Anda di halaman 1dari 1

Stasiun Klimatologi Klas I Semarang, suhu udara rata-rata di JawaTengah tahun 2019

berkisar antara 18,1°C sampai dengan 28,7°C. Tempat - tempat yang letaknya berdekatan
dengan pantai mempunyai suhu udara rata-rata relatif tinggi. Untuk kelembaban udara rata-
rata
bervariasi, dari 74 % sampai dengan 89 %. Curah hujan tertinggi tercatat di Stasiun
Geofisika
Banjarnegara yaitu sebesar 3.412 mm3 dan hari hujan terbanyak tercatat di Stasiun
Geofisika
Banjarnegara sebanyak 166 hari.
Tabel 3.7 Kondisi Iklim di Provinsi Jawa Tengah Menurut Bulan Tahun 2019
Kelembaban
Curah Suhu Tekanan K
Hari Udara Rata
Bulan Hujan Rata Udara A
Hujan Rata
(mm3) Rata (0C) (mb) (k
(%)
Januari 214 21 27,5 85 1.009,7 5
Februari 224 18 27,8 85 1.011,3 4
Maret 178 20 27,4 87 1.010,1 4
April 217 19 28,5 82 1.009,5 4
Mei 115 6 28,8 76 1.010,4 5
Juni 1 1 28,1 73 1.010,6 5
Juli 1 1 27,2 70 1.010,8 5
Agustus 2 1 27,8 67 1.012,2 6
September 11 2 28,6 67 1.012,8 6
Oktober 8 2 29,7 72 1.010,8 5
November 71 7 29,9 76 1.010,4 5
Desember 231 16 28,5 84 1.009,7 4
Sumber: Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2020
Curah hujan tertinggi tahun 2019 di Provinsi Jawa Tengah berada pada bulan Desember ,
Januari,
Februari, Maret, April, dan Mei (DJFMAM) dan musim kemarau pada bulan Juni, Juli,
Agustus,
September, Oktober, dan November (JJASON). Kecapatan angin berkisar antara 4,4 km/jam
hingga yang tertinggi di bulan September sebesar 6,4 km/jam. Penyinaran matahari
tertinggi
juga di bulan September (99%) dan terendah di bulan Januari (47%).
3.2 Kondisi Kesejahteraan Masyarakat
3.2.1 Kondisi ekonomi dan sosial
Pada bagian kondisi ekonomi dan sosial terdapat gambaran umum kondisi makro di Provinsi
Jawa
Tengah yaitu:
1. Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi Jawa Tengah sampai dengan Triwulan III-2020 berada pada -3,93 persen sudah
tumbuh lebih baik dibandingkan kondisi pada Triwulan II-2020 sebesar -5,92 persen dan
mendekati capian Nasional sebesar – 3,49 persen. Pertumbuhan tersebut merupakan andil
KLHS Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023 | 3-12
dari sektor Industri Pengolahan yang menyumbang kontraksi ekonomi positif walaupun
dengan kinerja masih negatif sebesar -2,38 persen; diikuti Transportasi dan Pergudangan
sebesar -1,29 persen; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
sebesar -1,03 persen; Pertanian sebesar 0,85 persen dan Konstruksi sebesar -0,59 persen.

Anda mungkin juga menyukai