Oki Oktariadi
ASPIRING
GEOPARK
BAYAT
Oleh: Aris Dwi Nugroho,
Didit Hadi Barianto dan Oki Oktariadi
GEOWISATA DI KOMPLEKS
GUNUNGAPI
PURBA
SOREANG
Teks dan Foto: T Bachtiar
letusan gunungapi yang sangat dahsyat, yang diameternya lebih dari 2 km.
yang disebut letusan plinian - ultra
plinian. Letusan dengan gas vulkaniknya Kalau gunungapi purba ini berupa
sangat kuat, akan menghamburkan gunungapi aktif pada empat juta
batuapung dan abu vulkanik, serta tahun yang lalu, di manakah letak
material vulkanik lainnya dalam jumlah gunungapinya? Di manakah pusat
lebih dari 100 km kubik (Indiyo Pratomo, letusannya?
2015). Menurut RAF Cas dan JV Wright
(1987), ledakannya membentuk tiang Gunung Singa itu gunungapi purba,
letusan sampai ketinggian 55 km. Abu tubuh gunungnya berupa magma yang
halus dan aerosolnya menembus lapisan membeku di kedalam bumi, lalu bagian
stratosfer, maka sinar matahari akan luarnya melapuk dan tererosi, menjadi
terhalang berhari-hari, sehingga bumi bukit batu yang menjadi ciribumi kawasan
menjadi gulita, dan suhu menjadi dingin. Soreang. Bagian dinding tegak yang
Karena letusan plinian - ultra plinian itu berupa lava pejal di sisi tenggara-timur
menghamburkan material letusan yang gunung inilah yang menyerupai wajah
sangat banyak, maka bagian tengah tubuh singa/harimau yang karismatik, gagah,
gunung sampai puncaknya runtuh atau sekaligus menyeramkan. Ronabumi bukit
ambruk, membentuk kaldera, atau kawah ini terlihat perkasa, karena merupakan
MENGGALI
DOKUMEN
ERA HINDIA
BELANDA
Oleh: Muhammad Malik Ar Rahiem
wisata napak tilas ke tempat-tempat yaitu karena itu tersedia. Maka sebagai
ini. Tak hanya lukisan Payen, laporan penutup dari tulisan ini, saya mendorong
Junghuhn, atau catatan perjalanan Karl para pengembang geowisata di seluruh
Martin, masih banyak lagi dokumentasi Indonesia agar giat menggali catatan-
lama yang terlupakan. Salah satu catatan lama dari para petualang yang
penyebabnya adalah karena kebanyakan meninggalkan catatan perjalanannya.
laporan-laporan ini berbahasa Jerman dan Nusantara telah memikat hati para
Belanda, bahasa yang tak begitu dikuasai petualang Eropa sejak lama, ia
orang Indonesia. Penyebab lainnya meninggalkan kesan yang mendalam,
adalah lambatnya proses digitalisasi dari yang membuat mereka menuliskan
dokumen-dokumen tua yang begitu lama pengalamannya dengan sangat baik, juga
terlunta-lunta di perpustakaan. Begitu melukiskan pemandangan yang mereka
mengerikan ancaman kerusakan dari lihat dengan begitu apik. Membaca dan
dokumen-dokumen ini, mengingat iklim melihatnya seolah kita kembali ke masa
kita yang tak bersahabat, dan kemampuan lampau, seolah melihat dunia dari mata
tata kelola dokumen kita yang terbatas. mereka. Itu semua hanya bisa terjadi jika
Meski begitu banyak perpustakaan kita tekun dan teliti mencari catatan lama
luar negeri yang telah mendigitalisasi tentang wilayah yang ingin kita pelajari.
koleksinya dan menyediakannya untuk
Penulis Pegiat geowisata, anggota
umum. Satu alasan penting kenapa
Kelompok Riset Cekungan Bandung.
catatan-catatan lama ini bisa tergali,
MISTERI
GEOLOGI
LINGKUNGAN
Oleh: Aminuddin
tanah termasuk ke dalam wilayah Desa kriteria kawasan bentang alam karst
Kadolo Moko, Kecamatan Kokalukuna, sebagaimana tercantum pada pada pasal 4
Kota Bau-Bau. ayat (1) Permen ESDM No.17/2012 tentang
Penetapan Kawasan Bentang Alam Karst
6. Sungai bawah tanah Magaha dapat diuraikan sebagai berikut :
Sungai bawah terdapat di dalam goa ( 1 ). KBAK Daerah Kecamatan
magaha, speleotem sudah terbentuk, Pasarwajo – Wabula, Kabupaten Buton
debit aliran besar dan tidak dimanfaatkan Kawasan bentang alam karst di daerah ini
masyarakat karena sudah ada PDAM. dideliniasi berdasarkan adanya beberapa
Secara administratif lokasi sungai bawah kriteria eksokarst dan endokarst tertentu
tanah termasuk ke dalam wilayah Desa yang dijumpai di lapangan, yaitu meliputi:
Kadolo Moko, Kecamatan Kokalukuna,
Kota Bau-Bau. a). Beberapa Gua yang merupakan
gua berair, tempat masuknya aliran
Deliniasi Kawasan Bentang Alam Karst air permukaan ke dalam rekahan batu
Berdasarkan data eksokarst dan endokarst gamping (ponor) dan juga diduga di
yang dijumpai di lapangan dan dari data dalamnya mengalir sungai bawah tanah.
sekunder yang ada, sebaran batu gamping Gua-gua tersebut adalah :
di daerah penyelidikan yang memenuhi Gua Laburunci, (SB-1) lokasi di ds.
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
BERKELANJUTAN
Oleh: Dita Arif Yuwana
dukung yang keras dan stabil untuk detail. Dari informasi infrastruktur
pondasi dan beban bangunan, serta relatif yang dibangun dapat mengantisipasi
aman dari rekahan dan pergeseran jika adanya kendala kegeologian yang ada,
terjadi gempa bumi maupun kejadian sehingga diharapkan infrastruktur yang
bencana geologi yang lainnya. dibangun tersebut kuat, aman dan dapat
Rekomendasi Geologi meminimalkan kerusakan dan korban
jiwa jika terjadi bencana.
Dalam pembangunan berkelanjutan,
rekomendasi geologi mutlak Penulis adalah Kepala Subidang Konservasi
diperlukan sebagai informasi secara Geolog, PATGTL Badan Geologi KESDM
Rudy Suhendar.
umum maupun informasi secaraFoto: Deni Sugandi
SASAKALA
RIWAYAT
KEBUMIAN
Oleh: Atep Kurnia
MENEMUKAN
INTAN
KALIMANTAN
Oleh: Atep Kurnia
CEKUNGAN
BANDUNG
Oleh: T Bachtiar
Secara lebih luas, Cekungan Bandung itu Bandung tidak sepenuhnya kering, tapi
seperti baskom raksasa, dari lereng-lereng menyisakan lahan basah yang luas yang
bagian dalamnya air meteorik diresapkan dikenal dengan sebutan ranca dan situ.
ke dalam bumi, kemudian ke luar secara Di Cekungan Bandung, terdapat nama
teratur di mata-mata air. Sampai pada tempat yang memakai kata ranca: 96 dan
periode letusan-letusan mahadahsyat kata situ: 18, jumlah keseluruhannya: 114
Gunung Sunda antara 210.000-105.000 (T Bachtiar dan Dewi Syafriani, 2016).
tahun yang lalu, seperti dikemukakan Dalam Peta Bandoeng-Zuid – 1931,
oleh Moch. Nugraha Kartadinata (2005), terdapat 45 situ yang ukurannya besar
telah membendung aliran Ci Tarum purba (T Bachtiar, 2020). Semua situ itu kini
di utara Padalarang. Kemudian secara tinggal nama, dan sudah berubah menjadi
evolutif, air sungai meluap ke berbagai nama geografi, tempat hunian masyarakat
sisinya, membentuk danau raksasa dari Bandung.
Cicalengka sampai Rajamandala. Sekitar
90.000 tahun danau Bandung purba Malik Arrahiem (2020), mendata situ
menggenang, baru bobol atau bedah yang ada pada Peta Topografi tahun 1931,
16.000 tahun yang lalu (MAC Dam, 1996). Lembar Bandung Selatan. Menurutnya
terdapat 73 tubuhair (situ, ranca, balong),
Setelah 16.000 tahun, dasar Cekungan dengan beberapa situ yang luas, seperti:
GAIA IBU
DARI SEMUA
DEWA-DEWI
Oleh: Oki Oktariadi
Gaia adalah dewi perwujudan dari Bumi tempat manusia berpijak selalu
bumi dalam mitologi Yunani. Sebagai mendapat perhatian karena langsung
protogenoi pertama yang muncul di alam menyangkut hajat hidup manusia.
semesta setelah Khaos, sehingga Gaia Kejadian sekitar yang dapat memberinya
dikenal sebagai “Ibu dari Semua” dan kehidupan atau sebaliknya, mengancam
menjadi fondasi bagi surga yang nantinya nyawanya pasti secara naluriah tidak luput
akan menjadi Olimpus. Kemudian, dari pengamatannya. Karena itu orang
melalui partenogenesis, Gaia melahirkan sejak awal sudah mencoba menerangkan
Uranus (langit) yang menutupinya “di kejadian-kejadian alam itu, walaupun
segala sisi”. Ia juga melahirkan Pontos tidak dalam bentuk penalaran. Kejadian
(laut) dan para Urea (bukit-bukit) dengan alam merupakan ketentuan dari Dewa
cara yang sama. Melalui hubungannya seperti antara lain dikemukakan oleh
dengan Uranus, Gaia melahirkan para Homerus pada lebih kurang 850 tahun
Titan, Cyclops, dan Hekatonkhires; sebelum masehi. Dewa Poseidon, atau
melalui hubungannya dengan Ponto, Neptunis dalam mitologi Roma adalah
ia melahirkan para dewa-dewi laut. Di Dewa yang menguasai air. Dewa ini
Mitologi Romawi, Gaia dikenal dengan dikenal juga sebagai Dewa Gempabumi
nama Terra Mater/Tellus. oleh karena Bumi selalu diguncangkannya
Dari sepenggal cerita mitologi Yunani itu, untuk mengeluarkan air dari dalam
Pada waktu itu orang-orang yang “Saya berada di mulut gua yang besar dan
memikirkan terbentuknya planet bumi saya merasa tertegun. Saat membungkuk,
percaya bahwa unsur pembentuk bumi berjalan maju dan mundur, saya mencoba
adalah air, tanah, api, dan angin. Thales melihat apakah saya bisa menemukan
(624-565 S.M.) berpendapat bahwa proses sesuatu di dalam sana, namun sulit, karena
yang terjadi pada Bumi adalah kejadian gelap. Tiba-tiba dalam diri saya ada dua
alam dan bukan peristiwa luar biasa yang emosi yang berseberangan, ketakutan dan
berkaitan dengan Dewa-Dewi. Heraclites hasrat, takut akan kegelapan gua yang
pada kira-kira 500 S.M. percaya bahwa mengancam, dan hasrat untuk melihat apa
ke udara dan mampu mengubah Kalau pada zaman renaissance dan abad
komposisi atmosfir. Itulah salah satu Teori yang lalu konsepsi geologi dideduksi dari
Katatrofisme yang dianut oleh para Ahli hasil pengamatan di Pegunungan Alpen
sekarang ini. Terungkapnya peristiwa di atau Italia, maka pada abad ke 20 ini
atas menyebabkan Teori Katatrofisme penyelidikan makin meluas kebahagian
hidup kembali dan ramai diperbincangkan dunia lain, khususnya Benua Amerika.
para ahli kebumian modern. Akan tetapi penyelidikan yang dilakukan
sampai ditutupnya melanium ke 2 ini,
“Orogenesa” Pembentuk Permukaan Bumi hampir seluruhnya di darat, sehingga
Banyak sekali gejala geologi yang konsep terbentuknya pegunungan yang
dapat diterangkan dengan mekanisme notabene tentu di darat, merupakan dasar
pembentukan cekungan (geosinklin, penyusunan konsep geologi.
geoklin) dan pengangkatan atau Sebagaimana nanti akan terlihat bahwa
pembentukan pegunungan. Proses pandangan umat manusia ke dasar lautan
pembentukan pegunungan ini dinamakan yang membentuk 74% dari permukaan
orogenesa. Seperti halnya mengenai planet Bumi kita ini tenyata akan dengan
geosinklin, konsep orogenesa merupakan drastis mengubah konsep dasar ilmu
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari geologi. Penyelidikan di benua Amerika
kehidupan para ilmuwan kebumian. memberikan kepada James Hall (1859)
Pada dasarnya gerak Orogenesa adalah Kompresi Harisontal dan Teori Undasi
gerak tektonis yang membentuk Eduard Suess (1831-1914) dari Austria
permukaan bumi dalam waktu yang adalah orang yang mengemukakan
relatif singkat dan meliputi wilayah yang konsep baru dalam pemikiran geologi
sempit. Bentukan permukaan bumi hasil yaitu dengan memperkenalkan adanya
gerak orogenesa biasanya berupa struktur kompresi horisontal pada proses
pegunungan khas antara lain sturktur orogenesa. Proses tersebut terjadi tidak
pelengkungan (warping), lipatan (folding), semata-mata karena pembentukan
patahan (fault), dan rekahan (joint). magma. Kompresi timbul karena
Orogenesa berlangsung pada kurun waktu pengerutan bola Bumi. Dalam bukunya
tertentu, yaitu lebih kurang 50 juta tahun “Die Entstehung der Alpen” yang terbit
yang diikuti oleh masa yang lebih panjang, tahun 1875, dibahasnya karakteristik
mungkin sampai 250 juta tahun, yang Pegunungan Alpen, termasuk sayap
kondisinya tenang. Selama kurun waktu lipatan yang selalu tidak simetris yang
konsepsi dengan lebih baik pula. ilmu pengetahuan bumi ialah oleh karena
Teknologi yang langsung dirasakan bumi ini terlalu rumit, sehingga ilmu ini
menjadi tulang punggung perkembangan tidak pernah melewati jenjang pertama
ilmu geologi antara lain adalah: dari keempat jenjang yang biasanya
a. Komputer untuk menghitung dan terjadi pada perkembangan suatu ilmu
memproses dengan teliti data yang selama yaitu: tahap pengunpulan data, tahap
ini terkumpul secara lebih kuantitatif; penyusunan teori, tahap peramalan,
b. Penerbangan ruang angkasa dan dan akhirnya pengecekan kebenaran
peluncuran satelit yang dapat melihat dari peramalan itu. Ilmu pengetahuan
bumi secara menyeluruh (synoptic view) atau sain pada dirinya sendiri harus
dan bumi dapat diukur secara kuantitatif. terkandung kemampuan untuk mengecek
Untuk pertamakalinya bumi dapat dilihat kebenaran peramalam. Sumbangan
sebagai suatu bentuk bola melalui pesawat pengetahuan geologi dan model-model
ruang angkasa (remote sensing); yang disusun oleh ahli-ahli geofisika
c. Kemampuan deteksi bidang fisika untuk pada akhirnya dapat merumuskan
mengukur kemagnetan dan sifat fisik suatu hubungan sebab/akibat tingkah
lainnya dibawah laut yang tidak lepas laku bumi dalam satu sistem atau teori.
pula dari kemampuan untuk menyelam Teori ini masih harus terus diuji dengan
ke kedalaman laut ter,asuk teknologi semua gejala yang terdapat pada planet
pemboran laut/dalam. bumi kita. Dengan teori geologi global
Masalah yang paling besar yang dihadapi maka dapat diterangkan bahwa pelbagai
KALDERA
SOKORIA
Oleh: Deni Sugandi
Menampung kurang lebih 47 petani kopi atau orang yang berperan penting dalam
Sokoria, dan hingga kini telah membawa kehidupan masyarakat yang tergabung ke
kesejahteraan kepada para anggotanya. dalam struktur masyarakat adat.
Bentuk dan penempatan kampung
Di dataran tinggi dan berbukit-bukit di adat tersebut hasil pengamatan dan
sebelah barat lereng kaldera Sokoria, pengetahuan di masa lampau, yang
berjajar rumah-rumah adat Ngela. dipengaruhi oleh elemen-elemen fisik
Didirikan di atas tinggian yang bisa sehingga membentuk sebuah pola.
memandang langsung laut Sawu di Lingkungannya adala gunungapi,
sebelah selatan. Desa adat tersebut terletak sehingga sering memanfaatkan sumber
di Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende, daya alam yang tersedia, untuk kebutuhan
Nusa Tenggara Timur. Pola pendirian pembuatan altar atau penanda kubur
rumahnya memanjang utara-selatan, dari bahan batu vulkanik. Bentuknya
dengan pertimbangan kosmologis, disesuaikan dengan tujuan kosmologi
keseimbangan titik ekstrim dan kaitannya dan estetika, sehinga selaras dengan
dengan pemukiman yaitu ulu (kepala) lingkungan sekitarnya.
dan eko (hilir). Ditengahnya disebut puse
(pusat) sebagai pusat pemukiman adat. Penulis adalah Dewan Redaksi BGTL dan
Desa adat Nggela dihuni oleh mosalaki pegiat geowisata