net/publication/335600640
CITATION READS
1 751
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ucu Yanu Arbi on 04 September 2019.
333.956
Diterbitkan oleh:
LIPI Press, anggota Ikapi
|1n. Gondangdia Lama 39, Menteng, Iakarta 10350
Telp. (021) 314 0228, 3r4 6942. Faks. (021) 3t4 4s91,
LffiI E -m ail: press @mail.lipi. go. id
DAFTAR ISI
INDEKS.... ....r73
BIODATA PENULIS...... r77
BAB 9
Keanek aragaman Gastropoda
di Pesisir Gunungkidul, Yogyakarta
U.u !rn, firbi, ndr.
f brg, Virono
drn Ad rian Trusetya S"yatno
A. PENDA}IULUAI\
Kabupaten Gunungkidul adalah sebuah kabuparen yangterletak di
Provinsi Daerah Istimewa Yo gyakarta dengan ibu kota di \Tonosari.
Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di sebelah
utara dan timur, dengan Samudra Hindia di sebelah selatan serra
dengan KabuPaten Bantul dan Kabupaten Sleman di sebelah barat.
Sebagian besar wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pe-
gunungan kapur, yakni bagian dari Pegunungan Sewu. Di bagian
selatan yang merupakan wilayah pantai juga merupakan pantai de-
ngan karakteristik umum berupa tebing. Di balik kondisi alam yang
ekstrem tersebut tersimpan kekayaan alam yangbelum rerungk"p.
Kawasan pantai selatan Gunungkidul yang memanjang dari
ujung barat ke timur tidak banyak dikenal oleh wisatawxn, khu-
susnya domestik. Selain cukup jauh, jalan menuju kawasan pantai
ini berkelok-kelok. Tidak banyak pantai di kawasan ini yang sudah
tereksploitasi dengan sedemikian rupa. Kalaupun sudah dibuka untuk
umum, masih bisa dipastikan pelayanan publik bagi wisatawan belum
maksimal. Pantai selatan Gunungkidul dan pantai selaran Pulau
Jawa secara umum merupakan pantai dengan ombak yang sangar
besar dan sebagian besar memiliki tipe berupa tebing curam karena
berhadaPan langsung dengan Samudra Hindia. Kawasan pantai
93
selatan Gunungkidul ini memiliki keunikan tersendiri. Salah satu nya
rnerupakan perpaduan antara pasir putih yang diapit oleh tebing-
tebing te\aI. Menariknya, beberapa pantai kawasan ini tersembunyi
di balik tebing dan karang yang tentunya sulit dilewati. Deburan
ombak pantai selatan yangcukup ganas menjadi tantangan tersendiri
bagi yang menyukai petualangan. Bebe rupa pantai di kabupaten
ini memang sudah ada yang dikenal, yaitu Pantai Baron, Kukup,
Krakal, dan Sadeng (sebagai tempat pelelangan ikan). Sementara
itu, banyak pant ai yang masih bisa dikembangkan seb agai kawasan
wisata (setidaknya ada 19 pantai). Beberapa pantai tersebut adalah
Pantai Ngobaran, Ngrenehan, Siung, Sepan )^ng, Drini,'Wediombo,
dan masih banyak lagi yangmasing-masirg memiliki ciri khas yang
berbeda-beda satu sama lain.
Kekayaan biota laut di habitat pantai yang ekstrem di pantai
selatan Gunungkidul dan daerah lain yangserupa jug belum banyak
terungk*p, padahal bebe rupajenis biota lain justru memiliki habitat
yang khas untuk wilayah ekstrem seperti ini, termasuk kelompok
molusca. Jenis-jenis molusca, khususnya dari kelas Gastropoda,
memiliki kemampuan yang baik untuk mempertahankan diri dari
hempasan gelombang karena mampu melekatkan diri pada substrat
keras atau memanfaatkan lubang atau celah pada bebatuan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kekayaan biota laut, khusus-
nya dari kelas Gastropoda (filum Molusca) yang terdapat di pantai
selatan Kabupaten Gunungkidul dan potens i yang terkandung di
dalamnya.
Penelitian ini dilakukan di sepanjang pantai selatan Kabupaten
Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Gambar 9. 1),
pada :anggal 30 Januari sampai 3 Februari 2010. Lokasi penelitian
meliputi hampir seluruh pantai yang dapat dijangkau melalui jalan
darat dengan kontur pantai yang relatif landai. Lokasi-lokasi tersebut
dari arah barat ke timur, yaitu Parang Racuk, Baron, Kukup, Drini,
Slili, Ngandong, Sundak, Indrayanti, Siung, dan \7edi Ombo. Pe-
ngamatan dilakukan di semua pantai yang memungkinkan untuk
Gambar 9.1 Peta lokasi penelitian di pesisir selatan Gunungkidul yang di-
modifikasi dari peta di Google Eorth (diunduh pada Februari 2010)
{
N H B B E S H G E 6 S E B ro oo ! o, ur .s {.-l N) P o
CT
o
or)o(^)(-)nr)r)(^)no(.)on@w@w@@@E
!o
aa
ts
o
g g g E H H H HE H x
*;
o)
mmmul-mmmrnrnmrflmm 5 o
7r
= OJ
rnH
= =; =; = = o)
ga
o)
3
o)
=
sss
ooox $3s33s ss rD
6'
*g*s*Ef;$$
a
o
HS,
nt {:A E
\= f0
sH*$
S =E
o
ti=Y'c^ G'8 s s
o-
o)
sf.
(,
g
!
o
at1.
2.
o)
C
=
C
oq
=-
o
C
o
oq
OJ
^.
o)
++ ++++ o)
++ ++++++++++
++++++++
++
r\P F I ttr
stts
IiS.- E s E'
gEEgggEEE
I E$ E $I sE sEi E iE
LIJ LIJ LU LU u LU LU lJ-l r.t. LU llJ tJ.J U.J lrt t! EI UJ lLl UJ lJ.J
eeeeQoeeee00kAEdddddadd
HHttHttHEEEEeasqqqEaosa
G. d. E E E G. e. e.= = = = E. f ( E E E E E E E E
m $ Ln (o I\ OO Ot O -+ N fn sf ln (O l\ @ Ol O r{ c\ (n sf u1
N N N N N N ft cO rO cO cO cn rn cO rfl cn rO st + sr sf sf sf
((,
++ E
s
il
+
z
-Y.
G,
E
C
+ J
ttt
il
f
++ tu)
bn
o
++++++ E
C(I,
(oH
bo*
Z\J
il9
(9il
Zc
._. g
,rt I
ilF
++ dE -G,
(I'
-sz c
foro
g=
ilo_.n
'=
ii -Y
+ -o
.==
r- a)
o-Y
+++ ll
d,P
(o
o
.(o
oo -:z
+++ c(U
.q9
C
6gC
8€
I
.tr
tm
ilc
bo
'Fq tr o h o- .q
.i-=+=E1!ui= vrc
-\
-Q IJ-
(u
-9, t/)
f -\Z
ilE
$tEiEEt;EEBtEiItgsfi ff
\Z
s€gggE€€E€EEEtiieee
ss:::sss*s*ssssssss
-o
-v -o
=F
35
E,
oo9
E=
8,
l=
.. lJ.J
uJ u., l! lJ-J
dc
.(D
ct,
I
E t EEE E5
_==d.EEOOOOOOO====-
3 a3 3 E d. d. E9p
co=
a a G. E E E E E E EO
= ==
= = = = O O E=== ila
st Er $ =f Ln rn Ln gt tn rn Lo rn Ln u1 (o f.o (o (o ro
-c
,*(o
B. KESIMPULAIY
Jenis-jenis molusca yang ditemukan merupakan jenis-jenis yang
umum untuk daerah intertidal, dan beberapa jenis di antaranya
merupakan jenis yang khas untuk daerah berbatu dengan kondisi
gelombang besar. Penelitian di daerah dengan ekosistem ekstrem
memerlukan persiapan yang matang dan metod e yang sesuai agar
pelaksanaan penelitian benar-benar bisa efektif.
DAFTAR PUSTAI(A
Abbott, R.T (1959). Indn-Pacific Mollusca, Monograph ofthe Marirue Mollwks ofthe
Tropical Western Pacifc and Indian Ocean. Pennsylvania, USA: The Depan-
ment of Mollusks, Academy of Natural Sciences of Philadelphia.
Abbott, R.T. 6c Dance, P. (1990) . Compendium of Seashell. Australia: Crawford
House Press.
Arbi, U.Y. (2008a). Molusca di Ekosistem Mangrove Th.mbak'Wedi, Selat
Madura, Surabaya, Jawa Timur. Oseanohgi dan Limnologi dl lrudoruesia
34 (3): 41t425.
fubi, U.Y. (2008b). Gastropoda dan Pelecypoda di Zona Intertidal Perairan
Banyuglugur, Selat Madura, Situbondo, Jawa Timur. Berkala llmiab Biologi
7 (1): 17-25.
Arbi, U.Y. (2009). Komunitas Molusca di Padang Lamun Perairan Likupang,
Sulawesi Utara. Oseanologi dan Limnologi di lrudonesia 35 (3): 417434.
A-rbi, U.Y. (2010). Molusca di Pesisir Barat Perairan Selat Lembeh, Kota Bitung,
Sulawesi Utara. Jurnal Bumi Lesrari 10 (1):60-68.
A6i, U.Y. (2011a). Strukrur Komunitas Molusca di Padang k"mun Perairan Pulau
Thlise, Sulawesi Utara. Oseanohgi dnn Limruologi di lrudnnesia 37 (1):71-89.
Arbi, U.Y. (2011b). Komunitas Gastropoda di Padang Lamun Perairan Pulau
Moti, Maluku utara. Perairaru Malubu dan Sekitarruyd. Hlm. 1,57-168.
Arbi, U.Y. & Mudjiono. (2012). Struktur Komunitas Gastropoda di Padang
Lamun Perairan Kema, Sulawesi Utara. Oseanologi dan Lirnnologi di Indo-
nesia 3S (3): 327-340.
Famili Buccinidae
Famnfrli Cerithiidae
obtusa
Pyrene Pyrene obtuso
(dorsal) (ventral)
Famili Conidae
Famili Costellariidae
Famili Haliotidae
Famili Muricidae
Famili Nassariidae
FamiEi Nenitfrdae
Famili Trochidae