Bab II
2.1.Kondisi Wilayah
Kabupaten Aceh Besar yang juga dikenal dengan sebutan Aceh Besar Makmue Beu
Saree , dengan ibukotanya Kota Jantho secara legal-formal didirikan pada tahun
1984 Dalam perkembangannya kemudian momentum tersebut ditetapkan sebagai
Hari Jadi Kota Jantho. Walaupun status pemerintahannya adalah pemerintah
kabupaten, tidak serta-merta menjadikan kehidupan masyarakatnya seperti yang
terjadi di kota-kota besar karena ukurannya pun tidak mencerminkan sebuah kota
yang cukup luas. Level yang dicapai Kabupaten Aceh Besar adalah sebuah kota yang
masih tergolong klasifikasi kota kecil.
2.1.1. Geografis
Kabupaten Aceh Besar terdiri dari 23 Kecamatan. Secara geografis Kabupaten Aceh
Besar terletak pada posisi 5,2 - 5,8 LU dan 95,0 95,8 BT. Panjang Pantai 195
Km, dengan luas wilayah 2.974, 12 km.
2.1.2. Topografi
Kabupaten Aceh Besar memiliki topografi yang beragam yang terdiri dari
4 kelas yakni terdiri atas dataran rendah (0-2%), berombak (3-15 %), berbukit-
bukit (16-40 %), dan bergunung (>40 %), dan sebagiannya merupakan wilayah
kepulauan. Yang merupakan daerah dataran umumnya terdapat di wilayah
Pesisir Timur dan Utara serta Pesisir Barat. Keadaan Lereng sangat bervariasi,
dari bentuk dataran sampai curam. Berdasarkan persen lereng (slope), proporsi
luas lahan yang paling besar adalah kemiringan lebih dari 40 %, yaitu 1.313 km 2
atau 44.17 % dari luas wilayah. Khusus untuk wilayah eksplorasi untuk
penambangan besi merupakan daerah berbukit yang memiliki kelerengan 15 -
40% sebagaimana tabel berikut:
1
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 1.
Kelas Kemiringan Lereng di Kabupaten Aceh Besar
2.1.3 Geohidrologi
1. Iklim
Iklim merupakan salah satu faktor yang berperan penting untuk pertumbuhan
tanaman. Sebagaimana halnya daerah-daerah lain di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam, Kabupaten Aceh Besar pada umumnya beriklim tropis dengan dua
musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau berkisar
antara bulan Januari -Juni. Musim hujan, biasanya berkisar antara bulan Juli
sampai Desember, dengan curah hujan rata rata per tahun 270 mm. Tentang
keadaan curah hujan di Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.
Keadaan Hujan di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2007 - 2009
Keadaan Hujan
Bulan
Curah Hujan Hari Hujan
2
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Gambar 1
2. Cuaca
Kabupaten Aceh Besar terletak dekat dengan garis khatulistiwa, sehingga wilayah
ini tergolong beriklim tropis. Suhu udara rata-rata berkisar antara 25C - 28C.
Kabupaten Aceh Besar juga mengalami musim kemarau dan hujan. Musim
kemarau biasanya terjadi pada bulan April sampai dengan September. Pada
tahun 2009, Suhu rata-rata pada periode tersebut memang relatif lebih tinggi
dibandingkan periode Oktober sampai dengan Maret. Adapun suhu maksimum
adalah sebesar 34,3C pada bulan Juni dan Juli, sedangkan suhu minimum
adalah sebesar 22,2C pada bulan Februari.
Tabel 3.
Keadaan Udara di kabupaten Aceh Besar Tahun 2007 - 2009
Bulan Suhu Udara ( 0C ) Tekanan Udara Kelembaban Udara (%)
3
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Gambar 2
2.2.Administratif
Batas-batas administrasi wilayah Kabupaten Aceh Besar adalah sebagai berikut:
Gambar 3.
Peta Kabupaten Aceh Besar
4
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Gambar 4
Peta Daerah Aliran Sungai (DAS)
Tabel 4.
Luas Daerah, Jumlah Desa / Kelurahan, Mukim,
menurut Kecamatan di Kabupaten Aceh Besar
No. Kecamatan Luas Area (Km) Desa Mukim
1. Lhoong 125,00 28 4
2. Lhoknga 98,95 28 4
3. Leupung 76,00 6 1
4. Indra Puri 285,25 52 3
5. Kuta Cot Glie 230,25 32 2
5
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
6. Seulimeum 487,26 47 5
7. Kota Jantho 274,04 13 1
8. Lembah Seulawah 322,85 12 2
9. Mesjid Raya 110,38 13 2
10. Darusalam 76,42 29 3
11. Baitussalam 37,76 13 2
12. Kuta Baro 83,81 47 5
13. Montasik 94,10 39 3
14. Blang Bintang 70,51 26 3
15. Ingin Jaya 73,68 50 6
16. Krueng Barona Jaya 9,06 12 3
17. Sukamakmur 106,00 35 4
18. Kuta Malaka 36,00 15 1
19. Simpang Tiga 55,00 18 2
20. Darul Imarah 32,95 32 4
21. Darul Kamal 16,20 14 1
22. Peukan Bada 31,90 26 4
23. Pulo Aceh 240,75 17 3
Jumlah 2.974,12 601 68
Sumber : Kabupaten Aceh Besar Dalam Angka 2010.
Luas Kabupaten Aceh Besar adalah sekitar 2.974,12 km, dengan wilayah terluas
adalah Kecamatan Seulimeum dengan luas 487,26 km (16,38%) dan wilayah
terkecil adalah Kecamatan 9,06 km yaitu seluas (0,30%).
2.3.Kependudukan
Perkembangan kepedudukan di Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat dari jumlah,
perkembangan dan penyebaran penduduk, serta kepadatan penduduk. Jumlah
penduduk Kabupaten Aceh Besar dari tahun ke tahun nampak terus bertambah. Dari
data kependudukan jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Aceh Besar pada
tahun 2009 memiliki kepadatan rata-rata sebesar 283 jiwa/km 2. Sedangkan
kepadatan yang tertinggi yaitu di Kecamatan Krueng Barona jaya sebesar 1.500 jiwa/
km2, kemudian di Kecamatan Darul Imarah yaitu 1.387 jiwa/km 2, kemudian
kepadatan yang terendah yaitu di Kecamatan Pulo Aceh dengan tingkat kepadatan
15 jiwa/ km2. Kemudian Kecamatan Kota Jantho yaitu 29 jiwa/ km 2. Secara
keseluruhan kepadatan penduduk dan penyebaranya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 5.
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Diperinci
Tiap Kecamatan Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008 2009
No Kecamatan Luas Jumlah Kepadatan
Penduduk
6
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Gambar 5 :
Peta Populasi Penduduk Kabupaten Aceh Besar
7
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel di atas menjelaskan bahwa Kecamatan Krueng Barona Jaya memiliki kepadatan
yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Hal ini dikarenakan
kecamatan ini terletak pada perbatasan dengan Kota Banda Aceh khususnya dengan
Kecamatan Ulee Kareng yang merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi di Kota
banda Aceh. Selain itu Kecamatan ini juga berdekatan dengan Universitas Syiah Kuala
sehingga banyak mahasiswa yang menetap di kecamatan tersebut. Kondisi tersebut
sangat mendukung dalam aktivitas penduduk mengingat kecamatan ini memiliki jalur
mobilitas yang bagus sehingga meskipun luasan daerahnya kecil tetapi tetap menjadi
alternatif singgah bagi penduduk yang memiliki tingkat mobilitas tinggi.
2.4.Pendidikan
Jumlah sekolah Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2009 ada
sebanyak 207 sekolah, dimana sebanyak 8 sekolah dikelola oleh pihak swasta dan sisanya
berstatus negeri. Jumlah guru yang ada sebanyak 2.616 orang dan jumlah murid yang
terdaftar sejumlah 26.568 orang, dengan kondisi ruang kelas terdapat 50 kelas yang
ternyata rusak berat, 209 kelas rusak dan sisanya sebanyak 1.053 kelas dalam kondisi
baik.
Pada tahun ini tercatat pula jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
sebanyak 63 sekolah dengan jumlah guru sebanyak 1.551 orang dan 9.368 orang murid.
Sedangkan untuk tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) jumlahnya ada sebanyak
31 sekolah dan 10 diantaranya merupakan sekolah swasta. Jumlah tenaga pendidik
8
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
untuk tingkat SMU sebanyak 1.124 orang dan murid yang terdaftar sebanyak 8.998
orang. Dari seluruh kecamatan hanya 5 kecamatan yang belum memiliki SLTA yaitu
Kecamatan Darussalam, Blang Bintang, Kuta Malaka, Simpang Tiga dan Darul Kamal.
Pendidikan merupakan salah satu kunci sukses utama dalam proses pelaksanaan
pembangunan daerah, karena dengan pendidikan maka akan dicapai sumber daya
manusia yang berkualitas. Keberhasilan dalam pendidikan tidak lepas dari tersedianya
sarana dan prasarana yang memadai, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan
baik dan lancar, yang diharapkan dapat menghasilkan output yang memuaskan. Berikut
ini merupakan tabel sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Aceh Besar.
Tabel 6
Banyaknya Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru Pada Taman Kanak kanak Negeri dan
Swasta per Kecamatan Dalam Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
Sekolah Kelas Murid Guru
Kecamatan
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta/
01. Lhoong 0 0 0 0 0 0 0 0
02. Lhoknga 0 0 0 0 0 0 0 0
03. Leupung 0 0 0 0 0 0 0 0
04. Indrapuri 0 20 0 38 0 464 0 95
05. Kuta Cot Glie 0 8 0 7 0 98 0 24
06. Seulimeum 0 9 0 9 0 188 0 24
07. Kota Jantho 1 3 2 6 24 141 5 9
08. Lembah Seulawah 0 5 0 6 0 143 0 13
09. Mesjid Raya 0 12 0 23 0 508 0 54
10. Darussalam 0 5 0 10 0 284 0 25
11. Baitussalam 0 3 0 4 0 104 0 13
12. Kuta Baro 0 7 0 14 0 425 0 38
13. Montasik 0 6 0 14 0 301 0 39
14. Blang Bintang 0 5 0 10 0 235 0 15
15. Ingin Jaya 0 14 0 29 0 785 0 38
16. Krueng Barona Jaya 0 3 0 6 0 142 0 18
17. Sukamakmur 1 9 2 15 41 313 10 61
18. Kuta Malaka 0 6 0 12 0 231 0 38
19. Simpang Tiga 0 3 0 4 0 96 0 18
20. Darul Imarah 0 15 0 24 0 750 0 31
21. Darul Kamal 0 1 0 2 0 52 0 4
22. Peukan Bada 0 0 0 0 0 0 0 0
23. Pulo Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0
2009 2 134 4 233 65 5260 15 557
Jumlah 2008 2 137 4 274 79 2.729 194 389
2007 2 140 4 12 92 5.136 194 328
Sumber : Aceh Besar Dalam Angka, 2010
Tabel 7
9
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Banyaknya Sekolah, Kelas, Murid, Guru, dan Kondisi ruang Kelas Pada SD Negeri dan
Swasta Per Kecamatan Dalam kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
Tabel 8
Banyaknya Murid SD dirinci Menurut Kelas
Per Kecamatan Dalam kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
10
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 9
Banyaknya Sekolah, Kelas, Murid dan Guru Pada SLTP Negeri
dan Swasta Per Kecamatan Dalam kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
11
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 10
Banyaknya Sekolah, Kelas, Murid dan Guru Pada SLTA Negeri
dan Swasta Per Kecamatan Dalam kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
12
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 11
Jumlah Sekolah di bawah Departemen Agama Kabupaten Aceh Besar
13
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
14
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 12
Jumlah Murid Sekolah Yang Berada di bawah Departemen Agama Kabupaten Aceh Besar
Dirinci Menurut Sekolah Per Kecamatan Tahun 2009
MIN MIS MTsN MTsS MAN MAS
(Madrasah (Madrasah (Madrasah (Madrasah Madrasah Madrasah
Kecamatan Ibtidayah Ibtidayah Tsanawiyah Tsanawiyah Aliyah Aliyah
Negeri) Swasta) Negeri) Swasta) Negeri Swasta
L P L P L P L P L P L P
01. Lhoong 126 160 - - 75 57 - - - - - -
02. Lhoknga 284 258 49 40 72 81 53 - - - 22 8
03. Leupung 37 49 - - - - - - - - - -
04. Indrapuri 546 508 - - 136 191 263 269 94 143 92 182
05. Kuta Cot Glie 109 81 - - - - 128 71 - - - -
06. Seulimeum 375 330 - - - - 42 64 - - - -
07. Kota Jantho 130 102 - - - - 147 174 - - 32 62
Lembah
08. Seulawah 117 105 - - - - - - - - - -
09. Mesjid Raya 152 135 - - - - 39 49 - - - -
10. Darussalam 625 621 - - 317 357 150 127 112 246 59 79
11. Baitussalam - - - - - - 24 8 - - - -
12. Kuta Baro 447 425 - - 184 191 23 11 67 72 52 51
13. Montasik 450 413 63 57 194 207 - - 94 92 - -
Blang
14. Bintang 501 485 89 72 - - 99 81 - - - -
15. Ingin Jaya - - 45 53 - - 420 139 - - - -
Krueng
16. Barona Jaya 557 561 - - 144 176 - - - - 70 -
17. Sukamakmur 143 149 - - - - 168 144 - - - -
18. Kuta Malaka - - - - - - - - 106 181 62 31
Simpang
19. Tiga 478 414 - - 125 182 151 134 - - - -
20. Darul Imarah 142 127 - - - - - - 74 136 122 174
21. Darul Kamal 149 109 - - - - - - - - - -
22. Peukan Bada 18 10 - - - - - - - - - -
23. Pulo Aceh 70 68 - - - - - - - - - -
2009 5.456 5.110 246 222 1.247 1.442 1.707 1.271 547 870 511 587
Jumlah 2008 5.447 5.176 238 211 1.241 1.478 1.810 1.443 542 824 462 547
2007 5.397 5.403 248 219 1.112 1.246 1.789 1.397 627 834 582 408
Sumber : Aceh Besar Dalam Angka, 2010
15
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 13
Jumlah Guru Sekolah Yang Berada di bawah Departemen Agama Kabupaten Aceh Besar
Dirinci Menurut Jenis Sekolah Per Kecamatan Tahun 2009
MIN MIS MTsN MTsS MAN MAS
(Madrasah (Madrasah (Madrasah (Madrasah (Madrasah (Madrasah
Ibtidayah Ibtidayah Tsanawiyah Tsanawiyah Aliyah Aliyah
Kecamatan Negeri) Swasta) Negeri) Swasta) Negeri) Negeri)
01. Lhoong 13 - 4 - - -
02. Lhoknga 34 6 14 31 - -
03. Leupung 5 - - - - -
04. Indrapuri 42 - 29 37 42 -
05. Kuta Cot Glie 14 - - 19 - -
06. Seulimeum 34 - - 29 - -
07. Kota Jantho 11 - - 21 - -
Lembah
08. Seulawah 9 - - - - -
09. Mesjid Raya 16 - - 11 - -
10. Darussalam 50 - 37 - 24 -
11. Baitussalam - - - - - -
12. Kuta Baro 37 - 25 - 22 -
13. Montasik 39 17 25 - 19 -
14. Blang Bintang - - - 7 - -
15. Ingin Jaya 50 14 - 7 - -
Krueng Barona
16. Jaya - 14 - - - -
17. Sukamakmur 74 - 34 - - -
18. Kuta Malaka 18 - - 10 24 -
19. Simpang Tiga - - - - - -
20. Darul Imarah 78 - 21 12 27 5
21. Darul Kamal 14 - - - - -
22. Peukan Bada 27 - - 12 - -
23. Pulo Aceh 3 - - - - -
2009 568 51 189 196 158 5
2008 851 59 262 442 205 215
Jumlah 2007 1.008 67 247 390 143 254
Sumber : Aceh Besar Dalam Angka, 2010
Tabel 14
Banyaknya Pondok Pesantren Tradisional dan Modern/Terpadu
Dirinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
16
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
01. Lhoong 5 0
02. Lhoknga 2 2
03. Leupung 2 0
04. Indrapuri 3 2
05. Kuta Cot Glie 6 0
06. Seulimeum 8 2
07. Kota Jantho 0 1
08. Lembah Seulawah 1 0
09. Mesjid Raya 2 1
10. Darussalam 2 3
11. Baitussalam 1 0
12. Kuta Baro 7 2
13. Montasik 4 1
14. Blang Bintang 6 0
15. Ingin Jaya 5 3
16. Krueng Barona Jaya 4 1
17. Sukamakmur 3 1
18. Kuta Malaka 1 4
19. Simpang Tiga 2 0
20. Darul Imarah 6 2
21. Darul Kamal 1 0
22. Peukan Bada 4 1
23. Pulo Aceh 1 0
2009 76 26
Jumlah 2008 111 21
2007 64 19
Sumber : Aceh Besar Dalam Angka, 2010
Tabel 15
Banyaknya Santri dan Teungku Dayah
Dirinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
Ponpes Ponpes
Tradisional Modern/Terpadu
Tengku Tengku
Kecamatan Santri Dayah Santri Dayah
01. Lhoong 594 0 - -
02. Lhoknga 138 123 321 19
03. Leupung 127 0 - -
04. Indrapuri 209 842 616 74
05. Kuta Cot Glie 407 0 - -
06. Seulimeum 1956 267 448 65
07. Kota Jantho 0 431 242 32
Lembah
08. Seulawah 0 0 434 15
09. Mesjid Raya 325 313 - -
10. Darussalam 142 1037 306 71
11. Baitussalam 25 0 81 3
17
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
2.5.Kesehatan
Ketersediaan sarana dan kesehatan berupa Rumah Sakit, Puskesmas, dan lainnya
merupakan faktor utama untuk menunjang kualitas kehidupan masyarakat menjadi lebih
baik. Untuk itu sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2009
telah tersebar di seluruh kecamatan, dengan jumlah puskesmas sebanyak 25 buah,
PUSTU sebanyak 73 buah, Poskesdes 169 buah dan Posyandu berjumlah 648 buah.
Tenaga kesehatan baik dokter, perawat dan bidan maupun tenaga medis juga telah
menempati seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Besar. Tenaga dokter ada sebanyak 61
orang, dengan rincian: dokter spesialis 2 orang, dokter umum sebanyak 48 orang dan
dokter gigi 11 orang. Jumlah perawat sebanyak 259 orang dan bidan ada sebanyak 826
orang serta tenaga medis berjumlah 105 orang.
Jumlah penduduk yang mendapat imunisasi BCG adalah sebanyak 6.574 orang, DPT
I, II, dan III masing-masing 6.448 orang, 5.664 orang dan 6.051 orang. Untuk imunisasi
polio sebanyak 6.051 dan Hepatitis B berjumlah 3.369 orang.
Kasus penyakit menular di Kabupaten Aceh Besar tahun 2009 yang paling banyak
terjadi adalah kasus penyakit Diare sebanyak 6.048 kasus, kemudian disusul dengan TB
Paru sebanyak 1.609 kasus, Disentri 620 kasus, Malaria 486 kasus dan DBD 269 kasus.
Sedangkan yang paling sedikit terjadi adalah kasus penyakit kusta yaitu sekitar 14 kasus.
18
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Adapun jumlah kematian ibu maternal baik saat hamil, bersalin maupun masa nifas
seluruhnya berjumlah 8 kematian. Sedangkan kematian bayi sebanyak 44 kematian dari
6.331 jumlah kelahiran bayi.
Jumlah pasangan usia subur (PUS) yang tercatat di Kabupaten Aceh Besar sebanyak
58.506 pasang. Umumnya jenis metode kontrasepsi yang banyak digunakan adalah
suntik dan pil. Peserta yang memakai suntik sebanyak 21.262 peserta dan yang memakai
pil sebanyak 14.654 peserta. Sedangkan yang paling sedikit adalah jenis metode MOP
yaitu hanya ada 5 peserta.
Jika dilihat dari perkembangannya Klinik Keluarga Berencana (KKB) dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan jumlah. Pada tahun 2007 dan 2008 jumlah klinik sebanyak
48 klinik sedangkan pada tahun 2009 telah bertambah menjadi 58 klinik. Klinik Keluarga
Berencana ini berada di bawah pengelolaan Badan Koordinasi Keluarga Berencana,
Perlindungan Perempuan, dan Perlindungan Anak (BKKS, PP dan PA). Adapun jumlah
Keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten Aceh Besar tahun 2009 adalah sebanyak 14.378
keluarga.
Tabel 16
Jumlah Sarana Kesehatan Dirinci Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2009
01. Lhoong 1 2 11 28
02. Lhoknga 1 3 3 28
03. Leupung 1 1 2 7
04. Indrapuri 1 2 15 52
05. Kuta Cot Glie 1 3 5 34
06. Seulimeum 2 3 2 49
07. Kota Jantho 1 2 3 22
08. Lembah Seulawah 1 3 6 16
09. Mesjid Raya 1 3 2 16
10. Darussalam 1 2 14 29
19
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
11. Baitussalam 1 4 4 16
12. Kuta Baro 1 5 17 51
13. Montasik 1 8 16 40
14. Blang Bintang 1 4 9 28
15. Ingin Jaya 1 4 13 50
16. Krueng Barona Jaya 1 2 5 13
17. Sukamakmur 1 3 15 35
18. Kuta Malaka 1 - 4 15
19. Simpang Tiga 1 3 5 18
20. Darul Imarah 1 6 10 42
21. Darul Kamal 1 - 4 14
22. Peukan Bada 2 4 3 28
23. Pulo Aceh 1 6 1 17
Tabel 17
Jumlah Tenaga Dokter Dirinci Menurut Lokasi
Di Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2009
Dokter Dokter Dokter
Kecamatan Spesialis Umum
Dokter Gigi
Keluarga
Jumlah
01. Lhoong 0 0 0 0 0
02. Lhoknga 0 1 1 0 2
03. Leupung 0 1 0 0 1
04. Indrapuri 0 1 0 0 1
05. Kuta Cot Glie 0 1 0 0 1
06. Seulimeum 0 2 1 0 3
07. Kota Jantho 0 4 0 0 4
08. Lembah Seulawah 0 1 0 0 1
09. Mesjid Raya 0 2 0 0 2
10. Darussalam 0 2 0 0 2
11. Baitussalam 0 1 0 0 1
12. Kuta Baro 0 0 0 0 0
13. Montasik 0 3 0 0 3
14. Blang Bintang 0 3 1 0 4
15. Ingin Jaya 0 4 1 0 5
16. Krueng Barona Jaya 0 2 0 0 2
17. Sukamakmur 0 4 1 0 5
18. Kuta Malaka 0 3 0 0 3
19. Simpang Tiga 0 1 0 0 1
20. Darul Imarah 0 2 1 0 3
21. Darul Kamal 0 1 2 0 3
22. Peukan Bada 0 2 1 0 3
23. Pulo Aceh 0 1 0 0 1
24. RSU Kota Jantho 2 5 2 0 9
25. Dinas Kesehatan 0 1 0 0 1
20
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Jumlah 2 48 11 0 61
Tabel 18
Jumlah Personil Kesehatan Menurut Unit Kerja (Termasuk Pustu dan Polindes)
Di Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2009
Perawat & Teknisi
Kecamatan Bidan
Farmasi Sanitasi Gizi Kesmas Medis
Medis
Jumlah
01. Lhoong 49 2 2 2 0 0 0 2
02. Lhoknga 44 1 3 4 2 0 1 0
03. Leupung 16 1 1 3 0 0 2 4
04. Indrapuri 49 0 2 4 4 1 2 2
05. Kuta Cot Glie 34 1 3 1 2 1 2 1
06. Seulimeum 58 2 3 2 1 2 4 1
07. Kota Jantho 29 1 1 2 1 0 4 2
08. Lembah Seulawah 22 0 4 2 2 0 1 0
09. Mesjid Raya 35 1 1 2 0 2 5 6
10. Darussalam 56 3 4 4 6 3 6 6
11. Baitussalam 37 2 4 2 6 2 4 2
12. Kuta Baro 73 2 3 2 2 3 4 3
13. Montasik 60 1 5 2 3 1 5 1
14. Blang Bintang 48 2 3 2 1 2 5 1
15. Ingin Jaya 73 4 3 1 1 4 9 4
16. Krueng Barona Jaya 51 2 2 2 4 2 4 4
17. Sukamakmur 57 1 3 2 4 2 5 2
18. Kuta Malaka 30 0 2 2 2 2 5 3
19. Simpang Tiga 34 2 1 2 3 2 3 5
20. Darul Imarah 80 2 5 2 5 3 6 4
21. Darul Kamal 37 1 4 2 4 1 2 3
22. Peukan Bada 60 3 5 5 3 3 7 0
23. Pulo Aceh 28 0 1 1 0 1 2 3
24. RSU Kota Jantho 13 0 0 1 3 6 15 35
25. Dinas Kesehatan 12 4 6 4 35 1 1 2
Tabel 19
Jumlah Tenaga Farmasi Menurut Unit Kerja
Di Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2009
01. Lhoong 0 0 2 0
02. Lhoknga 0 1 0 0
21
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
03. Leupung 0 1 0 0
04. Indrapuri 0 0 0 0
05. Kuta Cot Glie 0 1 0 0
06. Seulimeum 0 1 1 0
07. Kota Jantho 0 1 0 0
08. Lembah Seulawah 0 0 0 0
09. Mesjid Raya 0 1 0 0
10. Darussalam 0 3 0 0
11. Baitussalam 0 1 1 0
12. Kuta Baro 0 1 1 0
13. Montasik 0 1 0 0
14. Blang Bintang 0 2 0 0
15. Ingin Jaya 0 3 1 0
16. Krueng Barona Jaya 0 2 0 0
17. Sukamakmur 0 1 0 0
18. Kuta Malaka 0 0 0 0
19. Simpang Tiga 0 2 0 0
20. Darul Imarah 0 2 0 0
21. Darul Kamal 0 1 0 0
22. Peukan Bada 0 2 1 0
23. Pulo Aceh 0 0 0 0
24. RSU Kota Jantho 0 0 0 0
25. Dinas Kesehatan 0 1 3 0
Jumlah 0 28 10 0
Tabel 20
Jumlah Tenaga Gizi Menurut Unit Kerja
Di Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2009
01. Lhoong 0 2 0
02. Lhoknga 0 4 0
03. Leupung 0 3 0
04. Indrapuri 0 1 3
05. Kuta Cot Glie 0 1 0
06. Seulimeum 0 1 1
07. Kota Jantho 0 2 0
08. Lembah Seulawah 0 2 0
09. Mesjid Raya 0 1 1
10. Darussalam 0 4 0
11. Baitussalam 2 0 0
12. Kuta Baro 0 2 0
13. Montasik 1 0 1
14. Blang Bintang 0 2 0
15. Ingin Jaya 0 1 0
16. Krueng Barona Jaya 0 2 0
17. Sukamakmur 0 0 2
18. Kuta Malaka 0 0 2
22
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Jumlah 4 41 13
01. Lhoong 20 29
02. Lhoknga 9 35
03. Leupung 5 11
04. Indrapuri 7 42
05. Kuta Cot Glie 10 24
06. Seulimeum 11 47
07. Kota Jantho 11 18
08. Lembah Seulawah 7 15
09. Mesjid Raya 8 27
10. Darussalam 5 51
11. Baitussalam 8 29
12. Kuta Baro 11 62
13. Montasik 9 51
14. Blang Bintang 14 34
15. Ingin Jaya 7 66
16. Krueng Barona Jaya 8 43
17. Sukamakmur 13 44
18. Kuta Malaka 12 18
19. Simpang Tiga 10 24
20. Darul Imarah 16 64
21. Darul Kamal 14 23
22. Peukan Bada 14 46
23. Pulo Aceh 11 17
24. RSU Kota Jantho 11 2
25. Dinas Kesehatan 8 4
Tabel 22
Jumlah Tenaga Teknisi Medis Menurut Unit Kerja
Di Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2009
TEM & P
Kecamatan Analis LAB
RONTG
P Anestesi Fisioterapi
01. Lhoong 0 0 0 0
02. Lhoknga 0 0 0 0
23
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
03. Leupung 0 0 0 0
04. Indrapuri 1 0 0 0
05. Kuta Cot Glie 1 0 0 0
06. Seulimeum 2 0 0 0
07. Kota Jantho 0 0 0 0
08. Lembah Seulawah 0 0 0 0
09. Mesjid Raya 2 0 0 0
10. Darussalam 3 0 0 0
11. Baitussalam 2 0 0 0
12. Kuta Baro 2 0 0 1
13. Montasik 1 0 0 0
14. Blang Bintang 2 0 0 0
15. Ingin Jaya 4 0 0 0
16. Krueng Barona Jaya 2 0 0 0
17. Sukamakmur 2 0 0 0
18. Kuta Malaka 2 0 0 0
19. Simpang Tiga 2 0 0 0
20. Darul Imarah 3 0 0 0
21. Darul Kamal 1 0 0 0
22. Peukan Bada 3 0 0 0
23. Pulo Aceh 1 0 0 0
24. RSU Kota Jantho 3 2 0 0
25. Dinas Kesehatan 0 1 0 0
Jumlah 39 3 0 1
Tabel 23
Jumlah Penduduk Yang Mendapat Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi
Pada Puskesmas Di Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2009
DPT
Kecamatan BCG Polio Campak Hepatitis B
I III
01. Lhoong 264 236 248 246 - 224
02. Lhoknga 288 287 253 263 - 228
03. Leupung 46 56 38 42 - 25
04. Indrapuri 516 328 250 273 - 131
05. Kuta Cot Glie 257 250 219 233 - 180
06. Seulimeum 391 367 339 422 - 99
07. Kota Jantho 166 183 168 139 - 111
08. Lembah Seulawah 181 185 168 162 - 38
09. Mesjid Raya 297 329 261 300 - 147
10. Darussalam 253 240 220 199 - 101
11. Baitussalam 294 350 322 351 - 153
12. Kuta Baro 394 376 303 364 - 78
13. Montasik 350 370 343 324 - 207
14. Blang Bintang 196 204 96 183 - 107
15. Ingin Jaya 510 478 464 497 - 330
16. Krueng Barona Jaya 220 240 214 256 - 154
17. Sukamakmur 304 282 257 244 - 130
24
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 24
Kasus Penyakit Menular Yang Diamati Menurut Lokasi Puskesmas
Di Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2009
TB Paru
Kecamatan DB Malaria Kholera Disentri Kusta Pneumonia
D (+) (+) Klinis Diare
01. Lhoong 0 57 0 0 0 0 0 0 0
02. Lhoknga 20 5 0 0 154 0 24 0 5
03. Leupung 0 0 0 0 101 0 18 0 0
04. Indrapuri 7 99 4 0 660 0 80 0 3
Kuta Cot
05. Glie 0 38 4 15 70 0 22 0 0
06. Seulimeum 16 95 25 347 458 0 0 1 0
07. Kota Jantho 4 1 0 0 36 0 0 0 0
Lembah
08. Seulawah 3 66 7 183 164 0 24 0 0
09. Mesjid Raya 0 11 5 22 0 0 41 0 0
10. Darussalam 31 5 1 8 182 0 37 0 1
11. Baitussalam 9 0 9 0 290 0 0 0 0
12. Kuta Baro 13 2 12 36 503 0 56 2 2
13. Montasik 6 11 11 117 333 0 0 2 5
Blang
14. Bintang 10 21 0 23 0 0 36 2 73
15. Ingin Jaya 32 6 12 51 406 0 33 0 0
Krueng
16. Barona Jaya 14 8 5 85 481 0 133 0 17
Sukamakmu
17. r 15 10 9 152 430 0 29 1 0
18. Kuta Malaka 0 6 5 118 287 0 16 0 0
Simpang
19. Tiga 6 5 9 68 188 0 24 2 9
20. Darul Imarah 71 2 33 173 484 0 0 0 0
21. Darul Kamal 4 0 2 19 301 0 47 3 32
Peukan
22. Bada 8 2 7 5 400 0 0 0 0
23. Pulo Aceh 0 36 1 26 120 0 0 1 4
Jumlah 269 486 161 1.448 6.048 0 620 14 151
Sumber : Aceh Besar Dalam Angka, 2010
25
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Permasalahan sosial yang terjadi di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2009
didominasi oleh masalah lansia/jompo yaitu sebanyak 3.780 kasus, kemudian disusul
dengan permasalahan fakir miskin sebanyak 880 kasus dan masalah anak nakal ada
sejumlah 499 kasus.
Perkara yang paling banyak diputuskan pada Mahkamah Syariyah Jantho tahun
2009 yaitu masalah Cerai Gugat hingga mencapai 93 kasus, kemudian masalah Isbat
Nikah sebanyak 68 kasus, serta masalah penetapan ahli waris 60 kasus. Faktor penyebab
perceraian yang paling banyak terjadi disebabkan karena faktor meninggalkan kewajiban
sebagai suami/istri dan perselisihan yang terus menerus terjadi. Kedua faktor penyebab
perceraian tersebut paling sering muncul di setiap bulan, sedangkan faktor lain seperti
perkawinan di bawah umur dan cacat biologis tidak pernah muncul sebagai penyebab
perceraian pada tahun 2009.
Kasus bencana alam yang terjadi pada tahun 2009 paling banyak adalah bencana
kebakaran yang terjadi sebanyak 21 kejadian. Selain itu bencana alam banjir juga terjadi
di beberapa kecamatan yaitu sebanyak 3 kejadian serta angin topan sebanyak 5 kejadian.
Tabel 25
Banyaknya Tempat Peribadatan Agama Islam
Dirinci Menurut Kecamatan Di Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2009
26
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
01. Lhoong 11 28 39
02. Lhoknga 5 28 33
03. Leupung 4 6 10
04. Indrapuri 13 52 65
05. Kuta Cot Glie 3 32 35
06. Seulimeum 9 47 56
07. Kota Jantho 5 13 18
08. Lembah Seulawah 6 12 18
09. Mesjid Raya 11 13 24
10. Darussalam 6 29 35
11. Baitussalam 5 13 18
12. Kuta Baro 6 47 53
13. Montasik 5 39 44
14. Blang Bintang 3 26 29
15. Ingin Jaya 9 50 59
16. Krueng Barona Jaya 3 12 15
17. Sukamakmur 5 35 40
18. Kuta Malaka 3 15 18
19. Simpang Tiga 4 18 22
20. Darul Imarah 14 32 46
21. Darul Kamal 3 14 17
22. Peukan Bada 8 26 34
23. Pulo Aceh 10 17 27
2009 151 604 755
Jumlah 2008 150 604 753
2007 149 604 747
Sumber : Aceh Besar Dalam Angka, 2010
Tabel 26
Banyaknya Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk
Dirinci Menurut Kecamatan Di Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2009
Kecamatan Nikah Talak Cerai Rujuk
01. Lhoong 63 3 1 0
02. Lhoknga 129 2 6 0
03. Leupung 11 1 1 0
04. Indrapuri 155 1 8 0
05. Kuta Cot Glie 87 0 4 0
06. Seulimeum 189 4 2 0
07. Kota Jantho 53 2 4 0
08. Lembah Seulawah 63 2 3 0
09. Mesjid Raya 131 0 4 0
10. Darussalam 135 4 5 0
11. Baitussalam 98 2 8 0
12. Kuta Baro 179 0 7 0
13. Montasik 205 2 9 0
27
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 27
Banyaknya Penderita Cacat Dirinci Menurut Jenis cacat
Per Kecamatan Di Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2009
Jumlah 728
28
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 28
Banyaknya Kelompok Karang Taruna Dirinci
Menurut Kecamatan Di Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2009
Kecamatan Jumlah Kelompok
01. Lhoong 11
02. Lhoknga 5
03. Leupung 6
04. Indrapuri 13
05. Kuta Cot Glie 7
06. Seulimeum 13
07. Kota Jantho 4
08. Lembah Seulawah 13
09. Mesjid Raya 5
10. Darussalam 13
11. Baitussalam 7
12. Kuta Baro 6
13. Montasik 11
14. Blang Bintang 4
15. Ingin Jaya 13
16. Krueng Barona Jaya 6
17. Sukamakmur 9
18. Kuta Malaka 7
19. Simpang Tiga 8
20. Darul Imarah 17
21. Darul Kamal 11
22. Peukan Bada 14
23. Pulo Aceh 7
2009 210
Jumlah 2008 225
2007 371
Tabel 29
Banyaknya panti Asuhan Pemerintah/Swasta Dirinci
Menurut Kapasitas Dan Anak Asuh Di Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2003 - 2009
Banyaknya Penerima
T a h u n Kapasitas Anak Asuh
Panti Asuhan Subsidi
29
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 30
Jumlah Penderita Cacat Yang Telah Mendapat Pelayanan / Santunan Sistem
Di Luar Panti Asuhan Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2001 2009
T a h u n Jumlah
01. 2001 0
02. 2002 0
03. 2003 -
04. 2004 35
07. 2007 na
08. 2008 0
09. 2009 0
Tabel 31
Banyaknya Penderita Cacat Dirinci Menurut Jenis Cacat
Per Kecamatan Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
30
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 32
Jumlah Permasalahan Sosial Dirinci Menurut Jenis Permasalahan Per Kecamatan Di
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
31
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
2.7. Perekonomian
2.7.1. Industri
Nilai investasi pada sektor Industri Kecil Formal di Kabupaten Aceh Besar Tahun
2009 memiliki jumlah yang cukup besar pada Industri Kimia dan Bahan Bangunan yaitu
sebesar 40.499,83 juta rupiah, kemudian disusul dengan Industri Pangan senilai
4.934,111 juta rupiah. Sedangkan Industri Logam dan Elektronika memiliki nilai investasi
yang paling sedikit untuk sektor Industri Kecil Formal yaitu senilai 50 juta rupiah.
Untuk sektor Industri Kecil Non Formal, nilai investasinya juga didominasi oleh
Industri Kimia dan Bahan Bangunan yaitu sebesar 40.450 juta rupiah. Sedangkan nilai
investasi terkecil yaitu Industri Sandang senilai 3.060 juta rupiah.
Unit usaha terbanyak pada sektor Industri Formal berada pada Industri Kimia
dan Bahan Bangunan yaitu 547 unit usaha dengan tenaga kerja yang diserap sebanyak
3.958 orang atau sebesar 56,27 persen dari seluruh tenaga kerja Formal.
Sedangkan untuk sektor Industri Non Formal unit usaha terbanyak adalah
Industri Kerajinan sebanyak 865 unit usaha yang mampu menampung tenaga kerja
sebanyak 2.168 orang. Akan tetapi untuk jumlah tenaga kerja yang paling banyak diserap
juga ada pada Industri Kimia dan Bahan Bangunan sebesar 4.988 orang.
2.7.2. Perdagangan
32
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Produksi Semen pada PT. Lafarge Cement Indonesia Kabupaten Aceh Besar
tahun 2009 berjumlah 24.305 ton. Untuk Pemasaran di Provinsi NAD berjumlah 626.484
ton sedangkan pemasaran di luar NAD sejumlah 922.978 ton.
Jika dibandingkan, Pemasaran Semen di Provinsi NAD pada tahun 2009 dengan
tahun 2008 yang berjumlah 680.741 ton, terlihat adanya penurunan sebesar kurang
lebih 54 ribu ton. Akan tetapi lain halnya dengan pemasaran di Luar NAD, jika
dbandingkan dengan tahun 2008, mengalami peningkatan sekitar 50 ribu ton lebih.
Tabel 33
Banyaknya Unit Usaha, Tenaga Kerja, Dan Nilai Investasi Pada Industri Kecil Menurut
Klasifikasi Industri Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008
Klasifikasi Industri Kecil
Industri
1. 505 1.802 4.934.111 655 1.958 13.713.334
Pangan
Industri
2. 333 625 1.222.900 166 336 3.060.000
Sandang
Industri Kimia
3. dan Bahan 547 3.958 40.499.830 600 4.988 40.450.000
Bangunan
Industri
4. Logam dan 2 10 50.000 415 1.247 7.370.000
Elektronika
Industri
5. 244 639 2.296.150 865 2.168 3.805.250
Kerajinan
Sumber : Aceh Besar Dalam Angka, 2010
Tabel 34
Banyaknya Unit Usaha Dan Tenaga Kerja Industri Kecil
Menurut Jenis Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
Formal Non Formal
Uraian
Unit Usaha Tenaga Kerja Unit Usaha Tenaga Kerja
33
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 35
Produksi dan Pemasaran Semen Per Bulan
pada PT. Lafarge Cement Indonesia Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
Pemasaran
(Ton)
Bulan Produksi
Prov. Aceh Luar Prov. Aceh
Tabel 36
Produksi dan Pemasaran Semen Per Tahun pada
PT. Lafarge Cement Indonesia Kabupaten Aceh Besar Tahun 2004 - 2009
Pemasaran
(Ton)
Tahun Produksi
(Ton) Prov. Aceh Luar Prov. Aceh
34
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 37
Jumlah Koperasi Unit Desa (KUD) Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2007 - 2009
Tahun
Kecamatan
2007 2008 2009
01. Lhoong 3 3 3
02. Lhoknga 2 2 2
03. Leupung 1 1 1
04. Indrapuri 1 1 1
05. Kuta Cot Glie 0 0 0
06. Seulimeum 2 2 2
07. Kota Jantho 2 2 2
08. Lembah Seulawah 2 2 2
09. Mesjid Raya 1 1 1
10. Darussalam 2 2 2
11. Baitussalam 0 0 0
12. Kuta Baro 2 2 2
13. Montasik 2 2 2
14. Blang Bintang 1 1 1
15. Ingin Jaya 4 4 4
16. Krueng Barona Jaya 0 0 0
17. Sukamakmur 1 1 1
18. Kuta Malaka 0 0 0
19. Simpang Tiga 0 0 0
20. Darul Imarah 2 2 2
21. Darul Kamal 1 1 1
22. Peukan Bada 3 3 3
23. Pulo Aceh 1 1 1
Jumlah 33 33 33
Tabel 38
Jumlah Koperasi Non KUD Menurut Kecamatan
DI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2007 - 2009
T a h u n
Kecamatan
2007 2008 2009
01. Lhoong 37 41 42
02. Lhoknga 49 49 53
03. Leupung 18 18 18
35
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
04. Indrapuri 24 24 28
05. Kuta Cot Glie 8 9 9
06. Seulimeum 28 30 31
07. Kota Jantho 46 47 47
08. Lembah Seulawah 14 14 14
09. Mesjid Raya 23 25 27
10. Darussalam 19 20 22
11. Baitussalam 23 23 24
12. Kuta Baro 37 39 40
13. Montasik 25 26 26
14. Blang Bintang 6 9 6
15. Ingin Jaya 67 70 74
Krueng Barona
16. 13 14 15
Jaya
17. Sukamakmur 27 28 28
18. Kuta Malaka 10 10 10
19. Simpang Tiga 8 9 9
20. Darul Imarah 41 46 50
21. Darul Kamal 7 8 8
22. Peukan Bada 29 31 33
23. Pulo Aceh 10 10 10
62
Jumlah 602 600
4
Sumber : Aceh Besar Dalam Angka, 2010
Tabel 39
Perkembangan Koperasi Unit Desa (KUD) Dan Non KUD
DI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 1995 - 2009
Banyaknya (buah)
Tahun
KUD NON KUD
1 1995 33 134
2 1996 33 145
3 1997 33 159
4 1998 33 182
5 1999 33 243
6 2000 33 351
7 2001 33 351
8 2002 33 378
9 2003 33 443
10 2004 33 446
11 2005 33 470
12 2006 33 518
13 2007 33 602
36
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
14 2008 33 600
15 2009 33 624
Sumber : Aceh Besar Dalam Angka, 2010
Tabel 40
Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Kelompok Umur
dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
Belum
Kelompok Terdaftar Ditempatkan Dihapus
Ditempatkan
Umur
LK PR LK PR LK PR LK PR
10 14 0 0 0 0 0 0 0 0
45 54 0 0 0 0 0 0 0 0
55 + 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabel 41
Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Pendidikan
dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
37
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Belum
Terdaftar Ditempatkan Dihapus
Pendidikan Ditempatkan
LK PR LK PR LK PR LK PR
S D / Sederajat 0 0 0 0 0 0 0 0
S M P/ Sederajat 17 3 0 0 0 0 17 3
S M U/ Sederajat 521 488 34 26 0 0 487 462
D1/D3 149 680 22 69 0 0 127 611
S1/D4 289 447 57 88 0 0 232 359
S2 4 0 0 0 0 0 4 0
S3 0 0 0 0 0 0 0 0
2009 980 1.618 113 183 0 0 867 1.435
Jumlah 2008 145 89 204 0 0 0 0 0
2007 1.672 2.876 52 88 0 0 1.620 2.788
Sumber : Aceh Besar Dalam Angka, 2010
Tabel 42
Jumlah Pencari Kerja Di Rinci Per Kecamatan
Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
01. Lhoong 8
02. Lhoknga 105
03. Leupung 12
04. Indrapuri 145
05. Kuta Cot Glie 52
06. Seulimeum 122
07. Kota Jantho 38
08. Lembah Seulawah 18
09. Mesjid Raya 37
10. Darussalam 232
11. Baitussalam 78
12. Kuta Baro 221
13. Montasik 182
14. Ingin Jaya 239
15. Krueng Barona Jaya 103
16. Sukamakmur 254
17. Kuta Malaka 128
18. Simpang Tiga 91
19. Darul Imarah 247
20. Darul Kamal 47
21. Peukan Bada 124
22. Pulo Aceh 7
23. Blang Bintang 108
2009 2.598
Jumlah 2008 226
2007 4.548
Sumber :
Aceh Besar Dalam Angka, 2010
Penerimaan Asli Daerah (PAD) merupakan urat nadi dari suatu daerah untuk
mempertahankan kelangsungan pembangunan serta untuk mensejahterakan masyarakat
yang ada di daerah tersebut. Adapun realisasi Penerimaan Asli Daerah di Kabupaten
Aceh Besar pada tahun 2009 adalah sebesar 61,01 milyar rupiah.
Total realisasi penerimaan asli daerah tersebut terdiri dari beberapa jenis penerimaan
yaitu Pajak Daerah sebesar 10,13 milyar rupiah, Pos Retribusi Daerah sebesar 3,49 milyar
rupiah, kemudian Pos Bagian Laba Usaha Daerah berjumlah 1,71 milyar rupiah, Pos Lain-
lain PAD yang sah sebesar 11,81 milyar rupiah serta Pos Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak
senilai 33,86 milyar rupiah.
Pasar merupakan tempat transaksi jual beli masyarakat setiap hari, dan sarana
ini dapat meningkatkan pendapatan daerah jika dikelola dengan baik secara professional
serta merupakan tempat perputaran roda perekonomian.
Jika dilihat dari sarana pasar di Kabupaten Aceh Besar tahun 2009 lokasinya
sudah tersebar merata di seluruh kecamatan, dimana status pengelolaannya ada yang
dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pemda), Pemda Tk.II dan ada pula yang status
pengelolaannya tumbuh sendiri.
39
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Sementara untuk bata merah biasa memiliki kisaran harrga rata-rata 50 ribu
rupiah per 100 buah. Untuk semen yang dipasarkan memiliki rata-rata harga 43 ribu/zak.
Tabel 43
Realisasi Penerimaan Daerah
Di Kabupaten Aceh Besar tahun 2005 2009
Jenis Penerimaan 2005 2006 2007 2008 2009
1.113.243 3.375.628 4.137.578 6.984.128 10.133.617
1. Pajak Daerah
Tabel 44
Realisasi Penerimaan Daerah
Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
Jenis Penerimaan Jumlah
Penerimaan Daerah
40
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 45
Realisasi Pengeluaran Daerah
Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
Jenis Pengeluaran Jumlah
Tabel 46
Realisasi Pembiayaan Daerah
Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009
Jenis Pengeluaran Jumlah
41
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator untuk
melihat tingkat kesejahteraan suatu daerah. Perhitungan PDRB Kabupaten Aceh Besar
dan seluruh Indonesia umumnya setiap tahun mengalami perbaikan. Saat ini tahun dasar
perhitungan BPS adalah tahun 2000.
PDRB Kabupaten Aceh Besar disajikan dalam 2 bentuk yaitu atas dasar harga
berlaku (ADHB) dan atas dasar harga konstan (ADHK) agar pengaruh harga dapat diikuti
sacara berkala dan dapat pula di eliminir.
Berdasarkan harga berlaku, nilai PDRB Kabupaten Aceh Besar tahun 2009
sebesar 4,93 triliun rupiah. Sedangkan berdasarkan harga konstan pada tahun yang sama
tercatat sebesar 2,41 triliun rupiah.
Adapun sumbangan PDRB terbesar atas dasar harga berlaku (HB) adalah dari
lapangan usaha pertanian sebesar 1,51 triliun rupiah. Sementara atas dasar harga
konstan (HK) yaitu pada lapangan usaha pertanian sebesar 634,75 milyar rupiah.
Pada tahun 2009 kontribusi PDRB Kabupaten Aceh Besar berdasarkan atas harga
berlaku, sektor Pertanian masih merupakan penyumbang terbesar dengan persentase
30,74 persen, diikuti oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 18,20 persen,
kemudian sektor Jasa-jasa sebesar 14,64 persen.
Jika kita lihat berdasarkan atas harga konstan 2000, pada tahun 2009 sektor
Pertanian juga mendominasi dalam pembentukan PDRB yaitu sebesar 26,39 persen,
42
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
kemudian disusul oleh sektor Jasa-jasa 21,31 persen dan sektor Bangunan dan
Konstruksi/ Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 15,51 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Aceh Besar tahun 2009 sebesar 6,50 persen.
Angka ini sudah lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu sebesar 5,77
persen.
Walaupun angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2009 sudah
lebih baik dari tahun 2008, akan tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2007 angka ini
jauh merosot tajam dari 13,87 persen menjadi 6,50 persen saja. Oleh karena itu,
pertumbuhan ekonomi ini patut lebih diperhatikan agar tidak berdampak buruk
terhadap lapangan kerja yang secara otomatis akan berpengaruh pada tingkat
kesejahteraan hidup masyarakat Aceh Besar.
Pada tahun 2009 PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku memiliki tingkat
pertumbuhan 13,38 persen dengan nilai nominal sebesar 15,76 juta rupiah. Sedangkan
atas dasar harga konstan pada tahun yang sama memiliki tingkat pertumbuhan sebesar
5,59 persen dengan nilainya sebesar 7,69 juta rupiah.
Sementara Pendapatan Regional Perkapita di Kabupaten Aceh Besar atas dasar harga
berlaku tahun 2009 tercatat sebesar 13,90 juta rupiah dengan tingkat pertumbuhannya
juga sebesar 13,38 persen. Sedangkan untuk Pendapatan Regional Perkapita atas dasar
harga konstan memiliki nilai nominal sebesar 7,28 juta rupiah.
Tabel 47
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Aceh Besar
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar harga Berlaku tahun
2006 - 2009
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009
43
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 48
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Aceh Besar
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000,
Tahun 2006 - 2009
Lapangan Usaha / Industrial Origin 2006 2007 2008 2009
1. Pertanian 614.745,13 621.981,56 624.260,63 634.749,76
2. Pertambangan Dan Penggalian 57.827,47 60.289,85 63.036,25 64.036,18
3. Industri Pengolahan 61.008,95 62.847,77 67.529,34 73.021,34
4. Listrik Dan Air Minum 4.268,40 4.367,59 4.486,91 4.593,18
Tabel 49
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Aceh Besar
Tahun 2006 2009 (tahun Dasar 2000)
Rincian 2006 2007 2008 2009
44
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Visi merupakan gambaran atau kondisi yang ingin dicapai dalam masa
mendatang, baik jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek. Visi
tersebut dapat pula diartikan sebagai suatu harapan yang gemilang yang ingin diraih
pada masa depan. Harapan tersebut tidak lain adalah terwujudnya masyarakat yang
damai, maju, dan makmur dalam kehidupan yang islami. Bentuk harapan ini dijabarkan
ke dalam satu kalimat yang mengandung makna yang dalam dan luas, dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
(1) Potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang
tersedia di daerah ini;
(2) Implementasi syariat Islam yang telah menjadi konsensus bagi semua unsur
masyarakat, termasuk seluruh unsur aparatur pemerintahan daerah di
kabupaten ini;
(3) Dinamika masyarakat yang menghendaki adanya perubahan perkembangan
dan perbaikan dalam seluruh sendi kehidupan di daerah ini;
(4) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan era globalisasi; dan
(5) Kewenangan daerah yang semakin besar pasca UU No. 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh yang akan diimplementasikan mulai tahun 2008 yang akan
datang.
Atas pertimbangan di atas, maka visi pembangunan Kabupaten Aceh Besar
Periode 2007-2012 adalah : Terwujudnya Masyarakat Aceh Besar yang Damai, Maju,
dan Makmur Dalam Syariat Islam. Visi ini pula yang diusung oleh Bupati dan Wakil
Bupati Aceh Besar yang terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) pada tanggal
11 Desember 2006 lalu, yaitu Dr. Tgk. Bukhari Daud, M.Ed dan Anwar Ahmad, SE, Ak.
45
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Visi tersebut di atas mengandung makna yang luas dilihat dari beberapa
terminologi kunci, yaitu damai, maju, makmur, dan syariat Islam.
Syariat Islam, dimaksudkan bahwa masyarakat Aceh Besar yang patuh, dan taat
pada aturan-aturan, ketentuan-ketentuan, norma dan kaedah-kaedah, serta nilai-nilai
yang terkandung dalam syariat Islam, dan menjadikan syariat Islam sebagai pedoman
utama dalam menjalankan kehidupan kesehariannya. Dalam makna yang lain, bahwa
masyarakat Aceh Besar merupakan sebuah komunitas yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah Swt yang tercermin dari kesungguhan dan kesadaran dalam menegakkan
amar makruf dan mencegah nahi mungkar, sebagai bentuk pribadi muslim dan muslimat,
dengan budi pekerti yang luhur, berakhlak mulia, disiplin, jujur, amanah, dan senantiasa
menegakkan hablum minallah, hablum minannas serta hubungan dengan alam sekitar.
Misi merupakan suatu panggilan tugas yang agung dan mulia dari segenap unsur
yang ada untuk mewujudkan visi yang telah disepakati bersama. Keberhasilan
implementasi misi-misi ini tidak terlepas dari dukungan faktor-faktor berikut ini, yaitu :
46
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
7) Memelihara perdamaian.
1) Bidang Agama
a. Meningkatkan pelaksanaan syariat Islam;
b. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman pelaksanaan syariat Islam;
c. Meningkatkan upaya-upaya pemberantasan berbagai bentuk kemaksiatan dan
perbuatan asusila; dan
47
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
48
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
49
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
a. Sekretariat Daerah
b. Sekretariat DPRK
c. Sembilan Bagian - Bagian Sekdakab
50
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
d. Inspektorat Kabupaten
e. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
f. Dinas Daerah, yang terdiri dari :
1. Dinas Pertanian TPH
2. Dinas Peternakan
3. Dinas kehutana dan Perkebunan
4. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM
5. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
6. Dinas kelautan dan Perikanan
7. Dinas Bina Marga dan Cipta Karya
8. Dinas Pengairan
9. Dinas Pertambangan dan Energi
10. Dinas Perhubungan dan Komintel
11. Dinas Pendidikan
12. Dinas Kesehatan
13. Dinas pariwisata kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga
14. Dinas Syariat Islam
15. Dinas Sosial tenaga Kerja, Kependudukan, dan Catatan Sipil
g. Lembaga Teknis Daerah, yang terdiri dari :
1. Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
2. Badan Lingkungan Hidup, Pertamanann Kebersihan dan Pemadam Kebakaran
3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
4. Badan Keluarga Berencana PP dan PA
5. Badan Kesbang dan Linmas
6. Badan Penanggulangan Bencana
7. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan
8. BPM dan Gampong
9. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
10. RSU Daerah
11. Kantor Pembinaan dan Pendidikan Dayah
12. Kantor Arsip dan Perpustakaan
h. Satuan Polisi Pamong Praja (PP) dan Wilayatul Hisbah (WH)
i. Kecamatan, yang terdiri dari :
Lhoong
51
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Lhoknga
Leupung
Indra Puri
Kuta Cot Glie
Seulimeum
Kota Jantho
Lembah Seulawah
Mesjid Raya
Darusalam
Baitussalam
Kuta Baro
Montasik
Blang Bintang
Ingin Jaya
Krueng Barona Jaya
Sukamakmur
Kuta Malaka
Simpang Tiga
Darul Imarah
Darul Kamal
Peukan Bada
Pulo Aceh
Tabel 50
Matriks Amanah Kelembagaan Menurut UU No. 26/2007
Ketentuan
Sumber Mekanisme/At Hukum
No Urusan Instansi Alat Keterangan
Ketentuan uran yang
operasional
1 Wewenang Pasal 11 Wewenang
Kabupaten perencanaan ole
DPRK dan Pemka
dengan Perda
2 Pembinaan Pasal 13 (2) Misal: Diatur Pembinaan meli
Rakor/Rakons dengan PP Koordinasi,
dll sosialisasi,
Konsultasi, supe
Diklat, SIK,
52
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Ketentuan
Sumber Mekanisme/At Hukum
No Urusan Instansi Alat Keterangan
Ketentuan uran yang
operasional
3 Pengendalian: Pasal 26 (f), Instansi Bro-sur Mesti - di Aceh Besar a
a. Zonasi pasal 35, Perijina diatur 18 jenis perijinan
b. Perijinan jo pasal 38 n: dengan - arahan sanksi :
c. Insentif jo pasal 63 Kantor perda pasal 63
d. disinsentif Pelayan
e. Arahan an
Sanksi Terpadu
Satu
Pintu
4. Standard Pasal 34 jo SE Ketentuan lebih
Pelayanan pasal 58 Mendagri lanjut ttg SPM dg
Minimal (SPM) No Permen
100/757/O
TDA TH
2002
5 Insentif dan Pasal 38 Ketentuan insen
Disintensif ayat 2 , disinsenti
ayat 3
6. Pengawasan,Pe Pasal 55 jo Harus melibatka
mantauan, pasal 59 peranserta
Evaluasi, masyarakat
pelaporan
7. Hak Pasal 60 jo Diatur oleh Tahu, menikmati
Masyarakat pasal 66 PP 96/1996 pertambahan ni
ganti rugi (bila
digusur misalnya
ajukan keberatan
tuntutan
pembatalan,
gugatan ganti ru
(via Pengadilan)
8. Kewajiban Pasal 61 Diatur oleh Memanfaatkan,
masyarakat PP 96/1996 Mematuhi,
memberikan aks
9. Jenis-Jenis Pasal 63 Diatur Ada 9 jenis sanks
Sanksi dan 64 dengan PP
10 Peran Serta Pasal 65 Diatur oleh Sejak dari
Masyarakat PP 96/1996 penyusunan RTR
11. Penyidik PNS Pasal 68 Diatur Apakah PPNS su
dengan dibentuk?
peraturan
Per UU an
53
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Ketentuan
Sumber Mekanisme/At Hukum
No Urusan Instansi Alat Keterangan
Ketentuan uran yang
operasional
12. Ketentuan Diatur oleh Pidana merujuk
denda dan KUHP dan KUHP
Kurungan KUH Hukuman Perdat
Perdata merujuk pasal 13
dan 1366 KUH
perdata
Berdasarkan analisis isi, maka beberapa kata-kata kunci yang menyangkut kelembagaan
perlu diinventarisasi, dianalisa dan dirancang NSPK nya. Pada pasal 1 ayat 11 Secara
eksplisit dijelaskan bahwa pelaksanaan penataan ruang ada 3 poin penting dalam rangka
penataan kelembagaan penataan ruang daerah, yakni Perencanaan, Pemanfaatan, dan
Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Alur kegiatan Perencanaan, Pemanfaatan,
Pengendalian, Pemanfaatan Ruang dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 6.
Proses Perencanaan Tata Ruang Sampai Pelaksanaan
Goals I d e n t i f i k a si
Masalah
Koleksi D at a
Identifikasi Kebijakan
Estimasi Dampak
Kebijakan
Assessment
Keputusan
54
Pelaksanaan
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Regulasi Zoning
Kebijakan Strategis
Operasionalisasi RTRW
PERIZINAN
EVALUASI
55
PELAPORAN
RENCANA STRUKTUR RUANG & POLA
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
RUANG
Tabel 51
Indikasi Keterkaitan Manajemen Penataan Ruang
Dengan Sektor Publik Dan Sektor Privat
Menurut Undang Undang No. 26 Tahun 2007
Sesuai dengan matriks amanah kelembagaan yang ada dalam UU No. 26/2007 selain
Perencanaan, Pemanfaatan, Pengendalian, Pengawasan dan Pelaporan, maka amanah
kelembagaan yang perlu dibahas lebih lanjut adalah:
57
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
58
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Adapun struktur Organisasi BKPRD Kabupaten Aceh Besar dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 8.
PENANGGUNG JAWAB Aceh Besar
Struktur Organisasi BKPRD Kabupaten
PENANGGUNG JAWAB
KETUA
KETUA
KETUA HARIAN
KETUA HARIAN
SEKRETARIS
SEKRETARIS
Keterangan :
Arahan pemanfaatan ruang merupakan aplikasi bagi perwujudan rencana tata ruang
yang sudah dibuat yang meliputi pola struktur ruang, pola pemanfaatan ruang, dan
penetapan kawasan strategis. Aplikasi ini akan diwujudkan dalam bentuk pola program
penanganan potensi dan masalah yang akan diterapkan dalam bentuk pembangunan,
pengembangan, dan peningkatan potensi pemanfaatan ruang
60
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
B. Arahan Pemanfaatan Ruang Untuk Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Aceh
Besar
Arahan pemanfaatan ruang bagi perwujudan kawasan lindung di Kabupaten Aceh
Besar meliputi:
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Besar merupakan acuan bagi penyusunan
program pembangunan kabupaten. Oleh karena itu arahan yang ditetapkan dalam
rencana tata ruang perlu dilengkapi dengan indikasi program pembangunan dalam skala
besar. Indikasi program yang disusun dalam program pembangunan tahunan diharapkan
61
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Lebih jelasnya mengenai Klasifikasi Penggunaan Lahan Wilayah Kabupaten Aceh Besar
dapat dilihat pada tabel 52
Klasifikasi Pemanfaatan Ruang
Pemanfaatan ruang mengacu pada sistem kegiatan yang berkembang dalam sebuah
penggunaan lahan. Pemanfaatan ruang adalah semua aktifitas dan atau fungsi yang
mungkin terjadi dalam sebuah penggunaan lahan hirarki 3. Pemanfaatan ini didapatkan
dari survei lapangan semua penggunaan yang ada di Kabupaten Aceh Besar. Untuk
memudahkan klasifikasi, maka pemanfaatan ruang dibagi menjadi kategori dan sub
kategori yang dapat dilihat pada tabel 52.
62
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
63
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
64
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 54
Indikator Pemanfaatan Ruang
Simbol Deskripsi
Pemanfaatan diizinkan, karena sesuai dengan peruntukan tanahnya, yang
I berarti tidak akan ada peninjauan atau pembahasan atau tindakan lain
dari pemerintah kabupaten.
Pemanfaatan diizinkan secara terbatas atau dibatasi. Pembatasan dapat
dengan standar pembangunan minimum, pembatasan pengoperasian,
T
atau peraturan tambahan lainnya baik yang tercakup dalam ketentuan ini
maupun ditentukan kemudian oleh pemerintah kabupaten.
Pemanfaatan memerlukan izin penggunaan bersyarat. Izin ini diperlukan
untuk penggunaan-penggunaan yang memiliki potensi dampak penting
B
pembangunan di sekitarnya pada area yang luas. Izin penggunaan
bersyarat ini berupa AMDAL, RKL, dan RPL.
- Pemanfaatan yang tidak diizinkan
Sumber: Hasil Rencana, 2010
Pemanfaatan Terbatas
Jika sebuah pemanfaatan ruang memiliki tanda T atau merupakan pemanfaatan yang
terbatas, berarti penggunaan tersebut mendapatkan ijin dengan diberlakukan
pembatasan-pembatasan, seperti:
LS-
Pemanfaatan Ruang HL LS-1 HP LB LK IN PM ID BU PL
2
A Hunian
Rumah Tunggal T T T T T T T I T - -
Rumah Kopel, Rumah Deret - - - - T T T I T - -
Rumah Dinas T T T T T T T I T T T
Wisma Tamu (Guest House), - - - - - - - - - - -
sebagai aksesori
Rumah Usaha sebagai aksesori - - - - - - - I - - -
B Komersial
Pasokan Bahan Bangunan dan - - - - - - - - - - -
Alat Pertukangan
Alat-alat Rumah Tangga, - - - - - - - T - - -
Perabot, dan Perkakas
66
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
LS-
Pemanfaatan Ruang HL LS-1 HP LB LK IN PM ID BU PL
2
Toko Makanan dan Minuman - - - - - - - T - T T
Barang Kelontong dan - - - - - - - T - - -
Kebutuhan Sehari-hari
Pakaian dan Perlengkapannya - - - - - - - - - - -
Pasokan Pertanian - - - - - - - T - - -
Apotik dan Toko Obat - - - - - - - T - - -
C Jasa Komersial
Jasa Bangunan - - - - - - - - - - -
Jasa Pelayanan Bisnis - - - - - - - - - - -
Jasa Usaha Makanan dan - - - - - - - - - T T
Minuman
Jasa Perawatan/Perbaikan/ - - - - - - - - - I I
Reparasi
Jasa Pengiriman - - - - - - - - - I I
Pesanan/Ekspedisi
Jasa Personal - - - - - - - - - - -
Klinik dan Laboratorium - - - - - - - I - I I
Kesehatan
Salon - - - - - - - - - - -
D Perkantoran
Bisnis dan Profesional - - - - - - - - T - -
Pemerintahan - - - - - - - - - - -
Praktisi Medis, Dokter Gigi, - - - - - - - T - - -
dan Ahli Kesehatan
E Institusi
Tempat Ibadah - - - - T T T T T T T
TK, SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA - - - - - - - T - - -
Sekolah Tinggi, Universitas - - - - - - - - - - -
Sekolah Kejuruan - - - - - - - T - - -
Rumah Sakit dan Fasilitas - - - - - - - - - - -
Perawatan
Transmisi Induk, Relay, dan - - - B B B B B B B B
Distribusi Komunikasi
Museum - - - - - - - - - - -
Lembaga Pelayanan Sosial - - - - - - - - - - -
F Industri
Industri Ringan - - - - - - - - I - -
Industri Manufaktur - - - - - - - - I - -
Industri Riset dan - - - - - - - - I - -
Pengembangan
Terminal/Pool Truck dan - - - - - - - - - B B
Transportasi
Percetakan/Penerbitan - - - - - - - - - - -
Penimbunan Rongsokan - - - - - - - - - - -
Industri Pergudangan - - - - - - - - I I I
Industri Depo - - - - - - - - I I I
67
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
LS-
Pemanfaatan Ruang HL LS-1 HP LB LK IN PM ID BU PL
2
G Pelayanan dan Jasa Kendaraan
Bermotor
Bengkel Kendaraan - - - - - - - - - - -
Pribadi/Niaga
Penjualan/ Persewaan - - - - - - - - - T T
Kendaraan Pribadi/Niaga
Penjualan/Persewaan - - - - - - - - - - -
Peralatan dan Perlengkapan
Kendaraan
Penjualan Bahan Bakar - - - - - - - B - B B
Kendaraan Bermotor
H Ruang Terbuka Hijau
Rekreasi Aktif (Taman - - - - - - - - - - -
Bermain, Theme Park, Kebon
Binatang)
Rekreasi Pasif (Taman) I I I I I I I I I I I
Pemakaman - - - - - - - B - - -
Danau/Waduk - - - - - - - - - - -
Lapangan Olahraga - - - - - - - T T T T
Preservasi Sumber Daya Alam I I I B B B B B B B B
Penjualan Tanaman Hias dan - - - - - - - T - - -
Bunga di Ruang Terbuka
I Pertambangan B B B B B B B B B B B
Sumber: Hasil Rencana, Tahun 2010
Keterangan :
HL = Hutan Lindung
HP = Hutan Produksi
IN = Perikanan/Tambak
PM = Permukiman
ID = Industri (Pengolahan)
PL = Pelabuhan
KETENTUAN PERIZINAN
Ketentuan tentang perijinan pemanfaatan ruang ini menurut amanah pasal 37 ayat 8, UU
26/2007 akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sebelum ini peraturan perijinan dan
jenis-jenis perijinan yang ada tercantum pada pasal-pasal dari PP no 20/1997
sebagaimana diubah dengan PP No 48/1998 tentang Retribusi Daerah. Pada PP tersebut
Retribusi dikelompokkan menjadi Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, Retribusi
Perijinan tertentu.
Ijin mendirikan bangunan (IMB) pada PP tersebut masuk dalam kelompok Perijinan
Tertentu, yaitu: Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah, Ijin Mendirikan Bangunan, Ijin
Tempat Penjualan Minuman Beralkohol, Ijin Gangguan, Ijin Trayek, Ijin Pengambilan Hasil
Hutan Ikutan. Ketentuan lebih lanjut tentang ruang lingkup masing-masing jenis retribusi
perijinan tertentu secara rinci untuk provinsi, kabupaten/kota ditetapkan dengan
Kepmendagri dengan pertimbangan Menteri keuangan.
69
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Ijin pemanfaatan ruang adalah ijin yang berkaitan dengan lokasi, kualitas ruang, dan tata
bangunan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, hukum adat dan
kebiasaan yang berlaku.
Prinsip dasar penerapan mekanisme perijinan dalam pemanfaatan ruang adalah sebagai
berikut:
Setiap kegiatan pembangunan yang berpeluang menimbulkan gangguan bagi
kepentingan umum, pada dasarnya dilarang kecuali dengan ijin dari Pemerintah
Kota/Kabupaten;
Setiap kegiatan dan pembangunan harus memohon ijin dari pemerintah setempat
yang akan memeriksa kesesuaiannya dengan rencana, serta standar administrasi
legal;
Setiap permohonan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang
harus melalui pengkajian mendalam untuk menjamin bahwa manfaatnya jauh lebih
besar dari kerugiannya bagi semua pihak terkait sebelum dapat diberikan ijin.
Pelaksanaan perijinan tersebut di atas didasarkan atas pertimbangan dan tujuan sebagai
berikut:
Melindungi kepentingan umum (public interest);
Menghindari eksternalitas negative;
Menjamin pembangunan sesuai dengan rencana, serta standar dan kualitas
minimum yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten.
70
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Perijinan yang dikenakan pada kegiatan dan pembangunan di kabupaten Aceh Besar
terdiri dari 18 jenis dan diperlihatkan pada tabel 56 berikut ini.
Tabel 56
Jenis Perizinan Di Kabupaten Aceh Besar
No. Jenis Ijin Leading Sektor
1. Ijin Sanitasi Dinas Binamarga Cipatakarya
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
Ijin Galian Golongan C
2. Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Dinas Industri dan Perdagangan
Ijin Bengkel
Ijin Tempat Usaha
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Gudang (TDG)
Tanda Daftar Industri (TDI)
3. Ijin Gangguan Dinas Perhubungan Kominfo
4. Ijin Reklame Dinas Pendapatan
5. Ijin Kaca Gelap Dinas Perhubungan
6. Ijin Kapal Penangkap Ikan Dinas Perikanan Kelautan
Ijin Pengangkutan Hasil Laut
Ijin Tambak
7. Ijin Restoran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
8. Ijin Usaha Perkebunan Swasta Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Sumber : Kantor PTSP Aceh Besar setelah diolah, Oktober 2008
Keterangan :
Dinas Bina Marga dan Cipta Karya = 4 jenis perijinan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan = 6 jenis perijinan
Dinas Perhubungan dan Kominfo = 2 jenis perijinan
Dinas Kelautan dan Perikanan = 3 jenis perijinan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan = 1 jenis perijinan
Dinas Kehutanan = 1 jenis perijinan
Dinas Pendapatan = 1 jenis perijinan
Setiap pemanfaatan ruang harus mendapat ijin sesuai dengan rencana tata ruang dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perubahan pemanfaatan lahan harus
melalui prosedur khusus yang berbeda dari prosedur reguler/normal. Dalam masa
transisi tahapan rencana, ijin khusus dapat diberikan apabila dampak kegiatan yang
dimohon negatif dan atau kecil.
Permohonan perubahan pemanfaatan ruang yang disetujui harus dikenakan disinsentif
berupa:
71
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
72
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Mulai/Pemohon
Gambar 9
Bagan Alir Prosedur
Pengajuan Pengurusan
Permohonan Izin lengkap Izin
dengan persyaratan
Verifikasi
persyaratan oleh Tidak lengkap
petugas
pelayanan
Pemohon mendapatkan resi penerimaan
berkas. Pemohon membayar retribusi
untuk izin yang tarifnya bisa ditetapkan Lengkap
tanpa peninjauan lapangan dan diberikan
bukti kwitansi
Pembahasan
Perlu survey
Tidak perlu suvey
Tanda
tangan
BAP
Pengetikan
Naskah izin &
paraf Kepala Sub
Bid. Pemrosesan
Izin
73
Penyerahan setifikat izin kepada pemohon
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
setelah pemohon mambayar retribusi
Selesai
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB), waktu pengurusan telah ditentukan oleh kantor
PTSP yaitu selama 10 hari dengan persyaratan yang harus dipenuhi:
Hal-hal yang perlu diperhatikan, bahwa pelayanan perijinan adalah salah satu pelayanan
publik yang mestinya mengikuti norma-norma pelayanan, dimana Kepmenpan No.
25/M/PAN/2/2004 yang terdiri dari 14 indikator dan SE mendagri No. 100/757/OTDA
tahun 2002 mungkin dapat dijadikan acuan, meskipun harus disesuaikan dengan
keadaan instansi setempat. Paling tidak, 6 indikator ini secara minimal dapat dijadikan
acuan.
1. Prosedur Layanan
2. Waktu Penyelesaian
3. Biaya Pelayanan
4. Produk Layanan
5. Sarana dan Prasarana
6. Kompetensi Petugas Pemberi Layanan
74
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Pada kantor PTSP kabupaten Aceh Besar, berdasarkan wawancara, observasi, serta data
sekunder yang didapat, prosedur, waktu, biaya, produk layanan sudah cukup transparan.
Namun ada 2 hal yang menjadi kendala Kantor PTSP dalam meningkatkan kualitas
layanan:
1. Dasar Hukum masih dengan SK Bupati tahun 2007, belum menjadi SKPD. Karena
belum menjadi SKPD maka belum mempunyai kewenangan otonomi anggaran.
Anggaran masih menginduk pada bagian perekonomian SETDA.
2. Sarana dan prasarana yang belum memadai. Di kantor PTSP hanya ada 2 komputer
dan belum berbasis Local Area Network (LAN). Hal ini dirasa kurang memadai,
sehingga menghambat tugas sehari-hari.
Struktur organisasi kantor PTSP dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 10
Kepala
Kepala
Sub
Sub Bagian
Bagian TU
TU
Seksi Seksi
Seksi Pemrosesan
Pemrosesan Perizinan
Perizinan
Seksi Pelayanan
Pelayanan Seksi
Seksi Penyuluhan
Penyuluhan dan
dan Data
Data
Perizinan
Perizinan
UPT
UPT -- KECAMATAN
KECAMATAN
75
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
dokumen perda di 3 kabupaten, maka dalam merancang Qanun tentang IMB, hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah:
1. Konsiderans;
Menimbang
Dasar pertimbangan qanun IMB mestinya RTRW dan RDTR. Sedangkan qanun No.
12/2003 di atas bukan Qanun IMB tetapi Qanun Retribusi. Sehingga dasar
pertimbangannya adalah UU 34/2000 tentang Retribusi Daerah dan Pajak Daerah.
Mengingat
76
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Isi Qanun retribusi IMB Aceh besar terdiri dari 22 bab, 30 pasal, yang susunan isinya
adalah:
Insentif diberikan untuk mendorong perkembangan zona sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah dan disinsentif diberikan untuk menghambat perkembangan zona sesuai
dengan rencana tata ruang wilayah.
Insentif
Pemberian insentif diberlakukan pada pemanfaatan ruang yang sesuai dengan arahan
dalam RTRW dengan cara:
77
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
78
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
ARAHAN SANKSI
Merupakan arahan sanksi yang perlu diberikan untuk pemanfaatan ruang yang tidak
sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Monitoring, evaluasi dan penertiban
merupakan bagian dari kegiatan pengawasan terhadap pemanfaatan ruang, baik oleh
Public maupun privat. Kegiatan monitoring, evaluasi hingga penertiban pemanfaatan
ruang dilakukan dari penyusunan kegiatan, keluaran hingga pelaksanaan dan hasil
pelaksanaan disusun dalam tabel - tabel berikut:
Tabel 57
Kegiatan Pemantauan Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
Kegiatan Keluaran Pelaksanaan Periode Keterangan
Pelaksanaan
a. Penyusunan Tabel tipologi Bappeda/Lembaga Minimum sekali Daftar ini hanya
daftar penyimpangan yang Terkait/BKPRD dalam 6 bulan untuk
penyimpangan/ pemanfaatan Kabupaten Aceh penyimpangan
pelanggaran ruang. Besar persil atau kawasan
pemanfaatan Peta sebaran yang dikuasai oleh
ruang persil penyimpangan satu kepemilikan
(individual ataupun
badan hukum)
b. Menyiapkan Kerangka acuan Bappeda/Lembaga Jika terjadi Penyiapan kerangka
kerangka acuan pelaksanaan yang Terkait/BKPRD pelanggaran acuan dengan
pekerjaan pekerjaan Kabupaten Aceh memanfaatkan
pemantauan pemantauan Besar hasil rekapitulasi
pelaporan
perubahan
pemanfaatan
ruang.
c. Pembentukan tim Keputusaan Bappeda, Lembaga Jika terjadi Tim pemantauan
penyidik Ketua /BKPRD yang Terkait/ BKPRD pelanggaran lapangan dapat
penyimpangan tentang kabupaten Aceh dilakukan secara
pemanfaatan pembentukan Besar swakelola atau oleh
ruang Tim Kecil terdiri konsultan.
dari berbagai
instansi terkait
pelaksanaan
79
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 58
Kegiatan Evaluasi Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
80
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 59
Kegiatan Penertiban Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
(Sanksi Administratif)
Kegiatan Keluaran Pelaksanaan Periode Keterangan
Pelaksanaan
Menyiapkan Rumusan awal Bappeda Sesuai kebutuhan Berdasarkan hasil
langkah-langkah langkah- kabupaten pemantauan (bagian
penertiban langkah dari tahap
pelanggaran penertiban pengawasan
pemanfaatan ruang pemanfaatan ruang)
Membahas langkah Rumusan final Bappeda atau Sesuai kebutuhan -
penertiban dalam langkah- BKPRD
forum TKPR langkah kabupaten
propinsi penertiban
Melaporkan Surat Ketua BKPRD Sesuai kebutuhan Berisi rencana
kepada Bupati TLPRD kota kabupaten. tindakan penertiban.
tentang rencana kepada Bupati.
tindakan
penertiban.
Pembentukan tim Keputusan Bupati. Sesuai kebutuhan Bupati membentk
khusus pelaksana Bupati tentang tim khusus untuk
koordinasi tindakan pembentukan melakukan
penertiban tim khusus koordinasi tindakan
penertiban penertiban yang
81
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 60
Alternatif Bentuk Penertiban
82
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
KETENTUAN PENYIDIKAN
84
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
- pola ruang wilayah Kabupaten Aceh Besar (kawasan lindung dan kawasan
budidaya);
- ruang di sekitar sistem jaringan prasarana wilayah di Kabupaten Aceh Besar.
Dalam ketentuan umum peraturan zonasi muatannya akan meliputi:
85
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
a. Pemanfaatan ruang untuk wisata alam dengan tanpa mengubah bentang alam.
b. Pemanfaatan ruang secara terbatas hanya diizinkan bagi penduduk asli dengan
luasan tetap, tidak mengurangi fungsi lindung kawasan, dan di bawah
pengawasan ketat.
e. Bila sempadan sungai juga berfungsi sebagai taman rekreasi, dapat didirikan
bangunan yang terbatas untuk menunjang fungsi rekreasi.
86
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
e. Bila kawasan sekitar danau/waduk juga berfungsi sebagai taman rekreasi, dapat
didirikan bangunan yang terbatas untuk menunjang fungsi rekreasi.
a. Pemanfaatan RTH untuk kegiatan rekreasi, perbaikan iklim mikro, estetika, dan
edukasi/pendidikan.
87
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Di Kabupaten Aceh Besar tidak atau belum teridentifikasi kawasan cagar alam geologi.
88
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Di Kabupaten Aceh Besar tidak atau belum teridentifikasi kawasan lindung lainnya.
89
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
c. Pelarangan konversi atau alih fungsi lahan pertanian pangan lahan basah (sawah)
beririgasi teknis, sebagai bagian dari lahan pertanian pangan berkelanjutan.
d. Pengendalian secara ketat konversi atau alih fungsi lahan pertanian pangan
lahan basah (sawah) tidak beririgasi untuk keperluan prasarana strategis.
90
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
a. Pemanfaatan ruang dengan tanaman sejenis atau campuran oleh orang pada
lahan yang dibebani hak milik dengan skala usaha rakyat.
91
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
92
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
1. KUPZ Ruang Di Sekitar Jalan Raya (Jalan Arteri Primer, Jalan Kolektor Primer, dan
Jalan Lokal Primer)
93
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
94
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
95
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
e. Bila kawasan sekitar bendungan juga berfungsi sebagai taman rekreasi, dapat
didirikan bangunan yang terbatas untuk menunjang fungsi rekreasi.
b. Pelarangan terhadap kegiatan di sekitar prasarana jaringan air bersih yang dapat
merusak jaringan air bersih perpipaan.
96
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
b. Pelarangan terhadap kegiatan yang dapat menghambat aliran air pada prasarana
drainase.
KETENTUAN PERIZINAN
Ketentuan tentang perijinan pemanfaatan ruang ini menurut amanah pasal 37
ayat 8, UU 26/2007 akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sebelum ini peraturan
perijinan dan jenis-jenis perijinan yang ada tercantum pada pasal-pasal dari PP no
20/1997 sebagaimana diubah dengan PP No 48/1998 tentang Retribusi Daerah. Pada PP
tersebut Retribusi dikelompokkan menjadi Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha,
Retribusi Perijinan tertentu.
97
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
ini akan sulit dikendalikan dan ditertibkan. Mekanisme perijinan juga dapat
dimanfaatkan sebagai perangkat insentif untuk mendorong pembangunan yang sesuai
dengan rencana tata ruang, atau perangkat disinsentif untuk menghambat pemanfaatan
ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
Ijin pemanfaatan ruang adalah ijin yang berkaitan dengan lokasi, kualitas ruang,
dan tata bangunan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, hukum adat dan
kebiasaan yang berlaku.
Prinsip dasar penerapan mekanisme perijinan dalam pemanfaatan ruang adalah sebagai
berikut:
Setiap kegiatan pembangunan yang berpeluang menimbulkan gangguan bagi
kepentingan umum, pada dasarnya dilarang kecuali dengan ijin dari Pemerintah
Kota/Kabupaten;
Setiap kegiatan dan pembangunan harus memohon ijin dari pemerintah setempat
yang akan memeriksa kesesuaiannya dengan rencana, serta standar administrasi
legal;
Setiap permohonan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang
harus melalui pengkajian mendalam untuk menjamin bahwa manfaatnya jauh lebih
besar dari kerugiannya bagi semua pihak terkait sebelum dapat diberikan ijin.
Pelaksanaan perijinan tersebut di atas didasarkan atas pertimbangan dan tujuan sebagai
berikut:
Melindungi kepentingan umum (public interest);
Menghindari eksternalitas negative;
Menjamin pembangunan sesuai dengan rencana, serta standar dan kualitas
minimum yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten.
Perijinan yang dikenakan pada kegiatan dan pembangunan di kabupaten Aceh Besar
terdiri dari 18 jenis dan diperlihatkan pada tabel 61 berikut ini.
Tabel 61
Jenis Perizinan Di Kabupaten Aceh Besar
No. Jenis Ijin Leading Sektor
1. Ijin Sanitasi Dinas Binamarga Cipatakarya
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
98
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Keterangan :
Dinas Bina Marga dan Cipta Karya = 4 jenis perijinan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan = 6 jenis perijinan
Dinas Perhubungan dan Kominfo = 2 jenis perijinan
Dinas Kelautan dan Perikanan = 3 jenis perijinan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan = 1 jenis perijinan
Dinas Kehutanan = 1 jenis perijinan
Dinas Pendapatan = 1 jenis perijinan
Setiap pemanfaatan ruang harus mendapat ijin sesuai dengan rencana tata ruang dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perubahan pemanfaatan lahan harus
melalui prosedur khusus yang berbeda dari prosedur reguler/normal. Dalam masa
transisi tahapan rencana, ijin khusus dapat diberikan apabila dampak kegiatan yang
dimohon negatif dan atau kecil.
Permohonan perubahan pemanfaatan ruang yang disetujui harus dikenakan disinsentif
berupa:
Denda (development charge) sesuai jenis pelanggaran rencana tata ruang;
Pengenaan biaya dampak pembangunan (development impact fee) sesuai
dengan eksternalitas yang harus diatasi dan upaya mengembalikannya ke kualitas
sebelum proyek tersebut dibangun.
Jenis perijinan yang harus dimiliki, ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Lembaga/Dinas
yang menerbitkan perijinan harus sesuai dengan pemberian kerja dan kompetensinya,
99
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
serta tidak boleh tumpang tindih. Ketentuan lembaga/dinas pemberi ijin adalah sebagai
berikut:
Perijinan kegiatan menjadi kewenangan dinas sektoral yang sesuai dengan kegiatan
yang dimohon;
Perijinan pemanfaatan ruang dan bangunan menjadi kewenangan dinas yang
menangani perencanaan, perancangan, penataan, dan lingkungan kota;
Perijinan konstruksi menjadi kewenangan dinas yang menangani bangunan;
Perijinan lingkungan menjadi kewenangan dinas/badan yang menangani lingkungan
hidup.
Perijinan kegiatan khusus menjadi kewenangan dinas sektoral yang sesuai dengan
kegiatan yang dimohon;
Kegiatan yang memerlukan kombinasi dari ijin di atas dikoordinasikan oleh
Mulai/Pemohon
Pembahasan
Perlu survey
Tidak perlu suvey
Tanda
tangan
BAP
Pengetikan
Naskah izin &
paraf Kepala Sub
Bid. Pemrosesan
Izin
100
Penyerahan setifikat izin kepada pemohon
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
setelah pemohon mambayar retribusi
Selesai
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB), waktu pengurusan telah ditentukan oleh kantor
PTSP yaitu selama 10 hari dengan persyaratan yang harus dipenuhi:
Hal-hal yang perlu diperhatikan, bahwa pelayanan perijinan adalah salah satu pelayanan
publik yang mestinya mengikuti norma-norma pelayanan, dimana Kepmenpan No.
25/M/PAN/2/2004 yang terdiri dari 14 indikator dan SE mendagri No. 100/757/OTDA
tahun 2002 mungkin dapat dijadikan acuan, meskipun harus disesuaikan dengan
keadaan instansi setempat. Paling tidak, 6 indikator ini secara minimal dapat dijadikan
acuan.
7. Prosedur Layanan
101
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
8. Waktu Penyelesaian
9. Biaya Pelayanan
10. Produk Layanan
11. Sarana dan Prasarana
12. Kompetensi Petugas Pemberi Layanan
Pada kantor PTSP kabupaten Aceh Besar, berdasarkan wawancara, observasi, serta data
sekunder yang didapat, prosedur, waktu, biaya, produk layanan sudah cukup transparan.
Namun ada 2 hal yang menjadi kendala Kantor PTSP dalam meningkatkan kualitas
layanan:
3. Dasar Hukum masih dengan SK Bupati tahun 2007, belum menjadi SKPD. Karena
belum menjadi SKPD maka belum mempunyai kewenangan otonomi anggaran.
Anggaran masih menginduk pada bagian perekonomian SETDA.
4. Sarana dan prasarana yang belum memadai. Di kantor PTSP hanya ada 2 komputer
dan belum berbasis Local Area Network (LAN). Hal ini dirasa kurang memadai,
sehingga menghambat tugas sehari-hari.
Struktur organisasi kantor PTSP dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 12
Kepala
Kepala
Sub
Sub Bagian
Bagian TU
TU
Seksi
Seksi Pelayanan
Pelayanan Seksi
Seksi Pemrosesan
Pemrosesan Perizinan
Perizinan Seksi
Seksi Penyuluhan
Penyuluhan dan
dan Data
Data
Perizinan
Perizinan
UPT
UPT -- KECAMATAN
KECAMATAN
102
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
3. Konsiderans;
Menimbang
Dasar pertimbangan qanun IMB mestinya RTRW dan RDTR. Sedangkan qanun No.
12/2003 di atas bukan Qanun IMB tetapi Qanun Retribusi. Sehingga dasar
pertimbangannya adalah UU 34/2000 tentang Retribusi Daerah dan Pajak Daerah.
Mengingat
103
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Masih didasarkan pada Qanun No. 2/1993 tentang RTRWK (artinya masih
mengacu pada tata Ruang yang lama yaitu UU 24/1992). Oleh karena itu perlu
disesuaikan dengan UU tata Ruang yang baru dan namanya mesti dirubah
menjadi Qanun IMB.
4. Isi
Isi Qanun retribusi IMB Aceh besar terdiri dari 22 bab, 30 pasal, yang susunan isinya
adalah:
Insentif diberikan untuk mendorong perkembangan zona sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah dan disinsentif diberikan untuk menghambat perkembangan zona sesuai
dengan rencana tata ruang wilayah.
104
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Insentif
- rencana struktur ruang dan rencana pola ruang wilayah Kabupaten Aceh Besar
dan/atau rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten (KSK) sebagai
turunannya;
- ketentuan umum peraturan zonasi wilayah Kabupaten Aceh Besar;
- peraturan perundang-undangan sektor yang terkait.
Ketentuan insentif oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dapat ditujukan kepada 3
pihak, yaitu:
105
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
106
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
b. pengurangan retribusi;
c. imbalan;
d. sewa ruang;
e. urun saham;
f. penyediaan prasarana dan sarana;
g. penghargaan; dan/atau
h. kemudahan perizinan.
Disinsentif
- rencana struktur ruang dan rencana pola ruang wilayah Kabupaten Aceh Besar
dan/atau rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten (KSK) dan kawasan
lainnya sebagai turunannya;
- ketentuan umum peraturan zonasi wilayah Kabupaten Aceh Besar;
- peraturan perundang-undangan sektor yang terkait.
Ketentuan disinsentif oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar ditujukan kepada
Pemerintah Desa dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar, dan masyarakat umum, yang
terdiri dari: investor/dunia usaha, lembaga komersial, perorangan, dan sebagainya.
Bentuk pemanfaatan ruang yang berkaitan dengan Pemerintah Desa dalam wilayah
Kabupaten Aceh Besar yang diindikasikan perlu penerapan disinsentif berupa:
107
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Kabupaten ini ditetapkan, yang tidak sesuai dengan penetapan dalam RTRW Kabupaten
ini, yang antara lain adalah:
108
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
1. Kemudahan perijinan.
2. Penyediaan pelayanan jaringan infrastruktur jalan, irigasi dan penunjang
kawasan pertanian lahan basah
3. Pembangunan sarana pertanian, peternakan, perdagangan dan jasa serta
fasilitas umum dan sosial lainnya yang terkait dengan pengembangan pertanian,
peternakan;
4. Insentif untuk mendorong pengembangan Kawasan pertanian lahan basah adalah:
109
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Pengenaan sanksi pidana dan sanksi perdata ditetapkan pada tingkat Undang-
Undang. Sehingga pengenaan sanksi pada tingkat Kabupaten Aceh Besar adalah
pengenaan sanksi administratif.
a. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana struktur ruang dan rencana
pola ruang wilayah dalam RTRW Kabupaten Aceh Besar;
b. pelanggaran terhadap ketentuan umum peraturan zonasi Kabupaten Aceh Besar;
c. pemanfaatan ruang yang tidak memiliki izin pemanfaatan ruang;
d. pemanfaatan ruang yang telah memiliki izin pemanfaatan ruang tetapi tidak
sesuai dengan RTRW Kabupaten Aceh Besar;
e. pelanggaran ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan
ruang yang diterbitkan berdasarkan RTRW Kabupaten Aceh Besar;
f. pemanfaatan ruang yang menghalangi akses terhadap kawasan yang oleh
peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum;
g. pemanfaatan ruang yang diperoleh melalui prosedur yang tidak benar;
h. pemberi izin yang melanggar kaidah dan ketentuan pemanfaatan ruang.
110
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
1. peringatan tertulis;
2. penghentian sementara kegiatan;
3. penghentian sementara pelayanan umum;
4. penutupan lokasi;
5. pembongkaran bangunan;
6. pemulihan fungsi ruang;
7. denda administratif;
8. pencabutan izin;
9. pembatalan izin.
Terhadap bentuk pelanggaran huruf c, arahan pengenaan sanksi administratifnya adalah:
1. peringatan tertulis;
2. penghentian sementara kegiatan;
3. penghentian sementara pelayanan umum;
4. penutupan lokasi;
5. pembongkaran bangunan;
6. pemulihan fungsi ruang;
7. denda administratif.
Terhadap bentuk pelanggaran huruf h, arahan pengenaan sanksi administratifnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan aparat
pemerintahan.
Terkait arahan sanksi yang perlu diberikan untuk pemanfaatan ruang yang tidak sesuai
dengan rencana tata ruang wilayah. Monitoring, evaluasi dan penertiban merupakan
bagian dari kegiatan pengawasan terhadap pemanfaatan ruang, baik oleh Public maupun
privat. Kegiatan monitoring, evaluasi hingga penertiban pemanfaatan ruang dilakukan
dari penyusunan kegiatan, keluaran hingga pelaksanaan dan hasil pelaksanaan disusun
dalam tabel tabel berikut:
Tabel 62
111
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
112
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 63
Kegiatan Evaluasi Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
Kegiatan Keluaran Pelaksanan Periode Keterangan
Pelaksanaan
Evaluasi temuan Rumusan tingkat Bappeda dan Minimum sekali -
penyimpangan penyimpangan instansi terkait dalam 5 tahun
RTRW Kabupaten
Evaluasi kinerja Rumusan tingkat Bappeda dan Minimum sekali -
instansi pemberi penyimpangan instansi terkait dalam 5 tahun
perijinan mekanisme
pemberian perijinan
pemanfaatan ruang.
Masukan/umpan Rumusan materi Bappeda dan Minimum sekali -
balik untuk evaluasi bagi evaluasi RTRW. instansi terkait dalam 5 tahun
RTRWN/RTRW
Propinsi/kota/
kabupaten.
Sumber: Hasil Rencana, 2010
Tabel 64
Kegiatan Penertiban Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
(Sanksi Administratif)
Kegiatan Keluaran Pelaksanaan Periode Keterangan
Pelaksanaan
Menyiapkan Rumusan awal Bappeda Sesuai kebutuhan Berdasarkan hasil
langkah-langkah langkah- kabupaten pemantauan (bagian
113
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
114
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Tabel 65
Alternatif Bentuk Penertiban
KETENTUAN PENYIDIKAN
116
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Gambar 13
Peta Kesesuaian Lahan RTRW Kabupaten Aceh Besar
117
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
Peta 14
Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Besar
118
Pokja AMPL Kabupaten Aceh Besar