Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PERJALANAN

STUDY TOUR KE YOGYKARTA


SMPN 1 GAMPENGREJO

Disusun Oleh Kelompok:


1. Alya Alisia
2. Mayla Faiza Sulistyo Putri Wiguna
3. Nando Septian Romadhoni
4. Dafizakaria Malik Rachman
5. Yanuar Fahrezi
6. Riki Eka Kusuma Negara

SMP NEGERI 1 GAMPENGREJO


TAHUN AJARAN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan “Laporan Perjalanan Studi Tour Yogyakarta” dengan

baik. Adapun laporan perjalanan ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin

dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar

pembuatan laporan  ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan bayak terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah

ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada

kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena

itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi

pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penulis sehingga penulis

dapat memperbaiki laporan perjalanan ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari laporan perjalanan ini dapat

diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap

pembaca.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................... i

Kata Pengantar................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................... 1

B. Maksud dan Tujuan.................................................................................1

C. Destinasi Wisata Yang Dikunjungi.....................................................2

BAB II DESTINASI WISATA...........................................................................3

A. Pantai Parangtritis...................................................................................3

B. Keraton Yogyakarta................................................................................. 5

C. Malioboro..................................................................................................... 6

D. Museum Dirgantara.................................................................................7

E. Candi Prambanan..................................................................................... 9

BAB III PENUTUP........................................................................................ 14

A. Kesimpulan........................................................................................... 14

B. Saran....................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu diantara banyak negara yang memiliki

kekayaan alam yang melimpah dan sangat indah, sehingga banyak tempat di

Indonesia yang di jadikan sebagai objek wisata. Objek wisata yang terbentuk

baik yang dibangun oleh para leluhur bangsa ini maupun yang terbentuk secara

alami akibat tenaga geologi, mampu menarik perhatian para wisatawan

domestik maupun wisatawan mancanegara.

Selain itu, Indonesia juga dikenal dengan keanekaragaman budayanya.

Salah satu kebudayaan Indonesia yang banyak menyisakan peninggalan-

peninggalan yang mengandung nilai sejarah yang dijadikan objek wisata di

Indonesia.

Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan

daya tarik wisata di DIY telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan

mancanegara maupun wisatawan nusantara. Yogyakarta yang kaya akan wisata

keindahan alam dan wisata sejarah. Hal ini menjadikan kota Jogja sebagai

tujuan wisata terbesar di Indonesia setelah Bali. Banyak tempat wisata yang

bisa dikunjungi di kota ini seperti wisata alam, wiasata sejarah, wisata budaya,

wisata pendidikan dan wisata malam.

Dengan adanya objek wisata berupa peninggalan sejarah tersebut,

semoga bangsa Indonesia dapat memberikan banyak keutungan, baik dari segi

ekonomi maupun dari segi pendidikan. Khususnya dalam bidang pendidikan,

dengan mengunjungi objek wisata tersebut akan menambah pengetahuan dan

wawasan yang lebih luas tentang peninggalan sejarah bangsa Indonesia. Oleh

karena itu, peninggalan sejarah tersebut perlu dilestarikan agar tetap terjaga

dengan baik untuk masa depan yang akan datang.

1
B. Maksud dan Tujuan

1. Membuat siswa untuk terlatih dalam pembuatan laporan karya tulis dengan

baik dan benar.

2. Melaporkan hal–hal yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan.

3. Mengetahui sejarah dan budaya di objek wisata yang dikunjungi.

4. Melaporkan dan mendeskripsikan tempat–tempat wisata yang telah

dikunjungi.

C. Destinasi Wisata yang Dikunjungi

1. Pantai Parang Tritis

2. Keraton Yogyakarta

3. Malioboro

4. Museum Dirgantara

5. Candi Prambanan

2
BAB II
DESTINASI WISATA DI YOGYAKARTA

Objek Wisata yang Dikunjungi:


1. Pantai Parang Tritis

3
Wisata pertama kali yang kami kunjungi adalah pantai Parangtritis. Kami
sampai di pantai tepat jam 3, kami disana mandi terlebih dahulu di tempat yang
sudah disiapkan sekolah. Disana kami mandi terlebih dahulu, dan setelahnya
kami pun menjalankan sholat subuh dan menikmati hidangan makanan yang
telah disiapkan. Dan pagi pun tiba kami bersiap siap ke pantai Parangtritis.
Pantai Parangtritis adalah
tempat wisata yang terletak di
Kalurahan Parangtritis,
Kapanéwon Kretek, Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jaraknya kurang
lebih 27 km dari pusat kota.
Pantai ini menjadi salah satu
destinasi wisata terkenal di
Yogyakarta dan telah menjadi ikon pariwisata di Yogyakarta.dan kami sekelas
mengadakan sesi photo bersama, tetapi cuaca tidak mendukung, kami di sana
kehujanan.dan akhirnya tidak jadi photo bersama.
Setidaknya ada enam sarana hiburan yang disukai wisatawan saat
menghabiskan libur lebaran di pantai paling populer di selatan Yogyakarta itu.
Berikut ulasan dari setiap aktivitas wisata tersebut beserta tarifnya.

Naik Andong
Wisatawan umumnya naik andong sambil menyusuri
sepanjang pesisir pantai. Ada dua pilihan arah, yakni
ke timur atau barat. Ada pula dua pilihan tarif naik
andong, yakni Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Beda dua
tarif ini hanya jarak tempuhnya saja dan bolak-balik ke
titik semula atau tempat naik. Andong ini hanya dapat
mengangkut dua wisatawan saja.

Jip Wisata
Jip wisata ini juga memiliki rute menjelajah tepian
Pantai Parangtritis. Tarifnya lebih tinggi ketimbang
naik andong, antara Rp 350 ribu sampai Rp 500 ribu,
tergantung jarak yang diingankan wisatawan. Daya
tampung jip wisata memang lebih banyak, maksimal
enam orang termasuk sopir.

Naik ATV
Masih dengan kegiatan menjelajah pinggir Pantai
Parangtritis, wisatawan dapat naik kendaraan ATV
dengan dua pilihan ukuran dan harga. Kendaraan roda
empat yang berukuran kecil hanya muat untuk satu
orang, sedangkan yang besar dapat digunakan oleh dua

4
wisatawan berboncengan. Tarifnya Rp 50 ribu dan Rp
100 ribu.

Paralayang
Bagi wisatawan yang suka menikmati pemandangan
dari ketinggian bisa mencoba naik paralayang. Untuk
menggunakan sarana wisata yang menantang
adrenalin ini, pengunjung perlu menyiapkan dana
sekitar Rp 300 ribu.

Berselancar atau surfing
Kegiatan yang satu ini khusus untuk kalangan
profesional. Musababnya, gelombang laut selatan di
Pantai Parangtritis cukup besar sehingga berisiko jika
dilakukan oleh peselancar yang belum terlatih.

Duduk Santai
Kegiatan wisata yang satu ini tak memakan banyak
biaya. Cukup duduk santai di tepi pantai dan
menikmati pemandangan. Jika ingin menyewa tikar
sebagai alas, cukup siapkan uang Rp 25 ribu.
Biasanya orang-orang yang menyewakan tikar dan
payung berdekatan dengan penjual kelapa muda. Jika
ingin minum kelapa muda yang segar, tebus seharga
Rp 15 ribu per buah.

2. Keraton Yogyakarta

        Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta dikenal


secara umum oleh masyarakat sebagai bangunan istana salah satu kerajaan
nusantara. Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Yogyakarta
sampai tahun 1950 ketika pemerintah Negara Bagian Republik Indonesia
5
menjadikan Kesultanan Yogyakarta (bersama-sama Kadipaten Paku Alaman)
sebagai sebuah daerah berotonomi khusus setingkat provinsi dengan nama
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa
bulan pasca Perjanjian Giyanti di tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah
bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini
digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura
dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan
lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di
tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan
Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang
termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.
Tata Ruang dan Arsitektur
Arsitek istana ini adalah Sultan Hamengku Buwono I sendiri, yang merupakan
pendiri dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Bangunan pokok dan
desain dasar tata ruang dari keraton berikut desain dasar landscape kota tua
Yogyakarta diselesaikan antara tahun 1755-1756. Bangunan lain di tambahkan
kemudian oleh para Sultan Yogyakarta berikutnya. Bentuk istana yang tampak
sekarang ini sebagian besar merupakan hasil pemugaran dan restorasi yang
dilakukan oleh Sultan Hamengku Buwono VIII (bertahta 1921-1939).

Dahulu bagian utama istana, dari utara keselatan, dimulai dari Gapura Gladhag
di utara sampai di Plengkung Nirboyo di selatan. Bagian-bagian utama keraton
Yogyakarta dari utara ke selatan
adalah: Gapura Gladag-
Pangurakan; Kompleks Alun-alun
Ler (Lapangan Utara) dan Mesjid
Gedhe (Masjid Raya Kerajaan);
Kompleks Pagelaran, Kompleks
Siti Hinggil Ler, Kompleks
Kamandhungan Ler; Kompleks Sri Manganti; Kompleks Kedhaton; Kompleks
Kamagangan; Kompleks Kamandhungan Kidul; Kompleks Siti Hinggil Kidul
(sekarang disebut Sasana Hinggil); serta Alun-alun Kidul (Lapangan Selatan)
dan Plengkung Nirbaya yang biasa disebut Plengkung Gadhing.
Selain bagian-bagian utama yang berporos utara-selatan keraton juga memiliki
bagian yang lain. Bagian tersebut antara lain adalah Kompleks Pracimosono,
Kompleks Roto Wijayan, Kompleks Keraton Kilen, Kompleks Taman Sari, dan
Kompleks Istana Putra Mahkota (mula-mula Sawojajar kemudian di nDalem

6
Mangkubumen). Di sekeliling Keraton dan di dalamnya terdapat sistem
pertahanan yang terdiri dari tembok/dinding Cepuri dan Baluwerti. Di luar
dinding tersebut ada beberapa bangunan yang terkait dengan keraton antara
lain Tugu Pal Putih, Gedhong Krapyak, nDalem Kepatihan (Istana Perdana
Menteri), dan Pasar Beringharjo.

3. Malioboro
Setelah mengelilingi
malioboro. Namun hujan menghalangi
kehadiran kami kesana. Ada beberapa
yang sudah ke malioboro namun mereka
kehujanan dan tidak banyak dari
mereka yang membeli jas hujan agar
bisa kembali bis, ada juga yang naik becak
untuk menuju ke bis. Beberapa teman kami sempat berfoto di malioboro, namun tidak
sedikit dari kami yang belum sempat kesana. Akhirnya teman teman kami yang tidak
sempat kesana, didalam bis merasa sangat kesal karena momen di malioboro terlewatkan
begitu saja.

Malioboro merupakan kawasan


perbelanjaan yang legendaris
yang menjadi salah satu
kebanggaan kota Yogyakarta.
Penamaan Malioboro berasal
dari nama seorang anggota
kolonial Inggris yang dahulu
pernah menduduki Jogja pada
tahun 1811–1816 M yang bernama Marlborough. Kolonial Hindia Belanda
membangun Malioboro di pusat kota Yogyakarta pada abad ke-19 sebagai pusat
aktivitas pemerintahan dan perekonomian. Secara simbolis juga bermaksud untuk
menandingi kekuasaan Keraton atas kemegahan Istananya yang mendominasi
kawasan tersebut. Bangunan-bangunan bersejarah yang terletak di kawasan
Malioboro tersebut menjadi saksi bisu perjalanan kota ini dari masa ke masa. Salah
satu cara berbelanja di Malioboro adalah dengan proses tawar-menawar terutama
untuk komoditi barang barang yang berupa souvenir dan cenderamata yang dijajakan
oleh pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang trotoar jalan. Malioboro.

7
Berbagai macam cederamata dan kerajinan dapat anda dapatkan disini seperti
kerajinan dari perak, kulit, kayu, kain batik, gerabah dan sebagainya.

4. Museum Dirgantara

Sejarah Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala


Museum Perjuangan TNI AU adalah cikal bakal dari Museum Dirgantara
Mandala yang pertama kalinya diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara
Laksamana Roesmin Noerjadin, pada tanggal 4 April 1969 di Markas Komando
Udara V Tanah Abang Bukit Jakarta. Perpindahan museum dari Jakarta menuju
Yogyakarta didasarkan pada faktor sejarah perjuangan kota Yogyakarta pada
periode 1945 – 1949 sebagai pusat latihan Taruna Akademi Udara. Museum
Dirgantara Mandala adalah gabungan dari Museum Perjuangan TNI AU dengan
Museum Ksatrian yang sudah ada di Yogyakarta.
Peresmian kedua museum ini dilakukan oleh Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi
menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala pada tanggal 29 Juli 1978
yang bertepatan dengan peringatan Hari Bhakti TNI AU. Perpindahan museum
dari Jakarta ke Yogyakarta masih menyisakan permasalahan tempat untuk
menyimpan koleksi Alutsista yang ada, maka Museum Dirgantara Mandala
berpindah untuk ketiga kalinya yaitu di gudang bekas pabrik gula pada waktu
pendudukan Belanda dan pada waktu pendudukan Jepang digunakan sebagai
Depo Logistik di Wonocatur di kawasan Landasan Udara Adisutjipto. Gedung
museum baru itu kemudian diresmikan pada tanggal 29 Juli 1984 oleh Kepala
Staf TNI AU Marsekal TNI Sukardi dengan luas kurang lebih 4,2 hektar dan luas
bangunan yang digunakan seluruhnya sebesar 8,765 meter persegi.

Ruang Utama Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala

Tujuan Pembangunan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala


Tujuan dari pembangunan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala untuk
memberi pengetahuan kepada pengunjung terkhusus pelajar. Bahwa Museum
Dirgantara Mandala adalah museum terbesar dan terlengkap mengenai sejarah

8
keberadaan TNI AU di Indonesia. Selain itu, untuk memberitahukan kepada
pelajar dan masyarakat umum bahwa Museum Dirgantara Mandala dapat
digunakan sebagai museum dan telah dilakukan beberapa kali renovasi dalam
rangka penyempurnaan sehingga menjadi tempat yang layak sebagai sebuah
museum.

Koleksi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala


Museum Pusat TNI AU memiliki lebih dari 10.000 koleksi komponen
alutsista, 40 pesawat terbang dari negara barat sampai timur, serta terdapat
koleksi berupa diorama-diorama, foto-foto, lukisan-lukisan, tanda-tanda
kehormatan, dan lain-lain yang disusun dan ditata berdasar kronologi peristiwa.
Koleksi pesawat tempur dan replikanya yang berada di museum ini kebanyakan
berasal dari masa Perang Dunia II dan masa – masa perang kemerdekaan
Indonesia, antara lain:

 Pesawat Ki-43 yang dibuat oleh Jepang


 Pesawat PBY-5A Catalina
 Replika pesawat pertama yang diproduksi Indonesia, WEL-I-RI-X
 Pesawat buatan Jepang yaitu A6M5 Zero Sen
 Pesawat pembom jenis B-25 Mitchell, B-26 Invader, TU-16 Badger
 Helikopter buatan Amerika Hillier 360
 Pesawat P51 Mustang dari AS
 Pesawat KY51 Cureng dari Jepang
 Replika pesawat Glider Kampret yang dibuat Indonesia
 Pesawat Lavochkin La-11, Mig-15, Mig -17 dan Mig 21 Rusia.
 Rudal SA 75
 Pesawat TS -8 Dies yang dibuat AS.

Gedung museum ini terbagi menjadi beberapa bagian ruangan yang mengakomodir
pameran berbagai koleksi. Ruangan – ruangan adalah sebagai berikut.
 Ruang Utama, memuat koleksi lambang TNI-AU beserta jajarannya, Para
Pahlawan Nasional dari TNI- AU, foto Kepala Staf TNI AU dan para tokoh
penerima Bintang Swa Bhuwana Paksa, serta tanda-tanda kehormatan
militer.
 Ruang Kronologi, yang menggambarkan sejarah perjuangan dan
perkembangan TNI-AU mulai dari Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945.
 Ruang Seragam TNI AU, di ruangan ini memuat Berbagai seragam yang
pernah digunakan TNI AU sejak tahun 1945 hingga saat ini.

9
 Ruang Kotama dan Ruang Kasau, memuat koleksi dan benda-benda yang
berkaitan denagan Kotama di ajaran TNI-AU, diantaranya; Korpaskhasau,
Kodikau, AAU, Seskoau, Koharmatau, Koopsau, Kohanudnas dan
perkembangan Sekolah Penerbang TNI Angkatan Udara serta barang-barang
dan benda yang pernah dipakai oleh Para Mantan Kasau.
 Ruang Alutsista, memuat koleksi alat utama sistem senjata udara yang
pernah digunakan oleh TNI-AU dari tahun 1945 hingga tahun 1970-an
berupa pesawat, radar, peluru kendali dan roket.
 Ruang Diorama ,menampilkan perkembangan dan berbagai kegiatan TNI AU,
serta SKSD Palapa .
 Ruang Minat Dirgantara, memuat tentang lambang-lambang skadron udara
dan jenis pesawat pendukungnya, Pesawat Starlite serta koleksi buku-buku
terbitan TNI-AU.

5. Candi Prambanan

Destinasi Wisata kami di Yogyakarta yang terakhir adalah candi

Prambanan, kami tiba disana pada pukul 17.07, setelah sebelumnya kami

mengunjungi Musem Dirgantara.

Candi Prambanan terletak di Desa Prambanan, diantara Kabupaten

Sleman dan Kelaten , kurang lebih 20 Km kearah timur dari kota Yogyakarta

10
persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa

Yogyakarta.

     Candi Prambanan merupakan Candi Hindu terbesar di Indonesia dan

termasuk bangunan yang luar biasa cantik nyang dibangun pada abad ke – 10

pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pakitan dan Rakai Balitung. Menjulang

setinggi 47 meter ( 5 meter lebih tinggi dari candi Borobudur). Berdirinnya

candi ini telah memenuhi keinginan  pembuatnya. Menunjukan kejayaan Hindu

ditanah Jawa, sehingga para pengunjung yang datang dapat menikmati

keindahan Candi Prambanan ini.

Candi Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat Ramayana.

Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan

lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon kalpataru yang dalam

agama hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasia,

serta lingkungan. Di prambanan, relief pohon kalpataru digambarkan tengah

menggapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa

masyarakat abad ke-19 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

Di Indonesia kalpataru menjadi lambang wahana lingkungan hidup

(wailul), bahkan beberapa ilmuan di Bali mengembangkan konser Tri Hita,

karena untuk pelestarian lingkungan melihat relief kalpataru di candi ini.

Komplek Candi Prambanan yang dibangun pada abad 10 m ini memiliki

tiga bangnan utama berarsitektur indah setinggi 47 meter. Krtiga bangunan

tersebut melambangkan Trimukti, yaitu ajaran tentang tiga dewa utama yang

terdiri Candi Siwa (Dewa pelibur) ditengah, Candi Brahma (Dewa Penjaga) di

selatan, dan Candi Wisnu (Dewa Pencipta) di utara. Kemudian di depan

bangunan utama ini terdapat 3 candi yang lebih kecil sebaai pelambang wahana

(kendaraan) dari Trimukti. Ketiga candi tersebut adalah Candi Nandi (kerbau)

yang merupakan kendaraan Siwa. Candi Angsa kendaraan Brahma dan Candi

Garuda kendaraan Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir,

dan 4 candi sudut. Sementara halaman kedua memiliki 224 candi.

11
     Memasuki Candi Wisnu yang terletak ditenah dan bangunannya paling

tinggi, akan memenuhi 4 buah ruangan. Satu rungan utama berisi Arca Siwa,

sementara 3 ruangan lain masing-masing berisi :

1. Arga Durga (Istri Siwa)

2. Agastya (Guru Siwa)

3. Ganesha (Putra Siwa)

Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara Candi Siwa hanya akan

menjumpai satu ruangan yang berisi Arca Wisnu. Dengan demikian juga Candi

Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa hanya akan menemukan

satu ruangan berisi Arca Brahma.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang

terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menceritakan kisah tentang sosok

manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung

mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap

merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan sosok itu adalah

adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti “terbit atau bersinar”, biasa di

asosiasikan sebagai Re) dalam mitologi Mesir kuno atau Phonix dalam mitologi

Yunani kuno

Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh Ca, Lons seorang

berkebangsaan Belanda. Kemudian pada tahun 1855 Jan Willem lj Jerman mulai

membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi.

Beberapa saat kemudian Isaas Groneman melakukan pembongkaran besar-

besaran dan batu candi tersebut di tumpuk secara sembarang di sepanjang

sungai Opak. Setelah mengalami beberapa pembongkaran dan renovasi,

akhirnya tahun 1991 candi ini dilindungi oleh UNESCO.

     Candi Prambanan ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar budaya

dunia (Word Wonder Herltage) sejak tahun 1991 menempuh lahan 39,8 hektar,

menjulang setinggi 47 meter Candi Prambanan terlihat perkasa dan megah.

12
     Candi Prambanan adalah sebuah tempat wisata di Yogyakarta dengan

riwayat yang tua. Letak posisi Candi Prambanan dengan Candi Borobudur

tidaklah berjauhan. Hal ini memberikan pesan kuat bahwa sejak dahulu kala

telah terjadi keharmonisan antar pemeluk agama Buddha dan Hindu ditanah

Jawa.

Di kawasan Candi Prambanan ini, terdapat kompleks besar bangunan

Candi yang menunjukan bahwa Candi Prambanan adalah pusat kegiatan

pemujaan dan acara keagamaan.. Penemuan reruntuhan Candi Prambanan

menegaskan bahwa kawasan sekitar Candi adalah pusat pemerintahan kerajaan

Mataram Hindu dari Dinasti Sanjaya.

     Candi Prambanan merupakan peninggalan pada zaman dahulu, baik

sebagai tempat suci atau tempat beribadah bagi umat Hindu kini, Candi

Prambanan berperan sangat penting sebagai srana ilmu pengetahuan terutama

dalam bidang pendidikan di kalangan pelajar. Manfaat candi Prambanan bagi

pelajar untuk mengenal lebih luas dan mendalam tentang sejarah Candi

Prambanan, benda-benda bersejarah, yang ada di dalam candi prambanan, serta

member motivasi bagi pelajar supaya lebih peduli dengan peninggalan yang

sangat bersejarah serta menjaga aga tidak sirusak oleh tanan jahil manusia.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang telah saya peroleh dari perjalanan Study Tour saya
ke Yogyakarta yaitu : Yogyakarta adalah tempat obyek wisata yang tidak asing lagi
dimata orang ataupun di berbagai manca Negara. Disitu banyak berbagai tempat-
tempat obyek pariwisata yang sangat penting, bersejarah dan mempunyai keunikan
tersendiri dengan ciri khasnya masing-masing. Selain memiliki tempat wisata
sebagai hiburan, kota ini juga memiliki tempat – tempat wisata, pendidikan, dan
bersejarah.

B. Saran
Study Tour ini sangat baik untuk dilaksanakan karena memiliki manfaat
yang cukup banyak. Oleh karena itu, kegiatan ini sebaiknya terus diadakan dengan
mengunjungi tempat – tempat lain yang ada di Indonesia.

14
15

Anda mungkin juga menyukai