Anda di halaman 1dari 93

Editorial

Penerbitan BGTL Volume 30 Nomor 1 Tahun 2020, bertepatan dengan kondisi


Pandemi Covid-19. Sehingga mengurangi aktifivitas di kegiatan dewan redaksi,
seiring dengan himbauan pemerintah dengan PSBB. Namun penerbitan
majalah geologi populer ini sudah menjadi mandatori untuk diterbitkan segera
di tahun 2020.

Dalam penerbitan bulan Juni 2020, redaksi menurunkan beberapa artikel


utama, di antaranya dengan tema-tema geologi lingkungan, dan Geowisata.
Penekanan tema tersebut sesuai dengan target kegiatan majalah ini. Artikel
utama Surganya Sumbawa Barat, yang dilaporkan oleh fungsional penyelidik
bumi di PAGTL Badan Geologi; Aris Dwi Nugroho, ST., Kurniah ST., dan
Wachyudi S Memed. Dalam artikel tersebut mengungkapkan potensi-potensi
geowisata di Sumbawa Barat. Kabupaten Sumbawa Barat sangat identik dengan
Penambangan emas, dikarenakan adanya salah satu Perusahaan Tambang Emas
Terbuka (Open Pit) Terbesar Kedua di Indonesia yang beroperasi diwilayah
ini. PT. Newmont Nusa Tenggara yang sekarang berganti menjadi PT. Amman
Mineral Nusa Tenggara menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi
masyarakat di Sumbawa Barat sejak tahun 2000.

Artikel lainya ditulis oleh Ketua MAGETI, Indra Badri, tentang Kota Bandung
sangat memerlukan data dasar lingkungan. Hal demikian dikarenakan belum
ada penataan lingkungan baik dan benar, akibatnya timbul gejala yang saat ini
mulai terasa adanya perubahan kondisi kenyamanan disebabkan suatu proses
gangguan kualitas lingkungan. Tulisan lainya, adalah kelahiran perhimpunan
pemerhati geologi lingkungan, Masyarakat Geologi Tata Lingkungan Indonesia.
Salah satu wadah di bawah naungan IAGI, untuk memberikan pandangan lain
kepada pemerintah, urgensi masalah geologi lingkungan.

Selain dihiasi oleh karya-karya geofotografi, artikel lainya adalah mengupas


tokoh pionir penjelajah dataran tinggi Bandung. Atep Kurnia menuliskan
Thomas Horsfield yang pernah mengunjungi beberapa tempat di Bandung, dan
sebagian Jawa. Laporannya memberikan pandangan lain, awal dinamika bumi
pada saat itu. Selanjutnya melalui penulisan Misteri Air Kehidupan; Mitos Bumi
Planet Air, Supardiyono Sobirin menggugat hak azasi air yang sering dilupakan.
Sebagai penutup, diketengahkan Resensi Buku Warisan Geologi Nusantara;
Kandidat Cagar Alam Geologi, sebagai data dasar tapak bumi di Indonesia.

Oki Oktariadi

Vol 30 N1 Juli 2020 1


Surat Pembaca

Redaksi BGTL. Penanggung Jawab Kepala Pusat Air Tanah


Beberapa kali saya mendaptkan majalah ini dan Geologi Tata Lingkungan Andiani Ketua
dalam format digital, berupa file PDF yang Dewan Redaksi Oki Oktariadi. Anggota
dikirmkan oleh teman. Bagi saya informasi Dewan Redaksi Dita Arif Yuwana, T Bachtiar,
yang terkadung di majalah ini sangat Deni Sugandi, Atep Kurnia, Ronald Agusta.
bermanfaat dan memberikan pengetahuan Ketua Dewan Penerbit Amin Hamidi.
yang luas bagi saya yang masih awam Anggota Dewan Penerbit Sri Yuliani Hartati,
tentang informasi kebumian. Mungkin Tursanti Dewi. Penata Letak Ayi Sacadipura.
dipenerbitan berikutnya saya bisa diberikan Ilustrator Dedi Umbara. Editor Bahasa
kesempatan, mendapatkan versi cetaknya. CN. Annisa dan Atep Kurnia. Sekretariat
Selain sebagai sumber informasi, bagi saya Turinah, Ellia Kurnia MY.
bisa menjadi sumber referensi tentang ilmu
bumi. Terima kasih. Sekretariat Redaksi:
Pusat Air Tanah dan Geologi Tata
Jasta Wirawan, Bandung Lingkungan (Centre of Groundwater and
Environmental Geology) Jalan Diponegoro
57 Bandung 40122. Telp. 022-7274676,
Redaksi BGTL. 022-7274677 Faks. 022-7206167. Email:
Saya mendapatkan edisi sebelumnya jlbg_geo@yahoo.com
dalam bentuk cetak. Majalah tersebut saya
dapat dari saudara yang bekerja di Badan
Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa Redaksi menerima artikel diketik dengan
memiliknya, walalupun tidak secara reguler. spasi rangkap, maksimal 5.000 karakter,
Saya bermaksud memilikiny secara berkala, ditandatangani serta disertai identitas. Format
kira-kira bagaimana caranya? Terima kasih dalam bentuk digital dikirim ke alamat
atas perhatiannya, semoga majalah ini redaksi, dengan catatan dewan redaksi berhak
menyunting kembali naskah yang diterima.
tetap hadir dan memberikan pencerahan
bagi informasi kebumian di Indonesia,
Buletin Geologi Tata Lingkungan (BGTL)
terutama bagi pelajar dan mahasiswa yang
diterbitkan berkala tiga kali setahun oleh
membutuhkan informasi seperti ini. Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan,
Badan Geologi, Kementerian Energi dan
Yenny Warsa, Bekasi Sumber Daya Mineral.

2 Vol 30 N1 Juli 2020


Daftar Isi

14 SURGANYA 56 GEOPARK NATUNA


SUMBAWA BARAT Penulis: Oki Oktariadi,
Penulis: Aris Dwi dan Ronald Agusta
Nugroho, ST., Kurniah ST.,
dan Wachyudi S Memed 72 THOMAS HORSFIELD
Penulis: Atep Kurnia
20 GEOWISATA
DI 9 KM CI TARUM 78 RESENSI BUKU:
Penulis: T Bachtiar INVENTARISASI RATUSAN
WARISAN GEOLOGI
26 BANDUNG PERLU DATA Penulis: Atep Kurnia
DASAR LINGKUNGAN
Penulis: Indra Badri dan 82 BERTANDANG KE
Andiani PERBUKITAN KARST
TORAJA UTARA
36 MISTERI AIR KEHIDUPAN Penulis: Deni Sugandi
MITOS BUMI PLANET AIR
Penulis: Supardiyono Sobirin

42 MAGETI MENANGKAP
ISU LINGKUNGAN
Penulis: Indra Badri

46 RUDY SUHENDAR
PURNA BAKTI
Penulis: Atep Kurnia

52 KEPALA BADAN GEOLOGI


EKO BUDI LELONO
Foto sampul depan: Gua Sanghyang Tikoro,
Penulis: Atep Kurnia
Bandung Barat. Foto: Deni Sugandi

Vol 30 N1 Juli 2020 3


Bongkah-bongkah batugamping yang tererosi
kuat, ditatah oleh gelombang Samudera Indonesia.
Merupakan destinasi wisata alam pantai Karang
Tawulan, Tasikmalaya selatan. Merupakan bagian dari
Formasi Kalipucang, berumur. Batuan penyusunnya
adalah batugamping yang dicirikan oleh foraminifera,
dan sedikit pasiran.

Foto & Teks: Deni Sugandi

4 Vol 30 N1 Juli 2020


Vol 30 N1 Juli 2020 5
Aliran Ci Tarum Dibendung menjadi Danau Saguling,
yang berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Air
danau kemudian dimasukan ke terowongan sampai
di kolam penenang. Dari sana air dimasukan kembali
ke dalam pipa pesat untuk memutarkan turbin di
rumah pembangkit Saguling, yang berada dekat
Goa Sanghyangtikoro. Air yang baru ke luar dari
pintu rumah pembangkit itu langsung dimasukan
kembali ke dalam terowongan untuk memasok air
ke PLTA Rajamandala yang dibangun sejak 2012.
Akibatnya, air Ci Tarum utama tidak lagi masuk ke
Goa Sanghyangtikoro. Maka keringkah antara Goa
Sanghyangtikoro sampai Bantarcaringin. Air Ci Tarum
utama yang masuk di mulut goa atau sungai bawah
tanah Sanghyangtikoro itu ke luar di 5 bongborotan,
istilah masyarakat setempat untuk menyebut tempat
keluarnya air, dalah satunya di Sanghyangkenit.

Foto & Teks: T Bachtiar

6 Vol 30 N1 Juli 2020


Vol 30 N1 Juli 2020 7
8 Vol 30 N1 Juli 2020
Air Matajitu adalah air terjun yang mengalir di
hamparan karst, Pulau Moyo, NTB yang terangkat
oleh aktivitas tektonik. Strukturnya membentuk
aliran yang bertangga disebut dam travertin
(Travertine terraces). Pembentukannya dari
endapan batuan karbonat, dicirikan dengan fisiknya
berserat atau konsentris dan berwarna putih atau
coklat. Saat ini menjadi destinasi wisata populer,
minat khsusus bentang alam.

Foto & Teks: Zamri Maimurrah

Vol 30 N1 Juli 2020 9


10 Vol 30 N1 Juli 2020
Wisata Watu atau Batu Dodol, di Kecamatan
Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Wisata pantai
yang diciriakn dengan batu berbentuk menara yang
berada di tengah jalan, penghubung Banyuwangi
ke Situbondo. Watu Dodol dalam bahasa daerah,
berarti batu yang liat dan keras, namun ada yang
menyebutkan tempat peperangan antara Bali dan
Blambangan. Kawasan pantai ini disusun oleh
batuan gunung api letusan G. Merapi, diantaranya
breksi gunungapi (Qv (r.m), kemudian ditindih oleh
Batugamping terumbu, tuf dan aglomerat. Peta
Geologi Lembar Banyuwangi (Sidarto, 1993).

Foto & Teks: Ramadhan

Vol 30 N1 Juli 2020 11


Bongkah batuan lava pejal, berserakan di dasar
air terjun Cibeureum, Situ Gunung, Kabupaten
Sukabumi. Bongkah-bongkah lava tersebut tererosi
dalam ukuran yang bervariasi, kemudian diangkut
oleh sungai hingga ke muara di bagian selatan.
Disusun oleh endapan gunungapi tua, lahar dan
lava, basal andesit, dicirikan dengan oligoklas-
andesin.

Foto dan Teks: Ahmad Warsa

12 Vol 30 N1 Juli 2020


Vol 30 N1 Juli 2020 13
Kekar kolom yang disusun oleh lava gunungapi tua,
dengan struktur rebah di Pantai Potobatu, sekitar
Taliwang-Jereweh.

14 Vol 30 N1 Juli 2020


Surganya
Sumbawa
Barat
Oleh: Aris Dwi Nugroho, ST., Kurniah ST.,
dan Wachyudi S. Memed.

Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat terkenal


dengan Pulau Lomboknya. Tetapi kita sering
lupa bahwa selain Pulau Lombok, Provinsi ini
mempunyai Pulau yang lebih besar dan kaya
dengan wisata alamnya yaitu Pulau Sumbawa.

Vol 30 N1 Juli 2020 15


Di Pulau inilah terdapat Gunungapi Tambora oleh air terjun, hamparan pantai dan pulau
yang konon mendapat sebutan “Pompeii from terisolasinya, serta view point yang sangat
The East” akibat sejarah letusan pada tahun indah.
1815 yang membuat bumi tidak merasakan
hangatnya matahari selama 3 hari. 1. Gua Mumber 1 dan Mumber 2
Terletak pada koordinat 116.841480 BT
Kabupaten yang ini berbatasan langsung dan 8.843530 LS serta 116.986790 BT dan
dengan Selat Alas yang merupakan pembatas 8.693290 LS dengan batuan penyusun
antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa batugamping bagian dari Formasi
disisi barat dan Samudera Indonesia disisi Batugamping Tufaan (Tmpl).
selatan. Sedangkan Kabupaten Sumbawa Merupakan gabungan dari 2 (dua) gua
sebagai induknya membatasi disisi timur. batugamping. Gua Mumber 1 merupakan gua
Secara administrasi
Kabupaten Sumbawa
Barat dibagi menjadi Pulau Kenawa memiliki hamparan
8 Kecamatan dengan
luas 1.849,02 km2 serta
pantai berpasir putih yang menawan.
dihuni 137.072 jiwa. Di daratannya Pulau Kenawa diselimuti
(Kabupaten Sumbawa oleh padang savana yang hijau seperti
Barat Dalam Angka
2018) permadani pada musim hujan.

Kabupaten Sumbawa
kering dengan dimensi mulut gua lebar 40m
Barat sangat identik dengan Penambangan dan tinggi 10m. Sedangkan dibagian dalam
emas, dikarenakan adanya salah satu dimensinya sangat besar yaitu 150x225x30
Perusahaan Tambang Emas Terbuka (Open Pit) meter. Didalam gua ini dijumpai proses
Terbesar Kedua di Indonesia yang beroperasi karstifikasi sempurna berupa stalagtit dan
diwilayah ini. PT. Newmont Nusa Tenggara stalagmit yang sangat menakjubkan.
yang sekarang berganti menjadi PT. Amman Sedangkan Gua Mumber 2 adalah gua dengan
Mineral Nusa Tenggara menjadi tulang karakteristik sungai bawah tanah. Dengan
punggung perkembangan ekonomi masyarakat dimensi mulut gua lebar 20m dan tinggi
di Sumbawa Barat sejak tahun 2000. Tetapi 5m. Dari parameter kimia yang ada, yaitu :
batas ijin operasi yang hanya sampai tahun pH 7.4, DHL 351 µS dan TDS 260 ppm dapat
2025 mengharuskan Pemerintah Kabupaten disimpulkan bahwa air ini aman untuk
memutar otak agar tidak terjadi defisit dikonsumsi. Untuk mencapai lokasi gua-gua
anggaran dikemudian hari. Salah satu potensi ini diperlukan waktu 1 jam dari Taliwang
yang bisa dikembangkan didaerah ini adalah dengan menggunakan mobil dan 2 jam jalan
potensi Geowisata. kaki menyusuri Kawasan Hutan Lindung
Brang Rea.
Geowisata Sumbawa Barat berbeda dengan
daerah lain di Nusa Tenggara Barat. Daerah ini 2. Gua Mahkota atau Kalela 2
memiliki surga tersembunyi dibawah perut Tak kalah indahnya dengan gua Mumber, kita
buminya. Ada 3 gua dengan sungai bawah disuguhkan Gua Mahkota yang sangat dekat
tanah dan setidaknya 8 gua dengan kekayaan dari kota Taliwang. Hanya dengan waktu
stalagtit dan stalagmit yang tidak bisa kita sekitar 1 jam berkendara dan 15 menit jalan
jumpai di tempat lain di Nusa Tenggara Barat kaki sampailah wisatawan ke Gua Kalela dan
. Selain itu dipermukaan kita juga dimanjakan Gua Mahkota. Kedua gua ini terletak di Desa

16 Vol 30 N1 Juli 2020


Endapan kalsit di Gua Serungga, di Desa Belo, Jereweh. Berada
di Formasi Batugamping Tufaan.

Baru, Kecamatan Jereweh dengan koordinat kawasan hutan lindung AiJereweh. Akses
116.841480 BT dan 8.843530 LS serta meuju lokasi ini sangat mudah, dan tersedia
116.841960 BT dan 8.842810 LS. lokasi parkir mobil walaupun belum tertata
Berada didalam Formasi Batugamping Tufaan dengan baik.
membuat proses karstifikasi berlangsung
tetapi lambat dikarenakan posisinya yang 4. Gua Serunga
relatif dipuncak bukit sehingga suplai air Berbeda dengan gua-gua lainnya di Sumbawa
rembesannya sedikit. Barat, Gua Serunga menempati sisi tebing
Kedua gua ini memiliki sungai bawah tanah sungai sebagai pintu masuknya. Merupakan
yang dibagian hilirnya digunakan penduduk gua kering dengan dimensi panjang 48m,
setempat untuk pengairan lahan pertanian. lebar 8m dan tinggi menyempit dari 5m di
mulut gua sampai 0m di ujung gua. Gua
3. Air Terjun Kalela Serunga terdapat di desa Belo, Kecamatan
Air terjun Kalela merupakan bagian hilir dari Jereweh dengan letak koordinat di 116.986130
sungai bawah tanah Gua Kalela yang berada BT dan 8.072690 LS. Berada pada Formasi
diatasnya. Debit air terjun ini dikontrol oleh Batugamping Tufaan (Tmpl)
musim, debit besar pada musim penghujan
dan akan mengecil kalau musim kemarau. 5. Pantai Potobatu
Secara geografis terletak pada koordinat Pantai yang sangat terkenal dengan spot
116.837330 BT dan 8.846370 LS terletak pada sunset-nya. Untuk mencapai pantai ini hanya

Vol 30 N1 Juli 2020 17


membutuhkan waktu 15 menit berrkendara meninggali daerah di sekitar Kabupaten
dari kota Taliwang. Terletak di sisi barat jalan Sumbawa Barat. Untuk sampai ke lokasi kita
raya Taliwang-Jereweh membuat pantai ini bisa menggunakan kendaraan biasa sampai
sangat ramai dikunjungi wisatawan terutama pemberhentian terakhir. Setelah itu harus
di sore dan malam hari. Warisan Geologi menggunakan 4x4 karena medan yang terjal.
yang ada di pantai ini adalah kekar kolom Tetapi hal ini tidak berlaku bagi pengendara
(columnar joint) yang rebah disisi selatan dan roda 2, hanya diperlukan nyali yang kuat saja
batu bolong disisi tengahnya. Berada pada karena jalan sudah dilakukan pengecoran
formasi Batuan Gunungapi Tua lava (Tlmvl) dengan semen.

6. Pantai Glampar Puncak Mantar merupakan spot paragliding


Hamparan pantai dengan pasir menyerupai atau para layang yang sangat populer di
merica yang hampir sama dengan Pantai Nusa Tenggara Barat, nbahkan setiap tahun
Kute dan Tanjung Aaan di Lombok ini selalu diadakan event berskala nasional di
sebenarnya adalah fosil foraminifera. Batuan lokasi ini. Dengan start awal di lokasi view
dasar dari pantai ini termasuk dalam satuan point dan mendarat di Pantai Pototano, para
lava andesit dari Formasi Batuan Gunungapi pecinta olahraga ini disuguhi keindahan alam
Tua Breksi (Tlmvb)
yang diperkirakan
berumur Miosen Geowisata Sumbawa Barat berbeda
Awal. Secara geografi,
pantai ini terletak pada dengan daerah lain di Nusa Tenggara
koordinat 116.765670 Barat. Daerah ini memiliki surga
BT dan 8.649210 LS.
Keindahan pantai
tersembunyi dibawah perut buminya.
ini didukung dengan
lokasinya yang berada
di pinggir jalan Kertasari-Kiantar yang sudah pegunungan dan pantai sekaligus dengan
di aspal hotmik. jajaran kapal penumpangnya.

7. View Point Mantar 8. Pulau Kenawa


View Point Mantar adalah spot di ketinggian Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Kenawa
650 mdpl yang merupakan puncak dari bakal merasakan sensasi menjadi orang kaya
Gunung Mantar. Secara geografi terletak pada yang punya pulau pribadi. Hal itu disebabkan
koordinat 116.8270 BT dan 8.6140 LS dan suasana pulau yang sepi tak berpenghuni
menempati Formasi Batuan Gunungapi Tua seakan-akan pulau tersebut adalah miliknya
Breksi (Tlmvb) lokasi ini aman dari bencana sendiri. Pulau Kenawa memiliki hamparan
longsor dikarenakan kekuatan batuan pantai berpasir putih yang menawan. Di
penyusunnya. Tetapi kondisi air tanah yang daratannya Pulau Kenawa diselimuti oleh
hanya melalui media rekahan atau sarang padang savana yang hijau seperti permadani
membuat daerah ini termasuk dalam akuifer pada musim hujan. Untuk mendapatkan foto
produktifitas kecil dan setempat berarti. keren pulau kecil dengan savana yang lebat di
Penduduk memanfaatkan sumur gali berdebit pulau ini, wisatawan harus menyeberang dari
kecil untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Pelabuhan Poto Tano selama kurang lebih 1,5
Dari lokasi ini kita dapat melihat Selat Alas jam dengan menggunakan sampan nelayan.
dan wilayah Sumbawa dengan leluasa. Desa
Mantar juga merupakan desa tertua yang Para penulis adalah PNS di PAGTL Badan
Geologi

18 Vol 30 N1 Juli 2020


Titik pandang Mantar, di atas ketinggian 650 m dpl. Berada di puncak
Gunung Mantar

Pantai Glampar, dengan pasrinya menyerupai merica, di sekitar


Kertasari-Kiantar.

Vol 30 N1 Juli 2020 19


Pemamdu Gua Sanghyang Kenit, Jae, memperlihatkan
salah satu ornamen yang masih aktif di gua ini.
Foto: Deni Sugandi

20 Vol 30 N1 Juli 2020


Lab Kebumian di Kawasan
Bendungan Saguling

Geowisata
di 9 km Ci Tarum
Oleh: T Bachtiar

Menyusuri sepenggal Ci Tarum di antara


Bendungan Saguling sampai Sanghyangpoek -
Sanghyangtikoro, di kawasan itu begitu banyaknya
gejala alam yang luar biasa menakjubkan. Sejak
Danau Bandung Purba bobol di Curug Jompong
untuk Danau Bandung Purba Timur dan di
Cukangrahong, lembah ini merupakan bagian dari
aliran utama Ci Tarum.

Vol 30 N1 Juli 2020 21


Ci Tarum segmen Sanghyang Kenit, terlihat surut akibat
alirannya telah dialihkan melalui pipa pesat.

(bawah) Penmandu gua memperlihatkan ornamen gua,


yang terbentuk dalam kurun waktu ribuan tahun.
Foto: Deni Sugandi

22 Vol 30 N1 Juli 2020


Jalan setapak itu terus menurun, melewati dua wilayah itu dengan mudah. Maka disebutlah
sawah dan kebun. Di beberapa bagian, jalan kawasan ini Cukangrahong, dan yang lebih ke
tanah itu sudah memakai penahan yang dibuat hulu dinamai Cukangbingbin. Nama geografi ini
dari potongan bambu. Sisa hujan tadi malam bermakna jembatan kecil yang berada di tempat
membuat jalan setapak itu seperti adonan yang yang rahong, tempat yang secara geomorfologi
liat. berupa birai batu yang curam yang menancap
hingga di dasar sungai yang mengalir deras.
Sebelum Danau Saguling dibangun, dari Sementara bingbin adalah nama tumbuhan.
Cibanteng di Rajamandala Selatan ke arah timur,
ke Cihampelas, Cililin, merupakan jalan sebahu Kedua cukang atau jembatan kecil inilah yang
yang ramai dilalui, menjadi jalur perdagangan, berjasa ratusan tahun membantu masyarakat
sosial dan politik yang umurnya sudah sangat melintasi Ci Tarum, mengubungkan dua wilayah
lama. Demikian juga dari Cibanteng ke arah utama, di sebelah barat Ci Tarum dengan
barat, ke Ciranjang, Cianjur. Jauh sebelum wilayah di sebelah timurnya. Bila melihat data
Daendels memperlebar jalan sebahu menjadi peninggalan sejarah klasik di kawasan itu, jalur
jalan raya pos yang dapat dilalui pedati, jalan ini merupakan jalur yang ramai dilalui.
sebahu yang melintasi Cukangrahong dan
Cukangbingbin inilah yang menjadi jalur Baru setelah jalan raya pos dipergunakan, dan
lintasan yang ramai. Saat itu Ci Tarum dengan terakhir ketika bendungan Saguling selesai, jalan
alirannya yang sangat
deras, dalam, dan lebar,
menjadikan Ci Tarum Aliran Ci Tarum yang deras waktu itu
membawa material, baik yang berguling
sulit untuk disebrangi.
Inilah yang menyebabkan
Ci Tarum menjadi di dasar sungai, atau pun yang berputar
meloncat di tengah derasnya aliran.
pembatas pergerakan
manusia secara langsung.
Karena itulah sungai ini
dijadikan pembatas secara
administratif antara kerajaan yang ada di Tatar besar mulus melintas menghubungkan beberapa
Sunda, bahkan hingga zaman kolonial dan diera daerah di seputar kawasan ini, membuat cukang
kemerdekaan. rahong dan cukang bingbin ini fungsinya
berkurang, bahkan ditinggalkan, hingga akhirnya
Namun naluri manusia untuk terus bergerak ambruk.
dari satu kawasan ke kawasan lainnya, telah
menggerakkan masyarakat saat itu untuk Kini, jalur ini masih dapat dilalui dengan
mencari bagian sungai tersempit namun menuruni Ci Tarum yang saat ini dapat diloncati
berdinding kuat, yang dapat menjadi tempat karena airnya menyusut jauh, karena sudah
untuk melintas setiap saat. Sampai akhirnya dibendung menjadi Danau Saguling. Jalan
masyarakat saat itu menemukan celah sempit yang asalnya sebahu dan terpelihara, kini
sedalam 16 meter dengan lebar tidak lebih dari tinggal jalan setapak yang licin, namun masih
4 meter, lebar sungai yang sangat sempit bila menjadi jalur pengangkutan hasil bumi di
dibandingkan dengan lebar lembah Ci Tarum kawasan ini. Cukangbingbin, akhir-akhir ini
secara keseluruhan saat itu. Celah selebar menjadi daya tarik wisata alam, namanya pun
itu, dapat dengan mudah dilalui dengan cara berubah menjadi Cikahuripan. Jalur lintas
menebang kayu atau bambu beberapa pohon klasik ini sangat menantang untuk dijelajahi.
yang ada di sempadan sungai, batangnya akan Selain medannya, bentang alam dan keragaman
roboh ke sebrang sungai. Beberapa batang kayu buminya sangat menanti untuk diamati. Pada
atau bambu itu menjadi penyangga cukang, zaman kolonial, Cukangrahong sudah dijadikan
jembatan kecil, yang dapat menghubungkan daerah tujuan wisata, seperti yang ditulis dalam

Vol 30 N1 Juli 2020 23


buku panduan wisata tahun 1927, Gids van batuan yang memanjang seperti golok yang
Bandoeng en Midden-Priangan, door S.A. Reitsma panjang. Di sini dapat belajar bagaimana
en W.H. Hoogland. endapan yang berlapis itu didorong dinamika
bumi hingga terlipat, kemudian dilapukan cuaca,
Kawasan di sepanjang Ci Tarum bersih sepanjang digerus air sungai, menyisakan bentukan yang
9 km, mulai dari bendungan Saguling hingga bersusun ke pinggir.
Sanghyangpoek, layak untuk dijelajahi, karena di
kawasan ini terdapat banyak jeram dan curug, air Di sepanjang 9 km Ci Tarum bersih itu terdapat
terjun dan leuwi (lubuk) yang sangat memesona, banyak batu berlubang, mulai dari ukuran gelas
seperti: Leuwi Orok, Leuwi Budah, Curug sampai lubang seukuran drum, bahkan lebih
Rahong, Curug Cacaban, Curug Cikondang, besar dari itu, dan banyak yang sebagian sisinya
Curug Hawu, Curug Pangaulaan, Curug Bayawak, sudah runtuh, sehingga membentuk selinder
dan Curug Halimun, Sanghyangheuleut, Leuwi yang terbuka. Itulah yang disebut pothole,
Gobang, Leuwi Malang. Tentang Cukangrahong, atau dalam bahasa Sunda disebut jublegan,
ahli Geologi K Kusumadinata menuliskan karena bentuknya menyerupai bentuk jubleg,
hasil pengamatannya di Cekungan Bandung lumpang yang berukuran lebih besar. Aliran Ci
dalam catatan perjalanan pada tahun 1959. K Tarum yang deras waktu itu membawa material,
Kusumadinata-lah yang pertama kali menuliskan baik yang berguling di dasar sungai, atau pun
bahwa pembobolan Danau Bandung Purba itu yang berputar meloncat di tengah derasnya
terjadi di kawasan Puncaklarang. aliran sungai. Batu-batu yang bergerak saling
berbenturan, pasir bergesek menghaluskan.
Cukangrahong menjadi menarik karena di sinilah Semakin ke hilir, bebatuan semakin tak bersudut,
Ci Tarum mampu menjebol bukit beton alami dan semakin mengecil ukurannya. Sebaliknya,
yang sangat kuat dan kokoh. Gempa di patahan semakin ke hulu, batuannya masih bersudut
yang mememarkan bukit ini membentuk celah dengan ukurannya yang besar. Dalam proses
sempit yang memanjang, lalu disempurnakan waktu yang sangat lama, karena adanya tekanan,
dengan adanya
Di sepanjang 9 km itulah terdapat
pengikisan air yang terus
menerus. Maka Danau
Bandung Purba Barat bentang alam yang luar biasa. ronabumi
akhirnya bobol di tempat
ini 16.000 tahun yang yang mengagumkan.
lalu.

Menyusuri sepenggal Ci Tarum di antara benturan, pusaran, gesekan, telah menyebabkan


Bendungan Saguling sampai Sanghyangpoek ada bagian batu yang memar, hancur, kemudian
- Sanghyangtikoro, di kawasan itu begitu membentuk cekungan kecil. Cekungan kecil
banyaknya gejala alam yang luar biasa itu terisi oleh pasir dan kerikil yang terjebak di
menakjubkan. Sejak Danau Bandung Purba sana karena derasnya tekanan air, lalu berputar
bobol di Curug Jompong untuk Danau Bandung menggasing tiada henti selama puluhan ribu
Purba Timur dan di Cukangrahong, lembah ini tahun. Karena tekanan dan pusaran air yang
merupakan bagian dari aliran utama Ci Tarum. sangat kuat dan deras, maka pasir dan kerikil
Jadi wajar bila alirannya sangat deras, sehingga di yang terjebak di sana menjadi matabor alami
bagian yang terbendung bebatuan raksasa, aliran yang terus berputar mengikis batuan yang sangat
sungai membentuk jeram, membentuk curug, keras itu dari dalam, membentuk selinder yang
air terjun, dan di bagian yang agak terlindung makin lama makin besar. Karenanya bagian
membentuk leuwi, lubuk, sehingga ada beberapa dalam jublegan akan menjadi halus keadaannya.
leuwi dengan nama-nama yang sesuai dengan Berjalan di sepenggal Ci Tarum yang kini airnya
karakteristik daerah itu, seperti Leuwi Gobang, hanya dipasok dari anak-anak sungainya, airnya
karena di sekitar lubuk itu terdapat susunan masih bersih, sebab semua limbah dan endapan

24 Vol 30 N1 Juli 2020


Batugamping berlapis, hampir tegak menandakan proses
tektonik yang masih berlansung, di Sanghyang Heuleut.
Foto DeniSugandi

tanah pucuk dari lereng gunung di sekeliling seling dengan pasir hitam yang keras.Sepenggal
Bandung, semuanya masuk ke Danau Saguling. Ci Tarum ini merupakan surga bagi mereka
Kalau ingin melihat dan merasakan Ci Tarum yang tertarik dengan wisata bumi. Bebatuan
yang bersih, di sinilah tempatnya, suasana Ci tersingkap begitu bagusnya, begitu jelasnya.
Tarum yang masih sehat dan segar. Bunga karang di antara balutan batuan beku
masih memperlihatkan bentuk reliefnya.
Di sepanjang 9 km itulah terdapat bentang alam Bila menggunakan panduan Peta Geologi Lembar
yang luar biasa. Batu-batu raksasa, dinding Cianjur yang dipetakan oleh Sudjatmiko (Cetakan
berlapis yang terjal, air terjun, jeram, leuwi, goa, tahun 2003), perjalan ini menembus lorong
membentuk ronabumi yang mengagumkan. waktu antara 30 hingga 1,6 juta tahun yang lalu,
Di dasar dan di dinding sungai berbagai jenis sejak Bandung masih tergenang laut dangkal
batuan, seperti batukarang, lanau, lempung, dan hingga masa letusan-letusan gunungapi bawah
pasir hitam padat, keras, berwarna gelap yang lautnya.
khas, dan konglomerat dengan berbagai ukuran,
mulai dari butir terkecil sampai yang seukuran Di sepenggal Ci Tarum itu menyimpan
kelapa kuning. Konglomerat ini merupakan keragaman bumi yang sangat kaya. Semakin
batuan endapan, gabungan berbagai butiran bertambah tinggi nilainya, karena kawasan ini
batuan yang dipersatukan oleh bahan endapan dekat dengan pusat-pusat pendidikan, sehingga
yang lebih halus. Di kawasan ini pun dapat Ci Tarum sepanjang 9 km itu sangat baik bila
dijumpai batuan yang menyerupai beton, yaitu dijadikan laboratorium kebumian
batuan rombakan yang kasar, bersudut, terekat
oleh bahan yang berbutir halus, yang berselang- Penulis adalah Dewan Redaksi BGTL dan pegiat
geowisata

Vol 30 N1 Juli 2020 25


Bandung Perlu
Data Dasar Lingkungan

Bumi
Para-Hyang
Oleh: Indra Badri dan Andiani

Semula, areal Kota Bandung terbatas pada daerah


yang dikenal dalam khasanah geologi sebagai
daerah depresi yang menghasilkan suatu bentuk
lahan (landform) yang disebut sebagai Cekungan
Bandung (Bandung Basin).

26 Vol 30 N1 Juli 2020


Panorama cekungan Bandung, dengan latar G. Malabar
di sebelah selatan. Foto: Deni Sugandi

Vol 30 N1 Juli 2020 27


Panorama Bandung bagian utara, yang dilintasi oleh
Ci Kapundung segmen bagian utara. FotoL Tim BGTL

Menurut catatan sejarah, cikal bakal Kota sekalipun melalui perhitungan matematika
Bandung dibangun pada tahun 1641 oleh yang canggih.
Kerajaan Mataram di Desa Krapyak dekat
Dayeuh Kolot. Sejak saat itu - di bumi tempat Mungkin cukup banyak yang bertanya,
bersemayamnya para-Hyang ini - hingga kini, mengapa bencana makin sering terjadi. Ada
belum memiliki data dasar rinci lingkungan pula yang mengerti karena kepengetahuannya
(detailed baseline data environmental) secara - tapi disebabkan keterbatasannya - tak banyak
lengkap dan menyeluruh. Data yg ada hanya yang bisa diperbuat. Lain halnya dengan ulah
dapat diperoleh secara terpisah, terpenggal manusia yang mampu dan tahu, tapi tak punya
di sana sini dan belum cukup lengkap untuk kepedulian, bahkan memperburuk keadaan ,
menunjang perkembangan suatu Kota hingga dampak buruknya diderita orang lain.
Metropolitan Bandung Raya. Hal ini mungkin
disebabkan kondisi kita belum memahami arti Daya Pikat Bandung
pentingnya data tersebut. Dibanding daerah lain di Indonesia, Bandung
mempunyai daya pikat antara lain: letak
Lingkungan belum kita pedulikan dengan geografinya yang strategis, merupakan
baik dan benar, akibatnya timbul gejala dataran tinggi yang dilingkungi bentang-
yang saat ini mulai terasa adanya perubahan alam pegunungan berhawa sejuk dan
kondisi kenyamanan, disebabkan suatu proses indah, tanahnya subur serta dihuni oleh
gangguan kualitas lingkungan. penduduknya yang ramah.
Gangguan ini tanpa disadari telah mengusik
dan menerpa kehidupan. Kerugiannya Kondisi ini banyak memikat pendatang dari
secara moral maupun bendawi sulit dinilai, daerah lain baik sekedar berkunjung untuk

28 Vol 30 N1 Juli 2020


menikmati keindahan alam, maupun yang inilah yang sebenarnya perlu kita simak dan
ingin bermukim di bumi yang sejahtera cermati, bagaimana kita membangun dan
ini. Daya pikat ini berdampak pula pada menata lingkungan dengan baik, agar dapat
peningkatan jumlah penduduknya yang di dinikmati segenap penduduk, sesuai tujuan
abad k19 hanya sekitar 11.000 an orang. kemerdekaan yakni mencapai masyarakat yang
Sekarang makin membengkak seiiring adil dan makmur.
dengan perjalan waktu, mencapai 2,5 juta-an
penduduk . Lapar lahan
Memasuki era pembangunan bertahap yang
Bandung semakin terbuka setelah tanggal tengah digalakkan, situasi lingkungan Kota
25 Mei di tahun 1810 Gubernur Jenderal Bandung telah berubah. Ditinjau utamanya
Daendles meletakkan pusat kegiatan di sekitar dari segi biogeofisik telah terjadi penyusutan
lembah S. Cikapundung atau yang berlokasi kualitas lingkungan, bahkan adanya
di sekitar Alun-Alun Pusat Kota Bandung pembalikan kondisi lingkungan hidup dari
sekarang ini, yang sifatnya positif bergeser ke arah negatif.

Kota baru tersebut mulai berkembang Kondisi itu tak terlepas dari pengaruh dari
dengan konsep yang berbau Eropa yang pertumbuhan penduduk yang cukup pesat,
cukup baik dan
diterapkan khususnya
hanya pada kawasan Data yg ada hanya dapat diperoleh
dataran Bandung.
Perkembangannya
secara terpisah, terpenggal di sana
lambat laun menjadi sini dan belum cukup lengkap untuk
suatu kota yang indah menunjang perkembangan suatu Kota
Metropolitan Bandung Raya.
di zamannya dan
dikenal sebagai Parisj
van Java di samping
dijuluki sebagai Kota
Kembang. sedangkan lahan yang memenuhi persyaratan
amat terbatas hingga terjadi proses yang
Bagi suatu pemerintahan kolonial yang sudah diistilahkan sebagai lapar lahan. Perubahan
mapan mengembangkan kota seperti Bandung di bidang sosial ekonomi dan budaya turut
tidak sulit, sebab mereka mempunyai dana pula mendorong usaha perambahan dan
yang cukup, ahli dalam merancangbangun dan penguasaan lahan demi keuntungan pribadi
perekayasaan, cermat dalam penataan ruang atau kelompoknya semata, tanpa penduli
dan lahan. terhadap ancaman kerusakan lingkungan.

Di samping itu ditunjang pula oleh sumber Kini, sebagian penduduk yang di pinggiran
daya alam yang potensial dan jumlah kota mulai terdesak oleh adanya perambah
penduduk yang masih mematuhi peraturan. lahan dari golongan masyarakat yang
Rekayasa terhadap daya dukung tersebut penghasilan ekonominya lebih baik dibanding
akhirnya menghasilkan suatu karya kota penduduk setempat. Karena lahan pertanian
yang monumental dan tertata apik, meskipun sebagai mata pencahariannya berkurang,
tidak semua masyarakatnya dapat menikmati maka terjadilah urbanisasi penduduk untuk
prasarana dan sarana yang ada secara leluasa mencari mata pencaharian yang baru. Bagi
seperti halnya di zaman kemerdekaan. Hal yang berpendidikan pas-pasan sebagian

Vol 30 N1 Juli 2020 29


masih beruntung karena ada yang dapat mengarah ke daerah perbukitan, terutama
bekerja sebagai pegawai negeri, meskipun kawasan utara. Perkembangan ini berlangsung
penghasilannya sangat kurang atau sebagian secara alami, tanpa mengikuti prosedur tata
di antaranya lebih beruntung karena dapat ruang dan perencanaan yang baik.
bekerja sebagai karyawan swasta yang Pengembangan wilayah yang kurang
berpenghasilan cukup menggairahkan. mempertimbangkan unsur lingkungan suatu
daerah, akan menimbulkan dampak yang
Akan tetapi, penduduk yang tidak buruk. Suatu lingkungan apakah itu dataran;
dapat mandiri akhirnya terlunta-lunta, perbukitan atau pegunungan terdapat tempat-
menganggur, selebihnya menjadi pengemis tempat tertentu yang merupakan lingkungan
dan gelandangan. Dampak sosialnya akan rawan atau rentan (sensitif ) yang perlu
lebih parah lagi karena akan menjurus pada dilindungi dan dilestarikan bahkan mungkin
kerawanan sosial seperti meningkatnya harus dihindari untuk keselamatan mahkluk
kriminalitas terutama di kota. hidup. Lingkungan rawan itu antara lain dapat
meliputi aspek bahaya geologi, biologi, udara,
Lingkungan Rawan sosial ekonomi dan budaya. Sebagai contoh
Semula, areal Kota Bandung terbatas pada antara lain: daerah rawan bahaya gunung
daerah yang dikenal dalam khasanah geologi api, gempa dan longsoran, daerah rentan
sebagai daerah depresi yang menghasilkan punahnya flora dan fauna yang dilindungi
suatu bentuk lahan
(landform) yang disebut
sebagai Cekungan Pemerintah daerah dapat memprakarsai
Bandung (Bandung Basin).
Ditinjau dari segi
studi dasar lingkungan ini bekerjasama
morfologinya cekungan itu dengan lembaga/instansi pemerintah yang
mempuynyai kemiringan bergerak di bidang lingkungan seperti
Badan Geologi, lembaga penelitian
lereng yang relatif datar
hingga agak landai dan
dibentuk (utamanya) dari lainnya atau konsultan ahli di bidang
endapan alluvial rawa.
Pada tempat-tempat
lingkungan.
tertentu endapan itu
tertutupi oleh hasilan
rempah volkanik dan mempunyai kandungan atau berfungsi melindungi ekosistem, daerah
air tanah relatif baik. berbakat terkena polusi (udara, air) dan daerah
yang rawan ditinjau dari segi sosial ekonomi
Ditinjau dari segi rancangbangun dan dan budaya setempat. Linkungan yang
rekayasa kondisi cekungan itu lebih mudah rentan dan rawan ini perlu dikenali dimana
pengerjaannya dibanding daerah perbukitan letaknya dan bagaimana kondisinya sebelum
yang berlereng terjal. Lahan yang terjal cukup pelaksanaan pembangunan. Hal ini, untuk
banyak kendalanya terutama yang menyangkut mengantisipasi dampak buruk pembangunan
teknis rancangan, kemantapan tanah dan yang mungkin timbul di lingkungan tersebut.
batuan serta dana yang diperlukan akan
berlipat ganda, apalagi bila harus memperbaiki Peta Kerentanan
lingkungan yang telah rusak. Namun, karena Peta Kerentanan Lingkungan perlu disusun
lahan yang potensial di daerah cekungan amat dengan memperhatikan pertumbuhan
terbatas, dan mahal, maka perkembangan kota penduduk yang begitu cepat, pengembangan

30 Vol 30 N1 Juli 2020


Lembah Cimahi yang tererosi kuat, bagian dari Lereng
Gunung Tangkubanparahu. Foto: Tim BGTL

wilayah semakin meluas dan kondisi Lampung.


lingkungan yang mulai berbakat rusak, maka
sudah saatnya Kota Bandung mempunyai data Beberapa investor asingpun saat ini mulai
dan informasi dasar lingkungan secara lengkap melakukan studi yang sama pada beberapa
dan menyeluruh. tempat di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Studi ini, merupakan suatu kajian tentang
Data dan informasi tersebut dapat menjadi sensitifitas atau kerentanan lingkungan
acuan bagi siapapun yang akan membangun dan bertujuan menentukan lokasi di dalam
di suatu wilayah. Untuk itu, perlu dilakukan wilayah studi guna menekan dampak buruk
studi data dasar lingkungan untuk sekecil mungkin apabila suatu kegiatan
mengantisipasi permasalahn lingkungan pembangunan dilaksanakan. Kajian meliputi
yang timbul sekarang maupun waktu yang aspek biologi, geologi lingkungan, hidrologi
akan datang. Studi data dan informasi dasar dan kualitas air, kualitas udara, kebisingan
lingkungan telah banyak dilakukan di negara- serta sosial ekonomi dan budaya.
negara maju seperti Amerika, Jerman dan
negara-negara Eropa lainnya. Kawasan Lindung
Pendekatan yang digunakan pada studi data
Di Asia, seperti Indonesia dan Pilipina telah dasar lingkungan yaitu untuk melindungi
mulai dilakukan namun masih terbatas. lingkungan dengan kualitas secara ekologis
Khususnya untuk pembangunan proyek yang lebih tinggi.
bersekala besar misalnya yang telah diuji
coba oleh suatu Badan Usaha Milik Negara Namun demikian, pendekatan antroposentris
di daerah Rajabasa dan Ulu Belu Provinsi tetap mendapat prioritas yang utama hasil

Vol 30 N1 Juli 2020 31


kajian dari masing-masing disiplin dibuat Simpulannya, berdasar studi dasar lingkungan,
zona-zona berdasarkan prioritas prospek dapat ditemukan daerah-daerah rentan dan
sesuai potensi suatu wilayah. Tujuannya, rawan yang seyogyanya dihindari untuk
untuk mendapatkan zona kerentanan relatif dikembangkan agar kerusakan lingkungan
(nisbi) lingkungan. yang mungkin timbul dapat dicegah atau
ditekan sekecil mungkin.
Batasan zona ini didasarkan pada kondisi
misalnya; daerah yang mudah terganggu Studi ini secara formal saat ini tidak berkaitan
karena suatu kegiatan; daerah yang akan dengan studi AMDAL, namun peta yang
mengalami gangguan yang lebih berat dari dihasilkannya dapat menjadi pedoman untuk
daerah lain bila mendapatkan gangguan menentukan dasar pemilihan lokasi yang akan
yang sama. daerah karena kekhasannya, dikembangkan.
keunikannya dan kelangkaannya mempunyai
fungsi penting dalam mendukung kemantapan Setelah menyimak peta kerentanan ini dan
ekosistem atau kerentanannya terhadap diperoleh lokasi yang tepat, maka pemrakarsa
gangguan perlu mendapatkan perlindungan. dapat melakukan rencana studi AMDAL
Data tentang geodiversity,
Ada pula zona-zona dengan tingkat agak
biodiversity dan culture
diversity di kawasan
Bandung perlu juga rentan yang dapat dikembangkan dengan
menjadi pertimbangan syarat memasukkan teknik rekayasa agar
sebagai potensi daerah
untuk pembangunan sumber daya yang ada dapat digunakan
berkelanjutan. seoptimal mungkin.
Untuk mendapatkan
urutan kerentanan nisbi lingkungan secara untuk suatu kegitan proyek tertentu yang sifat
menyeluruh menurut zonasi prioritas, maka penelitiannya lebih terperinci dengan kawasan
dilakukan penilaian (skoring). Hasil penilaian yang lebih sempit dan terarah.
dari berbagai disiplin dapat dituangkan dalam
masing-masing peta berdasarkan bidang yang Pemerintah daerah dapat memprakarsai studi
dikaji, kemudian dapat ditumpangsusunkan dasar lingkungan ini bekerjasama dengan
ke dalam peta kerentanan nisbi lingkungan. lembaga/instansi pemerintah yang bergerak
Berdasar peta ini dapat dipilih lokasi di bidang lingkungan seperti Badan Geologi,
pengembangan wilayah dengan pilihan utama lembaga penelitian lainnya atau konsultan ahli
yang tingkat kerentanannya paling rendah. di bidang lingkungan.
Tingkat kerentanan yang sangat tinggi agar
dihindari atau dicadangkan sesuai dengan Dananya dapat dianggarkan melalui APBD dan
konsep tata guna lahan yang baik, misalnya atau dengan melibatkan bantuan pihak swasta
yang berkaitan dengan Kawasan Lindung. yang akan melakukan investasi di daerah.

Ada pula zona-zona dengan tingkat agak


rentan yang dapat dikembangkan dengan Indra Badri adalah Ahli Perekayasa Utama dan
Ketua Masyarakat Geologi Tata Lingkungan
syarat memasukkan teknik rekayasa agar Indonesia (MAGETI-IAGI), dan Andiani
sumber daya yang ada dapat digunakan adalah Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi
seoptimal mungkin. Tata Lingkungan (PATGTL), Badan Geologi,
Kementerian ESDM

32 Vol 30 N1 Juli 2020


Muara Ci Kapundung di sekitar daerah Bojongsoang.

(bawah) Kota Bandung bagian wilayah lembah Dago,


yang dilalui oleh Ci Kapundung. Foto: Deni Sugandi

Vol 30 N1 Juli 2020 33


34 Vol 30 N1 Juli 2020
Kabupaten Lebak, Banten, memiliki sebuah desa
terpencil dengan panorama alam menakjubkan.
Desa itu bernama Citorek Kidul yang berada di
Kecamatan Cibeber. Namun sebagian wisatawan
menyebutnya Negeri di Atas Awan Gunung Luhur.
Desa tersebut masuk kawasan Taman Nasional
Gunung Halimun Salak (TNGHS). Desa Citorek
Kidul disebut negeri di atas awan karena lokasinya
mirip berada di atas awan. Panorama hamparan
awan dapat dilihat dari atas gunung yang masuk
kawasan Desa Citorek Kidul. Kendati disebut
gunung, namun Negeri di Atas Awan Gunung Luhur
ini hanya memiliki ketinggian 901 di atas laut (Mdpl).
Negeri di Atas Awan ini memiliki jarak yang tak jauh
dari ibu kota Jakarta. Perjalanan cukup ditempuh
dengan waktu 3 jam. Akses menuju lokasi juga bisa
dijangkau dengan kendaraan roda dua dan empat.

Foto & Teks: Ronald Agusta

Vol 30 N1 Juli 2020 35


Teluk Pulau Lenggudi, Pasawaran, Lampung

Danau bekas tambang, di Pulau Belitong. Foto: Deni Sugandi

36 Vol 30 N1 Juli 2020


Mitos Bumi Planet Air

Misteri Air
Kehidupan
Oleh: Supardiyono Sobirin

Bertambahnya penduduk bumi yang akan mencapai


jumlah sekitar 7 milyar jiwa di tahun 2012, maka
air akan merupakan masalah yang sangat besar
bagi kehidupan manusia di masa yang akan
datang.

Vol 30 N1 Juli 2020 37


Air adalah zat yang paling berlimpah di muka Jumlah air di muka bumi ini secara keseluruhan
bumi kita, menutupi sekitar tiga perempat dari relatif tetap. Air akan selalu ada, karena air
seluruh permukaan bumi, yaitu 70,8% (361,13 bersirkulasi tidak pernah berhenti dari langit ke
juta km2), selebihnya 29,2% berupa daratan bumi dan kembali ke langit lagi mengikuti siklus
(148,94 juta km2). hidrologi. Tetapi apakah air akan hadir pada
waktu dan tempat yang sama? Dalam jumlah
Volume air di bumi ini kurang lebih 1,4 milyar dan mutu yang sangat dibutuhkan? Ketika air
km3, tetapi 97% dari seluruh air di bumi adalah mengembara di muka bumi, air memiliki relung
air asin, dan hanya 3% berupa air tawar. Warung Jamu (waktu-ruang-jumlah-mutu) yang
Dari 3% air tawar itu, sebanyak 68,7% berupa es tidak sama.
yang menutupi kutub utara dan selatan, serta di
puncak-puncak gunung dan pegunungan tinggi Bertambahnya penduduk bumi yang akan
sebagai salju abadi. Sebanyak 30,1% adalah mencapai jumlah sekitar 7 milyar jiwa di tahun
air tawar yang tersimpan dalam tanah hingga 2012, maka air akan merupakan masalah yang
kedalaman 5 km. Sisanya sebanyak 0,9% berupa sangat besar bagi kehidupan manusia di masa
air tawar yang terdapat di tanaman, uap air di yang akan datang.
udara dan awan, dan tidak dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh manusia. Dongeng Mencari Air Kehidupan
Hanya 0,3% air tawar yang terdapat di bumi Sejatinya air bersih adalah air kehidupan. Kisah
berupa air permukaan di danau, telaga, waduk, mencari “air kehidupan” supaya hidup menjadi
situ, sungai yang dapat langsung dimanfaatkan mulia sejati, banyak sekali kita dengar dari
oleh manusia. dongeng atau cerita kuno. Salah satunya adalah
Dalam perjalanan pengembaraannya, air di muka dari cerita pewayangan yang menceritakan
bumi dan di samudera menguap karena panas tentang kisah Bima mencari “air kehidupan”.
matahari, membentuk awan di langit, kemudian
jatuh sebagai hujan, mengalir di muka bumi dari Tersebutlah suatu ketika, Durna memerintahkan
tempat tinggi ke tempat
yang lebih rendah, menuju
samudera, dan menguap Kami, manusia, berjanji, mulai saat ini,
Akan melestarikan air, Tidak lagi akan
lagi, begitu seterusnya
mengikuti siklus hidrologi.
mengotori air, tidak lagi akan memboros-
boroskan air Demi keberlanjutan
Di tiap tempat
pengembaraannya, air
telah berjasa untuk semua kehidupan di muka bumi.
kehidupan yang ada di
muka bumi. Sebagai
air minum dan keperluan rumah tangga, Bima untuk mencari “air kehidupan” atau “tirta
air baku pertanian, tenaga untuk memutar amerta” atau “tirta prawidhi” sebagai prasyarat
kincir, menggerakkan berbagai alat tumbuk, mencapai kesejatian hidup. Oleh sebab taatnya
penggilingan, pembangkit listrik, dan sebagainya. kepada Durna sebagai gurunya, maka Bima
bersedia menjalankan perintah tersebut. Padahal
Semua yang hidup di bumi hampir seluruhnya maksud Durna yang sebenarnya hanya ingin
mengandung air. Sekitar 50% sampai 90% mencelakakan Bima, agar Pandawa menjadi
air terkandung dalam tanaman dan hewan lemah tanpa Bima.
hidup, dan sekitar 75% air terkandung dalam Durna pun menyatakan, bahwa “air kehidupan”
tubuh manusia. Kita bisa hidup sebulan tanpa berada di dasar lautan. Bima pun kontan
makanan, tapi hanya bisa bertahan beberapa hari mohon pamit pada ibu dan saudara-saudaranya
saja tanpa air. untuk mencari “air kehidupan” di dasar laut,
mengemban tugas dari gurunya. Meskipun ibu

38 Vol 30 N1 Juli 2020


dan saudara-saudaranya menahannya, tetapi mana keberadaannya, yang katanya begitu
Bima tetap pada tekadnya, berangkat demi titah mutlak dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu
sang guru. berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil
Ketika memasuki lautan, Bima diserang seekor bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya,
ular naga besar bernama Nembur Nawa yang “Hai, tahukah kamu dimana “air kehidupan”
hampir membunuhnya, tetapi dengan kekuatan itu? Aku telah mendengar percakapan manusia
kuku “pancanaka”-nya, ular naga tersebut dapat bahwa tanpa “air kehidupan” kita akan mati.”
dikalahkan. Saat semakin dalam menyelam
memasuki lautan, Bima menjadi tidak sadarkan Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana
diri, karena kelelahan Dalam pandangannya, “air kehidupan” itu, dan ikan kecil semakin
terlihat oleh Bima seorang mahluk mirip dengan gelisah, lalu ia berenang menuju mata air
dirinya, tetapi badannya sangat kecil. Mahluk untuk bertemu dengan ikan tua yang sudah
kecil ini memperkenalkan dirinya sebagai Dewa berpengalaman. Kepada ikan tua itu, ikan
Ruci. kecil ini menanyakan hal serupa: “Dimanakah
keberadaan “air kehidupan?”
Dewa Ruci meminta Bima untuk masuk ke dalam
badannya melalui telinga kirinya. Walaupun Jawab ikan tua: “Tak usah gelisah anakku, “air
dewa ini sangat kecil, tetapi Bima bisa masuk ke kehidupan” itu telah mengelilingimu, sehingga
dalam tubuh Dewa Ruci dan menemukan dirinya kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya.
berada pada suatu dunia yang mengagumkan, “Air kehidupan” adalah air di sekeliling kita, yang
damai sekaligus indah. Di tempat ini Bima harus kita jaga kelestariannya. Memang benar,
merasa sangat nyaman dan berharap bisa tetap tanpa air kita akan mati.”
tinggal di sana. Dewa Ruci mengatakan, ia boleh
tinggal di sana setelah kematiannya. Tetapi untuk Apa makna cerita tersebut bagi kita? Manusia
saat ini, ia harus kembali ke muka bumi untuk kadang-kadang mengalami situasi seperti
melaksanakan kewajiban sebagai ksatria. sang ikan kecil dan bahkan seperti sang Bima
dalam dongeng-dongeng tadi, mencari kesana
Dewa Ruci memberi banyak nasihat, bahwa “air kemari tentang ”air kehidupan”, padahal “air
kehidupan” sebenarnya telah ada di sekeliling kehidupan” ada di sekeliling mereka, dan telah
Bima. Asalkan Bima mampu menjaga dan pula mereka nikmati, sampai-sampai dia tidak
memanfaatkan di jalan yang benar, maka “air menyadarinya. Bahkan cenderung mengabaikan,
kehidupan” akan membuat Bima menjadi melupakan, mencemari, dan merusak sumber
seorang ksatria sejati. “air kehidupan” tersebut.
Dongeng mencari “air kehidupan” tidak hanya
terdapat dalam cerita pewayangan saja, kita bisa Air Zat Yang Hidup?
membacanya dari sumber-sumber lain yang “Air kehidupan”, air adalah kehidupan. Benarkah
banyak terdapat di internet. Salah satunya adalah air merupakan zat hidup? Jauh sebelum manusia
dongeng tentang seekor anak ikan yang juga mengenal ilmu pengetahuan, kepercayaan
mencari “air kehidupan”. animisme meyakini bahwa jiwa atau roh dimiliki
oleh setiap wujud benda, baik benda hidup
Diceritakan, pada suatu hari seorang ayah dan maupun benda mati. Prinsip “roh” pada setiap
anaknya sedang duduk berbincang-bincang di benda tersebut menurut padangan animisme
tepi sungai. Kata ayah kepada anaknya, “Lihatlah adalah sesuatu yang berlaku universal. Meskipun
anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, kepercayaan kuno ini sangat ditentang oleh
tanpa ”air kehidupan” kita semua akan mati.” pikiran logika, namun melalui perjalanan
panjang, kepercayaan animisme saat ini sudah
Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mulai ada yang mempertanyakan, apakah air itu
mendengarkan percakapan itu, ia mendadak merupakan zat hidup atau bukan?
menjadi gelisah dan ingin tahu apakah yang
dimaksud dengan “air kehidupan” itu dan di Berdasar perspektif ilmu pengetahuan,

Vol 30 N1 Juli 2020 39


pandangan pakar atom molekuler mengatakan bahkan banyak penganut agama memanfaatkan
bahwa air tidak lain adalah zat dengan rumus air sungai sebagai media ritual suci untuk
molekuler H2O. Inti atom proton dikelilingi pembersih jasmani dan rokhani.. Beberapa
oleh orbit elektron yang berputar super cepat agama mengharuskan mandi untuk mensucikan
(berjuta putaran dalam waktu hanya sepersejuta jiwa setelah orang tersebut melakukan
detik) membentuk lapisan penutup luar, hingga pelanggaran ketentuan agama atau melakukan
atom hanya terlihat sebagai struktur permanen dosa.
tanpa gerakan sama sekali. Belakangan, para
ilmuwan malahan semakin penasaran dan Dimensi kedua, air sebagai asal-usul kehidupan
penuh kontroversi terhadap fakta misterius alam. Banyak ditemukan mitos dan legenda
tentang wacana kemampuan air menangkap bahkan kepercayaan yang bernuansa religius
dan menyimpan memori (informasi). Proses di masyarakat tradisional di berbagai belahan
penyembuhan penyakit secara “homeopathy” bumi, bahwa kehidupan berasal dari air. Sebagai
dengan air, bahwa sebenarnya obat penyembuh contoh, bangsa Mesir mempercayai kekuatan
ada di sekeliling kita, terbukti ampuh sebagai spiritual samudera sebagai awal kehidupan yang
penyembuhan yang sudah berlangsung selama diekspresikan dengan simbol “Nu”. Dimensi
lebih dari 200-tahun. spiritual religius yang bernuansa seperti ini,
banyak dijumpai dalam budaya masyarakat
Masaru Emoto (2001), seorang ahli peneliti dari tradisional yang bermukim di tepi pantai atau
Jepang, mengungkapkan hasil penelitiannya di sungai-sungai besar.
laboratorium selama bertahun-tahun, bahwa
ternyata air itu “hidup”. Air dapat memberikan Dimensi ketiga, air sebagai hukuman dan
respon terhadap apa-apa yang disampaikan pemusnahan. Berbagai mitos tentang banjir
oleh manusia, baik secara lisan maupun tertulis. bandang atau banjir besar yang banyak
Meskipun hal ini masih menjadi polemik membawa korban, disebutkan dalam dimensi
bagi berbagai kalangan, dan belum diterima spiritual ini mengandung makna simbolis
secara faktual oleh ilmu pengetahuan, namun sebagai hukuman atau pemusnahan bagi kaum
setidaknya membuktikan
bahwa masih banyak
misteri yang terkandung Air adalah anugerah alam. Kita menerima
dalam air.
air dari alam dengan cuma-cuma.
Air memang memiliki Kita berhutang kepada alam, karena
telah menggunakan anugerah ini untuk
karakter yang sangat
unik. Melalui berbagai
penelitian ilmiah, saat pemenuhan kebutuhan pangan kita.
ini sudah terungkap
karakteristik unik air
yang tadinya diyakini sebagai kejadian kebetulan. yang tidak bisa membaca sifat-sifat alam dan
Pertama, es, air yang padat mengapung dalam air bahkan melanggar aturan alam.
yang cair. Kedua, pipa bisa meledak jika air di
dalamnya membeku. Ketiga, tetes embun karena Dimensi keempat, air adalah kesuburan yang
tegangan permukaan yang tinggi. memberi kehidupan di muka bumi. Dalam
berbagai mitos masyarakat tradisional di
Selain itu dengan karakteristiknya yang unik, berbagai belahan bumi, banyak dikisahkan
air memiliki banyak dimensi: bahwa air mempunyai dimensi kesuburan.
Dimensi pertama, air sebagai pembersih jiwa Dikatakan bahwa bumi dan langit dikisahkan
yang kotor. Sepanjang pengalaman kehidupan sebagai ibu dan ayah sebagai alam semesta,
manusia, terbukti bahwa air mempunyai dan bahwa langit membuahi bumi dengan
sifat pembersih yang tidak ada tandingannya, benih kesuburan dari langit. Muncullah mata

40 Vol 30 N1 Juli 2020


air, sungai, danau yang diyakini membawa kerusakan pada mahluk lain atau orang lain.
kesuburan yang memberi kehidupan.
Keempat, air harus gratis untuk kebutuhan
Dimensi kelima, air sebagai pengungkap pangan. Karena alam memberi air pada kita
fakta dan peradilan. Berbagai adat kuno juga dengan cuma-cuma, membeli atau menjualnya
mempercayai bahwa air mempunyai kekuatan demi keuntungan merupakan tindakan yang
atau energi sebagai media pengungkap fakta mencederai hak manusia atas anugerah alam .
dan peradilan. Misalnya banyak kita jumpai
dukun-dukun ramal di masyarakat tradisional Kelima, air itu terbatas dan bisa habis. Air itu
menggunakan bayangan di dalam air sebagai terbatas dan bisa habis jika digunakan secara
media untuk meramalkan sesuatu yang belum semena-mena dan tidak berkesinambungan.
terjadi ke depan, juga sebagai media untuk Termasuk pemakaian yang tidak
mengungkapkan masa lalu seseorang. Sebagai berkesinambungan adalah pengambilan air
media peradilan, banyak masyarakat tradisional dari ekosistem yang melebihi kemampuan
yang konon memanfaatkan air sebagai media alam untuk menyediakannya kembali, dan
peradilan dengan membenamkannya dalam air mengkonsumsi air lebih dari jatahnya yang
bagi orang yang dinyatakan bersalah. sah, yang melanggar hak orang lain untuk
memperoleh bagian yang sama.
Hak Air dan Hak Atas Air
Hak air adalah hak untuk dilindungi dari Keenam, air harus dilindungi. Semua orang
perusakan dan pencemaran. Sedangkan hak mempunyai kewajiban untuk melindungi air dan
atas air adalah bahwa semua warga negara menjaga kelestariannya.
harus dijamin untuk memperoleh air untuk
kehidupannya. Hak air dan hak atas air adalah Ketujuh, air adalah milik umum. Air bukan
elemen dasar dari demokrasi air. Menurut buatan manusia. Air tidak dapat dibatasi dan
Vandhana Shiva (2003), seorang pemikir dan tidak mempunyai batas. Pada dasarnya, air
aktivis lingkungan dari India, mengatakan paling adalah milik umum. Air tidak bisa dimiliki
tidak terdapat sembilan landasan demokrasi air. sebagai hak milik pribadi dan dijual sebagai
komoditas.
Pertama, air adalah anugerah alam. Kita
menerima air dari alam dengan cuma-cuma. Kedelapan, tidak seorangpun berhak merusak
Kita berhutang kepada alam, karena telah sumber daya air. Tidak seorangpun berhak
menggunakan anugerah ini untuk pemenuhan merusak air, menggunakannya secara berlebihan,
kebutuhan pangan kita, harus menjaganya tetap mengotori atau mencemari sistem perairan.
bersih dan dalam jumlah yang cukup. Pengalihan
air yang akhirnya menciptakan daerah gersang Kesembilan, air tidak boleh diperdagangkan. Air
atau rawan kekeringan mencederai prinsip- secara fungsi berbeda dengan sumber daya dan
prinsip demokrasi ekologis. produk lain. Air tidak boleh diperdagangkan atau
diperlakukan sebagai komoditas.
Kedua, air sangat mutlak bagi kehidupan. Air
merupakan sumber kehidupan bagi semua
mahluk. Semua mahluk dan ekosistem Penulis adalah Dewan Pemerhati Kehutanan dan
mempunyai hak atas jatah air mereka di muka Lingkungan Tatar Sunda
bumi ini.

Ketiga, kehidupan dan air saling bergantung. Air


menghubungkan semua makhluk dan semua
bagian di muka bumi melalui siklus air. Kita
semua punya kewajiban untuk menjamin bahwa
tindakan-tindakan kita tidak menyebabkan

Vol 30 N1 Juli 2020 41


Masyarakat Geologi
Tata Lingkungan Indonesia
MAGETI;
Menangkap Isu
Lingkungan
Oleh: Indra Badri

Berikut ini catatan info tentang beberapa issue


lingkungan yang timbul antara lain: terjadinya
amblesan, penurunan muka tanah, intrusi air
laut,erosi dan pelumpuran serta pencemaran
lingkungan fisik (geologi).

42 Vol 30 N1 Juli 2020


Fenomena alam terkait dengan proses geologi badan sungai hingga daya tampung badan air
yang muncul pada dasawarsa terakhir ini sangat menjadi minimal. Akibatnya air melimpah tak
beragam. Bencana beraspek geologi terjadi di terkendali menghantam apa saja yang dilaluinya
beberapa wilayah Indonesia di antaranya banjir, terutama di bagian hilir suatu daerah aliran
gerakan tanah, gunung meletus, gempabumi, sungai. Dampak dari peristiwa banjir ini sangat
tsunami, likuifaksi dll. Di samping itu, ada merugikan masyarakat baik harta benda maupun
juga issue lingkungan hidup yang makin kenyamanan hidup dan kesehatan masyarakat.
merebak, meningkatnya degradasi lingkungan Aspek penataan lingkungan pada kawasan
di beberapa tempat di Indonesia baik di terdampak banjir perlu dilakukan secara serius
perkotaan maupun di pedalaman. Kejadian dan melibatkan disiplin GTL.
tersebut dapat berlangsung karena sebab-sebab
alami, dapat dipcicu karena ulah manusia atau Bahaya Tsunami
kombinasi keduanya. Hal ini pada akhirnya Bencana Tsunami Aceh yang pernah terjadi pada
akan berdampak kepada kenyamanan kehidupan 26 Desember 2004: Pukul 7.59 waktu setempat,
manusia dan juga keamanan dari ancaman dipicu oleh kekuatan gempa besar 9,1 sampai 9,3
bahaya tersebut. skala Richter mengguncang dasar laut di barat
daya Sumatra, sekitar 20 sampai 25 kilometer
Berikut ini catatan info tentang beberapa issue lepas pantai. Hanya dalam beberapa jam saja,
lingkungan yang timbul antara lain: terjadinya gelombang tsunami dari gempa itu mencapai
amblesan, penurunan muka tanah, intrusi air daratan Afrika. Tanggal 27 Desember 2004:
laut,erosi dan pelumpuran serta pencemaran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan
lingkungan fisik (geologi). Isue masalah tsunami di Aceh sebagai bencana kemanusiaan
lingkungan geologi ini yang menjadi tantangan terbesar yang pernah terjadi. Data PBB tanggal 30
bagi komunitas geologiwan Indonesia untuk Desember yang dilansir oleh Sekretaris Jendral
PBB (Khofi Annan),

Tanggal 21 Mei 2019 di Bandung, kami


menyebut jumlah korban
sedikitnya 115.000 jiwa.
Ahli Geologi Tata-lingkungan Indonesia Bantuan internasional

mendeklarasikan berdirinya Masyarakat


telah membantu di
kawasan bencana.
Geologi Tata-lingkungan Indonesia atau Kawasan terparah yang
disingkat menjadi ‘MAGETI”, sebagai
dilanda tsunami adalah
Aceh, Khao Lak di
bagian dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Thailand dan sebagian
Sri Lanka serta India.

lebih fokus dalam penataan lingkungan yang Pasca tsunami tersebut memerlukan penataan
lebih baik. ruang dan pengelolaan lingkungan dengan
biaya yang besar, agar kawasan terdampak
Kondisi Banjir dapat dimanfaatkan kembali dengan aman dan
Banjir di Jakarta, Depok dan kota-kota lain nyaman. Sejumlah Ahli Geologi Tata Lingkungan
di Indonesia menandakan adanya kesalahan telah ikut berperan serta membangun Aceh Pasca
dalam managemen lingkungan, terkait dengan Tsunami dengan memberikan rekomendasi
penggunaan sumber daya lahan dan daya kelayakan penggunaan lahan (berdasarkan aspek
dukung dan daya tampung lingkungan. Di GTL), kepada Pemerintah Daerah Istimewa Aceh.
samping intensitas hujan yang meningkat
bahkan ekstrim, adanya perubahan penggunaan Apa peran MAGETI?
lahan mengakibatkan air larian meninggi Memperhatikan hal tersebut, maka sekelompok
dan infiltrasi berkurang, meningkatnya erosi masyarakat peduli lingkungan (ahli geologi
dan pelumpuran yang terendapkan pada tata-lingkungan} telah membentuk organisasi

Vol 30 N1 Juli 2020 43


profesi yang bernama Masyarakat Geologi Tata singkatnya oleh tim formatur. Deklarasi MAGETI
Lingkungan Indonesia atau disingkat MAGETI, telah dilakukan pada tanggal 21 Mei 2019 oleh
yaitu suatu anak organisasi profesi di bawah Indra Badri (sebagai Ketua) dan M. Wachyudi
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Sedangkan Memed (sebagai Sekjen) di Bandung, di hadapan
Geologi Tata-Lingkungan adalah salah satu anggota IAGI dan disaksikan oleh Ketua IAGI
sarana untuk menata lingkungan geologi dan (Sukmandaru), Kepala Pusat PAGTL (Andiani).
perencanaan tata ruang wilayah berdasarkan dan Kepala Badan Geologi - KESDM (Rudy
aspek geologi. Suhendar)

Tujuannya ikut peduli pada masalah lingkungan Menata Lingkungan-Geologi


yang timbul dan ikut berperan serta dalam Geologi Tata Lingkungan merupakan media
pembangunan berkelanjutan di negara dalam penerapan informasi lingkungan
Indonesia tercinta ini, khususnya dalam geologi melalui penataan ruang dalam rangka
penataan lingkungan beraspek geologi. pengembangan wilayah dan pengelolaan
Terbentuk dan dideklarasikannya MAGETI di lingkungan, yaitu memberikan informasi
Bandung pada 21 Mei 2019, dalam rangka tentang karakteristik lingkungan geologi suatu
untuk menjawab masalah lingkungan geologi di lokasi/wilayah berdasarkan keterpaduan dari
Indonesia. Mengingat, banyaknya permasalahan aspek sumber daya geologi sebagai faktor
pada lingkungan geologi,
baik itu karena kondisi
alami atau terpicu oleh Geologi Tata-Lingkungan adalah salah
aktivitas manusia. Hal
itu berdampak kepada
satu sarana untuk menata lingkungan
kenyamanan dan geologi dan perencanaan tata ruang
keselamatan makhluk
hidup. Hal ini terkait
wilayah berdasarkan aspek geologi.
pula dengan penggunaan
sumber daya geologi
yang berlebih dan keterbatasan daya dukung pendukung dan aspek bencana geologi sebagai
lingkungan di samping adanya ancaman bahaya faktor kendala. Selanjutnya hasil analisis
geologi bagi keselamatan makhluk hidup di geologi lingkungan atas kedua komponen faktor
tempat-tempat tertentu. Sumber Daya Geologi dan Faktor Bahaya Geologi
dapat menggambarkan tingkat keleluasaan
Untuk itu, MAGETI melakukan kerjasama, urun suatu wilayah untuk dikembangkan. dalam
rembug dan kegiatan sosiasiaisasi bersama pengorganisasian ruang kegiatan maupun
Badan Geologi, Perguruan Tinggi dan para pemilihan jenis penggunaan lahan (Indra Badri
pakar geologi, serta masyarakat yang sangat 2005).
peduli pada penaataan ruang dan pengelolaan
lingkungan. Pengertian keleluasaan yaitu peringkat wilayah
yang dapat dikembangkan sebagai kawasan
Deklarasi (MAGETI) budi daya dalam arti leluasa dalam pemilahan
Pada hari ini, selasa, tanggal 21 Mei 2019 di penggunaan la han dan mudah dalam
Bandung, kami Ahli Geologi Tata-lingkungan pengorganisasian ruang.
Indonesia mendeklarasikan berdirinya
Masyarakat Geologi Tata-lingkungan Indonesia Tersedianya data dan informasi geologi
atau disingkat menjadi ‘MAGETI”, sebagai lingkungan dapat dijadikan bahan masukan
bagian dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). dan sekaligus evaluasi terhadap Rencana Tata
Hal-hal terkait dengan landasan legalitas dan Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang
operasional lebih lanjut organisasi ini, akan sudah ada maupun yang akan disusun terutama
diselenggarakan dalam tempo yang sesingkat- berguna untuk memberi gambaran secara garis

44 Vol 30 N1 Juli 2020


Deklarasi MAGETI, 21 Mei 2019 di ruang auditorium
Badan Geologi, Bandung.

besar rekomendasi dalam penggunaan lahan maupun dengan Sistem Informasi Geografi
ditinjau dari geologi lingkungan dan sebagai (SIG). Beberapa contoh peta pasca bencana hasil
bahan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah analisis GTL ditampilkan berikut ini:
(RTRW) Kabupaten/Kota maupun bagi Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kecamatan. Issue Masalah Lingkungan Geologi akan terus
Memberi gambaran mengenai faktor berjalan sesuai kebutuhan masyarakat dalam
pendukung dan kendala geologi lingkungan pemanfatan sumber daya geologi.
bagi pembangunan wilayah dan pengelolaan Penataan ruang dan Pengelolaan Lingkungan
lingkungan secara keseluruhan. seharusnya menjadi bagian yang tak terpisahkan
dalam pembanguman yang berkelanjutan
Penyusunan informasi Geologi Lingkungan Untuk menekan degradasi lingkungan geologi,
dilakukan dengan menggabungkan informasi maka pemanfaatan sumber daya geologi dapat
dari peta tematik geologi maupun peta non- dilakukan secara optimal namun dengan cara
geologi. Informasi geologi lingkungan dapat menekan dampaknya sekecil mungkin
membantu mengatasi permasalahan lingkungan Diharapkan kehadiran MAGETI dapat
dan upaya pengelolaannya melalui rekomendasi memberikan sumbang saran kepada negara,
penggunaan lahan dan juga menyediakan pemerintah daerah dan masyarakat pada
alternatif pemecahan permasalahannya. umumnya.
Analisis geologi lingkungan menggunakan
metode pembobotan/skoring secara kuantitatif Penulis adalah Ahli Perekayasa Utama dan
dan penilaian para ahli ditumpang susun Ketua Masyarakat Geologi Tata Lingkungan
Indonesia (MAGETI-IAGI)
(overlay) dari peta-peta tematik secara manual

Vol 30 N1 Juli 2020 45


Purna Bakti dari
Kepala Badan Geologi
Rudy Suhendar
Oleh: Atep Kurnia

Setelah mengabdi 31 tahun dan 2 bulan, Rudy Geologi dapat menjernihkan informasi yang
Suhendar memasuki masa purnabakti sejak 1 simpang siur tentang letusan Gunung Agung
Juni 2020. Posisinya di lingkungan Kementerian dengan menyatakan bahwa radius bahaya
Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Rudy hanya 10 km di sekitar gunung, sehingga
diberi amanah untuk mengepalai Badan Geologi menyelamatkan kelesuan pariwisata di Pulau
sejak 8 Desember 2017. Bali sekaligus meyakinkan negara lain untuk
hadir pada pertemuan tahunan IMF dan Bank
Selama menjabat antara 2017-2020 itu, banyak Dunia.
hal yang telah dikerjakan dan dicapai oleh Rudy
dan Badan Geologi. Ruang lingkup kerjanya Di masa kepemimpinannya pula, Badan Geologi
menjadi bertambah luas. Yang diurusinya bukan kian dikenal publik dengan hasil pemetaan
hanya berkaitan dengan geologi tata lingkungan, terhadap potensi bencana akibat likuefaksi.
bidang yang digelutinya selama puluhan tahun, Titik baliknya terjadi saat dan pascabencana
melainkan juga terpaut dengan air tanah, sumber gempa bumi, tsunami, longsor dan likuefaksi
daya geologi, kebencanaan, survei geologi, di Teluk Palu, pada 28 September 2018. Antara
pengembangan teknologi kegeologian, dan 2005-2019, Badan Geologi berhasil membangun
sebagainya. 2.854 sumur bor, dengan kapasitas debit air
bersih mencapai 189,4 juta m3/tahun, dan
Sejak awal pelantikannya, Rudy sudah dapat melayani sebanyak 8,6 juta jiwa. Di masa
dihadapkan pada masalah sangat pelik, yakni jabatan Rudy, pengeboran air tanah itu berkali
letusan Gunung Agung di Bali yang berpengaruh lipat jumlahnya dibandingkan dengan periode
banyak. Di bawah kepemimpinannya, Badan sebelumnya.

46 Vol 30 N1 Juli 2020


Rudy Suhendar. Foto: Deni Sugandi

Vol 30 N1 Juli 2020 47


Demikian pula dalam rencana pemerintah untuk data statistik dan pustakanya melalui aplikasi
memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan, GeoRIMA (Geological Resources of Indonesia
Badan Geologi ikut andil di dalamnya. Dalam Mobile Application). Sebagai dasarnya, Badan
hal ini, Badan Geologi bersama institusi lainnya, Geologi juga mengembangkan GDI (Geologi
aktif dalam menyajikan pelbagai potret hasil Database Indonesia) yang memberikan layanan
survei dan kajian geologi. Wujudnya berupa informasi warisan geologi, leksikon stratigrafi
Atlas Hasil Survei dan Kajian Geologi Calon Ibu Indonesia, cekungan sedimen, dan peta geologi.
Kota Negara (2019). Dalam bidang pemetaan, Untuk kalangan ilmiah, Badan Geologi
dari 85 peta tematik yang diamanatkan dalam menerbitkan dan mengelola Indonesian Journal
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang on Geoscience (IJOG) yang menjadi satu-satunya
Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta, jurnal ilmiah bertemakan geologi dan ilmu
Badan Geologi mendapat mandat Walidata 10 kebumian terkait yang terindeks SCOPUS. Ini
peta tematik. Pada tahun 2019, Badan Geologi bermula sejak 12 Desember 2017, Badan Geologi
menambah 2 peta tematik dalam mandat mendapat surat perihal penyampaian Keputusan
tersebut. Kepala LIPI tentang Terbitan Berkala Ilmiah
Bereputasi Internasional yang menyatakan
Dengan sejumlah prestasi kinerja di bawah bahwa IJOG merupakan Terbitan Berkala Ilmiah
kepemimpinannya, Rudy menilai bahwa masing- Bereputasi Internasional dengan penilaian
masing satuan kerja di lingkungan Badan Geologi Angka Kredit Maksimal 40. Semenjak itu IJOG
mempunyai keunggulan dan kontribusi yang diakui sebagai satu satunya jurnal bertemakan
besar bagi pelbagai upaya perlindungan warga geologi dan kebumian terkait di Indonesia yang
negara dari kebencanaan geologi sekaligus turut terindeks Skopus Quartile 4/Q4) dan dinyatakan
mewujudkan kesejahteraan bangsa melalui sebagai jurnal bereputasi Internasional.
pengungkapan berbagai potensi sumber daya Di samping itu, tentu saja menjalin kemitraan
geologi yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, yang erat sekali dengan media demi kepentingan
Rudy menilai produk unggulan dari masing- penyebaran informasi kegeologian kepada
masing bidang geologi tersebut tidak hanya masyarakat luas. Sehingga Rudy sangat dekat
berhenti sebagai hasil riset dan penyelidikan dengan media. Ia bahkan menggarisbawahi
yang tersimpan di lemari-lemari, melainkan bahwa informasi melalui media jauh lebih
harus tersampaikan dan dimanfaatkan efektif dengan mendatangi kelompok-
oleh masyarakat luas. Dengan demikian, ia kelompok masyarakat dan sesuai dengan
menekankan adanya perubahan pola pikir dari arahan Kementerian ESDM, setiap ada kejadian
riset ke pelayanan publik. yang melibatkan Badan Geologi, harus segera
diinformasikan ke media massa melalui saluran-
Bentuk-bentuk layanan publik memang saluran yang ada.
kemudian yang menjadi garda terdepan
yang ditawarkan Badan Geologi di masa Dengan kata lain, Rudy menilai edukasi melalui
kepemimpinan Rudy. Di bidang teknologi media massa dinilai lebih efektif. Apalagi,
kebencanaan geologi mendorong Pusat serbuan informasi bohong mudah sekali
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi disebarkan melalui media sosial, sehingga bisa
(PVMBG) untuk terus mengembangkan aplikasi jadi masyarakat yang masih rendah tingkat
MAGMA Indonesia (Multiplatform Application literasinya mudah mem- percayai kabar tersebut
for Geohazard Mitigation and Assessment in tanpa mengeceknya, serta membuat kepanikan
Indonesia). Demikian pula terhadap Pusat massal di masyarakat. Oleh karena Badan Geologi
Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas berkaitan dengan kebencanaan yang bisa terjadi
Bumi (PSDMBP) agar terus mengembangkan kapan saja, maka Badan Geologi harus waspada
aplikasi GIS berbasis mobile yang menampilkan dalam menginformasikannya. Informasi ini juga
informasi lokasi keterdapatan sumber daya bisa mengurangi dampak dari bencana tersebut.
mineral, batubara dan panas bumi beserta

48 Vol 30 N1 Juli 2020


Bagaimana peluang dan tantangan Badan menunjukkan peningkatan temuan disebut
Geologi khususnya dan umumnya geologi di sebagai era mining boom. Namun, pada dekade
Indonesia di masa yang akan datang? Rudy 2010 hingga 2016, hanya dibukukan enam
menjawabnya dengan mengedepankan 9 penemuan. Penurunan angka temuan tersebut
(sembilan) hal, yang terkait eksplorasi migas, kemungkinan besar disebabkan faktor teknis
eksplorasi mineral dan batubara, pengembangan dan nonteknis. Padahal potensi mineral di
panas bumi, air tanah dan geologi tata Indonesia masih sangat terbuka, mengingat
lingkungan, bencana geologi dan mitigasi, kondisi geologi dan tektonik menyebabkan
geologi teknik dan tata ruang, pemetaan geologi terbentuknya beragam tipe deposit mineral. Tipe-
dan pengembangan geosains, warisan geologi tipe tersebut adalah tipe porfiri dan epitermal
sebagai destinasi wisata, dan regulasi serta untuk komoditi emas-tembaga-perak yang
standarisasi kegeologian. ditemukan sepanjang busur magmatik; tipe
laterit untuk komoditi nikel, kobalt dan krom
Pertama, mengenai eksplorasi migas. Kian yang dijumpai pada zona pelapukan batuan
hari produksi migas semakin menurun. ofiolit; dan tipe unconventional yang belum
Penurunan tajam harga minyak dunia sejak banyak dikembangkan seperti orogenic gold,
2014 menyebabkan Indonesia harus melakukan sulfida nikel, sedimentary hosted-base metals
efisiensi besar-besaran. Ini berdampak pada dan deposit-deposit “dalam” atau “tertutup
menurunnya kegiatan eksplorasi migas dan batuan muda”.
penanaman modal baru di bidang migas. Hal
tersebut kian memperlambat usaha penemuan Ketiga, pengembangan panas bumi. Potensi
cadangan baru. Dengan rendahnya tingkat panas bumi di Indonesia termasuk yang terbesar
temuan cadangan
Selama menjabat antara 2017-2020
baru dan tidak adanya
cadangan migas
berkapasitas raksasa, itu, banyak hal yang telah dikerjakan
maka produksi migas
indonesia diprediksi dan dicapai oleh Rudy dan Badan
akan terus berada dalam Geologi. Ruang lingkup kerjanya menjadi
tren penurunan, bahkan
hingga tahun 2050.
bertambah luas.

Dengan demikian,
peluang dan tantangan dalam menemukan di dunia, dengan sumber daya sekitar 23965.5
cadangan baru masih sangat terbuka. Karena MW dan cadangan sebesar 14626,5 MW.
dari 128 cekungan, baru 54 cekungan yang Pemanfatan energi panas bumi saat ini baru
sudah dieksplorasi dengan cadangan sekitar mencapai 2130,6 MWe. Masalahnya kegiatan
3.8 miliar barel, masih ada 74 cekungan yang pengembangan panas bumi terkendala oleh
belum disentuh dengan potensi minyak bumi kualitas data eksplorasi masih rendah atau belum
mencapai 7.5 miliar barel. Apalagi kawasan mencapai data pengeboran. Rendahnya kualitas
timur Indonesia masih memiliki potensi dan data eksplorasi menyebabkan tingginya resiko
peluang menjanjikan untuk kegiatan eksplorasi, pada sisi hulu.
khususnya pada play-play Pre-Tertiary dan
deepwater area. Tantangan eksplorasi di kawasan Dengan demikian, tantangan ke depannya adalah
tersebut adalah kurangnya data seismik yang perlu dilakukan peningkatan kualitas data untuk
akurat dan memadai, serta perlu teknologi tinggi daerah panas bumi temperatur rendah-sedang
dalam pengembangannya. dengan metode pengeboran eksplorasi; perlu
penghitungan potensi reservoir yang lebih
Kedua, eksplorasi mineral dan batubara rinci agar bisa diajukan sebagai WKP; perlunya
(minerba). Rentang tahun 1970-2009 yang identifikasi sistem yang akurat dalam kaitannnya

Vol 30 N1 Juli 2020 49


dengan tataan geologi, untuk menentukan kabupaten-kabupaten yang mengalami
strategi eksplorasi dan pengembangannya yang kekeringan, dengan tujuan kalau sudah ada
tepat; dan perlu adanya reviu sumber daya database daerah kekeringan, dapat dilakukan
panas bumi secara komprihensif terutama di pemetaan potensi airnya. Ke depan, saatnya
daerah medium-low temperature, dan dibuatkan Badan Geologi khususnya dan insan kegeologian
penilaian untuk memilih lokasi yang layak di Indonesia umumnya untuk melakukan
dikembangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga pemetaan potensi air secara rinci. Kelima,
Panas Bumi (PLTP) dan untuk pemanfaaatan bencana geologi dan mitigasi. Sumber ancaman
langsung. geologi di Indonesia terbilang banyak. Ini bisa
diamati dari keberadaan 127 gunung api aktif
Keempat, air tanah dan geologi tata lingkungan. dan 69 di antaranya terus dipantau oleh Badan
Yang menjadi isu dan tantangan dalam Geologi karena dikategorikan gunungapi aktif
masalah ini adalah ihwal akses dan pemenuhan dan berisiko tinggi. Kemudian, 12-15% gempa
kebutuhan air bersih yang berkaitan dengan bumi di dunia terjadi di wilayah Indonesia
daerah rawan kekeringan dan sulit air, dan di antaranya ada 6-12 kejadian gempa
peningkatan data rinci hidrogeologi, dan bumi merusak terjadi setiap tahunnya. Lalu,
pemboran air di daerah sulit air digunakan probabilitas kejadian tsunami dengan ketinggian
untuk melayani kebutuhan dasar warga negara inundasi lebih dari 3 meter terjadi sekali dalam
di daerah sulit air; kajian geologi terpadu 10-50 tahun. Ditambah kenyataan, lebih dari
untuk mengetahui ancaman bencana geologi, 800 kejadian gerakan tanah dalam satu tahun
sumber daya geologi dan kendala geologi, serta terjadi di Indonesia dan bencana gerakan tanah
ancaman kerusakan sebagian besar terjadi pada musim hujan.
lingkungan di kota-kota
besar di Indonesia;
memberikan keleuasaan
Kini Rudy sudah memasuki masa
untuk pembangunan, purnabakti, tetapi kinerja selama menjabat
dan memberikan
rekomendasi geologi
sebagai Kepala Badan Geologi layak
lingkungan untuk dilanjutkan tradisinya oleh penggantinya.
pengembangan kota
secara aman dan
nyaman; dan kajian geologi terpadu untuk Maka, isu dan tantangan dalam kerangka
mengetahui daya dukung untuk pembangunan kebencanaan adalah penguatan kajian geologi
terowongan, perencanaan galian tanah, berupa pemetaan (Kawasan Rawan Bencana dan
perencanaan bendungan, perencanaan bangunan tata ruang) dan prakiraan; modernisasi teknologi
penahan tanah longsor, dan pekerjaan fondasi dan penguatan monitoring; dan perluasan
bangunan seperti gedung bertingkat tinggi. sosialisasi. Ke semua tantangan dalam bidang
kebencanaan tersebut menuntut pemetaan dan
Terutama berkaitan dengan soal kekeringan kajian dalam skala yang lebih rinci, sehingga
sebelum musim hujan, dari Sabang sampai akurasinya menjadi sangat besar.
Merauke tersiar kabar di pelbagai media banyak
daerah yang mengalami kekeringan. Dalam hal Keenam, geologi teknik dan tata ruang. Di
ini, para ahli geologi harus menjawab, misalnya, Indonesia, pembangunan infrastruktur terus
kasus daerah yang mengalami kekeringan berkembang, seperti pembangunan jalan,
padahal airnya ada atau kekeringan karena bangunan dan bendungan, harus diimbangi
memang tidak ada air tanahnya, sehingga dengan geologi keteknikan. Walaupun para
selalu bergantung kepada air permukaan. Hal ahli sipil juga menghitung, tetapi tetap harus
tersebut tentu harus berawal dari pemetaan memperhatikan aspek geologi teknik, yakni
potensi air untuk mengatasi kekeringan tersebut. melakukan pendekatan atau penyesuaian
Badan Geologi pernah menginventarisasi dengan kondisi alamnya. Dengan demikian,

50 Vol 30 N1 Juli 2020


yang menjadi tantangan untuk kegeologian Pemerintah-pemerintah daerah berlomba-lomba
Indonesia dalam bidang ini adalah kesiapan data mengusulkan agar situs-situs geologi yang
geologinya untuk mendukung pembangunan berada di daerahnya untuk dinilai. Hal tersebut
infrastruktur. Di bidang geologi tata ruang, jelas dapat dimengerti mengingat keadaan kebumian
banyak yang tumpang tindih. Penyebabnya (tataan tektonik) Indonesia menyebabkan geologi
adalah kekurangjelasan keterlibatan geologi Indonesia memiliki keragaman geologi yang
dalam penyusunan tata ruang. Kadang-kadang unik sebagai potensi warisan geologi. Sejalan
terlibat, kadang-kadang tidak. Belum lagi kalau dengan meningkatnya pengembangan taman
berkaitan dengan kebijakan. Maka pernyataan bumi (geopark) sebagai salah satu destinasi
geologi harus bersahabat dengan planologi itu wisata, permintaan akan data-data warisan
belum tuntas. Hubungan tersebut memang geologi kian besar. Oleh karena itu, tantangan
sudah terjalin sejak lama, tetapi belum tuntas. ke depannya adalah menjamin ketersedian dan
Artinya, yang harus dikedepankan adalah mempermudah akses terkait data-data warisan
menambah unsur geologi pada kaidah planologi. geologi.
Idealnya, geologi dalam planologi tidak hanya
berfungsi sebagai tempelan, tambahan atau Kesembilan, regulasi dan standarisasi
pelengkap saja, melainkan bagian yang integral kegeologian. Isu-isu dalam bidang regulasi
dari planologi. Apalagi bila dikaitkan dengan kegeologian, antara lain, kebijakan sumber
pengelolaan lingkungan, selama ini geologi juga daya geologi yang berkaitan dengan neraca
hanya menjadi pelengkap, demikian pula dalam sumber daya dan cadangan mineral dan
analisis dampak lingkungan (amdal), data geologi batubara; air tanah dan geologi lingkungan yang
bisa dipakai atau tidak dipakai, karena tidak bertautan dengan konservasi air tanah, kawasan
memiliki kekuatan hukum. pertambangan, Kawasan Bentang Alam Kars
(KBAK), Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG),
Ketujuh, pemetaan geologi dan pengembangan dan warisan geologi; dan mitigasi bencana
geosains. Untuk pemetaan geologi, yang menjadi geologi yang erat berkaitan dengan informasi
tantangan atau tuntutannya saat ini adalah bahaya geologi dan pedoman mitigasi bencana
pemetaan dalam skala besar. Di Badan Geologi, geologi (penetapan kawasan rawan bencana
sudah sejak 10 (sepuluh) tahun lalu peta geologi geologi di dalam tata ruang). Tantangannya
yang berskala besar yakni 1: 50.000 belum usai. adalah berbagai regulasi yang berkaitan dengan
Oleh karena itu, ke depannya, pemetaan geologi hal-hal di atas dapat diterbitkan sehingga
yang rinci ini harus juga menjadi prioritas. Badan Geologi dan umumnya insan kegeologian
Di bidang geosains, sebenarnya di Indonesia Indonesia punya ketetapan hukum yang
sudah ketinggalan sejak lama. Di Indonesia mengikat. Sementara di bidang standarisasi
belum ada yang benar-benar melakukan kegeologian, isu yang mengemuka adalah
riset, misalnya, melakukan penelitian untuk kekurangan dan ketidaksamaan standar yang
menemukan sesar baru atau membuktikan digunakan.
bahwa Sesar Baribis itu ada. Kemudian
misalnya lagi mempertegas jalur metalogeni Kini Rudy sudah memasuki masa purnabakti,
yang melintasi Indonesia. Dengan demikian, tetapi kinerja selama menjabat sebagai Kepala
tantangan ke depannya bagi insan geologi di Badan Geologi layak dilanjutkan tradisinya oleh
Indonesia, khususnya Badan Geologi, adalah penggantinya. Demikian pula dengan peluang
jangan sampai meninggalkan geosains. Karena dan tantangan kegeologian Indonesia yang
dengan penelitian-penelitian, kajian-kajian baru disodorkannya layak ditindaklanjuti dengan aksi
dimungkinkan adanya penemuan hal-hal baru yang nyata.
sekaligus dapat mempertegas hal-hal yang sudah
ada atau diduga ada sebelumnya.
Kedelapan, warisan geologi sebagai destinasi Penulis adalah peminat literasi dan kebumian,
wisata. Kini situs-situs geologi booming tinggal di Bandung.
menjadi destinasi wisata di Indonesia.

Vol 30 N1 Juli 2020 51


Ahli Palinologi jadi
Kepala Badan Geologi
Eko Budi Lelono
Oleh: Atep Kurnia

Pada tahun 2000, di bawah bimbingan Robert


Hall, Margaret Collinson dan Bob Morley, ia bisa
menyelesaikan studinya di Inggris. Dari Royal
Holloway, University of London, yang dimasukinya
sejak 1997 itu dia dapat menyelesaikan program
doktoralnya dengan disertasi bertajuk Palynological
study of the Eocene Nanggulan Formation, Central
Java, Indonesia.

52 Vol 30 N1 Juli 2020


Eko Budi Lelono Foto: Deni Sugandi

Vol 30 N1 Juli 2020 53


Kenang-kenangan kepada Rudy Suhendar, pada acara
Geoseminar. Foto: Tim BGTL

Namanya saat itu bertambah dengan gelar berumur Eosen Tengah-Bawah dan kumpulan
doktor, menjadi Dr. Ir. Eko Budi Lelono. palinomorf. Banyak palinomorf yang
Dengan disertasi yang bila diindonesiakan mengandung persamaan dengan bentuk-
menjadi Kajian Palinologi tentang Formasi bentuk India, yang menunjukkan bahwa
Nanggulan pada Periode Eosen, di Jawa Tengah, migrasi tumbuhan ke Asia Tenggara terjadi
Indonesia, ia antara lain menjelaskan bahwa setelah tumbukan lempeng pada Periode
“Nanggulan Fm age diagnostic M-L Eocene Tersier. Distribusi kumpulan palinomorf Eosen
fauna and palynomorph assemblages. Many Tengah yang serupa menunjukkan bahwa
palynomorphs affinity with Indian forms, Sundaland meluas dari Jawa hingga Sulawesi
suggesting plant migration into SE Asia following Barat Daya. Serbuk sari Podokarpidit di unit atas
menunjukkan pendinginan, mungkin setara
plate collision in E Tertiary. Distribution of similar
dengan batas Eosen Tengah-Bawah yang terekam
M Eocene palynomorph assemblages suggests
di tempat lain. Formasi Nanggulan merupakan
Sundaland extended from Java to SW Sulawesi.
sekuens transgresif ”.
Podocarpidites pollen in upper unit indicates
cooling, probably equivalent to M-L Eocene Eko sejak saat itu dikenal sebagai ahli
boundary event recorded elsewhere. Nanggulan Fm biostratigrfi dan palinologi. Sebelumnya lelaki
is transgressive sequence” kelahiran Ciamis, Jawa Barat, pada 11 Oktober
1962, memang berkaitan sekali dengan ilmu
Kutipan abstrak disertasi tersebut, bila saya kebumian. Setelah selesai Sekolah Dasar dan
terjemahkan, barangkali menjadi demikian: Menengah Pertama di Kota Cilegon, Banten
“Pada Formasi Nanggulan terdapat fauna dan menempuh pendidikan menengah atas di

54 Vol 30 N1 Juli 2020


Yogyakarta, Eko melanjutkan studinya ke Jurusan 2016), mitra bestari bagi jurnal-jurnal ilmiah
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada pada terbitan LIPI (sejak 2016), penilai para peneliti
1981. Kemudian pada 16 Juni 1988, ia lulus dari di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber
perguruan tinggi negeri yang ada di Yogyakarta Daya Mineral (2016-2017), dan menjadi peneliti
itu. utama dalam bidang riset dan pengembangan
teknologi eksplorasi di Lemigas (2015-2017).
Mula-mula bekerja sebagai ahli geologi pada Hari Jum’at, pada 8 Desember 2017, Menteri
pertambangan batubara di Kalimantan Timur Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
(1988-1990). Kemudian sejak 1990, ia bergabung Igansius Jonan melantik ahli palinologi yang
dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan telah menjadi Peneliti Utama di Lemigas itu
Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Puslitbangtek menjadi Kepala Pusat Survei Geologi (PSG).
Migas) “Lemigas” sebagai ahli biostratigrafi di Eko dilantik bersama-sama dengan 21 pejabat
bidang eksplorasi migas. Dengan keilmuannya struktural lainnya di lingkungan Kementerian
itu Eko lebih memilih jalur penelitian, sehingga Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM),
dia lebih sebagai peneliti. Sebelum terjun termasuk dengan Rudy Suhendar yang dilantik
ke jabatan struktural pada tahun 2017, ia sebagai kepala Badan Geologi untuk periode
tetap menggeluti dunia ilmiah, dengan jalan tahun 2017-2020.
menulis makalah-makalah dan buku ilmiah dan
menjadi anggota dewan redaksi sejumlah jurnal Dua tahun lebih kemudian, giliran ahli palinologi
ilmiah baik yang berskala nasional maupun itu yang menggantikan Rudy Suhendar sebagai
internasional. Makalah ilmiahnya kini sudah kepala Badan Geologi. Pada Senin, 10 Agustus
lebih dari 25 tulisan. Beberapa di antaranya 2020, di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta,
yang terbilang baru adalah “Pollen Record of the Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Permian Marine Sediments from West Timor” Arifin Tasrif mengangkat Dr. Ir. Eko Budi Lelono
(2017), “Pollen Records from the Oligocene of sebagai kepala Badan Geologi yang baru.
Western Indonesia as the Evidences of Climate
Changes” (2017), dan “Dry Climate Expansion Salah satu hal yang layak dicatat adalah
on the Pleistocene of Indonesia as Recorded in its saat menjabat sebagai Kepala PSG. Di dalam
Pollen Assemblage” (2018). Ketiganya dimuat Laporan Tahunan Badan Geologi 2018 tercatat
dalam Scientific Contributions Oil and Gas. kutipan dari Eko, “Kondisi geologi Indonesia
Selain itu, ada “The Gondwanan Green Alga yang terbentuk oleh interaksi tiga lempeng
utama memberi potensi sumber daya alam
Tasmanites sp. in the Permian Lacustrine Deposits
sekaligus potensi kebencanaan, bagai uang
of West Timor” yang dimuat pada Indonesian
koin dengan dua muka. Dalam hal ini, Pusat
Journal on Geosciences (IJOG) Vol 6, No 3 (2019).
Survei Geologi yang bertugas mengidentifikasi
Ada pula buku khususnya seputar palinologi
kondisi geologi di tanah air berkesempatan
Indonesia. Itulah Palynology of Indonesia yang
untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa
diterbitkan oleh LIPI Press pada tahun 2017.
dengan memberi informasi besaran sumber
daya alam sebagai modal dasar pembangunan
Sementara karier dan pengalamannya di Lemigas
serta berperan menghindarkan masyarakat dari
dan dunia ilmiah lainnya antara lain sempat
kemungkinan bahaya yang diakibatkan oleh
berkecimpung sebagai anggota Riset Unggulan
bencana alam. Sungguh ini amanah yang tidak
Terpadu (RUT) antara tahun 1991-1995, anggota
ringan tapi membanggakan.” Semoga di bawah
kelompok riset Asia Tenggara pada Royal
kepemimpinannya, Badan Geologi dapat lebih
Holloway, University of London (1997-2000),
meningkatkan kinerja ilmiahnya bagi penyediaan
koordinator riset dan pengembangan teknologi
informasi kebumian bagi dua muka kondisi
eksplorasi di Lemigas (2011-2015), mitra bestari
geologi Indonesia itu.
bagi jurnal terakreditasi yang diterbitkan di
Indonesia dan dunia (sejak 2011), anggota Penulis adalah peminat literasi dan kebumian,
Komite Eksplorasi Nasional (KEN) (2015- tinggal di Bandung.

Vol 30 N1 Juli 2020 55


Pesona Geologi
Kepulauan Riau

Geopark
Natuna
Oleh: Oki Oktariadi
Fotografi: Ronald Agusta

Secara geopolitik, posisi Kabupaten Natuna


sangat strategis karena menjadi pintu gerbang
bagian utara Indonesia di perairan Laut Cina
Selatan dan berbatasan langsung dengan negara
tetangga seperti Vietnam, Kamboja, Singapura,
dan Malaysia (termasuk Malaysia timur/Serawak).
Selain memiliki potensi migas yang besar, juga
memiliki keanekaragam geologi yang dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan geowisata. Bersyukur
Tahun 2018 yang lalu Natuna telah ditetapkan
sebagai Geopark Nasional dan sedang diupayakan
menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark.

56 Vol 30 N1 Juli 2020


Pintu masuk gua Kamak, dengan aliran sungai bawah
tanah yang masih aktif.

Vol 30 N1 Juli 2020 57


Natuna merupakan kabupaten yang terletak di Serasan. Pulau-pulau tersebut dikelompokkan
provinsi Kepulauan Riau. Merupakan pulau yang dalam 2 gugusan: (1) Gugusan Pulau Natuna,
tergabung dalam gugusan Pulau Tujuh, yang terdiri atas pulau-pulau di Bunguran, Sedanau,
berada di lintasan jalur pelayaran internasional Midai, Pulau Laut, dan Pulau Tiga dan (2)
dari dan atau ke Hongkong, Taiwan, China, dan Gugusan Pulau Serasan, terdiri atas pulau-pulau
Jepang. Secara geopolitik, posisi Kabupaten di Serasan, Subi Besar dan Subi Kecil.
Natuna sangat strategis karena menjadi pintu
gerbang bagian utara Indonesia di perairan Laut Kondisi iklim Natuna yang berada di dalam
Cina Selatan dan berbatasan langsung dengan Provinsi Kepulauan Riau adalah beriklim
negara tetangga seperti Vietnam, Kamboja, tropis dan sangat dipengaruhi oleh perubahan
Singapura, dan Malaysia (termasuk Malaysia arah angin. Musim kemarau biasanya terjadi
timur/Serawak). Selain memiliki potensi migas pada Maret sampai Juli. Curah hujan rata-rata
yang besar, juga memiliki keanekaragam geologi berkisar 193,2 milimeter dengan rata-rata
yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kelembapan udara sekitar 90,4% dan temperatur
geowisata. Bersyukur Tahun 2018 yang lalu berkisar sekitar 25,80 C. Musim tersebut
Natuna telah ditetapkan sebagai Geopark sangat berpengaruh terhadap usaha perikanan
Nasional dan sedang diupayakan menjadi bagian di Provinsi Kepulauan Riau baik dari usaha
dari UNESCO Global Geopark. penangkapan maupun usaha budidaya, sehingga
pemanfaatan potensi laut dirasakan sangat
Dahulu wilayah kabupaten tersebut dikenal minim. Hal ini dipengaruhi musim yang hanya
dengan sebutan Pulau
Tujuh yang dipimpin oleh
para Datuk Kaya sebagai
Tokong Pulau, yang terdiri
Pemunculan Pulau Natuna berhubungan
atas Pulau Siantan, Pulau dengan gerak kompresi barat-timur yang
Jemaja, Pulau Bunguran, mengangkat bagian barat Pulau Natuna
Pulau Subi, Pulau Serasan,
Pulau Laut, dan Pulau yang tersusun oleh batuan ultramafik,
Tambelan. Kini Pulau mafik, malihan dan batuan sedimen
pelagos.
Tambelan menjadi bagian
Kabupaten Bintan, Pulau
Siantan dan Pulau Jemaja
menjadi wilayah Kabupaten
Anambas, sedangkan Pulau Bunguran, Pulau ramah selama enam bulan saja. Selebihnya,
Subi, Pulau Serasan, Pulau Laut menjadi wilayah saat Angin Utara datang, laut di sekitar Natuna
Kabupaten Natuna, yang terbentuk secara resmi menjadi ganas dan para nelayan memilih
pada tahun 2008. berkebun sebagai lahan menyambung hidup.

Secara geografis, Kabupaten Natuna terletak Kabupaten Natuna dalam RTRWN termasuk
pada 1016’ - 7019’ Lintang Utara dan 105000’ dalam kawasan anadalan dan sebagai Pusat
- 110000’ Bujur Timur. Kabupaten Natuna Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), yaitu
mempunyai luas 264.198,37 Km2, dimana ditetapkan sebagai kawasan andalan laut dan
sebagian besar wilayahnya terdiri atas perairan kawasan tertentu. Sebagai simpul transportasi
seluas 262.197,07 Km2 dan sisanya daratan laut internasional, Kabupaten Natuna diarahkan
berupa kepulauan seluas 2.001,3 Km2. Dari untuk mendukung pelayanan dan akses pasar
luas wilayah secara keseluruhan terdiri atas global. Selain letaknya yang strategis, kawasan
154 pulau, dengan 27 pulau (17,53%) yang Pulau Natuna dan sekitarnya memiliki beragam
berpenghuni dan sebagian besar pulau (127 potensi sumberdaya alam berlimpah yang belum
buah) tidak berpenghuni. Dua pulau terbesar dikelola secara baik dan optimal, meliputi;
diantaranya adalah Pulau Bunguran dan Pulau sumberdaya perikanan laut, pertanian, dan

58 Vol 30 N1 Juli 2020


Bongkah-bongkah granit, disebut Batu Alief.
(bawah) Perlapisan sedimen, di Tanjung Datuk

Vol 30 N1 Juli 2020 59


perkebunan; seperti ubi-ubian, kelapa, karet, dan Jawa yang pada jaman glasial merupakan
sawit, dan cengkeh. Objek wisata, meliputi; satu kesatuan dari Daratan Sunda. Bila mengacu
bahari (pantai, pulau selam), gunung, air terjun, pada kurva muka laut yang dikemukakan oleh
gua, dan budaya serta lading gas di blok D-Alpha Tjia (1996), Peltier (2002) dan Horton et al.
di belah utara Pulau Natuna yang merupakan (2005) pada Gambar 2 serta tinggi pematang
salah satu sumber terbesar di Asia. purba di Kepulauan Natuna terhadap muka laut
(Gambar 4), maka rangkaian pematang tersebut
Keragaman Bentangalam diperkirakan terbentuk sekitar 3 ribu tahun BP.
Bemmelen (1970) dan Tjia (1996)
mengemukakan bahwa kawasan Laut China Bentangalam Kepulauan Riau dibentuk akibat
Selatan merupakan kawasan yang stabil sejak peristiwa geologi dan proses abrasi atau
awal jaman kuarter (2,6 juta tahun lampau), erosi arus laut pada batuan granit sehingga
yakni suatu kawasan yang sudah tidak terjadi memnbentuk suatu tonjolan bahkan dataran.
gerak-gerak tektonik (gempa yang disertai Berdasarkan kondisi morfologi tersebut, maka,
proses pengangkatan daratan). Kedudukan wilayah Kabupaten Natuna terlihat berbukit
pematang purba di Kepulauan Natuna umumnya dan bergunung batu. Dataran rendah dan
terletak 2–3,5 m di atas muka laut sekarang, landai banyak ditemukan di pinggir pantai.
sementara peristiwa geologi yang terjadi sesudah Ketinggian antar wilayah cukup beragam, yaitu
jaman kuarter di kawasan Laut China Selatan berkisar antara 3 – 959 m atas muka laut dengan
adalah genang laut (transgresi) yang mencapai kemiringan antara 2 – 5 m. Berikut nama gunung
puncaknya pada 6 ribu tahun lampau. Periode dan tingginya dari permukaan laut yang berada
genang laut di Asia tenggara di kenal sebagai dalam wilayah Kabupaten Natuna:
wilayah Paparan Sunda (Sundaland). • Gunung Bedung di Kec. Bunguran Timur
Keberadaan bukti tertua Paparan Sunda telah Laut
dikemukakan oleh Molengraaf (1921) dengan • Gunung Segeram di Kec. Bunguran Timur
ditemukannya bekas alur-alur sungai purba di Laut
dasar Laut Jawa dan Laut Cina Selatan. Evolusi • Gunung Ceruk di Kec. Bunguran Timur Laut
muka laut pada suatu kurun waktu menurut • Gunung Bukit Kapur di Kec. Bunguran
kurva muka laut (sea level curve) sejak 20 ribu Timur Laut
tahun BP hingga muka laut sekarang telah • Gunung Ranai (959 m) di Kec. Bunguran
terekam melalui penelitian di berbagai belahan Timur Laut
dunia seperti terlihat pada Gambar 2a, (Suyarso, • Gunung Punjang (443 m) di Kec. Serasan
2009). Selanjutnya disusul oleh peristiwa susut • Gunung Pelawan Condong (405 m) di Kec.
laut (regresi) hingga 5 m yang membentuk Pulau Serasan
Natuna seperti saat ini, yaitu berakhirnya jaman • Gunung Kute (232 m) di Kec. Serasan
glasial terakhir (30 – 20) ribu tahun BP (Before
Present), 50 juta km3 es di muka bumi mulai Keunikan Geologi
mencair dan perlahan menggenangi daerah- Dinamika bumi di kepulauan Natuna terekam
daerah rendah (Lambeck et al, 2002). dengan baik. Singkapan-singkapan keragaman
batuan, stratigrafi, dan struktur geologi teramati
Peristiwa tergenangnya beberapa bagian dengan baik. Adapun keunikan geologi yang
daratan rendah oleh mencairnya es pada dapat diidentifikasi sebagai berikut:
kurun tersebut disebut transgresi Flandrian Natuna merupakan punggungan muka busur
(Kaplin 1973). Transgresi adalah peristiwa yang mengalami pergeseran (migrasi), relatif
genang laut oleh mencairnya es yang menuju ke arah kraton. Pergeserannya diawali
mengakibatkan berkurangnya wilayah daratan ketika laut dan kepulauan Natuna terletak di
dan bertambahnya luas lautan, meliputi wilayah daerah prisma akresi, yaitu di busur luar dari
yang sangat luas. Pengaruh transgresi Flandrian penunjaman ke arah baratdaya pada zaman
terlihat jelas pada busur Kepulauan Indonesia Kapur atau Awal Tersier. Selanjutnya posisinya
oleh terpisahnya Pulau Sumatera, Kalimantan bergeser di sebagian daerah Bancuh (Franchino

60 Vol 30 N1 Juli 2020


dan Liechti, 1983) dan pada zaman Jura bergeser keramik, fragmen kaca, dan fragmen perunggu
di daerah tumbukan antara kerak Samudera yang menggambarkan adanya pemanfaatan situs
Hindia dan Paparan Sunda (Sundaland), (Daines, pada masa kemudian.
1985). Formasi bancuh (mélange) di busur Gunung Ranai yang memiliki ketinggian 959
akresi dihasilkan oleh oleh penggerusan yang m.dpl berada di Kecamatan. Bunguran Timur
berhubungan dengan subduksi, bukan oleh Laut. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di
luncuran di lereng punggungan akresi. Cekungan Kabupaten Natuna dan memiliki fungsi penting
muka busur berada di antara punggungan muka sebagai daerah imbuhan air tanah dan pemasok
busur dan garis pantai sistem penunjaman kebutuhan air bagi Kota Ranai dan sekitarnya.
Sunda dengan lebar 150 – 200 km.
Geowisata
Pemunculan Pulau Natuna hingga saat ini Di dalam tema pariwisata unggulan nasional,
berhubungan dengan gerak kompresi barat- Natuna dikatakan sebagai “The Best undiscovered
timur yang mengangkat bagian barat Pulau Beach Island”. Untuk mensukseskan tema
Natuna yang tersusun oleh batuan ultramafik, pariwisata tersebut perlu penciptaan destinasi
mafik, malihan dan batuan sedimen pelagos. pariwisata unggulan dan mengembangkan
Kenampakan bahan kerak samudera di wilayah promosi tematik tertentu seperti geowisata,
ini kemungkinan erat kaitannya dengan ekowisata, dan destinasi wisata bahari. Dalam
terbukanya relative secara cepat pada cekungan pengembangan geowisata, tentunya fenomena
belakang. geologi menjadi modal dasar. Seperti telah
dijelaskan sebelumnya bahwa proses geologi
Lapangan gas Natuna, yang ditemukan pada pembentukan Pulau Natuna telah membentuk
tahun 1973, terletak di laut Natuna kira-kira keragaman geologi, baik bentang alam, batuan
225 km sebelah timur laut dari Pulau Natuna maupun proses-proses yang sedang berlangsung.
pada kedalaman laut 145 meter. Reservoar Saat ini secara kasad mata terlihat kawasan
bersangkutan diperkirakan mengandung pesisir yang landai dan sebagai kawasan yang
cadangan hidrokarbon yang dapat dihasilkan menyingkapkan granit dari Gunung Ranai
kira-kira sebanyak 45 triliun kaki kubik atau hingga ke dasar laut dangkal serta kawasan garis
1.270 miliar meter kubik. Jumlah volume gas pantai yang tertutupi oleh pasir kuarsa maupun
dalam reservoar, termasuk karbondioksida dari pecahan cangkang biota laut. Sementara di
yang merupakan 71ari volume keseluruhan, beberapa tempat di Pulau Bungur dan pulau-
diperkirakan sebanyak 210 triliun kaki atau pulau kecil telah menyingkapkan batuan-batuan
6000 miliar meter kubik. Bentuk permukaan tua yang berasal dari kedalaman laut dan
lahan yang sebagian besar daratannya landai/ keberadaan terumbu karang di dasar laut sekitar
dataran rendah dan sebagian berbukit-bukit pulau-pulau kecil memiliki daya tarik tersendiri
dan terisolasi dengan pulau lainnya menjadikan bagi para penyelam baik penyelam domenstik
Pulau Natuna Besar memiliki keanekaragaman maupun manca negara. Beberapa keragaman
hayati yang tinggi. Diantaranya terdapat hewan geologi yang dapat dikembangkan sebagai
endemic khas Natuna Besar, yaitu Kekah geosite dalam pengembangan obyek geowisata,
(Presbytis natunae). Oleh karena itu International diantaranya sebagai berikut:
Union for Conservation of Nature, Kekah
digolongkan dalam kategori jenis hewan yang Geowisata Pantai Pasir Putih
rentan akan kepunahan karena jumlahnya terus Pasir terbentuk karena adanya proses pelapukan
menurun, (Yermia Riezky, 2012). fisik dan kimia pada batuan. Pelapukan kimia
merupakan faktor penting dalam pembentukan
Batu granit yang disebut Batu Sindu merupakan pasir secara keseluruhan, karena proses ini
salah satu situs arkeologi yang berindikasi artefak terjadi secara efisien di lingkungan yang
neolitik berupa beliung persegi, batu giling lembab maupun panas. Sedangkan pelapukan
(grindingstone), dan pecahan tembikar. Selain fisik hanya mendominasi di tempat-tempat
itu juga terdapat temuan lain seperti fragmen yang dingin dan/atau kering. Granit yang

Vol 30 N1 Juli 2020 61


Gugusan Pulau Akar.

menyusun sebagian Pulau Natuna merupakan yang landai merupakan salah satu kawasan
jenis batuan yang menjadi bahan utama dalam wisata bagi masyarakat Ranai. Keunikan dari
pembentukan pantai pasir putih. Granit sebelum pantai ini adalah, hamparan pasirnya yang akan
melapuk, terdiri atas mineral-mineral berikut: mengelurakan bunyi-bunyian ketika diinjak.
(1) Sodium Plagioclase feldspar (Na feldspar), Selain memiliki hamparan pasir putih dan pasir
(2) Potassium feldspar (K feldspar), (3) Kuarsa, yang dapat mengeluarkan bunyi, pantai ini
dan (4) Mineral aksesori: biotite, amphibole, memiliki air yang jernih.
atau muskovit. Kuarsa (dan muskovit jika ada)
yang menjadi mineral residual, karena resisten Pantai Pulau Kambing termasuk pantai yang
terhadap pelapukan menjadi bahan penting masih alami, tidak terdapat pondok atau rumah
dalam pembentukan pantai pasir putih. Butiran singgah di sekitar pantai. Disarankan bagi para
mineral kuarsa yang tererosi diangkut oleh arus pengunjung untuk membawa tikar atau tenda
sungai atau angin untuk kemudian diendapkan sebagai tempat untuk berteduh. Pantai Pulau
membentuk sand dune, channel bar, point bar Kambing juga merupakan loaksi yang cocok
dan sandy beach. untuk memburu sunset. Bukan saja pantainya
yang indah dan unik, juga pada muara sungai
Pantai Sangiap ditemukan jenis kerang yang sangat banyak
Pantai Sangiap berada di Desa Pengadah, dan lezat. Di sekitar pantai terdapat beberapa
Kecamatan Bunguran Timur Laut, Nama lain bangunan sebagai fasilitas yang disediakan
untuk pantai ini adalah Pantai Pulau Kambing. pemerintah. Untuk mencapai Pantai Pulau
Pantai yang memiliki hamparan pasir barwarna Kambing, diperlukan waktu sekitar 30 menit
kuning yang sangat luas dengan bentuk pantai berkendara dengan kendaraan bermotor dari

62 Vol 30 N1 Juli 2020


Kota Ranai kemudian dilanjutkan dengan Pantai Semita ini, menjadikan pantai ini sebagai
berjalan kaki sekitar 30 menit, tetapi jika ingin salah satu spot yang direkomendasikan untuk
membawa kendaraan bermotor pun bisa, mengambil gambar. Pantai Semitan memiliki
hanya saja medannya cukup sulit. Pantai Pulau garis panjang yang landai, terutama ketika air
Kambing memiliki luas pantai kurang lebih 10 surut, jarak dari bibir pantai hingga batas laut
Ha dan panjang garis pantai sekitar 5 Km. Letak bisa mencapai puluhan meter. Air lautnya bening
pantai ini berhadapan langsung dengan Laut bak kaca. Terdapat juga Pantai Migit yang hanya
Cina Selatan yang membentang biru. memerlukan waktu tempuh sekitar 10 menit
berjalan kaki dari Pantai Semitan yang juga tidak
Pantai Sahi kalah indah dan alaminya.
Objek wisata Pantai Sahi terletak di Desa Kelanga,
Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Pantai Tanjung Datuk
Natuna, Kepulauan Riau. Waktu tempuh menuju Objek wisata Pantai Tanjung Datuk berada di
Pantai Sahi sekitar 40 menit berkendara dengan Desa Teluk Buton, Kecamatan Bunguran Timur
kendaraan bermotor dari Kota Ranai. Pantai Laut. Lokasi Pantai Tanjung Datuk tergolong
Sahi merupakan primadona bagi wisatawan cukup jauh dari Kota Ranai, sekitar 50 Km.
lokal. Pantai Sahi tersohor karena posisinya yang Diperlukan waktu tempuh sekitar satu hingga
berhadapan langsung dengan Pulau Sahi. Pulau dua jam berkendara dengan kendaraan bermotor
Sahi merupakan pulau kecil yang merupakan dari Kota Ranai.
pulau karang yang terjal dan cukup tinggi dengan
jarak sekitar 100 m dari bibir pantai. Ketika air Pantai ini memiliki hamparan pasir yang
laut sedang surut, pengunjung dapat berjalan kecokelatan dan memiliki bongkahan batuan
kaki menuju Pulau Sahi. yang menyerupai lempeng batu raksasa dengan
gawir kecil terisi air laut sebagai hasil dari
Bagi para pengunjung yang gemar memancing, abrasi. Terdapat juga perbukitan batu pasir
Pantai Pulau Sahi dapat menjadi salah satu yang beraneka bentuk di bagian ujung pantai.
tujuan utama. Pantai Sahi umumnya ramai Di bagian kanan pantai terdapat bongkahan-
dikunjungi ketika Minggu petang dan hari- bongkahan batu karang yang berbentuk
hari libur lainnya. Suasana Pantai Sahi yang lempeng yang berpermukaan datar nan halus
tenang ditambah hembusan angin sepoi-sepoi yang ditumbuhi lumut-lumut kecil. Di sela-sela
dari laut lepas serta pemanangan Pulau Senoa batuan tersebut terdapat lubang-lubang kecil
dan Gunung Ranau di kejauhan menjadikan mirip seperti pothole yang sering ditemui di
pantai ini pilihan utama wisatawan lokal untuk sungai, hanya saja ukuran dan kedalamannya
berlibur. Tidak ada rumah singgah atau pondok, lebih besar dibandingkan dengan pothole yang
semuanya masih sangat alami. biasa ditemui di sungai. Lubang-lubang kecil
ini akan terlihat jelas ketika air laut surut dan
Pantai Semitan akan ditemui ikan-ikan kecil yang berenang di
Pantai Semitan berada di Desa Pengadah, dalamnya.
Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten
Natuna, Kepulauan Riau. Untuk mencapai Pantai Tanjung Datuk memiliki kejernihan air
objek wisata ini diperlukan waktu sektiar 1 jam laut yang sangat bersih, dan tergolong dalam,
perjalanan dengan kendaraan bermotor dari sebab pantai ini langsung menghadap ke laut
Kota Ranai. Pantai Semitan memang tidak selalu lepas. Sangat cocok bagi pengunjung yang
dikunjungi oleh wisatawan, karena termasuk memiliki hobi memancing. Pantai ini memiliki
objek wisata yang tergolong kecil dan sempit. bentuk yang melengkung layaknya sebuah teluk
Lokasinya sendiri hanya beberapa meter dari dan bertebing batu pasir yang sangat curam di
jalan raya utama. Tidak banyaknya wisatawan samping kanan bibir pantainya. Bagian darat
yang berkunjung ke Pantai Semitan memberikan ditumbuhi pohon cemara yang menjulang
kesan alami bagi Pantai Semitan, sehingga bagi tinggi dengan ukuran yang cukup besar beserta
kebanyakan yang sudah mengetahui keberadaan beberapa jenis pohon lainnya.

Vol 30 N1 Juli 2020 63


Geowisata Pematang Pantai Purba yang terdapat di Desa Pengadah (Gambar 4B).
Keberadaan muka laut di masa lampau yang Pada lereng belakang yang menghadap ke arah
pernah lebih tinggi di atas muka laut sekarang baratdaya (backshore) berkemiringan 3-120,
terrekam dalam morfologi pantai hasil lebarnya mencapai lebih 50 m sementara pada
pembentukannya, diantaranya adalah pematang lereng depan yang menghadap timur laut
pantai. Pematang pantai purba di Pulau (foreshore) relatif lebih curam dengan sudut
Bunguran, Kepulauan Natuna terbentuk pada kemiringan 35_450, lebar berkisar 7-10 m. Pada
saat muka laut berada 240 hingga 300 cm di atas bagian puncak berketinggian 3,2 m di atas muka
muka laut sekarang, diperkirakan terbentuk pada laut. Pada lereng belakang sebagian besar telah
3 ribu tahun BP. Bukti peristiwa susut laut yang tertutup oleh perladangan dan semak belukar.
terjadi sejak 6 ribu tahun BP di Asia Tenggara, Pelamparan secara lateral morfologi tersebut
selain terlihat di Selat Malaka dan di Thailand dapat diikuti hingga sepanjang 350 m .
juga terlihat di Kepulauan Natuna. Pematang Desa Tanjung, merupakan desa yang jarang
purba merupakan tempat pemukiman ideal bagi penghuni, sebagian besar wilayahnya
masyarakat pantai dan kawasan wisata. Selain merupakan semak belukar dan hanya sebagian
aman terhadap ancaman gelombang berfungsi kecil merupakan lahan tegalan dan lading.
sebagai akifer penyedia air tanah. Beberapa Penampang pematang di desa Tanjung relatif
alternative desa yang bisa dikembangkan sebagai sukar dikenali dan jauh dari bentuk ideal sebuah
geosite, diantaranya: pematang pantai (Gambar 4C). Pada lereng
belakang yang menghadap ke arah baratdaya
Desa Pengadah, merupakan desa yang cukup (backshore) berkemiringan 3-120, lebarnya
padat penghuni yakni 18-24 rumah/ha, sebagian mencapai lebih 30 m sementara pada lereng
besar penduduk berprofesi sebagai nelayan. depan yang menghadap timur laut (foreshore)
Desa tersebut hampir 50 % tertutup oleh relatif lebih curam dengan sudut kemiringan
vegetasi pohon baik yang tumbuh secara liar 35-450, lebar berkisar 7-10 m. Pada bagian
(kelapa dan vegetasi hutan) maupun tanaman puncak (crest) berketinggian 3,0 m di atas muka
penduduk. Penampang pematang purba berdasar laut rata-rata sekarang sedangkan pada lereng
morfometri secara ideal dapat dilihat (Gambar belakang sebagian besar telah tertutup oleh areal
4A). Pada lereng belakang (backshore) yakni perladangan dan semak belukar. Pelamparan
lereng yang menghadap ke arah baratdaya secara lateral morfologi tersebut dapat diikuti
berkemiringan 5-150, lebarnya mencapai lebih hingga sepanjang 200 m .
50 m sementara pada lereng depan (foreshore)
yakni lereng yang menghadap ke arah timur laut/ Desa Sepempang, merupakan desa cukup padat
ke arah laut relatif lebih curam dengan sudut penghuni yakni 12-20 rumah/ha., sebagian
kemiringan 40-500, lebar berkisar 7 - 8 m. Pada besar penduduk berprofesi sebagai nelayan.
bagian puncak (crest) berketinggian 3,5 m di atas Desa tersebut hampir 70% tertutup oleh
muka laut, sedangkan tunggang pasang-surut vegetasi pohon baik yang tumbuh secara liar
Kepulauan Natuna berkisar 160 cm. Pelamparan (kelapa dan vegetasi hutan) maupun tanaman
secara lateral morfologi tersebut dapat diikuti penduduk, sementara 15% perladangan dan
hingga sepanjang 400 m. 15% sisanya berupa semak belukar. Pematang
di Desa Sepempang menunjukkan penampang
Desa Kelanga, merupakan desa yang kurang ideal dari sebuah pematang pantai (Gambar
padat penghuni yakni 8-9 rumah/ha., sebagian 4D). Pada lereng belakang yang menghadap
besar penduduk berprofesi sebagai nelayan. Desa ke arah baratdaya (backshore) berkemiringan
tersebut 30% tertutup oleh vegetasi pohon baik 3-80, lebarnya mencapai lebih 40 m sementara
yang tumbuh secara liar (kelapa dan vegetasi pada lereng depan yang menghadap timur laut
hutan) maupun tanaman penduduk, 30% (foreshore) relatif lebih curam dengan sudut
merupakan tegalan dan sisanya merupakan kemiringan 45-550, lebar berkisar 5-8 m. Pada
semak dan lahan terbuka. Penampang pematang bagian puncak (crest) berketinggian 3,0 m di
purba di Desa Kelanga tidak seideal seperti atas muka laut sekarang. Sebagian besar lereng

64 Vol 30 N1 Juli 2020


Pantai Klarik Air Mali

belakang telah tertutup oleh areal perladangan kealamian dan keindahan pantainya masih
dan vegetasi pohon, baik yang tumbuh secara liar sangat terjaga. Bila air laut sedang surut, akan
(kelapa dan vegetasi hutan) maupun tanaman muncul hamparan pasir halus yang tak kurang
penduduk. Pelamparan morfologi pematang dari 5 Ha dan bisa dimanfaatkan pengunjung
purba di desa Sepempang, secara lateral dapat untuk bermain ataupun mencari kerang. Objek
diikuti hingga sepanjang lebih dari 200 m. wisata lainnya yang terletak di dekat Pantai
Pengadah yaitu Pantai Pulau Kambing dan Pantai
Dari ke empat desa tersebut, Pantai Pengadah Sengiap.
yang memiliki potensi dikembangkan sebagai
obyek wisata. Jarak Pantai Pengadah dengan Kota Geowisata Batu Plutonik Granit
Ranai sekitar 30 Km. Diperlukan waktu tempuh Granit merupakan batuan beku asam plutonik
sekitar 40 menit berkendara dengan kendaraan atau terbentuk dan membeku dalam kerak bumi,
bermotor dari Kota Ranai. Pantai Pengadah pada kedalaman puluhan kilometer. Digolongkan
memiliki garis pantai yang cukup panjang kedalam batuan beku dalam yang membentuk
dan jejeran pohon kelapa di sepanjang garis batolit. Oleh proses tektonik, batuan-batuan ini
pantainya. Ombak di Pantai Pengadah termasuk mengalami pengangkatan, bahkan beberapa
kategori ombak yang tenang. Pantai Pengadah mengalami pematahan dan peretakan. Akibat
lokasinya berdekatan dengan muara Sungai dari proses tektonik tersebut, batu granit yang
Semitan yang merupakan sungai terpanjang di tadinya berasal jauh di bawah permukaan
daerah tersebut. Selain ditumbuhi oleh pohon Bumi, muncul ke permukaan Bumi Bentuk
kelapa di sepanjang garis pantainya, di sepanjang cebakan yang terjadi dapat berupa dike, sill,
bibir Pantai Pengadah ini juga tumbuh pohon atau dalam bentuk masa yang besar dan tidak
cemara yang berjajar rapi dan menjulang tinggi. beraturan. Batuan lelehan dari granit disebut
Pantai pengadah memiliki air yang jernih rhiolit, yang mempunyai susunan kimia dan
dan belum terlalu banyak didatangi, sehingga mineralogy yang sama dengan granit tetapi

Vol 30 N1 Juli 2020 65


tekstur dan strukturnya berlainan. Selama proses tegak layaknya bentuk huruf hijaiyah Alif, dan itu
pengangkatan granit dari bawah Bumi, tubuh merupakan batu satu-satunya dari sekian banyak
granit mengalami deformasi. Tubuhnya retak- yang terdapat pada kawasan Alif Stone Park di
retak. Ketika tubuh granit yang retak-retak ini Kepulauan Natuna.
muncul di permukaan Bumi, proses pelapukan
dan erosi atau abrasi mengikisnya melalui Keindahan yang ditawarkan obyek wisata ini
retakan-retakan. Akibat proses ini yang terjadi di mulai ketika pertama kali datang ke tempat
berulang-ulang selama ratusan hingga ribuan ini, kita akan melewati celah-celah batu dengan
tahun, batu granit yang muncul di permukaan lebar 1 meter, cukup berjalan sekitar 10 meter
seolah-olah merupakan bongkah batuan yang kita akan menemukan pintu masuk berupa
terpisah-pisah. Padahal bongkah batu granit batu besar. Setelah melewati pintu masuk,
raksasa ini sebenarnya hanya bagian atas dari hamparan batu akan tampak di mana-mana
tubuh sangat besar batu granit yang ada di sepanjang pesisir pantai. Meski belum terlalu
bawah permukaan Bumi. banyak fasilitas wisata yang bisa dinikmati,
namun di beberapa bongkahan batu besar
Batu granit yang ada di Pulau Bunguran di terdapat jembatan kecil yang memudahkan
kenal sebagai Granit Ranai (Kgr) terdiri atas wisatawan untuk pindah dari satu batu ke batu
granit, putih kotor, kasar, prfiritik, holokristalin, lain. Pemandangan pantai yang eksotis berpadu
kuarsa, ortoklas, plagioklas, biotit dan muskovit. dengan batu-batu granit di pesisir pantai, air laut
Penentuan umur K-Ar batugranit Gunung Ranai yang jernih beserta kekayaan biota serta berbagai
menunjukkan umur 71,56 ± 0,32 juta tahun. hal unik yang terdapat di Alif Stone Park mampu
Sementara granit di Pulau Semiun berumur 100 membuat siapa saja ingin kembali berkunjung.
± 0,45 juta tahun atau berumur Kapur. Beberapa
geosite Batuan Plutonik Granit yang dapat Lokasi ini sangat cocok bagi para fotografer
dijadikan obyek geowisata, diantaranya: untuk mengabadikan bongkahan-bongkahan
Batu Sindu/Tanjung Senubing, obyek geowisata batuan granit yang beraneka ukuran, baik dalam
Batu Sindu terletak tidak jauh dari Kota Ranai. suasana sunrise, siang maupun senja masing-
Batu Sindu atau Tanjung Senubing berada di masing akan memunculkan suasana eksotis yang
Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, mengagumkan.
Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Hanya
dibutuhkan waktu berkendara dengan kendaraan Batu Kasah, berada di Desa Cemaga, Kecamatan
bermotor selama 15-20 menit dari Kota Ranai Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna,
menuju Objek wisata Batu Sindu atau Tanjung Kepulauan Riau. Untuk menuju Batu Kasah
Senubing. diperlukan waktu sekitar satu jam dari Kota
Ranai dengan kendaraan bermotor. Keunikan
Keindahan yang ditawarkan dari objek wisata dari kawasan wisata Batu Kasah ini adalah
ini adalah bongkahan-bongkahan batu granit bongkahan batu granit yang akan ditemui
yang terdapat di sepanjang tebing hingga bibir di sepanjang garis pantai, bahkan di pinggir
pantai Tanjung Senubing. Selain itu, dapat juga pantai. Selain Batu Kasah, ada pula Batu Madu
menikmati keindahan pantai dari ketinggian dan Pulau Akar. Ketiga objek wisata ini dapat
50 m dengan Pulau Senoa sebagai latar didatangi oleh pengunjung ketika air laut surut.
belakangnya. Air laut surut dari pagi hari hingga pukul 14.00.
Ketika air laut kembali pasang, maka bongkahan-
Alif Stone Park, terletak di Desa Sepempang, bongkahan batuan granit ini pun akan menjadi
Kecamatan Bunguran Timur, sekitar 10 km kumpulan pulau-pulau kecil di tengah laut.
dari Kota Ranai merupakan kawasan wisata Selain bongkahan batu granit, pengunjung juga
yang sudah berkembang dengan pengelolaan akan dimanjakan dengan hamparan pasir putih
lingkungan yang baik. Nama Alif sendiri terkesan dan jejeran pohon kelapa di sepanjang objek
unik untuk sebuah tempat. Pemberian nama wisata ini.
tersebut berasal dari sebuah batu yang berdiri

66 Vol 30 N1 Juli 2020


Batu Hiu, terletak di Bukit Durian, Desa Gunung Ranai, berada di Pulau Bunguran telah
Wisata Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur menjadi tujuan wisata, karena titik pendakian ke
Laut, Kabupaten Natuna. Lokasi desa ini tidak puncak gunung tak jauh dari pusat Kota Ranai,
begitu jauh dari Ranai. Diperkiraka hanya yaitu sekitar 15 ataupun 20 menit dari pusat kota
sekitar 16 kilometer. Dalam perjalanan dapat Ranai dengan kendaraan roda dua. Gunung ini
melihat Pantai Tanjung Sepampang dengan memiliki ketinggian sekitar 1.035 mdpl. Walau
buaian deburan Pantai Tanjung Sepempang gunung ini tergolong tidak tinggi, tapi posisinya
dengan buaian deburan ombaknya yang indah. yang berada di tengah laut menyebabkan
Kemudian masuk ke Desa Limau Manis yang asri. hempasan angin sangat kuat bagaikan berada
Rumah-rumah masyarakat tradisional menjadi diatas puncak gunung 3.000 mdpl. Belum
pemandangan alami dengan aura pedesaan yang lagi kabut tebal dan angin dahsyat menerjang
masih terasa. Hingga nantinya kita sampai di gunung, maka pendaki harus waspada dan
Desa Ceruk dan menuju Air Terjun Gunung Hiu, mempersiapkan tenda untuk menginap.
pastinya letihnya perjalanan bisa terbayarkan
Bila cuaca sedang baik, gunung ini sudah terlihat
Tanpa perlu dekorasi berlebih tempat pemandian dari jarak puluhan mil laut, sehingga dijadikan
yang airnya bersumber dari Gunung Air Hiu ini “kompas” bagi warga Natuna. Warga di bagian
sudah terlihat sangat cantik dan unik. Karena utara Natuna, seperti warga Pulau Laut, dapat
air-air yang mengalir dari batuan granit dan mengetahui arah selatan dengan mudah jika
pepohonan membuat suasana sejuk dan indah. puncak Gunung Ranai tidak tertutup kabut.
Selain itu, alasan lain yang membuat tempat Sedangkan warga yang tinggal dan datang
ini menjadi objek wisata favorit warga Natuna dari arah selatan Natuna seperti dari Pulau
adalah, tempat ini gratis untuk dinikmati Serasan dapat mengetahui arah utara jika
Disekitar kolam juga sudah terdapat fasilitas puncak gunung itu sudah mulai nampak dari
tempat bilas, dan penjual makanan, jadi makin kejauhan. Demikian juga oleh warga Bunguran
seru liburan disini. dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas,
termasuk melaut sebagai “Pertanda alam”, jika
Lokasi Batu Hiu secara hidrogeologi gunung berkabut tebal berarti alam sedang tak
membuktikan bahwa batuan granit yang pada aman untuk beraktivitas.
dasarnya kedap gerakan air, bisa juga berperan
sebagai imbuhan air tanah, manakala batuan Ketika melakukan pendakian, kegagahan Gunung
tersebut berada pada zona patahan (fault) dan Ranai yang sering disaksikan dari kejauhan
mengalami ratak-ratak yang memungkinkan akan bersalin menjadi rerimbunan batang-
terjadinya pergerakan air. Jumlah gerakan batang pohon cengkeh yang ditanam penduduk
melalui batuan retak tergantung pada frekuensi sekitar gunung. Semakin mencapai ketinggian,
dan keterkaitan dari patahan tersebut. Keunikan vegetasi perlahan berubah akan bertemu dengan
di lokasi Batu Hiu ini, berupa mata air yang tanaman yang biasanya tumbuh di pegunungan
mengalir sepanjang tahun terutama yang keluar di atas 2.000 mdpl. Di Gunung Ranai tumbuh
dari batu granit berbentuk Batu Hiu. Wajar berbagai jenis tanaman seperti meranti
bila pemilik lahan menggunakannya untuk (dipterocarpaceae), rasamala (altingia excelsa),
mengisi kolam renang dan kolam ikan yang ada keruing (dipterocarpus spp) dan turi (quercus
dikawasan wisata Ceruk. spp). Banyak juga pohon durian yang biasanya
berbuah bulan Juli atau Agustus. Selama
Selain wisata kolam renang, di lokasi ini pun perjalanan sesekali suara monyet dan binatang
dikembangkan sarana wisata lainnya seperti lainnya seperti jangkrik dan burung, terdengar
sarana outbound seperti High Rope, Flying saling bersautan.
Fox, Playground, Tracking, Camping Ground.
Beberapa kalangan pencinta air soft gun Di sepertiga perjalanan ada petunjuk jalan
biasanya memakai juga lokasi ini untuk tempat menuju air terjun. Sebenarnya tidak terlalu
bermainnya. jauh, tetapi membutuhkan sekitar 50 menit

Vol 30 N1 Juli 2020 67


berjalan kaki. Hal ini dikarenakan jalan setapak Natuna dan gugusan kepulauan Serasan.
yang terbentuk dari undakan akar pohon dan Gugusan Pulau Natuna yang menjadi obyek
bebatuan yang harus dilewati. Air terjun Gunung pengembangan geowisata, terdiri atas pulau-
Ranai memiliki ketinggian sekitar 20-30 meter pulau sekitar Bunguran, Sedanau, Midai, Pulau
dan lebar sekitar 6-7 meter. Volume air yang Laut, dan Pulau Tiga. Adapun pulau-pulau kecil
tidak terlalu deras membuat bebatuan berwarna yang telah dikembangkan menjadi obyek wisata,
merah di bagian belakang air terjun berkilauan diantaranya adalah:
dihujani bias anak air terjun. Matahari yang
mulai meninggi membuat cahayanya merangsek Pulau Senua (Senoa), terletak di Desa
menusuk sela-sela rerimbunan pohon yang Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur,
memayungi sekitar air terjun. Sinar matahari Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Merupakan
yang menerpa butiran-butiran air yang jatuh pulau terluar Indonesia yang terletak di laut laut
dari puncak air terjun, memunculkan efek Cina Selatan yang berbatasan dengan negara
pelangi yang menawan. Perjalanan sekitar satu Malaysia timur. Pulau Senoa berada tepat di
jam terbayarkan ketika menikmati jelitanya seberang laut desa Sepempang di kaki gunung
pemandangan di sekitar air terjun. Ranai. Pulau ini sangat unik karena bentuknya
yang menyerupai seorang ibu hamil yang sedang
Untuk mencapai puncak Gunung Ranai harus berbaring. Nama Senoa yang berarti orang hamil,
melampaui tiga puncak berupa tebing batu erat kaitannya dengan bentuk dan latar belakang
dengan ketinggian yang berbeda-beda. Puncak legenda rakyat Natuna tentang asal mula
pertama bernama Puncak Serendit dengan terbentuknya pulau ini. Pesan-pesan mistis dari
ketinggian 968 meter dpl yang merupakan penduduk setempat, bahwasanya kita tidak boleh
gugusan tebing dengan tinggi mencapai 100 mengucapkan kata-kata kotor dan berperilaku
meter. Puncak selanjutnya adalah Puncak Erik yang tidak pantas.
Samali yang berada pada ketinggian 999 meter
dpl, puncak ini adalah tebing kedua setinggi Letaknya yang banyak berbatasan dengan
sekitar 150 meter. Puncak ketiga atau puncak negara tetangga menjadikan pulau ini lebih
tertinggi bernama Puncak Datuk Panglima dikenal dikalangan orang Thailand, Vietnam,
Husin, terletak pada ketinggian 1.035 meter dpl. dan Kamboja. Pulau Senoa merupakan pulau
Seperti dua puncak sebelumnya, Puncak Datuk tak berpenghuni yang memiliki keindahan alam
Panglima Husin juga merupakan tebing dengan luar biasa, Air biru jernih dan menikmati indah
ketinggian kira-kira 200 meter. Puncak-puncak terumbu karang tanpa perlu nyemplung ke
gunung yang terlihat berjejar nan indah dari Kota dalam laut.
Ranai, maka ketika berada disekitarnya, masing-
masing menjulang tinggi dan megah. Kadangkala Keindahan geologi Pulau Sanoa karena di
terasa suasana mistis, apalagi ketika bukit-bukit bentuk oleh batuan tua dari Formasi Bungaran
tersebut mulai berselimut kabut. Apalagi cuaca (JKb berumur Kapur Awal-Tengah). Perselingan
sangat cerah, dari puncak Gunung Ranai dapat batulanau malih, tuf, dan rijang terlihat
melihat semuanya dari atas. Samudera, pulau- mempersona. Batulanau, putih kekuningan
pulau dan kota Ranai. hingga kemerahan, keras dan bersisipan
dengan batupasir sangat halus. Tuf putih,
Geowisata Pulau-Pulau Kecil kelabu setempat kemerahan, umumnya keras,
sekitar Pulau Bunguran mengandung radiolaria dan berselingan
Di kabupaten Natuna terdapat 154 pulau, dengan rijang. Rijang putih kelabu dan coklat
dengan 27 pulau (17,53%) yang berpenghuni kemerahan, sangat keras, setempat terdapat urat
dan sebagian besar pulau (127 buah) tidak silika, berlapis baik. Daya pikat batuan-batuan
berpenghuni. Dua pulau terbesar diantaranya tersebut semakin terlihat ketika batuan-batuan
adalah Pulau Bunguran dan Pulau Serasan. tersebut terlipat kuat dan lipatan-lipatan tersebut
Pulau-pulau kecil yang ada dapat dikelompokkan sebagian besar telah tekikis, sehingga hubungan
dalam 2 gugusan, yakni gugusan kepulauan struktur di bagian atas terlihat tidak selaras.

68 Vol 30 N1 Juli 2020


Perbukitan Sekunyam.

Artinya dalam proses sedimentasi tidak menerus. Untuk menuju Pulau Senoa, pengunjung
Hasil proses geologi yang berlangsung telah harus menyewa Pompong dari Pelabuhan
membentuk Pulau Senoa memiliki morfologi Tanjung Baruk. Untuk mencapai Pelabuhan
pantai bertebing, pantai berpasir, dan pantai Tanjung Baruk, diperlukan waktu sekitar 30
berkoral. Secara umum memiliki dua tipe pantai, menit berkendara dengan kendaraan bermotor
yakni (1) Pantai tipe I adalah pantai berpasir yang dari Kota Ranai dan sekitar 30 menit untuk
menempati kawasan pesisir baratdaya Pulau menyeberang dari Pelabuhan Tanjung Baruk
Senoa. Relief pantai landai dan membentuk menuju Pulau Senoa. Keunikan Pulau Senoa
sudut antara 2˚ hingga 3˚ pada bagian belakang yaitu bentuk pulaunya yang menyerupai ibu
pantai yang lebarnya hanya 10 – 20 m, memiliki hamil yang berbaring. Tentu saja, bentuk pulau
pemandangan pantai yang indah dengan pasir yang unik ini tidak lepas dari cerita legenda
putih bersih jenis pasir kuarsa disekeliling setempat, bahkan termasuk salah satu legenda
pantainya. Di bagian belakang pulau Senoa yang paling terkenal dari Pulau Bunguran selain
terdapat sebuah goa tempat burung wallet asal usul nama Pulau Bunguran itu sendiri. Bagi
bersarang. Pulau ini selain tempat sarang burung para penyuka aktivitas di bawah laut, Pulau
wallet juga tempat habitat penyu hijau (hawke); Senoa menawarkan spot-spot snorkling hingga
(2) Pantai tipe II merupakan pantai berbatu dan diving terbaik.
berkoral. Amat mudah dijumpai di sepanjang
garis pantai karena pantai tipe ini mendominasi Pulau Setanau, objek wisata Pulau Setanau
kawasan pesisir di Pulau Senoa. Morfologi terletak di Desa Sabang Mawang, Kecamatan
yang membentuk tipe pantai ini adalah pantai Pulau Tiga, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
bertebing dan berkoral. Menuju Pulau Setanau dapat ditempuh dengan

Vol 30 N1 Juli 2020 69


Tanjung Senubing

Keurucut Gunung Ranai

70 Vol 30 N1 Juli 2020


kendaraan bermotor dari Kota Ranai (Ibukota batulempung silikaan dan batulanau silikaan.
Kabupaten Natuna). Waktu tempuh menuju Secara megaskopis batuan rijang berwarna putih
pelabuhan Selat Lampa, Pulau Tiga kurang kemerahan dan merah kecoklatan dalam kondisi
lebih sekitar satu hingga satu setengah jam segar (fresh) dan berwarna coklat kehitaman
perjalanan. Setibanya di Pelabuhan Selat Lampa, dalam keadaan lapuk. Batuan-batuan tersebut
wisatawan harus menggunakan Pompong merupakan bagian dari Formasi Bunguran
(perahu tradisional) untuk menuju Pulau (Haile., 1970; Hakim dan Suryono., 1994). Para
Setanau. Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit ahli menyebutkan Formasi Bunguran merupakan
untuk menuju Pulau Setanau dari Pelabuan kompleks batuan alas, yang diduga berasal dari
Selat Lampa. Pengunjung akan disambut endapan laut dalam yang berumur Jura-Kapur.
dengan pulau kecil tidak berpenduduk yang
indah yang memiliki hamparan pasir putih yang Sedangkan karakteristik pantai daerah penelitian
memanjang dan diapit oleh dua pantai kecil. dapat dibagi menjadi pantai berpasir, pantai
Biru laut dan jejeran perbukitan batuan sedimen berbakau dan pantai berbatuan. Pantai berpasir
di pulau utama (Pulau Bunguran) dan biru laut menempati kawasan timur dan selatan daerah
yang bergradasi akan menambah keindahan penelitian. Pasir yang terdapat di daerah ini
pemandangan setibanya di Pulau Setanau. merukan hasil rombakan terumbu karang dan
batuan metasedimen yang berada disekitarnya
Pulau Setanau dikelilingi oleh laut dengan dan terbentuk oleh pengaruh arus sejajar pantai
latarbelakang gunung dan warna biru laut (longshore current).
yang memukau. Keindahan itu juga ditambah
dengan hijaunya daun kelapa yang melambai Kawasan ini merupakan daerah yang tidak
saat diterpa angin laut serta asrinya aneka stabil karena sangat dipengaruhi oleh kondisi
pepohonan lainnya yang lazim tumbuh di daerah gelombang dan arus. Pada musim utara
tropis. Pulau yang luasnya tidak lebih dari satu gelombang akan langsung menerpa kawasan
hektar itu memiliki paras yang amat memukau, pantai yang mengakibatkan terjadinya erosi.
jika dipandang dari sisi barat dan timur. Di sisi Kondisi ini diakibatkan oleh karena bentuk
baratnya terdapat hamparan pasir putih yang morfologi dasar laut disekitar perairan pantainya
berkilauan. Demikian juga dengan sisi timurnya, relatif terjal. Berdasarkan karakteristik dan
wisatawan akan dimanjakan dengan bongkahan tipologi pantainya, kawasan ini tidak bisa
batu yang tampil unik dan memesona. Ditambah dijadikan kawasan pelabuhan. Andaikan
lagi dengan hembasan ombak yang cukup besar pemerintah daerah akan membangun pelabuhan
akan dapat menyumbangkan nilai keindahan atau dermaga laut maka disarankan untuk
dan kealamiahan tersendiri. membangun dibagian selatan. Pantai berbakau
terdapat di bagian timur dan selatan daerah
Pulau Laut-Sekatung, adalah salah satu pulau penelitian. Pantai ini merupakan pantai yang
terluar Negara Republik Indonesia yang stabil sampai akrasi. Kondisi ini diakibatkan
berbatasan dengan perairan Malaysia Timur. oleh morfologi perairan pantai yang relatif datar
Pulau ini terletak di laut Cina Selatan sebagai sehingga gelombang datang akan pecah pada
bagian dari Kepulauan Natuna dan secara jarak lebih kurang 3 sampai 4 km dari garis
administratif termasuk Kabupaten Natuna. pantainya. Pantai berbatuan terdapat dibagian
Dari sudut pandang geologi, pulau ini memiliki utara daerah penelitian. Pantai ini stabil karena
potensi geowisata yang menarik karena memiliki dicirikan oleh batuan resistensi tinggi dengan
keragaman bentang alam dan batuan yang unik. morfologi pantai bertebing dan curam.

Keragaman batuan yang menyusun Pulau Laut-


Sekatung berupa rijang tersusun oleh mineral Penulis adalah Fungsional Penyelidik Bumi di
silika amorf yang pejal (masive). Di samping PAGTL Badan Geologi
mempunyai struktur sedimen lapisan terpilin
setempat, lapisan rijang ini berselingan dengan

Vol 30 N1 Juli 2020 71


Thomas Horsfield

Dokter
Geologi
Oleh: Atep Kurnia

“Dalam tulisan ini, saya tidak menyajikan


gambaran lengkap mengenai mineralogi Pulau
Jawa; maksud saya adalah mengumpulkan
pelbagai tinjauan perjalanan saya menjadi suatu
sudut pandang sehingga terungkap subtansi-
substansi yang meliputi permukaannya, dan
membentuk dasar-dasarnya atau bagian-
bagian kerasnya; atau memerinci fakta-fakta
dan keterangan-keterangan tersebut yang
mengungkapkan diri mereka sendiri pada saya
pada mineralogi dan geologi umum Pulau Jawa”.

72 Vol 30 N1 Juli 2020


Litografi Dr Thomas
Litografi
Horsfield
Dr Thomas
(1773-1859)
Horsfield (1773-1859) karya
karya J. Erxleben.
J. Erxleben.

Vol 30 N1 Juli 2020 73


Peta mineralogi Pulau Bangka karya Thomas Horsfield.

Itulah paragraf pertama yang tertulis dalam esai 1773, sebagai anak ketiga dari pasangan Timothy
bertajuk “On the mineralogy of Java. Essay I. Horsfield Jr (meninggal 1789) dan Juliana Sarah
Account of the island from its western extremity Horsfield (1738-1808). Mula-mula Thomas
to the mountain of Sumbing, situated near belajar di sekolah Moravian di Bethlehem dan
the longitude of Samarang” (1814). Padahal Nazareth. Di Bethlehem timbullah minat pada
penulisnya tidak berlatarbelakang pendidikan dirinya untuk belajar farmasi di bawah Dr B.
kebumian, malah berkaitan dengan farmasi dan Otto (1711-1787). Pengetahuan mengenai
kesehatan. Dialah Thomas Horsfield (1773-1859), farmasi dan farmakologi sekaligus cabang-
dokter dan naturalis berkebangsaan Amerika cabang ilmu alam berkembang saat dia kuliah di
Serikat, yang pernah lama bekerja di Indonesia University of Pennsylvania. Dia lulus pada bidang
pada tahun 1801-1819. pengobatan tahun 1798, dengan tesis bertajuk
An experimental dissertation on Rhus vernix, Rhus
Mengenai riwayat hidup dan sepak terjangnya radicans and Rhus glabrum.
di Indonesia, termasuk ketertarikannya untuk
menekuni ihwal kebumian, antara lain, dapat Setahun kemudian, Thomas bekerja sebagai
disimak dalam tulisan karya J. Bastin dan D. dokter pada saudagar, seorang Tionghoa, di Pulau
T. Moore, “Geological Researches of Thomas Jawa. Kepergiannya dimulai pada 22 Desember
Horsfield” (Bulletin of the British Museum 1799 dari Sungai Delaware dan tiba di Batavia
[Natural History] Vol 10, 1982). pada 15 April 1800. Karena menyaksikan betapa
kayanya tumbuhan tropis dan produksi alam dari
Thomas Horsfield lahir di Bethlehem, Jawa, dia tertarik untuk menyelidikinya. Untuk
Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 12 Mei itu, dia kembali ke Philadelphia, dan menuju

74 Vol 30 N1 Juli 2020


lagi Pulau Jawa pada Oktober 1801. Agar dapat menyelidiki bentangan bukit di sepanjang
bepergian dan melakukan penyelidikan ilmu Pantai Utara. Agustus 1805, Thomas mendaki
alam, Thomas mendaftar sebagai ahli bedah bagian timur Gunung Lawu dan menemukan
pada dinas ketentaraan Belanda. Tempatnya kawah mati dan kepulan asap dalam rekahan.
tetap di Batavia. Namun, karena kota yang Oktober 1805, di daerah Grobogan dan Blora,
sekarang menjadi Jakarta itu tidak sehat sehingga dia menyelidiki sumur garam yang meliputi
menyebabkan Thomas sakit, dia pindah ke area beberapa mil. Setelah itu, perjalanannya
pedalaman. dilanjutkan di sepanjang Bengawan Solo hingga
ke Gresik, dan sesampai di Surabaya buru-buru
Letusan Gunung Galunggung pada 6-7 April menuju Pegunungan Tengger. Setelah mendaki
1803 menyebabkan perhatian Thomas terbetot Gunung Tengger, Januari 1806, Thomas kembali
ke arah vulkanologi dan geologi. Karena tidak ke Surabaya. Di kota ini dia tinggal selama tiga
kuat menahan hasratnya untuk menjelajah, dia bulan.
mengajukan permohonan untuk melakukan
analisis kimia terhadap jatuhan dari gunung api Lebih lanjut, kegiatan yang dilakukannya pada
yang ada di Garut itu. 1806 adalah memeriksa sumur lumpur di
Buntidan, mengeksplorasi sisi timur Gunung
Pada tahun-tahun berikutnya, akan banyak Semeru, mengamati Gunung Lampongan,
lagi kegiatan Thomas yang berkisar di sekitar berkelana di utara Jember, timur Gunung
kegunungapian. Ini
terbukti, setahun
setelah letusan Gunung Mula-mula Thomas belajar di sekolah
Galunggung, dia
menjelajahi punggungan
Moravian di Bethlehem dan Nazareth.
tenggara Gunung Ciremai Di Bethlehem timbullah minat pada
dan mengunjungi sumber dirinya untuk belajar farmasi di bawah
air panas yang ada di
sekitarnya (1804). Di Dr B. Otto (1711-1787).
Sumedang dia menemukan
adanya batugamping yang
ada di pegunungan tengah Jawa. Di bagian Raung, timur Gunung Ringgit, singgah sehari
selatan Kabupaten Parakanmuncang dia ke Bali, mengeksplorasi lagi Pegunungan
menguji sumur yang mengandung air-zelzer. Tengger. Pada 1807, Thomas mengunjungi dan
Dia kemudian mendaki sisi timur Gunung membuat gambar Gunung Arjuna dan Gunung
Guntur untuk memeriksa aliran lava yang baru. Pananggungan, pergi ke Madura. Sisa tahun 1807
Sepulang dari Garut, Thomas ke Bandung untuk hingga 1808 dia tinggal dan mengeksplorasi
mengunjungi Gunung Tangkubanparahu dan daerah Semarang. Sepanjang 1809 ada di
turun ke dinding kawah serta mengumpulkan Surakarta dan 1810 dia kembali menyambangi
percontoh air sebagai bahan analisis kimia. Gunung Merapi dan Merbabu, ke Merapi malah
Kembali ke Cirebon, dia sempat menjejaki dia mendaki untuk memeriksa kawahnya. Di
Gunung Tampomas dan bukit-bukit di utara selatan Merbabu dia melakukan penyelidikan.
Gunung Ciremai.
Memasuki 1811, dia menjelajahi daerah antara
Menjelang akhir 1804 itu, perjalanannya punggungan Gunung Lawu sebelah barat
dilanjutkan untuk menjelajahi gunung-gunung dengan batas barat Kesultanan Mataram. Pada
api di Jawa Tengah. Dia mengamati Gunung 5 Juni 1811, Thomas menyaksikan letusan
Sundoro, Gunung Sumbing, Gunung Prau. Gunung Kelud. Pada tahun ini, saat Inggris
Dilanjutkan lagi mendaki Gunung Ungaran, mulai menginvasi Jawa, Thomas Horsfield
Gunung Merbabu, dan selatan Gunung Merapi. dipekerjakan oleh Letnan Gubernur Jenderal
Setelah Juli 1805, dia pergi ke Yogyakarta, untuk Thomas Stamford Raffles (1781-1826), sekaligus

Vol 30 N1 Juli 2020 75


menjadi pelindungnya. Di masa kekuasaan percontoh batuan, dan penyusunan peta
Inggris yang singkat ini (1811-1816) banyak mineralogi.
kesempatan yang terbuka bagi Thomas untuk
kian menelusuri kebumian Jawa dan pulau-pulau Catatan perjalanannya ke Batavia dimuat dalam
lain di Indonesia. Pada 1812 dia mendapatkan Philadelphia Medical Museum (1805) dengan
izin untuk melakukan penyelidikan di Jawa judul “An account of a voyage to Batavia, in
Barat. Kemudian bergabung dengan komisi the year 1800”. Pengujian kimia atas material
untuk menyelidiki sumber daya timah di Pulau jatuhan dari letusan Gunung Guntur pada 1803
Bangka selama sembilan sejak 1 November didedahkannya dalam makalah “Scheikundige
1812. Juli 1813 dia kembali ke Pulau Jawa dan ontleding van een vulkaansch zand en een ijzer-
kembali ke Surakarta sebagai basisnya, seraya erts” (VBG 7 No. III, 1814). Mengenai Bengawan
mempersiapkan laporan geografis dan mineralogi Solo (“Over de rivier van Solo in een brief
di Bangka. aan de dirigerende leden van het Bataviasche
Genootschap”, VBG 7 No. IV, 1814), perjalanan
Agustus 1814 dia menyambangi lagi Yogyakarta, ke Jawa Timur (“Reis naar de ooster-streken van
lalu ke Karang Bolong, Banyumas, dan kembali ke Java”, VBG 7 No. IV, 1814), pemeriksaan air
Surakarta awal November 1814. Pada pertengah sumur di Parakanmuncang (“Berigt, van eene
tahun 1815, Thomas berkelana lagi ke Jawa met vaste-lucht bezwangerde bronwel. in het
Timur, dengan mengunjungi Kediri, mendaki regentschap Parakan-Moentjan”, VBG 7 No. IV,
Gunung Kelud. Tahun 1816, dia mengeksplorasi 1814).
daerah Jawa Tengah,
dengan mengunjungi
Gunung Prau pada Letusan Gunung Galunggung pada
6-7 April 1803 menyebabkan perhatian
Oktober 1816 dan
Gunung Merapi. Meski
Jawa telah dikembalikan Thomas terbetot ke arah vulkanologi
Thomas masih dipercaya dan geologi. Karena tidak kuat menahan
lagi kepada Belanda,

oleh pemerintahan baru hasratnya untuk menjelajah


tersebut.

Pada 1817, dia melakukan survei di sekitar Sementara ihwal mineralogi diuraikannya dalam
Surakarta dan awal 1818 dia mengunjungi
tulisan “On the mineralogy of Java. Essay I.
Bogor. Karena mendapatkan undangan Raffles
Account of the island from its western extremity
yang menjabat sebagai Letnan Gubernur Fort
to the mountain of Sumbing, situated near the
Marlborough di Bengkulu, Thomas Horsfield
berangkat pada Juni 1818. Sekembali ke Batavia
longitude of Samarang” (VBG 8 No. V, 1816),
pada Agustus 1818, dia pergi ke Banten untuk “Essay on the geography, mineralogy and botany
mengunjungi Gunung Karang dan ke Cianjur, of the western portion of the territory of the native
untuk mengunjungi Gunung Gede, dilanjutkan princes of Java” (VBG 8 No. VI, 1816), “Report on
ke Semarang. Dengan koleksi sejarah alam the island of Banka” (J. Indian Archipel. & E. Asia
berpeti-peti, Thomas Horsfield menumpang 2, 1848), “Mineralogical descriptions of the island
kapal Lady Raffles, pergi ke Inggris pada Januari of Banka” (Am. J. Sci. 7, 1849).
1819 dan tiba di Portsmouth pada 12 Juli 1819.
Koleksi-koleksi sejarah alam yang diangkut
Itu sekilas perjalanan kebumian yang dilakukan dalam kapal Lady Raffles pada 1819, terutama
Thomas Horsfield, terutama di Pulau Jawa. yang berkaitan dengan percontoh bebatuan
Namun, bukan hanya perjalanan itu saja yang yang dikumpulkannya di Pulau Jawa telah
dilakukannya, penulisan makalah dan catatan dibuatkan katalognya. Semuanya ada empat versi
perjalanan, melainkan melibatkan pengumpulan naskah katalog yang tersimpan di India Office

76 Vol 30 N1 Juli 2020


Peta yang menunjukkan tempat-tempat Thomas Horsfield mengambil percontoh
bebatuan dari Pulau Jawa.

Library and Records, London (MSS. Eur. F. 53). (1812). Peta tersebut kemudian diwarnai dan
Dari naskah-naskah tersebut diketahui bahwa dimuat dalam bahasa Prancis dalam Description
selama 18 tahun di Jawa (1800-1818), Thomas geographique, historique et commerciale de Java
telah mengunjungi 366 tempat pengambilan et des autres iles I’archipel Indien (1824-1825)
percontoh batuan, tetapi hanya ada 273 karya Fr. J. F. Marchal. Lebih jauhnya, peta
percontoh yang ada dalam koleksi bebatuannya geologi yang dibuat Thomas Horsfield menjadi
di Department of Mineralogy, British Museum dasar bagi penyusunan peta geologi Jawa oleh
(Natural History). F. W. Junghuhn, sebagai tampak pada karyanya
Topographische und Naturwissenschaftliche Reisen
Kemudian ada tiga versi naskah katalog durch Java (1845) dan Java, zijne gedaante, zijn
percontoh batuan yang diambil Thomas plantentooi en inwendige bouw (1850-53).
Horsfield dari Bangka di India Office Library
and Records, sementara koleksinya sendiri Ini dia sisi lain dari karier Dokter Thomas
sudah hilang, saat orang yang dipercayai Horsfield yang kemudian menjadi kurator
membawanya terbunuh. Adapun koleksi Museum Kongsi Dagang Hindia Timur Inggris
batuan yang dikumpulkannya dari Sumatra (East India Company Museum) di London dan
saat menemani perjalanan Raffles tersimpan meninggal pada 24 Juli 1859, dalam usia 87
pula di British Museum (Natural History). tahun, di 29 Chalcot Villas, Adelaide Road,
Sedangkan peta mineralogi yang dibuat Thomas Camden Town. Dia dimakamkan di Chelsea.
Horsfield baru muncul pada penerbitan buku
Raffles, The History of Java (1817), dengan Penulis adalah peminat literasi dan kebumian,
tajuk “Mineralogical sketch of the island of Java” tinggal di Bandung.

Vol 30 N1 Juli 2020 77


Resensi Buku
Kandidat Cagar Alam
Geologi Indonesia
Inventarisasi
Potensi Ratusan
Warisan Geologi
Oleh: Atep Kurnia

78 Vol 30 N1 Juli 2020


Vol 30 N1 Juli 2020 79
Jakarta, 25 Januari 2019, Presiden Jokowi sesuai dengan pertimbangan bahwa “untuk
menandatangani Peraturan Presiden Nomor memanfaatkan, mengembangkan, melindungi,
9 Tahun 2019 tentang Pengembangan Taman dan melestarikan warisan geologi (geoheritage),
Bumi (Geopark). Peraturan tersebut kemudian serta untuk melaksanakan Peraturan Presiden
diundangkan di Jakarta pada tanggal 31 Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengembangan
Januari 2019 dalam Lembaran Negara Taman Bumi (Geopark), perlu menetapkan
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 22 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
oleh Menkumham Yasonna H. Laoly. Mineral tentang Pedoman Penetapan Warisan
Geologi (Geoheritage)”.
Peraturan tersebut lahir dari beberapa
pertimbangan. Pertama, kondisi geologi Dalam Permen ESDM Nomor 1 Tahun 2020
Indonesia yang terletak pada pertemuan Pasal 13, disebutkan bahwa Badan Geologi
3 (tiga) lempeng tektonik mengakibatkan melaksanakan pengelolaan sistem informasi
Indonesia memiliki Keragaman Geologi Warisan Geologi (Geoheritage) melalui
(geodiversity) yang bernilai. Kedua, keragaman kegiatan: mengumpulkan, memutakhirkan,
geologi tersebut memiliki nilai warisan dan memvalidasi data warisan geologi yang
geologi (geoheritage) yang terkait dengan terdapat di Badan Geologi dan diperoleh dari
keanekaragaman hayati (biodiversity) dan Pemerintah Daerah dalam sebuah basis data;
keragaman budaya (cultural
diversity), serta dapat
dimanfaatkan melalui Untuk menguji keunikan masing-masing
konsep pengembangan
taman bumi (geopark)
warisan geologi, kedua penulis melakukan
yang berkelanjutan, identifikasi kekhasan fenomena kebumian
utamanya dalam rangka yang ada, perbandingan dengan
fenomena-fenomena sejenis yang ada di
pengembangan destinasi
pariwisata,
Indonesia, secara regional, dan secara
Ketiga, dalam rangka
pengembangan taman
internasional, kategorisasi warisan geologi
bumi melalui 3 (tiga)
pilar meliputi konservasi,
edukasi, dan pembangunan perekonomian mengolah dan melakukan analisa data warisan
masyarakat secara berkelanjutan utamanya geologi menjadi sebuah informasi; dan
melalui pengembangan sektor pariwisata, menyajikan informasi warisan geologi melalui
diperlukan tata kelola pengembangan taman sistem informasi secara daring (sistem online)
bumi yang dapat dijadikan pedoman bagi atau sistem informasi lainnya.
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Sehingga, dipandang perlu menetapkan Dalam kerangka itulah, saya kira, buku Warisan
Peraturan Presiden tentang Pengembangan Geologi Nusantara: Kandidat Cagar Alam Geologi
Taman Bumi (Geopark). karya Oki Oktariadi dan Rudy Suhendar yang
diterbitkan Badan Geologi pada tahun 2020
Untuk melaksanakan peraturan tersebut, ini menjadi sangat relevan. Lembaga eselon 1
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di lingkungan KESDM ini memang bertugas
(KESDM) menerbitkan Peraturan Menteri menyelenggarakan penelitian, penyelidikan,
ESDM Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pedoman dan pelayanan di bidang sumber daya geologi,
Penetapan Warisan Geologi (Geoheritage). Ini vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, air

80 Vol 30 N1 Juli 2020


tanah, dan geologi lingkungan, serta survei Purba Paniai (Papua), Puncak Newangkawi
geologi. (Papua), Melange dan Ofiolit Danau Sentani
(Papua), dan Sabana dan Rawa Wasur (Papua).
Di dalam buku setebal 518 halaman ini, kedua
penulis menginventarisasi 110 warisan geologi Untuk menguji keunikan masing-masing
yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah warisan geologi, kedua penulis melakukan
sebanyak itu tersebar di Jawa sebanyak 22 identifikasi kekhasan fenomena kebumian
warisan geologi; 33 di Jawa dan Madura; 16 di yang ada, perbandingan dengan fenomena-
Bali dan Nusa Tenggara; 10 warisan geologi di fenomena sejenis yang ada di Indonesia, secara
Kalimantan; 14 di Sulawesi; 5 warisan geologi regional, dan secara internasional, kategorisasi
di Maluku; dan 10 warisan geologi di Papua. warisan geologi, pemanfaatannya dalam
bidang geowisata, dan pemeringkatan datanya.
Selain pelbagai warisan geologi yang Secara lengkap, masing-masing warisan geologi
umumnya sudah dikenal, banyak hal lainnya dalam buku disusun berdasarkan data: lokasi,
yang bagi kalangan awam nampaknya menjadi status, fenomena geologi, kesebandingan,
pengetahuan baru. Misalnya, di Sumatra kategori warisan geologi, geowisata, dan
ada Sabang, Cincin Api di Ujung Indonesia peringkat data.
(Nangroe Aceh Darussalam), Bono Muara
Sungai Kampar (Riau), Metasedimen Pulau Menilik jumlah yang mencapai jumlah
Bunguran Natuna (Riau Kepulauan), Gunung ratusan warisan geologi yang berhasil
Sitinjau Purba (Sumatra Barat), dan lain-lain. diinventarisasi dan dilakukan penilaian
Di Pulau Jawa yang banyak belum dikenal keunikannya, saya pikir, ini sejalan benar
sebagai warisan geologi antara lain Kompleks dengan apa yang dinyatakan dalam butir
Kaldera Rawa Danau (Banten), Gunung pertama di balik lahirnya Perpres Nomor 9
Api Tua Ujungkulon-Panaitan (Banten), Tahun 2019: “kondisi geologi Indonesia yang
Talaga Purba Borobudur (Jawa Tengah), dan terletak pada pertemuan 3 (tiga) lempeng
Gunungapi Tua Pulau Bawean (Jawa Timur). Di tektonik mengakibatkan Indonesia memiliki
Nusa Tenggara antara lain Gunungapi Purba Keragaman Geologi (geodiversity) yang
Bawah Laut, Kuta-Lombok (NTB) dan Danau bernilai”.
Vulkanik Sanonggoang-Flores (NTT).

Kemudian di Pulau Kalimantan yang belum Penulis adalah peminat literasi dan kebumian,
tinggal di Bandung.
banyak dikenal antara lain Monolit Bukit
Kelam Sintang (Kalimantan Barat), Batuan
Vulkanik Tua Pegunungan Muller (Kalimantan
Tengah), Gunung Api Tua Makita Malinau
(Kalimantan Utara), dan Kubah Garam Krayan
Nunukan (Kalimantan Utara). Di Sulawesi juga
demikian, seperti Anjakan Batui (Sulawesi
Tengah) dan Kompleks Danau Tektonik Mailili
(Sulawesi Selatan).

Di Maluku, misalnya, Pulau Morotai, Krisokola


Kasiruta (Kepulauan Bacan), dan Metamorf
Pulau Seram. Apalagi di Papua masih banyak
yang belum dikenal, seperti Danau Karst
Ayamaru (Papua Barat), Kompleks Danau

Vol 30 N1 Juli 2020 81


Perbukitan karst atau Buntu, disekitar Buntu Lobo,
Sesean, Toraja Utara

82 Vol 30 N1 Juli 2020


Bertangdang
ke Perbukitan Karst

Tanah Tinggi
Toraja Utara
Oleh: Deni Sugandi

Seperti pagar yang memanjang puluhan kilometer,


bentang alam karst tersebut menaungi kota
Rantepao, Toraja Utara. Kabupaten yang baru saja
lahir hasil pemekaran daerah. Memiliki potensi
destinasi wisata kebumian yang unik, bukan saja
secara fisik namun memiliki nilai budaya. Lahir
diantara perbukitan karst yang ditoreh sungai
Sa’dang, dan di menggeliat bawah bayang-bayang
lereng gunungapi tua.

Vol 30 N1 Juli 2020 83


Tau-tau atau patung representasi orang yang telah
dikuburkan di Buntu Londa.

Buntu atau perbukitan batuan karbonat tersebut dikenal dengan jalanan terjal dan berkelok-kelok.
dikategorikan ke dalam bentuk menara karst, Tidak ada yang bisa diamati pada perjalanan
ciri unik yang dimiliki topografi karst seperti di malam, selebihnya istirahat menunggu tiba
Maros. Namun di wilayah ini memiliki makna ditujuan. Berbeda dengan pilihan waktu
lebih, berupa praktek religi masyarakat Toraja perjalanan pagi dari Makassaar. Saat melalui jalur
sejak lama. Saat ini pesonanya berlomba dengan poros, akan disuguhi panorama perbukitan karst
kegiatan penambangan masif yang masih Maros di sebelah timur, dan pemandangan Selat
berlangsung hingga kini. Kegiatan tersebut secara Makassar di sebelah baratnya. Maros merupakan
perlahan menghapus nama buntu dalam kamus bagian dari Taman Nasional Bantimurung
alam Toraja Utara. Inilah bentang alam bumi, Bulusaraung, yang memiliki vegetasi dan flora
perbukitan karst Toraja Utara atara nilai warisan endemik, seperti sapi hutan Anoa, ribuan jenis
bumi dan eksplorasi. kupu-kupu, hingga kera khas Sulawesi Selatan
yaitu Macaca Maura. Rumah hewan endemik ini
Menuju Toraja Utara, bisa ditempuh melalui berada di perbukitannya memanjang selatan ke
darat melalui pemberangkatan moda utara, bagian dari Formasi Toraja, dengan umur
transport komesial umum bus, dengan jadwal Eosen.
pemberangkatan pagi atau malam. Durasi
perjalanan bisa lebih dari tujuh jam, bila siang Selepas Pare-Pare, Pinrang kemudian memasuki
mungkin bisa lebih mengingat kondisi lalulintas. dataran tinggi. Panormanya yang mulai dari
Jarak tempuh lebih dari 300 km, melalui jalan dataran aluvial, berganti dengan morfologi
utama poros Makassar-Parepare, dilanjut melalui gunungapi tua Latimojong, bergelombang dan
pegunungan poros Enrekang-Makale yang berbukit-bukit. Jalannya semakin sempit dan

84 Vol 30 N1 Juli 2020


terjal, untung saja saya memiih perjalanan domestik maupun mancanegara hingga kini.
malam, sehingga gawir terjal tersamarkan dalam Erong merupakan wadah yang sengaja dibentuk
gelap malam. Wilayah ini merupakan kawasan dan dilengkapi dengan tutup sebagai wadah
dataran tinggi dicirikan dengan perbukitan dan penguburan kedua. Penguburan dilakukan
gawir-gawir terjal, dengan kedalaman antara 100 apabila persiapan upacara yang sudah disiapkan,
hingga 500 meter berupa drop off hingga landai. disbeut Rambu Solo, kerangka tersebut di ambil
Ciri demikian terbentuk dan dikendalikan oleh dan dibersihkan kemudian dikuburkan di
proses erosi yang kuat yang masih berlangsung tempat yang telah disediakan. Erong tersebut
hingga kini. Salah satunya adalah panorama dikenal luas di masyarakat dataran tinggi Toraja,
bukit Nona di sekitar Enrekang, berupa struktur merupakan kuburan keluarga. Sehingga biasanya
triangular facet hasil rombakan dan proses erosi. ditempati beberapa mayat yang berasal dari satu
Di dasarnya dibelah oleh sungai Sa’dang. Sungai keluarga atau satu marga, dalam kubur yang
terpanjang di Sulawesi Selatan, berhulu di sekitar sama. Media kuburannya disesuaikan dengan
dataran tinggi Latimojong, membentang 182 km kondisi alam dan jenis batuan penyusunnya.
melalui Pinrang, sebelah baratdaya Tana Toraja
kemudian berakhir di muara Selat Makassar. Dari sebaran batuannya, Toraja Utara disusun
oleh batuan sedimen berumur Eosen, yaitu
Memasuki perbatasan Tana Toraja dan Toraja Formasi Toraja. Kemudian diendapkan
Utara, disambut oleh perbukitan karst yang batugamping umur Eosen Akhir-Miosen Tengah,
menjulang tinggi. Seakan-

Bentang alam karst dataran tinggi Toraja


akan seperti pagar alam
yang menyekat dataran
tinggi ini. Terbentuk oleh Utara memiliki nilai sejarah dan budaya
yang unik, diantaranya digunakan sebagai
proses pelarutan tingkat
lanjut dalam waktu yang
sangat lama. Kemudian kuburan disebut erong.
menyebabkan bentukan-
bentukan yang khas,
bagian dari Anggota Rantepao, Formasi Toraja bagian dari Formasi Makale yang memanjang
berumur Eosen. Dalam Peta Geologi Lembar selatan-utara. dibagian sebelah utara-barat,
Mamuju (N. Ratman dkk, 1993) disusun oleh diduduki oleh batuan vulkaniklastik berumur
Batugamping terhablur ulang, berwarna putih Miosen, yaitu batuan Gunungai Walembong,
kelabu sampai cokelat terang, sebagian berlapis, Formasi Galunggalung. Dengan demikian
setempat berkeping. Selain Nummulit sp, batuan pemilihan tempat kubur disesuaikan dengan
ini mengandung pula fosil Discocyclina sp, keterdapatan sumber daya alamnya. Di daerah
Pelatispira sp, Ascocyclina sp, Quinqueloculina dengan susunan batugamping, erong tersebut
sp, Asterocyclina sp, ekinoid, koral dan ganggang ditata atau disimpan di dalam gua alami hasil
yang menunjukkan umur Eosen dengan karstifikasi. Baik itu di dalam lorong gua,
lingkungan pengendapannya laut dangkal. diselipkan diantara lubang-lubang gua atau
bahkan di gantung menggunakan bantuan
Dalam klasifikasi pembentukan topografi karst, pasak, di dinding tegak batugamping. Untuk
rona bumi tersebut digolongkan masuk dalam daerah yang disusun oleh batuan gunungapi,
bentuk menara karst. Kurang lebih sama dengan erong tersebut dimasukan ke dalam lubang,
bentang alam karst di Maros, namun di daerah dibuat khusus dengan cara di tatah. Dikerjakan
ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang secara manual, menggunakan kekuatan otot dan
unik, diantaranya digunakan sebagai kuburan tekad setebal baja untuk mengerjakan lubang
disebut erong. Sistem religi demikian menjadi horisontal, dengan kedalaman antara 3-4 meter.
destinasi wisata sejak akhir tahun 60-an, hingga Dibutuhkan waktu hingga berbulan-bulan untuk
kini. Termasuk ke dalam wisata budaya, kini menyelesaikan lubang tersebut, untuk di jenis
terus menjadi primadona kunjungan wisatawan batuan vulkanik. Biasanya ditatah di bongkah-

Vol 30 N1 Juli 2020 85


Perbukitan karst Buntu Kongkang di Rantepao,
Toraja Utara

86 Vol 30 N1 Juli 2020


Vol 30 N1 Juli 2020 87
88 Vol 30 N1 Juli 2020
Menara karst Anggota Rantepao, Formasi Toraja.
Runcing dan terjal, menandakan proses pelarutan
yang terjadi dalam kurun waktu yang sangat lama.

Vol 30 N1 Juli 2020 89


Kubur batu di bongkah batuan vulkanik, di Kalimbuang
Bori, Sesean, Toraja Utara

bonkah batuan vulkanik yang tersebar luas di lembah sempit. Dengan demikian merupakan
sekitar lereng Gunung Sesean. daerah rawan akan longsor, dengan zona potensi
gerakan tanah dari menengah hingga tinggi.
Dataran tinggi Toraja Utara, didominasi oleh Hal demikian sangat memungkinkan, terutama
Formasi Toraja, berupa perselingan batupasir untuk di daerah sebelah utara yang didominasi
kuarsa, serpih dan batulanau, bersisipan oleh endapan batuan vulkaniklastik yang belum
konglomerat kuarsa, batulempung karbonan kompak. Gerakan tanah ialah segala perubahan
atau mengandung sedikit lapisan batubara. yang dialami muka bumi akibat pengaruh
Sedangkan di bagian utaranya, diendapkan gaya tarik bumi atau gravitasi, disebabkan
batuan volkanoklastik Batuan Gunungapi oleh rayapan tanah dan longsoran tanah. Pada
Lamasi. Diantaranya tuf, lava dan breksi lereng-lereng pegunungan sering terjadi gerak
gunungapi yang bersusunan andesit-dasit, yang yang lambat menuju ke arah lembah, seperti di
disisipi oleh batupasir gampingan dan serpih. daerah Lembang (desa) Baruppu Parodo dan
Desa Lembang Baruppu di kecamatan Baruppu
Wilayah ini termasuk beriklim tropis basah, termasuk zona “sangat rendah” dan “rendah”
dengan temperatur suhu rata-rata berkisar antara dalam kelas kerawanan longsor. Sedangkan di
15 derajat celcius hingga 28 derajat celcius, Desa Lembang Makkuan Pare di Kecamatan
dengan kelembaban udara antara 82-86 persen. Rantebua, Desa Lembang Awak Kawasik di
Curah hujannya rata-rata 1500 mm – 3500 mm Kecamatan Balusu, dan Desa Lembang Baruppu
per tahun. Dilihat dari ronabuminya, Toraja termasuk dalam zona “sangat tinggi atau sangat
Utara berupa perbukitan, pegunungan dan hanya rawan” dalam kelas kerawanan longsor. Ancaman
sebagain kecil yang merupakan pendataran dan kegiatan geologi tersebut menjadi pengingat,

90 Vol 30 N1 Juli 2020


bahwa dataran tinggi Toraja Utara memiliki Beberapa destinasi wisata perlahan-lahan
potensi gerakan tanah yang tinggi, terutama pada tumbuh menawarkan pesona alam. Diantaranya
saat memasuki musim penghujan. di tebing tinggi Lolai Lempe, Lolai To’Tombi
dan sebagainya. Tempat tersebut terletak di
Karst dan peradaban Orang Gunung dataran tinggi Kapala Pitu, bagian barat dari arah
Dalam laporan inventaris kawasan kart formasi Rantepao. Titik tinggi in menjadi destinasi baru,
Toraja (2015), menyebutkan terdapat 15 sejak akhir 2016 seiring dengan dipopulerkannya
perbukitan karst disebut buntu, satu danau melalui tautan daring di media sosial. Dari titik
dan satu sungai. Dari bentuknya topografi karst pandang ini, bisa melihat secara jelas kerucut
tersebut menyerupai bentuk menara karts (tower Gunung Sesean di sebelah utara, dataran
hill), menjulang dan terjal. tinggi Rantepao yang dipagari perbukitan
karst Mentirotiku, dan memandang jauh ke
Salah satu lokasi terbaik untuk menyaksikan sebelah tenggara Rantepao. Bila dalam kondisi
lini masa peradaban orang Toraja, diantaranya cuaca cerah, kota Rantepao tertutup oleh awan,
di Buntu Londa. Terletak di Desa Sendan sehingga sebutan lokasi pengamatan ini adalah
Uai, Sanggalangi, atau kurang lebih 7 km dari negeri di atas awan.
kota Rantepao. Merupakan perbukitan terjal
batugamping, yang

Dataran tinggi Toraja Utara, didominasi


dicirikan dengan bentuk
menara karst. Diperkirakan
tingginya mencapai lebih oleh Formasi Toraja, berupa perselingan
batupasir kuarsa, serpih dan batulanau,
dari 100 m menjulang tinggi
dan terjal. Kuburan berada
di bagian bawah, yaitu di bersisipan konglomerat.
lorong-lorong gua hasil dari
sistem sungai bawah tanah
yang telah kering. Di bagian depannya, tepatnya Beberapa lokasi telah dieksplorasi penambangan
di atas pintu gua didapati barisan patung kayu, batugaming, diantaranya daerah Singki disekitar
berjajar rapih dalam posisi duduk dan berdiri. daerah pusat kota kabupaten. Sedangkan menara
Bentuk tersebut merupakan representasi, karst di Londa dan Ketekesu telah dimanfaatkan
sebagai pengganti tubuh yang telah dikuburkan sebagai destinasi wisata pemakaman. Untuk
menggunakan peti kayu. Patung kayu tersebut di destinasi wisata Londa, terdapat sistem
disebut Tau-tau, terbuat dari batang pohon kayu gua yang digunakan untuk pemakaman.
dengan menggunakan baju yang disesuaikan. Menurut informasi pemandu, diperkirakan
memilik sistem gua yang panjang dan belum
Di dalam lorong pergerakan mulai dari tegak terpetakan. Dengan demikian perlu upaya untuk
hingga berjalan harus merunduk, mengikuti melakukan pemetaan, terkait dengan kajian
kontur lorong gua yang berliku-liku. Menurut ekosistem, zonasi mata air, keragaman biologi,
pemandu lokal, Abraham, kedalamannya tidak pemetaan jalur goa, kemudian disusun dalam
lebih dari 50 meter, namun ada lorong yang kajian strategi pengelolaan ekosistem karst
belum dieksplorasi yang diperkerikan lebih dari yang berwawasan lingkungan. Kajian-kajian
1000 meter. Bila dilihat dari jenis sungai bawah tersebut tentunya sangat dibutuhkan sebagai
tanah, lorong tersebut bagian dari sistem gua langkah awal untuk prioritas ekosistem dengan
yang memanjang horisontal, dan vertikal. Untuk pengembangan ekonomi masyarakat, serta
peletakan peti kubur, hanya di bagian zona identifikasi kerusakan kawasan karst dengan
terang gua, dan beberapa disisipkan di ceruk- penangannya.
ceruk gua.
Penulis adalah Dewan Redaksi BGTL dan pegiat
Memandang panorama Toraja Utara, paling geowisata
baik adalah disaksikan dari atas ketinggian.

Vol 30 N1 Juli 2020 91


Lorong kuburan di Buntu Londa, berupa ceruk-ceruk
hasil pelaturan kemudian digunakan untuk menyimpan
peti mati.

92 Vol 30 N1 Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai