Anda di halaman 1dari 8

NAMA ; NI KOMANG PUTRI DWI ASTUTI

NOMOR ; 20
NIM ; 2102622010156
KELAS ; E PAGI AKUNTANSI

UTS BISNIS PARIWISATA BUDAYA

1. Apa yang bisa anda lakukan untuk membantu pemerintah dalam memulihkan kondisi
pariwisata ?
Jawab : Hal yang dilakukan pemerintah untuk memulihkan kembali kondisi
pariwisata sedia kala terkait terjadinya kondisi tersebut yaitu tentu bukan perkara
mudah untuk mengembalikan kondisi semula dan menjadi tantangan untuk para
pemangku kepentingan sektor pariwisata. Upaya-upaya pemulihan yang dapat
dilakukan pemerintah tidak hanya menggencarkan serbu vaksin kepada Masyarakat
agar terbentuk imunitas massal saja, tetapi juga memberi bantuan kredit kepada
pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) pariwisata agar kembali bangkit.
Dapat mengajak induk-induk organisasi olahraga dunia agar mau menggelar
pertandingan mereka di Indonesia, seperti MotoGP, World Superbike, Formula Satu
Powerboat, dan Piala Dunia U-20. Hal ini dilakukan sekaligus untuk melakukan
promosi pariwisata nasional.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah yaitu selain menarik wisatawan asing juga
mendorong kedatangan wisatawan lokal yang dibarengi dengan memperpanjang lama
tinggal dan meningkatkan kualitas belanja mereka.
Hal yang bisa saya lakukan untuk membantu pemerintah dalam memulihkan kondisi
pariwisata yaitu bisa mengembangkan potensi pariwisata yang dimiliki suatu daerah,
misalnya lebih meningkatkan lagi kualitas dan efektivitas sumber daya manusia dalam
melakukan pelayanan untuk wisatawan asing maupun lokal. Selain itu bisa
berpartisipasi atau mendorong dan membantu pemerintah dalam menjalankan Upaya-
upaya yang dilakukan untuk kembali meningkatkan sektor pariwisata dengan menarik
wisatawan asing dari berbagai negara, yang bukan dari rusia saja.
2. Sebutkan serta Jelaskan jenis-jenis pariwisata maupun ruang lingkup bisnis
pariwisata?
Jawab : Menurut Pendit (1994), pariwisata dapat dibedakan menurut motif wisatawan
untuk mengunjungi suatu tempat. Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai
berikut.
1) Wisata Budaya
Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan
hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain
atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara
hidup mereka, budaya dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan
dengan kesempatan–kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan–kegiatan budaya,
seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara), atau kegiatan
yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.
2) Wisata Maritim atau Bahari
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga di air, lebih–lebih di
danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil
melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat–lihat
taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai
rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerah– daerah atau negara–negara
maritim, di Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. Di Indonesia banyak
tempat dan daerah yang memiliki potensi wisata maritim ini, seperti misalnya Pulau–
pulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, pantai Pulau Bali dan pulau–pulau kecil
disekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya. Jenis ini disebut pula
wisata tirta.
3) Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)
Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro
perjalanan yang mengkhususkan usaha–usaha dengan jalan mengatur wisata ke
tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan
sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang–undang. Wisata cagar alam
ini banyak dilakukan oleh para penggemar dan pecinta alam dalam kaitannya dengan
kegemaran memotret binatang atau marga satwa serta pepohonan kembang beraneka
warna yang memang mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat. Wisata
ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara
di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh–
tumbuhan yang jarang terdapat di tempat–tempat lain. Di Bali wisata Cagar Alam
yang
telah berkembang seperti Taman Nasional Bali Barat dan Kebun Raya Eka Karya
4) Wisata Konvensi
Yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan wisata konvensi.
Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan
menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–ruangan tempat bersidang bagi para
peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang
bersifat nasional maupun internasional. Philipina mempunyai PICC (Philippine
International Convention Center) di Manila dan Indonesia mempunyai Balai Sidang
Senayan di Jakarta untuk tempat penyelenggaraan sidang–sidang pertemuan besar
dengan perlengkapan modern.
5) Wisata Pertanian (Agrowisata)
Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian
perjalanan yang dilakukan ke proyek–proyek pertanian, perkebunan, ladang
pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan
kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat–lihat keliling sambil
menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis
sayur– mayur dan palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi.
6) Wisata Buru
Jenis ini banyak dilakukan di negeri–negeri yang memang memiliki daerah atau hutan
tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakan oleh berbagai agen
atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau
hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan, seperti di
Indonesia, pemerintah membuka wisata buru untuk daerah Baluran di Jawa Timur
dimana wisatawan boleh menembak banteng atau babi hutan.
7) Wisata Ziarah
Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan
kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah banyak dilakukan
oleh perorangan atau rombongan ke tempat–tempat suci, ke makam–makam orang
besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat,
tempat pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda.
Wisata
ziarah ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk
memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk tujuan
memperoleh berkah dan kekayaan melimpah. Di Indonesia banyak tempat–tempat
suci atau keramat yang dikunjungi oleh umat-umat beragama tertentu, misalnya
seperti Candi Borobudur, Prambanan, Pura Basakih di Bali, Sendangsono di Jawa
Tengah, makam Wali Songo, Gunung Kawi, makam Bung Karno di Blitar dan
sebagainya.

3. Jelaskanlah potensi dari bisnis pariwisata?

Jawab : .Bali merupakan daerah yang sangat potensial bagi para pebisnis untuk
mengembangkan ide-idenya.Bisnis di Bali menjadi incaran para pengusaha bisnis
mengingat daerah ini sangat ramai dikunjungi oleh paraturis baik domestik maupun
turis-turis asing. Bisnis di Bali terbilang akan subur, mengingat daerah wisata
inicukup di kenal di mata dunia internasional

Ada beberapa jenis bisnis di Bali dari aspek pariwisata yang bisa Anda coba
diantaranya:

1. Bisnis penginapan

Bisnis di Bali berupa penginapan tentu saja sudah banyak dan cukup menjamur. Anda
harus mampu menghadirkan sesuatu yang berbeda pada bisnis yang Anda kelola.
Misalkan saja pada penginapan Anda dilengkapi dengan berbagai tradisi dan budaya
Indonesia lainnya dari berbagai daerah sehingga membuat para turis asing tertarik
untuk mengetahui Indonesia lebih dalam.

2. Bisnis rumah makan muslim

Bisnis di Bali berupa usaha rumah makan muslim akan sangat dicari olehpara turis
domestik yang beragama Islam serta turis mancanegara lainnya dari negara-negara
Islam. Parawisatawan yang taat beragama biasanya akan selektif mencari makanan
yang halal bagi mereka. Sikap ini dapat Anda jadikan sebagai ide bisnis di Bali yang
cukup potensial.

3. Bisnis layanan bahasa


Bisnis di Bali berupa layanan bahasa tentu saja sudah cukup marak dilakukanorang.
Semua orang mahir berbahasa Inggris, namun tak salah jika Anda pula yang
menawarkan kursus bahasaIndonesia singkat pada turis-turis asing.

4. Bisnis transportasi

Bisnis transportasi dan agen travel memang cukup potensial di kawasan wisata
sepertiBali. Bisnis di Bali yang satu ini memang termasuk pada bisnis pariwisata
primer yang dicari konsumen.

4. Jelaskanlah fungsi bisnis pariwisata yang berkaitan dengan produk pariwisata?


Jawab : Fungsi bisnis pariwisata yang berkaitan dengan produk pariwisata yaitu
Produk pariwisata merupakan produk jasa yang bersifat kompleks dan mempunyai
karakteristik spesial, dimana akan membedakan mereka dengan produk manufaktur,
seperti produk barang-barang elektronik ataupun hasil bumi. Pemahaman atas
karakteristik produk
pariwisata sangat diperlukan dalam keberhasilan suatu pemasaran produk tersebut.
Produk-produk pariwisata yang dapat ditawarkan kepada para konsumen adalah
sebagai berikut:
1) Jasa Transportasi.
Perkembangan bidang pariwisata di Indonesia menjadikan bisnis Jasa Transportasi
Wisata menjadi bisnis yang cukup diminati untuk dikembangkan. Usaha jasa
transportasi wisata, adalah usaha khusus yang menyediakan angkutan untuk
kebutuhan dan kegiatan pariwisata, bukan angkutan transportasi reguler/umum. Usaha
Transportasi yakni mencakup transportasi darat, laut dan udara. Perusahaan
transportasi darat terdiri atas pelayanan bus, kereta, perusahaan taksi, dan perusahaan
transportasi udara meliputi maskapai penerbangan. Sedangkan, transportasi laut terdiri
atas pelayaran umum dan pelayaran wisata.
2) Jasa Akomodasi.
Usaha penyediaan akomodasi, adalah usaha yang menyediakan pelayanan penginapan
yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya. Usaha penyediaan
akomodasi dapat berupa hotel, vila, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan
karavan, motel, apartemen, wisma, cottage, bungalow dan akomodasi lainnya yang
digunakan untuk tujuan pariwisata.
3) Jasa Atraksi.
Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, merupakan usaha
penyelenggaraan kegiatan berupa usaha seni pertunjukan, seperti tari, musik, dan
upacara adat suatu budaya setempat baik tradisional maupun modern, arena
permainan,

serta kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk pariwisata, tetapi
tidak termasuk di dalamnya wisata tirta dan spa.
4) Jasa Perantara.
Usaha jasa informasi pariwisata, adalah usaha yang menyediakan data, berita, feature,
foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam
bentuk bahan cetak dan/atau elektronik. Usaha jasa konsultan pariwisata, adalah usaha
yang menyediakan sarana dan rekomendasi mengenai studi kelayakan, perencanaan,
pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di bidang kepariwisataan. Usaha jasa
pramuwisata, adalah usaha yang menyediakan dan/atau mengoordinasikan tenaga
pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan/atau kebutuhan biro
perjalanan wisata.
5) Jasa Penunjang.
Sarana penunjang pariwisata adalah perusahaan yang menunjang sarana pelengkap
dan sarana pokok. Selain berfungsi untuk membuat wisatawan lebih lama tinggal pada
suatu daerah tujuan wisata, sarana penunjang pariwisata memiliki fungsi yang jauh
lebih penting yaitu membuat wisatawan lebih banyak mengeluarkan atau
membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya. Misalnya night club, casinos,
steambaths, dan lain-lain. Adanya sarana pelengkap dan penunjang pariwisata seperti
yang telah diuraikan di atas akan mendukung sarana-sarana pokok. Hal ini berarti
bahwa ketiga sarana pariwisata tersebut, satu sama lainnya harus saling mengisi dan
melengkapi.
6) Jasa Restoran/Rumah Makan.
Usaha jasa makanan dan minuman, adalah usaha jasa penyediaan makanan dan
minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses
pembuatan dapat berupa restoran, kafe, jasa boga, dan bar/kedai minum.
7) Jasa Travel
Usaha jasa perjalanan wisata, adalah usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen
perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha penyediaan jasa
perencanaan perjalanan dan/atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata,
termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah. Usaha agen perjalanan wisata meliputi
usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta

pengurusan dokumen perjalanan. Adapun beberapa cabang usaha jasa wisata


perjalanan yang didirikan di berbagai wilayah untuk mempermudah pelayanan untuk
pelanggan.
8) Jasa MICE
Menurut Pendit (1999:25), MICE diartikan sebagai wisata konvensi, dengan batasan:
usaha jasa konvensi, perjalanan insentif, dan pameran merupakan usaha dengan
kegiatan memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang
(negarawan, usahawan, cendikiawan dsb) untuk membahas masalah-masalah yang
berkaitan dengan kepentingan bersama. Sedangkan menurut Kesrul (2004:3), MICE
sebagai suatu kegiatan kepariwisataan yang aktivitasnya merupakan perpaduan antara
leisure dan business, biasanya melibatkan sekelompok orang secara bersama-sama,
rangkaian kegiatannya dalam bentuk meetings, incentive travels, conventions,
congresses, conference dan exhibition.

5. jelaskanlah perilaku konsumen dalam dunia pariwisata?


Jawab ; Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan
dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk
dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan
hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Konsumen
diasumsikan memiliki formasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan
keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang, kapasitas produksi,
teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. Mereka mampu memprediksi
julah penerimaan untuk suatu periode konsumsi. Berikut ini adalah wujud dari
konsumen:
1. PersonalConsumer
Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya
sendiri.

2. Organizational Consumer
Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi perilaku konsumen yang harus dicermati
olehseorang pengusaha, antar lain:
a) Faktor lingkungan yang melingkupi konsumen, baik lingkungan keluarga,
pendidikan dan lingkungan sosial. Lingkungan adalah salah satu elemen yang
mempunyai pengaruh besar bagi perilaku konsumen.Hal ini karena terkait dengan
kebiasaan bangsa Indonesia yang dalam kehidupannya seringkali mengikuti tren
kelompok. Ketika ramai tren pakaian yang ketat, maka semua orang akan berubah
yang sama dengan mayoritas.
b) Perlunya pengusaha memperhatikan sumberdaya konsumen, seperti waktu luang
yang dimiliki,perhatian terhadap produk yang beredar serta kekuatan daya beli
masyarakat sasaran pasar. Faktor yang juga patut dijadikan pertimbangan adalah sikap
dan gaya hidup

dari konsumen yang ingin ditujupengusaha dalam


memproduksi barang dan jasa.
c) Situasi psychologis yang melingkupi saat peluncuran
produk dan jasa kepada costumer. Disinilah pentingnya pengusaha untuk mampu
mengelola informasi yang komprehensif tentang perilaku konsumen beserta
perubahan yang terjadi. Ini penting, jika costumer karena kondisi psychologisnya,
seringkaliberubah sikap dan perilakunya dalam mengkonsumsi suatu produk dan jasa
yang ditawarkan.
d) Faktor lain yang juga harus mendapat perhatian pengusaha adalah pandangan
agama atasprodukdan jasa yang diluncurkan. Di Indonesia yang terkenal agamis,
penting memperhatikan ini,karena kalau dalam pandangan agama terdapat kandungan
yang dilarang dalam produk sudah pasti akanterjadi penolakan besar-besaran di
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai