Anda di halaman 1dari 10

III.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1. Keadaan Fisik

3.1.1. Letak dan Batas

Secara Geografis, Air Terjun Mananggar berada di Dusun Tauk Desa

Engkangin Kecamatan Air besar Kabupaten Landak, yang terletak diantara

0°44’15” Lintang Utara sampai 0°52’45” Lintang Utara dan 110°3’45” Bujur

Timur sampai 110°12’15” Bujur Timur. Secara administratif Batas wilayah

Kecamatan Air Besar adalah sebagai berikut :

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Manyuke

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kembayan & Beduai Kab.

Sanggau

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten

Bengkayang

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ngabang Kecamatan Meranti

Sesuai dengan Rencana Strategis Pembangunan Daerah Kabupaten Landak

dan mengacu pada misi dan visi Kabupaten Landak yang tercantum dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada Tahun 2010.

Air Terjun Manggar sudah masuk dalam wisata yang akan dibangun kedepan nya.

( RIPK.Kab Landak )

3.1.2. Status Kawasan

Berdasarkan status kawasan Air Terjun Mananggar termasuk berada pada

kawasan Cagar Alam Gunung Nyiut, secara administrasi pemerintahan masuk

wilayah Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak Dan Kabupaten Sanggau.

20
21

Cagar Alam Gunung Nyiut Sendiri Dalam Keputusan Menteri Pertanian No

524/Kpts/Um/7/1982 Tanggal 21 Juli 1982 Denga Luas 160.000 ha, Kemudian

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 059/Kpts-11/1988 Tanggal

29 Februari 1988 Dengan Luas 1245.500 ha. ( BKSDA,Kalbar )


22
23

3.1.3. Topografi

Kondisi Topografi Air Terjun Mananggar adalah sebagai berikut : Pada

bagian Utara terdiri dari daerah yang berbukit-bukit, ke selatan merupakan daerah

lembah atau dataran. Dua sub wilayah yang termasuk dalam dataran rendah

Pegunungan Barat yakni Sub Wilayah Pegunungan Niut (±800 Km²), yang

meliputi wilayah Kecamatan Air Besar sebelah utara. Berdasarkan pembagian

kelas kemiringan lahan, dearah penelitian tersebut berada pada kemiringan lahan

yang berbukit, ini dapat dilihat pada kemiringan lahan yang dominan berada pada

kelas kemiringan berbukit 8 - 15 %.

3.1.4. Geologi

Struktur geologi yang terdapat adalah Kapur, Intrusif dan Plutonik Asam,

Plistosen – Pliosen, Premo Karbon Trias Atas dsn Plutonik Basa. ( BPS

Kab.landak,2013 )

3.1.5. Tanah

Ditinjau dari struktur dan jenis tanahnya yang terdapat di kawasan yaitu

jenis Alluvial, Podsolik Merah Kuning (PMK) ,berpasir dan berbatu. ( BPS

Kab.landak 2013 )

3.1.6. Iklim

Dusun Tauk di Desa Engkangin Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak

dapat dikatakan sebagai daerah hujan dengan intensitas tinggi. Secara umum

curah hujan rata-rata bulanan ditahun 2011 sebesar 248,2 mm, yang berarti terjadi

penurunan curah hujan dibanding pada tahun sebelumnya (curah hujan rata-rata

bulanan tahun 2009 sebesar 253,1 mm). Curah hujan rata-rata bulanan ditahun
24

2010 sebesar 322,8 mm lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2009

hanya 253,1 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 133 hari. Rata-rata hari

hujan yang terendah selama sebulan untuk tahun 2012 terjadi pada bulan

September yaitu 6 hari. Sedangkan jumlah hari hujan terbanyak pada bulan

Desember sebanyak 26 hari.

Tabel 1. Rata-Rata Curah Hujan di Kabupaten Landak (mm)

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013


HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH
(hari (mm (hari (mm (hari (mm (hari (mm (hari (mm
) ) ) ) ) ) ) ) ) )
Januari 9 259 16 342 10 198 19 266, 11 254,
5 5
Februari 7 214 18 368 6 222 22 423, 20 371
5
Maret 16 362 16 403 10 218 18 380 13 236,
5
April 11 327 15 325 9 248 18 273 16 206,
5
Mei 8 173 13 221 10 295 14 231, - -
5
Juni 6 102 5 153 13 267 9 158 - -
Juli 5 248 8 424 5 75 12 204, - -
5
Agustus 4 134 12 267 11 189 13 245, - -
5
septembe 2 75 13 391 8 211 6 59,5 - -
r
Oktober 14 403 13 365 22 378 15 287 - -
Novembe 14 317 19 324 26 405 22 293 - -
r
Desembe 17 424 18 291 22 273 26 435 - -
r
Rata- 133 253, 166 322, 152 248, 194 271, 60 89,0
rata 1 8 2 4
Sumber: BMKG Pontianak

Tabel 2. Temperatur Minimum, Rata-Rata dan Maksimum ( oC) di


Kabupaten Landak Tahun 2010 – 2011

Bulan Minimum Rata-Rata Maksimum


Januari 23,9 26,4 30,4
Februari 23,5 27,4 30,1
25

Maret 24,0 26,6 31,0


April 24,4 27,2 314
Mei 24,4 27,4 31,8
Juni 24,0 27,3 31,7
Juli 23,6 27,0 31,6
Agustus 23,9 27,2 31,8
September 24,1 27,0 31,7
Oktober 24,0 26,5 30,8
November 23,3 26,9 30,9
Desember 23,3 26,8 30,6
Rata-Rata 23,9 27,0 31,2
Sumber: BMKG Pontianak

Kecepatan angin rata-rata selama tahun 2011 adalah 3,6 knots dengan

kecepatan maksimum mencapai 16 knots yang terjadi pada bulan mei. Sementara

itu, arah angin terbanyak dari arah barat.

Tabel 3. Kecepatan angin Rata-Rata dan maksimum di Kabupaten Landak

Bulan Rata-rata Maksimum


Januari 3,0 13,0
Februari 3,0 8,0
Maret 4,0 12,0
April 4,0 15,0
Mei 3,0 16,0
Juni 4,0 13,0
Juli 4,0 10,0
Agustus 4,0 11,0
September 4,0 12,0
Oktober 3,0 11,0
November 4,0 15,0
Desember 3,0 11,0
Rata-Rata 3,6 12,3
Sumber: BMKG Pontianak

Tabel 4. Rata-rata Lembab Nisbi (%) di Kabupaten landak


Bulan 2010 2011
Januari 82 86
Februari 85 86
Maret 83 84
April 81 84
Mei 82 85
Juni 83 83
Juli 84 83
Agustus 85 82
26

September 84 84
Oktober 85 87
November 83 85
Desember 86 86
Rata-Rata 84 85
Sumber: BMKG Pontianak

3.1.7. Hidrologi

Di Kabupaten Landak pada umumnya tekstur dan struktur tanah sangat

menunjang untuk air lebih mudah dan cepat dapat di serap tanaman. Di samping

itu di wilayah ini banyak sungai kecil maupun besar sehingga akan membantu

dalam kegiatan pertanian dan perikanan.

Wilayah Kabupaten Landak termasuk ke dalam DAS Landak di mana Sungai

Landak merupakan sungai terbesar yang ada di wilayah Kabupaten Landak.

Sungai lain yang cukup besar adalah Sungai Menyuke, Sungai Mempawah, dan

Sungai Mandor. Sungai Landak berperan penting bagi desa-desa yang berada

dipinggir sungai tersebut, karena digunakan masyarakat sebagai air untuk mandi,

cuci, makan dan minum, sumber penangkapan ikan, dan prasarana angkutan

khususnya.

Sungai Landak mempunyai potensi air terjun, karena debit air yang sangat

besar dengan kecepatan 0,71 meter/detik maka dapat digunakan sebagai sumber

pembangkit listrik mikro hidro. Air terjun Melanggar ini memiliki ketinggian 40-

60 meter dan berada dibagian hulu Kota Ngabang, secara geografis posisi air

terjun berada pada 0º 51’ 15,4” LU dan 110º 09’ 26,6” LS.

3.2. Bioekologi
27

3.2.4. Flora

Potensi flora di sekitar kawasan Air Terjun Mananggar berdasarkan data

pengamatan dan sumber masyarakat di sekitar kawasan antara lain Durian (Durio

sp), Karet (Hevea braziliensis), Kantong Semar (Nephentes sp), Ketapang (

Terminalia copelandii Elmer ), Melaban Merah (Tristaniopsis merguensis ),

Pasak Bumi ( Eurycoma Longifolia ), Sahang / Ladang (Piper nigrum L) ,Belian

(Eusideroxylon zwageri), Tengkawang (Shorea sp), Anggrek.

3.2.5. Fauna

Jenis-jenis fauna yang hidup di sekitar kawasan Air Terjun Mananggar antara

lain :Ikan gerigit atau ikan concong (Pseudomystus stenomus),Tupai (Callosciurus

insignis),Biawak(Varanusnebulosus),Ikanadong/Hampala(Hampalamacrolepitoda

),Kelelawar( Chiroptera sp ),Burung elang(Accipitridae ).

3.3. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat

3.3.4. Penduduk

Data Penduduk berdasarkan Kepadatanan Penduduk Kecamatan Air Besar

pada Bulan Nopember 2012 adalah:

Tabel 5. Data Kepadatan Penduduk Kecamatan Air Besar

No Desa Jumlah Luas Desa Kepadatan


penduduk (Km2) per Km2
1 Serimbu 1,975 55,00 34
2 Sepangah 1,747 49,00 34
3 Semuntik 1,070 61,00 17
4 Sekendal 3,454 122,00 27
5 Temoyok 1,273 50,00 23
6 Engkangin 1,218 61,50 15
7 Merayuh 997 82,50 11
8 Nyari 1,467 105,00 14
9 Sempatung 909 195,00 4
10 Tengon 1,369 81,00 16
11 Bentiang 958 80,70 11
28

12 Parek 1,884 144,00 11


13 Tenguwe 2,168 107,00 20
14 Dange Aji 1,006 67,00 13
15 Engkadik Pade 1,083 62,00 16
16 Jambu 1,006 38,00 21
Jumlah 23,584 1,360.70 16
Sumber : Sensu Penduduk 2012

Kepadatan penduduk pada Kecamatan Air Besar mencapai 23,584 jiwa / km

dengan luasan sekitar 1,360.70 km dan memiliki total penduduk Kepadatan per

km sebanyak 16.

Sedangkan untuk Data Penduduk Kecamatan Air Besar pada tahun 2012

adalah:

Tabel 6. Data Jumlah Penduduk pada Tahun 2012

No Desa Jumlah L P L+P KET


KK
1 Serimbu 521 1125 250 1975
2 Sepangah 403 929 818 1747
3 Semuntik 250 552 518 1070
4 Sekendal 817 1864 1590 3454
5 Temoyok 342 665 608 1273
6 Engkangin 308 691 527 1218
7 Merayuh 240 551 446 997
8 Nyari 306 786 681 1467
9 Sempatung 205 488 421 909
10 Tengon 340 717 652 1369
11 Bentiang 236 501 457 958
12 Parek 431 1004 880 1884
13 Tenguwe 509 1131 1037 2168
14 Dange Aji 222 525 481 1006
15 Engkadik Pade 267 549 534 1083
16 Jambu 202 422 584 1006
Jumlah 39 12,500 11,084 23,584
Sumber : Sensus Penduduk 2012

3.3.2 Mata Pencarian

Desa Engkangin merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Air Besar.

Desa Engkangin terbagi dalam dua dusun, yakni Dusun Engkangin dan Dusun
29

Tauk. Warga Desa Engkangin umumnya etnis Dayak dan memeluk agama Kristen

dengan mata pencaharian utama di sektor pertanian dan Sebagian dari mereka

berusaha di sektor perdagangan.

Kegiatan usaha pertanian di Desa Engkangin ini meliputi pengembangan Ladang,

perkebunan rakyat, dan peternakan rumahan. Komoditas pertanian yang paling

menonjol dari kawasan ini adalah Sawit, durian, dan karet, Lada dan lain-lain.

3.3.3 Aksesibilitas

Aksesibilitas menuju kawasan Air Terjun Mananggar Kecamatan Air Besar

Kabupaten Landak dapat dicapai melalui akses transportasi yaitu :

1. Pontianak – Ngabang

Jarak antara Kota Pontianak dengan Kota Ngabang sekitar 232 km yang

dihubungkan dengan jalan provinsi.

Transportasi yang bisa digunakan adalah transportasi menggunakan Bis atau

Menggunakan Sepeda Motor, dengan waktu tempuh ± 5 jam mencapai Kota

Ngabang..

2. Ngabang – Serimbu – Engkangin – Air Terjun Mananggar

Dari Ngabang ke Serimbu sekitar 54 km bisa menggunakan sepeda motor

maupun bis dan mobil dengan jarak tempuh 1-2 jam dengan kondisi jalan yang

masih kurang bagus. Dari Desa Serimbu ke Engkangin sekitar 7 km lewat jalan

darat atau 9 km lewat jalan air. Perjalanan menggunakan jalur sungai Landak

harus melalui beberapa riam.

Anda mungkin juga menyukai