Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada


usahausaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Menurut Soemirat (2004),
mengungkapkan bahwa sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan
pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat
kesehatan manusia.

Pariwisata merupakan sektor yang ikut berperan penting dalam usaha peningkatan
pendapatan. Indonesia merupakan negara yang memiliki keindahan alam dan
keanekaragaman budaya, sehingga perlu adanya peningkatan sektor pariwisata. Hal ini
dikarenakan pariwisata merupakan sektor yang dianggap menguntungkan dan sangat
berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu aset yang di gunakan sebagai sumber
yang menghasilkan bagi Bangsa dan Negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi,
pelancong, turisme (Departemen Pendidikan Nasional, 2005:830).

Kebun Binatang merupakan suatu tempat berbentuk taman atau ruang terbuka hijau
yang merupakan tempat untuk mengumpulkan, memelihara kesejahteraan dan
memperagakan satwa liar untuk umum dalam lingkungan buatan.

Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan atau lebih dikenal dengan nama Kebun
Binatang Bukittinggi adalah salah satu kebun binatang di pulau Sumatra, yang terletak di
atas Bukit Cubadak Bungkuak, Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia. Taman Marga
Satwa dan Budaya Kinantan ini juga merupakan salah satu kebun binatang tertua yang ada
di Indonesia, dan satu-satunya di Sumatra Barat, dengan koleksi hewan terlengkap di pulau
Sumatra. Kebun binatang ini dibangun oleh pemerintahan Hindia Belanda pada tahun
1900-an, dengan nama Stormpark (Kebun Bunga).

Pembangunan kebun binatang ini dirancang oleh Gravenzande, Controleur belanda


yang bertugas di kota Bukittinggi pada waktu itu. Pada awal pembangunannya, Taman
Margasatwa dan Budaya Kinantan ini hanya berupa taman yang belum mempunyai koleksi

1
binatang, kemudian beberapa koleksi hewan mulai dimasukkan kedalam taman tersebut,
dan barulah pada tahun 1929 tepatnya pada tanggal 3 Juli taman ini dijadikan kebun
binatang dengan nama Fort De Kocksche Dieren Park atau Kebun Binatang Bukittinggi
oleh Dr. J. Hock. Kebun binatang yang juga menjadi objek wisata andalan di kota
Bukittinggi ini dihubungkan oleh Jembatan Limpapeh dengan objek wisata benteng Fort de
Kock. Letaknya yang tidak jauh dari pusat kota, menjadikan kebun binatang ini menjadi
daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang mengunjungi kota Bukittinggi.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang sanitasi objek wisata khususnya kebun binatang
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui bagaimana sanitasi lingkungan taman margasatwa dan budaya
kinantan

2. Untuk mengetahui bagaimana fasilitas sanitas taman margasatwa dan budaya


kinantan

3. Untuk mengetahui hasil taman margasatwa dan budaya kinantan

1.3 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu menerapan ilmu sanitasi transportasi, pariwisata dan matra dan
mahasiswa mampu mempraktekan ilmu yang didapatkan dalam proses pembelajaran

2. Bagi Pihak Pemilik Tempat Wisata

Sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas sanitasi di tempat wisata


sehingga dapat meninkatkan jumlah pengunjung

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sanitasi

Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang sanitasi

1. Menurut Ehler & Steel (1958), pengertian sanitasi adalah “sanitation is the
prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental factor
which from links in the chain of tansmission”.

2. Menurut Soemirat (2004), mengungkapkan bahwa sanitasi adalah usaha kesehatan


masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia.

3. Menurut Azwar (1990), sanitasi adalah “cara pengawasan masyarakat yang


menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat”.

Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada
usahausaha kesehatan lingkungan hidup manusia.

3
2.2 Pariwisata

1. Pengertian Wisata, Pariwisata dan Objek Wisata

Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi
atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang kunjungi dalam jangka waktu
sementara.

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan pariwisata dan didukung berbagai fasilitas
serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah
daerah

Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan
daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Menurut SK
MENPARPOSTEL No.: KM. 98/PW.102/MPPT-87, objek wisata adalah semua tempat
atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan
sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.
Objek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut, atau
berupa objek bangunan seperti museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain.

2. Jenis-Jenis Tempat Pariwisata

a. Wisata Budaya

Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan, untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau
peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan
dan adat istiadat, cara hidup, budaya dan seni pada masyarakat daerah yang
bersangkutan.

Seringnya perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatan-kesempatan


mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari,
seni drama, seni musik dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan
sebagainya. Candi prambanan yang terletak di Yogyakarta yang diikuti dengan sajian
seni tari Rama dan Sinta.

Jenis wisata budaya ini jenis yang populer di Indonesia. Jenis wisata ini adalah
jenis wisata yang paling utama bagi wisatawan luar negeri yang datang ke negeri ini

4
dimana mereka ingin mengetahui kebudayaan kita, kesenian dan segala sesuatu yang
dihubungkan dengan adat istiadat dan kehidupan seni budaya kita.

b. Wisata Kesehatan

Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar
keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal demi kepentingan
beristirahat alam arti jasmani dan rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan
seperti mata air panas yang mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat
yang mempunyai iklim udara yang meyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan
fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.

c. Wisata Olahraga

Ini dimasudkan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga


atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olah raga di
suatu tempat atau negara seperti Asean Games, Olympiade, Thomas dan Uber Cup,
Wimbeldon, Tour de Fance, F1, World Cup dan jenis olahraga lainnya. Macam cabang
olahraga yang termasuk dalam jenis wisata olahraga yang bukan tergolong dalam pesta
olahraga atau games, misalnya berburu, memancing, berenang, dan berbagai cabang
olahraga dalam air atau di atas pegunungan.

d. Wisata Komersial

Jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan


raya yang bersifat komersil, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
Pada mulanya banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan
kedalam jenis pariwisata karena bersifat komersial, hanya dilakukan oleh orang-orang
yang khusus mempunyai tujuan tertentu untuk bisnis. Tetapi kenyataannnya, dewasa
ini pameranpameran atau pekan raya yang diadakan banyak sekali dikunjungi oleh
orang yang hanya sekedar melihat-lihat. Maka tak jarang pameran atau pekan raya
dimeriahkan dengan berbagai atraksi dan pertunjukan kesenian.

5
e. Wisata industri

Erat kaitannya dengan wisata komersial. Perjalanan yang dilakukan oleh


rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang biasa ke suatu kompleks atau
daerah perindustrian yang banyak terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar
dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian. Hal ini
banyak dilakukan di negara-negara yang telah maju perindustriannya di mana
masyarakat berkesempatan mengadakan kunjungan ke daerah atau
kompleks-kompleks pabrik industri berbagai jenis barang yang dihasilkan secara
massal di negara tersebut.

f. Wisata Politik

Jenis ini meliputi pejalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil
bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti peringatan ulang tahun
suatu negara atau perayaan hari kemerdekaan dimana fasilitas akomodasi, sarana
angkutan dan berbagai atraksi diadakan secara megah dan meriah bagi para
pengunjung. Selain itu peristiwa-peristiwa penting seperti konferensi, musyawarah,
kongres atau konvensi politik yang selalu disertai dengan darmawisata termasuk dalam
jenis ini.

g. Wisata Pertanian

Jenis wisata ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke


proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana
wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan
studi ataupun hanya sekedar melihat-lihat.

h. Wisata Maritim (marina) atau Bahari

Jenis wisata ini banyak kaitannya dengan kegiatan di air seperti di danau, sungai,
pantai, teluk atau laut lepas seperti memancing, berlayar, menyelam, berselancar dan
lain-lain. Jenis wisata ini dapat juga disebut Wisata Tirta. Indonesia yang merupakan
daerah kepulauan kaya akan wisata jenis ini.

6
i. Wisata Cagar Alam

Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran
hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka
serta tumbuhtumbuhan yang jarang terdapat di tempat lain.

j. Wisata Religi/Rohani

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, adat istiadat dan kepercayaan
umat atau kelompok masyarakat. Bisa dilakukan perorangan atau rombongan ke
tempat-tempat suci, makam-makam orang besar atau yang diagungkan.

k. Wisata petualangan

Dikenal dengan istilah adventure tourism. Jenis wisata ini dilakukan oleh mereka
yang ingin melakukan petualangan atau hal-hal yang menantang, seperti memasuki
hutan belantara, mendaki tebing terjal, bungy jumping, arung jeram, wisata kutub,
wisata ruang angkasa dan lain sebagainya.

l. Wisata Pendidikan

Jenis wisata ini adalah dikaitkan dengan proses belajar mengajar, praktikum di
laboratorium, di sekolah, perguruan tinggi yang sering dilakukan secara kelompok,
sering disebut dengan study banding.

2.3 Kebun Binatang

1. Pengertian Kebun Binatang

Kebun Binatang merupakan suatu tempat berbentuk taman atau ruang terbuka hijau
yang merupakan tempat untuk mengumpulkan, memelihara kesejahteraan dan
memperagakan satwa liar untuk umum dalam lingkungan buatan.

7
2. Fungsi Kebun binatang

a. tempat pendidikan, riset

b. tempat konservasi untuk satwa yang terancam punah

c. sebagai tempat rekreasi

Kebun Binatang diatur penyelenggaraannya sebagai lembaga konservasi ex-situ.


Sebagai lembaga konservasi Kebun Binatang memiliki empat tugas utama yaitu:

a. Untuk memelihara dan mengembangbiakan satwa

b. Tempat penelitian

c. Pendidikan

d. Wisata.

3. Kriteria Pendirian Kebun Binatang

Pendirian Kebun Binatang di Indonesia harus memenuhi beberapa kriteria,


berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor:
P.31/Menhut-II/2012 Pasal 9 mengenai kriteria Kebun Binatang yaitu:

a. Memiliki satwa yang dikoleksi sekurang-kurangnya 3 (tiga) kelas taksa baik satwa
yang dilindungi, satwa tidak dilindungi atau satwa asing

b. Memiliki luas areal sekurang-kurangnya 15 (lima belas) hektar 3) Memiliki sarana


pemeliharaan dan perawatan satwa sekurang-kurangnya terdiri atas kandang
pemeliharaan, kandang perawatan, kandang pengembangbiakan, kandang sapih,
kandang peragaan, areal bermain satwa, gudang pakan dan dapur, naungan untuk
satwa, dan prasarana pendukung pengelolaan satwa yang lain

c. Memiliki fasilitas kesehatan sekurangkurangnya terdiri atas karantina satwa,


klinik, laboratorium, dan koleksi obat

d. Memiliki fasilitas pelayanan pengunjung sekurang-kurangnya terdiri atas pusat


informasi, toilet, tempat sampah, petunjuk arah, peta dan informasi satwa, parkir,
kantin/restoran, toko cindera mata, shelter, loket, dan pelayanan umum

8
e. Memiliki tenaga kerja permanen sesuai bidang keahliannya sekurang-kurangnya
terdiri atas dokter hewan, kurator (mengatur koleksi hewan), tenaga paramedis,
penjaga/perawat satwa (animal keeper), tenaga keamanan, pencatat silsilah

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Nama Objek Wisata : Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan
Alamat : Jl. Cindua Mato, Benteng Ps. Atas, Guguk Panjang, Kota
Bukittinggi
Nama Pengelola : Pemerintah Kota Bukittinggi
Tanggal Pemeriksaan : 25 November 2019

3.2 Profil Mengenai Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan


Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan ini juga merupakan salah satu kebun
binatang tertua yang ada di Indonesia, dan satu-satunya di Sumatera Barat, dengan koleksi
hewan terlengkap di pulau Sumatera. Kebun binatang ini dibangun oleh pemerintahan
Hindia Belanda pada tahun 1900-an, dengan nama Stormpark (Kebun Bunga).
Pembangunan kebun binatang ini dirancang oleh Gravenzande, Controleur belanda yang
bertugas di kota Bukittinggi pada waktu itu.
Pada awal pembangunannya, Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan ini hanya
berupa taman yang belum mempunyai koleksi binatang, kemudian beberapa koleksi hewan
mulai dimasukkan kedalam taman tersebut, dan barulah pada tahun 1929 tepatnya pada
tanggal 3 Juli taman ini dijadikan kebun binatang dengan nama Fort De Kocksche Dieren
Park atau Kebun Binatang Bukittinggi oleh Dr. J. Hock.
Pada tahun 1935, di area kebun binatang ini dibangun Rumah Adat Baanjuang (Rumah
gadang) bergonjong gajah maharam, yang mempunyai 9 ruang dengan anjungannya di

9
bagian kanan dan kiri. Kemudiannya lagi, terjadi perubahan nama dari Fort De Kocksche
Dieren Park menjadi Taman Puti Bungsu. Dan pada tahun 1995 melalui peraturan daerah
No. 2 Tahun 1995 juga terjadi perubahan nama dari Taman Puti Bungsu menjadi Taman
Marga Satwa dan Budaya Kinantan.

10
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1. Waktu Dan Tempat


Nama Tempat : Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan
Hari/Tanggal : Selasa, 25 November 2019
Waktu : 13.00 WIB - 14.30 WIB
Lokasi : Jl. Cindua Mato, Benteng Ps. Atas, Guguk Panjang, Kota
Bukittinggi
Materi : Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan (Inspeksi Sanitasi)
Objek Wisata (Peninggalan Sejarah, Taman Rekreasi, Wisata Alam
Dan Lain-Lain)
Kelompok :1

4.2 Profil Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan


1. Nama Objek Wisata : Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan
2. Alamat Objek Wisata : Jl. Cindua Mato, Benteng Ps. Atas, Guguk Panjang, Kota
Bukittinggi
3. Nama Pengurus : Pemerintah Kota Bukittinggi
4. Nama Pemeriksa : Kelompok 1
5. Tanggal Pemeriksaan : Selasa, 25 November 2019
6. Luas Tanah : 7,2 hektare

4.3 Hasil Pengamatan

A. Umum

1. Lingkungan

Bersih, tidak terdapat genangan air dan air limbah mengalir dengan lancar

B. Fasilitas Sanitasi

1. Air Bersih

11
Tersedia dengan jumlah yang cukup, memenuhi persyaratan fisik, tersedia kran
umum dalam jumlah yang cukup

2. Toilet Umum

Bersih dan terpelihara, toilet dihubungkan dengan saluran air kotor kota atau
septic tank, jumlah toilet memenuhi syarat, toilet pria terpisah dengan toilet wanita

3. Pembuangan air limbah

Tidak dilakukan pengolahan sendiri atau pengolahan perkotaan, disalurkan


melalui saluran terbuka, kedap air dan lancar

4. Pembuangan Sampah

Tersedia tempat sampah dengan jumlah yang cukup, kuat, tahan karat, kedap air,
permukaan halus dan berpenutup, tersedia TPS yang memenuhi syarat, pengangkutan
sampah 1 kali sehari

C. Lain-lain

1. Sarana penyuluhan

Terdapat tanda-tanda sanitasi, tersedia alat pengeras suara untuk memberikan


penerangan/penyuluhan

2. Sarana/fasilitas kesehatan

Tersedia poliklinik/balai pengobatan, tersedia minimal 1 kotak P3K yang berisi


obat-obatan sederhana

3. Alat Pemadam Kebakaran

Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik dan mudah dijangkau,
terdapat penjelasan tentang cara penggunaannya

12
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil
Hasil skore penilaian tempat wisata
No Aspek Keadaan Sanitasi Skor
1 Kondisi lingkungan umum 80
2 Fasilitas sanitasi 497
3 Fasilitas lainnya 320

5.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel diatas ada bebarapa variabel yang tidak terpenuhi untuk Penilaian
Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan (Inspeksi Sanitasi) Objek Wisata (Peninggalan Sejarah,
Taman Rekreasi, Wisata Alam Dan Lain-Lain) sehingga menimbulkan suatu permasalahan
diantaranya:
1. Pembuangan Air Limbah
a. Tidak dilakukan pengolahan sendiri atau pengolahan perkotaan
b. Pembungan air limbah disalurkan melalui saluran terbuka

5.3 Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan(Inspeksi Sanitasi)

13
Skore minimal untuk Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan (Inspeksi Sanitasi)
Objek Wisata (Peninggalan Sejarah, Taman Rekreasi, Wisata Alam Dan Lain-Lain) adalah
sekurang-kurangnya 65%
Skore yang didapatkan = 897
Presentase skore = 897/1004 x 100%
= 89,3%
Berdasarkan hasil diaatas didapatkan skore sebanyak 89,3% dinyatakan bahwa Objek
Wisata Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan LAIK SEHAT

5.4 Upaya dan pencegahan


Di pembuangan air limbah seharusnya dilakukan pengolahan sendiri atau dilakukan
pengolahan perkotaan. Serta pembuangannya air limbah seharusnya disalurkan melalui
saluran tertutup dan lancar.
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilaksanakan di kebun binatang didapatkan
kesimpulan bahwa sanitasi kebun binatang bukittinggi memenuhi syarat/laik sehat dengan
score 89,3.
Untuk umum lingkungan skore yang diperoleh 80, karena lingkungan bersih, tidak
terdapat genangan air, air limbah mengalir dengan lancar.
Untuk fasilitas sanitasi skore yang diperoleh 497, dimana untuk air bersih, tersedianya
air dengan umlah yang cukup, memenuhi persyaratan fisik air, tersedia kran umum dengan
jumlah yang cukup dimana tiap kandang terdapat kran air. Untuk toilet umum, toilet
terdapat 3 (tiga) dikebun binatang, dimana toilet bersih dan terpelihara, toilet dihubungkan
dengan saluran air kotor kota atau septic tank, serta jumlah toilet mencukupi bagi toilet
wanita dan pria. Untuk pembuangan air limbah, air limbah tidak dilakukan pengolahan dan
untuk saluran air limbah tidak tertutup. Untuk pembuangan sampah, tersedia tempat
sampah dengan jumlah yang cukup, tempat sampah kuat, tahan karat, kedap air, permukaan
halus dan rata serta berpenutup. Adanya juga tersedia TPS yang memenuhi syarat dan
pengangkutan sampah dari TPA dilakukan sekali tiga hari.
Untuk fasilitas lainnya dengan skore diperoleh 320 dimana, sarana penyuluhan, kebun
binatang terdapat tanda-tanda sanitasi berupa slogan dan poster, serta ada juga alat

14
pengeras suara untuk memberikan penerangan/penyuluhan. Untuk fasilitas kesehatan,
ditempat kebun binatang tersedia poliklinik/balai pengobatan dan tersedia minimal 1 kotak
P3K yang berisi obat-obatan sederhana. Sedangkan untuk alat pemadam kebakaran,
dikebun binatang tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi dengan baik yang
terletak di kantor benteng, serta dilengkapi dengan penjelasan tentang cara penggunaanya
alat pemadam kebakaran.
Untuk fasilitas yang tidak memenuhi syarat yaitu pembuangan air limbah yang tidak
dilakukan pengolahan sendiri atau pengolahan perkotaan dan untuk saluran air limbah
tidak tertutup.
Seharusnya adanya pengolahan air limbah tersendiri dengan membuat penyaringan
atau memanfaatkan air limbah tersebut. Serta saluran air limbah dibuat tertutup biar tidak
menimbulkan bau.
6.2 Saran
Dari pratikum yang telah dilaksanakan di kebun binatang bukittinggi untuk
pembuangan air limbahnya tidak memenuhi syarat. Maka disarankan pada pengelola untuk
lebih memperhatikan fasilitas pembuangan air limbah.

15
DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai