Laporan ini merupakan laporan pertama konsultan dalam rangka penyusunan Redesain
Tugu Batas Kabupaten Sekadau yang dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Sekadau
(Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan) terutama memuat tentang kemajuan
pekerjaan yang diperintahkan kepada konsultan sampai pada akhir Bulan September 2014.
Dengan laporan ini diharapkan terjadi persamaan persepsi antara konsultan dan seluruh
pemangku kepentingan yang terkait dalam Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Perkotaan di Kabupaten Sekadau tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
proses kajian kawasan ini, terutama mengenai pengertian dasar dan prinsip-prinsip serta
konsep dasar tugu batas kabupaten.
Latar Belakang
Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan
peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal
fungsi bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta
memberi kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur.
Lingkup Substansial
Batas Kawasan
Tapak termasuk dalam wilayah Desa Sungai Kunyit Kecamatan Sekadau Hilir.
Luas kawasan yang menjadi obyek kajian ini sekitar 2,1 Ha. Batas-batas
kawasan ini adalah sebagai berikut :
Topografi Hidrologi
Kondisi hidrologi kawasan sangat dipengaruhi oleh topografi yang sangat datar
Kawasan yang direncanakan secara umum
dan yang cenderung membentuk cekungan akibat pengerukan kawasan
merupakan dataran rendah dengan kemiringan
untuk peninhggian level jalan. Kawasan di sebelah barat dan timur kawasan
yang sangat rendah (landai), berupa dataran
yang merupakan kawasan perkebunan kelapa sawit memiliki ketinggian
aluvial sungai. Kawasan ini berada pada
relative lebih tinggi sehingga kawasan perencanaan menjadi areal
ketinggian 7 sampai 8 meter di atas permukaan
penampung air larian dari kawasan sekitarnya.
laut dengan kemiringan lahan hanya 0-2% saja.
Kawasan yang lebih tinggi berada pada bagian
selatan dan barat sedangkan bagian utara dan Geologi dan Jenis Tanah
dan timur relatif lebih rendah. Kondisi topografi
demikian sangat menguntungkan bagi Secara umum kondisi batuan dasar yang terdapat di kawasan kajian umumnya
pengembangan fisik kawasan ke semua bagian, dipengaruhi oleh kondisi geologi wilayah regionalnya. Bentuk morfologi
asalkan ditunjang dengan pengembangan wilayahnya merupakan dataran. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa
sistem drainase yang memadai karena batuan dasar yang ada di kawasan perencanaan dan sekitranya berasal dari
genangan akibat hujan maupun pasang air material nonvulkanik. Jenis tanah yang tersebar di kawasan perencanaan
sungai relatif lebih sulit dialirkan pada kawasan merupakan tanah PMK. Jenis tanah ini berwarna merah, coklat dan kuning
yang sangat landai. yang peka terhadap erosi serta dapat di gunakan sebagai lahan pertanian.
Tanah ini bertekstur halus/liat berlempung dan selalu jenuh terhadap air,
Klimatologi dengan daya dukung relatif rendah.
Infrastruktur Kawasan
Infrastruktur yang telah ada di wilayah kajian,
selain jalan dan saluran drainase, adalah jaringa
nlistrik PLN.
Listrik
Air Bersih
Konsep Desain Tugu Batas Sementara dari sisi identitas kabupaten , gerbang kabupaten akan
menyandang fungsi publik, fungsi rekreatif, dan fungsi informatif. Hal ini karena
Kabupaten Sekadau adalah salah satu letak tapak gerbang kabupaten akan merupakan titik batas dan penanda
kabupaten yang berada dibawah wilayah memasuki sebuah kabupaten sehingga alangkah baiknya letak dari tugu
administratif Propinsi Kalimantan Barat dan batas merupakan tempat istirahat (rest area) terpadu. Ada informasi wisata,
berjarak lebih kurang 380 Km dari pusat ada informasi investasi, hingga ketataruangan yang dikemas menarik. City gate
pemerintahan Ibu Kota Provinsi Kalimantan atau pintu gerbang kabupaten /daerah kebanyakan dibangun memiliki
Barat (Sekadau ). keterpaduan dengan fungsi bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya.
Secara geografis letak Kabupaten Sekadau Pintu gerbang kabupaten atau disebut juga City Gate merupakan bangunan
dikelilingi oleh beberapa kabupaten yaitu yang berfungsi sebagai batas wilayah, City gate merupakan bangunan yang
Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang, dan merepresentasikan kekhasan kabupaten /daerah itu secara simbolik melalui
Kabupaten Ketapang. Kabupaten Sekadau tulisan atau sculpture yang berornamen yang merepresentasikan identitas
sebelum dimekarkan menjadi bagian dari kabupaten /daerah itu.
wilayah Kabupaten Sanggau. Dalam konteks
Regional, Kabupaten Sekadau merupakan Penciptaan tampilan bangunan yang bersifat informatif kepada masyarakat
kabupaten di wilayah perhuluan Sungai Kapuas dalam wujud bangunan yang utuh, yang diletakkan di area perbatasan antara
dengan sektor perkebunan dan pertambangan Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sanggau di Kecamatan Sekadau Hilir
sebagai sektor unggulan. Pelayanan yang ekstra bagian barat, yang merupakan pintu gerbang yang penting bagi Kabupaten
bagi pemenuhan kebutuhan warga juga Sekadau. Melalui pintu gerbang ini, pendatang dari Kota Sanggau, Kota
menjadi tuntutan utama karena semakin Sekadau , dan kota-kota lain di sebelah barat Kabupaten Sekadau akan
berkembang dan beragamnya kebutuhan datang masuk ke wilayah Kabupaten Sekadau.
seluruh warga terhadap barang dan jasa.
Dengan posisinya yang strategis sebagai salah Kabupaten Sekadau merupakan kabupaten dengan sektor andalan
satu Kabupaten yang diapit oleh tiga perkebunan sawit dan karet serta hasil hutan berupa tengkawang. Keunikan
kabupaten di wilayah DAS Kapuas serta kondisi lainnya adalah bahwa Kabupaten Sekadau terdiri dari dua suku besar yaitu
alamnya yang relatif lebih nyaman menjadikan Suku Melayudan Suku Dayak yang dapat hidup rukun berdampingan. Selain itu,
Kabupaten Sekadau menjadi pilihan bagi Kabupaten Sekadau sebagian besar dilalui oleh Sungai Sekadau yang
investasi perkebunan kelapa sawit dan karet menyatu dengan Sungai Kapuas di Ibukota Kabupaten.
serta investasi dibidang pertambangan terutama
tambang emas. Pintu gerbang, selain menampilkan ornamen-ornamen khas dan tradisional,
juga menampilkan unsur-unsur teknologi moderen, seperti penggunaan
stainless stell pada signage (papan penunjuk "Selamat Datang"). Struktur rangka
Proses Perencanaan Masyarakat berhak untuk berperan serta dalam desain tugu batas ini.
Masyarakat berkewajiban berperan serta dalam memelihara kualitas tugu
batas dan berkewajiban menaati rencana pemeliharaan tugu batas yang
Dalam Penyusunan Desain Tugu Batas
telah ditetapkan. Dengan demikian, produk tugu batas ini merupakan hasil
Kabupaten Sekadau ini.
kesepakatan seluruh pelaku pembangunan (stakeholders), termasuk
masyarakat.
1) Penentuan kawasan perbatasan Kabupaten
Sekadau dan Sanggau yang akan
Peranserta masyarakat dalam pengembangan fasilitas publik menganut asas-
dikembangkan sebagai kawasan tugu batas
asas demokratis, kesetaraan gender, dan keterbukaan. Pendekatan ini
2) Identifikasi Potensi unggulan dan Ciri-ciri
merupakan dasar bagi pendekatan “community driven planning” yang
budaya khas Kabupaten Sekadau
menjadikan masyarakat sebagai penentu dan pemerintah sebagai
a) Analisis yang didasarkan atas Potensi
fasilitatornya. Sejalan dengan proses perancangantugu batas yang iteratif,
Komoditas Unggulan yang selanjutnya
maka keterlibatan masyarakat ada pada setiap proses tersebut dan selalu
didukung keputusan strategis dari
tanggap dan mengikuti setiap dinamika dan perkembangan di dalam
pemerintah daerah setempat untuk
masyarakat.
pengembangannya;
b) Analisis tentag ciri-ciri budaya tradisional
dan ciri khas aspek geografis. Dalam mengajukan ususl, memberikan saran, atau mengajukan keberatan
3) Perkiraan kebutuhan pelaksanaan kepada pemerintah dalam rangka desain tugu batas ini dapat dilakukan
pembangunan tugu batas dan sekitarnya melalui pembentukan forum kabupaten , asosiasi profesi, media massa, LSM,
lembaga formal kemasyarakatan (sampai tingkat lembaga perwakilan rakyat).
Perkiraan kebutuhan pelaksanaan
pembangunan kawasan tugu batas didasarkan
atas hasil analisis kependudukan, sektor/kegiatan
Muatan Rencana
potensial, daya dukung lingkungan, kebutuhan
prasarana dan sarana lingkungan, sasaran 1) Rencana tapak pemanfaatan ruang kawasan tugu batas dan sekitarnya,
pembangunan kawasan yang hendak dicapai, meliputi:
dan pertimbangan efisiensi pelayanan. Perkiraan a) Rencana perpetakan lahan (kavling);
kebutuhan tersebut mencakup: b) Rencana tata letak bangunan dan pemanfaatan bangunan;
c) Rencana tata letak jaringan pergerakan hingga pedestrian dan jalan
setapak, perparkiran, halte dan penyeberangan;
• Perkiraan kebutuhan ruang pengembangan
d) Rencana tata letak jaringan utilitas;
bangunan tugu;
e) Rencana ruang hijau dan penghijauan.
• Perkiraan kebutuhan ruang pengembangan
2) Arahan pelaksanaan pembangunan tugu batas, yang meliputi:
kawasan/lansekap sekitar Tugu
a) Ketentuan letak dan penampang (Pra Rencana Teknik) bangunan
• Perkiraan kebutuhan sarana dan prasarana;
tugu dan bangunan bukan gedung lainnya;
• Perumusan Desain Tugu Batas
b) Ketentuan letak dan penampang (Pra Rencana Teknik) jaringan
• Perancangan Lansekap Tugu Batas dan
pergerakan;
sekitarnya.
c) Ketentuan letak dan penampang (Pra Rencana Teknik) jaringan utilitas;
Program Kerja
Setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterima, maka Konsultan Perencana
akan menelaah dan menganalisa lebih detail mengenai pelaksanaan
Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan Untuk
Dana DAU Reguler.
Pembahasan rencana akhir. Penjabaran dari setiap tahap kegiatan adalah sebagai berikut
ini.
Diperlukan diskusi untuk membahas persiapan
dari konsultan dalam melaksanakan pekerjaan Tahap Persiapan / Pendahuluan
serta metode pekerjaan lapangan dan
pekerjaan Inventarisasi. Dari diskusi ini Tahapan ini memiliki bobot 6% dari keseluruhan pekerjaan, dan dapat
diharapkan adanya kritik dan saran serta diselesaikan dalam waktu satu minggu. Tercakup dalam tahapan ini antara
masukan yang berarti dari berbagai pihak yang lain: pemahaman secara seksama petunjuk pelaksanaan penyusunan
berkepentingan dengan Pekerjaan Redesain Redesain Tugu Batas Kabupaten Sekadau , penjadwalan pekerjaan,
Tugu Batas Kabupaten Sekadau . penyusunan rencana kerja, dan survai pendahuluan (reconaissance survey).
Pelaksanaan penyusunan Redesain Tugu Batas Tahap Analisis dan Perumusan Potensi dan Masalah
Kabupaten Sekadau , diperkirakan jangka
waktu yang dibutuhkan untuk proses Tahapan analisis ini memiliki bobot 35 % dari keseluruhan pekerjaan, dan pada
penyusunan rencana ini, hingga menghasilkan dasarnya terdiri dari dua kelompok kegiatan, yaitu kegiatan analisis itu sendiri
laporan akhir adalah selama 60 hari kalender dan perumusan / identifikasi permasalahan. Kegiatan identifikasi lebih
(atau ± 2 bulan). Kegiatan penyusunan merupakan kegiatan yang sangat tergantung pada hasil analisis yang
Rencana dalam jangka waktu tersebut meliputi dilakukan sebelumnya. Analisis yang dilakukan pada dasarnya terdiri dari dua
enam tahapan kegiatan, seperti dijelaskan aspek, yaitu kajian terhadap internal dan kajian eksternal (keterkaitan
berikut ini. dengan kawasan sekitarnya). Diperkirakan tahapan ini diselesaikan dalam
waktu 3 minggu.
Tahapan Kegiatan
Tahap Perancangan
Tahapan kegiatan terbagi dalam enam bagian,
yaitu persiapan, pengumpulan data, analisis Tahapan ini merupakan tahapan akhir proses perencanaan sebelum
dan permumusan masalah, penyusunan dilakukan seminar. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini
rencana, seminar, dan penyempurnaan antara lain: penetapan arah, tujuan, strategi, dan kebijaksanaan
pembangunan tugu batas, penyusunan konsepsi desain tugu batas, rencana
Seminar
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN 1) Laporan pertama berisikan tanggapan terhadap materi pekerjaan serta
rencana operasional penanganan pekerjaan. Laporan pertama ini disebut
DAN PELAPORAN dengan Laporan Pendahuluan. Laporan pertama ini diserahkan pada
minggu pertama, pada saat akumulasi pekerjaan mencapai 6 persen.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, 2) Laporan Antara, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
pelaksanaan Redesain Tugu Batas Kabupaten Perencanaan, hasil sonder, Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-
Sekadau ini adalah 8 minggu (60 hari), Dalam gambar pra-rencana. Laporan Antara akan diserahkan selambat-
jangka waktu tersebut, pelaksana pekerjaan
d) Staf Administrasi
e) Tenaga Lokal