Anda di halaman 1dari 7

Arsip Penelitian Mahasiswa

STP AMPTA Yogyakarta


Telp(0274) 485-115 Tempel, Catur Tunggal, www.ampta.ac.id
Depok, Sleman,
D.I.Yogyakarta

PENGARUH DAYA TARIK WISATA


TERHADAP MINAT KUNJUNGAN ULANG
WISATAWAN
(Studi di Museum Monjali )

Maria Carlin Koda1, Nillan Karmila Sari Nurlette2


STP AMPTA Yogyakarta
Email:
Carlyncoda1995@gmail.com
Nurlettenillan97@gmail.com

ABSTRACK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Daya Tarik


Wisata terhadap Minat Kunjung Ulang Wisatawan di Museum
Monjali Yogyakarta. Perumusan masalah pada Penelitian ini adalah:
1). Koleksi-koleksi di museum monjali; 2). Fasilitas yang ada di
Museum Monjali; 3). Bagaimana pengaruh daya tarik wisata
terhadap minat kunjungan ulang wisatawan di Museum Monjali.
Keyword: daya tarik wisata, minat kunjungan ulang, monjali

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang memiliki posisi sangat


strategis karena terletak di antara dua benua dan dua samudra.
Selain posisinya yang strategis, Indonesia juga dikaruniai oleh
Tuhan rangkaian ribuan pulau yang berjajar dari Sabang hingga
Merauke dengan beragam keunikan, keindahan, serta pesona
kebudayaannya masing-masing. Pariwisata di Indonesia
merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk
mendukung roda perekonomian negara. Pariwisata merupakan
salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan
oleh pemerintah. Hal ini disebabkan pariwisata mempunyai peran
yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia khususnya

1
Arsip Penelitian Mahasiswa
STP AMPTA Yogyakarta
Telp(0274) 485-115 Tempel, Catur Tunggal, www.ampta.ac.id
Depok, Sleman,
D.I.Yogyakarta

sebagai penghasil devisa negara di samping sektor migas yang


menjadi penghasil devisa terbesar bagi negara. Tujuan
pengembangan pariwisata di Indonesia terlihat dengan jelas dalam
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1969,
khususnya Bab II Pasal 3, yang menyebutkan “Usaha-usaha
pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu
pengembangan “industri pariwisata” dan merupakan bagian dari
usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahtraan
masyarakat dan Negara” (Yoeti, 1996: 151).
Berdasarkan Instruksi Presiden tersebut, dikatakan bahwa
tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia adalah untuk
meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan
negara dan masyarakat pada umumnya, perluasan kesempatan
serta lapangan kerja, dan mendorong kegiatan-kegiatan industri
penunjang dan industri-industri sampingan lainnya. Serta
memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan
kebudayaan Indonesia. Selain itu, juga meningkatkan
persaudaraan/persahabatan nasional dan internasional. Dalam
tujuan di atas, jelas terlihat bahwa industri pariwisata
dikembangkan di Indonesia dalam rangka mendatangkan dan
meningkatkan devisa negara (state revenue). Dengan kata lain,
segala usaha yang berhubungan dengan kepariwisataan
merupakan usaha yang bersifat komersial dengan tujuan utama
mendatangkan devisa negara.
Di samping itu, pengembangan kepariwisataan juga bertujuan
untuk memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan
kebudayaan Indonesia sudah terkenal di dunia. Ini berarti,
pengembangan pariwisata di Indonesia tidak telepas dari potensi
yang dimiliki oleh Indonesia untuk mendukung pariwisata tersebut.
Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat menarik.

2
Arsip Penelitian Mahasiswa
STP AMPTA Yogyakarta
Telp(0274) 485-115 Tempel, Catur Tunggal, www.ampta.ac.id
Depok, Sleman,
D.I.Yogyakarta

Keragaman budaya ini dilatari oleh adanya agama, adat istiadat


yang unik dan kesenian yang dimiliki oleh setiap suku yang ada di
Indonesia. Di samping itu, alamnya yang indah akan memberikan
daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik itu alam pegunungan
(pedesaan), alam bawah laut, maupun pantai.
Kebudayaan Indonesia agar bisa dinikmati sebagai daya tarik
bagi wisatawan memerlukan sarana pengungkap. Artinya, agar
orang lain memahami kebudayaan Indonesia diperlukan suatu alat
pengungkap yang mampu mendeskripsikan kebudayaan itu secara
utuh. Alat pengungkap kebudayaan itu tiada lain bahasa, yang
dalam hal ini adalah bahasa Indonesia. Kebudayaan dalam arti luas
sebagai hasil cipta karsa dan karya manusia tentu akan terus
berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia
dan perkembangan zaman.
Oleh karena itu, pesatnya perkembangan pariwisata di
Indonesia juga membawa implikasi terhadap perkembangan
kebudayaan Indonesia termasuk perkembangan bahasa Indonesia
sebagai sarana pengungkap kebudayaan Indonesia. Pariwisata
mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat bahkan bagi Negara
sekalipun, manfaat pariwisata dapat dilihat dari berbagai
aspek/segi yaitu manfaat pariwisata dari segi ekonomi, sosial
budaya, lingkungan hidup, nilai pergaulan dan ilmu pengetahuan,
serta peluang dan kesempatan kerja.
Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya
objek dan daya tarik wisata di DIY telah menyerap kunjungan
wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan
nusantara. Jogja, Never ending Asia merupakan julukan atau jargon
yang melekat pada Yogyakarta. Pemberian julukan itu tentu bukan
tanpa alasan. Yogyakarta tidak hanya istimewa karena merupakan
provinsi yang mendeklarasikan diri sebagai bagian dari Negara

3
Arsip Penelitian Mahasiswa
STP AMPTA Yogyakarta
Telp(0274) 485-115 Tempel, Catur Tunggal, www.ampta.ac.id
Depok, Sleman,
D.I.Yogyakarta

Kesatuan Republik Indonesia untuk pertama kalinya. Bukan juga


karena satu-satunya provinsi yang dipimpin oleh seorang raja atau
disebut Sultan. Yogyakarta sebagai salah satu tempat tujuan
wisata di Indonesia memang menyimpan banyak pesona wisata.
Yogyakarta memiliki kekayaan dan keindahan alam yang memikat
wisatawan domestik maupun mancanegara untuk singgah ke kota
ini. Yogyakarta juga merupakan kota dengan warisan sejarah dan
budaya yang luar biasa dan pusat dari dinasti Mataram. Tidak
hanya candi dan keraton. Yogyakarta juga memiliki bagunan
bersejarah sekaligus memiliki nilai budaya yang mampu
dipertahankan hingga kini. Bangunan- bangunan tersebut antara
lain benteng, rumah-rumah kolonial, rumah ibadat hingga hotel.
Selain itu, perkembangan pariwisata di Yogyakarta juga telah
membuat spot – spot wisata terbaru bermunculan khususnya di
daerah Sleman.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta pada September
2014, angka kunjungan mencapai 2,4 juta wisatawan domestik dan
1,8 juta wisatawan manca negara. Secara geografis, DIY juga
diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata yang terjangkau,
dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi
motor kegiatan perekonomian DIY yang secara umum bertumpu
pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa; perdagangan, hotel, dan
restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek
pengganda (multiplier effect) yang nyata bagi sektor perdagangan
disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu,
penyerapan tenaga kerja, dan sumbangan terhadap perekonomian
daerah sangat signifikan.
Museum Monumen Yogya Kembali, adalah sebuah museum
sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di
kota Yogyakarta dan dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan

4
Arsip Penelitian Mahasiswa
STP AMPTA Yogyakarta
Telp(0274) 485-115 Tempel, Catur Tunggal, www.ampta.ac.id
Depok, Sleman,
D.I.Yogyakarta

Pariwisata. Museum yang berada di bagian utara kota ini banyak


dikunjungi oleh para pelajar dalam acara darmawisata. Museum
Monumen dengan bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan
dilengkapi dengan ruang perpustakaan serta ruang serbaguna.
Pada rana pintu masuk dituliskan sejumlah 422 nama pahlawan
yang gugur di daerah Wehrkreise III (RIS) antara tanggal 19
Desember 1948 sampai dengan 29 Juni 1949. Dalam 4 ruang
museum di lantai 1 terdapat benda-benda koleksi: realia, replika,
foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif
dapur umum dalam suasana perang kemerdekaan 1945-1949.
Tandu dan dokar (kereta kuda) yang pernah dipergunakan oleh
Panglima Besar Jenderal Soedirman juga disimpan di sini (di ruang
museum nomor 2).
Hingga saat ini, atraksi yang disajikan untuk wisatawan masih
sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Begitu juga fasilitas, akses
dan harga tiket yang masih tergolong mahal untuk wisatawan yang
berekonomi menengah ke bawah sehingga tidak bisa menjangkau
seluruh kalangan wisatawan. Hal ini sangat mempengaruhi minat
wisatawan untuk berkunjung kembali di museum ini. Oleh karena
itu, penulis mengambil judul “Pengaruh daya tarik wisata terhadap
minat kunjungan ulang wisatawan di Museum Monjali”.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana


pengaruh daya tarik wisata terhadap minat kunjungan ulang
wisatawan di Museum Monjali. Sedangkan, untuk tujuan penelitian
adalah unutuk mengetahui pengaruh daya tarik wisata terhadap
minat kunjungan ulang wisatawan di Museum Monjali.

5
Arsip Penelitian Mahasiswa
STP AMPTA Yogyakarta
Telp(0274) 485-115 Tempel, Catur Tunggal, www.ampta.ac.id
Depok, Sleman,
D.I.Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA

X
Batzhoenk. 2015. Perkembangan Pariwisata Indonesia.
www.wordpress.com. Download 25 Februari 2018.

https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Monumen_Yogya_Kembali

http://kejogja.com/2011/10/monumen-jogja-kembali-monjali/
ruleenux

http://kuliah-e-learning.blogspot.co.id/2012/06/museum-monjali-
sebagai-sumber-belajar.html sella mawarni 2012

Sayangbatti, Dilla Pratiyudha. Baiquni, M. 2013. Motivasi dan


Persepsi Wisatawan tentang Daya Tarik Destinasi terhadap
Minat Kunjungan Kembali di Kota Batu. Jurnal Nasional
Pariwisata. Download 25 Februari 2018.

www.wikipedia.com. Download 25 Februari 2018.

6
Arsip Penelitian Mahasiswa
STP AMPTA Yogyakarta
Telp(0274) 485-115 Tempel, Catur Tunggal, www.ampta.ac.id
Depok, Sleman,
D.I.Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai