Anda di halaman 1dari 11

Muhammad Imany Romadhon

F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Rona Lingkungan

Rona lingkungan hidup awal menguraikan data yang terkait atau relevan dengan
dampak yang mungkin terjadi dari kegiatan Pembangunan Dramaga Town City dengan perkiraan
lingkup pembangunan mencapai luas 10 km2 terhadap lingkungan hidup. Adapun komponen
lingkungan yang dikaji dalam studi AMDAL Pembangunan Dramaga Town City sebagai berikut:
Komponen Lingkungan Terkena Dampak Penting Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Komponen Fisik Kimia
Tabel 1 Data curah hujan di kabupaten bogor periode 2020 – 2022

Jumlah Curah hujan Jumlah hari hujan


Bulan 2020 2021 2022 2020 2021 2022
Januari 207.6 304.3 106.6 14.0 18.0 30.0
Februari 336.6 486.8 150.3 18.0 20.0 23.0
Maret 292.5 233.0 113.2 19.0 20.0 28.0
April 271.4 505.1 316.6 19.0 17.0 29.0
Mei 292.3 510.3 228.5 15.0 16.0 25.0
Juni 30.3 311.1 463.7 5.0 17.0 27.0
Juli 63.7 115.6 358.1 7.0 8.0 29.0
Agustus 41.6 399.5 384.9 4.0 16.0 31.0
September 87.7 317.3 353.7 7.0 19.0 29.0
Oktober 327.3 566.5 492.3 17.0 22.0 28.0
November 207.3 183.6 321.0 16.0 17.0 28.0
Desember 262.1 279.1 224.1 16.0 20.0 28.0
Source Url: https://jabar.bps.go.id/indicator/151/430/1/-curah-hujan-di
stasiun-pengamatan-klimatologi-bogor-menurut-bulan.html
Access Time: October 26, 2023, 2:05 pm
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Jumlah curah hujan di Kabupaten Bogor pada periode 2020 – 2022 memiliki nilai yang
fluktuatif. Pada tahun 2020 memiliki rata - rata curah hujan sebesar 201.7 mm. Curah hujan
tertinggi terdapat pada bulan Februari yaitu sebesar 336 mm dan terendah pada bulan Agustus
yaitu sebesar 41.6 mm dan merupakan yang terendah selama periode tersebut. Tahun 2021
memiliki curah hujan tertinggi dengan rata - rata sebesar 351 mm. Curah hujan tertinggi pada
tahun 2021 terdapat pada bulan Oktober yaitu sebesar 566 mm dan merupakan yang tertinggi
selama periode tersebut. Pada tahun 2022 terjadi penurunan curah hujan yaitu dengan rata - rata
sebesar 292.8 mm. Curah hujan tertinggi pada tahun 2022 berada pada bulan Oktober yaitu
sebesar 492.3 mm dan terendah pada bulan Januari yaitu sebesar 106.6 mm. Sementara pada
jumlah hari hujan pada periode 2020 - 2022 terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan
dimana pada tahun 2020 memiliki rata - rata jumlah hari hujan sebesar 13.1 hari, pada tahun
2021 sebesar 17.5 hari dan tahun 2022 sebesar 27.9 hari.
Tabel 2 Data kecepatan angin pada Kabupaten Bogor periode 2020 - 2022
Kecepatan Angin di Stasiun Pengamatan Klimatologi Bogor Menurut Bulan
(m/det)
Minimum Rata-rata Maksimum
Bulan 2020 2021 2022 2020 2021 2022 2020 2021 2022
Januari 2 2.00 0.6 4 3.5 1.6 25 10 10.3
Februari 2 2.10 0.5 3.6 3.6 1.7 15 15 11.3
Maret 2.00 2.70 0.6 4 3.5 1.7 25 15 10.3
April 2.90 2.90 0.5 3.8 3.8 1.7 15 15 12.3
Mei 1.20 1.00 0.6 2.7 2.9 1.7 18 18 9.3
Juni 1.80 1.90 0.7 3.3 2.6 1.6 17 13 26.8
Juli 2.30 2.00 1.5 3.7 3.4 1.8 10 13 3.9
Agustus 3.10 1.30 1.5 4.4 3.9 1.8 15 18 4.3
September 1.40 1.40 1.4 3.8 3.6 1.8 46 35 4.5
Oktober 1.70 2.00 1.5 3.2 3.5 1.7 27 40 4.2
November 1.60 1.10 1.3 3.9 2.9 1.6 17 22 4.5
Desember 2.30 2.10 1.4 4.1 3.2 1.7 14 22 5.1
Rata - rata 2.0 1.9 1.0 3.7 3.4 1.7 20.3 19.7 8.9
Source Url: https://jabar.bps.go.id/indicator/151/428/1/kecepatan-angin-di-stasiun-
pengamatan-klimatologi-bogor-menurut-bulan.html
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Access Time: October 26, 2023, 5:33 pm
Indeks kecepatan angin di Kabupaten Bogor pada periode 2020 - 2022 memiliki
kecendrungan yang menurun seiring berjalannya waktu. Selama periode tersebut diketahui rata -
rata indeks kecepatan angin tertinggi terdapat pada tahun 2021 yaitu pada bulan Agustus dengan
nilai sebesar 3.9 m/s. Sementara rata - rata indeks kecepatan angin terendah terdapat pada tahun
2022 yaitu pada bulan Januari dan November dengan nilai sebesar 1.6 m/s.
Tabel 3 Data suhu pada Kabupaten Bogor tahun 2020 - 2021
Rata-rata Suhu Udara Menurut Bulan di Kabupaten Bogor (°C )
Maks Min Rata-rata
Bulan 2020 2021 2020 2021 2020 2021
Januari 33.4 31.9 21.4 21.5 26.2 25.2
Februari 33.8 33.4 21.5 21.1 25.7 24.6
Maret 33.4 34.2 21.4 20 26.2 25.9
April 33.6 33.6 21.3 21.3 26.7 26.7
Mei 34.1 33.8 22.2 21.2 26.9 26.8
Juni 33.4 33.2 22.0 20.8 26.7 25.8
Juli 33.4 33.4 20.4 19.3 26.1 26.0
Agustus 34.1 33.2 19.5 20.8 26.5 25.9
September 34.4 34.0 19.9 20.2 26.5 26.3
Oktober 33.8 34.1 21.2 20.8 26.2 26.4
November 33.8 34.1 21.0 21.4 26.6 26.4
Desember 33.2 34.2 21.4 20.4 25.9 26.1
Rata - rata 33.7 33.6 21.1 20.7 26.4 26.0
Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Bogor
Source Url: https://bogorkab.bps.go.id/indicator/151/74/1/rata-rata-suhu-udara-menurut-
bulan-di-kabupaten-bogor.html
Access Time: October 26, 2023, 5:35 pm
Suhu udara pada Kabupaten Bogor pada tahun 2020 - 2021 memiliki kecendrungan
sedikit menurun. Rata - rata suhu pada tahun 2020 memiliki nilai sebesar 26.4 oC dan pada tahun
2021 sebesar 26 oC atau hanya turun sebesar 0.4 oC. Selama periode tersebut suhu tertinggi
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
berada pada bulan September di Tahun 2020 yaitu sebesar 34.4 oC. Sementara suhu terendah
terdapat pada bulan Agustus di Tahun 2020 yaitu sebesar 19.5 oC. Perubahan suhu pada periode
tersebut dapat disebabkan oleh perubahan iklim.
Tabel 4 Data kelembaban udara Kabupaten Bogor Tahun 2020

Rata-rata Kelembaban Udara Menurut Bulan


Bulan di Kabupaten Bogor (%) 2020
Januari 86
Februari 89
Maret 86
April 84
Mei 84
Juni 83
Juli 81
Agustus 78
September 80
Oktober 84
November 83
Kelembaban relatif selama tahun 2020 di Kabupaten Bogor memiliki nilai yang
bervariasi namun tidak terlampau jauh. Kelembaban relatif tertinggi pada tahun 2020 terdapat
pada bulan Februari sebesar 89 %. Sementara kelembaban relatif terendah terdapat pada bulan
Agustus. Tinggi rendahnya kelembaban udara di suatu tempat sangat bergantung pada beberapa
faktor yaitu suhu, tekanan udara, pergerakan angin, kuantitas dan kualitas penyinaran dan
vegetasi.
Data Kualitas Udara Ambien Kabupaten Bogor Bulan September - Oktober 2023.

Gambar 1 Grafik kadar PM 2.5 di Kabupaten Bogor pada bulan september - oktober 2023.
Source: https://www.iqair.com/indonesia/west-java/bogor
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Partikulat matter (PM 2.5) atau debu partikulat adalah partikel udara yang berukuran
lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer). Partikulat matter merupakan salah satu indikator dari
adanya polusi di udara ambien. Hal ini dikarenakan partikulat matter memiliki dampak yang
buruk terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan. Berdasarkan data pada gambar 1
menunjukkan tingkat PM 2.5 yang berada di udara ambien pada Kabupaten Bogor memiliki nilai
yang fluktuatif dengan kecendrungan meningkat dari awal bulan dan mencapai puncaknya pada
pertengahan bulan dan kemudian menurun di akhir bulan. Kadar PM 2.5 tertinggi terdapat pada
tenggal 23 Oktober yaitu sebesar 60.1 μg/m3 atau dapat digolongkan kedalam kategori tidak
sehat berdasarkan informasi kriteria konsentrasi PM 2.5 dari ISPU (Indeks Standar Pencemaran
Udara). Sementara kadar PM 2.5 terendah terdapat pada tanggal 3 Oktober dengan nilai sebesar
18.1 μg/m3 atau dapat digolongkan kedalam kategori sedang. Kontributor dominan konsentrasi
PM 2.5 bersumber dari penggunaaan energi dan pembakaran biomassa. Kenaikan dan penurunan
kadar PM 2.5 disebabkan oleh tingkat mobilisasi serta aktifitas manusia.

Gambar 2 Grafik kadar PM 10 Kabupaten Bogor pada bulan September - Oktober 2023.
Source: https://www.iqair.com/indonesia/west-java/bogor
Partukulat Matter (PM 10) merupakan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10
mikron (mikrometer). Sama halnya dengan PM 2.5, PM 10 merupakan salah satu indikator
polusi pada udara ambien dikarenakan memiliki efek yang berbahaya terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan. Perbedaan antara kedua partikulat tersebut yaitu PM 10 merupakan
partikulat yang berukuran lebih besar dan biasa dihasilkan dari tempat pembangunan,
pembuangan sampah, pertanian, kebakaran hutan, debu dan serbuk sari. Berdasarkan data pada
gambar 2 menunjukkan tingkat kadar PM 10 di udara ambien memiliki nilai yang fluktuatif
seperti halnya pada PM 2.5. Peningkatan nilai dimulai dari awal bulan sampai dengan puncaknya
di pertengahan bulan dan kemudian menurun di akhir bulan. Kadar PM 10 tertinggi terdapat
pada tanggal 7 Oktober sebesar 59.1 μg/m3 atau tergolong kedalam kategori sedang menurut
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Sementara tingkat PM 10 terendah terdapat pada
tanggal 3 Oktober yaitu sebesar 23.1 μg/m3 atau tergolong kedalam kategori baik berdasarkan
ISPU.
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal

Gambar 3 Grafik kadar SO Kabupaten Bogor pada bulan September - Oktober 2023.
Source: https://www.iqair.com/indonesia/west-java/bogor
Sulfur dioksida adalah salah satu spesies dari gas-gas oksida sulfur (SOx). Gas ini sangat
mudah terlarut dalam air, memiliki bau namun tidak berwarna,SO2 dan gas-gas oksida sulfur
lainnya terbentuk saat terjadi pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur. Sulfur
dioksida merupakan indikator polusi udara dikarenakan dampaknya yang buruk terhadap
kesehatan manusia dan juga lingkungan. Data pada gambar 3 menunjukkan kadar sulfur dioksida
pada udara ambien di Kabupaten Bogor memiliki nilai yang fluktuatif, dimana terjadi penurunan
yang signifikan dari bulan September sampai Oktober dan kemudian terjadi peningkatan yang
cukup drastis pada akhir bulan Oktober sampai September. Kadar sulfur dioksida tertinggi
terdapat di tanggal 22 Oktober dengan konsentrasi sebesar 136.8 μg/m3 dan termasuk kedalam
kategori sedang berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Sementara nilai
konsentrasi sulfur dioksida terendah terdapat pada 3 Oktober dengan nilai sebesar 3.8 μg/m3 dan
termasuk kategori baik. Lonjakan konsentrasi sulfur dioksida yang tinggi dapat disebabkan oleh
peningkatan mobilitas dan aktifitas manusia.
Tabel 5 Tata Guna Lahan dan Produksi Desa Babakan
Peruntukan Luas
Sawah (Ha) 100
Tegal/Ladang (Ha) 500
Pemukiman (Ha) 2.41
Pekarangan (Ha) 50
Tanah Rawa (Ha) 50
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Pasang Surut (Ha) 20
Lahan Gambut (Ha) 30
Situ/Waduk/Danau (Ha) 100
Perkebunan (Ha) 500
Tanah Kas Desa (Ha) 0
Fasilitas Umum (Ha) 6.74
Hutan (Ha) 10
Total (Ha) 1360
Total (Km2) 13.6
Desa Babakan memiliki total luas wilayah sebesar 1360 Ha atau 13.6 km2. Sebagian
besar peruntukkan lahan pada Desa Babakan ditujukan untuk ladang dan juga perkebunan
dengan luas masing - masing sebesar 500 Ha. Sementara peruntukkan terendah adalah daerah
pemukiman dengan luas wilayah hanya sebesar 2.41 (Ha).
Tabel6 Tata Guna Lahan Desa Dramaga
Sawah (Ha) 0,5
Tegal/Ladang (Ha) 45
Pemukiman (Ha) 1000
Pekarangan (Ha) 0,0000
Tanah Rawa (Ha) 0,0000
Pasang Surut (Ha) 0,0000
Lahan Gambut (Ha) 0,0000
Situ/Waduk/Danau (Ha) 0,0000
Perkebunan (Ha) 0,0000
Tanah Kas Desa (Ha) 0,0000
Fasilitas Umum (Ha) 145
H u t a n (Ha) 0,0000
Jumlah Luas Wilayah (Ha) 1,205
Desa Dramaga memiliki total luas wilayah sebesar 1205 (Ha) atau sebesar 12,05 km2.
Desa Dramaga sebagian besar peruntukkan lahan ditujukkan untuk daerah pemukiman yaitu
sebesar 1000 (Ha). Sementara peruntukkan lahar terkecil ditujukkan untuk daerah persawahan
sebesar 0.5 (Ha). Sementara belum ada peruntukkan lahan yang ditujukkan untuk daerah
pekarangan, tanah rawa dan waduk, di Desa Dramaga.
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Tabel 7 Kondisi Kependudukan Desa Dramaga
Laki-Laki Jumlah Perempuan Jumlah
Usia 0 - 6 Tahun 511 Usia 0 - 6 Tahun 465
Usia 7 - 12 Tahun 825 Usia 7 - 12 Tahun 743
Usia 13 - 18 Tahun 707 Usia 13 - 18 Tahun 699
Usia 19 - 25 Tahun 766 Usia 19 - 25 Tahun 666
Usia 26 - 40 Tahun Usia 26 - 40 Tahun

Usia 41 - 55 Tahun Usia 41 - 55 Tahun


Usia 56 - 65 Tahun 457 Usia 56 - 65 Tahun 368
Usia 65 - 75 Tahun 170 Usia 65 - 75 Tahun 171
Usia > 75 Tahun 86 Usia > 75 Tahun 91
Komposisi penduduk di Desa Dramaga di dominasi oleh jenis kelamin laki - laki dengan
total jumlah sebanyak 3522 jiwa. Sementara penduduk dengan jenis kelamin perempuan
berjumlah sebanyak 3203 jiwa. Penduduk berjenis kelamin laki - lak dan perempuan memiliki
populasi terbanyak pada usia 7 -12 tahun berjumlah 825 dan 743 jiwa.
Tabel 8 Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Dramaga
Tingkatan Laki-Laki Perempuan
Jumlah (Orang)
Pendidikan (orang) (orang)
Tamat
470 301 771
SMP/sederajat
Tamat
478 303 781
SMA/sederajat
Tamat D-
21 16 37
1/sederajat
Tamat D-
16 19 35
2/sederajat
Tamat D-
7 10 17
3/sederajat
Tamat S-
3 5 8
1/sederajat
Jumlah Total
995 654
(Orang)
Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Dramaga di dominasi oleh lulusan SMA dengan
jumlah 781 jiwa kemudian diikuti oleh lulusan SMP sebanyak 771 jiwa. Tingkat Pendidikan
yang paling sedikit ditamatkan oleh masyarakat adalah sarjana dengan jumlah 8 jiwa.
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Tabel 9 Pekerjaan/Mata Pencaharian Masyarakat di Desa Dramaga
Jenis Pekerjaan Laki-Laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah (Orang)
Petani 14 0 14
Buruh Tani 290 9 299
Buruh Migran 15 6 21
Pegawai Negeri Sipil 163 10 173
Pengrajin 5 6 11
Montir 3 0 3
Perawat swasta 0 2 2
TNI 5 0 5
POLRI 1 0 1
Dosen swasta 1 1 2
Pedagang Keliling 25 14 39
Tukang Batu 9 0 9
Karyawan Perusahaan
268
Swasta
Karyawan Perusahaan
17 0 17
Pemerintah
Wiraswasta 45

bu Rumah Tangga 4
Purnawirawan/Pensiunan 37 5 42
Perangkat Desa 2 0 2
Buruh Harian Lepas 440 10 450
Pemilik usaha jasa
transportasi dan 3 0 3
perhubungan
Kontraktor 5 0 5
Sopir 184 0 184
Tukang Jahit 2 2 4
Tukang Rias 1 0 1
Jasa Konsultansi
1 0 1
Manajemen dan Teknis
Karyawan Honorer 5 2 7
Tukang Cukur 1 0 1
Pemuka Agama 11 0 11
Kepala Daerah 1 0 1
Pelaut 1 0 1
Total Jumlah
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal
Masyarakat di Desa Dramaga memiliki mata pencaharian yang sangat bervariasi. Mata
pencaharian terbanyak adalah buruh harian lepas dengan jumlah 450 jiwa dimana laki - laki
sebanyak 440 jiwa dan permpuan sebanyak 10 jiwa. Kemudian diikuti dengan buruh tani
sebanyak 290 jiwa. Buruh lepas dan tani umumnya di dominasi oleh para laki - laki. Sementara
mata pencahrian terbanyak pada permpuan adalah karyawan perusahaan swasta sebanyak 268
jiwa.
Tabel10 Sarana dan Prasarana Kesehatan di Desa Dramaga
Jenis Prasarana Kesehatan Jumlah (Unit)
Puskesmas 1
Puskesmas pembantu 1
Poliklinik/balai pengobatan 2
Apotik 2
Posyandu 9
Gudang menyimpan obat 3
Jumlah Rumah/Kantor Praktek Dokter 2
Rumah Bersalin 2
Balai Kesehatan Ibu dan Anak 5
Jumlah Total Unit 27
Total unit dari sarana dan prasrana kesehatan di Desa Dramaga berjumlah 27 unit dimana
posyandu memiliki unit terbanyak yaitu 9 unit kemudian diikuti dengan balai kesehatan ibu dan
anak sebanyak 5 unit. Sementara unit sarana dan prasarana paling sedikit di Desa Dramaga
adalah puskesmas dan puskesmas pembantu dengan masing - masing berjumlah 1 unit.
Tabel11 Sarana Air Bersih di Desa Dramaga
Sumur Pompa (Unit) 63
Sumur Gali (Unit) 867
Hidran Umum (Unit) 2
Penampung Air Hujan (Unit) 0
Tangki Air Bersih (Unit) 0
Embung (Unit) 0
Mata Air (Unit) 6
Bangunan Pengolahan Air (Unit) 6
Muhammad Imany Romadhon
F4501231002
Tugas Kuliah Amdal

Sarana air bersih di Desa Dramaga umumnya masih di dominasi oleh sumur gali dengan
jumlah sebanyak 867 unit dan kemudian diikuti oleh sumur pompa sebanyak 63 unit. Sementara
untuk sarana embung, penampung air hujan dan juga tangki air bersih masih belum tersedia.
Tabel 12 Sarana Sanitasi di Desa Dramaga

Sumur Resapan Air Rumah Tangga (Rumah) 363

MCK Umum (Unit) 0

Jamban Keluarga (KK) 2.305

Sarana sanitasi masih di dominasi oleh jamban keluarga sebanyak 2305 kepala keluarga
(KK) dan kemudian diikuti oleh penyediaan sumur resapan air rumah tangga dengan jumlah
sebanyak 363 rumah. Sementara MCK umum masih belum tersedia di Desa Dramaga
Sumber: https://kecamatandramaga.bogorkab.go.id/

Anda mungkin juga menyukai