Gambar 2.1
Luas dan Jumlah Kecamatan di Provinsi Sumatera Selatan
menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 1
Gambar 2.2
Peta Administrasi Wilayah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 2
Klimatologi
Tabel 2.1
Suhu Rata-Rata, Jumlah Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan
Menurut Bulan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2008
0 3
No Bulan Suhu Udara (C ) Curah Hujan (mm ) Jumlah Hari Hujan
Gambar 2.3
Suhu Udara Menurut Bulan yang Tecatat di Stasiun Klimatologi Kenten
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2008
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 3
Topografi dan Kemiringan Lereng
Tabel 2.2
Luas Kabupaten/Kota Berdasarkan Kemiringan Lereng
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 4
Wilayah Pesisir
Pegunungan
Hidrologi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 5
Ogan, Sungai Komering, Sungai Lematang, Sungai Kelingi, Sungai Lakitan,
Sungai Rupit dan Sungai Rawas.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 6
DAS (Daerah Aliran Sungai)
Rawa
Kependudukan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 7
3,97 juta jiwa pada tahun 1980, 5,49 juta jiwa pada tahun 1990, 6,27 juta
jiwa pada tahun 2000, serta 7,22 juta jiwa pada tahun 2009 (Tabel 2.3).
Gambar 2.4
Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Sumatera Selatan 1971-2010
4 3,45
3,5
3,29
3
2,5 1,85
2 1,28
1,5
1
0,5
0
1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 8
mempunyai laju pertumbuhan penduduk yang tertinggi yaitu berturut-
turut 21,36 dan 17,56 persen per tahun. Sedangkan pertumbuhan
penduduk terkecil terdapat di Kabupaten Banyuasin, OKU Selatan dan
Ogan Ilir, masing-masing sebesar -8,33, -4,05 dan -0,98 persen.
Tabel 2.3
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Sumatera Selatan
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2005-2010
LPP
Jumlah Penduduk 2009
Kabupaten/Kota
-
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2010
Ogan Komering Ulu 256.245 259.968 262.383 264.743 267.022 324.045 21,36
Ogan Komering Ilir 659.398 674.072 685.296 696.505 707.627 727.376 2,79
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 9
Tabel 2.4
Perkembangan Koperasi di Sumatera Selatan Tahun 2008–2011
1 2 7 8 9 10 11 12 13 14
Jumlah
Unit 4.164 2,79% 4.448 6,82% 4.737 6,50% 5.122 8,12%
Koperasi
Jumlah
Orang 746.920 3,03% 766.700 2,65% 782.418 2,05% 798.588 2,07%
Anggota
Pelaksanaan
Unit 1.535 1,52% 1.963 27,88% 2.252 14,72% 2.298 2,04%
RAT
Modal Sendiri Rp. Juta 947.971 0,04% 948.616 0,07% 966.655 1,90% 986.055 2,01%
-
Modal Luar Rp. Juta 641.949 702.454 9,43% 716.433 1,99% 728.433 1,67%
53,86%
Volume
Rp. Juta 2.418.527 2,20% 2.483.341 2,68% 2.535.985 2,12% 2.586.985 2,01%
Usaha
SHU Rp. Juta 111.985 0,93% 112.283 0,27% 114.753 2,20% 117.053 2,00%
Partisipasi
Rp. Juta 3.238 1,35% 3.239 0,03% 3.241 0,06% 3.242 0,03%
Anggota
Penyerapan
Orang 36.255 0,94% 36.741 1,34% 37.163 1,15% 37.463 0,81%
Tenaga Kerja
Perdagangan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 10
Pada tahun 2009, krisis finansial global telah mengakibatkan harga
komoditas menjadi turun sehingga berdampak pada perekonomian
Sumatera Selatan. Nilai ekspor dan impor turun drastis menyebabkan
pertumbuhan ke level negatif. Namun pada tahun 2010 neraca
perdagangan Sumatera Selatan kembali stabil bahkan tumbuh pesat di
tahun 2011.
Tabel 2.5
Nilai Ekspor dan Impor Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2003-2011 (US$ miliar)
Nilai Nilai
Tahun Pertumbuhan Pertumbuhan Surplus Pertumbuhan
Ekspor Impor
2003 1,055 - 0,108 - 0,946 -
2004 1,293 22,52% 0,100 -7,77% 1,193 26,01%
2005 1,457 12,75% 0,192 91,16% 1,266 6,14%
2006 2,091 43,45% 0,283 47,78% 1,807 42,80%
2007 2,714 29,78% 0,178 -37,17% 2,536 40,30%
2008 3,441 26,77% 0,226 26,56% 3,215 26,78%
2009 2,150 -37,51% 0,208 -7,71% 1,942 -39,60%
2010 2,818 31,07% 0,107 -48,70% 2,711 39,63%
2011 5,057 79,45% 0,553 416,8% 4,504 66,13%
Rata-
2,452 26,03% 0,217 60,11% 2,235 26,02%
rata
Sumber : BPS Prov. Sumatera Selatan 2011
Kemiskinan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 11
miskin di perdesaan cenderung lebih cepat daripada di perkotaan dalam
lima tahun terakhir (2005-2010).
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Sumatera Selatan
Penduduk Miskin
Kota Desa Total
Tahun
Jumlah Jumlah Jumlah
Persen Persen Persen
(Ribu) (Ribu) (Ribu)
2004 455,10 20,13 924,20 21,33 1.379,30 20,92
2005 557,80 21,19 871,20 20,90 1.429,00 21,01
2006 559,50 22,32 847,40 20,14 1.446,90 20,99
2007 545,90 20,30 785,90 18,43 1.331,80 19,15
2008 514,70 18,87 734,90 17,01 1.249,60 17,73
2009 470,03 16,93 697,85 15,87 1.167,87 16,28
2010 471,20 16,73 654,50 14,67 1.125,70 15,47
2011 407,42 14,94 654,45 13,39 1.061,87 13,95
Sumber: BPS Provinsi Sumsel 2012, BPS Pusat
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 12
Tabel 2.7
Jumlah dan Persentase Kemiskinan
Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan
Tahun 2008-2010
Ketenagakerjaan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 13
jumlah penduduk usia kerja dan jumlah angkatan kerja. Pada Tabel 2.8
terlihat bahwa jumlah penduduk usia kerja pada tahun 2010 dibandingkan
dengan kondisi tahun 2009 meningkat sebanyak 152.858 orang dengan
laju pertumbuhan sebesar 3,02 persen. Jumlah angkatan kerja selama
setahun terakhir juga mengalami peningkatan sebanyak 204.679 orang
dengan laju pertumbuhan sebesar 5,91 persen.
Tabel 2.8
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja
Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Sumatera Selatan, 2009-2010
Laju
Jenis Kelamin 2009 2010
Pertumbuhan
(1) (2) (3) (4)
PENDUDUK USIA KERJA (≥15 TH)
- Laki-laki 2.544.865 2.644.220 3,90
- Perempuan 2.520.877 2.574.380 2,12
- Total 5.065.742 5.218.600 3,02
ANGKATAN KERJA
- Laki-laki 2.152.515 2.238.638 4,00
- Perempuan 1.307.850 1.426.406 9,06
- Total 3.460.365 3.665.044 5,91
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Selatan 2010
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 14
Tabel 2.9
Persentase Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan dan Jenis Kelamin
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009-2010
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 15
Tabel 2.10
Persentase Penduduk yang Bekerja menurut Kabupaten/Kota dan Lapangan Usaha
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 16
Tabel 2.11
Jumlah Penduduk yang Menganggur Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis
Kelamin, Sumatera Selatan Tahun 2009 dan 2010
2009 2010
Daerah
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perkotaan 98.723 55.616 154.339 64.377 73.961 138.338
Pedesaan 66.640 42.492 109.132 51.899 53.614 105.513
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 17
Tabel 2.12
Tingkat Pengangguran Terdidik Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010
Pendidikan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 18
pendidikan. Tetapi kelemahannya, APS tidak dapat melihat di jenjang apa
seseorang tersebut bersekolah/menikmati pendidikan.
Tabel 2.13
Angka Partisipasi Sekolah Menurut Umur 2007-2010
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 19
Tabel 2.14
Angka Partisipasi Sekolah Menurut Kab/Kota dan Umur Tahun 2010
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 20
persen. Ini berarti penduduk yang tidak dapat membaca atau buta huruf
lebih banyak dijumpai pada kelompok penduduk usia tua.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 21
Tabel 2.15
Jumlah Sekolah, Jumlah Guru, Jumlah Siswa, Rasio Siswa-Sekolah
dan Rasio Siswa-Guru Menurut Jenjang Pendidikan,
Tahun 2006/2007 – 2009/2010
Jenjang
2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010
Pendidikan
Jumlah Sekolah
SD 4.660 4.770 4.882 5.032
SLTP 1.307 1.395 1.542 1.571
SLTA 682 762 863 901
Jumlah Guru
SD 55.980 60.128 62.280 67.956
SLTP 20.449 22.543 23.687 30.867
SLTA 14.209 13.709 16.109 21.105
Jumlah Siswa
SD 994.583 1.006.583 991.079 1.038.510
SLTP 323.756 344.756 358.202 382.439
SLTA 223.348 235.348 254.348 277.421
Rasio Siswa-
Sekolah
SD 213,43 211,02 203,01 206,38
SLTP 247,71 247,14 232,30 243,44
SLTA 327,49 308,86 294,73 307,90
Rasio Siswa-
Guru
SD 17,77 16,74 15,91 15,28
SLTP 15,83 15,29 15,12 12,39
SLTA 15,72 17,17 15,79 13,14
Sumber: Ikhtisar Data Pokok Pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2010
Kesehatan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 22
lagi menjadi 24,40 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2009. Angka
kematian ibu melahirkan pada tahun 2002/2003 sebesar 307 per 100.000
kelahiran hidup (SDKI 2003), menurun menjadi 150 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2009.
Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk terjadi penurunan dari 34,4
persen pada tahun 1999 menjadi 28 persen pada tahun 2005, berdasarkan
hasil Riset Kesehatan Daerah (Riskesdas) tahun 2007, secara umum
prevalensi gizi buruk di Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
adalah 6,5 persen dan gizi kurang 11,7 persen, balita dengan gizi buruk
menurun dari 1,3 persen pada tahun 2003 menjadi 0,04 persen pada tahun
2008, dan persentase kecamatan yang bebas rawan gizi meningkat dari
69,29 persen pada tahun 2004 menjadi 70,3 persen pada tahun 2008.
Berbagai kemajuan tersebut mendorong peningkatan Angka Harapan
Hidup (AHH) dari 67,9 pada tahun 2003 menjadi 69,40 tahun pada tahun
2009, pada tahun 2010 menjadi 69,60 tahun. Hal ini menunjukan perbaikan
mutu sumber daya manusia di Provinsi Sumatera Selatan.
Untuk mewujudkan peningkatan derajat dan status kesehatan
penduduk, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas dan sarana kesehatan
merupakan salah satu faktor penentu utama. Puskesmas dan puskesmas
pembantu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan karena dapat
menjangkau penduduk sampai di pelosok. Namun ketersediaannya masih
dirasakan sangat kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini.
Pada Tabel 2.16 jumlah puskesmas yang tersedia selama periode 2006-
2010 mengalami peningkatan, pada tahun 2006 tersedia 250 puskesmas,
sedangkan pada tahun 2010 menjadi 301 puskesmas. Sedangkan untuk
jumlah puskesmas pembantu dan rumah sakit mengalami fluktuasi.
Jumlah puskesmas dari 942 pada tahun 2006, turun menjadi 919 pada
tahun 2007 dan kemudian naik menjadi 920 tahun 2008-2010. Begitu pula
dengan jumlah Rumah Sakit dari 45 pada tahun 2006, turun menjadi 40
pada tahun 2007, lalu naik menjadi 49 pada tahun 2008 dan kembali turun
berturut-turut pada tahun 2009-2010 sebesar 47 dan 44.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 23
ditangani dibawah 24 jam mencapai semua desa, dan persentase desa
yang mencapai imunisasi 88,16 persen.
Tabel 2.16
Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Jenis Tahun 2006-2010
Rumah Sakit 45 40 49 47 44
Puskesmas 250 265 277 291 301
Puskesmas Pembantu 942 919 920 920 920
Tempat Tidur Rumah Sakit 3.863 4.081 4.955 5.303 5.635
Posyandu 5.786 6.231 6.274 6.186 6.168
Sumber: Sumatera Selatan Dalam Angka, 2010
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 24
ternyata tercermin dari keempat komponen IPM tersebut di atas. Angka
Harapan Hidup meningkat dari 67,7 tahun pada tahun 2004 menjadi 69,60
tahun pada tahun 2010, cerminan meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat Sumatera Selatan dalam periode tersebut. Aspek pendidikan
yang diwakili oleh dua komponen yaitu Angka Melek Huruf dan Rata-rata
Lama Sekolah juga menunjukkan trend yang meningkat selama periode
tersebut juga sebagai gambaran meningkatnya pendidikan masyarakat
selama 2004-2010. Aspek yang terakhir merupakan aspek ekonomi yang
memperlihatkan meningkatnya daya beli masyarakat Sumatera Selatan
periode 2004-2010 tersebut.
Tabel 2.17
IPM dan Komponen, Provinsi Sumatera Selatan 2004 - 2010
IPM dan
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Komponen
Angka Melek Huruf 95,70 95,90 96,59 96,66 97,05 97,21 97,36
Rata-rata Lama
7,40 7,50 7,60 7,60 7,60 7,66 7,82
Sekolah
PPP 608,40 610,30 625,30 617,59 623,49 628,30 629,38
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Selatan 2010
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 25
Tabel 2.18
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2002-2010
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 26
Seluruh sektor ekonomi menunjukkan pertumbuhan positif
terutama sektor sekunder dan tersier yang laju pertumbuhannya
memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Provinsi
Sumatera Selatan. Tiga sektor dengan laju pertumbuhan tertinggi di tahun
2011 adalah sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, serta
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sementara,
pertumbuhan sektor primer cenderung lambat, terutama di sektor
pertambangan dan penggalian. Pertumbuhan yang melambat ini
diperkirakan karena terlalu bergantungnya perekonomian Sumatera
Selatan pada pertumbuhan sektor pertanian dan pertambangan. Untuk
sektor pertambangan, permasalahannya yaitu belum adanya infrastruktur
railway yang digunakan untuk mengangkut hasil-hasil tambang.
Tabel 2.19
Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektoral
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2011
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 27
Perekonomian Sumatera Selatan pada tahun 2011 mengalami
pertumbuhan sebesar 6,5 persen, meningkat dibanding tahun 2010 yang
tumbuh sebesar 5,6 persen. Selama tahun 2011, hampir semua sektor
ekonomi yang membentuk PDRB Sumatera Selatan mengalami
peningkatan pertumbuhan. Peningkatan pertumbuhan ini dipengaruhi
oleh meningkatnya permintaan domestik terhadap barang dan jasa yang
dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi di Sumatera Selatan. Hal ini juga
didukung juga oleh meningkatnya kegiatan perekonomian regional
sebagai dampak sebagai tuan rumah pelaksanaan Sea Games Ke-26 di
Kota Palembang. Peningkatan pertumbuhan tersebut juga dipicu oleh
kenaikan ekspor antar pulau dan luar negeri Sumatera Selatan. Secara
berurut sektor-sektor yang mengalami peningkatan pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2011; sektor pertanian tumbuh 5,2 persen meningkat
dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh 4,42 persen. Sektor
pertambangan dan penggalian tumbuh 2,9 persen, atau meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 1,21 persen. Sektor listrik,
gas dan air bersih tumbuh 7,6 persen lebih tinggi dibandingkan tahun
sebelumnya yang tumbuh 6,31 persen. Sektor bangunan tumbuh
meningkat cukup tinggi dari 8,75 persen pada tahun 2010 menjadi 12,8
persen. Sektor perdagangan hotel dan restoran juga tumbuh dari 6,91
persen menjadi 8,0 persen. Sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan tumbuh 7,39 persen menjadi 8,2 persen, dan sektor jasa-jasa
tumbuh sedikit lebih cepat dibandingkan tahun 2010 yaitu dari 7,38 persen
menjadi 7,4 persen. Sektor industri pengolahan stabil di angka 5,7 persen.
Sedangkan sektor angkutan dan komunikasi menjadi satu-satunya sektor
yang turun, yaitu tumbuh 12,68 persen pada tahun 2010 menjadi tumbuh
12,3 persen pada tahun 2011.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 28
Tabel 2.20
Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Penggunaan
Tahun 2010-2011
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 29
Sementara nilai PDRB atas harga berlaku tanpa migas tahun 2011 sebesar
Rp.134,20 triliun yang juga mengalami peningkatan sebesar 21,75 persen
dibandingkan jumlah tahun 2010 yang sebesar Rp. 112,45 triliun.
Inflasi
Tabel 2.21
Laju Inflasi Sumatera Selatan dan Nasional
Tahun 2006-2011
Pada tabel 2.21 dapat diketahui bahwa selama periode tahun 2006-
2008, inflasi di Sumatera Selatan cenderung lebih tinggi dibandingkan
inflasi nasional. Tetapi pada 3 tahun terakhir yaitu tahun 2009-2011 kondisi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 30
tersebut berbalik dimana inflasi Sumatera Selatan menjadi lebih rendah
dibandingkan inflasi nasional. Seimbangnya kondisi penawaran dan
permintaan barang dan jasa turut mempengaruhi fluktuasi harga bahan
pokok di Sumatera Selatan.
Gambar 2.5
Pendapatan Perkapita Provinsi Sumatera Selatan
Atas Dasar Harga Berlaku Dengan Migas dan Tanpa Migas
2.400,00
20.000.000
2.200,00
18.000.000
2.000,00
16.000.000 1.800,00
14.000.000 1.600,00
12.000.000 1.400,00
10.000.000 1.200,00
1.000,00
8.000.000
800,00
6.000.000
600,00
4.000.000
400,00
2.000.000 200,00
0 0,00
2009 2010 2011 2009 2010 2011
Dengan Migas 16.054.151 17.950.000 20.330.000 Dengan Migas 1.543,67 1.976,87 2.315,62
Tanpa Migas 11.492.787 13.080.000 14.990.000 T anpa Migas 1.105,08 1.440,52 1.707,38
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 31
meningkat menjadi 5,4 %, sementara sampai dengan Triwulan III tahun
2011, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 6,1%. Pertumbuhan
ekonomi Sumsel pada tahun 2010 dan 2011 sudah melampaui target
RPJMD.
2. Pertumbuhan ekonomi Sumsel masih didominasi oleh sektor primer
yaitu pertanian dan pertambangan. Pada kurun waktu 2009-2011,
kontribusi sektor primer sebesar 38% - 40% terhadap pembentuk
PDRB Sumatera Selatan. Sementara sektor sekunder dan tersier rata-
rata berkontribusi sebesar 30%.
3. Stabilitas perekonomian Sumatera Selatan cukup baik, salah satu
indikatornya adalah tingkat inflasi yang masih terkendali. Inflasi
menggambarkan besarnya perubahan harga barang dan jasa yang
beredar di pasaran. Angka inflasi Sumatera Selatan sendiri mengalami
penurunan dari 6,02% pada tahun 2010 menjadi 4,59% pada tahun
2011.
4. Upaya Provinsi Sumatera Selatan untuk mengurangi jumlah
penduduk miskin melalui program-program strategis terbukti cukup
efektif, antara lain melalui program berobat gratis, sekolah gratis dan
bantuan hukum gratis serta perumahan untuk semua (shelter fol all).
Hal ini ditandai dengan berkurangnya persentase penduduk miskin
dari tahun ke tahun. Tahun 2009 jumlah penduduk miskin Sumatera
Selatan sebesar 16,28%, tahun 2010 berkurang menjadi 15,47 dan
tahun 2011 turun menjadi 14,24%.
5. Tingkat pengangguran terbuka di Sumatera Selatan juga mengalami
penurunan yang cukup signifikan. Tingkat pengangguran tahun 2009
sebesar 7,61%, angka ini menurun pada tahun 2010, dimana angka
pengangguran mencapai 6,55%. Pada tahun 2011 turun kembali
menjadi sebesar 5,77%.
6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Selatan Tahun 2010
sebesar 72,95 mengalami peningkatan dari Tahun 2009 yang sebesar
72,61. Peningkatan IPM ini mencirikan adanya perkembangan positif
dan adanya peningkatan dimensi Pendidikan (Angka Melek Huruf dan
Rata-rata Lama Sekolah), Kesehatan (Angka Harapan Hidup) serta Daya
Beli Masyarakat (Pengeluaran per Kapita).
7. Tahun 2011 juga, menjadi momentum percepatan pembangunan di
Sumatera Selatan, terutama di bidang infrastrukur olahraga, yang
ditandai dengan pelaksanaan Sea-Games XXVI. Output nyata yang
dihasilkan dari Sea Games ini adalah tersedianya infrastruktur olahraga
berstandar internasional, seperti Aquatic Stadium, stadion atletik,
lapangan menembak, lapangan tenis dan lain-lain. Selain itu
pembangunan yang terpadu dalam satu kawasan, Jakabaring Sport
City (JSC), serta fasilitas pendukung lainnya (wisma atlet dan Sport
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 32
Sciene Center), membuat kawasan ini memiliki nilai kemanfaatan
jangka panjang dan multifungsi. Keberadaan JSC ini memacu pula
percepatan perkembangan Infrastrukur di kawasan Seberang Ulu
Palembang.
Kita patut berbangga hati dengan prestasi yang telah diraih
masyarakat Sumatera Selatan khususnya dan Indonesia pada
umumnya dengan Tri Sukses-nya, yaitu sukes prestasi, sukes
penyelenggaraan, dan sukses pemberdayaan masyarakat. Dampak
pelaksanaan Sea Games telah memberikan multiplier-effect bagi
kesejahteraan masyarakat Sumatera Selatan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 33
Pencapaian di urusan Pekerjaan Umum dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Pada tahun 2011 target kondisi jembatan mantap dapat dicapai, dimana
target yang ingin dicapai sebesar 70,00% (9.202,48 m) dari panjang
jembatan provinsi sepanjang 13.146,4 m. Capaian kondisi jembatan
mantap pada tahun 2011 sebesar 74,05% (9.734,34m), dan mengalami
peningkatan kinerja menjadi 105,79% bila dibandingkan pada tahun 2010
sebesar 103,07% dengan target 65,00% kondisi jembatan mantap.
b. Pengairan
Untuk mengembangkan dan mempertahankan jaringan irigasi dan rawa
sehingga berfungsi optimal telah dilakukan kegiatan Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan seluas 13.681 ha
melampaui target yang ditetapkan seluas 13.205,76 ha. Luas ini jauh
meningkat dibandingkan capaian tahun 2010 yang seluas 5.566 ha.
Urusan Pendidikan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 34
101,43%. APK tingkat SMP/MTs dari 96,04% pada tahun 2010 menjadi
96,36% pada tahun 2011. APK SMA, MA, SMK dari 80,04% tahun 2010
menjadi 81,27% tahun 2011.
Urusan Kesehatan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 35
Beberapa capaian kinerja di urusan kesehatan diantaranya adalah :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 36
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Urusan Kepemudaan
b. Urusan Olahraga
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 37
Untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para
pelatih telah dapat direalisasikan kepada 200 orang pelatih dari 200
pelatih yang direncanakan (100%) dengan perincian sebagai berikut :
1. Pengayaan Pelatih Usia Dini dan Pra Unggulan sebanyak 100 orang.
2. Pengayaan Pelatih Club dan PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan
Pelajar) berbasis LTAD (Long Term Athelete Development)
sebanyak 100 orang.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 38
9. Kegiatan Olahraga pada HUT RI dengan mempertandingkan/
memperlombakan 4 cabang olahraga dan ikuti oleh 1000 orang
peserta.
10. Dukungan Menuju PON XVIII 2012 (Pembinaan Atlet menuju
PON) dengan membina sebanyak 130 orang atlet/pelatih
11. Seleksi dan TC Atlet POPCANAS Sumsel tahun 2011 dengan
menyeleksi serta memberangkatkan sebanyak 50 orang atlet
mengikuti PORCANAS di Provinsi Riau.
12. Kejuaraan Nasional Catur dengan diikuti oleh sebanyak 100
orang atlet catur.
13. Internasional Musi Golf Tournament II Pro Amatir dengan
diikuti oleh peserta dari Indonesia dan Asean dengan diikuti
sebanyak 102 orang perserta.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 39
contoh bagi daerah lain, bagaimana satu daerah yang belum
mempunyai dana, pengalaman, dan infrastruktur, berani mengambil
risiko menjadi main host atau tuan rumah utama sekaligus
penyelenggara Opening-Closing Ceremony kegiatan olahraga
berskala internasional.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 40
merasakan dampaknya antara lain penarik becak, Angkutan Kota,
pedagang, anggota masyarakat yang terlibat dalam kepanitaan,
kebersihan dan keamanan. Dalam rangka memeriahkan SEA Games
XXVI tahun 2011 diselenggarakan Sriwijaya International Expo SEA
Games 2011 yang melibatkan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota,
BUMN, Perbankan, Swasta, UKM, pengrajin aneka produk, dan
kuliner. Jumlah pengunjung diperkirakan mencapai rata-rata 4.000
orang per hari dengan transaksi bisnis mencapai Rp. 1,5 milyar/hari,
dan transaksi pesanan mencapai Rp. 20 milyar. Secara makro bukti
sukses SEA Games XXVI ini adalah sebagaimana telah kami
nyatakan di awal bahwa pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan
meningkat menjadi 6,5% pada tahun 2011 dari sebelumnya 5,4%
pada tahun 2010.
a. Urusan Kearsipan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 41
tertatanya tertib arsip in-aktif di depo dalam roll O’pack sekaligus
memudahkan penemuan kembali arsip bila dibutuhkan, terlatihnya
45 orang tenaga teknis bagi Sekretaris Desa (Sekdes/Seklur) yang
professional dalam urusan kearsipan.
b. Urusan Perpustakaan
Urusan Perumahan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 42
b. Cakupan Pelayanan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Urusan Ketenagakerjaan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 43
Adapun hasil-hasil yang telah dicapai di Urusan Tenaga Kerja adalah
sebagai berikut: Upah Minimum Provinsi Sumatera Selatan pada tahun
2012 sebesar Rp. 1.195.220 ditetapkan melalui Keputusan Gubernur
Nomor 757/KPTS/Disnakertrans /2011 tanggal 24 Oktober 2011.
Sedangkan untuk Upah Minimum Sektoral Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2011 sesuai Keputusan Gubernur Nomor :
825/KPTS/Disnakertrans/2011 tanggal 2 Desember 2011 dengan perincian
per sektor sebagai berikut : a) Pertanian, peternakan, kehutanan,
perburuan dan perikanan sebesar Rp. 1.256.175,- b) Pertambangan dan
penggalian sebesar Rp. 1.270.000,- c) Industri pengolahan sebesar Rp.
1.254.980,- d) Listrik, gas dan air Rp. 1.320.000,- e) Bangunan sebesar Rp.
1.837.500,- f) Angkutan, pergudangan dan komunikasi sebesar Rp.
1.255.220,- g) Keuangan, asuransi, usaha penyewaan bangunan, tanah dan
jasa perusahaan sebesar Rp. 1.255.520,- h) Kemasyarakatan, sosial dan
perorangan sebesar Rp 1.278.885,-.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 44
Pencapaian KB Baru Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
sampai dengan Desember 2011 di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 60.029
peserta atau 129,32 % dari total PPM PB MKJP.
Urusan Sosial
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 45
Prioritas IV: Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian
a. Pertanian
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 46
6. Walikota Pagar Alam (Drs. H. Djazuli Kuris, MM)
7. Bupati Prabumulih (Drs. Rachman Jalili, MM)
8. Bupati Banyuasin (H. Amiruddin Inoed)
b. Urusan Peternakan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 47
c. Urusan Perkebunan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 48
Kelompok ini dinilai telah berhasil melakukan pengembangan dan kegiatan
budidaya perikanan.
2. Juara III Lomba Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tingkat
Nasional yang diraih oleh Kelompok Jangkawan Masa Depan Kota Lubuk
Linggau. Kelompok ini dinilai telah berhasil melakukan pengembangan usaha
pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
3. Juara III Lomba Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) yang diraih
oleh Zwesty Apriyanti, SE dari Kabupaten Muara Enim. Beliau dinilai
telah berhasil melaksanakan pengembangan usaha perikanan dengan
memfasilitasi serta membantu kerja sama pelaku usaha perikanan
dengan lembaga keuangan dan bank.
4. Juara Harapan I Lomba Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan)
Tingkat Nasional yang diraih oleh Kelompok Mina Maju Kecamatan
Belitang Kabupaten OKU Timur. Kelompok ini dinilai telah berhasil
melaksanakan kegiatan budidaya perikanan yang produktif dan sesuai
dengan prosedur kegiatan budidaya.
Urusan Kehutanan
a. Produksi hasil hutan industri pada tahun 2011 dari target 5,6 juta m3,
terealisasi sebanyak 4,59 m3 atau tercapai sebesar 81,96% dari target.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 49
dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan dengan realisasi
penanaman Tahun 2011 mencapai 158.109.718 batang atau setara
dengan 316.219,43 hektar, Pengadaan Bibit Pohon Penghijauan di
Provinsi dan Penyuluh Kehutanan di 14 Kabupaten/Kota untuk
Peringatan Bulan Bakti Menanam sebanyak 14.000 batang.
Produksi pangan tahun 2011 untuk padi (Angka Ramalan III) adalah
3.332.799 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 2.110.186 ton beras.
Produksi padi tahun 2011 meningkat sebesar 60.348 ton (1,81 %)
dibandingkan produksi padi tahun 2010 sebesar 3.272.451 ton GKG atau
setara 2.053.135 ton beras. Produksi komoditi pangan strategis lainnya
tahun 2011 antara lain jagung 125.796 ton, kedelai 13.962 ton, produksi
ubi kayu 184.884 ton dan produksi ubi jalar 17.976 ton. Produksi gula
pasir 225.860 ton, minyak goreng 315.423 ton, daging sapi 11.999 ton,
daging ayam 29.254 ton, telur 58.524 ton dan ikan 3.817 ton. Peningkatan
ini terkait dengan upaya peningkatan di urusan pertanian baik secara
intensifikasi maupun ekstensifikasi.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 50
bagi masyarakat yang mengalami rawan pangan kronis (masyarakat
miskin), khususnya kepada balita yang Kekurangan Energi Protein
(KEP) beserta keluarganya sebanyak 900 KK di 10 (sepuluh)
Kabupaten/Kota, berupa beras sebanyak 9.000 kg, gula pasir
sebanyak 2.700 kg, minyak goreng sebanyak 1.800 kg, susu sebanyak
1.800 kotak dan biskuit sebanyak 5.400 kotak. Badan Ketahanan
Pangan Provinsi Sumatera Selatan telah memberikan kontribusi
terhadap penanganan rawan pangan dan gizi (masyarakat miskin) di
Provinsi Sumatera Selatan sebesar 1,76 % dari total penduduk miskin,
melampaui target sebesar 1% yang telah ditetapkan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 51
Ir. H. Syamuil Chatib, MM (Kepala Badan Ketahanan Pangan
Provinsi Sumatera Selatan) sebagai Penerima Penghargaan Lencana
Emas Bhakti Tani Nelayan Madya.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 52
Dalam rangka meningkatkan investasi di masa mendatang telah
dirintis beberapa kerjasama dengan dunia usaha antara lain telah
ditandatanganinya beberapa Memorandum of Understanding (MoU)
dengan beberapa negara, yakni sebagai berikut:
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 53
mentah, secara tidak langsung mempengaruhi harga minyak dan gas di
pasaran dunia, termasuk di Indonesia.
Urusan Perhubungan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 54
dilaksanakan Program Pengembangan Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan.
c. Angkutan Laut terjadi kenaikan signifikan sebanyak 486.298
orang, bertambahnya operator kapal cepat melayani tujuan
Bangka dan Batam. Untuk pengembangan angkutan laut Dinas
Perhubungan Komunikasi dan informatika Provinsi Sumatera
Selatan merencanakan pembangunan laut di Tanjung Api Api
guna menampung kelebihan angkutan di Boombaru.
d. Angkutan Darat menurun sebanyak 6.172.506 orang, dikarenakan
kondisi jalan banyak yang rusak serta jauhnya jarak tempuh
sehingga menyebabkan terlalu lama melakukan perjalanan darat
dan menjamurnya airline tujuan Palembang.
e. Angkutan Kereta Api meningkat sebanyak 49.672 orang. Hal ini
disebabkan meningkatnya arus lalu lintas angkutan batubara,
sehingga masyarakat merasa lebih cepat dan aman sampai ke
tempat tujuan menggunakan angkutan kereta api. Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Selatan telah melaksanakan Program Peningkatan Angkutan
Kereta Api yaitu peningkatan pengelolaan terminal stasiun kereta
api UNSRI Inderalaya dan Peningkatan Pengawasan dan
pelayanan KRD/Railbus.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 55
Urusan Komunikasi dan Informatika
1. Penerapan ICT terhadap pelayanan publik naik 20% dan jumlah desa
yang dapat dilayani jaringan pos, telekomunikasi dan informatika naik
10% di karenakan sebagian telah terkoneksinya jaringan IT.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 56
2. Penerapan ICT di Provinsi Sumatera Selatan meningkat 15%,
dikarenakan program yang mendukung indikator kinerja ini baru
dilaksanakan pada tahun 2011.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 57
18. Anugerah Prabawa karena berjasa luar biasa dalam pembangunan
sektor energi dan sumber daya mineral.
19. Manggala Karya Bhakti Husada atas kontribusi dan komitmen
meningkatkan sumber daya manusia kesehatan.
20. Distinguished Leadership Sports Award atas jasa dan kegigihan
membangun sarana olahraga bertaraf internasional di atas rawa-rawa
dalam waktu singkat.
21. Wana Lestari atas keberhasilan menjaga konservasi hutan.
22. Transmigration Award sebagai prestasi dalam pembangunan
ketransmigrasian.
23. Penghargaan di bidang pertanian sebagari daerah yang bebas
penyakit Brucellosis.
24. Penghargaan BNPB Award atas komitmen daerah yang tinggi dalam
penanggulangan bencana.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 58
infrastruktur pendidikan dan kesehatan di seluruh wilayah Provinsi
sumatera Selatan.
3. Dalam Konteks Pembangunan Lingkungan Hidup, pembangunan di
Provinsi Sumatera Selatan dihadapkan dengan terjadinya perubahan
tata guna lahan yang berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan.
Permasalahan lingkungan hidup terjadi karena adanya faktor manusia
dan aktivitasnya, jumlah penduduk yang tinggi mengakibatkan
meningkatnya kebutuhan akan lahan sedangkan lahan yang tersedia
sangat terbatas. Dengan adanya kebutuhan akan lahan tersebut
memicu terjadinya alih fungsi lahan yang mengakibatkan semakin
luasnya lahan kritis. Selain itu kerusakan lingkungan ini juga berpotensi
mendatangkan bencana alam.
4. Dalam Konteks Pembangunan Prasarana Wilayah, pembangunan di
Provinsi Sumatera Selatan masih diperlukan peningkatan pelayanan
jaringan transportasi antar dan intra wilayah yang masih terbatas yang
dapat diatasi dengan dukungan pembangunan infrastruktur
transportasi (jalur kereta api, jalan dan jembatan) secara merata di
seluruh wilayah. Potensi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan yang
tinggi akan dapat dimanfaatkan secara optimal serta dapat
dioptimalkan dalam mendukung pengembangan koridor Sumatera
apabila didukung dengan pembangunan infrastruktur utama
transportasi wilayah yang baik di Sumatera Selatan. Selain
permasalahan transportasi, terbatasnya jaringan irigasi kapasitas dan
ketersediaan sumberdaya energi (listrik dan gas) juga menjadi
permasalahan yang harus segera diatasi oleh Provinsi Sumatera
Selatan.
5. Dalam Konteks Permasalahan Khusus, pola persebaran investasi untuk
PMA dan PMDN Sumatera Selatan belum merata dan menunjukkan
ketimpangan yang cukup tinggi antarwilayah Kabupaten/Kota. Selain
itu adanya disparitas pembangunan wilayah di Sumatera Selatan harus
segera diatasi sehingga tidak ada lagi wilayah Kabupaten/Kota di
Provinsi Sumatera Selatan yang masuk dalam kategori daerah
tertinggal.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 II - 59