Anda di halaman 1dari 9

Analisis SWOT dan Pengembangan Pariwisata di

Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat


Ridwan Said Al Ghazali1, I Komang Astina1, Maria Yosi Felicia2
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
Penulis korespondensi: ridwan.said.2007216@students.um.ac.id

Abstract

Indonesia is the biggest archipelago country in the world. Indonesia is a country that has
natural wealth and beauty that is very amazing. The natural beauty consisting of forests, seas,
and rivers produces extraordinary natural tourism potential. Not only nature tourism which is
owned by Indonesia, tourism about history is also owned by Indonesia. One of them is the
Old City Fatahillah Park in West Jakarta. This place is an old building that was formerly
occupied by officials from the VOC, the Netherlands and became a trading center due to its
strategic position and easy access to natural resources. However, now it has become a
historical icon and an interesting tourism place in Jakarta, especially West Jakarta. The
method used in this journal is a qualitative descriptive research method. The data collection
technique used is a literature study obtained from the study of literature via the internet.
Therefore, the purpose of this study is to determine the development of tourism activities in
the Kota Tua area, Jakarta using a SWOT analysis.

Keywords: Indonesia, Fatahillah Park, Kota Tua, Jakarta

Abstrak

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia merupakan negara yang
mempunyai kekayaan dan keindahan alam yang sangat menakjubkan. Keindahan alam yang
terdiri dari hutan, laut, dan sungai menghasilkan potensi wisata alam yang luar biasa. Tidak
hanya wisata alam saja yang dimiliki Indonesia, wisata tentang sejarah pun dimiliki oleh
Indonesia. Salah satunya ialah Taman Fatahillah Kota Tua yang berada di Jakarta Barat.
Tempat ini merupakan gedung tua yang dahulu di tempati oleh para pejabat dari VOC,
Belanda dan menjadi pusat perdagangan dikarenakan memiliki posisi yang strategis serta
akses sumber daya alam yang mudah. Namun, sekarang menjadi ikon sejarah dan tempat
pariwisata yang menarik di Jakarta, khususnya Jakarta Barat. Metode yang digunakan dalam
jurnal ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah studi pustaka yang diperoleh dari studi literatur melalui internet. Oleh
karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kegiatan
pariwisata di Kawasan Kota Tua, Jakarta menggunakan analisis SWOT.

Kata Kunci: Indonesia, Taman Fatahillah Kota Tua, Jakarta


PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Berdasarkan data Direktoral


Jenderal Pemerintahan Umum yang di publikasikan Badan Pusat Statistik (BPS)
menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 17,504 pulau yang tersebar di 34 provinsi. Adapun
luas wilayah Indonesia kurang lebih mencapai 1,91 juta km persegi yang terbentang dari
Sabang sampai Merauke. Sementara untuk jumlah penduduk di Indonesia diperkirakan
mencapai 272,229,372 jiwa per bulan Juni 2021.
Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa pariwisata merupakan sektor yang paling efektif
dalam meningkatkan devisa Indonesia. Salah satu alasannya yaitu karena sumberdaya yang
dibutuhkan untuk mengembangkan pariwisata terdapat di dalam negeri. Indonesia merupakan
negara yang mempunyai kekayaan dan keindahan alam yang sangat menakjubkan. Keindahan
alam yang terdiri dari hutan, laut, dan sungai menghasilkan potensi wisata alam yang luar
biasa. Selain itu juga keberagaman flora dan fauna membuat Indonesia memiliki potensi
besar untuk kegiatan pariwisata. Potensi wisata inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi
wisatawan domestik maupun mancanegara. Tidak hanya wisata alam saja yang dimiliki
Indonesia, wisata tentang sejarah pun dimiliki oleh Indonesia. Salah satunya ialah Taman
Fatahillah Kota Tua yang berada di Jakarta Barat.
DKI Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia yang terletak di barat laut Pulau Jawa.
DKI Jakarta mempunyai 6 kota administrasi yaitu administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta
Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Salah satu kota
administrasinya ialah Jakarta Barat. Kota Administrasi Jakarta Barat adalah salah satu dari 6
kota administrasi yang ada di DKI Jakarta. Kota Jakarta Barat berbatasan langsung dengan
Jakarta Utara (Kecamatan Penjaringan) di sebelah utara, di sebelah timur berbatasan langsung
dengan Jakarta Pusat (Kecamatan Gambir), di sebelah Selatan berbatasan dengan Jakarta
Selatan dan Provinsi Banten, di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Banten (Kota
Tangerang). Lokasi absolut Jakarta Barat terletak antara 5° 19'12“ - 6° 23'54“ Lintang Selatan
dan 106° 22'42“ - 106° 58'18“ Bujur Timur. Taman Fatahillah Kota Tua merupakan salah
satu objek wisata yang ada di Jakarta Barat. Tempat ini menjadi salah satu ikon di Jakarta,
karena pernah menjadi pusat pemerintahan saat Jakarta masih bernama Batavia. Oleh karena
itu, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kegiatan pariwisata
di Kawasan Kota Tua, Jakarta menggunakan analisis SWOT.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif.
Menurut Moleong (2014) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah metodelogi yang
dikumpulkan dari kata-kata, gambar, dan bukan angka. Hasil dari penelitian kualitatif
dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dengan menggunakan bahasa ilmiah sesuai Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
studi pustaka yang diperoleh dari studi literatur melalui internet.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan dunia pariwisata sebelum adanya pandemi covid-19 naik secara signifikan
dalam beberapa tahun terakhir serta mempunyai dampak pada perkembangan perekonomian
suatu negara. Selain terjadi peningkatan devisa negara, pariwisata juga berperan dalam
bentuk perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan
kesejahteraan masyarakat, kemiskinan, dan pemerataan pembangunan spasial. Pariwisata
juga menjadi salah satu kekuatan dan harapan bagi pemulihan kembali pembangunan
nasional (Hendrie dalam Fandeli, 2000). Perkembangan pariwisata di Indonesia yang
mengalami peningkatan cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir sebelum pandemi.
Menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor pendapatan/devisa bagi Indonesia. Menurut
Salah Wahab (1992), pariwisata adalah salah satu dari industri gaya baru yang mampu
menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan,
taraf hidup dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain di dalam negara penerima
wisatawan.

Gedung Fatahillah Kota Tua, Jakarta


Sumber: Kompas.tv
Salah satu pariwisata yang terkenal di Jakarta Barat adalah Taman Fatahillah Kota Tua
Jakarta. Tempat ini merupakan gedung tua yang dahulu di tempati oleh para pejabat dari
VOC, Belanda dan menjadi pusat perdagangan dikarenakan memiliki posisi yang strategis
serta akses sumber daya alam yang mudah. Namun, sekarang menjadi ikon sejarah dan
tempat pariwisata yang menarik di Jakarta, khususnya Jakarta Barat. Tak hanya menjadi
wisata sejarah, Kota Tua juga memiliki berbagai restoran dan cafe yang menjadi tempat
pelepas lapar bagi pengunjung. Selain itu, ada juga di sekitar Kota Tua pedagang yang
menyewakan sepeda untuk berkeliling Kota Tua. Kota Tua juga mempunyai beberapa
museum yang bisa di kunjungi pengunjung, yaitu Museum Fatahillah dan Museum Wayang.
Kedua museum tersebut menjadi tempat yang sering di kunjungi pengunjung, karena selain
berwisata mereka juga bisa belajar tentang sejarah Ibukota Jakarta.
Bagi yang ingin mengunjungi atau berwisata ke Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta,
pengunjung bisa menaiki transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Jika menaiki
transportasi umum, pengunjung bisa menaiki bus Transjakarta dan juga kereta KRL.
Sedangkan, untuk kendaraan pribadi pengunjung dapat memarkirkan kendaraan dimana saja
disekitar Kota Tua, karena disana banyak sekali tempat parkir yang disediakan. Kota Tua
sendiri merupakan tempat wisata yang mudah untuk dikunjungi oleh pengunjung. Jika ingin
mengunjungi Kota Tua pengunjung bisa memilih ingin menaiki transportasi umum atau
kendaraan pribadi, karena keduanya memiliki akses yang mudah untuk ke Kota Tua. Hal ini
bertujuan agar pengunjung yang ingin mengunjungi Kota Tua tidak kesulitan dalam hal
trasnportasi, dikarenakan sudah dilengkapi akses yang mudah untuk ke Kota Tua. Sehingga
menarik pengunjung untuk ke Kota Tua dan itu bisa menjadi salah satu pendapatan daerah
bagi Jakarta.

A. Karakteristik Aktivitas Pariwisata


Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang bergerak di industri jasa yang memiliki
karakteristik :
1) Intangible (tak wujud), yaitu orang tidak dapat melihat bentuk jasa pariwisata
Indonesia. Contohnya sebelum wisatawan merasakan atau membelinya, atau datang
sendiri ke daerah tujuan pariwisata.
2) Sulit diatur standar kualitasnya, dalam jasa terjadi hubungan langsung antara pemberian
dan pengguna jasa.
3) Simultan antara proses produksi dan konsumsi, jasa baru diproduksi apabila memang
sudah dibeli oleh pengguna jasa.
4) Tidak dapat disimpan sebagai persediaan, misalnya kamar hotel yang kosong seminggu
yang lalu akan hilang dan tidak dapat dijual pada hari ini atau hari berikutnya.
5) Tidak dapat dimiliki, karena tidak terwujud, maka tidak ada suatu yang kemudian
dimiliki oleh seorang yang telah membeli jasa tersebut. Untuk mewujudkan jasa tersebut
wisatawan membeli cinderamata sebagai kenang-kenangan kalau ia pernah pergi atau
terkesan dengan daerah tujuan wisata tersebut.

Dalam karakteristik tersebut pariwisata Indonesia mrmpunyai perbedaan dengan negara


lain. Pariwisata Indonesia memiliki potensi keindahan alam nya yang mana terjadi karena
Indonesia merupakan negara tropis dan berada di garis khatulistiwa. Sehingga Indonesia
memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau. Hal itu memberikan sinar matahari
dan hujan yang cukup bagi Indonesia karena hanya memiliki 2 musim dan tidak begitu
ekstrim. Selain itu yang menjadi karakteristik pariwisata di Indonesia ialah flora dan
fauna. Persebaran flora dan fauna di Indonesia memiliki 3 bagian, yaitu asiatis, peralihan,
dan australis yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Selain itu, Indonesia juga
memiliki budaya yang beranekaragam. Karakteristik itulah yang membuat wisatawan
lokal maupun internasional tertarik untuk berwisata di Indonesia.

B. Pariwisata dan Aspek Lingkungan di Kota Tua Jakarta


Perwilayahan adalah proses membagi ruang menjadi beberapa bagian. Dalam
melakukan perwilayahan suatu bagian permukaan bumi dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara, yakni dengan menggunakan aspek tertentu yang dimiliki secara bersama-
sama oleh bagian-bagian permukaan bumi tersebut. Sehingga antar bagian permukaan
bumi tersebut menjadi relatif homogin. Dalam pariwisata perwilayahan merupakan
pembagian dari wilayah pariwisata yang memiliki potensi pada wilayahnya. Dimana untuk
selanjutnya wilayah tersebut dapat dijadikan tempat wisata.
Dengan adanya kegiatan pariwisata di Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta membuat
munculnya permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh para pengunjung.
Permasalahan lingkungan di daerah tersebut cukup beragam, mulai dari banyaknya
sampah berserakan di Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta hingga terjadinya vandalisme
pada tembok-tembok yang ada di daerah tersebut yang membuat pemandangan tidak sedap
untuk dipandang. Sehingga mengurangi keindahan dari Taman Fatahillah Kota Tua.
Adapun permasalahan lingkungan selanjutnya yang ada di Taman Fatahillah Kota Tua
Jakarta ialah munculnya kriminalitas yang diakibatkan dari terdapatnya permukiman
kumuh di dekat daerah Taman Fatahillah Kota Tua. Hal itu membuat sedikit keresahan
dan mengganggu pengunjung Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta yang sedang berkunjung
ke daerah pariwisata tersebut. Oleh karena itu saat ini pemerintah daerah DKI Jakarta
sedang mengupayakan untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan lingkungan yang
ada di Taman Fatahillah Kota Tua. Hal itu bertujuan untuk mengembalikan lagi
kebersihan, keasrian, dan kenyamanan yang ada disana agar nantinya pengunjung yang
datang ke Taman Fatahillah Kota Tua merasa puas setelah mengunjungi tempat tersebut.
Pemerintah daerah juga berupaya terus menerus mengingatkan kepada pengunjung Taman
Fatahillah Kota Tua untuk selalu menjaga lingkungan sekitar.

C. Analisis SWOT di Kawasan Kota Tua


Analisis SWOT merupakan salah satu metode mengembangkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal
dan faktor eksternal. Kedua metode tersebut paling sering digunakan dalam metode
evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan di lakukan analisis SWOT hanya
mengambarkan situasi yang terjadi bukan hanya memecahkan masalah (Freddy, 2014).
Menurut Santono, (2001) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi yang diharapkan dapat memecahkan suatu masalah
analisis yang didasarkan dapat memaksimalkan kekuatan (stength), dan peluang
(opportunities), namun secara bersama dapat meminimlkan kelemahan (weakesses) dan
ancaman (threats).
Dalam analisis SWOT terdapat 4 faktor, yaitu kekuatan (Strengths), Kelemahan
(Weakness), Peluang (Opportunities), Ancaman (Threats). Objek wisata Kota Tua Jakarta
Barat memiliki faktor sebagai berikut :
1) Strength (Kekuatan)
 Lokasi yang strategis dengan tersedianya fasilitas penginapan, rumah makan,
transportasi umum, parkir yang baik sebagai fasilitas pendukung kegiatan wisata.
 Memiliki obyek wisata berupa beberapa bangunan yang bernilai sejarah tinggi
 Objek wisatanya dilindungi oleh Undang-Undang dan SK Gubernur
2) Weakness (Kelemahan)
 Penurunan kualitas dan kuantitas bangunan
 Badan sungai yang dipenuhi sampah
 Kurangnya tingkat keamanan dan kenyamanan
3) Opportunities (Peluang)
 Mendapat dukungan dari masyarakat DKI Jakarta
 Dukungan dari organisasi peduli Kota Tua
 Pemanfaatan sumberdaya manusia yang berkompeten serta berkualitas
4) Threats (Ancaman)
 Bangunan yang tidak terawat dan rentan
 Dampak atraksi dan aktivitas dari wisata terhadap kelestarian lingkungan sekitar
 Kurangnya promosi yang dilakukan baik melalui media cetak maupun elektronik
Perlu adanya dilakukan evaluasi internal dan eksternal dari analisis SWOT diatas,
antara lain:
1) Strategi SO (Strength-Opportunities)
 Meningkatkan promosi tentang objek wisata Kota Tua serta memperkenalkan
kepada masyarakat terkait adanya bangunan-bangunan tua yang memiliki nilai
sejarah tinggi di wilayah Kota Tua
 Melakukan pemeliharaan dan pengembangan terhadap sarana dan prasarana serta
kelestarian bangunan tua dan lingkungan yang ada di Kota Tua
 Memanfaatkan dukungan dari organisasi peduli Kota Tua untuk menunjang
kegiatan pariwisata
2) Strategi WO (Weakness-Opportunities)
 Memperbaiki kualitas dan kuantitas bangunan tua yang ada di Kota Tua
 Melakukan pembersihan lingkungan di daerah Kota Tua khususnya pada badan
sungai yang terpenuhi oleh sampah
 Diadakannya patroli oleh petugas keamanan guna meningkatkan keamanan dan
kenyamanan pengunjung.
3) Strategi ST (Strength-Threath)
 Melakukan revitalisasi bangunan-bangunan di Kota Tua, agar dapat tetap terjaga
dan kokoh
 Menyediakan paket-paket wisata Kota Tua seperti excurtion tour. Excurtion tour
adalah tour dengan menggunakan coach-bus atau taksi untuk tujuan city sight
seeing, local tour, dan one day tour untuk perjalanan pulang pergi dalam 1 hari
4) Strategi WT (Weakness-Threath)
 Pemberian tempat sampah secara menyeluruh di wilayah Kota Tua, supaya
pengunjung dapat membuang sampah pada tempatnya
 Meminimalisir dari adanya dampak aktivitas wisata terhadap kelestarian
lingkungan di Kota Tua

D. Kondisi Sosial dan Ekonomi di Sekitar Kawasan Kota Tua


Kawasan Kota Tua Jakarta dalam kegiatan pariwisatanya memberikan dampak sosial
dan ekonomi bagi masyarakat yang bermukim di sekitarnya.
1) Kondisi Sosial
Kondisi sosial yang terlihat ialah kesenjangan sosial terjadi pada warga sekitar
wilayah Kota Tua. Pembangunan dan revitalisasi kawasan Kota Tua yang terus
dilakukan ternyata berdampak kepada kesenjangan sosial warga sekitarnya. Sebab
pembangunan hanya terfokus kepada kawasan Kota Tua saja, sehingga
mengakibatkan kesenjangan sosial begitu nampak pada warga sekitar. Perbedaannya
terlihat begitu jelas, banyak permukiman kumuh (slum area) berada di sekitar
kawasan Kota Tua. Secara tidak langsung hal tersebut juga bisa berdampak kepada
kawasan Kota Tua. Misalnya meningkatnya kriminalitas yang terjadi akibat dari
kesenjangan sosial tersebut dan lain sebagainya.
2) Kondisi Ekonomi
Dengan dilakukannya pembenahan, pengembangan, dan revitalisasi kawasan Kota
Tua oleh pemerintah daerah menjadikan kawasan Kota Tua sebagai pusat kegiatan
dan wisata bagi masyarakat JABODETABEK. Kebijakan tersebut ternyata
berpengaruh terhadap perekonomian warga di sekitarnya. Tidak sedikit warga
sekitar yang berdagang menawarakan aneka kuliner dan souvenir khas Kota Tua
yang dijual di sekitar kawasan wisata. Selain itu terdapat kafe dan restoran yang juga
menjual berbagai aneka makanan dan minuman. Tidak bisa dihiraukan lagi bahwa
banyak warga sekitar yang mata pencahariannya bergantung kepada kawasan wisata
Kota Tua. Oleh sebab itu, kawasan wisata Kota Tua sangat mempunyai pengaruh
dan dampak yang besar terhadap kondisi ekonomi/perekonomian warga sekitarnya.

E. Dampak Pengembangan dari Kawasan Kota Tua


Berdasarkan peraturan gubernur DKI Jakarta nomor 127 tahun 2007 tentang
pembentukan organisasi dan tata kerja unit penataan dan pengembangan kawasan Kota
Tua, bahwa untuk mewujudkan Kota Tua sebagai kawasan sejarah, budaya dan bisnis
serta sebagai tujuan wisata, perlu dilaksanakannya penataan dan pengembangan melalui
penanganan yang lebih optimal. Dalam melakukan penataan dan pengembangan kawasan
Kota Tua sebagai kawasan sejarah, budaya dan bisnis serta sebagai tujuan wisata
merupakan salah satu lingkup tugas dari dinas kebudayaan dan permuseuman DKI Jakarta.
Dilakukannya penataan dan pengembangan dari kawasan Kota Tua Jakarta
menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya dari penataan dan
pengembangan bahwa kawasan Kota Tua menjadi lebih bagus dan indah dari sebelmnya.
Hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk menjadi tujuan wisata dari masyarakat
DKI Jakarta maupun sekitarnya. Sementara, untuk dampak negatifnya adalah permukiman
penduduk yang berada di sekitar kawasan Kota Tua tidak mendapatkan penataan dan
pengembangan dari pemerintah daerah. Padahal permukiman penduduk di sekitar kawasan
Kota Tua terlihat sangat kumuh, akibatnya terlihat sangat jelas dari ketimpangan
pembangunan, penataan, dan pengembangan di sekitar kawasan Kota Tua Jakarta.

F. Pengembangan Objek Wisata Kawasan Kota Tua


Revitalisasi dan pengembangan Kawasan Kota Tua sudah dilakukan dalam beberapa
tahun terakhir oleh pemerintah daerah DKI Jakarta. Upaya revitalisasi menjadi prioritas
dalam upaya menjaga aset-aset budaya yang ada di kawasan tersebut. Tidak ada hentinya
upaya revitalisasi dan pelestarian menjaga aset-aset budaya terus dilakukan. Upaya
tersebut dilakukan guna mengatasi permasalahan yang ada di Kawasan Kota Tua, seperti
permasalahan kemacetan, banjir, serta dapat mengembangkan potensi pariwisata yang ada
di Kota Tua Jakarta. sistem transportasi kota Jakarta saat ini mengalami kemajuan yang
cukup signifikan, dimana pemerintah daerah DKI Jakarta sedang mengembangkan
transportasi massal seperti LRT dan MRT. Dengan begitu diharapkan transportasi massal
tersebut memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke Kawasan Kota Tua. Stasiun Jakarta
Kota menjadi salah satu yang masuk ke dalam rencana pengembangan transportasi massal
yang direncanakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta.
Salah satu pengembangan yang sudah dilakukan di Kota Tua yaitu pembenahan sarana
dan prasarana di Kawasan Kota Tua. Pelebaran trotoar atau jalur pedestrian untuk para
pejalan kaki dilakukan agar pengunjung nyaman saat berjalan kaki menuju Kawasan Kota
Tua. Selain itu pemerintah daerah juga menjadikan Kawasan Kota Tua bebas dari polusi
kendaraan. Dengan membuat peraturan tentang larangan masuk bagi kendaraan mobil dan
motor. Pengunjung dapat memarkirkan kendaraan mereka di parkiran yang telah
disediakan diluar Kawasan. Tujuannya sama yaitu untuk memberikan rasa kenyamanan
bagi pengunjung yang sedang berkunjung. Selain itu juga Kawasan Kota Tua menjadi
lebih asri karena tidak ada polusi asap dan kebisingan dari kendaraan yang lewat.
Arah pengembangan selanjutnya yang dapat dilakukan ialah dengan menjadikannya
Kawasan Kota Tua sebagai tempat edukasi untuk pengunjung. Edukasi bisa dilakukan
dengan memberikan penjelasan pada setiap bangunan-bangunan tua atau menggunakan
pengeras suara disetiap titik sudut kawasan untuk menjelaskan sejarah dari bangunan tua
tersebut. Dengan begitu pengunjung tidak hanya berwisata saja tetapi juga mendapatkan
edukasi tentang sejarah dari bangunan tersebut dan juga sejarah dari kota DKI Jakarta.
Dengan adanya pengembangan-pengembangan yang telah dilakukan diharapkan
Kawasan Kota Tua Jakarta menjadi obyek wisata yang sangat menarik dan juga banyak
pengunjung yang datang berkunjung ke kawasan tersebut. Selain itu juga Kawasan Kota
Tua tidak hanya dikunjungi pada waktu liburan saja tetapi juga dapat dikunjungi pada hari
biasa.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :


I.) Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan terkait kualitas dan kuantitas bangunan
yang ada di Kota Tua Jakarta. Hal itu bertujuan untuk memberikan rasa aman dan
nyaman terhadap pengunjung yang memasuki gedung tua di daerah Kota Tua Jakarta.
II.) Selain mendapatkan dukungan dari masyarakat, seharusnya masyarakat yang
berkunjung juga harus sadar terhadap keindahan dan kebersihan dari Kota Tua, yaitu
dengan membuang sampah pada tempatnya dan tidak melakukan vandalisme di
tembok-tembok bangunan. Dengan demikian masyarakat yang berkunjung pun terasa
nyaman dengan yang mereka pandang, karena objek wisata yang mereka pandang
tersebut bersih dan asri tidak ada sampah serta tidak ada vandalisme.
III.) Kesejahteraan warga sekitar harus diperhatikan lagi oleh pemerintah. Agar nantinya
tidak ada lagi yang namanya kesenjangan sosial bagi warga sekitar. Sehingga dapat
meredam tingkat kriminalitas yang terjadi akibat adanya kesenjangan sosial tersebut.
IV.) Dilakukannya pengembangan dan revitalisasi Kawasan Kota Tua bertujuan untuk
melestarikan cagar budaya yang ada pada kawasan tersebut. Sehingga dapat
menjadikan daya tarik bagi pengunjung yang ingin berkunjung ke Kawasan Kota Tua.

DAFTAR PUSTAKA

Damasdino, F. (2015). STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN DDAN UPAYA


PENGEMPANGAN PRODUK WISATA TEMATIK DI PANTAI GOA CEMARA,
PANTAI KUWARU, DAN PANTAI PANDANSIMO BARU KABUPATEN
BANTUL.

Dewy, C. (2019). Konsep Wilayah dan Perwilayahan.


http://repositori.kemdikbud.go.id/20633/1/Kelas%20XII_Geografi_KD%203.1.pdf

Firdaus, F., Purwantiasning, A. W., & Prayogi, L. (2018). Revitalisasi kawasan Kota Tua
Jakarta dengan alternatif konsep TOD. PURWARUPA Jurnal Arsitektur, 2(1), 35-
44.

Laily, I. N. (2021). 5 Wisata Kota Tua Jakarta, Ikon Sejarah yang Menarik5 Wisata Kota
Tua Jakarta, Ikon Sejarah yang Menarik dan Edukatif.
https://katadata.co.id/safrezifitra/berita/610bc6f1c5e1f/5-wisata-kota-tua-jakarta-
ikonsejarah-yang-menarik-dan-edukatif.

Landoala, T. (2013). Karakteristik Pariwisata.


http://jembatan4.blogspot.com/2013/10/karakteristik-pariwisata.html.

Prakosa, W. (2011). Kota Tua Jakarta: Revitalisasi Menyeluruh atau Menghilang?.


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Sipil), 4.

Rahma, A. A. (2020). Potensi Sumber Daya Alam dalam Mengembangkan Sektor


Pariwisata di Indonesia. Jurnal Nasional Pariwisata, 12(1), 1-8.

Soetopo, A. (2011). Mengenal Lebih Dekat: Wisata Alam Indonesia. Pacu Minat Baca.

Suarto, E. (t.thn.). PENGEMBANGAN OBJEK WISATA BERBASIS ANALISIS


SWOT.

Sugihartoyo. (2010). STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA KOTA TUA SEBAGAI


SALAH SATU UPAYA PELESTARIAN URBAN HERITAGE STUDI KASUS
KORIDOR KALI BESAR, JAKARTA BARAT

Anda mungkin juga menyukai