Anda di halaman 1dari 15

II.

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Pariwisata

Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara oleh

seseorang atau lebih yang akan menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya.

Istilah berpariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu

sebagai suatu perubahan tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk

melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh

seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan

dan memenuhi hasrat ingin mengatahui sesuatu ( Gamal Suwaroto , 1997 )

Sedangkan menurut Undang - Undang No.10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam

kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang

disediakan masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah.

2.1.2. Wisata Alam dan Objek Wisata Alam

Departemen Kehutanan (1987 : 14 ) menyatakan bahwa wisata alam adalah

bentuk dan kegiatan yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tata

lingkungan.

Sedangkan objek wisata alam adalah sumber daya alam yang mempunyai

daya tarik tersendiri bagi pengunjung / wisatawan baik dalam keadaan alami

maupun setelah adanya usaha budidaya ( Anonimus, 1992 ).

5
6

Dalam Undang - Undang nomor 9 tahun 1990, tentang kepariwisataan bahwa

objek wisata dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran

wisata. Selanjutnya di sebutkan bahwa objek dan daya tarik wisata terdiri atas :

a. Potensi objek wisata alam. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan

Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam, serta flora dan fauna.

b. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia berwujud museum,

peninggalan bersejarah, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam,

taman rekreasi dan tempat hiburan.

Pada umumnya orang berwisata ke berbagai objek wisata antara lain ke objek

wisata budaya, peninggalan sejarah, kerajinan rakyat, desa serta ke objek wisata

alam. Pada hakekatnya ada berbagai ragam objek dan antraksi wisata yang dapat

dikembangkan di suatu daerah, salah satunya objek wisata alam adalah Air Terjun

Melanggar.

2.1.3. Ekoturisme atau Ekowisata

Menurut Lindberg dan Hawkins ( 1993 ) Ekoturisme adalah hal tentang

menciptakan dan memuaskan suatu keinginan akan alam, tentang

mengeksploitasikan potensi wisata untuk konservasi dan pembangunan tentang

mencegah dampak negatifnya terhadap ekologi, kebudayaan dan keindahan.

Ekoturisme juga di terjemahkan menjadi wisata ekologi yang menjadi

tanggung jawab atas perjalanan wisata ke area alami yang mampu memelihara

lingkungan, serta bertanggung jawab memelihara keberadaan manusia dan

mahluk hidup sekitarnya untuk tetap hidup aman dan nyaman dalam

lingkungannya ( Sugima , 2003 ).


7

Menurut Aryanto ( 2003 ), ada lima faktor batasan yang mendasar dalam

penentuan prinsip utama ekowisata / ekoturisme yaitu :

1. Lingkungan : ekowisata bertumpu pada lingkungan alam, budaya yang

belum tercemar.

2. Masyarakat : ekowisata / ekoturisme bermanfaat ekologi, sosial dan

ekonomi pada masyarakat.

3. Pendidikan dan Pengalaman : ekowisata / ekoturisme harus dapat

meningkatkan pemahaman akan lingkungan alam dan budaya dengan

adanya pengalaman yang dimiliki.

4. Berkelanjutan : ekowisata / ekoturisme dapat memberikan sumbangan

positif bagi keberlanjutan ekologi lingkungan baik jangka pendek maupun

jangka panjang.

5. Manajemen : ekowisata / ekoturisme harus dikelola secara baik dan

menjamin sustainability lingkungan alam, budaya yang bertujuan untuk

peningkatan kesejahteraan sekarang maupun generasi yang akan datang.

2.1.4. Kegiatan Wisata Alam

Kegiatan wisata alam dalam hutan mempunyai ciri menonjol, yaitu terjadinya

dinamika gerak yang lebih besar dari pada bentuk wisata lain. Macam -macam

aktivitas yang dikenal dalam kegiatan wisata alam di hutan, antara lain disebutkan

Douglass ( 1978 ) sebagai berikut :

1. Berenang

Kegiatan ini dilakukan pada perairan - perairan alam ( danau, rawa ) tetapi

dapat pula dilakukan pada lingkungan buatan ( waduk, kolam renang )


8

yang dibuat di tempat wisata. Pada umumnya aktivitas berenang ini bukan

merupakan satu - satunya tujuan dari wisatawan yang berkunjung ke lokasi

wisata alam.

2. Jalan - jalan sambil melihat berbagai objek wisata

Aktivitas ini biasanya dilakukan dengan menaiki kendaraan, dan objek

yang dilihat sangat bervariasi, sehingga setelah selesai melakukan aktivitas

ini dapat membandingkan keadaan atu kondisi berbagai objek yang dilihat.

3. Piknik

Piknik merupakan suatu bentuk wisata alam yang dilakukan tanpa

menginap, biasanya menggunakan fasilitas yang ada didalam objek wisata

itu hanya sementara dan dilakukan secara berombongan pula.

4. Berperahu

Aktivitas perahu ini dapat dilakukan pada perairan dengan arus deras atau

berombak besar. Ada juga beraktivitas berperahu yang sambil berekreasi

juga dilombakan. Aktivitas ini biasanya dilakukan beberapa hari dan

terdiri dari beberapa kelompok.

5. Penjelajahan ke kawasan yang masih alami

Aktivitas ini hanya dilakukan oleh kelompok wisatawan tertentu dan

biasanya mempunyai tujuan ganda, yaitu berekreasi juga mengembangkan

ilmu pengatahuan.

6. Berkemah

Berkemah adalah suatu bentuk kegiatan di alam terbuka dengan

mempergunakan tanda atau sejenisnya sebagai untuk menginap atau

bermalam.
9

7. Hiking

Aktivitas ini hampir sama dengan penjelajahan. Bedanya bertujuan yang

hendak dicapai telah ditentukan lebih dahulu. Aktivitas ini dilakukan oleh

kelompok wisatawan yang memiliki pengatahuan tentang bahaya dan

resiko dalam perjalanan.

2.1.5. Pontensi Wisata

Potensi wisata merupakan sumber daya alam yang mempunyai daya tarik

tersendiri bagi pengunjung / wisatawan baik dalam keadaan alami maupun setelah

adanya usaha budaya ( Anonimus , 1992 ). Potensi wisata dapat digolongkan

menjadi sebagai berikut :

1. Flora dan Fauna

Indonesia memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa yang unik

dan memiliki daya tarik yang sangat tinggi.

2. Keunikan dan kekhasan ekosistem

Sesuai dengan keadaan geografis kawasan yang sangat bervariasi, keadaan

ekosistem didalamnya akan menunjukan kekhasan tersendiri, mulai dari

ekosistem pantai, ekosistem hutan dataran rendah sampai ekosistem hutan

dataran tinggi.

3. Gejala alam

Potensi abjek wisata alam lainnya adalah berupa fenomena alam atau

gejala alam yang berupa ; kawah, sumber air panas, glasier, air terjun,

danau, gua, batuan yang berukuran besar, matahari terbit dan gejala alam

lainnya.
10

4. Budidaya sumber daya alam

Budidaya sumber daya alam adalah seperti, sawah, perkebunan,

perternakan, budidaya perikanan, kebun binatang dan lain - lain yang

dapat diklasifikasikan sebagai objek wisata alam.

2.1.6. Standar / Ukuran Baku Penilaian, Pengembangan dan Pemanfaatan


Objek Wisata Alam

Adanya anekaragam potensi alam yang tersebar luas namun tingkat

pengembangan dan pengelolaan yang masih tidak seimbang serta dasar

pengembangan yang belum selaras, maka untuk mencapai hasil yang optimal

diperlukan pengembangan pemanfaatan dan pembinaan yang terpadu secara lintas

sektoral baik di pusat atau di daerah, sehingga diperlukan Pedoman Ukuran

Baku/Standar Penilaian dan Pengembangan Objek Wisata Alam untuk

mempermudah pelaksanaan (Anonimus, 1993).

Ukuran baku ini akan bermanfaat sebagai alat dalam menentukan dasar serta

memudahkan petugas dalam usaha menilai, merencanakan, membina dan

mengembangkan suatu objek wisata alam.

Penilaian pengembangan dan pemanfaatan objek wisata alam menurut

Pedoman Ukuran Baku Penilaian dan Pengembangan Objek Wisata Alam Tahun

1993 mencakup beberapa kriteria, yaitu : daya tarik, potensi dasar, kadar

hubungan, kondisi lingkungan, pengelolaan perawatan dan pelayanan, kondisi

iklim, akomodasi, sarana dan prasarana, tersedianya air bersih serta hubungan

dengan objek wisata lainnya.


11

Untuk kriteria daya tarik kawasan tersebut terdiri dari beberapa unsur :

1. Keindahan alam

2. Keunikan sumber daya alam

3. Banyaknya jenis sumber daya alam yang menonjol

4. Keutuhan sumber daya alam

5. Kepekaan sumber daya alam

6. Pilihan kegiatan atau kesempatan rekreasi (jumlah)

7. Kebersihan udara

8. Ruang gerak pengunjung (luas intensif penggunaan) dalam hektar

Penilaian - penilaian untuk unsur-unsur dan sub-sub unsur menggunakan

Pedoman Baku atau Standar Penilaian dan Pengembangan Objek Wisata Alam

yang dikeluarkan oleh Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam pada tahun

1993 untuk mempermudah pelaksanaan. Penilaian-penilaian ini dituangkan

dengan kuisioner atau wawancara dengan masyarakat, pengunjung dan instansi

terkait.

Dari hasil wawancara melalui kuisioner tersebut maka didapat nilai - nilai

bobot tiap unsur kemudian nilai - nilai tersebut dikalikan dengan nilai bobot untuk

kriteria daya tarik yang telah ditentukan yaitu 6 sehingga didapat hasil akhir

penelitian.
12

2.1.7. Batasan Operasional

Batasan penelitian dalam pengembangan suatu kawasan sebagai kawasan

tujuan wisata berdasarkan Standar Baku Penelitian dan Pengembangan Objek

Wisata Alam yang dikeluarkan oleh komisi Kerjasama Penelitian dan

Pengembangan Objek wisata Alam Tahun 1983 / 1984 adalah :

 Keindahan Alam

a. Variasi pemandangan didalam objek adalah keragaman, keindahan

pemandangan didalam suatu objek pada suatu lokasi. Contoh : bahwa dari

dalam objek A dapat melihat indahnya samudra Indonesia dan lampu -

lampu kota B pada malam hari.

b. Pandangan lepas menuju objek adalah pandangan terhadap objek tanpa

ada halangan atau sesuatu yang menutup objek.

c. Pandangan lingkungan objek adalah pemandangan keunikan ekosistem

alam yang terdapat didalam objek.

d. Keserasian warna dan bangunan dalam objek adalah kesesuaian warna

bangunan yang terdapat dalam suatu objek wisata terhadap lingkungan

dan memiliki daya tarik bagi pengunjung.

e. Kesantaian suasana dalam objekl adalah kenyamanan dalam menikmati

keindahan alam disuatu lokasi tanpa ada suatu gangguan.

 Keunikan Sumber Daya Alam

a. Keunikan sumber daya alam adalah keunikan yang ditinjau dari tingkat

penyebaran luas / tidaknya dan tingkat populasi banyak atau tidaknya

sumber daya alam.


13

b. Keunikan Internasional adalah suatu objek yang penyebarannya terbatas

dan tingkat populasinya sangat kecil dan serta langka.

c. Keunikan nasional adalah suatu objek yang penyebarannya banyak dan

tingkat populasinya sangat kecil serta langka.

d. Keunika lokal adalah suatu objek yang penyebarannya dan tingkat

populasinya banyak serta keadaan objek biasa.

 Jenis Sumber Daya Alam ( Banyaknya Sumber Daya Alam yang Menonjol )

a. Geologi adalah sumber daya alam yang terbentuk oleh alam secara alami

seperti jenis batu - batuan dan sangat menarik.

b. Flora adalah tumbuh - tumbuhan yang terdapat di objek wisata alam dan

memiliki kekhasan dan keunikan yang menarik.

c. Fauna adalah jenis hewan yang terdapat di objek wisata alam dan

memiliki kekhasan dan keunikan yang menarik.

d. Air adalah air yang karena keadaan dan kondisinya memiliki keunikan

dan kekhasan yang sangat menarik.

e. Gejala alam adalah fenomena yang terjadi disebabkan oleh alam yang

memiliki kekhasan dan keunikan yang menarik.

 Keutuhan Sumber Daya Alam

Adalah sumber daya alam yang alami dan tidak rusak oleh manusia dan

tetap terjaga kelestariannya.

 Kepekaan Sumber Daya alam

a. Sumber daya alam mengandung nilai ilmu pengetahuan adalah sumber

daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan ilmu pengetahuan


14

b. Sumber daya alam yang mengandung nilai ilmu kebudayaan adalah

sumber daya alam yang mempunyai nilai sejarah bagi masyarakat

setempat.

c. Sumber daya alam yang mengandung nilai pengobatan adalah sumber

daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan atau dapat dibuat

oleh masayarakat setempat.

 Pilihan Kegiatan Rekreasi

Adalah banyaknya kegiatan rekreasi yang dapat dilakukan dan dikembangkan

diobjek wisata alam.

 Kebersihan Udara dan Lokasi

a. Aman dari pengaruh alam adalah kondisi areal aman dari gangguan

aktifitas alam seperti gunung berapi, banjir, tanah longsor kebakaran

hutan dan lain - lain.

b. Bersih dari pengaruh industri adalah kondisi areal tidak terganggu

aktifitas industri seperti asap pembuangan industri, limbah pembuangan

industri dan lain - lain.

c. Bersih dari pemukiman penduduk adalah kondisi areal tidak terganggu

oleh aktifitas sehari - hari penduduk.

d. Bersih dari sampah adalah kondisi areal yang bersih dari sampah organik

e. Aman dari binatang adalah kondisi areal aman dari gangguan binatang

buas.

f. Bersih dari coretan- coretan adalah kondisi areal tidak terdapat tulisan -

tulisan yang tidak bertanggung jawab.


15

 Ruang Gerak Pengunjung

Adalah bagian luas dari objek / lokasi yang dinilai dapat dimanfaatkan untuk

kegiatan wisata berserta pemenuhan sarana dan prasarana

1. Menurut Taylor dalam Haris dan Moran ( 1990 ) Budaya merupakan

keseluruhan komplek yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral,

adat, dan kemampuan - kemampuan atau kebiasaan - kebiasaan lain yang

diperoleh anggota masyarakat.

2.1.8. Penelitian Yang Dilakukan Sebelumnya

Aleksander (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Studi Potensi Daya

Tarik Areal Untuk Wisata Alam Dalam Kawasan Hutan Lindung Lubuk Lintang

Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang Kalimantan Barat”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui dan memberikan penilaian terhadap potensi daya

tarik areal untuk wisata alam yang terdapat di kawasan Hutan Lindung Lubuk

Lintang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang.

Dari hasil penelitian di kawasan Hutan Lindung Lubuk Lintang menunjukkan

nilai untuk kriteria daya tarik areal sebesar 1013,43, maka Kawasan Hutan

Lindung Lubuk Lintang memiliki potensi daya tarik areal yang baik (B) untuk

dikembangkan menjadi objek wisata alam.

Oktavianty Ruhupatty (2012 ) melakukan penelitian yang berjudul “Penilaian

Terhadap Daya Tarik Kawasan Wisata Pantai Pulau Datok di Kecamatan

Sukadana Kabupaten Kayong Utara.Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk

memberikan penilaian terhadap potensi daya tarik areal wisata yang terdapat di

Pantai Pulau Datok.


16

Dari hasil perhitungan seluruh kriteria daya tarik areal diperoleh nilai 954,6

sehingga menunjukkan bahwa daya tarik Pantai Pulau Datok masuk dalam

kategori baik (B) untuk dijadikan tempat tujuan wisata baik wisata yang berbasis

hutan maupun bahari.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Aleksander dan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah penelitian yang dilakukan Aleksander dilakukan

pada daerah kawasan hutan lindung Lubuk Lintang Kecamatan Sepauk Kabupaten

Sintang, sedangkan penelitian yang dilakukan pada kawasan wisata alam yang

belum di sahkan menjadi daerah tujuan wisata. Persamaan penelitian ini adalah

metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dengan melakukan

pengamatan langsung.

Sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan

penelitian yang dilakukan oleh Oktavianty Ruhupatty adalah penelitian yang

dilakukan Oktavianty Ruhupatty dilakukan di daerah Pantai Pulau Datok

Kecamatan Sukadana. Persamaan penelitian ini adalah metode yang digunakan

adalah metode deskriptif yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap

potensi-potensi wisata alam yang berpedoman pada Standar Baku Penilaian dan

Pengembangan Objek Wisata Alam 1993.

2.1.9. Air Terjun Mananggar

Air Terjun Mananggar adalah suatu lokasi wisata alam musiman yang

berada di Kabupaten Landak Kecamatan Air Besar yang termasuk dalam kawasan

Cagar Alam Gunung Nyiut. Air terjun Melanggar ini memiliki ketinggian sekitar

40 – 60 meter dan berada dibagian hulu Kota Ngabang, secara geografis posisi air
17

terjun berada pada 00o 51’ 15.4” LU dan 110o 09’ 26.6” LS. Air Terjun

Mananggar termasuk dalam wilayah Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak

yang paling banyak terdapat hutan kawasan lindung, Kecamatan Air Besar

memiliki sekitar yaitu 75.806,3 ha.

Air Terjun Mananggar merupakan salah satu dari 10 Air Terjun yang terdapat

di Kecamatan Air Besar yaitu Air Terjun Remabo di Desa Sekendal , Air Terjun

di Desa Jambo, Air Terjun Padelembayung di Desa Betiang, Air Terjun Meroban

di Desa Amparjawa, Air Terjun Romboksetiin di Desa Tenguwe, Air Terjun

Bedawandi Desa Dange aji, Air Terjun Berui di Desa Serindu, Air Terjun Ringin

di Desa Sepangah , Air Terjun Tepaan di Desa Amparjawa, Air Terjun ini

berpencar-pencar.

Mananggar itu berasal dari kata dayak yang bearti mandangar atau

mendengar. Di atasnya terdapat dahan pepohonan, yang menurut warga setempat,

sudah bertahun-tahun ada di sana dan tidak jatuh atau hanyut. Air terjun itu

dikelilingi Gunung Pejapa

Di seberang sungai, terdapat Gua yang biasa masyarakat sebut Gua Sanjan.

Gua ini diwarnai air terjun kecil yang jatuh ke dalam sungai kecil di bawahnya

sehingga tampak sangat menakjubkan.

Sepanjang perjalanan melintas di Sungai Landak, di kiri kanan dapat

disaksikan hutan belantara yang hijau.

2.2. Kerangka Konsep

Sesuai dengan Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumber

Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta UU No. 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan, bahwa keadaan alam, flora, dan fauna, sebagai karunia Tuhan
18

Yang Maha Esa, serta peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni, dan

budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal

pembangunan kepariwisataan

Dengan pendekatan ekowisata diharapkan dapat mendukung upaya

pengembangan Air Terjun Mananggar untuk tujuan ekowisata alam maka

diperlukan penilaian daya tarik kawasan Air Terjun Mananggar tersebut. Upaya

ini diharapkan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran berbagai fenomena

yang ada di kawasan tersebut, sehingga nantinya pengunjung akan lebih mengerti

dan memahami akan potensial yang terdapat dikawasan Air Terjun Mananggar.

Air Terjun Mananggar memiliki objek yang mengandung nilai-nilai

keindahan yang alami, oleh sebab itu kawasan ini mempunyai potensi untuk

dijadikan sebagai kawasan tujuan wisata. Namun demikian potensi tersebut belum

terdata dengan baik. Sehingga diperlukan kajian berupa penilaian potensi

kepariwisataan alam yang terdapat didaerah tersebut mengenai aspek-aspek

kepariwisataan tersebut.

Hal-hal tersebut harus dipenuhi dengan baik dan perlu dilakukan penilaian

tersendiri dengan metode deskriftif dan pengumpulan data yang berpedoman pada

Ukuran Baku Penilaian dan Pengembangan Objek Wisata Alam Tahun 1993 oleh

Komisi Kerjasama penelitian dan Pengembangan Objek Wisata Alam Bogor.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu diteliti tentang daya tarik

areal kawasan Objek Wisata Air Terjun Mananggar, sebab suatu kawasan atau

daerah yang nantinya akan menjadi tujuan wisata alam, maka harus ada kesiapan

objek dan masyarakatnya guna mendukung perkembangan daerah Objek wisata


19

Air Terjun Mananggar. Adapun data-data yang akan direncanakan dalam

penelitian disajikan dengan menggunakan diagram alir.

Anda mungkin juga menyukai