Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ibnu Adam Maulana

NIM : 1411620033
Prodi : Geografi 2020

Portofolio Pariwisata

WwPortofolio bisnis business


perusahaan. Portofolio bisnis
terbaik adalah portofolio bisnis
yang paling sesuai dengan
kekuatan
dan kelemahan perusahaan untuk
mengambil peluang dalam
lingkungan bisnis. Analisis
portofolio (portfolio analysis)
adalah proses yang digunakan
manajemen dalam mengevaluasi
produk dan bisnis yang
membentuk perusahaan.
Menurut Jacob Rico Kuntag
(2014) Matriks BCG merupakan
salah satu model
manajemen portofolio yang
digunakan dalam teori siklus
(product life cycle). Model BCG
digunakan untuk
memprioritaskan produk mana
yang mendapatkan lebih banyak
dana dan
perhatian. Model BCG didasarkan
pada klasifikasi produk (dan
secara implisit juga unit bisnis)
dalam kategori berdasarkan
kombinasi dari market growth dan
market share relative terhadap
pesaing terbesar (highest
competitor).
Menurut Middleton (2001 : 122)
dalam buku “Marketing in Travel
and Tourism”
menyebutkan bahwa : “the tourist
product is to be considered as an
amalgam of three main
components of attraction,....
facilities at the destination, and
accessibility of the destination”.
Nyoman S. Pendit (1987 : 147)
dalam buku “Pengantar Ilmu
Pariwisata” yang dimaksud
dengan perusahaan utama yang
langsung ini adalah semua
perusahaan yang tujuan
pelayanannya
khusus diperuntukkan bagi
perkembangan-perkembangan
kepariwisataan dan kehidupannya
benar-benar tergantung padanya.
Usaha-usaha yang termasuk dalam
industri pariwisata menurut
Nyoman S. Pendit (1987 : 147),
yaitu: travel agent atau tour
operator, perusahaan
pengangkutan,
akomodasi perhotelan, bar dan
restoran, travel agent atau tour
operator lokal, souvenir shop dan
handicraft, serta
perusahaanperusahaan yang
berkaitan dengan aktivitas
wisatawan.
Sedangkan menurut UU No.10
Tahun 2009 tentang
kepariwisataan, yang tergolong
dalam usaha pariwisata adalah
daya tarik wisata, kawasan
pariwisata, jasa transportasi
pariwisata,
jasa perjalanan pariwisata, jasa
makanan dan minuman,
penyediaan akomodasi,
penyelenggaraan
kegiatan hiburan dan rekreasi,
penyelenggaraan pertemuan,
perjalanan insentif, konferensi dan
pameran, jasa informasi
pariwisata, jasa konsultan
pariwisata, jasa pramuwisata,
wisata tirta, spa
Portofolio bisnis (business
gg

portfolio) adalah kumpulan bisnis


Berdasarkan portofolio produk, jenis-jenis pariwisata dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu pariwisata alam (nature), pariwisata budaya (culture) dan pariwisata buatan
manusia (manmade).

1. Pariwisata Alam (Nature Tourism)

Pariwisata alam adalah jenis pariwisata yang menawarkan pengalaman berwisata ke


tempat-tempat yang memiliki keindahan alam yang menakjubkan, seperti pantai, gunung,
danau, dan lain-lain. Pariwisata alam sangat cocok bagi mereka yang menyukai petualangan
dan ingin merasakan keindahan alam yang sebenarnya.

Beberapa contoh destinasi pariwisata alam yang populer di Indonesia antara lain:

a. Raja Ampat: Terletak di Papua Barat, Raja Ampat dikenal sebagai salah satu tempat
menyelam terbaik di dunia dengan keindahan bawah laut yang menakjubkan.
b. Taman Nasional Ujung Kulon: Terletak di Banten, taman nasional ini adalah rumah
bagi spesies langka seperti badak Jawa dan memiliki pantai-pantai yang
menakjubkan.
c. Taman Nasional Gunung Leuser: Terletak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera
Barat, taman nasional ini adalah rumah bagi spesies endemik seperti orangutan
Sumatera.
d. Pulau Lombok: Terletak di sebelah timur Bali, Lombok memiliki pantai-pantai indah,
Gunung Rinjani, dan Gili Islands yang populer untuk snorkeling dan menyelam.
e. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan: Terletak di Lampung, Bengkulu, dan
Sumatera Selatan, taman nasional ini merupakan habitat bagi harimau Sumatera dan
banyak spesies lainnya.

2. Pariwisata Budaya (Culture Tourism)

Pariwisata budaya adalah jenis pariwisata yang menawarkan pengalaman berwisata ke


tempat-tempat yang memiliki keunikan budaya yang menarik, seperti museum, tempat
pertunjukan seni, dan tempat-tempat bersejarah. Pariwisata budaya sangat cocok bagi mereka
yang ingin mengetahui lebih dalam tentang budaya suatu daerah atau negara.
Beberapa contoh destinasi pariwisata budaya yang populer di Indonesia antara lain:

a. Yogyakarta, Jawa Tengah: Yogyakarta adalah pusat kebudayaan Jawa yang kaya akan
seni, kerajinan tangan, dan tradisi. Di sini, Anda dapat mengunjungi Keraton
Yogyakarta (istana kerajaan), Taman Sari, dan berbagai museum yang memamerkan
warisan budaya Jawa.
b. Borobudur, Jawa Tengah: Candi Borobudur adalah kuil Buddha terbesar di dunia, dan
merupakan situs warisan dunia UNESCO. Terletak tidak jauh dari Yogyakarta, tempat
ini merupakan tujuan utama bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan
kebudayaan Buddha di Indonesia.
c. Prambanan, Jawa Tengah: Candi Prambanan adalah kompleks kuil Hindu yang
megah, terletak di sebelah timur Yogyakarta. Dibangun pada abad ke-9, Prambanan
adalah salah satu situs keagamaan terpenting di Indonesia.
d. Ubud, Bali: Ubud adalah pusat seni dan kebudayaan di Pulau Bali. Di sini, Anda
dapat mengunjungi galeri seni, pertunjukan tari tradisional, serta mengikuti lokakarya
seni dan kerajinan.
e. Tana Toraja, Sulawesi Selatan: Tana Toraja terkenal dengan tradisi pemakaman dan
rumah adat yang unik. Desa-desa di daerah ini mempertahankan adat istiadat
tradisional yang kuat.

3. Pariwisata Buatan Manusia (Manmade Tourism)

Pariwisata buatan manusia adalah jenis pariwisata yang menawarkan pengalaman


berwisata ke tempat-tempat yang menampilkan objek-objek yang dibuat atau dikembangkan
oleh manusia, seperti taman hiburan atau tempat-tempat rekreasi. Beberapa contoh jenis
pariwisata yang menampilkan objek-objek buatan manusia adalah

a. Taman hiburan: Taman hiburan adalah tempat yang menyediakan berbagai macam
permainan dan hiburan bagi pengunjung. Beberapa taman hiburan yang populer di
Indonesia adalah Dufan di Jakarta, Trans Studio di Bandung, dan Bali Safari &
Marine Park di Bali.
b. Tempat rekreasi: Tempat rekreasi adalah tempat yang menyediakan fasilitas untuk
berolahraga atau bersantai bagi pengunjung. Beberapa contoh tempat rekreasi yang
populer di Indonesia adalah Taman Kelapa Gading di Jakarta dan Taman Dayu di
Malanh
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proporsi kunjungan wisata budaya, alam, dan buatan
dalam buku Geografi Pariwisata tersebut dapat meliputi beberapa hal berikut:

a. Kekayaan Budaya yang Tinggi: Jika suatu wilayah memiliki warisan budaya yang
kaya dan beragam, maka kunjungan wisata budaya akan cenderung tinggi. Tempat-
tempat dengan berbagai acara budaya, festival, dan situs bersejarah menarik minat
para wisatawan.
b. Potensi Alam yang Menarik: Destinasi dengan keindahan alam yang spektakuler,
seperti pantai-pantai, pegunungan, dan taman nasional, akan menarik wisatawan yang
mencari pengalaman alam yang unik dan memukau.
c. Infrastruktur dan Aksesibilitas: Kemudahan akses ke destinasi, termasuk transportasi
dan akomodasi, dapat mempengaruhi pilihan wisatawan. Destinasi dengan
infrastruktur pariwisata yang baik akan lebih mudah diakses.
d. Promosi dan Pemasaran: Upaya promosi dan pemasaran dari pemerintah dan pelaku
pariwisata lokal juga memainkan peran penting dalam menarik perhatian wisatawan
terhadap jenis wisata tertentu.
e. Pendapatan dan Biaya Wisata: Faktor ekonomi juga mempengaruhi pilihan destinasi
wisatawan. Destinasi dengan biaya hidup dan pengeluaran wisata yang terjangkau
akan lebih menarik bagi wisatawan.
f. Keamanan dan Stabilitas: Keamanan dan stabilitas politik di suatu wilayah juga
mempengaruhi minat para wisatawan untuk berkunjung. Destinasi yang dianggap
aman akan lebih diminati.
g. Perkembangan Teknologi: Kemajuan teknologi dan media sosial dapat mempengaruhi
persepsi dan minat wisatawan terhadap suatu destinasi. Destinasi yang banyak
dipromosikan di media sosial cenderung mendapatkan perhatian lebih besar.
h. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah terkait pariwisata, seperti pembangunan
infrastruktur, pelatihan SDM pariwisata, dan program promosi pariwisata, juga dapat
mempengaruhi proporsi kunjungan wisata budaya, alam, dan buatan.
i. Keberlanjutan dan Konservasi: Upaya konservasi alam dan budaya juga
mempengaruhi daya tarik destinasi. Destinasi yang berkomitmen terhadap
keberlanjutan pariwisata dapat menarik wisatawan yang peduli terhadap lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai