Anda di halaman 1dari 42

PERATURAN

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING


PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR 19/PER-DJPDSPKP/2017

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH


PEMBANGUNAN PASAR IKAN MODERN TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING


PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan efektivitas dan


terukurnya hasil pelaksanaan pengelolaan
Bantuan Pemerintah di lingkup Direktorat
Jenderla Penguatan Daya Saing Produk Kelautan
dan Perikanan, perlu menyempurnakan
Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor
9/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan
Pasar Ikan Modern Tahun 2017;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
yang dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Modern Tahun 2017;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang


Perikanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4433);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 294, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5360);
-2-

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang


Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan,
Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5870);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2015
tentang Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan serta Peningkatan Nilai Tambah
Produk Hasil Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 181,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5726);
5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
6. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015
tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 111) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1746);
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum
Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah
di Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
2153);
-3-

9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor


6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 220);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN


DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN
PEMERINTAH PEMBANGUNAN PASAR IKAN
MODERN TAHUN 2017.

Pasal 1

Menetapkan Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah


Pembangunan Pasar Ikan Modern Tahun 2017 sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 2

Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan


Modern Tahun 2017 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan
sebagai pedoman bagi satuan kerja lingkup Direktorat Pemasaran,
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan, Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang menangani urusan
kelautan dan perikanan, dan Penyuluh Perikanan serta para pelaku
usaha perikanan dalam penyaluran dan pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Modern Tahun 2017.

Pasal 3

Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan


Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
Nomor 9/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan
Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan Modern Tahun 2017,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
-4-

Pasal 4
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Mei 2017
DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti
Lampiran I : Peraturan Direktur Jenderal
Peningkatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 19/PER-DJPDSPKP/2017
tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Modern
Tahun 2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan
Tujuan pemberian Bantuan Pemerintah dalam pembangunan Pasar
Ikan Modern tahun 2017:
1. terlaksananya pembangunan Pasar Ikan Modern;
2. termanfaatkannya hasil dari pembangunan Pasar Ikan Modern; dan
3. tingkat pemanfaatan/okupansi lapak pedagang ikan sebesar 80%
(efektif terhitung di tahun 2019).

B. Pengertian
1. Pasar ikan modern adalah pasar ikan yang dilengkapi dengan
penampungan ikan segar dan penjualan ikan hidup, segar, dan olahan
skala besar. Pasar didukung dengan cold storage, drainase, fasilitas
sanitasi, sarana listrik, dan air bersih serta ketersdiaan es curah yang
cukup, kios ikan, chilling room, kantor, kios maritim, ruang serba guna,
dan food court;

2. Pembangunan adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuat


bangunan fisik yang semula tidak ada menjadi ada;

3. Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang


bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan
manusia.

4. Fasilitas sanitasi adalah sarana fisik bangunan dan perlengkapannya


digunakan untuk memelihara kualitas lingkungan atau
mengendalikan faktor-faktor lingkungan fisik yang dapat merugikan
kesehatan manusia antara lain sarana air bersih, jamban, peturasan,
saluran limbah, tempat cuci tangan, bak sampah, kamar mandi, lemari
-2-

pakaian kerja (locker), peralatan pencegahan terhadap lalat, tikus dan


hewan lainnya serta peralatan kebersihan.

C. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedianya pasar ikan yang
memenuhi aspek-aspek sanitasi dan higienitas serta dalam rangka
penyediaan pasar berskala besar sehingga dapat menunjang penerapan
sistem jaminan mutu dan keamanan pangan skala besar. Pasar Ikan
Modern merupakan fasilitas untuk memasarkan dan mempromosikan
produk perikanan. Dengan adanya Pasar Ikan Modern diharapkan
konsumsi ikan masyarakat secara luas akan meningkat sekaligus dapat
menumbuhkan perekonomian masyarakat melalui usaha perikanan.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Modern Tahun 2017 ini meliputi:
1. Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pemerintah, yang terdiri atas:
a. Pemberi Bantuan Pemerintah;
b. Bentuk dan Rincian Bantuan Pemerintah;
c. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah;
d. Tata Kelola Bantuan Pemerintah;
2. Pertanggungjawaban Bantuan; dan
3. Pembinaan, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
-3-

BAB II
PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH

A. Pemberi Bantuan Pemerintah


Satuan kerja pemberi Bantuan Pemerintah berupa pembangunan
Pasar Ikan Modern adalah Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan.

B. Bentuk dan Rincian Bantuan Pemerintah

B.1. Bentuk Bantuan Pemerintah


Jenis Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Pasar Ikan
Modern diberikan melalui anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan,
yaitu Satuan Kerja Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Tahun 2017.

B.2. Rincian Bantuan Pemerintah


Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Pasar Ikan Modern
sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan umum dan spesifikasi teknis
sebagai berikut:

a. Persyaratan Umum Pasar Ikan Modern


Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Pasar Ikan Modern
dengan persyaratan umum sebagai berikut:
1) lahan yang clean and clear dengan luas minimal sebesar 20000 m²
dibuktikan dengan sertifikat serta surat lahan lainnya yang dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum;

2) lokasi pembangunan Pasar Ikan Modern merupakan tempat yang


strategis, sudah ada aktifitas jual beli (embrio pasar), mudah
diakses/dijangkau, dan berada di tempat keramaian orang;

3) lahan adalah milik pemerintah daerah Provinsi atau


Kabupaten/Kota, yang dibuktikan dengan sertifikat/bukti
kepemilikan yang sah lainnya dan tidak dalam keadaan sengketa;

4) lahan merupakan lahan matang/siap bangun yang tidak


memerlukan pengurukan dan pematangan lahan;
-4-

5) lahan dengan luasan tertentu yang mencukupi untuk bangunan


dan fasilitas pendukung lainnya serta pengembangannya;

6) tidak berlokasi di daerah yang mudah tergenang air atau banjir;

7) tersedia Infrastruktur pendukung yang memadai seperti akses


jalan, sumber air bersih, dan jaringan listrik;

8) mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota dan


Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota termasuk Peraturan
Zonasinya;

9) dokumen studi kelayakan pembangunan yang dikeluarkan oleh


tenaga ahli; dan

10) memiliki dokumen AMDAL atau UKL-UPL (Upaya Pengelolaan


Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup)
sesuai dengan luasan lahan serta mengacu kepada ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Spesifikasi Teknis Pasar Ikan Modern


1) Layout Bangunan
Gambar Teknis (menyesuaikan bentuk lokasi lahan)

DENAH LANTAI I
Kapasitas Luas Total = ± 18.000 m²
Kios Ikan = ± 1.000 unit
Chilling Room =± 200 m²
Ice Flake =± 150 m²
Cool Storage =± 400 m²
Retail =± 465 m²
Office =± 125 m²
-5-

DENAH LANTAI II
Kapasitas Luas Total = ± 18.000 m2
Kios Maritim =± 260 Unit
R. Serbaguna = ± 3.300 m2, Kap. 1.360 Org.
Food Court = ± 3.100 m2
Retail =± 640 m2

2) Spesifikasi
No Item Barang Spesfikasi
1 Struktur Pekerjaan Tanah dan Struktur Bawah,
Pondasi Tiang Pancang, Struktur Atas
2 Arsitektur Langit-langit, Dinding, Lantai, Finishing,
Pencegahan Bahaya Rayap, Interior,
Peningkatan Mutu (thdp yang
ditingkatkan), Fasilitas Penyandang
Cacat, Sarana/Prasarana Lingkungan
3 Mekanical Pengkondisian Udara (AC),
Elektrikal Elevator/Escalator, Tata Suara, Telepon
Plumbing dan PABX, Instalasi IT (Informasi &
Teknologi), CCTV dan MATV, Instalasi
Listrik dan Elektrikal, Instalasi Air
Bersih/ Pencegahan dan Penangulangan
Kebakaran, Sistem Penangkal Petir
Khusus, Instalasi Drainase dan
Pengolahan Air Limbah (IPAL), Chilling
Room, Cool Strorage, Ice Flake
-6-

Bangunan untuk Pasar Ikan Modern sekurang-kurangnya


harus memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut:
a) Dinding
(1) Kontruksi bangunan dinding tertutup. Permukaan
dinding harus rata dan halus, berwarna terang dan tidak
lembab dan mudah dibersihkan. Untuk itu dibuat dari
bahan yang kuat, kering, tidak menyerap air, dipasang
rata tanpa celah/retak.
(2) Dinding dapat dilapisi plesteran atau porselen agar tidak
mudah ditumbuhi oleh jamur atau kapang. Keadaan
dinding harus dipelihara agar tetap utuh, bersih dan
tidak terdapat debu atau kotoran lain yang berpotensi
menyebabkan pencemaran pada ikan yang dipasarkan.
(3) Kondisi dinding dapat dikonstruksi tertutup ataupun
dikonstruksi semi tertutup (kombinasi antara beton
permanen serta kisi-kisi dan kasa maupun hanya
kasa/ram), disesuaikan dengan jumlah anggaran yang
tersedia.
b) Lantai
(1) Lantai berwarna terang, kedap air, rata tidak berpori dan
mudah dibersihkan.
(2) Lantai dengan ketinggian tertentu dari permukaan tanah,
agar produk terjaga kebersihannya.
(3) Pertemuan antara lantai dan dinding dibuat melengkung
tanpa sudut agar mudah dibersihkan.
(4) Untuk ruang basah (ikan segar), lantai dibuat dengan
kemiringan tertentu ke arah saluran pembuangan
(drainase) sehingga lantai tetap kering dan air tidak
menggenang.
c) Saluran pembuangan/drainase
(1) Ruang pemasaran ikan segar/hidup harus dilengkapi
dengan saluran pembuangan (drainase) dengan kapasitas
yang memadai. Saluran harus terbuat dari bahan yang
kedap air, rata tidak berpori dan halus agar mudah
dibersihkan.
-7-

(2) Kontruksi bagian dasar saluran harus berbentuk


melengkung/berbentuk “U” agar mudah dibersihkan.
(3) Untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan
pengunjung serta mencegah masuknya binatang
pengerat, maka saluran harus ditutup dengan jeruji
logam atau bahan sejenisnya.

Saluran Drainase air limbah di lengkapi


dengan jeruji penutup (bahan besi atau
sejenisnya)

Saluran drainase air limbah


Kemiringan Lantai berbentuk huruf ”U”

Gambar 1. Contoh desain selokan/drainase pembuangan air limbah cair

d) Atap
(1) Atap harus terbuat dari bahan yang mampu melindungi
produk yang diperdagangkan dari sinar matahari, hujan
dan padatan lain yang akan mengakibatkan terjadinya
kontaminasi dan kerusakan fisik ikan serta kemunduran
mutu ikan.
(2) Atap harus memiliki kemiringan yang cukup untuk
menghindari terjadinya genangan air pada atap dan
mengantisipasi kebocoran.
(3) Atap dapat dilengkapi dengan ventilator roof yang
berfungsi untuk mengeluarkan udara panas dari dalam
ruangan.
-8-

Ventilator roof

Ventilator roof

Gambar 2. Contoh bentuk atap yang dilengkapi dengan ventilator roof

e) Penerangan
(1) Intensitas pencahayaan ruangan ruang pemasaran harus
cukup terang untuk melakukan pekerjaan penanganan
ikan secara efektif.
(2) Ruangan pemasaran dapat dilengkapi dengan lampu
penerangan yang dilengkapi dengan pelindung untuk
menghindari pecahan lampu mengkontaminasi produk.

Gambar 3. Contoh Lampu TL Berpelindung

f) Ventilasi Udara
Bangunan atau ruangan tempat pemasaran harus
dilengkapi dengan ventilasi yang dapat menjaga keadaan
nyaman dengan kisaran suhu antara 28 oC – 32 oC. Ventilasi
harus cukup untuk mencegah udara ruangan tidak terlalu
panas, mencegah terjadinya kondensasi uap air atau lemak
pada lantai, dinding atau langit-langit, dan membuang aroma
tidak sedap, asap dan pencemaran lain dari ruangan.
-9-

3) Fasilitas
a) Meja displai
Jenis desain konstruksi meja displai dapat disesuaikan
dengan produk yang dipasarkan. Meja displai untuk
memasarkan ikan segar memiliki persyaratan sebagai berikut:
(1) Meja displai ikan segar dapat terbuat dari bahan yang
mudah untuk dibersihkan, berupa meja permanen beton
berkeramik maupun meja tidak permanen berbahan
stainless steel dengan ketebalan minimal 8,5mm.
(2) Memiliki kemiringan yang cukup sehingga memudahkan
air lelehan es maupun lendir dan darah ikan terbuang ke
saluran pembuangan.
(3) Setiap meja dilengkapi pipa pembuangan air limbah yang
terhubung langsung ke saluran pembuangan utama.
(4) Memiliki ukuran (dimensi) yang memadai, memenuhi
karakteristik konstruksi yang cocok bagi produk maupun
orang yang bekerja.
Persyaratan meja/rak displai untuk memasarkan
produk ikan kering atau olahan sebagai berikut:
(1) Meja displai ikan kering/olahan terbuat dari bahan yang
mudah untuk dibersihkan, berupa meja permanen
dilapisi bahan keramik maupun meja tidak permanen
berbahan stainless steel dengan ketebalan minimal 8,5
mm.
(2) Meja dilengkapi dengan etalase terbuat dari kaca atau
bahan lainnya yang didesain sedemikian rupa untuk
menghindari kontaminasi terhadap produk yang
dipasarkan.
Persyaratan meja displai untuk memasarkan produk
ikan beku sebagai berikut:
(1) Meja displai ikan beku terbuat dari bahan yang mudah
untuk dibersihkan, berupa meja permanen yang dilapisi
bahan isolasi pendingin untuk menahan suhu ikan
maupun meja dengan mesin pendingin seperti freezer.
(2) Meja displai ikan beku dapat dilengkapi dengan penutup
kaca.
- 10 -

Gambar 4. Contoh Meja Displai Ikan Segar

Gambar 5. Contoh Etalase Produk Ikan Olahan

Gambar 6. Contoh Displai Ikan Beku

b) Meja Penyiangan
(1) Meja penyiangan digunakan untuk proses penanganan
ikan yang didesain sedemikian rupa sehingga tidak
mengkontaminasi ikan yang sedang dipajang pada meja
displai, meja dapat dikonstruksi secara terpisah ataupun
menyatu dengan meja displai ikan.
- 11 -

(2) Meja ini terbuat dari bahan yang mudah untuk


dibersihkan, dapat dibuat berbahan beton permanen
dilapisi keramik maupun stainless steel.
(3) Disetiap meja penyiangan dilengkapi dengan
saluran/kran air untuk mensuplai air bersih, serta
lubang saluran pembuangan limbah cair yang terhubung
dengan saluran drainese.

Gambar 9. Contoh meja penyiangan dengan tempat pencucian

c) Fasilitas cuci tangan atau wastafel


(1) Fasilitas cuci tangan ditempatkan di beberapa titik lokasi
yg mudah dijangkau konsumen serta dilengkapi dengan
sabun dan air yg mengalir dan limbahnya dialirkan ke
saluran pembuangan yg tertutup.
(2) Wastafel terbuat dari bahan yang halus, kedap air dan
mudah untuk dibersihkan.

Gambar 10. Contoh tempat cuci tangan/wastafel

d) Fasilitas pengelolaan sampah (tempat sampah dan TPS)


Setiap lapak penjualan ikan harus dilengkapi dengan
tempat sampah tertutup yang terbuat dari bahan yang tidak
berkarat, mudah untuk dibersihkan serta tidak mudah
- 12 -

mengkontaminasi produk. Tempat sampah ini digunakan


untuk menampung limbah hasil penyiangan (sisik, sirip,
insang, dan sisa hasil penyiangan lainnya).
(1) Di lorong los penjualan ikan harus disediakan tempat
sampah, yang terpisah untuk menampung jenis sampah
organik dan anorganik.
(2) Tersedia Tempat Pembuangan Sementara (TPS), sesuai
dengan Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor 52A/KEPMEN-KP/2013
Tentang Persyaratan Jaminan Mutu Dan Keamanan Hasil
Perikanan Pada Proses Produksi, Pengolahan Dan
Distribusi.
(3) Sampah harus dikelola setiap hari agar tidak terjadi
penumpukan sampah yang mengakibatkan timbulnya
sumber kontaminasi dan pencemaran lingkungan.

Gambar 11. Contoh Tempat Pembuangan Sementara (TPS)

Gambar 12. Contoh tempat sampah


- 13 -

e) Instalasi dan sumber air bersih


(1) Setiap Pasar Ikan Modern harus dilengkapi dengan
instalasi air bersih yang digunakan untuk proses
penanganan ikan serta pencucian peralatan/lantai
maupun fasilitas pasar lainnya.
(2) Air yang digunakan untuk penanganan ikan adalah air
yang memiliki standar kualitas air minum sesuai dengan
SNI.
(3) Dilengkapi dengan tandon air untuk menjamin
kesinambungan ketersediaan air untuk penanganan
ikan, kegiatan pembersihan dan lain-lain.
f) Toilet dan kamar mandi
(1) Lokasi toilet harus terpisah dari tempat penjualan serta
memiliki pintu yang tidak menghadap langsung ke ruang
proses penanganan dan pemasaran ikan.
(2) Jumlah kamar mandi dan toilet adalah sebagai berikut:
No Jumlah Pedagang Jumlah Kamar Mandi Jumlah Toilet
1. Sampai dengan 25 1 1
2. 25 s/d 50 2 2
3. 51-100 3 3
Setiap penambahan 40-100 orang harus ditambah satu kamar
mandi dan satu toilet

Sumber: Kemenkes, 2008

(3) Persyaratan pembuatan toilet lebih lanjut dapat mengacu


Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
519/MENKES/SK/VI/2008 tentang penyelenggaraan
pasar sehat.
g) Fasilitas pengelolaan air limbah
(1) Setiap Pasar Ikan Modern minimal dilengkapi dengan bak
kontrol air limbah yang digunakan untuk memfilter air
limbah sebelum dibuang ke saluran umum.
(2) Apabila memungkinkan dari aspek anggaran, sebaiknya
Pasar Ikan Modern dilengkapi dengan Instalasi
Pembuangan Air Limbah (IPAL).
- 14 -

C. Persyaratan Penerima Batuan Pemerintah

Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Pasar Ikan Modern


dapat diberikan kepada:
a. lembaga pemerintah, pemerintah daerah tingkat provinsi atau
kabupaten/kota dan melakukan/menangani urusan kelautan dan
perikanan; atau
b. lembaga nonpemerintah, diutamakan berbadan hukum dan sudah
atau akan melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan.

D. Tata Kelola Bantuan Pemerintah

D.1. Mekanisme Seleksi Penerima Bantuan Pemerintah

Mekanisme seleksi Penerima Bantuan Pemerintah meliputi proses


identifikasi hingga penetapan Penerima Bantuan Pemerintah yang terdiri
dari 4 (empat) tahapan, yaitu:

a. Identifikasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah


Identifikasi calon penerima bantuan dilakukan oleh Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi perikanan dan/atau
dengan Penyuluh Perikanan Kabupaten/Kota kepada calon Penerima
Bantuan Pemerintah yang telah dan/atau belum mengajukan usulan.

Identifikasi terhadap calon Penerima Bantuan Pemerintah harus


memenuhi kriteria dan persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah.

b. Pengusulan dan Verifikasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah


Dalam mengusulkan Bantuan Pemerintah, calon Penerima
Bantuan Pemerintah dapat menjalankan prosesnya melalui salah satu
dari dua mekanisme di bawah ini:

1) Mekanisme pengusulan langsung dan verifikasi penerima Bantuan


Pemerintah dengan tahapan sebagai berikut:
Pengusulan dan verifikasi dokumen usulan dilaksanakan
sesuai dengan tahapan sebagai berikut:
a) Calon Penerima Bantuan Pemerintah mengusulkan surat
permohonan Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan
Modern secara langsung kepada Satuan Kerja Direktorat
Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk
- 15 -

Kelautan dan Perikanan dengan melampirkan dokumen


pendukung sesuai yang dipersyaratkan;
b) Calon Penerima Bantuan Pemerintah melampirkan dokumen
pendukung yang terdiri dari:
(1) Proposal usulan calon Penerima Bantuan Pemerintah;

(2) Profil calon Penerima Bantuan Pemerintah; dan

(3) Pakta Integritas yang menyatakan:

(a) kesiapan, kemampuan dan kesanggupan untuk


menerima, mengelola dan memanfaatkan Bantuan
Pemerintah;
(b) kesediaan memberikan keterangan yang benar terhadap
aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah
terkait dengan Bantuan Pemerintah yang diterima; dan
(c) tidak memindahtangankan/memperjualbelikan
Bantuan Pemerintah yang diterima kepada pihak lain.
c) Satuan Kerja Direktorat Pemasaran memohon Dinas
Kabupaten/Kota dan/atau Penyuluh Perikanan domisili calon
Penerima Bantuan Pemerintah untuk melakukan verifikasi
administrasi dan lapangan, dengan tembusan ke Dinas
Provinsi; dan
d) Apabila hasil verifikasi dianggap meragukan, maka Satuan
Kerja Direktorat Pemasaran dapat melakukan validasi
lapangan.
2) Mekanisme pengusulan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan verifikasi Penerima Bantuan
Pemerintah dengan tahapan sebagai berikut:
a) Calon Penerima Bantuan Pemerintah mengusulkan surat
permohonan Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan
Modern kepada Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota
dengan melampirkan dokumen pendukung sesuai yang
dipersyaratkan;
b) Calon Penerima Bantuan Pemerintah melampirkan dokumen
pendukung yang terdiri dari:
(1) Proposal usulan calon Penerima Bantuan Pemerintah;
- 16 -

(2) Profil calon Penerima Bantuan Pemerintah; dan

(3) Pakta Integritas yang menyatakan:

(a) kesiapan, kemampuan dan kesanggupan untuk


menerima, mengelola dan memanfaatkan Bantuan
Pemerintah;
(b) kesediaan memberikan keterangan yang benar terhadap
aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah
terkait dengan Bantuan Pemerintah yang diterima; dan
(c) tidak memindahtangankan/memperjualbelikan
Bantuan Pemerintah yang diterima kepada pihak lain.
c) Kepala Dinas Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
administrasi dan lapangan terhadap usulan calon Penerima.
d) Apabila dokumen-dokumen dimaksud dianggap telah lengkap
dan memenuhi persyaratan, kemudian oleh Kepala Dinas
Kabupaten/Kota diusulkan kepada Satuan Kerja Direktorat
Pemasaran, dengan tembusan ke Dinas Provinsi.
c. Validasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah
Validasi dokumen usulan dilaksanakan secara berjenjang
sebagai berikut:
1) dokumen yang diusulkan oleh calon Penerima Bantuan
Pemerintah, dilakukan verifikasi oleh Dinas Kabupaten/Kota
dan/atau Penyuluh Perikanan melalui pemeriksaan kelengkapan
administrasi, dan data pendukung lainnya;
2) dokumen yang telah lengkap dan memenuhi persyaratan,
selanjutnya diusulkan kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan cq. Direktur Pemasaran;
3) Direktur Pemasaran memerintahkan Tim Validasi Pusat untuk
melakukan validasi dokumen melalui pemeriksaan kelengkapan
administrasi dan melakukan validasi lapangan apabila dirasa perlu
untuk pemeriksaan kebenaran kondisi di lapangan dengan
kelengkapan administrasi dimaksud kepada calon Penerima
Bantuan Pemerintah; dan
4) Daftar calon Penerima Bantuan Pemerintah selanjutnya diseleksi
oleh Tim Validasi Pusat. Hasil seleksi kemudian diusulkan kepada
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
- 17 -

Perikanan untuk ditetapkan sebagai Penerima Bantuan


Pemerintah.

d. Penetapan Penerima Bantuan


Tahapan penetapan Penerima bantuan dilakukan setelah
seluruh tahapan identifikasi, verifikasi, dan validasi telah
dilaksanakan. Penetapan Penerima bantuan pembangunan Pasar Ikan
Modern ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan disahkan oleh
Kuasa Pengguna Anggaran yang memuat paling sedikit meliputi:
1) nama institusi/koperasi/kelompok Penerima;
2) daerah kabupaten/kota/provinsi Penerima bantuan; dan
3) jumlah unit dan keterangan rencana pemanfaatan.

D.2. Kelembagaan Pengelolaan

Pengelolaan Pasar Ikan Modern melibatkan beberapa institusi


sebagai pemangku kepentingan (stakeholders) baik secara langsung
maupun tidak langsung. Masing-masing institusi tersebut mempunyai
peran sesuai dengan kedudukannya.

Tabel. Kelembagaan Institusi dalam pengelolaan Pasar Ikan Modern

No. INSTITUSI/STAKEHOLDERS PERAN


1. Kementerian Kelautan dan Regulator dan
Perikanan c.q. Ditjen PDSPKP fasilitator
2. Satuan Kerja Pemerintah Daerah Regulator dan
terkait (provinsi/kabupaten/kota) fasilitator di daerah
3. Pengelola Mengoperasikan Pasar
Ikan Modern

a. Kementerian Kelautan dan Perikanan


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) cq. Direktorat
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
(PDSPKP) merupakan pemilik program fasilitasi pembangunan Pasar
Ikan Modern Peran KKP dalam pengelolaan Pasar Ikan Modern
diantaranya sebagai berikut:
1) membuat Petunjuk Teknis Penentuan Operator Pendukung di
Pusat Produksi/Pengumpulan dan Distribusi; dan
2) melakukan sosialisasi, supervisi, monitoring, dan evaluasi
pemanfaatan Pasar Ikan Modern.
- 18 -

b. Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Provinsi/Kabupaten/Kota


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota, Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi atau Kabupaten/Kota berwenang
dalam pengelolaan Pasar Ikan Modern antara lain:
1) melakukan seleksi, verifikasi, dan menetapkan calon Pengelola
Pasar Ikan Modern di wilayahnya;
2) menentukan model/skema/pola pengelolaan Pasar Ikan Modern,
yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dengan
memperhatikan prinsip-prinsip saling menguntungkan; dan
3) melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap operasional
Pasar Ikan Modern sehingga pemanfaatan saran tersebut dapat
optimal.
c. Operator/Pengelola Pasar Ikan Modern
Pengelola Pasar Ikan Modern ditunjuk/ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi/Kabupaten/Kota atau ditetapkan oleh pimpinan wilayah
untuk unit yang mengelola Pasar Ikan Modern dalam wilayah yang
bersangkutan.
Dalam melaksanakan kegiatannya, Pengelola wajib mematuhi
ketentuan-ketentuan pengelolaan yang tertuang dalam Petunjuk
Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Berupa Pembangunan Pasar
Ikan Modern. Untuk kelancaran pelaksanaan pemanfaatan, Pengelola
dapat berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota serta SKPD lainnya yang berkaitan.
Pengelola berhak mendapat pembinaan dan pengawasan dari
Dinas Kelautan dan Perikanan serta SKPD lainnya yang berkaitan.
d. Struktur Pengelolaan Pasar Ikan Modern
Untuk mengoptimalkan keberhasilan pengelolaan Pasar Ikan
Modern perlu dibentuk struktur pengelolaan yang meliputi fungsi-
fungsi antara lain:
1) fungsi manajerial adalah fungsi kelembagaan yang berperan dalam
mengelola Pasar Ikan Modern secara menyeluruh dan menjadi
kunci keberhasilan pengelolaan Pasar Ikan Modern;
- 19 -

2) fungsi adminstratif adalah fungsi kelembagaan yang berperan


dalam pelaksanaan adminstratif, pengaturan pengeluaran, dan
pemasukan keuangan serta pembukuan operasional Pasar Ikan
Modern;
3) fungsi maintenance dan inventory adalah fungsi kelembagaan yang
berperan dalam operasional Pasar Ikan Modern dan melakukan
pemantauan serta pemeliharaan Pasar Ikan Modern; dan
4) fungsi kelembagaan diatas dapat digambarkan dalam contoh
struktur operasional sebagai berikut:

PENGELOLA/OPERATOR

Administrasi & Keuangan Mechanical Engeenerring

Contoh Model Struktur Operasional


e. Hak dan Kewajiban
1) Kewajiban Pengelola:
a) melaksanakan operasional Pasar Ikan Modern;
b) membayar kewajiban kepada pemerintah daerah sesuai
ketentuan yang berlaku;
c) menjamin Pasar Ikan Modern beroperasi dalam memasarkan
kuliner khas dari daerah setempat berbahan ikan;
d) mengoperasionalkan Pasar Ikan Modern untuk
mempertahankan kualitas dan meningkatkan nilai jual hasil
perikanan sesuai fungsi;
e) melakukan pemeliharaan terhadap Pasar Ikan Modern dan
fasilitas penunjangnya;
f) melengkapi peralatan pendukung sesuai kebutuhan; dan
g) menyampaikan laporan kegiatan setiap semester dan tahunan
atau sewaktu-waktu bila diminta kepada Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan cq.
Direktur Pemasaran ditembuskan kepada Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota.
- 20 -

2) Hak Pengelola:
a) mendapatkan pembinaan teknis dari pemerintah pusat dan
atau pemerintah daerah dalam rangka optimalisasi Pasar Ikan
Modern;
b) mengusahakan aset yang dikelola untuk mendapat
keuntungan yang optimal;
c) memperoleh informasi dan akses pasar; dan
d) dapat menambah prasarana tanpa merubah struktur dasar
atas persetujuan Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota
apabila prasarana tersebut dikembalikan kepada Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota, pengelola tidak menuntut ganti rugi
atas biaya yang telah dikeluarkan.
3) Larangan
e) dilarang memindahkan hak kepada pihak lain; dan
f) dilarang menyimpan produk perikanan yang tidak sesuai
peraturan.

D.3. Teknis Operasional

a. Biaya Operasional
Biaya operasional Pasar Ikan Modern meliputi biaya listrik, BBM,
upah tenaga kerja serta biaya lain-lain. Seluruh biaya tersebut menjadi
beban Pengelola.

b. Modal Kerja
Pengelola Pasar Ikan Modern wajib menyediakan biaya untuk
pembelian bahan baku sebagai modal kerja. Besaran modal kerja yang
harus disediakan paling sedikit dapat membiayai operasional Pasar
Ikan Modern untuk 2 (dua) bulan. Modal kerja tersebut sepenuhnya
disediakan oleh Pengelola/Operator.

c. Rekayasa Sosial
Dalam rangka mendukung dan mewujudkan pembangunan
Pasar Ikan Modern perlu dilakukan rekayasa sosial dengan
memindahkan untuk sementara pedagang yang ada di lokasi yang
akan dibangun selama masa pembangunan. Selain itu, dengan
selesainya pembangunan Pasar Ikan Modern diharapkan agar
masyarakat mau dan beralih untuk membeli ikan di pasar yang bersih,
- 21 -

memenuhi jaminan mutu, dan keamanan hasil perikanan, didukung


kegiatan sosialisasi untuk membeli ikan yang sehat dan Gerakan
Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN).

D.3. Analisis Usaha

a. Biaya investasi
BIAYA INVESTASI
Harga/ Umur Penyusutan per
No Jenis Biaya Satuan Jumlah Nilai (Rp) Nilai sisa
satuan Ekonomis tahun (Rp)
Nilai Investasi Pasar Ikan Modern paket 1 165,040,000,000 165,040,000,000 30 3,300,800,000 66,016,000,000
Jumlah (Rp) 165,040,000,000 3,300,800,000 66,016,000,000

b. Biaya operasional
BIAYA OPERASIONAL

No Jenis Biaya Satuan Jumlah 1 Thn Harga/Satuan Nilai (Rp)


1 Biaya Listrik bulan 12 100,000,000 1,200,000,000
2 Air bulan 12 271,080,000 3,252,960,000
3 Tenaga Kerja orang
a. Petugas kebersihan orang 15 3,500,000 682,500,000
b. Petugas keamanan orang 10 3,500,000 455,000,000
c. Tenaga Administrasi keuangan orang 2 4,000,000 104,000,000
d. Tenaga Pemasaran orang 2 4,000,000 104,000,000
e. Tenaga perawatan (maintenance) orang 5 4,000,000 260,000,000
f. Kepala Pasar orang 1 25,000,000 325,000,000
g. Manajer kebersihan + maintenance orang 1 10,000,000 130,000,000
h. Manajer keamanan orang 1 10,000,000 130,000,000
i. Manajer Keuangan orang 1 10,000,000 130,000,000
j. Manajer Pemasaran orang 1 10,000,000 130,000,000
4 Biaya kebersihan bulan 12 10,000,000 120,000,000
5 Biaya lain-lain bulan 12 10,000,000 120,000,000
6 Biaya Asuransi bulan 12 137,533,333 1,650,400,000
7 Biaya Perawatan tahun 1 137,533,333 137,533,333
Jumlah Biaya Operasional 8,931,393,333
- 22 -

c. Pendapatan
PENDAPATAN

No Rincian Satuan Nilai Sewa Nilai (pertahun) Jumlah Keterangan


Fasilitas Utama
1 Lapak/kios ikan standar (unit) 1,000 250,000 per m2 27,000,000 27,000,000,000 luas 3x3m2
2 Usaha Pengepakan Ikan (unit) 60 250,000 per m2 48,000,000 2,880,000,000 luas 4x4m2
3 Cold Storage (ton) 550 20,000 ton/hr 7,300,000 4,015,000,000
4 Ruang pertemuan (minggu) 54 30,000 per m2/bln 12,000,000 648,000,000
5 Kios Peralatan Maritim (lapak) 42 250,000 per m2/bln 40,500,000 1,701,000,000
6 Food Court 50 250,000 per m2 27,000,000 1,350,000,000 luas 3x3m2

Fasilitas Pendukung
1 Parkir (unit) 200 10,000 8 jam/hari 3,000,000 600,000,000 6000 m2, satu jam
pertama Rp. 3000 dan
Rp. 1000 seterusnya
2 Area BTS Tower (unit) 3 100,000,000 per tahun 300,000,000 300,000,000
3 Papan Reklame 1 30,000,000 per tahun 30,000,000 30,000,000
Total Pendapatan 38,524,000,000

d. Proyeksi laba rugi


LABA/RUGI

Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
1. Pendapatan 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000

2. Pengeluaran
a. Biaya Operasional 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333
c. Penyusutan 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000
d. Kredit 26,121,804,709 24,660,445,005 23,199,085,301 21,737,725,597 20,276,365,893 18,815,006,189 17,353,646,485 15,892,286,781 14,430,927,077 12,969,567,373
Jumlah 38,353,998,042 36,892,638,338 35,431,278,634 33,969,918,930 32,508,559,226 31,047,199,522 29,585,839,818 28,124,480,114 26,663,120,410 25,201,760,706

Laba sebelum pajak 170,001,958 1,631,361,662 3,092,721,366 4,554,081,070 6,015,440,774 7,476,800,478 8,938,160,182 10,399,519,886 11,860,879,590 13,322,239,294
Pajak 39,852,759 382,432,436 725,012,113 1,067,591,791 1,410,171,468 1,752,751,144 2,095,330,820 2,437,910,497 2,780,490,173 3,123,069,849
3. Laba rugi 130,149,199 1,248,929,226 2,367,709,252 3,486,489,279 4,605,269,306 5,724,049,334 6,842,829,361 7,961,609,389 9,080,389,417 10,199,169,445

Profit margin % 0.34% 3.24% 6.15% 9.05% 11.95% 14.86% 17.76% 20.67% 23.57% 26.47%

LABA/RUGI

Uraian Tahun 11 Tahun 12 Tahun 13 Tahun 14 Tahun 15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun 18 Tahun 19 Tahun 20
1. Pendapatan 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000

2. Pengeluaran
a. Biaya Operasional 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333
c. Penyusutan 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000 3,300,800,000
d. Kredit - - - - - - - - - -
Jumlah 12,232,193,333 12,232,193,333 12,232,193,333 12,232,193,333 12,232,193,333 12,232,193,333 12,232,193,333 12,232,193,333 12,232,193,333 12,232,193,333

Laba sebelum pajak 26,291,806,667 26,291,806,667 26,291,806,667 26,291,806,667 26,291,806,667 26,291,806,667 26,291,806,667 26,291,806,667 26,291,806,667 26,291,806,667
Pajak 6,163,464,483 6,163,464,482 6,163,464,481 6,163,464,480 6,163,464,479 6,163,464,478 6,163,464,477 6,163,464,476 6,163,464,475 6,163,464,474
3. Laba rugi 20,128,342,183 20,128,342,184 20,128,342,186 20,128,342,187 20,128,342,188 20,128,342,189 20,128,342,190 20,128,342,191 20,128,342,192 20,128,342,193

Profit margin % 52.25% 52.25% 52.25% 52.25% 52.25% 52.25% 52.25% 52.25% 52.25% 52.25%
- 23 -

e. Rasio kelayakan
RASIO KELAYAKAN

Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
Inflow
a. Pendapatan - 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000
b. Kredit
- investasi 121,779,975,333 - - - - - - - - - -
- modal kerja - - - - - - - - - - -
c. Dana Sendiri
- investasi 43,260,024,667 - - - - - - - - - -
- modal kerja 8,931,393,333 - - - - - - - - - -
d. Nilai sisa - - - - - - - - - - -
Jumlah 173,971,393,333 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000
Inflow untuk IRR - 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000

Outflow
a. Biaya investasi 173,971,393,333 - - - - - - - - - -
b. Biaya operasional / ops cost - 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333
c. Angsuran - 26,121,804,709 24,660,445,005 23,199,085,301 21,737,725,597 20,276,365,893 18,815,006,189 17,353,646,485 15,892,286,781 14,430,927,077 12,969,567,373
d. Pajak - 39,852,759 382,432,436 725,012,113 1,067,591,791 1,410,171,468 1,752,751,144 2,095,330,820 2,437,910,497 2,780,490,173 3,123,069,849

Jumlah 173,971,393,333 35,093,050,801 33,974,270,774 32,855,490,748 31,736,710,721 30,617,930,694 29,499,150,666 28,380,370,639 27,261,590,611 26,142,810,583 25,024,030,555
Outflow untuk IRR 173,971,393,333 8,971,246,092 9,313,825,769 9,656,405,447 9,998,985,124 10,341,564,801 10,684,144,477 11,026,724,154 11,369,303,830 11,711,883,506 12,054,463,182

Arus Bersih (NCF) - 3,430,949,199 4,549,729,226 5,668,509,252 6,787,289,279 7,906,069,306 9,024,849,334 10,143,629,361 11,262,409,389 12,381,189,417 13,499,969,445

Cashflow untuk IRR (173,971,393,333) 29,552,753,908 29,210,174,231 28,867,594,553 28,525,014,876 28,182,435,199 27,839,855,523 27,497,275,846 27,154,696,170 26,812,116,494 26,469,536,818
Cummulative Cash Flow (173,971,393,333) (144,418,639,425) (115,208,465,195) (86,340,870,641) (57,815,855,765) (29,633,420,567) (1,793,565,044) 25,703,710,802 52,858,406,973 79,670,523,466 106,140,060,284

PV Factor 100% 89.29% 79.72% 71.18% 63.55% 56.74% 50.66% 45.23% 40.39% 36.06% 32.20%

PV of Cash flow (173,971,393,333) 26,386,387,418 23,286,172,059 20,547,383,605 18,128,162,641 15,991,470,591 14,104,537,217 12,438,371,153 10,967,326,344 9,668,717,999 8,522,482,440
Cummulative PV (173,971,393,333) (147,585,005,916) (124,298,833,857) (103,751,450,252) (85,623,287,611) (69,631,817,020) (55,527,279,803) (43,088,908,650) (32,121,582,306) (22,452,864,307) (13,930,381,867)
NPV 28,692,396,145

No Kriteria Kelayakan
1 IRR 14.73% tahun 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun 7
2 Net B/C ratio DF 12 % 1.16 173,971,393,333 3,430,949,199 4,549,729,226 5,668,509,252 6,787,289,279 7,906,069,306 9,024,849,334 10,143,629,361
3 NPV DF 12 % (Rp) 28,692,396,145 170,540,444,134 165,990,714,909 160,322,205,656 153,534,916,377 145,628,847,072 136,603,997,738 126,460,368,377
4 Pay Back Period 13,8 tahun

RASIO KELAYAKAN

Uraian Tahun 11 Tahun 12 Tahun 13 Tahun 14 Tahun 15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun 18 Tahun 19 Tahun 20
Inflow
a. Pendapatan 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000
b. Kredit
- investasi - - - - - - - - - -
- modal kerja - - - - - - - - - -
c. Dana Sendiri
- investasi - - - - - - - - - -
- modal kerja - - - - - - - - - -
d. Nilai sisa - - - - - - - - - -
Jumlah 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000
Inflow untuk IRR 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000 38,524,000,000

Outflow
a. Biaya investasi - - - - - - - - - -
b. Biaya operasional / ops cost 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333 8,931,393,333
c. Angsuran - - - - - - - - - -
d. Pajak 6,163,464,483 6,163,464,482 6,163,464,481 6,163,464,480 6,163,464,479 6,163,464,478 6,163,464,477 6,163,464,476 6,163,464,475 6,163,464,474

Jumlah 15,094,857,817 15,094,857,816 15,094,857,814 15,094,857,813 15,094,857,812 15,094,857,811 15,094,857,810 15,094,857,809 15,094,857,808 15,094,857,807
Outflow untuk IRR 15,094,857,817 15,094,857,816 15,094,857,814 15,094,857,813 15,094,857,812 15,094,857,811 15,094,857,810 15,094,857,809 15,094,857,808 15,094,857,807

Arus Bersih (NCF) 23,429,142,183 23,429,142,184 23,429,142,186 23,429,142,187 23,429,142,188 23,429,142,189 23,429,142,190 23,429,142,191 23,429,142,192 23,429,142,193

Cashflow untuk IRR 23,429,142,183 23,429,142,184 23,429,142,186 23,429,142,187 23,429,142,188 23,429,142,189 23,429,142,190 23,429,142,191 23,429,142,192 23,429,142,193
Cummulative Cash Flow 129,569,202,468 152,998,344,652 176,427,486,837 199,856,629,024 223,285,771,212 246,714,913,401 270,144,055,590 293,573,197,781 317,002,339,973 340,431,482,166

PV Factor 28.75% 25.67% 22.92% 20.46% 18.27% 16.31% 14.56% 13.00% 11.61% 10.37%

PV of Cash flow 6,735,318,517 6,013,677,248 5,369,354,686 4,794,066,684 4,280,416,682 3,821,800,609 3,412,321,973 3,046,716,047 2,720,282,185 2,428,823,380
Cummulative PV (7,195,063,350) (1,181,386,102) 4,187,968,584 8,982,035,268 13,262,451,950 17,084,252,559 20,496,574,532 23,543,290,580 26,263,572,765 28,692,396,145
- 24 -

BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN

A. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah


Proses pengadaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan
Modern dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Sedangkan dalam hal pelaporan realisasi
pelaksanaan pemberian bantuan, Direktur Jenderal wajib menyampaikan
laporan perkembangan pelaksanaan pemberian bantuan kepada Menteri
melalui Sekretaris Jenderal paling lambat tanggal 10 setiap 3 (tiga) bulan
sebagaimana format berikut:

B. Ketentuan Perpajakan
Pemungutan pajak atas Bantuan Pemerintah dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang
berlaku.

C. Sanksi

Penerima Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan Modern


wajib melaksanakan pemanfaatan sesuai dengan peruntukannya dengan
mengacu pada petunjuk teknis, apabila Penerima Bantuan Pemerintah
- 25 -

dimaksud tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan sesuai dengan


peruntukannya dengan mengacu pada petunjuk teknis dan peraturan yang
berlaku maka:
1. jika Penerima Bantuan Pemerintah tidak dapat mengoperasionalkan
Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan Modern sesuai dengan
peruntukannya, maka akan dilakukan penarikan oleh Ditjen PDSPKP
terhadap Bantuan Pemerintah dimaksud;
2. jika Penerima Bantuan Pemerintah melakukan pelanggaran bersifat
administratif, Penerima Bantuan Pemerintah dikenakan sanksi berupa
tidak akan mendapatkan program Bantuan Pemerintah pada tahun
yang akan datang; dan
3. jika Penerima Bantuan Pemerintah sedang mengalami persoalan
hukum atas Bantuan Pemerintah lainnya yang telah diterima pada
tahun sebelumnya maka tidak akan direkomendasikan untuk
menerima Bantuan Pemerintah pada tahun berjalan sesuai dengan
persoalan hukum selesai sesuai dengan ketentuan.
- 26 -

BAB IV

PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Pembinaan
Pembinaan terhadap pemanfaatan dan pengelolaan dilakukan secara
berjenjang, mulai dari tingkat pusat (Direktorat Jenderal Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan), Tingkat Provinsi. dan
Kabupaten/Kota yang membidangi kelautan dan perikanan maupun
instansi lainnya.
a. Tingkat Pusat
1) melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota dalam rangka monitoring dan evaluasi
pemanfaatan Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan
pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka
penyelesaian masalah yang dihadapi dalam pengelolaan Pasar
Ikan Modern atau hal lain yang diperlukan;
2) mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana pemasaran
produk hasil perikanan dalam peningkatan daing produk kelautan
dan perikanan;
3) melakukan pembinaan teknis dan hal lain yang diperlukan kepada
pengelola sesuai dengan kewenangannya; dan
4) melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

b. Tingkat Provinsi
1) melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah
Kabupaten/Kota dalam rangka monitoring dan evaluasi
pemanfaatan Pasar Ikan Modern;
2) melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah
Kabupaten/Kota dan atau instansi lainnya dalam rangka
penyelesaian masalah yang dihadapi dalam pengelolaan Pasar
Ikan Modern atau hal lain yang diperlukan;
3) mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana pemasaran
produk hasil perikanan dalam peningkatan daya saing produk
kelautan dan perikanan;
- 27 -

4) melaporkan hasil monitoring dan evaluasi atas pemanfaatan dan


pengelolaan kepada Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan; dan
5) memfasilitasi penyediaan sarana prasana yang diperlukan dalam
rangka optimalisasi pemanfaatan Pasar Ikan Modern serta hal lain
yang diperlukan sesuai dengan kewenangannya.

c. Tingkat Kabupaten/Kota
1) melakukan koordinasi dan kerja sama dengan instansi pemerintah
Kabupaten/Kota didaerahnya dalam rangka pembinaan dan
optimalisasi pemanfaatan Pasar Ikan Modern;
2) melakukan monitoring secara berkala atas pemanfaatan dan
pengelolaan Pasar Ikan Modern;
3) mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana pemasaran
produk hasil perikanan dalam peningkatan daya saing produk
kelautan dan perikanan;
4) melaporkan hasil monitoring dan evaluasi atas pemanfaatan dan
pengelolaan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi atau
yang membidangi dan ditembuskan kepada Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan; dan
5) memfasilitasi penyediaan sarana prasana yang diperlukan dalam
rangka optimalisasi pemanfaatan Pasar Ikan Modern serta hal lain
yang diperlukan sesuai dengan kewenangannya.

B. Monitoring
Monitoring merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka
pengendalian pemanfaatan Pasar Ikan Modern agar sesuai dengan
perencanaan dan prosedur yang telah ditentukan. Monitoring dilakukan
dengan cara menggali informasi tentang aktivitas pemanfaatan/
pengelolaan, hambatan-hambatan dan permasalahan dalam
menjalankan/mengoperasikan aset tersebut.
Kegiatan monitoring dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota atau SKPD
terkait yang mendapat tugas monitoring.
- 28 -

Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan antara lain:


a. Monitoring secara berkala (periodik)
Pelaksanaan monitoring dilakukan secara berkala setiap 6
(enam) bulan sekali setelah aset beroperasi.
b. Monitoring sewaktu-waktu
Pelaksanaan monitoring bisa dilakukan sewaktu-waktu sesuai
dengan kebutuhan. Monitoring sewaktu-waktu dilakukan atas dasar
kebutuhan informasi terkait pengelolaan aset yang mendadak untuk
bahan perumusan pengambilan kebijakan.
Fokus utama monitoring adalah menyajikan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut masukan (input),
pelaksanaan (proccess), keluaran (output), tujuan, dan sasaran
kegiatan, serta memuat pula usulan tentang apa yang perlu diperbaiki
dan diamati lebih seksama selama pengelolaan berlangsung.

C. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian akhir dari
pengelolaan aset apakah sudah sesuai dengan perencanaan dan prosedur
yang telah ditetapkan.
a. Evaluasi Proses (Formatif)
Evaluasi proses dilakukan pada setiap tahapan operasionalisasi
aset. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan setiap
tahapan proses kegiatan telah sesuai prosedur operasional atau belum.
Hasil evaluasi ini digunakan sebagai bahan perbaikan setiap tahapan
proses yang dilaksanakan.
b. Evaluasi Akhir (Summatif)
Kegiatan evaluasi ini dilakukan untuk mengukur dampak
keberadaan asset terhadap peningkatan mutu hasil perikanan dan
peningkatan penghasilan pelaku usaha perikanan. Dengan kata lain
evaluasi ini dilakukan untuk menilai aspek manfaat dari keberadaan
aset tersebut.
c. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pembangunan dan operasionalisasi aset
dapat dilihat pada aspek ekonomi, mutu, dan peningkatan konsumsi
ikan masyarakat sekitar sebagai berikut:
- 29 -

1) Aspek Ekonomi
a) meningkatnya modal Pengelola;
b) meningkatnya kemampuan Pengelola untuk mengembangkan
usaha;
c) meningkatnya kerja sama antara Pengelola dengan pelaku
usaha perikanan.
2) Aspek Mutu
a) tersedianya ikan dengan mutu yang baik sebagai bahan baku
kuliner ikan; dan
b) meningkatnya/bervariasinya masakan ikan yang dipasarkan.
3) Aspek Peningkatan Konsumsi
Meningkatnya kunjungan masyarakat sehingga mendorong
peningkatan konsumsi ikan.

D. Pelaporan
Pengelola diwajibkan untuk membuat laporan dan
menyampaikannya kepada Dinas Kabupaten/Kota, kemudian
disampaikan secara berjenjang dari Dinas Kabupaten Kota ke Dinas
Propinsi ke Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan
dan Perikanan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Laporan setiap bulan dikirimkan ke Dinas Kabupaten/Kota.
b. Dinas Kabupaten/Kota mengkompilasi laporan dari setiap Pengelola
untuk disampaikan ke Dinas Provinsi dan ditembuskan ke Direktorat
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.
c. Laporan paling lambat disampaikan tanggal 10 setiap bulannya.
Laporan operasional ditujukan kepada Direktur Pemasaran dengan
alamat:

Direktorat Pemasaran, Ditjen PDSPKP


Kantor Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan
Gedung Mina Bahari III Lantai 13
Jl. Medan Merdeka Timur No 16 Jakarta Pusat
Telp/Fax 021- 3521977
Email: aksespasar.dn@kkp.go.id
Substansi laporan yang disampaikan adalah terkait dengan
pemanfaatan secara keseluruhan, jumlah ikan yang dipasarkan, dan data-
- 30 -

data lain yang dapat digunakan dalam pengembangan. Substansi laporan


dimaksud juga merupakan klausul kerja sama pemanfaatan yang akan
dilakukan antara Penerima dengan Pengelola.

Dalam pembuatan laporan pemanfaatan Bantuan Pemerintah,


Penyuluh Perikanan membantu Penerima dalam penyusunan laporan
dimaksud agar laporan tersebut dapat dipertanggungjawabkan
sebagaimana mestinya.
- 31 -

BAB V

PENUTUP

Petunjuk Teknis ini merupakan salah satu acuan dalam melaksanakan


kegiatan yang memfokuskan kegiatannya pada pembangunan Pasar Ikan
Modern. Dengan demikian diharapkan tercipta kesamaan pandangan dan
persepsi antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta stakeholders lainnya dalam
kegiatan pembangunan Pasar Ikan Modern.

Dengan tersedianya Pasar Ikan Modern diharapkan dapat


mempertahankan ketersediaan ikan dekat dengan masyarakat sehingga
masyarakat yang membutuhkan ikan dapat terfasilitasi dengan kemudahan
mendapatkan ikan berkualitas. Selain itu pada akhirnya akan berdampak pada
peningkatan konsumsi ikan nasional serta terjaminnya ketersediaan ikan
nasional.

DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti
Lampiran II : Peraturan Direktur Jenderal
Peningkatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 19/PER-DJPDSPKP/2017
tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Modern
Tahun 2017

(KOP SURAT DITJEN PDSPKP)

BERITA ACARA SERAH TERIMA


BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN PASAR IKAN MODERN
TAHUN ANGGARAN 2017

NOMOR: ………….

Pada Hari Ini …… Tanggal ………. Bulan ……….Tahun ………. (………..), kami
yang bertanda tangan di bawah ini:

I. Nama : ………
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Direktorat
Pemasaran bertindak untuk dan atas nama Kuasa
Pengguna Anggaran.
Alamat :

Bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran, berkedudukan


di…………….(alamat kantor), untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

II. Nama : ……..


Jabatan : Ketua……….bertindak untuk dan atas nama …………
Alamat

Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:


1. PIHAK KESATU menyerahkan hasil pengadaan Bantuan Pemerintah dari
Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Direktorat Pemasaran berupa
barang kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
2. PIHAK KEDUA telah memeriksa dan menerima dengan baik hasil
penyerahan barang dari PIHAK KESATU.
3. PIHAK KEDUA menyetujui kewajiban memelihara dan
mengoperasionalkan barang hasil penyerahan dari PIHAK KESATU sesuai
Petunjuk Teknis Pelaksanaan.
4. PIHAK KESATU akan melakukan monitoring atas pelaksanaan penyaluran
Bantuan Pemerintah ini untuk menjamin difungsikannya dan dikelolanya
obyek Bantuan Pemerintah oleh PIHAK KEDUA, baik secara berkala
maupun sewaktu-waktu. Apabila dipandang bahwa dalam pelaksanaan
pemanfaatan obyek Bantuan Pemerintah oleh PIHAK KEDUA tidak sesuai
dengan ketentuan dan tujuan pengadaannya, maka PIHAK KESATU dapat
meminta kepada Dinas Kabupaten/Kota setempat untuk mengalihkan
-2-

obyek Bantuan Pemerintah kepada institusi/koperasi/kelompok


masyarakat lainnya.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari ini dan tanggal tersebut diatas,
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


Pejabat Pembuat Komitmen Ketua……………..…………..

Meterai 6000

(………………..) (..………………)
NIP. …………………………….

Mengetahui,
Dinas Kelautan dan Perikanan,
Kabupaten/Kota…………..

(….……………..)
NIP. ……………………………..
Jabatan : …………………………………….

DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti
Lampiran III : Peraturan Direktur Jenderal
Peningkatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 19/PER-DJPDSPKP/2017
tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Modern
Tahun 2017

DAFTAR BARANG PERSEDIAAN UNTUK DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT


TAHUN ANGGARAN ……. KEPADA ………., KABUPATEN/KOTA ……..
Harga (Rp)
No Nama Barang Merek/Spesifikasi Jumlah Satuan Total Kondisi Keterangan

1 Pasar Ikan Modern 1 paket Baik Digunakan sebagai pendukung


operasional ………….. dan
mendukung program penguatan
daya saing produk kelautan dan
perikanan
Jumlah 1 Paket

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Ketua ……………………. Direktur …………….

…………………….. ……………
NIP …………………
Mengetahui
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan,
Kabupaten/Kota…………..
NIP. …………..
DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
Salinan sesuai dengan aslinya
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas
ttd.

NILANTO PERBOWO
Esti Budiyarti
Lampiran IV : Peraturan Direktur Jenderal
Peningkatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 19/PER-DJPDSPKP/2017
tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Modern
Tahun 2017

(KOP INSTITUSI/KOPERASI/KELOMPOK MASYARAKAT)


Nomor : ....... 2017
Sifat : Penting
Hal : Permohonan Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan Modern
Tahun Anggaran 2017

Yth. Plt. Direktur Pemasaran


Di -
Jakarta
Sehubungan dengan program Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tahun 2017 berupa Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan Modern
kepada institusi/koperasi/kelompok masyarakat, bersama ini kami mengajukan
permohonan Bantuan Pemerintah berupa Pembangunan Pasar Ikan Modern
untuk ….. (nama institusi/koperasi/kelompok masyarakat) di ….. (alamat
institusi/koperasi/kelompok masyarakat).
Sarana tersebut digunakan untuk mendukung program Gerakan
Memasyarakatkan Ikan dan rantai dingin (cold chain system) dalam rangka
peningkatan daya saing produk kelautan dan perikanan.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini terlampir kami sampaikan
Surat Pernyataan Kesiapan Menerima Bantuan Pemerintah dan Kesanggupan
Memanfaatkan.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan
terima kasih.

Mengetahui, Yang Menyatakan,


Kepala Dinas Kelautan dan Ketua ......
Perikanan,
Kabupaten/Kota ......

(…nama…) (…nama…)
NIP.
DIREKTUR JENDERAL
Salinan sesuai dengan aslinya PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, KELAUTAN DAN PERIKANAN
dan Humas
ttd.

Esti Budiyarti NILANTO PERBOWO


Lampiran V : Peraturan Direktur Jenderal
Peningkatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 19/PER-DJPDSPKP/2017
tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Modern
Tahun 2017

(KOP INSTITUSI/KOPERASI/KELOMPOK MASYARAKAT)

SURAT PERNYATAAN KESIAPAN MENERIMA BANTUAN PEMERINTAH


DAN KESANGGUPAN MEMANFAATKAN
Nomor:
Yang bertanda tangan di bawah Ini:
Nama :
Jabatan : Ketua ………….
Alamat :
Sesuai dengan surat permohonan Bantuan Pemerintah yang diajukan
….(nama Institusi/Koperasi/Kelompok Masyarakat), apabila lembaga kami
mendapat bantuan berupa 1 (satu) paket Pembangunan Pasar Ikan Modern,
Saya menyatakan:
1. bersedia menerima Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan
Modern untuk diserahkan kepada masyarakat tahun anggaran 2017 pada
Satuan Kerja Direktorat Pemasaran;
2. sanggup memanfaatkan dan mengoperasionalkan Bantuan Pemerintah
untuk diserahkan kepada masyarakat tahun anggaran 2017 pada Satuan
Kerja Direktorat Pemasaran sesuai dengan petunjuk teknis yang telah
ditetapkan dan peraturan yang berlaku;
3. melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat
untuk mendapatkan bimbingan dan pengarahan; serta
4. bersedia menyampaikan laporan pelaksanaan program dan pemanfaatan
Bantuan Pemerintah kepada Dinas Kelautan dan Perikanan setempat
serta Direktorat Pemasaran.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dalam
rangka permohonan Bantuan Pemerintah tahun anggaran 2017 pada Satuan
Kerja Direktorat Pemasaran.

…….. , ……. ………. 2017


Ketua …… (nama institusi/koperasi/kelompok)

Meterai 6000

(nama ketua)

Salinan sesuai dengan aslinya DIREKTUR JENDERAL


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
dan Humas KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

Esti Budiyarti NILANTO PERBOWO


Lampiran VI : Peraturan Direktur Jenderal
Peningkatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 19/PER-DJPDSPKP/2017
tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Modern
Tahun 2017

(KOP DINAS KP PROVINSI/KABUPATEN/KOTA)

SURAT PERNYATAAN
KESIAPAN MENERIMA BANTUAN PEMERINTAH BANTUAN PEMERINTAH
PEMBANGUNAN PASAR IKAN MODERN TAHUN 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
NIP :
Jabatan :
Unit Kerja :
Alamat Kantor :
Nomor Telpon/HP:

Menyatakan bersedia menerima program prioritas KKP berupa Bantuan


Pemerintah (BP) Bantuan Pemerintah berupa Pembangunan Pasar Ikan Modern
dari Direktorat Pemasaran, Direktorat jenderal Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan pada Tahun Anggaran 2017.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk


dipergunakan sebagaimana mestinya.

………, ……………………… 2017


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi/Kota/Kabupaten …………………..,

………………………………
NIP.

DIREKTUR JENDERAL
Salinan sesuai dengan aslinya PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, KELAUTAN DAN PERIKANAN
dan Humas
ttd.

NILANTO PERBOWO
Esti Budiyarti
Lampiran VII : Peraturan Direktur Jenderal
Peningkatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 19/PER-DJPDSPKP/2017
tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Pasar Ikan Modern
Tahun 2017

PENANGGUNG JAWAB/CALON PENGELOLA


No. Nama Alamat Penanggung Nomor Telepon/ Nomor KTP Fotokopi KTP
Institusi/Koperasi/Kelompok Jawab alamat email
yang berbadan hukum

………, ……………………… 2017


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kota/Kabupaten …………………..,

………………………………
NIP.

DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
Salinan sesuai dengan aslinya KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas ttd.

NILANTO PERBOWO
Esti Budiyarti

Anda mungkin juga menyukai