Anda di halaman 1dari 31

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK

KELAUTAN DAN PERIKANAN


NOMOR 3 TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH
PEMBANGUNAN PASAR IKAN BERSIH TAHUN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK


KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti pasal 15


Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2
Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Pemerintah
di Kementerian Kelautan dan Perikanan, perlu
menyusun petunjuk teknis penyaluran bantuan
pemerintah bidang penguatan daya saing produk
kelautan dan perikanan tahun 2021;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan tentang Petunjuk
Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Bersih Tahun 2021;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun
-2-

2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang


Nomor 31 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);
2. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015
tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 5);
3. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1746);
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
48/PERMEN-KP/2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1114);
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2
Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Pemerintah
di Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 20);
-3-

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA
SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH
PEMBANGUNAN PASAR IKAN BERSIH TAHUN 2021.

Pasal 1
Menetapkan Petunjuk Teknis Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan
Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan Bersih Tahun 2021 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 2
Menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan
Pasar Ikan Bersih Tahun 2021 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
digunakan sebagai pedoman bagi satuan kerja Lingkup Direktorat Pemasaran,
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
dan Dinas yang menangani urusan kelautan dan perikanan di daerah serta
para pelaku usaha perikanan dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 2021.

Pasal 3
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 April 2021

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN


DAYA SAING PRODUK KELAUTAN
DAN PERIKANAN

ttd.

ARTATI WIDIARTI
Salinan sesuai dengan aslinya
Sekretaris Direktorat Jenderal,

Berny A. Subki
LAMPIRAN I : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 3 TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN
BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN
PASAR IKAN BERSIH TAHUN 2021

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai Negara maritim, Indonesia mempunyai potensi yang cukup
besar di bidang keluatan dan perikanan. Namun besarnya potensi tersebut
belum diimbangi dengan tingkat pemanfaatan yang optimal di tingkat
masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan masih rendahnya tingkat
konsumsi ikan dibanding negara-negara tetangga dan masih belum
layaknya taraf hidup sebagian pelaku usaha yang bergerak di bidang
perikanan.
Rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat antara lain disebabkan
oleh beberapa faktor antar lain faktor sosial budaya, kurangnya
pengetahuan mengenai manfaat makan ikan maupun tingkat penerimaan
akan produk perikanan yang belum menjangkau daerahdaerah tertentu,
serta daya beli masyarakat yang masih rendah, serta sarana prasarana
pemasaran yang kurang memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Dalam rangka memfasilitasi produk perikanan, Direktorat Pemasaran
membuat program untuk pengembangan prasarana yang memenuhi
standar sanitasi dan higienis sehingga dapat menjaga kualitas produk yang
dipasarkan agar sesuai dengan persyaratan jaminan keamanan pangan
(food safety). Melalui pengembangan prasarana pemasaran ini diharapkan
produk perikanan dapat selalu tersedia pada setiap segmentasi konsumen
(sesuai dengan preferensi konsumen) dengan keadaan kualitas yang baik.
Salah satu program peningkatan kapasitas pasar dalam negeri adalah
melalui kegiatan Fasilitasi Pembangunan Pasar Ikan Bersih. Kehadiran
Pasar Ikan Bersih diharapkan menjadi fasilitas pemasaran produk
-2-

perikanan yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana transaksi, namun


juga merupakan showcase/etalase bagi produk-produk unggulan, bersih,
dan berkualitas. Disamping itu, dengan ketersediaan ikan di Pasar Ikan
Bersih diharapkan konsumsi ikan masyarakat sekitar akan meningkat
sekaligus dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat melalui usaha
perikanan.

B. Tujuan
1. Tujuan penyaluran Bantuan Pemerintah dalam pembangunan Pasar
Ikan Bersih tahun 2021 sebagai berikut:
a. menyediakan Pasar Ikan Bersih untuk masyarakat sekitar; dan
b. meningkatkan edukasi dan promosi produk perikanan.
2. Sasaran
Terlaksananya penyaluran dan termanfaatkannya bantuan
pemerintah Pasar Ikan Bersih.
3. Indikator keberhasilan
Terbangunnya 5 (lima) unit Pasar Ikan Bersih di tahun 2021.

C. Pengertian
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan,
kelompok masyarakat, atau lembaga pemerintah/nonpemerintah.
2. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah
pejabat yang memperoleh kuasa dari Menteri untuk melaksanakan
sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada
Kementerian.
3. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan.
4. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan.
5. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah
pejabat yang diberi kewenangan oleh Menteri/KPA untuk mengambil
keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Dinas adalah dinas provinsi atau kabupaten/kota yang membidangi
urusan kelautan dan perikanan.
-3-

7. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan


Pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan.
8. Pasar Ikan Bersih hasil kelautan dan perikanan adalah tempat yang
menjadi pusat penyediaan makanan yang berbahan dasar dari hasil-
hasil kelautan dan perikanan beserta fasilitas pendukungnya.
-4-

BAB II
PEMBERI, BENTUK, RINCIAN JUMLAH, PERSYARATAN PENERIMA, TATA
KELOLA PENCAIRAN DANA DAN PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH

A. Pemberi Bantuan Pemerintah


Satuan kerja pemberi Bantuan Pemerintah berupa pembangunan
Pasar Ikan Bersih adalah Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
melalui Anggaran dan Pendapatan belanja Negara (APBN) yang terdapat
pada DIPA Satker TA. 2021 dan dialokasikan pada Kelompok Akun Belanja
Barang (526xxx) untuk diserahkan kepada Masyarakat/PEMDA.

B. Bentuk Bantuan Pemerintah


1. Jenis Bantuan Pemerintah
Jenis Bantuan Pemerintah adalah bangunan Pasar Ikan Bersih.
2. Bentuk Bantuan
Bentuk Bantuan Pemerintah berupa Barang yaitu pembangunan
Pasar Ikan Bersih.
3. Spesifikasi Barang/jasa
Spesifikasi bangunan Pasar Ikan Bersih disesuaikan dengan lokasi
dan bentuk bangunan. Penyusunan perencanaan pembangunan
dilakukan oleh jasa konsultan perencana.
a. Bangunan Pasar Ikan Bersih dibangun dengan fasilitas paling
sedikit sebagai berikut:

NO. FASILITAS JENIS


1. Prasarana Utama Bangunan utama, ruang pengelola, lantai,
toilet, lapak penjualan, meja penjualan,
saluran pembuangan air kotor, IPAL,
instalasi air bersih, instalasi listrik,
penampungan sampah, area
pembongkaran
2. Prasanana Area Parkir, Musholla, Pos Jaga, area
Pendukung loading and unloading
3. Sarana Pendukung meja display, meja wastafel,
timbangan, insect killer, pest control,
tempat sampah limbah ikan dan umum,
penanda bangunan (signage), trolly,
coolbox, sarana sanitasi (jet washer, sapu,
dan pel) sesuai anggaran yang tersedia
-5-

b. Bangunan Pasar Ikan Bersih paling sedikit harus memiliki


persyaratan teknis sebagai berikut:
1) Dinding
a) Kontruksi bangunan dinding tertutup. Permukaan
dinding harus rata dan halus, berwarna terang, tidak
lembab, dan mudah dibersihkan. Untuk itu, dinding
dibuat dari bahan yang kuat, kering, tidak menyerap
air, dan dipasang rata tanpa celah/retak.
b) Dinding dilapisi plesteran atau porselen agar tidak
mudah ditumbuhi oleh jamur atau kapang. Keadaan
dinding harus dipelihara agar tetap utuh, bersih, dan
tidak terdapat debu atau kotoran lain yang berpotensi
menyebabkan pencemaran pada ikan yang dipasarkan.
c) Kondisi dinding dapat dikonstruksi tertutup ataupun
dikonstruksi semi tertutup (kombinasi antara beton
permanen serta kisi-kisi dan kasa maupun hanya
kasa/ram), disesuaikan dengan jumlah anggaran yang
tersedia.
2) Lantai
a) Lantai berwarna terang, kedap air, rata tidak berpori,
dan mudah dibersihkan.
b) Lantai dengan ketinggian tertentu dari permukaan
tanah, agar produk terjaga kebersihannya.
c) Pertemuan antara lantai dan dinding dibuat
melengkung tanpa sudut agar mudah dibersihkan.
d) Untuk ruang basah (ikan segar), lantai dibuat dengan
kemiringan 1 sampai 3 derajat ke arah saluran
pembuangan (drainase) sehingga lantai tetap kering dan
air tidak menggenang.
3) Saluran Pembuangan/Drainase
a) Ruang pemasaran ikan segar/hidup harus dilengkapi
dengan saluran pembuangan (drainase) dengan
kapasitas yang memadai. Saluran harus terbuat dari
bahan yang kedap air, rata tidak berpori, dan halus agar
mudah dibersihkan.
b) Kontruksi bagian dasar saluran harus berbentuk
melengkung/berbentuk “U” agar mudah dibersihkan.
-6-

c) Seluruh saluran pembuangan ditampung pada control


box sebelum diproses di IPAL. Control box dilengkapi
dengan saringan yang dibersihkan setiap hari.
d) Untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan
pengunjung serta mencegah masuknya binatang
pengerat, maka saluran harus ditutup dengan jeruji
logam atau bahan sejenisnya.

Gambar 1. Contoh desain selokan/drainase pembuangan air limbah cair

4) Atap
a) Atap harus terbuat dari bahan yang mampu melindungi
produk yang diperdagangkan dari sinar matahari,
hujan dan padatan lain yang akan mengakibatkan
terjadinya kontaminasi dan kerusakan fisik ikan serta
kemunduran mutu ikan.
b) Atap harus memiliki kemiringan yang cukup untuk
menghindari terjadinya genangan air pada atap dan
mengantisipasi kebocoran.
c) Atap dapat dilengkapi dengan ventilator roof yang
berfungsi untuk mengeluarkan udara panas dari dalam
ruangan. Dapat menerapkan atap susun untuk ventilasi
silang.

Gambar 2. Contoh bentuk atap yang dilengkapi dengan ventilator roof


-7-

5) Penerangan
a) intensitas pencahayaan ruangan ruang pemasaran
harus cukup terang untuk melakukan pekerjaan
penanganan ikan secara efektif.
b) pada lokasi tertentu dapat mengunakan atap semi-
transparan untuk pencahayaan alami.
c) ruangan pemasaran dapat dilengkapi dengan lampu
penerangan yang dilengkapi dengan pelindung untuk
menghindari pecahan lampu mengkontaminasi produk.

Gambar 3. Contoh Lampu TL Berpelindung

6) Ventilasi
Bangunan atau ruangan tempat pemasaran harus dilengkapi
dengan ventilasi yang dapat menjaga keadaan nyaman
dengan kisaransuhu antara 28oC – 32oC. Ventilasi harus
cukup untuk mencegah udara ruangan tidak terlalu panas,
mencegah terjadinya kondensasi uap air atau lemak pada
lantai, dinding atau langit-langit, dan membuang aroma
tidak sedap, asap dan pencemaran lain dari ruangan.
7) Fasilitas Penunjang Ikan Bersih
a) Meja displai
Jenis desain konstruksi meja displai dapat disesuaikan
dengan produk yang dipasarkan. Meja display untuk
memasarkan ikan segar memiliki persyaratan sebagai
berikut:
(1) Meja displai ikan segar dapat terbuat dari bahan
yang mudah untuk dibersihkan, berupa meja
permanen beton berkeramik maupun meja tidak
permanen berbahan stainless steel 304 dengan
ketebalan minimal 1,2 mm.
(2) Memiliki kemiringan yang cukup sehingga
memudahkan air lelehan es maupun lendir dan
darah ikan terbuang ke saluran pembuangan.
(3) Setiap meja dilengkapi pipa pembuangan air
-8-

limbah yang terhubung langsung ke saluran


pembuangan utama.
(4) Memiliki ukuran (dimensi) yang memadai,
memenuhi karakteristik konstruksi yang cocok
bagi produk maupun orang yang bekerja.

Gambar 4. Contoh Meja Displai Ikan Segar

Persyaratan meja/rak displai untuk memasarkan


produk ikan kering atau olahan sebagai berikut:
(1) Meja displai ikan kering/olahan terbuat dari bahan
yang mudah untuk dibersihkan, berupa meja
permanen dilapisi bahan keramik maupun meja
tidak permanen berbahan stainless steel SUS 304
dengan ketebalan minimal 1,2 mm.
(2) Meja dilengkapi dengan etalase terbuat dari kaca
atau bahan lainnya yang didesain sedemikian rupa
untuk menghindari kontaminasi terhadap produk
yang dipasarkan.

Gambar 5. Contoh Etalase Produk Ikan Olahan

Persyaratan meja displai untuk memasarkan produk


ikan beku sebagai berikut:
(1) Meja displai ikan beku terbuat dari bahan yang
mudah untuk dibersihkan, berupa meja permanen
yang dilapisi bahan isolasi pendingin untuk
menahan suhu ikan maupun meja dengan
mesin pendingin seperti showcase freezer.
-9-

(2) Meja displai ikan beku dapat dilengkapi dengan


penutup kaca.

Gambar 6. Contoh Displai Ikan Beku

b) Meja Penyiangan
(1) Meja penyiangan digunakan untuk proses
penanganan ikan yang didesain sedemikian rupa
sehingga tidak mengkontaminasi ikan yang sedang
dipajang pada meja displai, meja dapat
dikonstruksi secara terpisah ataupun menyatu
dengan meja displai ikan.
(2) Meja ini terbuat dari bahan yang mudah untuk
dibersihkan, dapat dibuat berbahan beton
permanen dilapisi keramik maupun stainless steel.
(3) Pada setiap meja penyiangan dilengkapi dengan
saluran/kran air untuk mensuplai air bersih,
lubang saluran pembuangan limbah cair yang
terhubung dengan saluran drainase dan
penampung limbah ikan.

Gambar 7 Contoh meja penyiangan dengan tempat pencucian

c) Fasilitas Cuci Tangan (Wastafel)


(1) Fasilitas cuci tangan ditempatkan di beberapa titik
lokasi yang mudah dijangkau konsumen serta
dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir
- 10 -

dan limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan


yang tertutup.
(2) Wastafel terbuat dari bahan yang halus, kedap air
dan mudah untuk dibersihkan dan sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI).

Gambar 8. Contoh tempat cuci tangan/wastafel

d) Fasilitas Pengelolaan Sampah (Tempat Sampah dan


TPS)
(1) Setiap lapak penjualan ikan harus dilengkapi
dengan tempat sampah tertutup yang terbuat dari
bahan yang tidak berkarat, mudah untuk
dibersihkan serta tidak mudah mengkontaminasi
produk dan sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI). Tempat sampah ini digunakan
untuk menampung limbah hasil penyiangan (sisik,
sirip, insang, dan sisa hasil penyiangan lainnya.
(2) Pada lorong los penjualan ikan harus disediakan
tempat sampah, yang terpisah untuk menampung
jenis sampah organik dan anorganik.
(3) Tersedia Tempat Pembuangan Sementara (TPS),
sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan Dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor
52A/KEPMEN-KP/2013 Tentang Persyaratan
Jaminan Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan
Pada Proses Produksi, Pengolahan Dan
Distribusi.
(4) Sampah harus dikelola setiap hari agar tidak
terjadi penumpukan sampah yang mengakibatkan
timbulnya sumber kontaminasi dan pencemaran
lingkungan.
- 11 -

Gambar 9. Contoh tempat sampah dan TPS

e) Instalasi dan Sumber Air Bersih


(1) Setiap Pasar Ikan Bersih harus dilengkapi dengan
instalasi air bersih yang digunakan untuk proses
penanganan ikan serta pencucian peralatan/lantai
maupun fasilitas pasar lainnya yang sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI).
(2) Air yang digunakan untuk penanganan ikan adalah
air yang memiliki standar kualitas air bersih.
(3) Sistem air pada Pasar Ikan Bersih dilengkapi
dengan tandon air untuk menjamin
kesinambungan ketersediaan air untuk
penanganan ikan, kegiatan pembersihan dan lain-
lain.
f) Toilet
(1) Lokasi toilet harus terpisah dari tempat penjualan
serta memiliki pintu yang tidak menghadap
langsung ke ruang proses penanganan dan
pemasaran ikan.
(2) Persyaratan pembuatan toilet lebih lanjut dapat
mengacu Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 17
Tahun 2020 tentang Pasar Sehat.
g) Fasilitas Pengelolaan Air Limbah
(1) Setiap Pasar Ikan Bersih minimal dilengkapi
dengan bak kontrol air limbah yang digunakan
untuk memfilter air limbah sebelum dibuang ke
saluran umum.
(2) Pasar Ikan Bersih dilengkapi dengan Instalasi
Pembuangan Air Limbah (IPAL)/sederhana.
- 12 -

4. Foto/gambar Teknis
Penerima bantuan menyertakan foto/gambar teknis Pasar Ikan Bersih
yang akan dibangun pada lokasi yang diusulkan. Layout bangunan
akan menyesuaikan dengan kondisi/lokasi setempat. Berikut
disampaikan contoh layout bangunan Pasar Ikan Bersih yang bisa
dijadikan acuan dalam perencanaan.

Gambar 10. Gambar Teknis Pasar Ikan Bersih

C. Rincian Jumlah Bantuan Pemerintah


Bantuan Pembangunan Pasar Ikan Bersih tahun anggaran 2021 sejumlah
5 (lima) unit Pasar Ikan Bersih.

D. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah


1. Kriteria Calon Penerima Bantuan
a. lembaga pemerintah
pemerintah daerah tingkat provinsi atau kabupaten/kota yang
melakukan/menangani urusan kelautan dan perikanan.
b. lembaga nonpemerintah
berbadan hukum dan sudah atau akan melakukan kegiatan
usaha dibidang kelautan dan perikanan.
- 13 -

c. kelompok masyarakat hukum adat


telah mendapat penetapan, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan melakukan kegiatan di bidang
kelautan dan perikanan.
2. Persyaratan Umum Pasar Ikan Bersih
Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Pasar Ikan Bersih dengan
persyaratan umum sebagai berikut:
a. lahan yang clean and clear dengan luas sekurang-kurangnya
sebesar 500 - 1000 m². Kepemilikan lahan harus dibuktikan
dengan sertifikat serta surat lahan lainnya yang dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum;
b. lokasi pembangunan Pasar Ikan Bersih merupakan tempat yang
strategis berada di tempat keramaian orang dan lokasi harus
mudah dilihat, diakses oleh semua orang baik masyarakat
konsumen, pedagang, pemasok, wisatawan, dan lain-lain.
Bangunan Pasar Ikan Bersih juga dapat berada di lokasi yang
berguna untuk sosialisasi dan edukasi terkait gerakan
memasyarakatkan makan ikan, hal ini guna untuk mendidik
anak-anak dan mengenalkan ikan dan produk-produknya ke
masyarakat.
c. lahan adalah milik pemerintah daerah Provinsi atau
Kabupaten/Kota, lembaga masyarakat/lembaga
pendidikan/lembaga keagamaan yang dibuktikan dengan
sertifikat/bukti kepemilikan yang sah lainnya dan tidak dalam
keadaan sengketa;
d. lahan merupakan lahan matang/siap bangun yang tidak
memerlukan pengurukan dan pematangan lahan;
e. dalam hal lahan merupakan milik masyarakat adat harus sudah
ada penyerahan hak dari masyarakat adat kepada pemerintah
daerah untuk dimanfaatkan bagi kepentingan umum dan tidak
dalam keadaan sengketa yang dibuktikan dengan adanya Surat
Pernyataan Penyerahan Hak;
f. lahan dengan luasan tertentu yang mencukupi untuk bangunan
dan fasilitas pendukung lainnya serta pengembangannya;
g. tidak berlokasi di daerah yang mudah tergenang air atau banjir;
h. pernyataan kesanggupan menyediakan anggaran bagi
pengurusan dokumen Izin Mendirikan Bangunan (IMB) serta
- 14 -

dokumen-dokumen lain yang terkait dengan pembangunan dan


pengoperasian bangunan Pasar Ikan Bersih;
i. tersedia sumber air bersih yang memadai, disertai surat
pernyataan dari instansi yang berwenang (Perusahaan penyedia
air bersih/Surat Pernyataan dari Kepala Dinas atau Kepala
Daerah atau pemerima setempat bila menggunakan sumber air
tanah dilengkapi dengan kelengkapan administrasi dan teknis)
atau sumber air bersih lainnya yang mendapat persetujuan dan
penetapan tertulis dari masyarakat setempat/adat atau instansi
yang berwenang. Dilengkapi surat pernyataan kesanggupan
untuk membiayai penyambungan air PDAM serta surat
kesanggupan membiayai tagihan air PDAM setelah dilakukannya
serah terima aset dengan Pusat;
j. tersedia jaringan/sumber listrik yang memadai (disertai surat
dukungan dari PLN setempat dilengkapi dengan kelengkapan
administrasi dan teknis. Dilengkapi surat pernyataan
kesanggupan untuk membiayai penyambungan listrik PLN serta
surat kesanggupan membiayai tagihan listrik PLN setelah
dilakukannya serah terima aset dengan Pusat;
k. akses jalan menuju lokasi memadai yaitu dapat dicapai dengan
kendaraan bermotor minimal roda 4/6 berpendingin untuk
mengantarkan produk hasil perikanan;
l. pernyataan kesanggupan mengoperasionalkan atau
memanfaatkan Pasar Ikan Bersih oleh penerima. Penerima harus
mengoperasionalkan bangunan Pasar Ikan Bersih sebagaimana
penujuannya sesaat setelah pembangunan Pasar Ikan Bersih
selesai dan/atau setelah Berita Acara Serah Terima; dan
m. proposal pembangunan yang menyertakan minimal data potensi
dan produksi perikanan, jenis produk dan rencana
operasional/kelayakan usaha (business plan).

E. Tata Kelola Pelaksanaan Bantuan Pemerintah


Pembentukan kelembagaan ditujukan untuk membagi peran dan
meningkatkan dukungan instansi terkait, demi meningkatkan peluang
keberhasilan sesuai tujuan bantuan. Kelembagaan terdiri atas Direktorat
Jenderal PDSPKP, Direktorat Pemasaran, dan Pendamping/Penyuluh, serta
Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, sebagai penerima bantuan.
- 15 -

1. Direktorat Jenderal PDSPKP, dalam hal ini Direktur Jenderal


menetapkan Tim Teknis Pusat dan Daerah, Petunjuk Teknis, dan
Penerima Bantuan Pemerintah Bangunan Pasar Ikan Bersih.
2. Direktorat Pemasaran, dalam hal ini Direktur Pemasaran menyusun
Petunjuk teknis, menetapkan Penerima Bantuan Pemerintah
Bangunan Pasar Ikan Bersih. Dalam pelaksanaan penyaluran,
Direktorat Pemasaran dapat dibantu oleh Tim Teknis Pusat dan Tim
Teknis Daerah.
3. Tim Teknis Pusat dan Tim Teknis Daerah bertugas untuk
melaksanakan seluruh kegiatan, mulai dari tahap perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi serta pelaporan
kegiatan.
4. Pendamping/Penyuluh
Untuk menjamin efektifitas pelaksanaan dan keberlanjutan
pemanfaatan bantuan, maka dapat dilakukan pendampingan oleh
Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) dan/atau Penyuluh Perikanan
Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN).
5. Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas yang membidangi urusan
perikanan dan kelautan pada Provinsi/Kabupaten/Kota, terlibat
sebagai Tim Teknis Daerah yang mempunyai tugas membantu
kelancaran dalam hal administrasi dan koordinasi lingkup instansi
terkait di daerah, teknis pelaksanaan pembangunan, hingga
pemanfaatan bantuan. Guna kelancaran proses penyaluran bantuan
pemerintah, Dinas Provinsi dapat mendelegasikan kewenangannya
atau memberikan sebagian tugasnya terhadap Dinas Kabupaten/Kota.

F. Penyaluran Bantuan Pemerintah


Penyaluran Bantuan Pemerintah dapat dilakukan berdasarkan mekanisme
sebagai berikut:
1. Mekanisme Usulan, Verifikasi, dan Penetapan Penyaluran Bantuan
Pemerintah:
a. Mekanisme penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian
dilakukan melalui laman www.satudata.kkp.go.id;
b. Dalam hal calon penerima bantuan/penerima bantuan tidak
mampu mengakses laman sebagaimana dimaksud pada poin 1,
mekanisme pemberian Bantuan Pemerintah dapat dilakukan
- 16 -

secara manual dan Direktur Jenderal melakukan input data ke


dalam laman www.satudata.kkp.go.id;
c. Pemberian Bantuan Pemerintah dilaksanakan berdasarkan
usulan proposal dari calon penerima Bantuan Pemerintah atau
unit kerja calon penerima Bantuan Pemerintah kepada
Kementerian Kelautan dan Perikanan/Direktorat Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan/
Direktorat Pemasaran. Penyampaian proposal dan kelengkapan
data dukung dapat disampaikan secara langsung maupun
melalui email ke papdn.pemasaran@gmail.com;
d. Usulan proposal sebagaimana dimaksud dapat langsung
diunggah oleh pengusul, diserahkan/dikirimkan kepada
Direktorat Pemasaran dan apabila pengusul merupakan lembaga
masyarakat dapat diusulkan melalui Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota untuk dilengkapi dengan
rekomendasi/usulan dan selanjutnya proposal tersebut dapat
disampaikan. Dalam pembuatan proposal dan kelengkapan
dokumen pendukungnya, Penyuluh Perikanan Kabupaten/Kota
dapat dilibatkan oleh pihak Dinas Kelautan dan Perikanan dalam
menyusun proposal serta dokumen pendukung dimaksud;
e. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan melalui Tim Teknis sesuai dengan kewenangannya
melakukan identifikasi, seleksi, dan verifikasi administrasi
terhadap usulan penerima Bantuan Pemerintah. Dapat juga
dilakukan penyampaian Juknis/Pedoman dan disosialisasi ke
seluruh Dinas Provinsi/Daerah pada lokasi Pasar Ikan Bersih;
f. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan melalui Direktorat Pemasaran melakukan verifikasi
lapang terhadap usulan penerima bantuan pada tahun 2021 atau
sebelum tahun anggaran berjalan. Verifikasi lapang ini
melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan serta instansi lain
terkait di lingkup Pemerintahan Daerah yang bertujuan untuk
mendapatkan validasi terhadap data dukung yang telah
disampaikan;
g. Apabila hasil verifikasi lapang telah memenuhi persyaratan
pembangunan Pasar Ikan Bersih, maka Direktur Pemasaran
- 17 -

mengajukan usulan lokasi kepada Direktur Jenderal Penguatan


Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan;
h. penetapan penerima Bantuan Pemerintah ditetapkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen Satuan Kerja Direktorat Pemasaran dan
disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Direktorat
Pemasaran; dan
i. proses pengadaan melalui Pengadaan Barang/Jasa berpedoman
pada Peraturan Perundang-Undangan yang mengatur mengenai
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
2. Pendampingan Penggunaan Bantuan Pemerintah
Pendampingan kegiatan bantuan pemerintah dilaksanakan oleh
petugas secara berjenjang, mulai dari Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Pendampingan
yang dilaksanakan lebih cenderung menyangkut aspek teknis dan
aspek administrasi, sehingga bantuan pemerintah yang diberikan
dapat tepat sasaran.
3. Monitoring dan Evaluasi
Dalam rangka pencapaian target kinerja, transparansi, dan
akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah,
Direktur Jenderal dan Kepala Dinas Provinsi sesuai dengan
kewenangannya melakukan monitoring dan evaluasi.
Kegiatan monitoring dilakukan oleh Direktur Jenderal dan Dinas
Provinsi yang mendapat tugas monitoring. Monitoring dan evaluasi
dilaksanakan sampai Bantuan Pemerintah beroperasi sesuai tujuan
pemberian Bantuan Pemerintah selama 3 (tiga) tahun yaitu pada
tahun pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah dan 2 (dua)
tahun berikutnya. Monitoring dan evaluasi antara lain melakukan
pengawasan terhadap:
1. Kesesuaian antara pelaksanaan penetapan calon penerima,
pembangunan dan penyerahan bantuan pemerintah dengan
petunjuk teknis yang telah ditetapkan serta ketentuan peraturan
terkait lainnya; dan
2. Kesesuaian antara target capaian dengan realisasi
Dalam rangka perbaikan penyaluran bantuan pemerintah,
Direktur Jenderal dapat mengambil langkah-langkah tindak
lanjut dengan mengacu pada hasil monitoring dan evaluasi.
- 18 -

BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH, KETENTUAN
PERPAJAKAN, SANKSI, DAN PELAPORAN

A. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah


1. Pengadaan barang Bantuan Pemerintah berpedoman pada Peraturan
Perundang-undangan yang mengatur mengenai Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah.
2. Penerima Bantuan Pemerintah dalam hal ini wajib melakukan
penandatanganan Berita Acara Serah Terima Barang berupa
bangunan Pasar Ikan Bersih.
3. Sedangkan dalam hal pelaporan realisasi pelaksanaan pemberian
bantuan, Direktur Jenderal wajib menyampaikan laporan
perkembangan pelaksanaan pemberian bantuan kepada Menteri
melalui Sekretaris Jenderal paling lambat tanggal 10 setiap 3 (tiga)
bulan selama 3 (tiga) tahun yaitu pada tahun pelaksanaan penyaluran
Bantuan Pemerintah dan 2 (dua) tahun berikutnya sebagaimana
format berikut:

B. Ketentuan Perpajakan
Pemungutan pajak terhadap pengadaan/ pembangunan Bantuan
pemerintah dilakukan melakukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan yang berlaku.
- 19 -

C. Sanksi
Penerima bantuan pemerintah wajib memanfaatkan dan
mengoperasionalkan barang yang diterima sesuai petunjuk teknis.
Penerima bantuan pemerintah yang tidak melaksanakan kegiatan sesuai
dengan petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku akan dikenakan
sanksi administrasi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan
serupa pada tahun yang akan datang. Sedangkan sanksi bagi pihak ketiga
(mitra pemanfaat) Pasar Ikan Bersih adalah sebagai berikut:
1. Apabila sejak dilakukan kerjasama pemanfaatan operasionalisasi
dengan pihak ketiga, selama 6 (enam) bulan berturut-turut pihak
ketiga tidak melakukan kegiatan operasionalisasi Pasar Ikan Bersih,
maka Pemerintah Daerah diwajibkan memberikan Surat Peringatan
(SP) I;
2. Apabila dalam 1 (satu) bulan berikutnya sejak dikeluarkannya SP I
masih tidak terdapat kegiatan operasionalisasi Pasar Ikan Bersih,
maka Pemerintah Daerah diwajibkan mengeluarkan Surat Peringatan
(SP) II;
3. Apabila dalam 1 (satu) bulan berikutnya sejak dikeluarkannya SP II
masih tidak terdapat kegiatan operasionalisasi Pasar Ikan Bersih,
maka Pemerintah Daerah diwajibkan melakukan pengalihan
pemanfaatan Pasar Ikan Bersih kepada pihak lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
4. Sanksi dapat diberikan sesuai peraturan daerah apabila sudah
terdapat dasar hukum di daerah terkait kerjasama pemanfaatan Pasar
Ikan Bersih.

D. Pelaporan
Penerima bantuan pemerintah wajib memberikan laporan tertulis kepada
Direktorat Jenderal melalui Direktorat Pemasarn atau dapat dikirimkan
laporan melalui email ke papdn.pemasaran@gmail.comndengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Penerima Bantuan Pemerintah pembangunan Pasar Ikan Bersih wajib
menyampaikan laporan tertulis kegiatan pemanfaatan per 3 (tiga)
bulan sekali (triwulan) atau sewaktu-waktu bila diminta, kepada
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
- 20 -

Perikanan melalui Direktorat Pemasaran selama 3 (tiga) tahun yaitu


pada tahun pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah dan 2 (dua)
tahun berikutnya dengan tembusan kepada Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat menyampaikan
pelaporan kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Pemasaran mengenai
pemanfaatan dan penyalurannya bantuannya. Laporan operasional
ditujukan kepada Direktur Pemasaran dengan alamat:
Direktorat Pemasaran, Ditjen PDSPKP
Kantor Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan
Gedung Mina Bahari III Lantai 13
Jl. Medan Merdeka Timur No 16 Jakarta Pusat
Telp/Fax 021- 3521977
Email : papdn.pemasaran@gmail.com

2. Materi pelaporan minimal mencakup:


a. Profil mitra/operator;
b. Data produksi dan tingkat pemanfaatan (utilitas);
c. Administrasi dan keuangan (laba/rugi dan neraca);
d. Kondisi bangunan, fasilitas dan peralatan dilengkapi dengan
dokumentasi kegiatan/operasionalisasi Pasar Ikan Bersih; dan
e. Hal-hal lain yang relevan.
- 21 -

BAB IV
PENUTUP

Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah pembangunan Pasar Ikan Bersih


diharapkan dapat dimplementasikan oleh seluruh pemegang kebijakan dan
Penerima Bantuan pada tahun anggaran 2021 dengan baik.
Diharapkan kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam bantuan
ini, baik langsung maupun tidak langsung seyogyanya terlebih dahulu
memahami isi Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah ini. Dengan demikian
kekeliruan dan kesalahan prosedur selama pelaksanaan dapat dihindarkan.
Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaksana kegiatan
serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan bantuan. Pasar Ikan Bersih
diharapkan dapat mempertahankan ketersediaan ikan untuk dekat dengan
masyarakat sehingga masyarakat yang membutuhkan ikan dapat terfasilitasi
dengan kemudahan mendapatkan ikan berkualitas. Bantuan Pemerintah
bertujuan memberi manfaat pada peningkatan konsumsi ikan nasional serta
terjaminnya ketersediaan ikan nasional.

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN


DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN
PERIKANAN

ttd.

ARTATI WIDIARTI

Salinan sesuai dengan aslinya


Sekretaris Direktorat Jenderal,

Berny A. Subki
LAMPIRAN II : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 3 TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN
BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN
PASAR IKAN BERSIH TAHUN 2021

DOKUMEN PENDUKUNG KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH

PEMBANGUNAN
PASAR IKAN BERSIH TAHUN 2021

I. Surat Permohonan Calon Penerima Bantuan Pemerintah

=KOP SURAT =

Kab/Kota ..........., …………… 20.....

Nomor : …………………………
Perihal : Permohonan Bantuan ..................
Lampiran : ...... berkas

Kepada Yth.
Direktur Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan
dan Perikanan
di
Jakarta

Bersama ini kami sampaikan bahwa dalam rangka menunjang kegiatan


.............., perlu didukung dengan sarana dan prasarana perikanan. Berkenaan
dengan hal tersebut, kami mohon untuk dapat mengelola bantuan ………. yang
telah diadakan/dibangun.
-2-

Sebagai bahan pertimbangan, dengan ini kami lampirkan hal-hal sebagai


berikut:
1. proposal usulan; dan
2. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan, Mampu dan Kesanggupan
Memanfaatkan Bantuan.
Demikian surat permohonan bantuan .................. ini kami sampaikan.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Kab/Kota ……….., ……….. 20....


Lembaga Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahaan/Kelompok
Masyarakat Hukum Adat

ttd & cap basah

(……………………………)
-3-

II. Pakta Integritas Kesanggupan Pemanfaatan Bantuan

PAKTA INTEGRITAS/SURAT PERNYATAAN KESIAPAN, MAMPU


DAN KESANGGUPAN PEMANFAATAN BANTUAN ……….
TAHUN 20....

Kami yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : ......... (Isi nama Ketua Koperasi/kelompok)
Jabatan : Kepala Lembaga Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahaan/Kelompok Masyarakat
Hukum Adat
bertindak atas nama organisasi Kepala Lembaga Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahan/Kelompok Masyarakat Hukum Adat ..............

Dalam rangka pemanfaatan bantuan sarana .....................Tahun


Anggaran 20......, kami menyatakan hal sebagai berikut:
1) Siap menerima dan memanfaatkan bantuan ............... dimaksud
sebagaimana mestinya;
2) Mampu mengoperasionalkan bantuan .................. dimaksud sebagaimana
mestinya;
3) Sanggup memelihara dan mempertanggungjawabkan bantuan
...................... Tahun Anggaran 20...... sebagaimana ketentuan yang
berlaku;
4) Bersedia memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas
internal dan eksternal Pemerintah terkait dengan bantuan yang diterima;
dan
5) Tidak memindahtangankan/memperjualbelikan bantuan yang diterima
kepada pihak lain.
Dalam hal Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan, Mampu dan
Sanggup ini dilanggar, maka kami tidak akan mengajukan tuntutan dalam
bentuk apapun dan siap:
1) Menerima pembatalan dan pencabutan bantuan untuk diserahkan kepada
calon penerima lainnya. Segala biaya yang telah dikeluarkan oleh penerima
tidak dapat ditarik kembali;
-4-

2) Menerima sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan


sejenis (masuk daftar hitam) sampai batas waktu yang tidak ditentukan;
dan/atau
3) Menerima sanksi dan/atau ganti rugi sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
Demikian surat Pakta Integritas/Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-
benarnya tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun.

…….., ……….. 20.....


Kepala Lembaga
Pemerintah/Lembaga
Nonpemerintahaan/Kelompok
Masyarakat Hukum Adat

ttd & cap basah

(…………………………………………)
-5-

III. Format Berita Acara Serah Terima

= KOP SURAT =

BERITA ACARA SERAH TERIMA


HIBAH BARANG PERSEDIAAN DALAM RANGKA BANTUAN PEMERINTAH
Nomor …………../DJPDSPKP.0/PL.930/XII/2021

Pada hari ini ……….., tanggal ….………….., bulan Desember, tahun dua ribu dua
puluh satu, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Berny A. Subki


NIP : 19710827 199901 1 001
Jabatan : Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) selaku
Kuasa Pengguna Barang
Alamat : Jalan Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat
Bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan
selaku Pengguna Barang, berkedukan di Jalan Medan Merdeka Timur
No. 16 Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU;

2. Nama : ………………………………………
Jabatan : Ketua …………………….. selaku Penerima Bantuan
Pemerintah Tahun 2021 berupa
………………………………
Alamat : Jalan …………………………
Bertindak untuk dan atas nama Koperasi ……………….…. yang
berkedudukan di .……………….., yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA;

Sebagai tindak lanjut dari Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja
Direktorat …………………. Nomor ……………………………. tentang Penerima
Bantuan Pemerintah …………………….., serta Surat Sekretaris Direktorat
Jenderal PDSPKP Nomor……………..……………, tanggal …………….. perihal
persetujuan hibah barang persediaan dalam rangka bantuan pemerintah yang
dikelola oleh Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan pada Direktorat ……………., dengan ini kedua belah pihak sepakat
melakukan serah terima dengan ketentuan sebagai berikut:
-6-

1. PIHAK KESATU menyerahkan barang persediaan dalam rangka bantuan


pemerintah pada Satuan Kerja Direktorat ………………. berupa
……………………. kepada PIHAK KEDUA dengan perincian sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
Berita Acara Serah Terima ini.
2. PIHAK KEDUA telah memeriksa dan menerima dengan baik penyerahan
barang persediaan dalam rangka bantuan pemerintah dari PIHAK KESATU.
3. Penyerahan barang persediaan dalam rangka bantuan pemerintah berupa
……………………. dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA sebagaimana
dimaksud pada angka 1 merupakan penyerahan kepemilikan.
4. PIHAK KEDUA menyetujui kewajiban:
a. Memelihara, mengoperasikan dan memanfaatkan barang persediaan
dalam rangka bantuan pemerintah berupa ………………………… dari
PIHAK KESATU sesuai Petunjuk Teknis Pelaksanaan dan ketentuan yang
berlaku.
b. Tidak memperjualbelikan ………………… barang persediaan dalam rangka
bantuan pemerintah berupa ………………………… dari PIHAK KESATU
kepada pihak lain;
c. Menyampaikan laporan pemanfaatan barang persediaan dalam rangka
bantuan pemerintah berupa ………………………… dari PIHAK KESATU
kepada Direktur Jenderal PDSPKP c.q. Direktur …………..dan
ditembuskan kepada Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang menangani
urusan kelautan dan perikanan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
5. PIHAK KEDUA bersedia untuk mengalihkan barang persediaan dalam rangka
bantuan pemerintah berupa ………………………… yang diterima atas
persetujuan PIHAK KESATU kepada penerima lain jika tidak sanggup
memelihara, mengoperasionalkan dan memanfaatkan.
6. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Berita Acara Serah
Terima ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya berdasarkan
persetujuan PARA PIHAK.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandangani oleh PARA PIHAK pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

Materai 10.000

……………….. Berny A. Subki

Lampiran:
1. Daftar bantuan yang diserahterimakan
2. Berita acara pemeriksaan barang
3. Foto/Dokumentasi
-7-

LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA

Nomor :
Tanggal :

DAFTAR BARANG/JASA YANG DISERAHTERIMAKAN


Nama Tahun Harga (Rp)
Merek
No Jumlah Kondisi
/Spesifikasi
Satuan Total

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


KUASA PENGGUNA BARANG
………………………… …………………………

ttd & cap basah ttd & cap basah

(…………………………………………) (…………………………………………)
NIP. …………………………………….

Mengetahui
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota ………………….

ttd & cap basah

(…………………………………………..)
NIP. .…………………………………….

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN


Salinan sesuai dengan aslinya
DAYA SAING PRODUK KELAUTAN
Sekretaris Direktorat Jenderal,
DAN PERIKANAN

ttd.
Berny A. Subki

ARTATI WIDIARTI

Anda mungkin juga menyukai