Anda di halaman 1dari 17

JURNAL KEBUDAYAAN INDONESIA

KEBUDAYAAN INDONESIA ZAMAN PRASEJARAH SEBAGAI DAYA TARIK


WISATA

Penulis :

Anggita Riska Putri Sumidi

20/456912/SV/17359

Dosen Pengampu :

Fatkhurrohman, S.IP., M.Si., C.H.E

SEKOLAH VOKASI

PROGRAM STUDI BISNIS PERJALANAN WISATA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2022

1
ABSTRAK

KEBUDAYAAN INDONESIA ZAMAN PRASEJARAH SEBAGAI DAYA TARIK


WISATA

Oleh

Anggita Riska Putri Sumidi

Jurnal ini ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan dan memperlihatkan kepada masyarakat
bahwa sebenarnya warisan kebudayaan sangat beragam salah satunya adalah dari zaman
prasejarah. Peninggalan kebudayaan tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi suatu
wilayah yang memiliki potensi. Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah
memanfaatkan literature yang tersedia di berbagai platform online. Platform online
menyediakan informasi yang sangat lengkap sehingga dapat membantu dalam penyelesaian
kepenulisan jurnal ini.

Hasil dari studi literature ini adalah untuk mengetahui bahwa kebudayaan saman prasejarah
sangat beragam dan dapat menjadi daya tarik wisata. Daya tarik wisata ini masuk kedalam
cultural tourism atau wisata kebudayaan. Setelah mengetahui ini, kita dapat lebih
memperhatikan bahwa sebenarnya kebudayaan Indonesia sangatlah beragam. Tidak hanya
sekedar mendengar sejarah namun, masyarakat dapat melihat bukti nyata bahwa zaman
prasejarah itu nyata adanya.

Kata kunci : zaman prasejarah, cultural tourism, daya tarik wisata.

2
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di Indonesia.
Berdasarkan data Direktoral Jenderal Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri
yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik, bahwa Indonesia memiliki 17.504 pulau di
Indonesia yang tersebar di 32 provinsi (sebelum pemekaran Kalimantan Utara dan
Sulawesi Barat). Namun, sebagian besar masyarakat masih belum mengetahui berapa
pulau yang dimiliki Indonesia. Provinsi yang dimiliki pulau terbanyak adalah
Kepulauan Riau dengan jumlah 2.408 pulau. Lalu diikuti Papua Barat dengan 1.945
pulau di urutan kedua dan Maluku Utara dengan 1.474 pulau di posisi ketiga. Sementara
provinsi yang paling sedikit memiliki pulau adalah Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan 19 pulau dan Jambi 19 pulau. Adapun luas wilayah Indonesia mencapai 1,91juta
km persegi yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Sedangkan jumlah penduduk
diperkirakan mencapai 265 juta jiwa.
Pariwisata kini telah menjadi kebutuhan global. Perkembangan globalisme yang
semakin pesat sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri, termasuk industri
pariwisata. Saat ini industri pariwisata merupakan bagian dari salah satu penghasil
devisa bagi negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Indonesia
merupakan salah satu negara tujuan wisata didunia, hal ini dikarenakan selain letaknya
yang strategis dan wilayahnya yang sangat luas, Indonesia memiliki daerah-daerah
tujuan wisata yang mempunyai atraksi wisata yang berbeda –beda di setiap daerahnya.
Sebagai salah satu negara yang mempunyai potensi wisata yang cukup besar, Indonesia
berpeluang untuk meningkatkan pendapatan negara dan pertumbuhan ekonomi melalui
sektor pariwisata. Indonesia merupakan negara Kepulauan yang kaya akan kekayaan
alam seperti flora dan fauna serta keanekaragaman seni budaya yang merupakan potensi
wisata yang dapat dijadikan destinasi wisata unggulan yang menarik investor dan
wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

2. Rumusan Masalah
a. Apa Saja Jenis Wisata Yang Ada Di Indonesia?
b. Apa Kebudayaan Indonesia Zaman Prasejarah Sebagai Daya Tarik Wisata?

3
c. Bagaimana Museum Sonobudoyo Sebagai Daya Tarik Zaman Prasejarah?

3. Tujuan
a. Untuk mengetahui Jenis Wisata Yang Ada Di Indonesia.
b. Untuk mengetahui Kebudayaan Indonesia Zaman Prasejarah Sebagai Daya
Tarik Wisata.
c. Untuk mengetahui Museum Sonobudoyo Sebagai Salah Satu Daya Tarik Zaman
Prasejarah.

B. METODE PENELITIAN
Penulisan karya ini memanfaatkan media informasi yang tersedia di berbagai media
online. Memanfaatkan media online tersebut dengan baik akan mendapatkan informasi
yang maksimal. Banyaknya sumber yang ada sangat membantu suksesnya penelitian
ini. Seperti yang kita semua ketahui bahwa banyak sekali masyarakat yang sudah
pandai memanfaatkan media dengan baik sehingga mereka juga menyediakan sumber
yang akurat.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


I. Wisata Yang Ada Di Indonesia

Masih ditemukan banyak sumber daya alam, budaya, kuliner dan pesona alam di
berbagai daerah di Indonesia yang masih belum terkelola dengan baik bahkan masih belum
diketahui oleh banyak orang dengan solusi pemerintah dibantu warga sekitar daerah yang
bersangkutan bersatu untuk mengembangkan potensi tersebut sehingga pendapatan dari
sektor pariwisata demi mengangkat jumlah devisa negara berjalan dengan baik.

Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Pariwisata


adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung fasilitas serta layanan yang
disediakan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan
pengusaha. Peranan pariwisata sendiri yaitu sektor yang bisa menunjang kemajuan suatu

4
daerah, terutama dengan adanya peraturan mengenai otonomi daerah. Kebijakan ini
diberlakukan atas dasar masyarakat daerah yang memiliki modal yang dapat diandalkan
untuk kemajuan daerahnya, salah satunya dengan kegiatan pariwisata. Ada beberapa
macam wisata yang dapat dijadikan sumber devisa Negara, antara lain:

1. Wisata Budaya
Indonesia terdiri dari 1.128 suku bangsa. Keberagaman suku bangsa tersebut
mengakibatkan keberagaman hasil budaya seperti jenis tarian, alat musik, jenis
makanan, dan adat istiadat di Indonesia. Ada beberapa pagelaran tari yang terkenal
di dunia internasional misalnya Sendratari Ramayana yang menceritakan kisah
perjalanan Rama dan Shinta, Tari Kecak yang berasal dari Pulau Bali, Reyog
Ponorogo, dan berbagai macam kesenian tari yang telah mendunia.
2. Wisata Sejarah
Sejarah kebudayaan Indonesia dari zaman prasejarah hingga periode
kemerdekaan dapat ditemukan di seluruh museum yang ada di Indonesia. Terdapat
Banyak museum seperti Museum Perjuangan, Senobudoyo, Museum Kraton,
candicandi, Terutama Candi yang masuk ke dalam keajaiban dunia yaitu Candi
Borobudur, yang terdapat di Magelang, Jawa Tengah.
3. Wisata Alam
Wisata alam yang terdapat di tanah air ini terbagi menjadi wisata flora dan
fauna. Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan 130 diantaranya
termasuk gunung api aktif. Salah satu lokasi pegunungan yang terkenal hingga ke
mancanegara dengan panorama yang sangat indah yang sangat terkenal untuk
menjumpai matahari terbit maupun menunggangan kuda adalah Gunung Bromo
yang berada di Provinsi Jawa Timur.
Tidak hanya itu, Indonesia memiliki kawasan terumbu karang terkaya di
dunia dengan lebih dari 18% terumbu karang dunia. Raja Ampat, Papua Barat
merupakan tanaman laut terbesar di Indonesia yang memiliki beraneka ragam biota
laut dan dikenal sebagai lokasi selam scuba yang baik karena memiliki daya
pandang yang mencapai 30 meter pada siang hari. Keanekaragaman fauna juga

5
dapat dijumpai misalnya, di Ujung kulon, Pulau Komodo, dan kebun binatang
lainnya yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.
4. Wisata Belanja
Wisata belanja di Indonesia terbagi menjadi dua jenis yaitu wisata belanja
tradisional yang metode transaksinya melalui proses tawar-menawar antara pembeli
dengan penjual seperti di Pasar Sukowati yang berada di Bali, Pasar Beringharjo
yang berada di Malioboro, Yogyakarta dan pasar wisata tradisional lainnya.
Sedangkan pasar wisata tradisional yang fenomenal sampai saat ini yaitu bernama
Krisna yang berada di Pulau Bali. Tidak hanya itu saja, di kawasa jalan Malioboro,
Yogyakarta, terdapat banyak penjual karya seni ataupun oleh-oleh disekitaran
pinggir jalan. Hal tersebut sangat membantu perekonomian warga setempat dan
juga menambah pemasukan pemerintah daerah atau pemerintah setempat.
5. Wisata Keagamaan
Wisata keagamaan juga menjadi salah satu objek wisata yang sampai saat ini
masih eksis di tanah air, salah satunya adalah banyak ditemukan masjid yang
merupakan akulturasi kebudayaan antara hindu-buddha-Jawa-Cina dengan agama
Islam seperti tang terlihat pada masjid Agung Demak, Masjid Menara Kudus, dan
yang tersebar di berbagai daerah di Indonseia yaitu Masjid Cheng Ho. Selain Islam,
sejarah mencatat bahwa Indonesia pernah dipengaruhi kehidupan spiritual oleh
agama Hindu dan Buddha dengan ditunjukkan adanya peninggalan sejarah seperti
candi dan prasasti. Jejak peninggalan agama Buddha terbesar dalam sejarah adalah
Candi Borobudur yang masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO pada
tahun 1991 yang terletak di Magelang.
II. Kebudayaan Indonesia Zaman Prasejarah Sebagai Daya Tarik Wisata

Kementerian Pariwisata memiliki rencana strategis untuk pembangunan pariwisata


di Indonesia. Rencana strategis Kementerian Pariwisata tahun 2015-2019 ini disusun
mengacu pada usulan rencana jangka menengah yang disusun Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, serta rencana jangka menengah Nasional, yang sebagaimana tertuang
dalam NAWA CITA. Sebagai industri jasa, sektor pariwisata telah memberikan kontribusi

6
dan peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, pengembangan wilayah maupun
peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kontribusi dalam menyumbangkan devisa,
kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penciptaan lapangan kerja, disamping
peran sosial, budaya, dan lingkungan dalam pelestarian subner daya alam dan budaya.

Pariwisata Indonesia diharapkan dapat terus diperkuat dan dikembangkan menjadi


sektor strategis dan pilar pembangunan perekonomian nasional serta akan dapat mencapai
target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta dan pergerakan wisatawan
nusantara sebesar 275 juta perjalanan pada tahun 2019 mendatang. Pada APBN 2020
jumlah alokasi dana tambahan untuk percepatan pembangunannya sebesar Rp 6,9triliun.
Dana sebesar itu diharapkan mampu mempercepat pengerjaan proyek utilitas dasar dan
infrastruktur di lima destinasi super prioritas.
Kementerian Pariwisata menargetkan pembangunan seluruh utilitas dasar dan
infrastruktur pendukung di lima destinasi wisata super prioritas bisa tuntas sepenuhnya
sesegera mungkin lantaran pemerintah telah mengucurkan anggaran tambahan tersebut.
Lima destinasi wisata yang dimaksud yakni Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di
Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara
Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara. Sebagai sektor unggulan, pariwisata
Indonesia menargetkan bisa meraup devisa hingga 17,6 miliar dollar AS dan menjaring 20
juta wisman hingga akhir tahun 2019.

Sebagai upaya dalam merealisasikan target tersebut, yang dilakukan pemerintah


menetapkan 6 langkah strategis yang disepakati dalam rapat koordinasi pemerintah pusat
dan daerah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BI di Gedung BI, Jakarta. Adapun 6
langkah strategis tersebut terkait 3A (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas) dan 2P (Promosi
dan Pelaku usaha):

1. Mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur.


Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendukung
peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
2. Mendorong pengembangan atraksi wisata.

7
Perkembangan atraksi antara lain, di wilayah perbatasan atau crossborder
tourism dengan menggelar berbagai macam atraksi budaya yang bermacam secara
periodik. Tidak hanya itu, pemerintah dibantu dengan dinas setempat beserta warga
di daerah lokasi pariwisata tersebut mendirikan pertunjukan seperti di Danau Toba,
Labuan Bajo, dan dewstinasi wisata alam yang terdapat di berbagai daerah di
Indonesia supaya memiliki daya tarik sendiri selain keindahan dan kekayaan alam
yang dimilikinya saja.
3. Meningkatkan kualitas amenitas.
Peningkatan ini dilakukan melalui upaya percepatan pembebasan lahan
untuk pengembangan amenitas di destinasi prioritas yakni, Danau Toba dan Candi
Borobudur. Selain itu akan dilakukan juga penyelenggaraan program Indonesia
Bersih untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di berbagai daerah
destinasi wisata di Indonesia. Feedback dari program ini adalah memberi efek
jumlah wisatawan semakin meningkat.
4. Memperkuat promosi wisata.
Langkah ini dapat dilakukan melalui promosi digital (marketplace),
pengembangan paket wisata, perluasan paket promo wisata (hot deals) di sejumlah
destinasi wisata terutama destinasi wisata alam yang masih belum dijamah oleh
wisatawan domestik maupun mancanegara.
5. Mendorong investasi.
Langkah ini yakni mendorong investasi dan pemilihan dalam pengembangan
destinasi, serta peningkatan SDM pariwisata, perbaikan dukungan data dan
informasi, antara lain penerbitan publikasi standardisasi kegiatan usaha dan
klasifikasi pengeluaran wisman.
6. Menyusun standar prosedur manajemen pariwisata.
Langkah ini dibuat untuk mengantisipasi dan membuat solusi bersama
apabila terjadi bencana di sejumlah daerah sehingga pemulihan bisa lebih cepat
disamping antisipasi yang lebih baik. Potensi sumber daya alam ini tentu saja
didukung oleh elemen manusia yang berada didalamnya, dengan begitu peningkatan
kualitas pariwisata juga bisa ditinjau dari segi bagaimana masyarakat dapat

8
menunjukkan kepribadian Indonesia yang baik seperti ditingkatkannya kualitas
sekolah akademi kepariwisataan, manajemen perhotelan, adanya pelatihan
pengelolaan sektor kepariwisataan dengan baik. Selain itu adanya penambahan
pintu masuk kedatang warga asing ke dalam negeri melalui titik kedatangan yang
merata. Ditinjau dari data yang tertera pada tabel dibawah yang menunjukkan titik
kedatangan para wisman masih belum merata.

III. Museum Sonobudoyo Sebagai Daya Tarik Zaman Prasejarah


Museum Sonobudoyo Yogyakarta merupakan museum yang bernilai sejarah dan
bernilai pendidikan. Museum Sonobudoyo banyak menyimpan benda-benda bersejarah
yang terdapat di setiap ruanganya, dan juga termasuk museum terlengkap kedua setelah
Museum Nasional Jakarta. Museum Sonobudoyo didirikan oleh sebuah yayasan
kebudayaan Jawa dan Bali pada tahun 1919 dengan nama: Java Institut. Tahun 1924 dalam
konggresnya Java Institut memutuskan rencana mendirikan sebuah museum Jawa dan Bali
yang kemudian diberi nama “Sono Budoyo”. Tahun 1931 dibentuk panitia Tn. Karsten,
P.H.W, Sitsun, dan S. Kopenbreg. Tahun 1934 bangunan museum mulai didirikan diatas
tanah bekas sekatan (rumah kepanduan) hadiah Ng. D.S.D.I.S Kangjeng Sultan
Hamengkubuwono VIII, dengan senkalan candra “buta ngrasa esthining lata” (tahun 1865
Jw atau 1934 M).

Pada 6 November 1935 Museum Sonobudoyo diresmikan oleh Ng. D.S.D.I.S


Kanjeng Sultan Hamengkubuwono VIII atas permintaan ketua “ Java Institute” Hoesein
Djajadiningrat. Tahun 1939 Museum Sonobudoyo menyelenggarakan sekolah kerajinan
seni ukir (kunstambacht School). Tahun 1940 Museum Sonobudoyo dilengkapi dengan
pendopo kesenian yang diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubowono IX. Pada masa
kependudukan Jepang Museum Sonobudoyo dikelola oleh pemerintah kependudukan
Jepang. Tahun 1945 setelah Proklamasi Kemerdekaan Museum Sonobudoyo dikelola oleh
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak tahun 1974 dikelola oleh Departemen P &

9
K hingga sekarang. Berdasarkan surat keputusan Menteri P & K No. 093/0/1979 tanggal 28
Mei 1979 Museum Sonobudoyo ditetapkan sebagai Museum Negeri Provinsi.

Di Tahun 2001 Museum Negeri Sonobudoyo bergabung dengan Dinas Kebudayaan


dan Pariwisata Provinsi DIY, kemudia Museum Negeri Sonobudoyo sebagai Unit
Pelaksana Teknis Dinas di lingkungan Dinas Kebudayaan DIY dari tahun 2004 sampai
sekarang. Adapun jadwal buka obyek wisata budaya Museum Sonobudoyo yaitu setiap hari
Selasa sampai Jumat jam 07.30 s/d 14.00 WIB dengan tarif tiket dewasa Rp 3000,-/orang,
Rp 2500,-/orang (anak-anak) dan wisatawan asing Rp 5.000,-/orang. Salah satu daya tarik
dari obyek wisata budaya Museum Sonobudoyo yaitu adanya pagelaran wayang kulit yang
disajikan secara ringkas dari jam 20.00 s/d 22.00 WIB pada hari kerja, untuk biaya tiket
pada turis asing maupun domestik yaitu hanya Rp 20.000,-/orang.

1. Gambaran Umum Museum Sonobudoyo


Museum Sonobudoyo adalah museum sejarah dan kebudayaan dari Jawa,
termasuk arsitekturnya yang berasal dari kebudayaan arsitektur klasik di Jawa.
Museum ini menyimpan koleksi mengenai sejarah dan kebudayaan Jawa yang
paling lengkap di Indonesia setalah museum Nasional Republik Indonesia di
Jakarta. Selain peti kubur batu dan replika tengkorak manusia homosapien dan
moko alat pemanggil hujan, museum ini juga menampilkan bermacam-macam
bentuk dan jenis wayang, senjata kuno, bermacammacam topeng dan lain-lain.
Selain Museum Sonobudoyo Unit I juga ada Museum Sonobudoyo Unit II,
merupakan bagian dari Museum Sonobudoyo Unit I, bertempat di Ndalem
Condrokiranan di wilayah Wijilan, sisi timur Alun-alun utara. Museum Sonobudoyo
Unit II ini menyimpan berbagai koleksi menarik berupa hasil kebudayaan khas
Provinsi DIY. Bangunan museum ini awalnya merupakan tempat tinggal Adipati
Anom Kanjeng Sultan Hamengkubuwono III. Suasana khas jawa terlihat jelas dari
bentuk museum, dari cepuri yang beratapkan limasan berstruktur semi tinaduh,
goyo, dan bandogo. Regol berbentuk lak badar menjadi symbol keterbukaan
Museum Sonobudoyo Unit II dalam menyambut kedatangan tamu. Museum

10
Sonobudoyo dibagi menjadi II Unit karena sudah menjadi kebijakan Internal dan
diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada tanggal 6 November 1935.
2. Daya Tarik Museum Sonobudoyo
Daya tarik adalah segala sesuatu yang terdapat didaerah tujuan wisata yang
merupakan sesuatu hal yang menarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke
suatu tempat daerah tujuan wisata, daya tarik tersebut diantaranya : Pertama adalah
bendabenda yang tersedia dan terdapat didalam alam semesta, seperti iklim, bentuk
tanah dan pemandangan, hutan belukar, fauna dan flora, gunung, pusat kesehatan.
Kedua adalah hasil ciptaan manusia, seperti benda-benda bersejarah, monumen
festival, pameran dan museum. Ketiga adalah tata cara hidup masyarakat, seperti
upacara pembakaran mayat, upacara sekaten, upacara khitanan.
Museum Sonobudoyo berfungsi sebagai tempat untuk mengumpulkan,
melestarikan, dan membina warisan budaya (Jawa) yang selanjutnya disajikan
secara umum. Dalam perkembangannya kemudiaan dimanfaatkan sebagai obyek
penelitian, obyek penikmat seni sekaligus obyek wisata. Pengumpul koleksi dari
periode awal sampai saat ini dilakuka sesuai kondisi keperluan dan kemampuan
dana yang tersedia. Pelestarian dilakukan dengan cara perawatan, dokumentasi,
sarasehan, diskusi, seminar yang berkaitan dengan koleksi. Museum Sonobudoyo
juga menjadi tempat pembelajaran bagi wisatawan yang berkunjung ke museum.,
karena Museum Sonobudoyo merupakan media pembelajaran tentang sejarah dan
kebudayaan masyarakat Jawa, ini terbukti karena mayoritas pengunjung Museum
Sonobudoyo adalah rombongan dari siswa-siswi sekolah maupun mahasiswa yang
sedang melakukan penelitian.
Di samping itu, tidak hanya wisatawan domestik saja yang berkunjung ke
Museum Sonobudoyo tetapi wisatawan mancanegara juga banyak yang berkunjung,
tidak hanya sekedar melihat-lihat isi koleksi Museum Sonobudoyo, tetapi wisatwan
mancanegara juga sangat tertarik pada atraksi wayang kulit yang diselenggarakan
pada malam hari pukul 20.00 s/d 22.00 WIB dengan harga tiket Rp 20.000,-/orang.
Pertunjukan wayang kulit ini merupakan salah satu daya tarik utama obyek wisata
budaya Museum Sonobudoyo. Pertunjukan wayang ini menggambarkan cerita

11
sejarah dan nilai-nilai budaya Yogyakarta yang sangat kental. Wisatawan yang
sering menyaksikan acara pagelaran wayang kulit di Museum Sonobudoyo yaitu
ialah para wisatawan mancanegara, mereka sangat antusias menyaksikan
penampilan wayang kulit dan sangat memperhatikan mulai acara dimulai sampai
selesai walaupun merka tidak mengerti bahasa dhalang yang memainkan wayang,
tetapi wisatawan mancanegara tetap menyaksikan pertunjukan wayang hingga
selesai.
Di Museum Sonobudoyo pengunjung tidak hanya sekedar melihat-lihat isi
museum, pegunjung juga dapat mempelajari isi museum dengan cara membaca
petunjuk penjelasan pada setiap koleksi museum atau dapat menggunakan jasa
guide Museum Sonobudoyo. Adapun koleksi-koleksi yag ada di Museum
Sonobudoyo I dipamerkan di sebelas ruangan yaitu :
a. Ruang Pengenalan
Daya tarik ruang pengenalan yaitu Pastren (Seperangkat ritual Dewi
Sri pada saat panen), Lambang Kerajaan Yogyakarta dan lambang Kerajaan
Solo, Genta perunggu berlapis perak (kelengkapan upacara agama Budha).
Terdapat sedikit koleksi yang mewakili disetiap ruang Museum
Sonobudoyo. Ruang Pengenalan merupakan ruang yang memperkenalkan
kepada wisatwan seluruh koleksi disetiap ruanganya. Daya tarik ruangan
pengenalan selain wisatawan melihat sedikit koleksi yang mewakili disetiap
ruang museum, biasanya wisatawan melempar uang recehan. Menurut
kepercayaam. Wisatawam yang melempar uang recehan ke piring
seperangakat alat ritual, maka dipercaya akan diberi rejeki yang berlimpah
dari sang kuasa.
b. Ruang Prasejarah
Daya Tarik Prasejarah yaitu : Dua jenis logam yaitu perunggu dan
besi, terdapat teknik pembuatan gerabah sederhana, Kendi yang bersal dari
situs Gunung Wingko, Replika tengkorak dan manusia purba. Ruang
prasejarah merupakan ruang kedua Museum Sonobudoyo I, ruang ini

12
memiliki daya tarik yaitu wisatawan bisa melihatlihat dan menambah ilmu
baru tentang :
1) Jenis-jenis logam yaitu perunggu
2) Teknik pembuatan gerabah sederhana.
3) Kendi yang berasal dari situs Gunung Wingko, yang terbuat dari
tanah liat dan pembakarannya melalui tungku terbuka.
4) Replika tengkorak dan manusia purba berbahan Fiberglass.
c. Ruang Klasik Daya tarik ruang klasik yaitu : Patung Kepala Dewa (Dewa
Tara) lambang Dewa Budha, terdapat macam prasasti, Artifact panteon
agama Budha, Artifact Panteheon Hindu, berbagai perlatan upacara,
kesenian pada masa klasik, sistem pengetahuan yang dikenal secara
universal pada masa klasik, jenis mata uang, sistem bahasa pada masa klasik
menggunakan bermacam-macam bahasa dan huruf, antara lain hurud Arab,
Bahasa Jawa dengan huru Arab, dan bahasa Melayu dan huruf Arab.

d. Ruang Batik
Daya tarik ruang batik ; terdapat perlatan membantik, terdapat cap
batik, terdapat kain batik. Ruang Batik merupakan ruang keemapat Museum
Sonobudoyo I, ruang ini memiliki daya tarik yaitu wisatawan bisa melihat –
lihat dan memperoleh ilmu baru tentang : beberapa peralatan membatik,
beberapa cap batik, dan beberapa kain batik.
e. Ruang Wayang
Ruang wayang di Museum Sonobudoyo memiliki daya tarik akan
kebudayaan Jawa Klasik khususnya kebudayaan DIY seperti terdapat,
Koleksi wayang Gedhog Solo, Koleksi Wayang Sadat, koleksi wayang Kulit
Purwa Yogyakarta, Koleksi Wayang Wahyu, Koleksi Wayang Kancil,
Koleksi Wayang Klitik, Wayang Golek Menak Yogyakarta, Wayang Golek
Purwa Pasundan, Wayang Dapura. Ruang Wayang merupakan ruang kelima
Museum Sonobudoyo I
f. Ruang Topeng

13
Ruang Topeng Museum Sonobudoyo memiliki daya tarik yaitu
adanya Topeng Figur Manusia, Topeng Bali cerita Ramayana, terdapat
openg cerita Mahabarata, terdapat berbagai macam topeng Barong, terdapat
topeng Yogyakarta cerita Panji, terdapat Topeng Sabrangan Jawa Timur
(Madura).
g. Ruang Jawa Tengah
Daya tarik Ruang Jateng yaitu terdapat koleksi miniature rumah adat
Jawa, terdapat Candi Borobudur, terdapat miniatur tandu dan slanggan,
terdapat berbagai bentuk senjata tombak bertangkai panjang, terdapat
lukisan Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Pakubuwono X. terdapat
seperangkat meja dan kursi dari Jepara, Gebyog Patang Aring. terdapat
berbagai macam keris.
h. Ruang Kuningan
Ruang kedelapan Museum Sonobudoyo yaitu Ruang Kuningan yang
didalamnya memilki penyimpanan barang erat kaitanya dengan budaya,
seperti kendi kuningan dan ceret, blencong, Bokor Pakinangan dan Kecohan.
i. Ruang Bali
Daya tarik Ruang Bali yaitu terdapat Bale Gede/Bale Banjar, ruang ini
merupakan ruang untuk tempat bermusyawarah, tetapi ruang ini jarang
dipakai, hanya sebagai ruang kosong bernuansa Bali. Daya tarik di Ruang
Bali biasanya ruang ini menjadi tempat favorit wisatawan untuk berfoto-
foto. Bale Gede juga terdapat patung laki-laki dan perempuan, patung laki-
laki mempunyai simbol kesedihan karena berwajah sedih, sedangakn
perempuan mempunyai simbol kegembiraan, karena berwajah seperti orang
tertawa.
j. Ruang Keris
Daya tarik Ruang Keris yaitu adanya berbagai macam senjata dan Miniatur
Meriam. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat barang-barang yang kaya
akan nilai sejarah dan budaya seperti pisau ukir, pedang, clurit, Gobang,
Senjata Berpamor.

14
k. Ruang Dolanan
Ruang Dolanan di Museum Sonobudoyo memiliki daya tarik yaitu adanya
koleksi permainan tradisional dan macam-macam permainan tradisional
seperti senapan, othog-othog, yoyo, plinteng, suling, kodok-kodokan,
jamuran dll.

Jika wisatawan berkunjung ke Museum Sonobudoyo Negeri Unit II Yogyakarta


wisatawan akan melihat koleksi-koleksi yang dipamerkan menjadi 5 ruangan yaitu

a. Ruang Pengenalan Daya tarik yang ditampilkan yaitu koleksi yang


dipamerkan gambaran tentang Provinsi DIY.
b. Ruang Flora Fauna Daya tarik Ruang Flora dan Fauna yaitu
menginformasikan berbagai jenis Flora dan Fauna yang mewakili
Yogyakarta.
c. Ruang Sejarah dan Budaya Ruangan ini memiliki daya tarik khususnya
dalam seni dan budaya DIY seperti koleksi sejarah daerah DIY, perjuangan
perlawanan didaerah, masa pergerakanan nasional, masa penjajahan jepang,
masa perang revolusi, masa order baru, bahasa, pendidikan, dan peralatan
hidup.
d. Ruang Kesenian DIY Daya tarik ruang kesenian DIY yaitu adanya berbagai
jenis kesenian Yogyakarta, sperti seni arsitektur, seni pahat, seni lukis, seni
music.
e. Ruang Mata Pencaharian Daya tarik ruangan ini yaitu adanya berbagai
koleksi gambaran mata penaharian masyarakat Yogyakarta.

D. KESIMPULAN DAN SARAN


I. Kesimpulan

15
Potensi budaya dan kearifan lokal dalam bidang pariwisata masih tinggi bahkan
menjadi kecenderungan potensi wisata di masa depan. Oleh karena itu perlu digagas
pola pengembangan wisata yang berbasis budaya dan kearifan lokal sebagai daya tarik
wisata yang lebih estetis (epidemi) dan etis (adiluhung). Oleh karena itu dibutuhkannya
sumber daya manusia yang mumpuni dan dapat melestarikan serta mengelola objek
pariwisata dengan baik. Demikian juga pengembangan pariwisata di suatu daerah harus
memberi jaminan rasa aman bagi pendatang karena penduduk beserta cipta, rasa dan
karsanya merupakan obyek wisata yang menarik dan eksotis. Selain upaya pengelolaan
sumber daya alam, pada dasarnya titik kedatangan juga mempengaruhi tingkat
wisatawan asing dan dalam negeri. Maka dari itu pemerataan titik kedatangan
pengunjung juga diperluas sehingga kekayaan alam yang dimiliki Indonesia dapat
terjamah oleh semua orang.

II. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat ditarik saran sebagai berikut :

1. Bagi pengelola museum diharapkan untuk bisa menerapkan berbagai strategi yang
telah ditempuh untuk mensosialisasikan Museum sonobudoyo supaya dapat menarik
minat pengunjung dan tidak bsan saat berkunjung.
2. Bagi masyarakat luas diharapkan untuk menumbuhkan minat berkunjung ke
museum sonobudoyo dan mampu melestarikan kebudayaan kebudayaan yang ada di
Indonesia.

16
REFERENSI

Adenisa Aulia Rahma. 2020. Potensi Sumber Daya Alam dalam Mengembangkan Sektor
Pariwisata di Indonesia. Universiats Brawijaya.

Putra, Yanuarius Vandara. 2019. Pemanfaatan Museum Sonobudoyo Sebagai Sumber


Belajar Dan Destinasi Wisata Di Yogyakarya. Universitas Sanata Dharma

Vangelista, Zita. 2018. Daya Tarik Museum Sonobudoyo Sebagai Warisan Budaya
Yogyakarta. Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai