Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan suatu sistem perencanaan pembangunan daerah yang handal dan berorientasi kerakyatan. Perencanaan pembangunan daerah disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan. Oleh karena itu perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Penyusunan perencanaan pembangunan di Indonesia didasarkan pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Perencanaan pembangunan dalam undang-undang tersebut diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Hal ini kemudian lebih dioperasionalkan melalui Peraturan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang dipertegas dalam Permendagri No. 86 Tahun 2017 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dimana perencanaan pembangunan daerah diartikan sebagai suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu tertentu. Perencanaan pembangunan daerah merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, yang harus dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan daerah disusun secara berjenjang mulai dari jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Perencanaan jangka
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 1
Pendahuluan
panjang diwujudkan dalam dokumen RPJPD (Rencanaan
Pembangunan Jangka Panjang Daerah) yang merupakan rencana pembangunan untuk jangka waktu 20 tahun. Sedangkan untuk jangka menengah dituangkan dalam dokumen RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) yang memiliki jangka waktu 5 tahun. Terakhir, untuk jangka pendek, didokumentasikan dalam RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) dengan waktu 1 tahun. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, RPJPD memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacu pada RPJP Nasional. Kemudian RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah terpilih yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Organisasi Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana- rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Sedangkan RKPD yang merupakan perencanaan tahunan daerah adalah penjabaran dari RPJMD dan mengacu pada RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menentukan arah kebijakan daerah di masa mendatang, melalui rangkaian pilihan, yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki oleh daerah pada jangka waktu tertentu. Sebagai upaya untuk menciptakan perencanaan pembangunan daerah yang transparan, responsif, terukur, efektif, efisien, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, rancangan ini juga memperhatikan hasil evaluasi RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2016-2021 dan masukan dari para pemangku kepentingan termasuk dari akademisi dan masyarakat, serta mempertimbangkan dinamika geostrategis dan analisis atas berbagai tantangan utama dalam pembangunan daerah yang akan dihadapi Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025.
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 2
Pendahuluan
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025,
merupakan bahan masukan utama dalam melanjutkan penyusunan menjadi rancangan RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025. Rancangan awal tersebut akan diintegrasikan dengan visi dan misi Bupati/Wakil Bupati Keerom yang terpilih hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2020, yaitu Pasangan Bapak. PITER GUSBAGER, S.Hut, MUP dan Bapak. Drs. WAHFIR KOSASHI, S.H, M.H, M.Si.yang telah dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati defenitif. Sejalan dengan beberapa hal di atas, pendekatan pembangunan dalam Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom tahun 2021-2025 dibangun berorientasi pada proses dengan beberapa pendekatan sebagai berikut: Pendekatan teknokratik berkaitan dengan profesionalisme dan keahlian dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Bahwa penyusunan rencana pembangunan daerah perlu mempertimbangkan berbagai aspek dan keahlian sehingga hasil yang diperoleh bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi daerah secara komprehensif. Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah Pendekatan partisipatif merupakan upaya melibatkan masyarakat dan para pemangku kepentingan (stake holder) dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Pergeseran pemahaman bahwa masyarakat bukan sekedar obyek tetapi juga merupakan pelaku pembangunan mendorong pelibatan masyarakat dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan mulai dari tingkat bawah (kampung/ kelurahan). Partisipasi masyarakat juga merupakan wujud transparansi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan daerah sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik atau yang belakangan ini juga disebut dengan istilah tata pemerintahan yang baik (good governance). Pendekatan top-down (atas-bawah) dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah melibatkan Bappeda dan OPD. Bappeda sebagai unit yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan kegiatan ini merumuskan rancangan awal dengan masukan dari rancangan Rencana Strategis OPD. Rancangan awal tersebut nantinya akan dibahas dalam kegiatan
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 3
Pendahuluan
Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan).
Sedangkan pendekatan bottom-up (bawah atas) dilakukan mulai dari pengusulan program atau proyek dari tingkat bawah (Kampung/ Desa/ Kelurahan) oleh masyarakat. Penyelenggaraan Musrenbang dari tingkat Kampung/ Desa/ Kelurahan yang dimaksudkan sebagai wahana menyerap aspirasi masyarakat dalam pembangunan yang kemudian hasilnya akan dibawa ke Musrenbang tingkat kecamatan dan selanjutnya Musrenbang tingkat kabupaten/kota. Pendekatan politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi kepala daerah terpilih kedalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama DPRD Disamping pendekatan proses, penyusunan RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 dilaksanakan beroreintasi substantif, menggunakan pendekatan : Pendekatan Holistik-Tematik, dilakukan dengan mempertimbangkan keseluruhan unsur/bagian/kegiatan pembangunan sebagai satu-kesatuan faktor potensi tantangan, hambatan dan/atau permasalahan yang saling berkaitan dengan lainnya, Pendekatan Integratif, dilaksanakan dengan menyatukan beberapa kewenangan ke dalam satu proses terpadu dan fokus yang jelas dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan daerah, Pendekatan spasial, dilakukan dengan mempertimbangkan dimensi keruangan dalam perencanaan. Ini berarti, dokumen RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021- 2025 merupakan komitmen dan kehendak bersama dari seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Keerom untuk mewujudkan arah dan tindakan mencapai tujuan dan sasaran bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Penyusunan RPJMD Kabupaten Keerom, Tahun 2021-2025 dilaksanakan melalui tahapan-tahapan melalui tata cara penyusunan RPJMD, sebagaimana telah diatur dalam Permendagri Nomor 86 tahun 2017, bagian keempat, sebagai berikut : 1) Persiapan penyusunan RPJMD Persiapan penyusunan dilakukan dengan membentuk tim penyusun yang terdiri dari kelompok perumus dan kelompok pembahas, menyusun jadwal/agenda pelaksanaan,
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 4
Pendahuluan
dan menetapkan narasumber dan tim ahli untuk membantu
dalam penyusunan dan pembahasan RPJMD serta pengumpulan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah berdasarkan SIPD dan penyusunan rancangan teknokratik RPJMD. 2) Penyusunan rancangan awal RPJMD Penyusunan rancangan awal RPJMD dimulai sejak Kepala Daerah dab Wakil Kepala Daerah terpilih dilantik, penjabaran visi dan misi kepala daerah, dilakukan melalui tahap-tahap penelaahan dokumen-dokumen terkait, analisis gambaran umum, analisis pengelolaan keuangan, perumusan permasalahan pembangunan daerah dan isu-isu strategis pembangunan jangka menengah, perumusan visi dan misi serta penjelasannya, perumusan tujuan dan sasaran, perumusan strategi dan arah kebijakan, serta perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah, perumusan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan indikatif, serta penetapan indikator kinerja daerah, dan KLHS. 3) Penyusunan rancangan RPJMD Penyusunan rancangan RPJMD ini dilakukan berdasarkan hasil verifikasi dan integrasi seluruh Renstra OPD yang telah diverifikasi sebagai masukan untuk penyempurnaan rancangan awal RPJMD menjadi rancangan RPJMD. 4) Pelaksanaan Musrenbang RPJMD Musrenbang merupakan forum musyawarah antara para pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati rancangan RPJMD Kabupaten Keerom, Tahun 2021-2025. Tujuan Musrenbang RPJMD adalah untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan penyelasrasan kesepakatan terhadap tujuan, sasarah, strategi dan arah kebijakan dan program pembangunan daerah mendapatkan masukan dan komitmen para pemangku kepentingan pembangunan daerah sebagai bahan penyempurnaan rancangan RPJMD Kabupaten Keerom menjadi rancangan akhir RPJMD Kabupaten Kerom tahun 2021-2025. 5) Perumusan rancangan akhir RPJMD Perumusan rancangan akhir dilakukan berdasarkan berita acara kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD.
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 5
Pendahuluan
Rancangan akhir RPJMD yang telah disempurnakan
berdasarkan kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD, selanjutnya dibahas dengan seluruh kepala OPD untuk memastikan bahwa program pembangunan jangka menengah terkait dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing telah disempurnakan dengan kesepakatan hasil Musrenbang dan ditampung dalam rancangan akhir RPJMD Kabupaten Keerom, Tahun 2021-2025 yang selanjutnya diajukan kepada Kepala Daerah untuk dikonsultasikan dan meminta persetujuan kepada Gubernur Provinsi Papua. 6) Penetapan peraturan daerah tentang RPJMD Oleh karena dokumen RPJMD ini merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang sangat penting kedudukannya dalam proses pembangunan jangka menengah di Kabupaten Keerom, pada tahun 2021-2025, maka rancangan akhir dokumen ini harus ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Dalam kaitan ini, maka Kepala Daerah menyampaikan rancangan Peraturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten Keerom, Tahun 2021-2025 kepada DPRD Kabupaten Keerom untuk memperoleh persetujuan bersama. Mekanisme pembahasan dan penetapan rancangan peraturan daerah tentang RPJMD Kabupaten Keerom, Tahun 2021-2025 di DPRD Kabupaten Keerom disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan dilaksanakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah kepala daerah terpilih dilantik.
I.2. Dasar Hukum Penyusunan RPJMD
Penyusunan RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 berlandaskan pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua; 2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Keerom, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Bouven Digul, Kabupaten Asmat, Kabupaten Mappi, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Teluk Bintuni, di Provinsi Papua (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4245);
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 6
Pendahuluan
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005- 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, tambahan Lembaran Negara Nomor 5587); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 12. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024; 13. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan;
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 7
Pendahuluan
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 tahun 2020 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah 15. Peraturan Daerah Khusus Provinsi Papua Nomor 18 Tahun 2008 tentang Perekonomian Berbasis Kerakyatan; 16. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 23 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Papua Tahun 2013-2033; 17. Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Papua 2005- 2025; 18. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua 2019- 2023. 19. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Keerom 2005- 2025; 20. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Keerom Tahun 2013-2033. 21. Darft Rancangan Peraturan Daerah No. Tentang Sistem Organisasi dan Tata Kerja
I.3. Hubungan RPJMD Kabupaten Keerom Dengan Dokumen
Rencana Pembangunan Lainnya Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa penyusunan RPJMD Kabupaten Keerom, Tahun 2021-2025 ini tidak dapat terlepas dari berbagai dokumen perencanaan pembangunan yang dihasilkan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Papua. Oleh karena itu, dokumen RPJM Nasional, serta RPJPD, RTRW dan RPJMD Provinsi Papua dijadikan sebagai acuan utama dalam penyelarasan program pembangunan Kabupaten Keerom. Selain itu, dokumen perencanaan percepatan pembangunan Provinsi Papua digunakan untuk menyelaraskan strategi pembangunan daerah dalam kerangka pengembangan pendekatan makro, sektoral dan mikro spasial. Selanjutnya, dari sisi horizontal, maka RPJMD Kabupaten Keerom, Tahun 2021-2025 menggunakan RPJPD Kabupaten Keerom, Tahun 2005-2025 sebagai masukan dalam penjabaran visi dan misi Kepala Daerah terpilih periode 2021-2025. Lebih jelasnya mengenai hubungan atau keterkaitan dokumen RPJMD ini dengan dokumen perencanaan lainnya, maka alurnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 8
Pendahuluan
Gambar I.1. Hubungan Keterkaitan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Lainnya
I.3.1. Keterkaitan RPJMD dan RPJPD
Rancangan awal RPJMD ini mencakup tahapan III dan IV pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Keerom yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Keerom Tahun 2005-2025. Adapun Visi akan menentukan arah “akan dibawa” kemana Kabupaten Keerom 20 (dua puluh) tahun kedepan. Dengan memperhatikan kondisi dan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Keerom saat ini (existing), serta didukung oleh analisis potensi, faktor-faktor strategis serta perspektif kedepan dalam 20 tahun mendatang serta memperhitungkan modal dasar yang dimiliki oleh Kabupaten Keerom maka visi pembangunan daerah tahun 2005–2025 dirumuskan adalah Terwujudnya Masyarakat Keerom Yang Mandiri Dengan Memanfaatkan Potensi Sumberdaya Secara Bertanggung Jawab. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Keerom tentunya perlu kemauan semua pihak yang terkait secara bersama dan terpadu untuk Mewujudkan kemandirian social, Mewujudkan kemandirian budaya, Mewujudkan kemandirian ekonomi dan pengembangan wilayah dan Mewujudkan kemandirian politik. Penyusunan RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 memperhatikan tema pembangunan dan 7 (tujuh) Agenda Pembangunan RPJMN Tahun 2019–2024 yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2019-2024. Hal ini untuk menjamin terlaksananya paradigma baru dalam pendekatan
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 9
Pendahuluan
perencanaan yang terfokus pada pendekatan Holistik-Tematik,
Integratif dan Spasial, sehingga prioritas-prioritas nasional dapat tersinkronisasi dan bersinergi dengan program dan kegiatan pembangunan Pemerintah Kabupaten Keerom secara optimal. Tema pembangunan yang dikemukakan dalam RPJMN Tahun 2019-2024 adalah: “Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan”, dengan agenda utama pembangunannya: 1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas; 2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan Pengembangan wilayah yang mampu menciptakan kesinambungan dan keberlanjutan ini dapat dilakukan melalui: 3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM yaitu sumber daya manusia yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter; 4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan Revolusi mental dilaksanakan secara terpadu yang bertumpu pada; 5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar Pemerintah Indonesia akan memastikan pembangunan infrastruktur akan didasarkan kebutuhan dan keunggulan wilayah; 6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim Pembangunan lingkungan hidup, serta peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim akan diarahkan melalui kebijakan; 7. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik; Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan yang dapat diakses oleh semua masyarakat;
I.3.2. Keterkaitan RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025
dengan RPJMD Provinsi Papua Tahun 2019-2023 Penyusunan RPJMD Kabupaten Keerom tahun 2021-2025 tidak terlepas dari visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah Provinsi Papua yang tertuang dalam dokumen RPJMD Provinsi Papua tahun 2019-2023. Dalam hal ini RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 juga memperhatikan visi pembangunan
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 10
Pendahuluan
jangka menengah daerah Provinsi Papua Tahun 2019-2023 yaitu
Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera Yang Berkeadilan, dengan misi pembangunan jangka menengah daerah sebagai berikut:
1. Memantapkan Kualitas dan Daya Saing SDM
Pelaksanaan pembangunan tahun 2019-2023 mendatang tetap konsisten melanjutkan berbagai program peningkatan kualitas dan daya saing SDM Papua yang sudah berjalan dengan memberikan penekanan lebih lanjut dalam membuat kebijakan yang lebih efektif dan terarah dalam bentuk pengarusutamaan anggaran, kebijakan serta pengawasan dan pengendalian program terutama pada program beasiswa di dalam dan luar negeri untuk anak Asli Papua. Misi memantapkan kualitas dan daya saing SDM Papua akan menjadi prioritas utama dalam pembangunan periode 2019-2023, yang berfokus pada bidang pendidikan, kesehatan, kependudukan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta pengembangan IPTEK. SDM yang berdaya saing juga akan tercapai jika SDM Papua terjamin dalam pasokan pangannya dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Dalam hal ini, kemandirian pangan dan gizi merupakan prioritas dalam pembangunan Papua.
2. Memantapkan Rasa Aman, Tentram dan Damai serta
Kehidupan Demokrasi memperkuat Bingkai NKRI Terjaminnya ketentraman dan ketertiban yang menciptakan rasa aman bagi masyarakat, merupakan jaminan bagi terlaksananya pembangunan. Pelaksanaan pembangunan pada periode sebelumnya telah dapat dirasakan rasa aman, tentram dan damai, walaupun masih ada peristiwa-peristiwa yang mengganggu rasa aman dan tentram masyarakat. Oleh karena itu pembangunan akan diarahkan untuk memperkuat kerukunan hidup umat beragama. Sejauh ini telah terdapat peningkatan rasa saling menghargai, rasa percaya dan harmonisasi antar kelompok sehingga tercipta kehidupan toleransi dan tenggang rasa di masyarakat. Di samping itu, dengan keberagaman etnik yang ada di masyarakat, pembangunan budaya diarahkan untuk menghargai nilai budaya masing-masing etnik sebagai suatu nilai keunggulan Provinsi Papua dengan menanamkan prinsip kasih menembus perbedaan. Masyarakat yang demokratis merupakan landasan penting untuk tercapainya masyarakat yang mandiri. Upaya mewujudkan masyarakat yang demokratis dilakukan dengan menguatkan kelembagaan sosial dan politik; memperkuat peran masyarakat; melaksanakan tata pemerintahan yang
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 11
Pendahuluan
terdesentralisasi pada tingkat distrik dan kampung; meningkatkan
partisipasi dan transparansi; serta mendorong peningkatan peran media massa dan pers dalam pembangunan.
3. Penguatan Tata Kelola Pemerintahan
Peningkatan tata kelola pemerintahan merupakan salah satu faktor utama dalam meningkatnya daya saing suatu daerah. Wujud dari penguatan tata kelola adalah meningkatnya transparansi, partisipasi publik, dan akuntabilitas serta meningkatnya pelayanan kepada publik. Sejauh ini, disiplin ASN telah meningkat secara signifikan dan Pemerintah Kabupaten Keerom telah mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian oleh BPK atas Laporan Keuangan Daerah. Hal ini mengindikasikan bahwa upaya keras dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan selama ini telah berada dalam arah yang benar. Meskipun demikian, capaian selama periode sebelumnya masih perlu ditingkatkan dan dimantapkan. Harus ada upaya yang lebih keras dan sistematis untuk memperbaiki praktik tatakelola pemerintahan ini.
4. Penguatan dan Percepatan Perekonomian Daerah berbasis
Potensi Unggulan Lokal dan Pengembangan Wilayah berbasis Kultural secara Berkelanjutan Penguatan dan percepatan perekonomian Provinsi Papua pada periode 2019-2023 akan tetap memperkuat ekonomi daerah berbasis karakterstik dan potensi setiap wilayah, dengan menitikberatkan pada hubungan antar wilayah/kampung yang didorong keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan antar wilayah/daerah yang kokoh dan berkesinambungan. Upaya-upaya tersebut dilakukan dalam meningkatkan produktivitas sumber daya ekonomi secara berkelanjutan, meningkatkan mutu produk dan menciptakan nilai tambah. Untuk mendukung perekonomian dan pengembangan wilayah secara merata, akan didukung oleh peningkatan dan percepatan konektivitas antar wilayah dan Pemenuhan sarana dan prasarana dasar di wilayah distrik dan kampung diarahkan pembangunan jaringan transportasi antar kampung, pengembangan tenaga listrik terbarukan dan pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi bagi masyarakat asli Papua.
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 12
Pendahuluan
5. Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Terdepan,
Terluar dan Tertentu Perwujudan pembangunan yang merata dan berkeadilan akan diwujudkan di berbagai bidang. Di bidang ekonomi, pemerataan dan keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk perbaikan distribusi pendapatan, perbaikan pemerataan pendapatan antar daerah, perbaikan kesenjangan antara kampung, terjadinya proses afirmasi bagi orang asli Papua. Dalam bidang sosial, pemerataan dan keadilan berupa perbaikan akses terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan dan kebebasan berpolitik, serta pemerataan antara laki-laki dan perempuan. Upaya pemerataan dan keadilan dalam periode 2019- 2023 dilakukan dengan berbagai kebijakan. Untuk mengurangi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan, bantuan untuk program pendidikan melalui beasiswa, kesehatan melalui Kartu Papua Sehat dan Gerbangmas pada periode 2013-2018 adalah bukti nyata dari upaya tersebut.
I.3.3. Keterkaitan RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025
dengan RTRW Kabupaten Keerom Tahun 2013-2033 Dokumen RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 dilaksanakan dengan berpedoman pada RTRW yang memiliki lingkup substansial pada rencana struktur ruang wilayah, rencana pola ruang wilayah, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang wilayah, dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah. Dimana tujuan RTRW yang dipedomani adalah Mewujudkan Daerah Yang Berbasis Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan Serta Beranda Depan Negara Yang Aman, Nyaman, Produktif Dan Berkelanjutan Serta Menjaga Kelestarian Alam Dan Kearifan Lokal, serta kebijakan penataan ruang wilayah yang menjadi acuan yaitu : 1. Perwujudan Struktur Ruang, yang diwujudkan melalui: a. Perwujudan Sistem Pusat Kegiatan dengan melakukan Pemantapan Fungsi Pusat; KegiatanPercepatan Pengembangan Pusat Kegiatan; Mendorong Perkembangan Pusat Kegiatan Baru; Pengembangan data base kampung; Pengembangan data base SKPD. b. Perwujudan Sistem Prasarana Wilayah Melalui Perbaikan Dan Pembangunan Jaringan Infrastruktur dengan melakukan Perwujudan Sistem Transportasi Darat; Perwujudan Sistem Transportasi Udara; Perwujudan Sistem Jaringan Kelistrikan;
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 13
Pendahuluan
Perwujudan Sistem Jaringan Telekomunikasi; Perwujudan
Sistem Jaringan Sumber Daya Air; Perwujudan sistem prasarana lingkungan. 2. Perwujudan Pola Ruang, yang diwujudkan melalui: a. Perwujudan Kawasan Lindung dengan melakukan Rehabilitasi dan pemantapan kawasan lindung maupun kawasan hutan lainnya.; Pengelolaan kawasan lindung. b. Perwujudan Kawasan Budidaya dengan melakukan Rehabilitasi dan pengembangan hutan produksi; Pengembangan budidaya tanaman pangan (termasuk sagu sebagai sumberdaya lokal); Pengembangan budidaya tanaman hortikultura; Pengembangan budidaya tanaman perkebunan; Pengembangan sentra peternakan; Pengembangan produksi komoditas perikanan; Optimalisasi potensi pertambangan dan rehabilitasi daerah pasca penambangan; Pengembangan obyek dan destinasi pariwisata; Penataan, pengembangan, dan pengendalian kawasan permukiman; Pengembangan Kawasan perindustrian; Penyelenggaraan penanggulangan bencana (tahap prabencana, saat tanggap darurat, dan pascabencana); Penyusunan studi/penelitian/perencanaan pengembangan budidaya pertanian, perikanan, pariwisata, industry; Pengembangan Kawasan perbatasan. 3. Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten, yang diwujudkan melalui: a. Kawasan Strategis Ekonomi b. Kawasan Strategis Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
I.3.4. Keterkaitan RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025
dengan RPJMD dan RTRW Kabupaten Yang Berbatasan
Secara geografis wilayah Kabupaten Keerom dikelilingi oleh 3
(tiga) kabupaten lainnya yang berdekatan, yaitu Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Pegunungan Bintang. Dengan letak geografis seperti ini sudah tentu segala pembangunan yang dilaksanakan oleh kabupaten yang berbatasan secara tidak langsung akan berdampak terhadap dinamika pembangunan wilayah Kabupaten Keerom. Oleh sebab itu RPJMD dan RTRW ketiga kabupaten tersebut juga menjadi perhatian dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025, sehingga dapat tercipta sinkronisasi pembangunan antarwilayah yang baik,
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 14
Pendahuluan
khususnya untuk mewujudkan kestabilan sosial politik dan ekonomi
wilayah, mengatasi kemiskinan dan ketimpangan antarwilayah, mengantisipasi kemajuan modernisasi, mengawasi arus migrasi dan mobilitas tenaga kerja, meningkatkan kerjasama ekonomi antardaerah, menjaga ketertiban dan keamanan umum bersama, serta mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah terutama dari sumber pendapatan pajak dan retribusi daerah.
I.3.5. Keterkaitan RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025
dengan RENSTRA OPD Sesuai dengan paradigma baru dalam pendekatan perencanaan yang salah satunya mengedepankan perencanaan terintegrasi, maka RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 menjadi pedoman dalam penyusunan RENSTRA OPD yang berperspesktif 5 (lima) tahunan. Disini Renstra OPD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional yang disusun oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah di bawah koordinasi dan kendali Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Keerom. Renstra OPD memuat gambaran pelayanan perangkat daerah, permasalahan dan isu-isu strategis perangkat daerah, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, rencana program dan kegiatan serta pendanaan, dan kinerja penyelenggaraan bidang urusan. RENSTRA OPD kemudian dijabarkan menjadi program tahunan dalam Rencana Kerja OPD (Renja OPD) dan Rencana Kerja Anggaran OPD (RKA-OPD) yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dilengkapi dengan kebutuhan pendanaan dan sumber dana untuk pelaksanaan program/kegiatan 1 tahun masa pembangunan.
I.3.6. Keterkaitan RPJMD dengan RKPD
Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 setiap tahun dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan yang memuat prioritas program dan kegiatan yang dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (MUSRENBANGDA) Kabupaten Keerom yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat kampung, distrik hingga kabupaten. RKPD merupakan bahan utama penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Penetapan Plafon Anggaran, serta bahan penyusunan Rencanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 15
Pendahuluan
I.4. Sistematika Penulisan
Dokumen RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 disusun secara sistematis, terstruktur dan terintegrasi antar setiap bab sebagai berikut : Bab I Pendahuluan. Bab ini memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan RPJMD, hubungan RPJMD dengan dokumen rencana pembangunan lainnya, sistematika penulisan, serta maksud dan tujuan. Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah. Bab ini menjelaskan kondisi umum daerah Kabupaten Keerom yang meliputi aspek-aspek geografi dan demografi, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, daya saing daerah, dan penelahaan KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis). Bab III Gambaran Umum Keuangan Daerah. Bab ini menjelaskan tentang gambaran pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan secara rinci yang terdiri atas kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, dan kerangka pendanaan. Bab IV Permasalahan dan Isu Strategis Daerah Bab ini memuat berbagai isu strategis yang terkait dengan permasalahan pembangunan daerah yang dirinci menurut urusan yaitu urusan wajib pelayanan dasar, non pelayanan dasar, pilihan dan penunjang. Selain itu juga memuat isu-isu strategis internasional, kebijakan nasional, pembangunan daerah Provinsi Papua dan Kabupaten Keerom. Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran. Merupakan bab yang menjelaskan mengenai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, serta tujuan dan sasaran pembangunan daerah untuk masa 5 (lima) tahun mendatang. Bab VI Strategi, Arah Kebijakan, dan Program Pembangunan Daerah. Bab ini memuat dan menjelaskan strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Keerom untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan yaitu selama periode 2021- 2025. Bab VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan program Perangkat Daerah. Bab ini menjelaskan mengenai kebijakan umum yang akan diambil dalam pembangunan jangka menengah dan disertai dengan program pembangunan daerah yang akan direncanakan.
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 16
Pendahuluan
Bab VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Bab ini
menjelaskan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan indikatif yang menjadi tanggungjawab OPD. Bab IX Penutup. Bab terakhir ini memuat pedoman transisi implementasi RPJMD dari periode sebelum dan sesudahnya, serta dan kaidah pelaksanaannya
I.5. Maksud Dan Tujuan
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 yang merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan dimaksudkan untuk: 1. Menyediakan kebijakan dan program pembangunan dalam skala prioritas yang lebih fokus sebagai uraian dari Visi, Misi Pemerintah Daerah dan merupakan indikator perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan; 2. Menjadi dokumen perencanaan sebagai rumusan kebijakan umum dan program pembangunan yang akan dilaksanakan pemerintah kabupaten dalam 5 (lima) tahun kedepan; 3. Sebagai pedoman bagi Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Renstra OPD; 4. Sebagai perwujudan komitmen antara pemerintah daerah, DPRD, swasta dan masyarakat terhadap program-program pembangunan daerah yang akan dibiayai dengan APBD kabupaten; 5. Sebagai bahan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) lima tahun ke depan. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Keerom, secara spesifik merupakan dokumen yang menggambarkan kondisi masa depan Kabupaten Keerom sampai tahun 2025 yang direncanakan perwujudannya melalui upaya-upaya yang sistematis dengan perencanaan anggaran yang rasional. Sehubungan dengan hal itu, maka tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 adalah: 1. Menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan serta program Bupati dan Wakil Bupati ke dalam arah kebijakan dan program pembangunan yang holistik-tematik, integratif dan spatial, serta terfokus, terukur dan dapat dilaksanakan dalam 5 (lima) tahun kedepan;
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 17
Pendahuluan
2. Menjadi rujukan seluruh OPD di Kabupaten Keerom dalam
menentukan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dengan sumber dana APBD, landasan sinkronisasi/sinergi antara pencapaian sasaran program pembangunan daerah Kabupaten Keerom dengan pencapaian program prioritas Nasional yang akan didanai bersumber dari APBN dan/atau sumber dana lainnya yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan melalui kepala daerah; 3. Mempermudah pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja setiap OPD dilingkup pemerintahan Kabupaten Keerom; 4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, sehingga terwujud kondisi yang aman dan kondusif dalam melaksanakan program pembangunan secara berkelanjutan; 5. Membangun komitmen melalui kerjasama dan kemitraan pembangunan pada tingkatan pemerintahan kabupaten; 6. Menjadi tolak ukur penilaian keberhasilan OPD dalam melaksanakan implementasi program pembangunan sesuai dengan tugas pokok, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program kepala daerah; 7. Menjadi acuan dalam fungsi pengawasan dan penganggaran DPRD dalam mengendalikan penyelenggaraan pembangunan daerah dan menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam peraturan daerah tentang RPJMD; 8. Menjadi pedoman dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah tahunan mulai dari RENJA OPD, RKA OPD, DPA OPD, hingga penyusunan APBD; 9. Menjamin keterkaitan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan serta pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah.
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Keerom Tahun 2021-2025 18