikan dapat terfasilitasi dengan kemudahan mendapatkan
ikan berkualitas. Selain itu pada akhirnya akan berdampak pada
peningkatan konsumsi ikan nasional serta terjaminnya ketersediaan ikan
nasional.

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN


DAYA SAING PRODUK KELAUTAN
DAN PERIKANAN

ttd.

AGUS SUHERMAN

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti
- 15 -

Lampiran II : Peraturan Direktur Jenderal


Peningkatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 11/PER-DJPDSPKP/2020
tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan
Bantuan Pemerintah Pembangunan
Sentra Kuliner Tahun 2020

DOKUMEN PENDUKUNG KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN


SENTRA KULINER TAHUN 2020

I. Surat Permohonan Calon Penerima Bantuan Pemerintah

=KOP SURAT =

Kab/Kota ..........., …………… 20.....

Nomor : …………………………
Perihal : Permohonan Bantuan ..................
Lampiran : ...... berkas

Kepada Yth.
Direktur Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan
dan Perikanan
di

Jakarta

Bersama ini kami sampaikan bahwa dalam rangka menunjang kegiatan ..............,
perlu didukung dengan sarana dan prasarana perikanan. Berkenaan dengan hal tersebut,
kami mohon untuk dapat mengelola bantuan ………. yang telah diadakan/dibangun.
Sebagai bahan pertimbangan, dengan ini kami lampirkan hal-hal sebagai berikut:
1. proposal usulan; dan
2. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan, Mampu dan Kesanggupan
Memanfaatkan Bantuan.
Demikian surat permohonan bantuan .................. ini kami sampaikan. Atas
perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Kab/Kota ……….., ……….. 20....


Lembaga Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahaan/Kelompok
Masyarakat Hukum Adat

ttd & cap basah

(……………………………)
- 16 -

II. Pakta Integritas Kesanggupan Pemanfaatan Bantuan


PAKTA INTEGRITAS/SURAT PERNYATAAN KESIAPAN, MAMPU
DAN KESANGGUPAN PEMANFAATAN BANTUAN ……….
TAHUN 20....

Kami yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : ......... (Isi nama Ketua Koperasi/kelompok)
Jabatan : Kepala Lembaga Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahaan/Kelompok Masyarakat
Hukum Adat
bertindak atas nama organisasi Kepala Lembaga Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahan/Kelompok Masyarakat Hukum Adat ..............

Dalam rangka pemanfaatan bantuan sarana .....................Tahun Anggaran


20......, kami menyatakan hal sebagai berikut:
1) Siap menerima dan memanfaatkan bantuan ............... dimaksud sebagaimana
mestinya;
2) Mampu mengoperasionalkan bantuan .................. dimaksud sebagaimana mestinya;
3) Sanggup memelihara dan mempertanggungjawabkan bantuan ...................... Tahun
Anggaran 20...... sebagaimana ketentuan yang berlaku;
4) Bersedia memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas internal dan
eksternal Pemerintah terkait dengan bantuan yang diterima; dan
5) Tidak memindahtangankan/memperjualbelikan bantuan yang diterima kepada pihak
lain.
Dalam hal Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan, Mampu dan Sanggup ini
dilanggar, maka kami tidak akan mengajukan tuntutan dalam bentuk apapun dan siap:
1) Menerima pembatalan dan pencabutan bantuan untuk diserahkan kepada calon
penerima lainnya. Segala biaya yang telah dikeluarkan oleh penerima tidak dapat
ditarik kembali;
2) Menerima sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan sejenis (masuk
daftar hitam) sampai batas waktu yang tidak ditentukan; dan/atau
3) Menerima sanksi dan/atau ganti rugi sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
Demikian surat Pakta Integritas/Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya
tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun.

…….., ……….. 20.....


Kepala Lembaga Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahaan/Kelompok
Masyarakat Hukum Adat

ttd & cap basah

(…………………………………………)
- 17 -

III. Format Berita Acara Serah Terima

= KOP SURAT =

BERITA ACARA SERAH TERIMA


BANTUAN PEMERINTAH ...………. TAHUN 20.....
NOMOR......................

Pada hari ini ………… tanggal ……………… bulan …………….. tahun ……………. yang
bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ...............................................................................
2. Jabatan : Kuasa Pengguna Barang .......................................
3. Alamat : ...............................................................................
4.
Bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Pengguna
Barang, berkedudukan di ……………… (alamat kantor), untuk selanjutnya disebut
PIHAK KESATU.

1. Nama : ..................................................................
2. Jabatan : ...............................................................................
3. Alamat : ..................................................................
Bertindak untuk dan atas nama ............ (Lembaga Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahaan/Kelompok Masyarakat Hukum Adat) selaku Kepala/Ketua
................ (Lembaga Pemerintah/Lembaga Nonpemerintahaan/Kelompok
Masyarakat Hukum Adat), berkedudukan di ……………… (alamat kantor), yang
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:

1. Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Serah Terima Bantuan ..... yang
diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran
20..... pada Satuan Kerja Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal PDSPKP.
2. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima dari PIHAK KESATU, Bantuan ........ yang diperoleh dengan
menggunakan Dana APBN Tahun Anggaran 20... pada Satuan Kerja Direktorat
Pemasaran tersebut dalam keadaan baik, dengan perincian sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Berita
Acara Serah Terima ini.
3. Penyerahan bantuan ......... sebagaimana dimaksud poin 2 merupakan
penyerahan kepemilikan dengan ketentuan sebagai berikut, bahwa PIHAK
KEDUA bersedia:
a. menerima, mengelola dan memanfaatkan bantuan .......... sesuai
peruntukannya;
b. tidak memindahtangankan bantuan ............ kepada pihak lain tanpa
persetujuan PIHAK KESATU;
c. menyediakan biaya operasional dan perawatan bantuan .... ; dan
d. menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan ...... kepada Dinas Pembina
Kelautan dan Perikanan Propinsi/Kabupaten/Kota setiap 3 (tiga) bulan sekali.
4. Bantuan Pemerintah yang telah diterima akan ditarik kembali apabila penerima
tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada poin 3.
5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Berita Acara Serah Terima ini,
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya berdasarkan persetujuan PARA
PIHAK.
- 18 -

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandangani oleh PARA PIHAK pada hari dan tanggal tersebut diatas, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


KUASA PENGGUNA BARANG
………………………… …………………………
Meterai 6.000
ttd & cap basah ttd & cap basah

(…………………………………………) (…………………………………………)
NIP. …………………………………….

Mengetahui
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota ………………….
ttd & cap basah
(…………………………………………..)
NIP. .…………………………

Lampiran:
1. Daftar bantuan yang diserahterimakan
2. Berita acara pemeriksaan barang
3. Foto/Dokumentasi
- 19 -

LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA


Nomor :
Tanggal :

DAFTAR BARANG/JASA YANG DISERAHTERIMAKAN

Nama Merek Tahun Harga (Rp)


No Jumlah Kondisi
Barang /Spesifikasi Perolehan Satuan Total

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


KUASA PENGGUNA BARANG
………………………… …………………………

ttd & cap basah ttd & cap basah

(…………………………………………) (…………………………………………)
NIP. …………………………………….

Mengetahui
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota ………………….

ttd & cap basah

(…………………………………………..)
NIP. .…………………………………….

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN


DAYA SAING PRODUK KELAUTAN
DAN PERIKANAN

ttd.

AGUS SUHERMAN

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti

Anda mungkin juga menyukai