Anda di halaman 1dari 2

Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis, KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif
untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. Penyusunan
KLHS
menggunakan analisis yang sistematis yaitu memenuhi kaidah-kaidah ilmiah dengan
menggunakan kerangka logika dan konsistensi; menyeluruh yaitu dalam penyusunan KLHS
menelaah seluruh aspek atau seluruh muatan kebijakan, rencana dan program di RPJMD
yang
berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup; Partisipatif yaitu dalam
penyusunan
KLHS RPJMD tersebut para pemangku kepentingan terlibat dari awal, sejak pengumpulan
data/informasi hingga proses pengambilan keputusan.
Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup mendefinisikan KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis,
menyeluruh,
dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi
dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,
dan/atau
program.
Selanjutnya, dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara
perencanaan, Pengendalian dan evaluasi pembangunan Daerah, tata cara evaluasi
rancangan
Perda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta tata cara perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Perangkat
Daerah
mengamanatkan bahwa Rencana pembangunan Daerah Pemerintah daerah menyusun KLHS
RPJMD dalam rangka mewujudkan RPJMD sesuai dengan prinsip berkelanjutan. Hal ini tentu
berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang telah ditetapkan berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan yang mengamanatkan bahwa untuk mencapai sasaran TPB
mengarahkan Pemerintah Daerah untuk menyusun dokumen perencanaan salah satunya
Rencana Aksi Daerah (RAD) TPB Kabupaten/Kota, sehingga dihasilkan rencana aksi TPB
yang
terukur dan jelas dalam periode waktu tertentu.
Secara keseluruhan pendekatan dalam penyusunan KLHS RPJMD dilakukan melalui
pendekatan
dampak dan strategis.
 Pendekatan dampak adalah dengan menggunakan informasi yang detail dan terukur
dengan menggunakan ketersediaan data yang ada dan didukung dari POKJA KLHS yang
relevan sehingga dapat dilakukan analisis yang terukur dan kuantitatif. Pendekatan ini
dapat dilakukan pada muatan KRP RPJMD melalui kebijakan dan program.
KLHS Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023 | 2-5
 Pendekatan strategis adalah jika informasi dengan menggunakan data sekunder atau
kualitatif berdasarkan kriteria pembangunan berkelanjutan yang tepat secara konteks dan
memadai untuk digunakan sebagai indikator penguji.
Permendagri No. 7 tahun 2018 lebih mengutamakan pendekatan strategis, sehingga bukan
KRP
dalam RPJMD yang dinilai dampaknya, tetapi lebih memastikan strategi pembangunan
berkelanjutan sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang tertuang dalam Perpres No.
59
tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan telah
diintegrasikan ke dalam Rancangan RPJMD. Oleh sebab itu proses penyusunan KLHS RPJMD
dilakukan bersamaan dengan penyusunan Rancangan Awal RPJMD. Pemerintah daerah
menyusun KLHS RPJMD dalam rangka mewujudkan RPJMD sesuai dengan prinsip
berkelanjutan
yang didefinisikan sebagai pembangunan yang mewujudkan keutuhan lingkungan hidup
serta
keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi
masa
depan dengan memperhatikan potensi dampak pembangunan dalam mengoptimalkan
sumber
daya alam dan sumber daya manusia (Permendagri 86/2017 Pasal 6 ayat 10).

Anda mungkin juga menyukai