Anda di halaman 1dari 4

“PARIWISATA SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA”

Dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Pasal 18 ayat 1 butir a
disebutkan, setiap orang berhak memperoleh kesempatan memenuhi kebutuhan wisata.
Pariwisata adalah sebuah fenomena sosial dan ekonomi yang melibatkan pergerakan orang dari
satu tempat ke tempat lain untuk tujuan rekreasi, liburan, bisnis, atau kegiatan lainnya.
Kebutuhan manusia terhadap pariwisata sangat kompleks dan bervariasi, tetapi dapat dijelaskan
melalui beberapa aspek utama:
A. Rekreasi dan Hiburan
Manusia memiliki kebutuhan untuk beristirahat, bersantai, dan melepaskan diri dari rutinitas
sehari-hari. Pariwisata menyediakan peluang untuk mengalami tempat baru, budaya yang
berbeda, dan aktivitas rekreasi dan hiburan yang menarik. Ini membantu meningkatkan
kesejahteraan mental dan emosional.
Rekreasi mengarah pada suatu kegiatan yang dilakukan untuk bersenang-senang, bersantai, dan
mengisi waktu senggang tanpa ada tekanan atau tujuan tertentu. Pariwisata dan rekreasi saling
menguntungkan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pariwisata menawarkan kesempatan
bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas rekreasi di berbagai lingkungan dan dapat membantu
destinasi wisata secara ekonomi, sedangkan rekreasi di destinasi pariwisata meningkatkan
pengalaman liburan wisatawan. Dalam hubungannyarekreasi dan pariwisata meliputi 3 hal :
a). Aktivitas Rekreasi dalam Pariwisata:
Banyaknya wisatawan mencari berbagai aktivitas rekreasi untuk dilakukan selama perjalanan
wisata mereka berlangsung. Di daerah tujuan wisata, kegiatan rekreasi seperti berenang,
bersepeda, hiking, memancing, sering kali menjadi daya tarik utama. Pariwisata memungkinkan
wisatawan untuk mengeksplorasi aktivitas rekreasi yang mungkin tidak mereka temukan di
lingkungan sehari-hari mereka.
b). Rekreasi sebagai Alat Pendorong Pariwisata:
Kegiatan rekreasi sering digunakan oleh lokasi wisata sebagai strategi pemasaran.Untuk
memasarkan destinasinya, mereka mungkin menciptakan infrastruktur rekreasi yang menarik,
seperti jalur sepeda, jalur hiking, dan tempat piknik. Dengan meningkatkan jumlah pengunjung,
hal ini mendorong perluasan sektor pariwisata lokal.
c). Pariwisata yang Mendorong Rekreasi Berkelanjutan:
Sebagai bagian dari upaya melestarikan lingkungan alamnya, beberapa lokasi wisata mengambil
inisiatif untuk mendorong rekreasi berkelanjutan, Hal ini dapat membantu pelestarian ekosistem
alam dengan mendidik wisatawan tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Hiburan seringkali merupakan salah satu elemen utama yang menjadikan destinasi pariwisata
menarik bagi wisatawan. Pariwisata dapat meningkatkan permintaan akan berbagai bentuk
hiburan di berbagai lokasi di seluruh dunia. Keduanya berkolaborasi untuk menghasilkan
pengalaman berharga bagi wisatawan dan pencari hiburan. Beberapa komponen antara hubungan
hiburan dan pariwisata diantaranya :
a). Pertunjukan Hiburan: Banyak tempat wisata yang menyediakan berbagai macam pertunjukan
hiburan kepada pengunjungnya. Hal ini dapat diterapkan pada pertunjukan seni pertunjukan,
seperti sandiwara, konser, tari tradisional, sirkus, dan acara lainnya. Sebagai bagian dari
petualangan perjalanan mereka, wisatawan sering melihat pertunjukan ini.
b). Festival dan Acara Khusus: Festival dan acara khusus merupakan ciri umum lokasi
wisata.Contohnya meliputi acara olah raga, perayaan budaya, festival musik, dan festival
makanan dan minuman. Kegiatan-kegiatan ini menggairahkan pengunjung dan sering kali
menjadi tujuan utama perjalanan.
B. Penjelajahan Budaya
Pariwisata memungkinkan manusia untuk mengenal budaya dan tradisi yang berbeda. Perjalanan
ke tempat-tempat baru memberikan wawasan tentang cara hidup, bahasa, seni, makanan, dan
kepercayaan yang berbeda. Ini membantu memperluas pandangan dunia dan mendorong
penghargaan terhadap keanekaragaman manusia. Sebuah konsep yang dikenal sebagai
"penjelajah budaya" mengacu pada pariwisata yang mengeksplorasi komponen budaya dan
sejarah suatu tempat selain ciri fisiknya. Hal ini mendorong pengunjung untuk mempelajari,
menghargai, dan menghargai budaya, adat istiadat, nilai-nilai, dan warisan daerah. Dalam
hubungannya pariwisata sebagai penjelajah budaya terdapat beberapa pengaruh diantaranya :
a). Interaksi Budaya:
Pengunjung dapat melakukan komunikasi langsung dengan masyarakat lokal sebagai bagian dari
wisata budaya. Pengunjung dapat berinteraksi dengan penduduk setempat, melihat rumah
tradisional, dan ikut serta dalam acara budaya seperti festival, upacara, atau pameran seni.
b). Mengenal Sejarah dan Warisan:
Wisatawan mempunyai kesempatan untuk belajar tentang warisan dan sejarah suatu tempat
melalui wisata budaya. Hal ini dapat mencakup pergi ke tempat-tempat yang kaya akan sejarah,
seperti museum, kuil, atau monumen, atau situs bersejarah.
c). Kuliner Lokal:
Makanan memainkan peran penting dalam budaya. Pengunjung dapat mencicipi makanan
tradisional, mempelajari cara menyiapkannya, dan menemukan masakan lokal. Selain itu, ini
menghasilkan pengalaman kuliner yang autentik.
d). Partisipasi dalam Kegiatan Budaya:
Pengunjung dapat mengambil bagian dalam acara budaya seperti menari, membuat patung, atau
membuat kerajinan tangan bersama penduduk setempat. Mereka kemudian dapat merasakan rasa
memiliki terhadap budaya lokal.
e). Pendukung Komunitas Lokal:
Dengan meningkatkan perekonomian mereka, masyarakat lokal dapat memperoleh manfaat dari
pengunjung wisata. Wisatawan yang mengeluarkan uang untuk membeli produk daerah,
menginap di hotel daerah, atau menyewa pemandu wisata daerah berkontribusi terhadap
kesejahteraan masyarakat.
f). Pelestarian Budaya:
Pentingnya melindungi warisan budaya semakin meningkat seiring dengan meningkatnya minat
global terhadap budaya lokal. Masyarakat mungkin terinspirasi untuk melindungi tradisi mereka
melalui wisata budaya, memastikan kelangsungan dan relevansinya.
C. Pendidikan dan Pembelajaran
Bagian yang selanjutnya bahwa pariwisata adalah Pendidikan dan pembelajaran yang termasuk
sebagai salah satu kebutuhan manusia. Setiap perjalanan bisa menjadi peluang pembelajaran.
Manusia dapat belajar tentang sejarah, arsitektur, geografi, dan berbagai aspek lain dari destinasi
yang mereka kunjungi. Pariwisata edukatif seperti museum, situs bersejarah, atau tour alam
dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran. Sebagai contoh, mahasiswa Pendidikan
geografi stambuk 2020 melakukan kuliah kerja lapangan II ke Pulau Sabang, Provinsi Nangroe
Aceh Darussalam. Pariwasata untuk fungsi Pendidikan dan pembelajaran sangat banyak bentuk
yaitu sebagai berikut.
2. Pengenalan Budaya dan Sejarah:
Pariwisata memberikan peluang bagi orang untuk mengalami secara langsung budaya, sejarah,
dan warisan suatu tempat. Ketika seseorang mengunjungi situs bersejarah, museum, atau
destinasi budaya, mereka dapat belajar tentang peristiwa penting, tokoh bersejarah, dan
perkembangan budaya suatu daerah.
3. Pengalaman Praktis:
Perjalanan wisata dapat memberikan pengalaman praktis yang tidak dapat dipelajari dari buku
teks. Misalnya, mengunjungi tempat-tempat alam seperti taman nasional atau ekosistem unik
memungkinkan orang untuk memahami konsep ekologi, konservasi alam, dan pentingnya
menjaga lingkungan.
4. Pembelajaran Multidisipliner:
Pariwisata sering kali melibatkan berbagai aspek seperti sejarah, geografi, seni, ilmu alam, dan
bahasa. Ini dapat mendorong pendekatan pendidikan yang multidisipliner, membantu orang
untuk melihat bagaimana konsep konsep yang berbeda saling terkait dalam konteks nyata.
5. Pembelajaran Bahasa:
Bepergian ke negara-negara dengan bahasa yang berbeda memberikan kesempatan bagi orang
untuk mempraktikkan bahasa yang sedang dipelajari. Interaksi dengan penduduk setempat dan
navigasi dalam lingkungan baru dapat meningkatkan kemampuan bahasa dengan cara yang
efektif dan alami.
6. Pengembangan Keterampilan Sosial:
Pariwisata mendorong pengembangan keterampilan sosial seperti komunikasi lintas budaya,
adaptasi terhadap lingkungan baru, dan menghargai perbedaan. Ini penting dalam era globalisasi
di mana kemampuan berinteraksi dengan orang dari latar belakang yang beragam menjadi
semakin penting.
7. Pembelajaran Melalui Interaksi:
Dalam perjalanan wisata, orang dapat berinteraksi dengan penduduk lokal, mengamati cara
hidup mereka, dan memahami perspektif mereka. Ini membantu memperluas wawasan dan
mempromosikan pemahaman antarbudaya.
8. Pendidikan Lingkungan:
Melalui ekowisata, orang dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan alam dan konservasi
sumber daya. Pariwisata yang bertanggung jawab dapat mendidik wisatawan tentang dampak
mereka terhadap lingkungan dan cara-cara untuk mengurangi jejak ekologis.
D. Konektivitas Sosial
Pariwisata memungkinkan manusia untuk berinteraksi dengan orang-orang baru dan memperluas
jaringan sosial mereka. Ini bisa menjadi peluang untuk menjalin persahabatan, pertukaran
budaya, dan kerja sama lintas batas. Pariwisata memiliki dampak signifikan terhadap
konektivitas sosial, yaitu hubungan dan interaksi antara individu, komunitas, dan budaya yang
berbeda. Berikut adalah beberapa pengaruh pariwisata terhadap konektivitas
sosial:
1. Interaksi Antarbudaya: Pariwisata membawa orang dari berbagai latar belakang budaya dan
bahasa untuk berinteraksi. Ini menciptakan peluang bagi orang-orang untuk saling belajar
tentang budaya, adat istiadat, dan cara hidup yang berbeda. Melalui interaksi ini, stereotip dan
prasangka dapat berkurang, dan pemahaman terhadap perbedaan budaya bisa berkembang.
2. Pertukaran Pengetahuan dan Pengalaman: Pariwisata memungkinkan orang untuk berbagi
pengetahuan dan pengalaman mereka. Wisatawan dapat berbicara dengan penduduk lokal,
berpartisipasi dalam kegiatan lokal, dan mendapatkan wawasan tentang kehidupan sehari-hari.
Sebaliknya, penduduk lokal dapat belajar tentang dunia luar melalui interaksi dengan wisatawan.
3. Perkembangan Hubungan Persahabatan: Wisatawan sering kali berinteraksi dengan penduduk
lokal dan mungkin menjalin persahabatan jangka panjang. Ini menciptakan ikatan lintas batas
yang bisa bertahan setelah wisatawan kembali ke negara asal.

Anda mungkin juga menyukai