Anda di halaman 1dari 26

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA




Transplantasi Karang Teasering sebagai Upaya Merehabilitasi Ekosistem
Terumbu Karang (Studi Kasus Pulau Biawak Indramayu Jawa Barat)





BIDANG KEGIATAN
PKM Penelitian (PKM-P)




Disusun Oleh:
Heri Abrianto 230210110050
Ridwan Fatturochman 230210110026
Ali Ridha 270110130134
Resna Ajeng Andiani 230210130189
Athena Dinanty 140410110067





UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014






ii







iii

DAFTAR ISI

Isi Halaman
PENGESAHAN PKM-P ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
RINGKASAN ................................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Tujuan Kegiatan ...................................................................... 2
1.3. Rumusan Masalah .................................................................. 2
1.4. Luaran ................................................................................... 2
1.5. Manfaat Kegiatan .................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3
2.1 Biologi Karang ........................................................................ 3
2.2 Faktor Pembatas ...................................................................... 3
2.3 Ikan Karang ............................................................................. 4
2.4 Transplantasi Karang .............................................................. 4

III. METODE PENELITIAN ................................................................. 5
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 5
3.2 Penentuan Stasiun Pengamatan ............................................... 5
3.3 Fragmen Karang ...................................................................... 5
3.4 Konstruksi Rak Transplantasi ................................................. 5
3.5 Pengamatan Pertumbuhan Karang .......................................... 5
3.6 Pengamatan Ikan Karang ........................................................ 6
3.7 Pengukuran Parameter Fisika dan Kimia ................................ 6
3.8 Analisa Data ............................................................................ 6

IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................. 8
4.1 Anggaran Kegiatan.................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan ...................................................................... 9

V. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 10
IV. LAMPIRAN ....................................................................................... 11





iv

RINGKASAN

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem terbesar yang memiliki
tingkat varietas yang tinggi dan paling beragam. Beberapa peran penting bagi
ekosistem ini adalah peran dari segi estetika, sebagai pelindung fisik, dan sebagai
produk yang menghasilkan nilai ekonomi. Seiring dengan laju pembangunan dan
industrialisasi, terumbu karang semakin banyak di eksploitasi dan dirusak.
Kerusakan terumbu karang dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor
biologis, faktor fisika dan faktor aktifitas manusia. Berbagai cara dilakukan untuk
merehabilitasi ekosistem terumbu karang yang telah rusak, diantaranya dilakukan
melalui pembuatan terumbu karang buatan, budidaya terumbu karang, pembuatan
daerah perlindungan laut dan transplantasi karang. Transplantasi karang
merupakan suatu upaya untuk pencakokan atau pemotongan karang hidup untuk
ditanam ditempat yang mengalami kerusakan (Sadarun, 1999 dalam Subhan,
2003). Transplantasi karang terasering merupakan sebuah penelitian tentang
transplantasi karang dengan menggunakan metode transplantasi karang yang
diletakan bertingkat berdasarkan kedalaman untuk mendapatkan hasil laju
pertumbuhan dan tingkat keberhasilan transplantasi karang yang optimal.
1



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Terumbu karang adalah sekelompok hewan dari ordo scelartina yang
bersimbiosis dengan zooxanthellae dimana simbiosis dari kedua organisme
tersebut akan menghasilkan kapur (CaCO3) (Supriharyono, 2007). Terumbu
karang merupakan salah satu ekosistem terbesar yang memiliki tingkat varietas
yang tinggi dan paling beragam. Beberapa peran penting bagi ekosistem ini adalah
peran dari segi estetika, sebagai pelindung fisik, dan sebagai produk yang
menghasilkan nilai ekonomi. Terumbu karang juga merupakan ekositem yang
paling rentan terhadap kerusakan, baik kerusakan yang berasal dari makhluk
hidup ataupun dari faktor alam (Nybakken, 1992).
Seiring dengan laju pembangunan dan industrialisasi, terumbu karang
semakin banyak di eksploitasi dan dirusak. Kerusakan terumbu karang dapat
disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor biologis, faktor fisika dan faktor aktifitas
manusia. Faktor biologis dapat disebabkan oleh adanya predasi dari jenis karang
ataupun biota karang yang bersifat aktif dan agresif dalam mendapatkan makanan,
adanya penyakit yang disebabkan oleh bakteri, serta adanya bio-erosi. Faktor fisik
seperti stress akibat temperatur air laut yang meningkat, sinar ultraviolet, pasang
surut air laut, penurunan salinitas, adanya aktifitas gunung berapi, gempa bumi,
dan tsunami serta badai dan topan yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem
terumbu karang. Faktor yang disebabkan oleh aktifitas manusia yang dapat
menyebabkan kerusakan terumbu karang seperti penambangan karang,
pengeboman, penggunaan cyanida atau potas, serta penangkapan ikan yang tidak
ramah lingkungan. Selain itu, adanya sedimentasi serta pencemaran baik yang
berasal dari limbah kota ataupun yang berasal dari penambangan minyak bumi
(oil mining) juga dapat menyebabkan kerusakan ekosistem terumbu karang
(Herianto, 2007).
Pulau Biawak adalah salah satu pulau kecil yang terletak di sebelah utara
Pulau Jawa, termasuk dalam wilayah Kabupaten Indramayu Jawa Barat dan
merupakan aset bangsa Indonesia yang memiliki potensi besar. Seperti yang telah
ditetapkan dalam SK Bupati Indramayu No.556/ kep.528 Diskanla/ 2004 Pulau
Biawak merupakan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD). Kawasan
konservasi laut merupakan kawasan perairan yang dilindungi, dikelola melalui
sistem zonasi, sesuai dengan Perda Kabupaten Indramayu No. 14 tahun 2006
pasal 12 wilayah pengelolaan kawasan konservasi laut Pulau Biawak, Gosong,
dan Pulau Candikian dibagi menjadi kawasan lindung (zona inti), kawasan
penyangga (zona penyangga) dan kawasan pemanfaatan/budidaya (zona
budidaya). Zona inti sebagaimana yang disebut dalam pasal 12 mencakup zona-
zona yang dilindungi diantaranya adalah Zona Lindung Terumbu karang meliputi
2



kawasan terumbu karang meliputi perairan Pulau Biawak, Pulau Gosong, Pulau
Candikian sampai pada radius 2 mil dari garis pantai.
Berbagai cara dilakukan untuk merehabilitasi ekosistem terumbu karang
yang telah rusak, diantaranya dilakukan melalui pembuatan terumbu karang
buatan, budidaya terumbu karang, pembuatan daerah perlindungan laut dan
transplantasi karang. Transplantasi karang merupakan suatu upaya untuk
pencakokan atau pemotongan karang hidup untuk ditanam ditempat yang
mengalami kerusakan (Sadarun, 1999 dalam Subhan, 2003). Sehingga
diperlukannya penelitian-penelitian lebih lanjut tentang transplantasi karang ini.
Transplantasi karang terasering merupakan sebuah penelitian tentang transplantasi
karang dengan menggunakan metode transplantasi karang yang diletakan
bertingkat berdasarkan kedalaman untuk mendapatkan hasil laju pertumbuhan dan
tingkat keberhasilan transplantasi karang yang optimal.

1.2 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan dan
keberhasilan transplantasi karang dengan metode terasering yang
ditransplantasikan pada kedalaman yang berbeda, untuk mengetahui struktur
komunitas ikan yang ada pada lokasi transplantasi karang dan untuk mengetahui
faktor-faktor fisika-kimia perairan yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan karang di Pulau Biawak Indramayu Jawa Barat.

1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah untuk diadakannya kegiatan penelitian ini adalah :
1. Bagaimana cara merehabilitasi ekosistem terumbu karang yang rentan
karena faktor fisika, biologi dan kimia?
2. Mengapa kegiatan transplantasi karang terkadang memiliki tingkat
keberhasilan yang rendah?

1.4 Luaran yang Diharapkan
Dengan adanya kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya menjaga ekosistem laut
terutama ekosistem terumbu karang dan diharapkan dapat memberikan informasi
kepada pemerintah, terutama Pemerintah Kabupaten Indramayu Jawa Barat
tentang transplantasi karang dengan metode terasering di Pulau Biawak

1.5 Manfaat
Manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah merehabilitasi ekosistem
terumbu karang yang rusak dan lahan-lahan kosong perairan Pulau Biawak yang
rusak dan dapat memberikan informasi khususnya tentang transplantasi terumbu
karang sebagai upaya merehabilitasi ekosistem terumbu karang yang telah rusak.
3



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Karang
Terumbu karang merupakan kumpulan komunitas karang, yang hidup di
dasar perairan, berupa batuan kapur (CaCO3), dan mempunyai kemampuan untuk
menahan gaya gelombang laut. Terumbu karang (coral reef) merupakan suatu
ekosistem, sedangkan karang (reef coral) merupakan individu organisme. Karang
merupakan hewan dari Filum Cnidaria (Supriharyono, 2007).

2.2 Faktor Pembatas
Faktor pembatas adalah faktor- faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi laju pertumbuhan suatu individu di dalam habitatnya.
Pertumbuhan dan perkembangan karang dipengaruhi oleh :
1. Cahaya
Karang umumnya hidup di perairan dangkal, dengan penetrasi cahaya
matahari yang masuk hingga ke dasar perairan. Hasil proses fotosintesis
zooxanthellae dimanfaatkan sebagai salah satu sumber makanan bagi karang
(Supriharyono, 2007). Oleh karena itu, distribusi vertikal terumbu karang dibatasi
oleh kedalaman efektif sinar matahari yang masuk ke perairan (Nybakken 1988).
Kedalaman berhubungan erat dengan intensitas cahaya. Semakin dalam
perairan, semakin berkurang intensitas cahaya yang masuk. Umumnya karang
dapat tumbuh baik pada kedalaman kurang dari 20 m (Kinsman 1964 dalam
Supriharyono, 2007).
2. Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor pembatas kehidupan karang. Umumnya
karang membutuhkan suhu perairan yang hangat, yaitu antara 25-32 C. Suhu di
atas 33 C dapat menyebabkan karang mengalami pemutihan (bleaching).
Pemutihan karang yaitu keluarnya alga zooxanthellae dari polip karang yang
dapat mengakibatkan kematian (Tomascik et al.1997).
3. Salinitas
Salinitas ialah berat garam dalam gram per kilogram air laut. Salinitas air
laut di daerah tropis berkisar antara 35 . Karang dapat hidup subur pada kisaran
salinitas antara 34-36 (Kinsman, 1964 dalam Supriharyono, 2007).
4. Nutrien
Alga zooxanthellae membutuhkan nutrien untuk melakukan proses
fotosintesis. Selain hidrogen, karbon, dan oksigen terdapat elemen esensial lain
yang dibutuhkan fitoplankton untuk berfotosintesis dan tumbuh, yaitu nitrogen
dan fosfor.
5. Sedimentasi
Sedimentasi dapat menyebabkan kematian pada karang, hal ini terjadi
apabila laju sedimentasi lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan karang
4



untuk membersihkan diri. Dengan demikian, karang dapat tumbuh secara optimal
pada tempat yang jernih dan penetrasi cahaya yang cukup (Suharsono, 2008).
6. Arus
Arus merupakan salah satu faktor pendukung pertumbuhan karang. Arus
dibutuhkan untuk membawa makanan, serta dapat membersihkan karang dari
endapan-endapan. Oleh karena itu, pertumbuhan karang pada daerah yang berarus
cenderung lebih baik bila dibandingkan dengan pertumbuhan karang pada daerah
yang tenang (Nontji, 1987 dalam Suhendra, 2002).

2.3 Ikan Karang
Ikan karang merupakan sekumpulan ikan yang berada di daerah tropis dan
kehidupanya berkaitan erat dengan terumbu karang (Sale, 1991). Ikan-ikan
tersebut memanfaatkan terumbu karang secara langsung maupun tidak langsung
untuk kepentingan hidupnya. Dalam kaitanya sebagai bagian dari ekosistem
terumbu karang, masing-masing jenis ikan karang mempunyai peran yang berbeda
dalam ekosostem tersebut.

2.4 Transplantasi Karang
Fitriani (2007) menyatakan bahwa teknologi transplantasi karang adalah
usaha mengembalikan terumbu karang melalui pencangkokan atau pemotongan
karang hidup untuk ditanam di tempat lain atau di tempat yang karangnya telah
mengalami kerusakan, bertujuan untuk pemulihan atau pembentukan terumbu
karang alami. Tujuan utama dari transplantasi karang adalah untuk memperbaiki
kualitas terumbu karang seperti meningkatnya tutupan karang hidup,
keanekaragaman hayati dan keunikan topografi karang (Clark dan Edwards,
1998).
Soedharma dan Arafat (2006) mengemukakan bahwa manfaat
transplantasi karang adalah:
1. Mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak.
2. Rehabilitasi lahan-lahan kosong atau yang rusak.
3. Menciptakan komunitas baru dengan memasukkan spesies baru kedalam
ekosistem terumbu karang di daerah tertentu.
4. Konservasi plasma nutfah, disebut juga konservasi dari sumber
keanekaragaman hayati.
5. Keperluan perdagangan.
Beberapa kegiatan transplantasi dan penelitian mengenai transplantasi
karang terhadap beberapa jenis karang telah banyak dilakukan. Karang yang
ditransplantasikan mempunyai kecepatan pertumbuhan yang berbeda-beda.
Supriharyono (2007) menyatakan bahwa karang dengan life form branching
umumnya mempunyai tingkat pertumbuhan sangat cepat yaitu bisa mencapai >2
cm/bulan sedangkan coral massive tumbuhnya sangat lambat yaitu hanya <1
cm/tahun.
5



BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada daerah perairan Kawasan Konservasi Laut
Daerah (KKLD) Pulau Biawak Indramayu Jawa Barat yang akan berlangsung
selama 5 bulan dari bulan Oktober - Februari

3.2 Penentuan Stasiun Pengamatan
Lokasi stasiun ditentukan pada perairan selatan Pulau Biawak, di lakukan
di selatan Pulau Biawak karena akses ke lokasi stasiun penelitian yang mudah
dijangkau dan melihat faktor pembatas hidup terumbu karang berupa cahaya
optimal yang menyinari perairan selatan Pulau Biawak dari fajar hingga petang.

3.3 Fragmen Karang
Fragmen karang yang di transplantasi sebanyak 60 fragmen merupakan
karang spesies Acropora sp dan Montipora sp yang didapatkan dari daerah sekitar
lokasi stasiun penelitian, fragmen karang ini dipilih karena memenuhi kriteria
diantaranya pertumbuhan yang relatif cepat, kelimpahan spesiesnya cukup luas
ditemukan di perairan Pulau Biawak, sehingga fragmen karang dapat lebih mudah
beradaptasi dengan lingkungan penelitian dan mengurangi tingkat kematian dari
fragmen karang transplantasi.

3.4 Konstruksi Rak Transplantasi
Rak transplantasi akan dibuat sebanyak 15 buah meja transplantasi dengan
masing-masing meja berisi 12 substrat fragmen karang. Konstruksi rak
transplantasi dan substrat fragmen karang yang digunakan sebagai berikut :


3.5 Pengamatan Pertumbuhan Karang
Pengamatan pertumbuhan pada fragmen karang dilakukan dengan
mengukur dimensi pertumbuhan yang terdiri dari pertambahan panjang (panjang
yang terpanjang) dan pertambahan tinggi (tinggi yang tertinggi) fragmen karang.
Pengukuran pertumbuhan panjang dan tinggi karang dilakukan setiap satu bulan
6



sekali dengan menggunakan jangka sorong (caliper). Berikut merupakan skema
metode pengukuran yang dilakukan pada fragmen karang.

3.6 Pengamatan Ikan Karang
Data ikan karang yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan data
primer. Pengambilan data primer ikan karang dilakukan dengan metode visual
sensus. Pengamatan dilakukan sepanjang modul transplantasi terumbu karang.
Sensus dilakukan pada lokasi transplantasi karang, akan tetapi sensus yang
dilakukan hanya dilakukan di sekitar lokasi penyimpanan meja transplantasi
karang, pengamatan ikan karang di jelaskan pada skema berikut :

3.7 Pengukuran Parameter Fisika dan Kimia
Parameter fisika dan kimia perairan yang diukur antara lain suhu, salinitas,
kecerahan, kekeruhan, kecepatan arus, kedalaman, nutrien, dan laju sedimentasi.
Pengambilan data parameter fisika dan kimia secara in situ dan ex situ setiap satu
kali tiap bulan bersamaan dengan pengambilan data pertumbuhan karang.

3.8 Analisa Data
Untuk menghitung pencapaian pertumbuhan karang yang
ditransplantasikan dilakukan dengan menggunakan rumus yang mengacu pada
Ricker (1975) sebagai berikut:
= Lt-Lo
Keterangan :
= Pertambahan panjang/tinggi fragmen karang
Lt = Rata-rata panjang/tinggi fragmen karang setelah bulan ke-t
Lo = Rata-rata panjang/tinggi fragmenkarang pada bulan ke-0

Untuk laju pertumbuhan karang yang ditransplantasikan, rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut (Ricker 1975):


7



Keterangan:
= Laju pertambahan panjang atau lebar fragmen karang transplantasi
Li+1 = Rata-rata panjang atau tinggi fragmen pada waktu ke-i+1
Li = Rata-rata panjang atau tinggi fragmen pada waktu ke-i
t i+1 = Waktu ke-i+1
ti = Waktu ke-i

Kelangsungan hidup pada karang yang ditransplantasi dihitung dengan
menggunakan rumus yang mengacu pada Ricker (1975) sebagai berikut :


Keterangan :
SR = Tingkat Kelangsungan Hidup (Survival Rate)
Nt = Jumlah individu pada akhir penelitian
No = Jumlah individu pada awal penelitian


8



BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya
Tabel 1. Rencana Anggaran Kegiatan PKM-P
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Jangka Sorong 15 kali 1 unit 100.000 100.000
Roll Meter 15 kali 1 unit 80.000 80.000
Uji Lab Kualitas air 5 kali 1 paket 100.000 500.000
Uji Lab
Sedimentologi
5 kali 1 paket 100.000 500.000
Gergaji 1 kali 1 unit 10.000 10.000
SUB TOTAL (Rp) 1.190.000
2. Bahan Habis Pakai (Pembuatan meja tranplantasi 15 buah)
Material Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Semen 5 bulan 1 sak 70.000 70.000
Paralon inchi 5 bulan 40 meter 3.500 140.000
Pasir 5 bulan 50 kg 1.000 50.000
Paralon 1 inchi 5 bulan 12 meter 4.000 48.000
Jaring 5 bulan 9 x 1 meter 10.000 90.000
Tali Tambang 5 bulan 15 ikat 5.000 75.000
Sambungan Paralon L 5 bulan 60 unit 2.000 120.000
Sambungan Paralon T 5 bulan 60 unit 3.000 180.000
Sewa SCUBA set 5 bulan x 3
hari
2 unit 150.000 4.500.000
SUB TOTAL (Rp) 5.273.000
3. Perjalanan (Untuk survey lokasi dan penelitian)
Material Justifikasi
perjalanan
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Perjalanan ke
Indramayu
5 bulan 5 orang 100.000 2.500.000
Perjalanan ke Pulau
Biawak (sewa perahu
nelayan)
5 bulan x 3
hari
1 unit 200.000 3.000.000
SUB TOTAL (Rp) 5.500.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
9



pemakaian (Rp)
Administrasi - - - 100.000
Seminar - - - 200.000
Laporan - - - 100.000
SUB TOTAL (Rp) 400.000
Total (keseluruhan) 12.363.000

4.2 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 Pembuatan Meja Transplantasi
2 Penanaman Meja Transplantasi
Karang Metode Teasering

3 Monitoring Laju Pertumbuhan Karang
Transplantasi

4 Monitoring Struktur Komunitas Ikan
Karang

5 Uji Lab. Kualitas Air
6 Uji Lab. Laju Sedimentasi
7 Pengolahan & Analisis Data
5 Pelaporan Kegiatan



10



DAFTAR PUSTAKA

Herianto K. 2007. Kebijakan Transplantasi Karang di Indonesia. Prosiding
Seminar Transplantasi Karang. Bogor, 8 September 2005. Pusat Penelitian
Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Institut Pertanian Bogor.
Nontji A. 2007. Laut nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta. 372 hlm
Nybakken J.W. 1992. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. Terjemahan.
Gramedia Pustaka Tama. Jakarta. 480 hlm.
Sadarun 1999. Transplantasi Karang Batu di Kepulauan Seribu Teluk Jakarta.
[tesis]. Program Pasca Sarjana Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor. Bogor. 67 hlm.
Soedharma, D. dan D. Arafat. 2005. Perkembangan transplantasi karang di
Indonesia, h. 5-14. dalam D. Soedharma, M. F. Raharjo, S. E. Susilawati,
D. Arafat (ed), Membuka wawasan masyarakat mengenai transplantasi
karang untuk menumbuhkan kepedulian terhadap ekosistem terumbu
karang. Prosiding Seminar Nasional Transplantasi Karang, 8 September
2005, Bogor. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB-Fisheries Diving
Club IPB, Bogor.
Subhan B. 2002. Tingkat Ketahanan Hidup dan Laju Pertumbuhan Karang Jenis
Euphyllia sp (Dana 1846), Plerogyra sinosa (Dana 1846) dan Cynarina
lacrymalis (Edwards and Haime 1848) yang ditransplantasikan di Perairan
Pulau Pari, Jakarta. [skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Suharsono 1996. Jenis-jenis Karang Yang Umum Dijumpai Di Perairan
Indonesia. P30-LIPI. Jakarta. 116 hlm.
Suharsono 2008. Jenis-jenis Karang Indonesia. LIPI Press, anggota Ikapi. Jakarta.
iv+372 hlm.
Supriharyono 2007. Pengelolaan Ekositem Terumbu Karang. Penerbit Djambatan.
Jakarta. x+ 129 hlm.
Tomascik, T., A.J. Mah, A. Nontji, and M.K. Moosa. 1997. The Ecological of the
Indonesian Seas, Part II. Periplus Edition.

11



LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Heri Abrianto
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Ilmu Kelautan
4 NPM 230210110050
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 5 Oktober 1993
6 E-mail heri_abrianto@rocketmail.com
7 Nomor HP 085314766781
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Pameungpeuk
II
SMPN 1 Baleendah SMAN 1
Baleendah
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
1999-2005 2005-2008 2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan Tempat
In-House Training
KOMITMEN (Komunitas
Instrumentasi dan Survey
Kelautan)
Analisa Harmonik
Arus Pasut di
Perairan
Asembagus, Jawa
Timur
Jatinangor, Laboratorium
Komputer FPIK UNPAD,
2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P dengan judul Transplantasi
Karang Terasering sebagai Upaya Merehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang
(Studi Kasus Perairan Pulau Biawak Indramayu Jawa Barat)
Jatinangor, 21 September 2014


Heri Abrianto
NPM. 230210110050
12



Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ridwan Fatturochman
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Ilmu Kelautan
4 NPM 230210110026
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 27 April 1993
6 E-mail ridwan.fatturochman@gmail.com
7 Nomor HP 081322766771
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Mandiri 1
Cimahi
SMPN 1 Cimahi SMAN 1 Cimahi
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
1999-2005 2005-2008 2008-2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P dengan judul Transplantasi
Karang Terasering sebagai Upaya Merehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang
(Studi Kasus Perairan Pulau Biawak Indramayu Jawa Barat)


Jatinangor, 21 September 2014


Ridwan Fatturochman
NPM. 230210110026

13



Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ali Ridha
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Geologi
4 NPM 270110130134
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 19 oktober 1995
6 E-mail ali.ridha.rumhadi@gmail.com
7 Nomor HP 085759555022
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Cipinang
Melayu 03 Pagi
Jak.Timur
SMPN 13 Bandung SMAN 11
Bandung
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2001-2007 2007-2010 2010-2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P dengan judul Transplantasi
Karang Terasering sebagai Upaya Merehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang
(Studi Kasus Perairan Pulau Biawak Indramayu Jawa Barat)


Jatinangor, 21 September 2014





Ali Ridha
NPM. 270110130134

14



A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Resna Ajeng Andiani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Perikanan
4 NPM 230110130189
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 16 April 1996
6 E-mail resnaajengandiani@gmail.com
7 Nomor HP 082115915747
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Panyileukan 2 SMPN 13 Bandung SMAN 11
Bandung
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2001-2007 2007-2010 2010-2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P dengan judul Transplantasi
Karang Terasering sebagai Upaya Merehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang
(Studi Kasus Perairan Pulau Biawak Indramayu Jawa Barat)


Jatinangor, 21 September 2014





Resna Ajeng Andiani
NPM. 230110130189

15



Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Athena Dinanty
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Biologi
4 NPM 230210110026
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 8 Oktober 1993
6 E-mail athena.dinanty@yahoo.com
7 Nomor HP 081910383652
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Sd Negeri Merdeka
V/3 Bandung
SMPN 1 Bandung SMAN 9
Bandung
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
1999-2005 2005-2008 2008-2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P dengan judul Transplantasi
Karang Terasering sebagai Upaya Merehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang
(Studi Kasus Perairan Pulau Biawak Indramayu Jawa Barat)


Jatinangor, 21 September 2014

Athena Dinanty
NPM. 140410110067


16



A. Identitas
1 Nama Lengkap : Syawaludin Alisyahbana Harahap, S.Pi., MSc.
2 Jenis Kelamin : Laki-laki
3 Jabatan Funsional : Asisten Ahli
4 N I P : 19761023 200812 1 007
5 NIDN : 0023107608
6 Tempat/Tanggal Lahir : Pangkalan Brandan/23 Oktober 1976
7 E-mail : iwalhrp@yahoo.com
8 No. HP : 081380183431
9 Alamat Kantor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unpad
Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21, Jatinangor,
Bandung
10 Nomor Telepon/Fax : 022 87701519 / 022 87701518
11 Lulusan Yang Telah
Dihasilkan
: S-1 = 11 orang; S-2 = 0 orang; S-3 = 0 orang
12 Mata Kuliah Yang
Diampu
: 1. Pemetaan dan tata Ruang Lingkungan Pesisir dan
Laut
2. Penginderaan Jauh Kelautan
3. Sistem Informasi Geografis Perikanan
4. Widya Selam
5. Koralogi
6. Model dan Simulasi Ekosistem Pesisir dan Laut
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas Riau Institut Pertanian
Bogor
-
Bidang Ilmu Ilmu Kelautan Informasi
Teknologi untuk
Pengelolaan
Sumberdaya Alam
-
Tahun Masuk-Lulus 1995-2000 2002-2004 -
Judul
Skripsi/Tesis/Desertasi
Analisis Rekaman
Data Arus Di
Perairan Selat
Bulan dan Selat
Phillip Kepulauan
Riau
Coral Reefs
Change Detection
Using Remotely
Sensed Data: A
Case Study In
Bintan Beach
International
Resort Riau
Islands Indonesia
-
Nama
Pembimbing/Promotor
1. Ir. Musrifin
Galib, MSc.
2. Ir. Fauzi, MSi
1. Dr. Ir.
Vincentius P.
Siregar, DEA
2. Idung
Risdiyanto, S.
Si, MSc.
-
17




C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1. 2011 Joint Research DIKTI-LIPI Ekspedisi
Perairan Kendari
LIPI-DIKTI 800
2. 2011 Kajian Arus Pasang Surut di Pantai
Cirebon Dengan Manggunakan Model
Hidrodinamika.
LIDMUD
DIKTI
7
3. 2012 Biawak Island Expeditian and Research
(Biexre)
HIKOM
DIKTI
30
4. 2012 Identifikasi dan Inventarisasi Potensi
Taman Wisata Perairan (TWP) Kepulauan
Anambas
APBN Loka
KKPN
Pekanbaru
KKP
175
5. 2012 Kajian Hasil Tangkapan Dan Upaya
Penangkapan
Di Perairan Umum Waduk Cirata

DIPA BLU
FPIK
UNPAD
7
6. 2013 Aplikasi Penginderaan Jarak Jauh Untuk
Pendugaan Hotspot Tuna Sirip Kuning Di
Perairan Selatan Jawa Barat
DIPA
BOPTN
30
7. 2013 Kajian Sumberdaya Kelautan Pulau
Biawak dan Laut Sekitarnya Kabupaten
Indramayu Jawa Barat
DIPA
BOPTN
39,2
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1. 2012 Pemetaan Partisipatif Habitat Bertelur
Penyu Untuk Pengembangan Wisata di
Desa Cipatujah dan Sindangkerta
Kecamatan Cipatujah Kabupaten
Tasikmalaya
DIPA PNBP
UNPAD
5,865
2. 2013 Aksi Bersih Pantai Di Pulau Biawak
Indramayu
BOPTN 10
3. 2013 Pembibitan Mangrove Di Pulau Biawak
Kabupaten Indramayu Jawa Barat
BOPTN dan
Mandiri
8
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1. Pemanfaatan Data Citra Satelit
Untuk Pemetaan Ekosistem
Terumbu Karang
Akuatika. Fakultas
Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas
Padjadjaran
1 (2) tahun 2010
18



2. Aplikasi Sistem Informasi Geografis
(SIG) Untuk Zonasi Jalur
Penangkapan Ikan Di Perairan
Kalimantan Barat
Akuatika. Fakultas
Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas
Padjadjaran
3 (1) tahun 2012
3. Struktur Komunitas lkan Karang di
Perairan Kendari
Indonesian Journal
of Marine Science.
Universitas
Diponegoro
Semarang
17 (3) tahun 2012
4. Deteksi Perubahan Padang Lamun
Menggunakan teknologi
Penginderaan Jauh dan Kaitannya
Dengan Kemampuan Menyimpan
Karbon di Perairan Teluk Banten
Jurnal Kelautan dan
Perikanan. Fakultas
Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas
Padjadjaran
3 (3) tahun 2012
5. Hubungan Perubahan Garis Pantai
Terhadap Habitat Bertelur Penyu
Hijau (Chelonia Mydas) di Pantai
Pangumbahan Ujung Genteng
Kabupaten Sukabumi
Jurnal Kelautan dan
Perikanan. Fakultas
Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas
Padjadjaran
3 (3) tahun 2012
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1. Workshop Aplikasi
Penginderaan Jauh Untuk
Bidang Kelautan Dan
Pesisir
Penginderaan Jauh dan
Pemanfaatannya di Bidang
Kelautan dan Perikanan
Jatinangor,
17 Desember
2009
2. Seminar Akademik
Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Unpad
Deteksi Perubahan Terumbu
Karang Menggunakan Data
Penginderaan Jarak Jauh (Studi
Kasus di Bintan Beach
Internasional Resort, Pulau
Bintan, Kepulauan Riau
Jatinangor,
27 Januari
2010
3. Workshop Selam Iliah.
Scientific Dive
Experience. Lembaga.
Keprofesian Mahasiswa
Ilmu Kelautan (LK-
MAHAIKA) FPIK
UNPAD
Pengenalan SCUBA Diving Jatinangor,
29 Oktober
2011
4. Seminar Ilmiah Dies
Natalis Ke-7
Fakulatas Perikanan Dan
Ilmu Kelautan Unpad
Kondisi Terumbu Karang Di
Kawasan Taman Wisata
Perairan (Twp) Kepulauan
Anambas
Jatinangor, 9
Juli 2012
5. Farum Nasional
Pemulihan dan
Konservasi Sumberdaya
Kondisi Terumbu Karang Di
Lokasi Pencadangan Kawasan
Konservasi Perairan Nasional
Bandung, 8
Oktober 2013
19



Ikan IV (KKPN) Kabupaten Kepulauan
Anambas
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi.


Jatinangor, 25 September 2014
Pengusul,




Syawaludin Alisyahbana H, S.Pi., MSc.
NIP. 19761023 200812 1 007





20



Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Jangka Sorong 15 kali 1 unit 100.000 100.000
Roll Meter 15 kali 1 unit 80.000 80.000
Uji Lab Kualitas air 5 kali 1 paket 100.000 500.000
Uji Lab
Sedimentologi
5 kali 1 paket 100.000 500.000
Gergaji 1 kali 1 unit 10.000 10.000
SUB TOTAL (Rp) 1.190.000
2. Bahan Habis Pakai (Pembuatan meja tranplantasi 15 buah)
Material Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Semen 5 bulan 1 sak 70.000 70.000
Paralon inchi 5 bulan 40 meter 3.500 140.000
Pasir 5 bulan 50 kg 1.000 50.000
Paralon 1 inchi 5 bulan 12 meter 4.000 48.000
Jaring 5 bulan 9 x 1 meter 10.000 90.000
Tali Tambang 5 bulan 15 ikat 5.000 75.000
Sambungan Paralon L 5 bulan 60 unit 2.000 120.000
Sambungan Paralon T 5 bulan 60 unit 3.000 180.000
Sewa SCUBA set 5 bulan x 3
hari
2 unit 150.000 4.500.000
SUB TOTAL (Rp) 5.273.000
3. Perjalanan (Untuk survey lokasi dan penelitian)
Material Justifikasi
perjalanan
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Perjalanan ke
Indramayu
5 bulan 5 orang 100.000 2.500.000
Perjalanan ke Pulau
Biawak (sewa perahu
nelayan)
5 bulan x 3
hari
1 unit 200.000 3.000.000
SUB TOTAL (Rp) 5.500.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Administrasi - - - 100.000
Seminar - - - 200.000
Laporan - - - 100.000
21



SUB TOTAL (Rp) 400.000
Total (keseluruhan) 12.363.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/ NIM Program
Studi
Bidang Ilmu Alokasi
Waktu
(jam/mingg
u)
Uraian Tugas
1 Heri Abrianto/
230210110050
Ilmu
Kelautan
Konservasi
Terumbu
Karang
33 jam/
minggu
Mencari
referensi,
Mengambil
data,
Mengolah data
2 Ridwan
Fatturochman/
230210110026
Ilmu
Kelautan
Konservasi
Terumbu
Karang
29 jam/
minggu
Mengambil
data,
Mengolah data
3 Ali Ridha/
270110130134
Teknik
Geologi
Geologi Laut 24 jam/
minggu
Mengolah data
4 Resna Ajeng
Andiani/
230110110189
Perikanan Ikan Karang 29 jam/
minggu
Mencari
referensi,
Mengambil
data
5 Athena
Dinanty/
140410110067
Biologi Biologi Laut Mencari
referensi,
Mengolah data


22



Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Anda mungkin juga menyukai