F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Rona Lingkungan
Rona lingkungan hidup awal menguraikan data yang terkait atau relevan dengan
dampak yang mungkin terjadi dari kegiatan Pembangunan Dramaga Town City dengan perkiraan
lingkup pembangunan mencapai luas 10 km2 terhadap lingkungan hidup. Adapun komponen
lingkungan yang dikaji dalam studi AMDAL Pembangunan Dramaga Town City sebagai berikut:
Komponen Lingkungan Terkena Dampak Penting Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Komponen Fisik Kimia
Tabel 1 Data curah hujan di kabupaten bogor periode 2020 – 2022
Gambar 1 Grafik kadar PM 2.5 di Kabupaten Bogor pada bulan september - oktober 2023.
Source: https://www.iqair.com/indonesia/west-java/bogor
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Partikulat matter (PM 2.5) atau debu partikulat adalah partikel udara yang berukuran
lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer). Partikulat matter merupakan salah satu indikator dari
adanya polusi di udara ambien. Hal ini dikarenakan partikulat matter memiliki dampak yang
buruk terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan. Berdasarkan data pada gambar 1
menunjukkan tingkat PM 2.5 yang berada di udara ambien pada Kabupaten Bogor memiliki nilai
yang fluktuatif dengan kecendrungan meningkat dari awal bulan dan mencapai puncaknya pada
pertengahan bulan dan kemudian menurun di akhir bulan. Kadar PM 2.5 tertinggi terdapat pada
tenggal 23 Oktober yaitu sebesar 60.1 μg/m3 atau dapat digolongkan kedalam kategori tidak
sehat berdasarkan informasi kriteria konsentrasi PM 2.5 dari ISPU (Indeks Standar Pencemaran
Udara). Sementara kadar PM 2.5 terendah terdapat pada tanggal 3 Oktober dengan nilai sebesar
18.1 μg/m3 atau dapat digolongkan kedalam kategori sedang. Kontributor dominan konsentrasi
PM 2.5 bersumber dari penggunaaan energi dan pembakaran biomassa. Kenaikan dan penurunan
kadar PM 2.5 disebabkan oleh tingkat mobilisasi serta aktifitas manusia.
Gambar 2 Grafik kadar PM 10 Kabupaten Bogor pada bulan September - Oktober 2023.
Source: https://www.iqair.com/indonesia/west-java/bogor
Partukulat Matter (PM 10) merupakan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10
mikron (mikrometer). Sama halnya dengan PM 2.5, PM 10 merupakan salah satu indikator
polusi pada udara ambien dikarenakan memiliki efek yang berbahaya terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan. Perbedaan antara kedua partikulat tersebut yaitu PM 10 merupakan
partikulat yang berukuran lebih besar dan biasa dihasilkan dari tempat pembangunan,
pembuangan sampah, pertanian, kebakaran hutan, debu dan serbuk sari. Berdasarkan data pada
gambar 2 menunjukkan tingkat kadar PM 10 di udara ambien memiliki nilai yang fluktuatif
seperti halnya pada PM 2.5. Peningkatan nilai dimulai dari awal bulan sampai dengan puncaknya
di pertengahan bulan dan kemudian menurun di akhir bulan. Kadar PM 10 tertinggi terdapat
pada tanggal 7 Oktober sebesar 59.1 μg/m3 atau tergolong kedalam kategori sedang menurut
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Sementara tingkat PM 10 terendah terdapat pada
tanggal 3 Oktober yaitu sebesar 23.1 μg/m3 atau tergolong kedalam kategori baik berdasarkan
ISPU.
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Gambar 3 Grafik kadar SO Kabupaten Bogor pada bulan September - Oktober 2023.
Source: https://www.iqair.com/indonesia/west-java/bogor
Sulfur dioksida adalah salah satu spesies dari gas-gas oksida sulfur (SOx). Gas ini sangat
mudah terlarut dalam air, memiliki bau namun tidak berwarna,SO2 dan gas-gas oksida sulfur
lainnya terbentuk saat terjadi pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur. Sulfur
dioksida merupakan indikator polusi udara dikarenakan dampaknya yang buruk terhadap
kesehatan manusia dan juga lingkungan. Data pada gambar 3 menunjukkan kadar sulfur dioksida
pada udara ambien di Kabupaten Bogor memiliki nilai yang fluktuatif, dimana terjadi penurunan
yang signifikan dari bulan September sampai Oktober dan kemudian terjadi peningkatan yang
cukup drastis pada akhir bulan Oktober sampai September. Kadar sulfur dioksida tertinggi
terdapat di tanggal 22 Oktober dengan konsentrasi sebesar 136.8 μg/m3 dan termasuk kedalam
kategori sedang berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Sementara nilai
konsentrasi sulfur dioksida terendah terdapat pada 3 Oktober dengan nilai sebesar 3.8 μg/m3 dan
termasuk kategori baik. Lonjakan konsentrasi sulfur dioksida yang tinggi dapat disebabkan oleh
peningkatan mobilitas dan aktifitas manusia.
Tabel 5 Tata Guna Lahan dan Produksi Desa Babakan
Peruntukan Luas
Sawah (Ha) 100
Tegal/Ladang (Ha) 500
Pemukiman (Ha) 2.41
Pekarangan (Ha) 50
Tanah Rawa (Ha) 50
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Pasang Surut (Ha) 20
Lahan Gambut (Ha) 30
Situ/Waduk/Danau (Ha) 100
Perkebunan (Ha) 500
Tanah Kas Desa (Ha) 0
Fasilitas Umum (Ha) 6.74
Hutan (Ha) 10
Total (Ha) 1360
Total (Km2) 13.6
Desa Babakan memiliki total luas wilayah sebesar 1360 Ha atau 13.6 km2. Sebagian
besar peruntukkan lahan pada Desa Babakan ditujukan untuk ladang dan juga perkebunan
dengan luas masing - masing sebesar 500 Ha. Sementara peruntukkan terendah adalah daerah
pemukiman dengan luas wilayah hanya sebesar 2.41 (Ha).
Tabel6 Tata Guna Lahan Desa Dramaga
Sawah (Ha) 0,5
Tegal/Ladang (Ha) 45
Pemukiman (Ha) 1000
Pekarangan (Ha) 0,0000
Tanah Rawa (Ha) 0,0000
Pasang Surut (Ha) 0,0000
Lahan Gambut (Ha) 0,0000
Situ/Waduk/Danau (Ha) 0,0000
Perkebunan (Ha) 0,0000
Tanah Kas Desa (Ha) 0,0000
Fasilitas Umum (Ha) 145
H u t a n (Ha) 0,0000
Jumlah Luas Wilayah (Ha) 1,205
Desa Dramaga memiliki total luas wilayah sebesar 1205 (Ha) atau sebesar 12,05 km2.
Desa Dramaga sebagian besar peruntukkan lahan ditujukkan untuk daerah pemukiman yaitu
sebesar 1000 (Ha). Sementara peruntukkan lahar terkecil ditujukkan untuk daerah persawahan
sebesar 0.5 (Ha). Sementara belum ada peruntukkan lahan yang ditujukkan untuk daerah
pekarangan, tanah rawa dan waduk, di Desa Dramaga.
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Tabel 7 Kondisi Kependudukan Desa Dramaga
Laki-Laki Jumlah Perempuan Jumlah
Usia 0 - 6 Tahun 511 Usia 0 - 6 Tahun 465
Usia 7 - 12 Tahun 825 Usia 7 - 12 Tahun 743
Usia 13 - 18 Tahun 707 Usia 13 - 18 Tahun 699
Usia 19 - 25 Tahun 766 Usia 19 - 25 Tahun 666
Usia 26 - 40 Tahun Usia 26 - 40 Tahun
bu Rumah Tangga 4
Purnawirawan/Pensiunan 37 5 42
Perangkat Desa 2 0 2
Buruh Harian Lepas 440 10 450
Pemilik usaha jasa
transportasi dan 3 0 3
perhubungan
Kontraktor 5 0 5
Sopir 184 0 184
Tukang Jahit 2 2 4
Tukang Rias 1 0 1
Jasa Konsultansi
1 0 1
Manajemen dan Teknis
Karyawan Honorer 5 2 7
Tukang Cukur 1 0 1
Pemuka Agama 11 0 11
Kepala Daerah 1 0 1
Pelaut 1 0 1
Total Jumlah
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Masyarakat di Desa Dramaga memiliki mata pencaharian yang sangat bervariasi. Mata
pencaharian terbanyak adalah buruh harian lepas dengan jumlah 450 jiwa dimana laki - laki
sebanyak 440 jiwa dan permpuan sebanyak 10 jiwa. Kemudian diikuti dengan buruh tani
sebanyak 290 jiwa. Buruh lepas dan tani umumnya di dominasi oleh para laki - laki. Sementara
mata pencahrian terbanyak pada permpuan adalah karyawan perusahaan swasta sebanyak 268
jiwa.
Tabel10 Sarana dan Prasarana Kesehatan di Desa Dramaga
Jenis Prasarana Kesehatan Jumlah (Unit)
Puskesmas 1
Puskesmas pembantu 1
Poliklinik/balai pengobatan 2
Apotik 2
Posyandu 9
Gudang menyimpan obat 3
Jumlah Rumah/Kantor Praktek Dokter 2
Rumah Bersalin 2
Balai Kesehatan Ibu dan Anak 5
Jumlah Total Unit 27
Total unit dari sarana dan prasrana kesehatan di Desa Dramaga berjumlah 27 unit dimana
posyandu memiliki unit terbanyak yaitu 9 unit kemudian diikuti dengan balai kesehatan ibu dan
anak sebanyak 5 unit. Sementara unit sarana dan prasarana paling sedikit di Desa Dramaga
adalah puskesmas dan puskesmas pembantu dengan masing - masing berjumlah 1 unit.
Tabel11 Sarana Air Bersih di Desa Dramaga
Sumur Pompa (Unit) 63
Sumur Gali (Unit) 867
Hidran Umum (Unit) 2
Penampung Air Hujan (Unit) 0
Tangki Air Bersih (Unit) 0
Embung (Unit) 0
Mata Air (Unit) 6
Bangunan Pengolahan Air (Unit) 6
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Sarana air bersih di Desa Dramaga umumnya masih di dominasi oleh sumur gali dengan
jumlah sebanyak 867 unit dan kemudian diikuti oleh sumur pompa sebanyak 63 unit. Sementara
untuk sarana embung, penampung air hujan dan juga tangki air bersih masih belum tersedia.
Tabel 12 Sarana Sanitasi di Desa Dramaga
Sarana sanitasi masih di dominasi oleh jamban keluarga sebanyak 2305 kepala keluarga
(KK) dan kemudian diikuti oleh penyediaan sumur resapan air rumah tangga dengan jumlah
sebanyak 363 rumah. Sementara MCK umum masih belum tersedia di Desa Dramaga
Sumber: https://kecamatandramaga.bogorkab.go.id/