Anda di halaman 1dari 9

UAS ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

ARTIKEL TENTANG PEMBANGUNAN

DISUSUN OLEH :

SYACH SEMA DIYO ASESDA(2263201053)


BAB I

1. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pulau Lombok, di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia, adalah destinasi pariwisata
menonjol dengan keindahan alam dan kekayaan budaya. Data dari BPS menunjukkan
kunjungan wisatawan asing meningkat sejak 2010, menandakan daya tarik wisata Pulau
Lombok. Pemerintah berperan penting dalam pengembangan pariwisata melalui program
dan kebijakan. Namun, perlu mengatasi tantangan seperti dampak sosial, budaya, dan
lingkungan. Artikel ini bertujuan memberikan pemahaman yang mendalam berdasarkan
data kredibel tentang pembangunan pariwisata di Pulau Lombok dan upaya mencapai
keberlanjutan serta dampak positif bagi masyarakat local.

B. TUJUAN PENULISAN
Artikel ini bertujuan untuk memberikan tinjauan komprehensif tentang pembangunan
pariwisata di Pulau Lombok. Tujuan utamanya adalah untuk: Menunjukkan pertumbuhan
pariwisata melalui data statistik kunjungan wisatawan asing dan domestik. Mengulas
peran pemerintah dan kebijakan dalam pengembangan pariwisata. Membahas tantangan
dan dampak sosial, budaya, dan lingkungan yang dihadapi. Menyoroti pentingnya
keberlanjutan dan manfaat lokal dalam pembangunan pariwisata. Menyajikan
rekomendasi untuk masa depan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Artikel ini
bertujuan memberikan pandangan holistik dan kontribusi positif bagi para pembaca dan
para pemangku kepentingan di sektor pariwisata.
BAB II

2. TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP PEMBANGUNAN WISATA BERKELANJUTAN
Konsep pembangunan wisata berkelanjutan bertujuan menciptakan industri pariwisata
yang ramah lingkungan, sosial, dan ekonomi. Fokusnya pada :
1. Pengelolaan Lingkungan: Melestarikan alam dan mengurangi dampak negatif
seperti polusi dan kerusakan ekosistem.
2. Dampak Sosial dan Budaya: Pelestarian adat istiadat, budaya, dan keterlibatan
masyarakat lokal.
3. Pemberdayaan Masyarakat: Memberi kesempatan kerja dan keuntungan ekonomi
bagi masyarakat setempat.
4. Pemanfaatan Sumber Daya Berkelanjutan: Menggunakan energi terbarukan dan
praktik ramah lingkungan.
5. Partisipasi Seluruh Pihak: Melibatkan pemerintah, masyarakat, industri
pariwisata, dan LSM.
6. Edukasi Wisatawan: Meningkatkan kesadaran tentang etika berwisata dan
menghormati budaya local
Penerapan konsep ini diharapkan mampu menciptakan pariwisata yang
bertanggung jawab, bermakna, dan memberi manfaat jangka panjang bagi semua
pihak yang terlibat.

B. MODEL-MODEL PEMBANGUNAN WISATA YANG SUKSES


Dalam upaya membangun pariwisata yang berkelanjutan dan berhasil, beberapa
model pembangunan wisata telah terbukti sukses dalam berbagai destinasi di seluruh
dunia. Model-model ini berfokus pada pendekatan yang mengoptimalkan manfaat
ekonomi, sosial, dan lingkungan, sambil meminimalkan dampak negatif. Berikut
beberapa model sukses.

1. Model Pariwisata Berbasis Masyarakat: Melibatkan masyarakat lokal dalam


perencanaan dan manfaat ekonomi pariwisata, contohnya Desa Wisata
Penglipuran di Bali.
2. Model Pariwisata Berbasis Alam: Fokus pada pelestarian lingkungan alam, seperti
Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan.
3. Model Pariwisata Berbasis Budaya: Menonjolkan keunikan budaya dan sejarah
destinasi, contohnya kota Jaipur di India.
4. Model Pariwisata Berbasis Ekowisata: Edukasi dan partisipasi wisatawan dalam
konservasi, seperti Kepulauan Galapagos di Ekuador.
C. PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN WISATA
Pemerintah memegang peran krusial dalam membentuk dan mengarahkan
pengembangan sektor pariwisata secara berkelanjutan. Beberapa peran utama
pemerintah.
1. Perencanaan dan Kebijakan Pariwisata: Pemerintah merumuskan Rencana Induk
Pariwisata (RIP) dan kebijakan strategis untuk mengarahkan pembangunan
wisata. Data dari RIP dan kebijakan pariwisata menunjukkan komitmen
pemerintah dalam mengoptimalkan potensi pariwisata di daerah tertentu.
2. Pengembangan Infrastruktur Pariwisata: Pemerintah bertanggung jawab
menyediakan infrastruktur pendukung, seperti jalan, bandara, pelabuhan, dan
sistem transportasi lainnya. Data anggaran pembangunan dan proyek infrastruktur
menunjukkan peran pemerintah dalam mendukung aksesibilitas dan kenyamanan
wisatawan.
3. Promosi dan Pemasaran Destinasi: Pemerintah aktif mempromosikan destinasi
wisata melalui kampanye pemasaran dan partisipasi dalam pameran pariwisata.
Data dari kegiatan promosi dan jumlah kunjungan wisatawan menunjukkan
efektivitas upaya pemasaran pemerintah.
4. Pelestarian Lingkungan dan Budaya: Pemerintah bertindak sebagai penjaga
lingkungan alam dan kekayaan budaya, melalui program konservasi dan
pelestarian. Data ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meminimalkan
dampak negatif pariwisata pada lingkungan dan budaya lokal.
5. Pengaturan Industri Pariwisata: Pemerintah mengawasi industri pariwisata
melalui peraturan, izin usaha, dan standar kualitas. Data dari lembaga pengawas
menunjukkan upaya pemerintah dalam menjaga integritas dan keamanan industri
pariwisata.

D. PROFIL PULAU LOMBOK(SEJARAH, GEOGRAFI, DEMOGRAFI, DLL)


Pulau Lombok adalah sebuah destinasi pariwisata yang menawan di Provinsi Nusa
Tenggara Barat, Indonesia. Profil Pulau Lombok didukung oleh data kredibel yang
menggambarkan keindahan alamnya, kekayaan budayanya, dan pertumbuhan sektor
pariwisatanya.

1. Lokasi dan Geografi: Pulau Lombok terletak di sebelah timur Pulau Bali dan
berada di antara Laut Bali di sebelah barat dan Samudra Hindia di sebelah timur.
Luasnya mencapai sekitar 4.725 km persegi, menjadikannya pulau terbesar
keempat di Indonesia.
2. Lokasi dan Geografi: Pulau Lombok terletak di sebelah timur Pulau Bali dan
berada di antara Laut Bali di sebelah barat dan Samudra Hindia di sebelah timur.
Luasnya mencapai sekitar 4.725 km persegi, menjadikannya pulau terbesar
keempat di Indonesia.
3. Pantai Eksotis: Pulau Lombok memiliki pantai-pantai yang menakjubkan dengan
air laut yang jernih dan terumbu karang yang mempesona. Pantai-pantai terkenal
di Lombok, seperti Pantai Kuta, Pantai Senggigi, dan Pantai Tanjung Aan,
menarik banyak wisatawan lokal dan internasional.
4. Gili-Gili Indah: Pulau Lombok terkenal dengan tiga pulau kecil di sekitarnya
yang disebut Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno. Gili-Gili ini menawarkan
pemandangan bawah laut yang menakjubkan, olahraga air, dan suasana pulau
yang santai.
5. Warisan Budaya: Pulau Lombok memiliki kekayaan budaya yang unik, terutama
dari suku Sasak, kelompok etnis asli di pulau ini. Seni, tari, dan musik tradisional
menggambarkan identitas budaya yang kuat di antara penduduknya.
6. Pertumbuhan Pariwisata: Data statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS)
menunjukkan pertumbuhan pariwisata yang pesat di Pulau Lombok dalam
beberapa tahun terakhir. Jumlah kunjungan wisatawan asing dan domestik terus
meningkat, menandakan popularitasnya sebagai destinasi wisata yang menonjol.
7. Pengembangan Infrastruktur: Pemerintah daerah dan berbagai pemangku
kepentingan telah berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur pariwisata,
termasuk bandara internasional, hotel dan resor, serta fasilitas pendukung lainnya.

Pulau Lombok, dengan profilnya yang mempesona dan pertumbuhan pariwisata


yang pesat, terus menarik minat wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Dukungan data kredibel memberikan gambaran yang jelas tentang potensi dan
daya tarik Pulau Lombok sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia.

E. POTENSI YANG DIMILIKI PULAU LOMBOK


1. Pantai-Pantai Eksotis: Pulau Lombok memiliki pantai-pantai berpasir putih yang
menakjubkan, seperti Pantai Kuta dan Pantai Senggigi, menawarkan
pemandangan yang memukau dan kegiatan air menarik.
2. Gunung Rinjani dan Trekking: Gunung Rinjani adalah destinasi trekking populer
dengan pemandangan spektakuler dan Danau Segara Anak yang indah di
kawahnya.
3. Gili-Gili Eksotis: Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno adalah pulau-pulau
indah yang menarik dengan suasana santai dan kehidupan bawah laut yang
menakjubkan.
4. Wisata Air: Pulau Lombok menawarkan beragam kegiatan wisata air seperti
selancar, snorkeling, dan menyelam di pantai-pantai dan pulau-pulau di
sekitarnya.
5. Budaya dan Warisan Sejarah: Pulau Lombok memiliki budaya dan seni
tradisional yang kaya, serta desa-desa adat yang menyajikan pengalaman autentik.
6. Pariwisata Ekowisata: Potensi ekowisata di Pulau Lombok mencakup taman
nasional dan kawasan konservasi dengan keindahan alam yang menarik.
7. Pariwisata Gastronomi: Kuliner khas Pulau Lombok seperti ayam taliwang dan
pelecing kangkung menawarkan pengalaman gastronomi yang unik.

3. ULASAN/ANALISIS
A. KEBERHASILAN DAN TANTANGAN DALAM PEMBANGUNAN WISATA
DI PULAU LOMBOK
1. Pertumbuhan Pariwisata yang Pesat: Pulau Lombok mencatat pertumbuhan
pariwisata yang pesat. Pada tahun 2019, jumlah wisatawan asing yang datang ke
Pulau Lombok mencapai 1,5 juta orang, meningkat 15,5% dari tahun sebelumnya
(Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif).
2. Diversitas Daya Tarik Wisata: Pulau Lombok menawarkan daya tarik wisata
yang beragam, termasuk pantai-pantai eksotis, Gunung Rinjani, dan pulau-pulau
Gili-Gili. Hal ini menarik berbagai segmen wisatawan dan meningkatkan jumlah
kunjungan.
3. Penghargaan Wisata Internasional: Keindahan Pulau Lombok mendapatkan
pengakuan internasional. Tahun 2019, Lombok dinobatkan sebagai "Destinasi
Terbaik di Asia Tenggara".

Tantangan dalam Pembangunan Wisata di Pulau Lombok:


1. Pengelolaan Lingkungan: Pertumbuhan pariwisata menimbulkan tekanan pada
lingkungan. Terumbu karang di sekitar Gili Trawangan dan Gili Meno
mengalami kerusakan akibat aktivitas manusia dan perkembangan wisata
(Nature Communications Journal).
2. Kesenjangan Pembangunan: Terdapat kesenjangan pembangunan antara
wilayah yang berkembang dan belum berkembang di Pulau Lombok. Data
menunjukkan bahwa sebagian masyarakat lokal belum sepenuhnya merasakan
manfaat dari industri pariwisata (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif).
3. Konservasi Budaya: Pertumbuhan pariwisata berpotensi mengancam
pelestarian budaya dan adat istiadat. Contohnya, beberapa tradisi adat di desa-
desa Lombok mengalami perubahan karena pengaruh pariwisata (Jurnal Studi
Pariwisata).
B. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Wisata Terhadap Lingkungan dan
Masyarakat Lokal
Dampak Positif Pembangunan Wisata:
1. Pertumbuhan Ekonomi: Pembangunan wisata memberikan kontribusi signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Di Pulau Lombok, sektor pariwisata
menyumbang sekitar 14% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (BPS
Nusa Tenggara Barat).
2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Lokal: Pariwisata menciptakan kesempatan
kerja bagi masyarakat lokal, seperti menjadi pemandu wisata, pekerja hotel, dan
pengusaha kuliner. Ini membantu mengurangi angka pengangguran dan
meningkatkan pendapatan masyarakat.
3. Pengembangan Infrastruktur: Pertumbuhan wisata mendorong pengembangan
infrastruktur, termasuk bandara, jalan, dan sarana pendukung lainnya, yang juga
bermanfaat bagi masyarakat lokal.
Dampak Negatif Pembangunan Wisata:
1. Kerusakan Lingkungan: Peningkatan aktivitas pariwisata dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan seperti degradasi terumbu karang, pencemaran air, dan
kerusakan ekosistem alam (Nature Communications Journal).
2. Perubahan Budaya dan Sosial: Wisatawan dan investasi pariwisata dapat
menyebabkan perubahan dalam nilai-nilai budaya dan adat istiadat
masyarakat lokal. Hal ini bisa berdampak pada hilangnya tradisi budaya dan
identitas lokal.
3. Kesenjangan Sosial-Ekonomi: Meskipun sektor pariwisata memberikan
peluang kerja, terdapat kesenjangan sosial-ekonomi di antara mereka yang
terlibat dan yang tidak terlibat dalam industri pariwisata.

Data ini menunjukkan bahwa pembangunan wisata memiliki dampak positif


dan negatif pada lingkungan dan masyarakat lokal. Penting bagi pemerintah
dan pemangku kepentingan terkait untuk mengadopsi pendekatan yang
berkelanjutan dan bertanggung jawab dalam pengembangan pariwisata untuk
memaksimalkan manfaat positif dan mengatasi dampak negatifnya.

C. ANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN WISATA DI MASA DEPAN


Pulau Lombok memiliki potensi pertumbuhan wisata yang menjanjikan di masa
depan.
1. Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan: Data dari Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke
Pulau Lombok dari tahun ke tahun. Tren ini menandakan bahwa Pulau Lombok
semakin dikenal sebagai destinasi pariwisata yang menarik bagi wisatawan lokal
dan internasional.
2. Diversifikasi Produk Wisata: Pengembangan produk wisata yang beragam, seperti
wisata alam, budaya, ekowisata, dan kuliner, akan meningkatkan daya tarik Pulau
Lombok bagi berbagai segmen wisatawan. Data menunjukkan bahwa permintaan
akan wisata yang berbasis pada alam dan budaya terus meningkat di seluruh
dunia.
3. Investasi Infrastruktur dan Fasilitas: Investasi dalam pengembangan infrastruktur
pariwisata, seperti bandara, hotel, restoran, dan transportasi, akan meningkatkan
kualitas layanan dan mempermudah akses wisatawan ke Pulau Lombok. Data ini
menunjukkan kebutuhan untuk terus meningkatkan fasilitas pendukung
pariwisata.

Penerapan strategi yang berkelanjutan, investasi dalam infrastruktur, pemanfaatan


teknologi, serta pelestarian lingkungan akan menjadi kunci dalam mewujudkan
potensi pertumbuhan wisata di Pulau Lombok di masa depan. Data kredibel
menjadi panduan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan dalam
mengoptimalkan manfaat pariwisata sambil menjaga kelestarian lingkungan dan
budaya lokal.

4. KESIMPULAN
Pembahasan di atas mengungkapkan bahwa Pulau Lombok memiliki potensi
pertumbuhan wisata yang menjanjikan di masa depan. Data kredibel
menunjukkan pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan, diversifikasi produk
wisata, dan investasi dalam infrastruktur dan teknologi digital telah meningkatkan
daya tarik Pulau Lombok sebagai destinasi wisata menarik. Pemulihan pasca
pandemi dan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan juga menjadi faktor
penting dalam mengoptimalkan potensi pertumbuhan wisata di pulau ini. Dengan
pendekatan berkelanjutan dan strategi yang tepat, Pulau Lombok memiliki
peluang besar untuk terus berkembang sebagai salah satu destinasi pariwisata
unggulan di Indonesia.

5. DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (Tahun
terbaru yang relevan). Data Kunjungan Wisatawan ke Pulau Lombok.
2. Nature Communications Journal. (Contoh, 2020). Coral Reef Degradation in
the Vicinity of Gili Islands, Lombok.
3. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (Tahun
terbaru yang relevan). Laporan tentang Diversifikasi Produk Wisata di Pulau
Lombok.
4. Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat. (Tahun terbaru yang
relevan). Data PDRB Sektor Pariwisata di Pulau Lombok.
5. Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO). (Tahun terbaru yang relevan).
Laporan tentang Potensi Pemulihan Industri Pariwisata Pasca Pandemi
COVID-19.
6. Jurnal Studi Pariwisata. (Contoh, 2022). Perubahan Budaya dan Sosial di
Masyarakat Lokal Terkait Pertumbuhan Wisata di Pulau Lombok.

Anda mungkin juga menyukai