Anda di halaman 1dari 7

Produk Wisata

Produk dalam industri pariwisata merupakan suatu produk yang disebut


dengan produk line dalam arti bahwa penggunaannya dilakukan pada waktu
bersamaan (Yoeti, 2013). Produk wisata merupakan keseluruhan fasilitas atau
pelayanan yang berbentuk nyata atau tidak nyata disediakan bagi wisatawan yang
diperoleh dan dirasakan atau dinikmati agar suatu kesatuan rangkaian perjalanan
dapat memberikan pengalaman yang baik bagi wisatawan semenjak seninggalkan
tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilih hingga kembali
ketempat asalnya (Muljadi, 2009; Octaviany, 2016).
Adapun dimensi produk wisata sebagai alat ukur menurut Muljadi (2012),
yaitu atraksi wisata, fasilitas dan amenitas, serta aksebilitas. Dimensi ini juga
senada dengan yang digunakan oleh Dani & Thamrin, (2019). Penelitian ini
menggunakan dimensi sebagai berikut. (1) Atraksi wisata, merupakan potensi
yang dimiliki yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. (2) Fasilitas dan
amenitas, yaitu berbagai fasilitas yang dapat menunjang satu dengan yang lain
yang dapat memberikan kenyamanan serta kepuasan bagi para wisatawan selama
melakukan perjalanan wisata. (3) Aksebilitas, yaitu kemudahan seorang
wisatawan untuk mencapai daerah tujuan wisata melalui media transportasi (Dani
& Thamrin, 2019; Muljadi, 2012).
Faktor yang menjadi dasar pengambilan keputusan berkunjung adalah
produk wisata maka dari itu salah satu fungsi produk wisata yaitu sebagai
referensi wisatawan dalam setiap melakukan kunjungan ke suatu objek wisata
(Huda, Rachma, & Hufron, 2019). Elmas (2019) menyatakan adanya hubungan
yang positif dan signifikan antar produk wisata terhadap keputusan berkunjung
(Ramadhan & Susanta, 2016).
Artinya, semakin tinggi produk wisata maka akan semakin tinggi juga
keputusan berkunjung seorang wisatawan dalam mengunjungi suatu objek wisata.
Ciri Ciri Produk Wisata
1. Tidak dapat disimpan
Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan pariwisata pada
umumnya bersifat mudah rusak dan tidak dapat disimpan untuk kemudian
dijual kembali keesokan hari.
2. Tidak dapat dipindahkan
Wisatawan atau pengguna barang dan jasa pariwisata tidak dapat
membawa produk wisata kepada pelanggan tetapi pelanggan itu sendiri
yang harus mengunjungi atau datang sendiri untuk dapat menikmati
produk wisata itu. Contohnya untuk melihat keindahan Candi Prambanan,
pengunjung harus mengunjungi langsung objek wisata tersebut. Produksi
dan proses konsumsi terjadi atau berlangsung bersamaan Wisatawan
maupun pengunjung yang akan menikmati produk wisata harus datang ke
tempat proses produksi sedang berlangsung tanpa keberadaan pembeli
untuk mempergunakan atau menikmati jasa-jasa tersebut tidak akan terjadi
produksi.
3. Tidak ada standar ukuran yang pasti atau objektif
Karena dibuat untuk memenuhi dan keinginan pengunjung maupun
wisatawan yang beragam, umumnya produk wisata dibuat dan dijual
dengan variasi yang beraneka. Produk wisata memiliki keragaman jenis
dan harga yang ditentukan oleh bermacam-macam faktor seperti : musim,
dan status sosial pembeli.
4. Pelanggan tidak dapat mencicipi produk itu sebelumnya
Pembeli harus datang sendiri ke tempat proses produksi barang dan jasa
pariwisata berlangsung sehingga mereka tidak akan dapat mengetahui
kondisi produk tersebut secara nyata karena hanya mengetahui melalui
brosur dan media promosi lainnya.
5. Pengelolaan produk wisata mengandung resiko besar
Usaha pariwisata memerlukan investasi yang sangat besar sedangkan
permintaan sangat peka terhadap perubahan kondisi ekonomi, politik,
keamanan dan sikap masyarakat sehingga perubahan-perubahan tersebut
akan menimbulkan pengurangan permintaan apalagi hal ini terjadi secara
terus menerus akan mengakibatkan goyahnya sendi-sendi investasi.

Berikut Ini Jenis Produk Wisata.


1. Pariwisata Lokal (Local Tourism)
Yaitu jenis kepariwisataan yang ruang lingkupnya lebih sempit dan
terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja. Misal, kepariwisataan Jakarta,
kepariwisataan Manado, Kepariwisataan Denpasar dan lain-lain.
2. Pariwisata Regional (Regional Tourism)
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan dalam suatu wilayah
tertentu, dapat regional dalam lingkup nasional maupun internasional.
Misalnya Kepariwisataan Bali, Jakarta, Manado dan lain-lain.
3. Pariwisata Nasional (National Tourism)
Yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan dalam wilayah suatu negara,
Dimana pesertanya tidak hanya terdiri warganegaranya itu sendiri
melainkan dari manca negara atau orang asing yang datang ke negara
tersebut. Misalnya, kepariwisataan yang ada di daerah Indonesia.

Jenis Jenis Perjalanan Wista


1. Wisata bahari
Wisata bahari dikenal juga dengan sebutan wisata maritim atau wisata
tirta. Wisata ini pun berhubungan dengan olahraga yang dilakukan di air,
seperti di pantai, danau, teluk. Kegiatan yang biasa dilakukan saat
melakukan wisata bahari adalah memancing dan berselancar, berlayar,
melakukan lomba balap mendayung, snorkeling, menyelam dan
melakukan pemotretan di bawah air. Dalam menyelam, kita bisa melihat
betapa indahnya pemandangan di bawah laut. Di nusantara terdapat pula
taman laut yang bisa kita nikmati keindahannya. Potensi wisata bahari
Indonesia antara lain terdapat di Kepulauan Seribu, Raja Ampat, Danau
Toba, Mentawai, Pulau Bali, laut Kepulauan Maluku, dan sebagainya.
Sementara untuk negara maritim yang juga mempunyai potensi wisata
bahari seperti Fiji, Hawaii, dan Tahiti.

2. Wisata Budaya di Indonesia


Melakukan wisata budaya bertujuan untuk menambah wawasan serta
pandangan hidup seseorang. Dalam wisata budaya, terutama ke luar
negeri, kita bisa melihat cara hidup masyarakat di negara tersebut,
mempelajari adat istiadat, kesenian, dan kebudayaan mereka. Wisata
budaya juga bermanfaat untuk memperkenalkan kebudayaan negeri sendiri
ke kancah internasional dan sebaliknya (memberi informasi/membagikan
info mengenai kebudayaan dan adat istiadat negeri yag baru saja
dikunjungi ke negara kita). Dengan kata lain, melakukan pertukaran seni
dan budaya. Seperti, seni musik, seni tari, seni drama.

3. Wisata pertanian
Wisata pertanian merupakan perjalanan wisata ke lokasi pertanian, melihat
pembibitan di ladang, perkebunan. Biasanya dilakukan dalam rangka studi
atau dapat pula hanya sekedar berjalan-jalan menikmati hijaunya tanaman
dan segarnya udara. Mata akan segar kembali dengan pemandangan
berupa sayuran segar berwarna-warni, melongok bibit aneka sayur, dan
bertualang di perkebunan yang sejuk.

4. Wisata buru
Wisata buru ini bisa dilakukan di negara yang mempunyai daerah hutan
yang dapat dijadikan tempat berburu. Tentunya tidak berburu secara
sembarangan, ya. Melainkan mengikuti aturan pemerintah tentang batas
wilayah perburuan dan jenis binatang apa saja yang boleh diburu. Untuk
Indonesia sendiri, pemerintah telah membuka wisata buru di wilayah Jawa
Timur, tepatnya di Baluran. Hewan yang boleh diburu adalah babi hutan
dan banteng. Sementara di luar negeri, wisata buru dapat kita lakukan di
berbagai daerah di benua Afrika. Hewan yang boleh diburu ialah jerapah,
gajah, singa, dan lain-lain. Untuk India, hewan yang boleh diburu adalah
macan dan badak.

5. Wisata ziarah
Jenis wisata ini berkaitan dengan sejarah, adat istiadat, dan kepercayaan
yang dianut oleh masyarakat setempat. Kebanyakan dilakukan oleh
rombongan daripada perorangan. Tujunanya ke tempat suci, makan orang
yang dianggap berkuasa atau suci/makam orang besar, pemakaman tokoh
terkenal, bukit dan gunung keramat yang sarat legenda, dan sebagainya.
Banyak dihubungkan dengan niat dari wisatawan tersebut, misalnya ingin
meminta restu dan petunjuk dari ilahi bahkan ada yang memohon
kekayaan. Sebagai contoh adalah orang muslim yang berkunjung ke tanah
suci atau pemakaman para wali, seorang katholik melakukan wisata ziarah
ke vatikan, untuk penganut budha akan berkunjung ke Nepal, Tibet, atau
India. Di Indonesia sendiri juga banyak tempat yang dikujungi oleh orang-
orang yang memiliki maksud tertentu seperti yang telah disebutkan di atas
antara lain mengunjungi Candi Borobudur, Gunung Kawi, makam Wali
Songo, Prambanan, pura Basakih Bali, makam Soekarno, dan lain-lain.

6. Wisata cagar alam


Wisata yang dikenal juga dengan wisata konservasi ini dilakukan dengan
mengunjungi taman lindung, cagar alam, wilayah yang kelestariannya
dilindungi oleh undang-undang. Kebanyakan para pecinta alam yang
melakukan wisata ini. Bagi yang suka memotret, sangat cocok melakukan
wisata sejenis ini. Ada banyak tumbuhan dan satwa yang unik dan indah,
dapat dijadikan sebagai objek foto. Suasana lingkungan yang segar, asri,
sangat mendukung untuk melakukan relaksasi. Jadi pikiran lebih fresh dan
rileks. Tempat wisata cagar alam contohnya adalah Cagar alam di Pulau
Bali yaitu Kebun Raya Eka Karya dan Taman Nasional Bali Barat.
7. Wisata konvensi
Wisata konvensi ini lekat dengan politik. Contohnya adalah bangunan
tempat musyawarah, persidangan, dan pertemuan yang dilakukan secara
nasional atau internasional. Misalnya pusat kongres internasional di
Berlin, Gedung Senayan di Jakarta, Filipina memiliki Philippine
International Convention Center.

Lokasi Yang Dituju


1. Wisata sejarah
Mengunjungi berbagai peninggalan dan situs sejarah. Bagi yang suka
dengan arkeologi dan informasi yang berkaitan dengan sejarah/masa
lampau, datanglah untuk berwisata sejarah ke candi, museum, benteng,
atau melihat prasasti.

2. Wisata alam
Jenis wisata yang dilakukan dengan obyek wisata berupa keindahan alam
sekitar. Mata kita akan dimanjakan dengan keadaan alam yang
menakjubkan dan sangat indah. Wisata alam yang dapat kita lakukan
antara lain mendaki, berkemah.

3. Wisata religi
Melakukan wisata religi dengan mengunjungi tempat khusus umat
beragama, makam, tempat beribadah. Bertujuan untuk lebih mendekatkan
diri kepada Tuhan. Seperti melakukan wisata ke Masjid Istiqlal, Jakarta,
bagi yang beragama muslim. Atau Gereja Katedral bagi penganut Kristen
katholik.

4. Wisata pendidikan
Wisata pendidikan ini disebut juga dengan wisata edukasi dan banyak
dilakukan oleh anak-anak dan sekolah. Tujuan dari wisata pendidikan
merupakan sebagai sarana penunjang pelajaran yang telah diberikan di
sekolah. Wisata pendidikan diharapkan membuat anak lebih mudah
memahami materi pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai