Anda di halaman 1dari 7

Domestic Case Study 2018

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Pantai Parangtritis Sebagai Destinasi Ikonik


di Yogyakarta
Mirama Aji Pangestu
141198

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract: Indonesia is located in a region of abundant coral reefs known as the Coral Triangle as well as being
the country with the most volcanoes in the world. Some beaches are derived from fluvial sands and gravels,
others from cliff erosion. Coral reefs form white or yellow sanded beaches, while beach sediments derived from
volcanic rocks are typically black or grey. Sandy backshores are colonized by coastal vegetation, notably
Ipomoea pes-caprae and Spinifex littoreus, then coconut and casuarina trees.

Keywords : Parangtritis Beach ; Yogyakarta Indonesia; Java.

1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang penuh dengan kekayaan alam dan ragam budaya yang
belum tentu di miliki oleh negara lain di dalamnya [1]. kekayaan yang melimpah tersebut memiliki
potensi besar sebagai sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Melihat potensi
besar tersebut tentu saja hal ini menjadi sebuah kesempatan bagi para pelaku usaha untuk
menggerakan perekonomian salah satunya di sektor pariwisata [2,3].
Negara Indonesia bisa di bilang uggul di sektor pariwisatanya. Salah satu kegiatan wisata
yang unggul dan banyak di minati oleh wisatawan domestik maupun wisatawan asing yaitu wisata
berbasis alam. Wisata berbasis alam adalah kegiatan wisata yang memanfatkan alam sebagai sumber
objek utamanya. Pariwisata jenis ini berbeda dari minat minat khusus lain seperti wisata berbasis
kebudayaan [4,5].
Ada berbagai macam kegiatan wisata alam yang di miliki Indonesia salah satu contohnya
adalah wisata bahari. Kegiatan wisata bahari adalah kegiatan yang memanfaatkan laut sebagai
objeknya [6].
Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama
menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh
segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak
azasi manusia [7]. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara
berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya,
berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan
luar negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [8,9].
Cotohnya seperti Pantai Parangtritis yang terletak di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Sampai
saat ini Pantai Parangtritis masih menjadi salah satu icon pariwisata di kota Yogyaarta yang harus di
kunjungi wisatawan. Maka dari itu untuk membangun sebuah pariwisata yang berkelanjutan ada
beberapa unsur yang harus di perhatikan.
Tujuan penulisan jurnal Domestic Case Study sebagai berikut :
a. Memperbanyak wawasan dan pengetahuan mengenai destinasi wisata yang terdapat di
Indonesia terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Mengetahui perkembangan Pariwisata yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta.
c. Mengenal Pasar Beringharjo sebagai salah satu pasar tertua dan salah satu pusat wisata
belanja di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan jurnal ilmiah sebagai berikut :
a. Penulis dapat mengetahui perkembangan transportasi pada jaman dahulu hingga sekarang dan
penulis mendapatkan pembelajaran yamg efektif tentang transportasi.
b. Penulis dapat mengetahui lebih banyak dan lebih dalam tentang perkembangan pariwasata
terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta
c. Penulis dapat mengenal Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pasar Beringharjo dari berbagai
aspek. Seperti kekayaan alam yang ada dan segala macam pariwisata yang ada.
1) Cara memperoleh informasi dan materi
Dalam penulisan jurnal ini, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
a. Penulis mengunjungi secara langsung Pantai Parangtritis untuk melihat lebih jelas pada
tanggal 13 April 2017 [10].
b. Mengikuti seminar yang di selenggarakan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
(STIPRAM) di Jogja Expo Center (JEC)
c. Mencari informasi menggunakan media Internet.
2) Lokasi dan Jadwal Seminar
Hari & Tanggal : Senin, 13 Oktober 2015
Pukul : 08.00-12.00
Tempat : Jogja Expo Center (JEC)
Judul Seminar : “Synchronization of Tourism Destination
and Human Resources Development Toward the ASEAN Economic
Community (AEC) 2015” (Sinkronisasi Pengembangan Destinasi Pariwisata
dan SDM Pariwisata Menyongsong Era Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) 2015).
Pembicara : Bapak Azril Azahari
Bapak Prof. Dr. Aris Junaidi
2. Pembahasan
A.  Sejarah Pantai Parang Tritis
Pantai Parangtritis, adalah sebuah pantai di pesisir Samudra Hindia yang terletak kira-kira 27
kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta.Parangtritis merupakan objek wisata pantai yang cukup
terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Depok, Baron, Kukup, Krakal, dll.
Sebenarnya di wilayah pesisir selatan Jogja terdapat sekitar 13 obyek wisata pantai yang semuanya
memiliki pesona wisata. Namun entah mengapa Parangtritis yang menempati urutan pertama dalam
angka kunjungan wisata, dibanding pantai-pantai lainnya. Mungkin dikarenakan Parangtritis
mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak
yang besar juga adanya gunung – gunung pasir yang tinngi di sekitar pantai, dimana gunung pasir
tersebut biasa disebut gumuk.
Kepercayaan masyarakat setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan sendirinya
melahirkan pesona tersendiri sehingga mampu menyedot jumlah wisatawan lebih besar dibanding
pantai-pantai lainnya. Ada kepercayaan unik di Parangtritis. Boleh percaya boleh tidak bahwa
memakai pakaian berwarna hijau di Parangtritis bisa membawa petaka.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat warna hijau adalah warna kesukaan Nyi Roro
Kidul, sehingga dikhawatirkan yang memakai baju / kaos hijau akan diseret ombak ke laut karena
dikehendaki oleh sang penguasa laut selatan. Adapun kebenarannya, wallahu alam bishawab.
Nama Parangtritis bisa dibilang cukup menarik. Konon, ada seorang pelarian dari Kerajaan
Majapahit bernama Dipokusumo yang melakukan semedi di kawasan ini. Ketika sedang bersemedi, ia
melihat air yang menetes (tumaritis) dari celah-celah batu karang (parang). Kemudian ia memberi
nama daerah tersebut Parangtritis yang berarti air yang menetes dari batu.
Pantai Parangtritis diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari
Gunung Merapi, Keraton Jogja, dan Pantai Parangtritis itu sendiri. Masyarakat setempat meyakini
Pantai Parangtritis merupakan bagian dari daerah kekuasaan Ratu Selatan atau yang dikenal dengan
nama Nyai Roro Kidul. Menurut mereka, Nyai Roro Kidul menyukai warna hijau, oleh karena itu
wisatawan yang berkunjung ke Parangtritis disarankan tidak memakai baju berwarna hijau. Selain
sarat dengan kisah misteri Nyai Roro Kidul, Pantai Parangtritis juga dikisahkan sebagai tempat
bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah Panembahan Senopati
selesai menjalani pertapaan.
Selain terkenal sebagai tempat rekreasi, Parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak
pengunjung yang datang untuk bermeditasi. Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk melakukan
upacara Labuhan dari Keraton Jogjakarta.
B.  Keistimewaan Pantai Parang Tritis
Parangtritis adalah sebuah pantai yang landai dan mempesona dikombinasikan dengan bukit
berbatu, bukit pasir, dengan pasir berwarna hitam. Pantai Parangtritis yang cantik memiliki banyak
fenomena yang menarik, baik pemandangan alamnya maupun kisah supranaturalnya. Ombak
Parangtritis selalu membawa kayu dan bambu menuju darat yang mungkin berasal dari pantai lain di
dekatnya. Beberapa kayu diambil dan dibawa oleh penduduk setempat untuk kemudian digunakan di
rumah mereka sendiri. Pantai Parangtritis juga merupakan sebuah kawasan wisata yang sempurna
untuk menikmati matahari tenggelam (sunset) yang sangat romantis.
Komplek yang termasuk kawasan wisata Pantai Parangtritis meliputi: Pantai Parangtritis,
Pantai Parangkusumo, Pantai Depok, Dataran Tinggi Gembirowati, Petilasan Parangkusumo,
Pemandian Parangwedang, Makam Syeh Maulana Magribi, Makam Syeh Bela Belu, Makam Ki
Ageng Selohening, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok, dan Gumuk Pasir (barchan). Di
Parangkusumo terdapat kolam permandian air panas (belerang) yang diyakini dapat menyembuhkan
berbagai penyakit dalam. Kolam ini diketemukan dan dipelihara oleh Sultan Hamengku Buwono VII.
Adanya komplek kerajinan kerang, hotel bertaraf Internasional (Queen of South), serta penyewaan
paralayang, dokar wisata, kuda, dan motor ATV (All-terrain Vechile), juga para penjual jagung bakar
dan jajanan-jajanan tradisional lainnya di Parangtritis ikut menyemarakkan pariwisata di wilayah ini.
Dipantai Parangtritis juga dapat sedikit naik ke bukit kecil yang berada di sisi utara Pantai
Parangtritis. Di sana banyak tersedia warung-warung kecil yang menawarkan pemandangan pantai
yang menakjubkan dari atas bukit. Sambil menikmati sebutir kelapa muda dan jajanan ringan khas,
Juga dapat merasakan angin pantai yang kencang berhembus sambil menyaksikan pemandangan
sepanjang garis Pantai Parangtritis yang terlihat semua dari atas bukit tersebut. Jika menginginkan
medan yang lebih menantang dan bisa juga mengungjungi Bukit Parangndog, yang terletak di sebelah
timur Pantai Parangtritis, pada perbatasan antara Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul.
Di Bukit Parangndog ini, terdapat sebuah tempat yang dikhususkan untuk olahraga
paralayang dan gantole. Untuk mencapai kawasan tersebut medannya cukup berat dan menantang,
namun sesampainya di atas, semua akan terbayar lunas dengan pemandangan samudera luas tanpa
batas dan tak terhalang apapun, cocok sebagai tempat untuk menanti matahari tenggelam.
Selain itu, Disana juga akan disambut oleh warung sederhana dengan sapaan Ibu
penunggunya yang ramah. Di situ juga merupakan tempat parkir motor dan mobil. Dengan berjalan
kaki naik ke atas diantara bebatuan kapur, Anda akan mencapai tempat yang digunakan untuk take off
gantole.
C.  Lokasi dan fasilitas Pantai Parang Tritis
Kawasan wisata Pantai Parangtritis terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek,
Kabupaten Bantul, Jogjakarta, sekitar 27 km sebelah selatan Kota Jogjakarta dengan jalan yang relatif
datar sehingga sangat mudah dicapai. Dari arah Kota Yogyakarta terdapat dua jalur yang dapat dilalui
untuk mencapai kawasan ini. Jalur yang pertama adalah jalur lurus Jogjakarta – Jalan Parangtritis –
Kretek – Parangtritis. Jalur ini merupakan jalur utama yang biasa digunakan wisatawan maupun
masyarakat luas pada umumnya. Jalur yang kedua adalah jalur Jogjakarta – Imogiri – Siluk –
Parangtritis. Jalur ini memang lebih jauh namun menjanjikan panorama alam yang juga jauh lebih
indah dan menakjubkan. Sepanjang perjalanan naik turun bukit tersebut (jangan khawatir karena
jalannya sudah lebar dan beraspal halus) mata akan dimanjakan dengan areal persawahan yang luas
menghijau, sungai yang mengalir indah, serta deretan bukit karst.
Dari atas bukit, kita akan bisa menyaksikan pemandangan pohon-pohon yang menghijau dari
bukit-bukit di bawahnya. Udara dijamin sangat sejuk dan segar, terlebih jika Anda pergi pada waktu
pagi hari atau sore hari. Selain itu Anda juga akan melewati lokasi Makam Raja-Raja Imogiri.
Fasilitas di kawasan wisata ini sudah cukup lengkap. Di sekitar pantai, terdapat banyak sekali
hotel dan penginapan dengan berbagai range harga, termasuk hotel dan penginapan yang terletak di
atas bukit yang menawarkan pemandangan pantai yang sangat indah. Di sekitar kawasan pantai, Anda
juga bisa menemukan berbagai macam toko souvenir dan oleh-oleh khas Jogjakarta (Bantul), toko-
toko kelontong, dan warung-warung makan.
Khusus mengenai makanan, sebaiknya Kita tidak melewatkan wisata kuliner di Pantai Depok
yang menyediakan ikan dan makanan laut segar lainnya, langsung dibeli dan dimasak di tempat,
dengan pilihan bumbu masakan yang sangat lezat. Kita bisa membeli berbagai jenis ikan, udang,
cumi-cumi, atau kepiting di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok dan menyewa jasa masak (yang
sekaligus menyediakan tempat makan lesehan, nasi, sambal, lalapan, dan berbagai jenis minuman
termasuk kelapa muda segar) di warung-warung yang berjejer di sepanjang Pantai Depok. Menyantap
seafood segar dan fresh from the kitchen ditemani sebutir kelapa muda sambil menyaksikan
pemandangan laut sungguh merupakan pengalaman tak terlupakan. Dan jangan khawatir soal harga,
karena harga seafood segar dan mantap di Pantai Depok ini relatif murah dan terjangkau. Di Pantai
Depok juga terdapat pasar tradisional yang menjual berbagai macam jajanan khas pantai, seperti ikan
goreng, undur-undur goreng, peyek ikan , dan sebagainya. Tersedia juga di sini rujak (buah-buahan
segar dengan bumbu manis pedas) dengan harga yang sangat terjangkau.
Kawasan wisata Pantai Parangtritis juga menyediakan lahan parkir yang luas dan penyewaan
kamar mandi. Sedangkan di bibir pantai Anda bisa menyewa dokar (kereta kuda), motor ATV, kuda,
maupun paralayang yang sangat menantang adrenalin. Berfoto-foto di kawasan gumuk pasir membuat
Anda seolah-olah sedang berfoto-foto di gurun pasir di Afrika, tak heran tempat ini sering digunakan
untuk foto-foto prewedding. Disarankan Anda tidak berenang terlalu ke dalam, karena ombak Pantai
Parangtritis cukup berbahaya.    
Tiket masuk kawasan wisata Pantai Parangtritis (meliputi seluruh kompleks) adalah
Rp.3000,- per orang ditambah biaya asuransi sebesar Rp.250,- per orang. Sedangkan retribusi untuk
sepeda motor adalah Rp.500,-, mobil Rp.1000,-, dan bus pariwisata Rp.2000,-. Untuk menyewa kuda
atau dokar, Anda bisa membayar Rp.20.000,- untuk satu kali putaran bolak balik, dan untuk menyewa
mobil ATV tarifnya adalah sekitar Rp.50.000,- hingga Rp.100.000,- per setengah jam.
D.  Sunset di Parang Tritis
Ketika matahari sudah condong ke barat dan cuaca cerah, tibalah saatnya untuk bersenang-
senang. Meskipun pengunjung dilarang berenang, Pantai Parangtritis tidak kekurangan sarana untuk
having fun. Di pinggir pantai ada persewaan ATV (All-terrain Vechile), tarifnya sekitar Rp. 50.000 -
100.000 per setengah jam. Masukkan persneling-nya lalu lepas kopling sambil menarik gas.
Brrrrooom, motor segala medan beroda 4 ini akan melesat membawa Anda melintasi gundukan pasir
pantai.
ATV mungkin hanya cocok untuk mereka yang berjiwa petualang. Pilihan lain adalah bendi.
Menyusuri permukaan pasir yang mulus disapu ombak dengan kereta kuda beroda 2 ini tak kalah
menyenangkan. Bendi akan membawa kita ke ujung timur Pantai Parangtritis tempat gugusan karang
begitu indah sehingga sering dijadikan spot pemotretan foto pre-wedding. Senja yang remang-remang
dan bayangan matahari berwarna keemasan di permukaan air semakin membangkitkan suasana
romantis.
Pantai Parangtritis juga menawarkan kegembiraan bagi mereka yang berwisata bersama
keluarga. Bermain layang-layang bersama si kecil juga tak kalah menyenangkan. Angin laut yang
kencang sangat membantu membuat layang-layang terbang tinggi, bahkan bila Anda belum pernah
bermain layang-layang sekalipun.
E.  Keunikan Pantai Parangtritis
Pada tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Cina anda bisa melihat prosesi Upacara "Peh Cun"
di Parangtritis. Peh Cun berasal dari kata Peh = (Dayung) dan Cun =(Perahu), merupakan bentuk
syukur masyarakat Thionghoa kepada Tuhan. Perayaan ini untuk mengenang Khut Guan (Qi Yuan),
seorang patriot dan sekaligus menteri pada masa kerajaan yang dikenal loyalitasnya pada raja hingga
difitnah oleh rekannya dan memilih bunuh diri.
Perayaan Peh Cun sangat unik karena tidak diisi dengan atraksi mendayung perahu berhias
naga seperti di tempat lain. Tapi dengan atraksi telur berdiri. Atraksi ini dimulai pukul 11.00-12.00,
pada tengah hari, menurut kepercayaan, telur bisa berdiri tegak tanpa di sangga. Namun begitu
memasuki pukul 13.00, telur akan terjatuh dengan sendirinya dan tidak bisa didirikan lagi.
F.   Misteri Pantai Parangtritis
Parangtritis adalah sebuah tempat pariwisata berupa pantai pesisir Samudra Hindia yang
terletak kurang lebih 25 kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek
wisata yang cukup terkenal di yogyakarta, mempunyai keunikan pemandangan ombak yang besar dan
adanya gunung - gunung pasir di sekitar pantai. Parangtritis merupakan pantai yang landai, dengan
bukit berbatu, pesisir dan berpasir putih serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai.
Di kawasan ini wisatawan dapat berkeliling pantai menggunakan bendi dan kuda yang
disewakan dan dikemudikan oleh penduduk setempat. Selain terkenal sebagai tempat rekreasi,
parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung yang datang untuk bermeditasi.
Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk melakukan upacara Labuhan dari Kraton Yogyakarta.
Menjelang sore kita dapat menikmati suasana matahari terbenam (sunset) dan pada malam menjelang,
kedai-kedai bambu para penjaja makanan disekitar pantai mulai berjualan. Kita dapat menikmati
hangatnya wedang jahe dan jagung bakar dikeheningan malam pantai parangtritis. Kepercayaan
masyarakat setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan sendirinya melahirkan pesona
tersendiri. Hampir setiap malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon, para pengunjung maupun nelayan
setempat melakukan upacara ritual di pantai tersebut. Acara ritual diwarnai pelarungan sesajen dan
kembang warna-warni ke laut. Puncak acara ritual biasanya terjadi pada malam 1 Suro, diamna para
nelayan meminta keselamatan dan kemurahan rezeki dari penguasa bumi dan langit.
Penamaan Parangtritis memiliki sebuah cerita sejarah tersendiri. Konon, seseorang bernama
Dipokusumo yang merupakan pelarian dari Kerajaan Majapahit datang ke daerah ini beratus-ratus
tahun lalu untuk melakukan semedi. Ketika melihat tetesan-tetesan air yang mengalir dari celah batu
karang, ia pun menamai daerah ini menjadi parangtritis, dari kata parang (=batu) dan tumaritis
(=tetesan air). Sehingga, pantai tersebut diberi nama dengan sebutan Parangtritis. Pantai Parangtritis
merupakan pantai yang penuh mitos, diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang
terdiri dari Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta dan Parangtritis. Pantai ini juga diyakini sebagai
tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah selesai menjalani
pertapaan.
Dalam pertemuan itu, Senopati diingatkan agar tetap rendah hati sebagai penguasa meskipun
memiliki kesaktian. Labuhan yang merupakan tradisi tahunan Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat
digelar dalam waktu setahun sekali. Surakso yang juga merupakan juru kunci atau sesepuh di wilayah
Parangtritis mengatakan, labuhan merupakan tradisi yang digelar tiap tahun dan delapan tahunan
(sewindu) dalam penanggalan Jawa. Labuhan delapan tahunan digelar dengan melabuh sejumlah
pakaian milik Sri Sultan Hamengku Buwono, berupa jarik dan kemben yang ditaruh di atas empat
ancak (tempat sesaji terbuat dari bambu ukuran satu meter persegi).
G.  Ancaman Kerusakan Pantai Parangtritis
Pasona Pantai Parangtritis dengan gumuk pasirnya bukan tidak mungkin mengalami
kerusakan-kerusakan yang tak disadari oleh manusia dan bahkan oleh pemerintahpun jika tidak
mendapatkan perhatian yang serius.
Ancaman kerusakan itu antara lain 1) dilihat dari proses terjadinya material pasir itu berasal
dari Gunung Merapi yang dibawa aliran sungai Opak dan sungai Progo, sementara sekarang ini pasir
tersebut sudah dihadang oleh penambang pasir di sepanjang kedua sungai tersebut, sehingga pasokan
pasirnya berkurang atau bahkan “habis” sehingga pembentukan gumuk pasir akan terhenti. 2)
Pengambilan atau penambangan pasir pantai untuk keperluan “uruk” pondasi bangunan yang
dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 3) pemukiman atau tempat usaha oleh
masyarakat atau pendatang dengan dalih ekonomi. 4) dimungkinkan adanya rayuan pengusaha yang
akan membangun hotel, fasilitas lain yang menggunakan dalih pengembangan obyek wisata yang
muara akhirnya ke kemakmuran masyarakat. 5) polusi sampah plastik bekas botol minuman, bungkus
makanan dan sampah lain dari para pengunjung obyek wisata.
H.  Usaha Perlindungan Kawasan Pantai Parangtritis
Banyaknya ancaman terhadap kelestarian pantai ini mendorong kita untuk segera melakukan
perlindungan kelestarian alam Pantai Parangtritis. Upaya perlindungan dapat dilakukan dengan: 1)
Memberi sanksi yang tegas terhadap para penambang pasir liar yang ada di sepanjang kawasan Pantai
Parangtritis, 2) Memberi pengarahan dan penyuluhan akan pentingnya sand dunes tersebut bagi
ekosistem Pantai Parangtritis serta pentingnya konservasi lahan pantai, 3) Relokasi lapak pedagang
atau bangunan lain di sepanjang pantai ke tempat lain agar tidak mengganggu pemandangan
keindahan pantai, serta tidak merusak ekosistem pantai, 4) Tidak membuang sampah di pantai.
Sampah merupakan masalah pencemaran lingkungan hidup yang juga semakin serius.
Berbagai protokol telah disepakati untuk mencegah, mengatasi dan mengendalikan pencemaran
lingkungan, namun protokol sebagai kesepakatan politik tersebut tidaklah membawa hasil yang
memuaskan. Oleh karenanya, untuk meminimalisir adanya sampah yang berserakan di mana-mana,
perlu adanya penyediaan tempat sampah di kawasan pantai.
Kelestarian ekosistem pantai harus tetap dijaga. Pantai Parangtritis sebagai satu-satunya
pantai dengan keelokan sand dunes haruslah diberi perhatian lebih sebagai salah satu aset daerah
bahkan negara, yang juga sangat berguna untuk penahan abrasi secara alami. Perlu adanya kerjasama
dari masyarakat sekitar, serta pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk bersama-sama
melakukan perlindungan terhadap Pantai Parangtritis ini.

3. Penutup
A. Simpulan
Pantai Parang Tritis adalah sebuah pantai  yang terletak di kota Yogyakarta. Pantai ini
merupakan pantai yang paling terkenal di Yogyakarta karena memiliki banyak keistimewaan, salah
satunya adalah pemandangan alamnya sangat indah. Di pantai Parang Tritis kita dapat menikmati
sunset dan ombak yang begitu besar. Pantai Parangtritis sangat bagus untuk dijadikan obyek wisata
budaya yang mendatangkan devisa bagi Negara Indonesia.
B. Saran
Pantai Parang Tritis sudah menjadi obyek wista tujuan para wisatawan dalam negeri maupun
wistawan manca negara karena keistemewaan yang dimiliki. Namun menurut saya obyek wista Pantai
Parangtritis ini akan dapat lebih berkembang dan dikenal banyak orang apabila kita mengadakan
pengenalan kepada masyarakat luas secara terperinci mengenai pantai tsb. serta kelebihan-kelebihan
yang dimiliki dibandingkan dengan pantai lainnya. Disamping itu kebersihan disekitar pantai
Parangtritis harus selalu dijaga agar tidak menimbulkan sampah yang menumpuk disepanjang pantai
dan harus dibersihkan setiap saat.

References
[1] Vitrianto, P. N., & Prayitno, I. B. (2012). Kualitas Kawasan Pantai Depok, Gumuk
Pasir Barchan, Pantai Parangkusumo Dan Pantai Parangtritis Berdasarkan
Parameter Geowisata (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah
Mada).
[2] SETYANINGSIH, Z., & Arch, M. (2013). PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN
TERHADAP CITRA DESTINASI PARIWISATA Kasus: Jl. Malioboro dan Jl. Ahmad Yani,
Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
[3] Haruna, K., Akmar Ismail, M., Suhendroyono, S., Damiasih, D., Pierewan, A. C., Chiroma, H., &
Herawan, T. (2017). Context-Aware Recommender System: A Review of Recent Developmental
Process and Future Research Direction. Applied Sciences, 7(12), 1211.
[4] Suhendroyono, S., & Novitasari, R. (2016). Pengelolaan Wisata Alam Watu Payung sebagai Ikon
Wisata Berbasis Budaya di Gunungkidul Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 10(1), 43-50
[5] Isdarmanto, I. (2018). ANALISIS POTENSI PANTAI GLAGAH SEBAGAI EKOWISATA
UNGGULAN DI KABUPATEN KULON PROGO. Jurnal Kepariwisataan, 12(2), 1-12
[6] Rif'an, A. A. (2018). Daya Tarik Wisata Pantai Wediombo Sebagai Alternatif Wisata Bahari Di Daerah
Istimewa Yogyakarta. JURNAL GEOGRAFI, 10(1), 63-73
[7] Isdarmanto, I. (2018). ANALISIS POTENSI PANTAI GLAGAH SEBAGAI EKOWISATA
UNGGULAN DI KABUPATEN KULON PROGO. Jurnal Kepariwisataan, 12(2), 1-12
[8] Irawati, N. (2015). Performa Wisata Agro Bahari Pantai Glagah Kulonprogo. Jurnal
Kepariwisataan, 9(2), 77-88
[9] Data dari seminar Alam pengganti Domestic Case Study, yang diselenggarakan di bumi perkemahan
kaliurang. Pada tanggal 12-14 Januari 2018 dengan tema seminar : “RESPONSIBLE TOURISM:
Pariwisata Berbasis Lingkungan”
[10] Data-data diperoleh dari survey penulis ke Pantai Parangtritis , pada tanggal 13 April 2017.
Lampiran

(SURVEY DI PARANGTRITIS)

Anda mungkin juga menyukai