Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pariwisata telah menjadi industri terbesar dan memperlihatkan

pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun, World Tourism

Organization memperkirakan bahwa pada tahun 2020 akan terjadi

peningkatan sebesar 200% terhadap angka kunjungan wisatawan dunia saat

ini (Utama, 2014, p.1).

Pariwisata dipercepat oleh faktor oleh proses globalisasi dunia hingga

menyebabkana terjadinya interkoneksi antar bidang, antar bangsa, dan antar

individu yang hidup didunia ini. Perkembangan teknologi dan informasi juga

menjadi faktor cepatnya dinamika globalisasai dunia termasuk

perkembangan dunia hiburan, rekreasi dan pariwisata (Utama, 2014, p.1).

Batam merupakan kota awalnya dijuluki sebagai kota ”Seribu Ruko”

yang dimana saat ini telah mulai melakukan pembenahan sebagai kota

pariwisata. Saat ini Batam menyediakan aneka bentuk sarana wisata, yaitu

wisata pantai dan laut, wisata budaya dan seni, wisata belanja, wisata

ekonomi dan konferensi, serta wisata kemanuasiaan. Dengan didukung

tersedianya fasilitas resort dan hotel dengan standar berkelas international

serta menyediakan aneka program acara yang disusun dalam kalender

kegiatan kepariwisataan Kota Batam tersebut (Purnama, 2010, p. 14).

1
2

Untuk Akses Kota ini memiliki lima pelabuhan feri international yang

menghubungkan Batam dengan negara tetangga seperti Malaysia dan

Singapure seperti Batam Center, Sekupang, Batu Ampar, Waterfront City,

dan nongsa. Kemudian terdapat juga Telaga Punggur untuk pelabuhan

domestik antara pulau-pulau yang ada di Kepulauan Riau (Purnama, 2010,

p.15).

 Jembatan Barelang

Merupakan ikon utama Kota Batam yang terdapat 6 jembatan panjang yang

menghubungkan pulau besar yang terdapat di Batam seperti Pulau

Rempang, Pulau Batam dan Pulau Galang.

 Camp Vietnam

Camp Vietnam terletak di Pulau Galang Batam, tempat ini merupakan

sebuah kampung tua yang merupakan tempat wisata sejarah yang terdapat

peninggalan-peninggalan sejarah dari pengungsi dari Vietnam yang

terdampar di Batam pada tahun 1979.

 Pantai Melayu Nongsa

Pantai Melayu Nongsa merupakan salah satu pantai terindah yang ada

terdapat di Batam, pantai Nongsa dapat menyedot wisatawan domestik

hingga wisatawan mancanegara karna keindahan alamnya dengan pantai

yang landai dengan ombak yang tenang dengan gabungan keindahan pantai

dengan nuansa kota modern. Pantai Nongsa merupakan kawasan yang

prestius, kawasan yang menjadi rebutan para investor untuk membangun


3

resort. Hal yang dimiliki pantai ini yaitu dengan keindahan pantainya dapat

menyaksikan perbatasan antara Indonesia dan Singapura.

 Pantai Melur

Pantai ini juga terletak di Pulau Galang yang jaraknya hanya 1 km dari

tempat kawasan bekas vietnam, tempat yang bukan hanya merupakan

objek wisata bahari yang bisa menikmati keindahan alamnya, namun pantai

ini juga memiliki segudang cerita sejarah terdamparnya pengungsi asal

Vietnam.

 Kepulauan Abang

Objek Wisata Bahari yang menarik dari pulau ini yaitu taman laut yang

memiliki terumbu karang hidup yang cukup baik serta ikan teri hijau dan ikan

hias lainya. Taman laut kepulauan abang ini sering digunakan untuk kegiatan

wisata menyelam dan snorkeling.

 Pantai Panau

Pantai yang memiliki nama yang sedikit aneh memiliki objek wisata yang

berada di pelabuhan Telaga Punggur dan Kabil Industri Estate memiliki daya

tarik wisata yakni keindahan panorama laut dan kampung traditional melayu.

Atraksi wisata bahari yang tersedia seperti lomba perahu layar, parasialing

dan jetsky.

 Pantai Marina

Pantai yang terletak di Tanjung Riau Sekupang terletak dalam kawasan

terpadu dengan konsep pengemabngan kota tepi pantai yang terdapat resort

ternama dengan terdapat permainan air yang menantang.


4

 Belakang Padang

Merupakan pulau kecil yang dapat melihat selat malaka yang berakhir pada

panorama Singapura serta dapat menikmati wisata pantai dan bawah laut

 Ocarina

Tempat wisata yang diresmikan oleh Presiden SBY pada awal 2009 yang

selain menjadi objek mega wisata dengan nuansa pantai juga menjadi wisata

olahraga, kuliner dan wisata belanja serta memiliki fasilitas permainan yang

cukup banyak.

 Tempat Belanja Batam

Tidak heran Batam merupakan surga belanja bagi para Shoping mani,

dimana berbelanja di Batam ibarat berbelanja di Singapura karna dimana

barang-barang yang ada di Batam berasal dari Singapura dengan harga

yang cukup bersaing apalagi harga alat-alat elektronik. Barang oleh-oleh

yang diburu pengunjung domestik adalah tas dan parfum, belum lagi Batam

merupakan surga elektronik yang dikenal dengan produk black market.

Dengan berbagai potensi yang dimiliki Pulau Batam tersebut, peniliti

tertarik untuk meneliti pariwisata Kota Batam yang memiliki Potensi Wisata

baik itu wisata alam, budaya maupun wisata-wisata lainnya. Dimana pulau di

provinsi Kepulauan Riau khususnya Batam dikembangkan oleh pemerintah

Indonesia menjadi daerah Industri, perdagangan, jasa, alih kapal dan


5

pariwisata. Posisi Batam yang sangat strategis yang berdekatan dengan

negara tetangga Singapura dan Malaysia sebagai salah satu tujuan wisata

dunia dapat dikembangkan sebagai gerbang wisata Indonesia.

Menurut Data yang diperoleh dari BP Batam jumlah penduduk Batam

pada data terakhir tahun 2017 yaitu 1.063.941 jiwa. Batas-batas Kota Batam:

Utara Selat Singapura dan Singapura, Selatan Kabupaten Lingga, Barat

Kabupaten Karimun, Timur Pulau Bintan dan Tanjung Pinang Islam adalah

agama mayoritas di Kota Batam Agama Kristen dan Katolik juga dianut oleh

masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak dan Flores. 

Agama Buddha adalah agama yang paling banyak dianut oleh warga

Tionghoa Daerah Batam merupakan daerah tropis (Bpbatam, n.d).

Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana pembangunan Kota

Batam bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kota Batam serta

keikutsertaan Badan Otorita Batam dalam meneruskan pembangunan,

memiliki komitmen dalam memajukan pertumbuhan investasi dan ekonomi

Batam. Hal ini dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman ketiga instansi

tersebut, yang kemudian diharapkan terciptanya pembangunan Batam yang

berkesinambungan. Batam bersama dengan Bintan dan Karimun kini telah

berstatus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dengan ini diharapkan

dapat meningkatkan investasi di Batam yang pada akhirnya ditujukan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Bpbatam, n.d).

Menpan RB dan Kepala BP Batam mengibarkan pariwisata

semaksimal mungkin, karna pariwisata di prediksi akan menjadi penghasil


6

devisa terbesar pada tahun 2019. Pariwisata diproyeksikan menjadi

penghasil devisa terbesar Indonesia yaitu sebesar USD 24 Miliar yaitu

melampaui sector migas, batubara dan kelapa sawit yang kondisinya pada

belakangan ini kondisinya yang mulai terus menurun (Batamnews, 2018).

Batam merupakan jembatan lintasan bagi negara Indonesai, Malaysia

dan Singapura. Kondisi tersebut membuat banyak keuntungan bagi

pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah, hal tersebut karena dapat

menunjang ekonomi yaitu memberdayakan masyarakat dalam

mengembangkan usaha baik itu wisata kuliner, jasa hotel, transportasi,

investasi lokal dan asing yang dapat membuka lapangan kerja dan lain

sebagainya.

Buralimar selaku Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi

Kepulauan Riau mengutarakan bahwa Kepulauan Riau memiliki 10 pintu

masuk bagi wisman, dimana terdapat sembilan pelabuhan ferry internasional

dan satu bandara udara internasional yaitui bandara Hang Nadim Batam.

Kemudian wisatawan mancanegara masuk paling banyak lewat Batam

sekitar 75%, Bintan 15%, Tanjung pinang 5%, dan Karimun sekitar 5%.

Pada Tahun 2016 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melewati

Batam berjumlah 1.432.472 orang, Bintan 305.404 orang, Karimun 89.107

orang, dan Tanjung Pinang sebanyak 93.249 orang (Viva, 2017).


7

Gambar 1. Jumlah Wisman ke Batam, dari BP Batam, 2018.

Menurut Badan Pusat Statistik, pada tahun 2010 devisa yang

diperoleh Kota Batam dari perolehan pengeluaran 1.007.446 wisman

sebesar Rp 3,53 triliun 3,47 % dari devisa negara, di tahun 2011 dengan

jumlah kunjungan 1.161.581 wisman berdampak pada kenaikan devisa

menjadi Rp 3,71 triliun 3,24 % dari devisa negara, kemudian di tahun 2012

dengan total kunjungan 1.219.608, batam menyumbang devisa bagi negara

sebesar 3,58 persen dengan jumlah Rp 4,38 triliun. Pada semester pertama

tahun 2013 dengan kunjungan dari 643.676 wisman ke Kota Batam, setiap

wisman menghabiskan dana 300 dolar Amerika Serikat dengan kurs kala itu

memperoleh devisa sebesar Rp 1,93 (BPS, 2017).

Perolehan devisa yang berasal dari pendapatan wisman yang masuk

membuat pemerintahan Indonesia terus mengencar dan mengontrol


8

pemerintah daerah untuk terus melakukan strategis dan upaya untuk

meningkatkan pariwisata dan wisatawan.

Alasan peneliti ingin meneliti ini dikarnakan Batam merupakan pintu

masuk ketiga terbesar masuknya wisman setelah Jakarta dan Bali, Batam

merupakan lalu lintas negara Singapore dan Malaysia. Kemudian Batam

merupakan kota inti di Kepulauan Riau yang memiliki potensi wisata yang

baik dan Batam memiliki infrastruktur yang lebih lebih baik dan lengkap

dibanding pulau lainnya di Kepulauan Riau.

Kemudian peneliti memilih upaya yang dilakukan oleh pelaku

pariwisata Batam melalui event dan wisata budaya Batam Menari, dimana

wisata budaya ini merupakan event budaya sekaligus mempromosikan dan

memperkenalkan potensi wisata Batam.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan ulasan dari latar belakang yang dipaparkan, penulis

merumuskan pokok permasalahan yang menjadi fokus penelitan yaitu :

“Bagaimana Implementasi upaya promosi pariwisata batam melalui batam

menari?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang diangkat, maka tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategis dan upaya

promosi pariwisata Batam melalui Batam menari.


9

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi atau

manfaat baik secara akademis maupun praktis;

1.4.1. Manfaat Akademis

Memberikan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada ilmu

komunikasi khususnya di bidang hubungan international. Diharapkan juga

penelitian sebagai acuan terhadap pengembangan ataupun pembuatan

dalam penelitian yang sejenis.

1.4.2. Manfaat Praktis

Diharapkan hasil penelitian bisa dapat bisa memberikan kontribusi

terhadap praktek dalam bidang komunikasi maupun pariwisata, serta hasil

penelitian ini bisa membantu dan memberikan kontribusi dalam

pengembangan pariwisata di Indonesia khususnya di kepulauan Riau.

1.5. Sistematika Penulisan

Pada Penelitian ini terdapat lima bagian dari bab 1 hingga bab 5 untuk

memfokuskan dan menyajikan penelitian yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas dan menguraikan latar belakang masalah yang

diteliti, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penelitian.
10

BAB II LANDASAN TEORETIS

Bab ini menjelaskan definisi konseptual para ahli serta teori relevan

yang digunakan sebagai dasar penelitian. Kemudian bab ini akan

didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang didapat melalui jurnal

dan sumber penelitian lainya yang terpercaya.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Bab ini membahas metode penelitian yang digunakan, metode yang

digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif, penelitian akan

menggunakan analisis deskriptif.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan gambaran umum objek penelitian,

kemudian penulis akan memaparkan hasil analisis penelitian berupa

bukti wawancara ataupun dokumentasi dari permasalahan yang ada.

Disinilah peneliti akan melihat upaya apa saja yang dilakukan untuk

meningkatkan pariwisata di Batam melalui event Batam menari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan penelitian, Kesimpulan pembahasan bab I

hingga bab IV yang menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian

yang kemudian akan menghasilkan saran baik itu akademis maupun

praktis.
BAB II

KERANGKA TEORETIS

2.1. Penelitian Sebelumnya

Tabel 1. Perbandingan Penelitian Sebelumnya Jurnal 1

Jurnal 1 Penelitian Penulis

Judul Strategi Komunikasi Dinas Analisis Implementasi Upaya

Pariwisata Ekonomi Kreatif Promosi Pariwisata Kota

dan Kominfo dalam Batam melalui Batam Menari.

Meningkatkan Pariwisata di

Kota Samarinda.

Penulis Lucky Selly Agustin Indah Sahaluitasari


Deskripsi Penelitian ini membahas Penelitian ini membahas

Penelitian bagaimana strategi mengenai bagaimana upaya

komunikasi Dinas yang dilakukan pelaku

pariwisata, Ekonomi Kreatif pariwisata Batam untuk

dan Kominfo meningkatkan mempromosikan pariwisata

pariwisata di Kota Batam melalui Batam Menari

Samarinda
Metode Kualitatif Kualitatif

Penelitian
Hasil Strategi komunikasi yang

Penelitian dilakukan oleh Dinas

Pariwisata Ekonomi Kreatif

11
12

dan Kominfo dalam -

meningkatkan Pariwisata di

Kota Samarinda yaitu

dengan melakukan strategi

komunikasi melalui

sosialisasi, media dan

special event pariwisata.


Persamaa Kedua penelitian ini membahas mengenai upaya promosi

n yang dilakukan oleh pelaku pariwisata untuk meningkatkan

pariwisata dengan menerapkan komunikasi Laswell yaitu.


Perbedaan Penelitian dilakukan untuk Penelitian ini dilakukan untuk

melihat strategi yang melihat bagaimana upaya

dilakukan dan juga melihat yang dilakukan melihat dari

hambatan yang dihadapi teori komunikasi Laswell

dalam meningkatkan dimana dalam

pariwisata di Samarinda. implementasinya terdapat

Peneliti selain melakukan pelaku, pesan, media yang

wawancara juga melakukan digunakan, komunikan serta

observasi langsung. dampak komunikasi.


Sumber: Data Olahan Peneliti, 2018.

Tabel 2. Perbandingan Penelitian Sebelumnya Jurnal 2

Jurnal 2 Penelitian Penulis


13

Judul Strategi Promosi Dinas Analisis implementasi Upaya

Pariwisata Kabupaten Siak Promosi Pariwisata Kota

dalam mempromosikan Batam melalui Batam Menari.

kesenian Budaya Melayu

melalui kegiatan Siak

Bermadah.
Penulis Reza Listiawan Indah Sahaluitasari
Deskripsi Penelitian ini membahas Penelitian ini membahas

Penelitian mengenai bagaimana mengenai upaya yang

perkembangan kesenian dilakukan pelaku pariwisata

budaya Melayu di Siak batam melalui batam menari

melalui kegiatan Siak untuk mempromosikan

Bermadah yang pariwisata Batam.

mempromosikan kesenian

budaya Melayu.
Metode Kualitatif Kualitatif

Penelitian
Hasil Dinas pariwisata pemuda

Penelitian dan olahraga Kabupaten

Siak dalam mempromosikan

kesenian budaya Melayu

lebih memanfaatkan fungsi

struktural pemerintah dalam

sosialisasinya, dengan

cangkupan yang terbatas,


14

media tidak terlalu di

publikasikankan.

Persamaan Persamaan penelitian ini yaitu adanya kesamaan dalam

penggunaan teori komunikasi Lasswell dalam penerapan

komunikasi yang dilakukan pelaku pariwisata


Perbedaan Penelitian ini menggunakan Penelitian ini menggunakan

dengan teknik pengumpulan teknik pengumpulan data

data melalui wawancara dan melalui wawancara dan

observasi. dokumentasi tidak melakukan

observasi langsung.
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2018.

Pada penelitian yang dilakukan Lucky Selly Agustin tahun 2016

mahasiswa Universitas Mulawarman menjelaskan dalam jurnal penelitianya

yang berjudul Analisis Komunikasi “Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan

Kominfo dalam meningkatkan Pariwisata di Kota samarinda” yaitu strategi

yang dilakukan yaitu dengan sosialisasi dimana kegiatan tersebut

menyampikan berupa informasi apa saja tentang pariwisata, melakukan

pendekatan dan membentuk pemahaman masyarakat.

Penggunaan Media merupakan strategi yang juga digunakan yaitu

televise, radio, koran serta website yang digunakan Dinas pariwisata

Samarinda kepada masyarakat dan wisatawan dalam negeri maupun

International. Spesial event yang dilakukan yaitu dengan mengadakan

berbagai kegiatan seperti pameran yang diadakan di tepian Mahakam.


15

Dalam menarpakan upaya starategi yang dilakukaan, hambatan yang

dihadapi yaitu kurangnya kesadaran pentingnya jika dikelola bersama-sama

karna ketidak pahaman masyarakat tentang berbagai wisata di Samarinda.

Kurangnya sumber dana dan sumber daya manusia dalam pengembangan

pariwisata juga menjadi penghambat serta minimnya sarana dan prasarana

dalam hal transfortasi yang digunakan oleh wisatawan untuk berkunjung ke

berbagai wisata yang ada di Samarinda.

Penelitian sebelumnya juga yang dilakukan oleh Reza Listiawan

mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Riau dalam Jurnalnya yang

berjudul Startegi Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Siak dalam

mempromosikan kesenian budaya Melayu melalui kegiatan Siak Bermadah

mengungkapakan promosi yang dilakukan yaitu dengan iklan serta membina

hubungan dengan masyarakat dengan baik yaitu dengan melibatkan peran

aktif masyarakat dan tokoh adat yang bergerak di bidang seni.

Pesan yang di sampaikan Melaui kegiatan siak bermadah yang sudah

dilaksanakan ke 14 kalinya diharapkan generasi-generasi muda dapat

mengenal dan mencintai kebudayaan melayu di siak, dan di harapkan juga

ivent ini dapat terus berkembang. Promosi dengan media dilakukan dengan

outdoor promotion yaitu brosur yang disebar ke lingkup masyarakat sebagai

usaha untuk menarik minat masyarakat, kemudia promosi juga dilakukan

melalui TV yaitu RTV.

2.2. Kerangka Teori Utama


16

2.2.1. Propaganda Lasswell

Karya klasik Laswell dalam bukunya yang berjudul Propaganda

Technique in the World War (1927), menghadirkan sebuah definisi 

mengenai propaganda mengacu semata-mata pada kendali atas pendapat

dengan menggunakan simbol-simbol yang signifikan  atau mengatakan

secara konkret dan tidak terlampau akurat, dengan menghadirkan kisah,

rumor, laporan, gambar.

Kontribusi Laswell terhadap perkembangan ilmu komunikasi, banyak

ditemukan dalam bukunya Propaganda and Communication in World History

yang terdiri atas 3 volume. Dalam buku tersebut Laswell membuat suatu

formulai yang banyak digunakan dalam riset komunikasi massa (Hafied,

2009, p. 78). Pemikiran Lasswel Banyak menjadi acuan dalam ilmu

komunikasi yang digunakan masa kini.

2.2.2. Tokoh Harold D. Lasswell

Harlold D. Lasswell lahir pada tahun 1902 di Donnellson, Illinois. Ayah

Laswell adalah seorang menteri dan ibunya adalah seorang guru di sekolah

tingkat atas. Lasswell memiliki karakter seperti kedua orangtuanya yang aktif

baik itu dalam pemikiran dan keingintahuan serta terus belajar. Di masa kecil

di setiap musim panas Lasswell selalu diajak untuk menyaksikan pidato-

pidato politik oleh orang tuanya di Chautauqa, Lasswell menyaksikan pidato


17

politik seperti Williams Jennings Bryan, Robert La Follette, para politikus

yang berasal dari Wisconsin (Rogers, 1997, p. 204).

Pada tahun 1918, diumur 16 tahun Laswell memasuki Universitas of

Chicago dengan beasiswa berkat potensi akademik yang dicapai dengan

mengambil jurusan Ekonomi. Pada tahun 1922, Laswell mengikuti studi

doktor di ilmu politik karna Laswell merasa bahwa bidang tersebut tidak

berkembang baik pada saat itu (Rogers, 1997, p. 204).

Minat Lasswell yang sangat besar terhadap ilmu sosial khususnya

pada kajian politik membuat nya mengalami krisis karir. Robert Maynard

Hutchins yang seorang rektor Universitas Chicago menolak asumsi Lasswell

tentang ilmu sosial. Perbedaan pandangan tentang ilmu sosial itu kemudian

membuat Lasswell di pecat dari studi doktoralnya (Rogers, 1997, p. 204).

Meskipun Laswell tidak menyebut dirinya sebagai ilmuwan

komunikasi, Laswell telah berjasa di bidang komunikasi dimana telah

menyumbangkan pemikiran dan penulisannya yang sering digunakan

sebagai pandangan komunikasi hingga saat ini, Laswell juga

menyumbangkan pemikiran mengenai propaganda, pemimpin politik opini

public serta media massa.

2.2.2. Abstraksi Teori

Teori propaganda yang ungkapkan oleh Lasswell yaitu menjelaskan

bagaimana suatu pihak tertentu melakukan persuasi untuk merubah

pandangan masyarakat. Dalam buku Rogers yang berjudul History of

Communication study, menjelaskan bahwa propaganda digunakan sebagai


18

upaya untuk mengubah pandangan seseorang sesuai yang diinginkan atau

merusak pandangan yang bertentangan dengannya. Dalam pengertian ilmu

komunikasi baik propaganda maupun persuasi merupakan kegiatan

komunikasi yang memiliki tujuan tertentu. Propaganda menunjuk pada suatu

kegiatan komunikasi satu arah sementara persuasi lebih merupakan

komunikasi interpersonal dan mengandalkan tatap muka langsung (Rogers,

1997, p. 214).

Propaganda Laswell merupakan suatu manajemen dari tingkah laku

yang kolektif yaitu dengan cara memanipulasi symbol signifikan, tidak

mengandung apakah nilai itu baik maupun buruk dan penilaiannya

tergantung dari sudut pandang orang yang menggunakannya. Propaganda

merupakan suatu usaha untuk mengubah pandangan orang yaitu sesuai

yang diinginkanya dan merusak pandangan yang bertentangan sehingga

adanya perubahan perilaku (Rogers, 1997, p. 214).

Lasswell dalam Rogers menyebutkan terdapat Kesamaan antara

propaganda dan persuasif dimana untuk mengatur pandangan orang lain,

keduanya pun merupakan kegiatan komunikasi yang memiliki tujuan dimana

pelaku mengingkan adanya perubahan perilaku untuk kepentingan sumber

namun tidak menjamin adanya keuntungan terhadap yang dipengaruhi.

Persuasi merupakan komunikasi yang dilakukan dengan tatap muka

langsung namun Propaganda menggunakan komunikasi dilakukan

menggunakan media untuk melakukan persuasi (Rogers, 1997, p. 214).

2.2.3. Konsep
19

Dalam Rogers (1997, p. 221) menyebutkan dalam formula lasswell

terdapat lima komponen dan unsur dalam proses nya yaitu “who says what

to whom in what channel with what effects”.

 Who: komunikator yaitu orang yang menyampaikan pesan

 Says What: pesan yang dikatakan

 In which Channel: yaitu saluran yang digunakan untuk proses

komunikasi

 To Whom: yaitu komunikan yang menjadi sasaran komunikasi

 With what effect: dampak yang ditimbulkan.

2.2.4. Model

Says
Who Channel To whom Effects
what

Gambar 1, Model Komunikasi Laswell, dari Rogers, 1997, p. 214.

Dalam menjalankan Komunikasi yang dilakukan oleh komunikator

untuk menyampaikan pesan mengubah persepsi penerima sesuai keinginan

pemberi pesan maka komunikasi menggunakan chanel untuk menyampaikan

nya. Media Massa adalah alat yang dibutuhkan dalam menjalankan

komunikasi, baik itu menggunakan media elektronik maupun cetak sehingga

pesan tersalurkan bisa memberikan effect terjadinya perubahan pandangan.

Dalam Penelitian peneliti akan melihat pariwisata Batam sebagai

komunikator yang dimana strategi yang dilakukan melalui Batam Menari,


20

kemudian media yang digunakan dengan menggunakan media massa yang

dapat dijangkau dengan luas kemudian apa efek yang didapatkan.

2.3. Pengetahuan Praktis

2.3.1. Pariwisata

Secara etimologi, kata pariwisata berasal dari Bahasa Sangsakerta

yaitu kata “pari” yang berarti halus, maksudnya mempunyai tata krama tinggi

dan “wisata” yang berarti kunjungan atau perjalanan untuk melihat,

mendengar, menikmati dan mempelajari sesuatu (Syafiie, 1990, p. 1).

Dari definisi yang dikemukakan di atas terdapat beberapa hal yang

merupakan ciri dari pariwisata sebagaimana yang dikemukakan Nyoman

yaitu meliputi :

a. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain

b. Perjalanan tersebut dilakukan untuk sementara

c. Perjalanan tersebut berkaitan dengan rekreasi

d. orang-orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari

nafkah di tempat yand dikunjunginya, tetapi hanya sebagai

konsumen (Pendit, 1990, p. 18).

Yoeti (1997) menyebutkan bahwa ada tiga aspek penting atau yang

dikenal produk pariwisata yang dimana membutuhkan perhatian dari para

pengelola dan pelaku bidang pariwisata yaitu attraction, accessibility dan

aminities.
21

Atraksi merupakan segala hal yang terdapat di daerah tujuan wisata

yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke

suatu tempat wisata. Contohnya adalah tari-tarian, kesenian, danau,

pemandangan, binatang dan sebagainya. Aksesibilitas merupakan akses

untuk mencapai tempat wisata yaitu seperti transportasi umum, jalan dan

sebagainya. Fasilitas wisata atau amenities merupakan hal-hal penting

dalam menunjang terciptanya kenyamanan wisatawan yang datang (Yoeti,

1997).

2.3.2. Media Massa

Pengertian media massa mulai menunjukkan batasan yang tidak jelas

atau dianggap tidak jelas oleh sebagian orang, dengan munculnya sejumlah

media baru yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa

yang sudah ada sebelumnya. Media massa baru atau lebih sering disebut

dengan media baru ini bersifat lebih individual, lebih beragam dan lebih

interaktif (Morissan, 2013, p.479).

Salah satu contoh penting media massa baru saat ini adalah internet.

Walaupun media baru menunjukkan pertumbuhan yang cepat, namun belu

terlihat tanda-tanda bahwa media massa lama atau berkurang peranannya

disbanding sebelumnya. Peranannya tetap bertahan dengan cara terus

menerus menambah kemampuannya dalam upaya menghadapi tantangan

yang dimunculkan media baru (Morissan, 2013, p. 479).

Mcquail menyebutkan bahwa dari perspektif budaya, media massa

telah menjadi acuan utama untuk menentukan definisi-definisi terhadap


22

suatu perkara dan media massa memberikan gambaran atas realitas social.

Media massa juga menjadi perhatian utama masyarakat untuk mendapatkan

hiburan dan menyediakan lingkungan budaya bersama bagi semua orang

(Morrisan, 2013, p. 480).

Peran media massa dalam ekonomi juga terus meningkat bersamaan

dengan meningkatnya pertumbuhan industry media, diversifikasi media

massa, dan konsolidasi kekuatan media massa di Indonesia (Morrisan, 2013,

p. 480).

Kemudian McQuail memberi penekanan bahwa saat ini media massa

dianggap sebagai hal yang sangat esensial bagi propaganda. Hal tersebut

dikarenakan media menjadi satu-satunya saluran yang dijamin dapat

menjangkau publik secara keseluruhan dan memiliki kelebihan. Tuntutan

publik terhadap media sangat tinggi (McQuail, 2011, p. 298-299).

Dikutip dari Burhan Bungin dalam bukunya yang berjudul Sosiologi

Komunikasi (2007), media massa adalah institusi yang berperan sebagai

agent of change yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah

paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media

massa berperan sebagai berikut:

1. Media massa sebagai institusi pencerahan masyarakat Media massa

dapat digunakan sebagai sarana edukasi yang mendidik masyarakat

dengan berita atau informasi yang disampaikannya sehingga

membuat pikiran masyarakat menjadi lebih cerdas, maju dan terbuka.

2. Media massa menjadi media informasi Dengan adanya media massa


23

maka masyarakat dapat mengetahui informasi yang ada dan menjadi

masyarakat yang kaya akan informasi.

3. Media massa sebagai hiburan dan istitusi budaya

Selain sebagai sumber informasi, media massa juga dapat digunakan

masyarakat sebagai sarana hiburan dan sebagai institusi budaya. Media

massa berperan unt uk menjaga masyarakat dari kebudayaan yang dapat

merusak moral maupun kehidupan sosial.

Bentuk Media Massa

Media massa dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu media

cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri dari sumber bertulis seperti

koran, majalah, majalah, buku, iklan, memo, formulir bisnis, dll, sedangkan

media elektronik terdiri daripada televisi, radio dan juga internet.

1. Media Cetak

Media cetak merupakan salah satu jenis media massa yang dicetak

dalam lembaran kertas. Media cetak juga dapat di didefinisikan sebagai

kegiatan yang berkaitan dengan proses produksi teks menggunakan tinta,

huruf dan kertas, atau bahan cetak lainnya. Media cetak memiliki

karakteristik, di antaranya media cetak biasanya lebih bersifat fleksibel,

mudah dibawa ke mana-mana bisa disimpan (kliping), bisa dibaca kapan

saja, tidak terikat waktu. Dalam hal penyajian iklan, walaupun media cetak

dalam banyak hal kalah menarik dan atraktif dibanding media elektronik

namun di segi lain bisa disampaikan secara lebih informatif, lengkap dan

spesifik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. Selain itu dalam


24

hal penyampaian kritik sosial melalui media cetak akan lebih berbobot atau

lebih efektif karena diulas secara lebih mendalam dan bisa menampung

sebanyak mungkin opini pengamat serta aspirasi masyarakat pada

umumnya. Contoh media cetak:

surat kabar, majalah, buku, brosur, dst.

2. Media Eletronik

Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau

energi elektromekanis bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Isi

dari jenis media massa ini umumnya disebarluaskan melalui suara

(audio)atau gambar dan suara (audio-visual) dengan menggunakan

teknologi elektro. Yang menjadi kekuatan dari media elektronik tidak hanya

pada tata tulis berita, tapi juga pada tata suara penyiar yang harus enak

didengar. Media elektronik memiliki beberapa karakteristik, yaitu cepat dalam

menyampaikan informasi, dapat menjangkau khalayak yang lebih luas, dapat

menampilkan proses terjadinya suatu peristiwa yang disertai pelaporan

langsung dari tempat kejadian dan lebih menarik karena dikemas dengan

memadukan audio dan visual. Walau dalam penyajian informasi media

elektronik tidak melakukan pengulasan masalah secara mendalam karena

terkendala proses produksi yang tinggi, namun melalui media elektronik ini

akses akan informasi bisa di dapatkan masyarakat lebih cepat. Contoh

media elektronik: televisi, radio, film dan internet.

3. Media Baru
25

Denis McQuail mengungkapkan dalam dalam bukunya Teori

Komunikasi Massa ciri ciri utama media baru yaitu adanya saling

keterhubungan, akses terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun

pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang bermacam sebagai

karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana. (Mcquail, 2011,

43).

Denis McQuail (2011, p. 148) menyebutkan media baru merupakan

berbagai perangkat teknoligi komuniasi dengan berbagai ciri cir yang sama,

dimana selain baru ketersediaan dan digitalisasinya yang luas untuk

penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi.

Internet adalah sebuah media dengan segala bentuk karakteristiknya.

Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan image

sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan

tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara

intensional dan beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama.

Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan

dalam operasi internet (McQuail, 2009, 28-29).

Media baru atau yang lebih dikenal dengan new media diharapkan

mampu memberikan peningkatan dalam produktifitas terhadap informasi,

kesempatan belajar serta sebuah kreatifitas terkini yang terbuka dan sifat

komuniasi yang merata ataupun horizontal (Lister, 2009, p.11).


26

Terdapat lima kategori media baru yang sama-sama memiliki

persamaan saluran tertentu dan dibedakan melalui penggunaan, konteks,

dan konten menurut Race dalam (McQuail, 2011, p.159) yaitu

1. Media Komunikasi Antarpribadi

Yaitu meliputi telepon dan surat elektronik terutama untuk

pekerjaan tetapi menjadi semakin personal. Secara umum

memilikim konten yang bersifat pribadi, mudah untuk dihapus,

menciptakan sebuah hubungan dan lebih penting dari informasi

yang disampaikan.

2. Media Permainan Interaktif

Media berbasis pada computer dan video game yang ditambah

kan peralatan realitas virtual. Inovasi utama diciptakan terletak

dominasi pada proses dan penggunaan

3. Media Pencarian Informasi

Merupakan kategori yang sumber data dengan ukuran, aktualitas,

aksesibilitas dianggap penting oleh masyarakat untukmendapatkan

informasi. Posisi mesin pencari menjadi sangat penting untuk para

penggunanya sebagai alat pencari komunikasi dan sumber

pendapatan internet

4. Media Partisipasi Kolektif


27

Penggunaan Internet untuk bertukar dan berbagi informasi,

gagasan serta pengalaman. Media social merupakan contoh yang

masuk dalam kategori ini

5. Media Penyiaran

Penggunaan media untuk mendapatkan atau mengunduh konten

yang biasa yang dipasarakan atau disebarkan dengan metode lain

yang serupa

2.3.3. Wisatawan

Definisi Wisatawan Mancanegara sesuai dengan

rekomendasui United Nation World Tourism Organization (UNWTO) yang

dikutip dari BPS.go.id merupakan setiap orang yang melakukan perjalanan

ke suatu negara di luar negara tempat tinggalnya, kurang dari satu tahun,

didorong oleh suatu tujuan utama bisnis, berlibur, atau tujuan pribadi lainnya,

selain untuk bekerja dengan penduduk negara yang dikunjungi. Definisi ini

mencakup dua kategori tamu mancanegara yaitu:

Wisatawan adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang

tinggal paling sedikit 24 jam, akan tetapi tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan

di tempat yang dikunjungi maksud kunjungan untuk berlibur, mengunjungi

teman, olahraga keagamaan, belanja, transit belajar atau pelatihan dan lain-

lain.

Kemudian Pelancong adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas

yang tinggal kurang dari dua puluh empat jam di tempat yang dikunjungi

termasuk cruise passenger yaitu setiap pengunjung yang tiba di suatu


28

negara dengan kapal atau kereta api, dimana mereka tidak menginap di

akomodasi yang tersedia di negara tersebut. (BPS, n. d.)

2.3.4. Promosi

Promosi merupakan pada dasarnya yaitu untuk memberitahukan,

membujuk atau mengingatkan lebih khusus lagi. Promosi merupakan suatu

proses menyampaikan informasi kepada target pasar, tentang hal-hal yang

menyangkut produk, harga, tempat produk dijual dengan melakukan

persuasif agar target mau melakukan pembelian (Liga, Suryadana & Octavia,

2015, p. 157).

Promosi menurut Softjan Assauri sebagaimana dikutip dalam buku

Manajemen Pemasaran, Promosi merupakan salah satu variable dalam

bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan

dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi

sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalamm kegiatan pemebelian

atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan (Assauri,

2007, p. 264).

2.5. Kerangka Konseptual

Pariwisata Seni Tari Media Masyarakat Peningkatan


Batam Wisata Batam

Gambar 2, dari Data Olahan Peneliti, 2018.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.I. Metode Penelitian

Metode Penelitian adalah sarana pembahasaan berkenaaan dengan

konsep teoritik pada metode-metode, kelebihan, kekurangan dimana dalam

karya ilmiah dilanjutkan dengan metode yang digunakan (Sedarmayanti &

Hidayat, 2011, p. 26).

Metode penelitian didefinisikan sebagai sesuatu kegiatan ilmiah yang

terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu baik praktis

-maupun teoritis. Dikatakan sebagai kegiatan ilmiah karena peniitian dengan

aspek ilmu pengetahuan dan teori. Dikatakan terencana karena penelitian

harus direncanakan dengan memerhatikan waktu, dana dan aksesibilitas

terhadap tempat dan data (Raco, 2010, p. 5).

Penelitian kualitatif merupakan suatu kegiatan berlokasi yang

menempatkan penelitianya di dunia. Penelitian Kualitatif terdiri dari

serangkaian praktis penafsiran material yang membuat dunia menjadi

terlihat. Praktis-praktis ini mentransformasi dunia. Mereka mengubah dunia

menjadi serangkaian representasi, yang mencangkup berbagai catatan

lapangan, wawancara, percakapan, foto, rekaman dan catatan pribadi.

Dalam hal ini, penelitian kualitatif melibatkan suatu pendekatan

penafsiran yang naturalistik terhadap dunia. Hal ini berarti bahwa para

peneliti kualitatif mempelajari benda-benda di lingkungan alamiahnya,

29
30

berusaha untuk memaknai atau menafsirkan fenomena dalam sudut

pandang makna-makna yang diberikan oleh masyarakat kepada mereka

(Denzin & Lincoln, 2011, p. 3).

Tujuan lain dari penelitian deskriptif yaitu mengumpulkan informasi

aktual secara Rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi

masalah atau memeriksa kondisi dan praktek – praktek yang berlaku,

membuat perbandingan dan evaluasi, menentukan apa yang dilakukan

oranglain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari

pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu

yang akan datang (Rakhmat, 2001, p.24-25).

Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiry yang

menekankan pencarian makna, konsep, karateristik, gejala, symbol, maupun

deskripsi tentang suatu fenomena focus dan multimetode, bersifat alami dan

holistic, mengutamakan kualitas, menngunkan beberapa cara serta disajikan

secara naratif (Muri, 2011, p. 329).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif deskriptif

digunakan untuk menggambarkan dan menguraikan rangkaian pernyataan,

kata-kata gambar skema dan objek dalam komunikasi yang digunakan

pariwisata batam untuk mempromosikan pariwisata kota Batam melalui

Batam Menari.
31

3.2. Narasumber

Narasumber yang akan dipilih oleh Peneliti adalah orang-orang di

bidang Pariwisata yang memilki pengetahuan dan informasi yang dapat

diberikan kepada peneliti. Narasumber adalah orang yang kompeten

dibidang tersebut dan sanggup memberikan informasi dan data yang

dibutuhkan peneliti. Narasumber yang dipilih oleh peneliti adalah Direktur

Batam atau Ka Humas Batam Mohamad Taofan, Ahmad Sabri staff

pelaksana Batam Menari & Natalya Happy sebagai partisipan Batam Menari.

3.3. Fokus Penelitian

Penelitian berfokus pada strategi yang digunakan pelaku pariwisata

Batam dan media yang digunakan dalam proses penyampaian pesan

kemudian melihat apa efek yang terjadi.

Tabel 3. Fokus Penelitian

Fokus Dimensi Elemen Evidensi

Penelitian

Implementasi Komunikator - BP Batam Penyelenggara

Upaya Pelaksanaan

Pariwisata Batam Menari

Kota Batam 2018

melalui Batam

Menari
32

Pesan - Seni Tari - Tari

Rampai
Media - Elektronik - Radio

- Cetak - Poster

- Online - Website

Instagram

Youtube

Komunikan 4. - Masyarakat - Peserta

5. Pengunjung penari

21.000

Dampak - Pariwisata - Rekor

Komunikasi Batam terkenal Muri

Tabel Data olahan peneliti, 2018.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu langkah paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan.

Teknik Pengumpulan data yand dilakukan oleh peneliti berupa :

1. Wawancara
33

Wawancara merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian. Wawancara adalah suatu proses dan

kejadian antara pewawancara dan orang yang diwawancarai atau

yang memberi informasi melalui komunikasi langsung maupun tidak

langsung.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data kualitatif dengan

melihat atau menganalisa dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek

sendiri atau oleh orang lain tentang subjek (Herdiansyah, 2010, p.

143).

Teknik Dokumentasi yang digunakan oleh peneliti yaitu pengumpulan

data melalui research yang dilakukan di perpustakaan dengan pengumpulan

data dari buku-buku yang relevan, kemudian peneliti juga melakukan

pengumpulan data melalui berbagai sumber di internet yang relevan.

3.4.1. Data Primer

Data Primer dalam penelitian ini diperoleh dari sumber pertama,

yakni individu yang memiliki pengetahuan dibidang ini. Data tersebut

diperoleh dari wawancara mendalam.

3.4.2. Data Skunder

Data Skunder merupakan sumber data yang tidak langsung, data

Skunder adalah data yang sudah ada dan diolah lebih lanjut oleh peneliti.

Data sekunder diperoleh dari sumber kedua. Untuk mendapatkan data


34

Skunder Peneliti melakukan studi perpustakaann melalui jurnal penelitian

sebelumnya, buku, artikel, situs dan kutipan dari internet yang berhubungan

dengan penelitian untuk mengartikan tanda-tanda guna menemukan makna

dan pesan pada video.

3.5. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan, analisis data merupakan “proses mencari dan

menyusun secara teratur pada data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami,

dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2008, p.

244).

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif

deskriptif. Metode deskriptif berusaha untuk mendeskripsikan dan

menginterpretasi data yang ada, mengenai kondisi dan hubungan yang ada

serta proses yang sedang berlangsung, akibat efek yang terjadi dan

perkembangan yang sedang diterapkan.

3.6. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Menurut Sugiyono, trianggulasi dalam kredibilitas diartikan sebagai

pengecekan data yang didapat dari berbagai sumber dengan berbagai cara

dan berbagai waktu. Dengan demikian teknik trianggulasi ini dibedakan

menjadi tiga, yaitu trianggulasi sumber, trianggulasi teknik pengumpulan data

dan trianggulasi waktu (Sugiyono, 2012, p. 368).


35

Metode Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data diteliti untuk keperluan

pengecetkan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Daymond &

Holloway, 2011).

Pada penelitian ini analisis triangulasi yang digunakan peneliti adalah

teknik analisis sumber. Data yang diperoleh dari berbagai sumber melalui

proses pengumpulan informasi dari sumber.

3.7. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan dimulai Februari 2018 hingga

September 2018. Kemudian lokasi penelitian tempat mengumplkan data

melalui wawancara dengan narasumber .

Tabel 4. Tabel Waktu Penelitian

Waktu Pengerjaan

No. Keterangan 2018


9
2 3 4 5 6 7 8 10

1 Pra Penelitian √                
2 Literature Review     √          
3 BAB I   √  √ √        
4 BAB II     √ √ √      
5 BAB III         √ √  
6 Pengumpulan Proposal       √      
7 Sidang Proposal           √    
8 Revisi Proposal           √ √    
9 Wawancara             √ √  
10 BAB IV             √ √  
11 BAB V             √ √  
12 Pengumpulan Skripsi               √
13 Sidang Skripsi               √
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2018.
36

3.8. Keterbatasan Penelitian

Peneliti hanya meneliti upaya pariwisata Kota Batam dalam dilihat dari

upaya yang dilakukan, penelitian dilakukan memfokuskan siapa, pesan,

media, komunikan dan efek yang dilakukan. Penelitian tidak melakukan

observasi secara langsung untuk melihat langsung pelaksanaan event.


BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Komunikator

4.1.1 Struktur BP Batam

Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), pada PP 46 disebutkan

bahwa otorita pengembangan daerah industri pulau Batam berubah menjadi

badan pengusahaan kawasan Batam dengan keberadaannya selama 70

tahun sejak PP 46 ditandatangani (Bpbatam).

Hal ini memberikan kepastian hukum kepada para investor baik lokal

maupun asing selama itu untuk berinvestasi di Batam. BP Batam mempunyai

visi dan misi yang jelas untuk mengembangkan Batam kedepan. Saat ini BP

Batam mendapatkan kewenangan dari pemerintah pusat khususnya yang

menjadi kewenangan departemen perdagangan untuk mengeluarkan

perijinan lalu lintas keluar masuk barang (Bpbatam)

Perijinan tersebut diantaranya perijinan IP plastik dan scrap plastik,

perijinan IT-PT, perijinan IT cakram, perijinan IT alat pertanian, perijinan IT

garam perijinan, mesin fotocopy dan printer berwarna, perijinan pemasukan

barang modal bukan baru, perijinan bongkar muat, pelabuhan khusus,

perijinan pelepasan kapal laut (Bpbatam)

37
38

Visi BP Batam adalah membangun Batam menjadi salah satu

kawasan ekonomi terkemuka Asia Pasifik dan salah satu contributor utama

pembangunan ekonomi nasional.

Misi BP Batam adalah mewujudkan pulau Batam sebagai industri

Hijau berorientasi Ekspor, mewujudkan pulau Batam menjadi kawasan

wisata Bahari unggul dan Transhipment perdagangan International

(Bpbatam).

Logo dan Struktur Organisasi Batam

Gambar 3. Logo BP Batam, dari BP Batam.


39

Gambar 3. Struktur Organisasi BP Batam, dari BP Batam.

Dalam Peraturan Pemerintah Indonesia No 46 tahun 2007 tentang

kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, menjelaskan bahwa

wilayah Batam serta pulau-pulau kecil di sekitarnya telah memenuhi kriteria

untuk ditetapkan sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan

bebas

bahwa untuk lebih memaksimalkan pelaksanaan pengembangan serta

menjamin kegiatan usaha di bidang perekonomian yang meliputi

perdagangan, maritim, industri, perhubungan, perbankan, pariwisata, dan

bidang-bidang lainnya dalam kawasan sebagaimana dimaksud pada huruf


40

perlu untuk menetapkan kawasan dimaksud menjadi kawasan perdagangan

bebas dan pelabuhan bebas (BPK RI, n.d)

Lukita Selaku Kepala BP Batam mengungkapkan BP Batam selaku

lembaga negara yang mengelola zona perdagangan bebas Batam memiliki

tugas dalam mengelola pariwisata yang tercantum dalam UU FTZ dimana

sebagai lembaga FTZ, BP Batam dapat mengelola pariwisata secara

bersamaan. Dimana BP Batam dalam hal mengelola pariwisata yaitu untuk

mendukung dinas pariwisata atau pemko Batam yang tidak mencampuri

dalam hal urusan pemasukan dan perizinan (Batampos, 2018).

Badan Pengusahaan (BP) Batam berkomitmen untuk

mengembangkan kota Batam, termasuk dalam pengembangan sektor

pariwisata yaitu salah satunya dengan menghadirkan event Batam Menari

2018 yang berlangsung pada 7-8 April 2018. Dalam kegiatan Batam Menari,

BP Batam menggandeng Guruh Soekarno Putra sebagai koreografer utama

untuk menciptakan satu koreografi tarian yang dibawakan secara massal

peserta Batam Menari.

“Jadi fungsi dari BP Batam berkontribusi di pariwisata


diperaturanya ada di No. 46 bahwa salah satu fungsi dari BP
Batam selain bidang industri, perkapalan, perbankan, disitu
juga ada fungsi pengembangan pariwisata. Jadi sebetulnya
menjadi kewajiban BP Batam untuk mengembangkan
pariwisata, eeeh pengembangan pariwisata ini bukan untuk
mengalihkan yang dari awalnya mengurus industri perkapalan
dan lain sebagainya, tapi hanya menambah yang tentunya nilai
tambahnya ini untuk nilai investasi Batam sendiri.” (M. Taofan,
wawancara data primer, 13 September 2018).
41

BP Batam yang berkontribusi dalam upaya pengembangan Kota

Batam yaitu dengan melakukan pengembangan dalam sektor pariwisata

dengan menghadirkan sebuah event Batam Menari untuk mendongkrak

pariwisata Batam.

Menpar RI menjelaskab bahwa Batam Menari adalah salah satu bukti

nyata yang Negara ini hanya akan dapat memenangkan persaingan di

tingkat regional dan global apabila seluruh Kementerian atau Lembaga yang

ada bersatu padu untuk fokus mendukung Core Business yang telah

ditetapkan. Jika arahan yang dituju pariwisata maka keputusan yang diambil

sudah benar (Batamnews, 2018).

Narasumber Ka Subdi BP Batam Menjelaskan:

Kalo dari tujuan pariwisata itu, pertama setiap wilayah dan


tempat harus ada destinasi yaa dalam artian tujuan daerah
wisata terbagi ke dalam tiga kelompok pertama kebudayaan,
alam, handmade atau buatan manusia ataupun event atraksi.
Kemudian kenapa akhirnya BP Batam mendahulukan atraksi
dengan pertimbangan bahwa untuk alam, kita harus dapat
prosesnya itu dalam jangka waktu yang lumayan lama dan
dengan biaya yang mungkin akan lebih mahal, ya sedangkan
yang namanya pariwisata harus kita genjot terus. Nah itulah
kita mulainya BP Batam itu dengan adanya event, dengan
harapan event tersebut menjadi agenda tahunan dan itulah
harapan kita untuk menjadikan destinasi sebagai destinasi
wisata di Batam.
(M. Taofan, wawancara data primer, 13 September 2018).

4.2. Pesan

4.2.1. Tari Rampai

Pesan yang disampaikan BP Batam yaitu dalam wujud tari yaitu tari

Rampai Batam. Tari Rampai adalah tari yang pada mulanya berasal dan
42

berkembangdi daerah Aceh, dinamakan karna sama halnya rampai, yaitu

campuran berbagai bunga. Tari rampai diciptakan yang dibentuk dari

beberapa tari-tarian di Aceh seperti tari Seudati, Pho, dan Ratoh

(kemendigbud. n.d).

Untuk Event Batam Menari ini sendiri BP Batam dengan menggaet

koreografer Guruh menciptakan tari rampai Batam yang dimana dalam tarian

ini menggambarkan dan cerminan masyarakat Batam. Tari Rampai

merupakan tarian yang dinamis dan harmonis, tari Rampai melambangkan

kebersamaan, sikap gotong royong dan kekompakan penuh di dalam sebuah

lingkungan masyarakat seperti yang terlihat pada gerakan tarinya. Tarian ini

biasanya diiringi dengan rebana, tepukan tangan teratur dengan intonasi

yang terkadang lambat dan juga terkadang depat serta dengan alunan suara

dengan sepuluh orang penari atau lebih.

Pada kegiatan ini Batam menciptakan tari rampai khas Batam yang

diberi nama Rampai Batam. Untuk Mengsukseskan event, Guruh Soekarno

Putra selaku koreografer Indonesia ditunjuk sebagai koreografer untuk

menciptakan tarian yang akan dibawakan di event Batam Menari yang di

gelar. Guruh menuturkan tari Rampai seperi melambangkan beragam bunga,

meski memang berbeda tetapi tetap harum. Hal tersebut mencerminkan

Batam yang masyarakatnya heterogen dan multi etnis (antaranewskepri,

2018).

Dalam event Batam Menari Tari Rampai adalah wujud pesan yang

disampaikan, dimana sebuah tari menjadi sebuah identitas dan wujud


43

kebudayaan Batam yang mencerminkan masyarakat dan kehidupan di

Batam.

“Sebagai identitas bagaimana seni tari dan seni gerak menjadi


sebuah media pembersatu kita. Karna disitu kan kita
menggabungkan beberapa tarian etnis kita artinya lewat seni
tari atau seni gerak kita mempererat persatuan bangsa dan
budaya di Batam.” (D. Gustinandar, wawancara data primer, 20
Agustus 2017).

Seni tari ingin dijadikan sebagai identitas dan event yang mengangkat

kebudayaan dan wisata di Batam, seperti kutipan yang dijelaskan oleh

narasumber yaitu;

“eeeh pertama yaitu mencatat Batam di kancah nasional dan


Internasional, nama tercatat dan Batam Menari akan menjadi
agenda tahunan yang nantinya menjadi destinasi salah satu
destinasi di Batam. Kemudian Batam Menari merupakan event
yang dimana tarian nya dibuat khusus oleh Guruh yang
didalamnya mencerminkan kehidupan di Batam, di Batam kan
terdapat banyak etnis dan kebudayaan, kemudian dicerminkan
dalam tarian ini dan semua budaya yang ada. Dibuat tarian dan
koreografi dengan perpaduan budaya yang ada di Indonesia
aaa bisa juga dikatakan Batam sebagai teras nya indonesia
yang terdapat banyak budaya, etnik dan segala macam
dicerminkan dalam tarian ini serta dengan tarian ini akan
mengangkat nama Batam juga.” (M. Taofan, wawancara data
primer, 13 September 2018).

Dalam tari rampai Batam ciptaan Guruh, terdapat empat unsur yang

dihadirkan yaitu Cina, Melayu, Batak dan Minang. Keempat etnis tersebut

dimasukkan dalam unsur tarian dan dirangkai menjadi satu koreografi yang

mencerminkan dan menunjukkan keharmonian dan keselarasan dalam

kehidupan masyarakat.
44

`Guruh selaku koregrafi menyebutkan tarian Batam Menari berdurasi

7 menit dengan konsep tarian daerah masyarakat Indonesia, dimana dalam

tarian mencerminkan tarian keberagaman suku dan etnis masyarakat Batam

dengan Tarian yang disebut Tari Rampai Batam dimana dalam tarian

terdapat unsur tari Melayu, Batak China, Jawa dengan tarian yang indah

namun tidak sulit (Batammenari, 2018)


4.3. Media

Media merupakan sarana yang digunakan untuk menyalurkan pesan

yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada khalayak atau penerima

pesan, penggunaan media massa yang digunakan menjadi alat untuk

menyalurkan pesan secara luas dimana media massa dapat menjangkau

komunikan secara luas.

Media Massa yang digunakan BP Batam dalam mempromosikan

Batam menari terdiri dari media cetak, elektronik dan media online.

4.3.1. Media Cetak

Media cetak yang digunakan dalam mempromosikan kegiatan Batam

Menari yaitu media cetak koran, dimana kerja sama yang dilakukan dengam

media cetak di Batam seperti Koran Tribun Batam yang dimana event ini

tertuang dalam berita harian yang menjadi konsumsi masyarakat Batam.

Kemudian media cetak lain yang digunakan yaitu dengan memasang

poster yang diletakkan di pusat keramaian di Batam Center yang menjadi

daerah pusat keramaian dan lalu lintas masyarakat Kota Batam.

4.3.2. Media Elektronik

Sebagaimana yang diutarakan Burhan bahwa Media elektronik adalah

media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanis bagi

45
46

pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Isi dari jenis media massa

elektronik umumnya disebarluaskan melalui suara (audio) atau gambar dan

suara (audio-visual) dengan menggunakan teknologi elektro. Yang menjadi

kekuatan dari media elektronik tidak hanya pada tata tulis berita, tapi juga

pada tata suara penyiar yang harus enak didengar.

Radio merupakan media elektronik yang menjadi alat yang cukup

popular yang digunakan, radio merupakan salah satu media elektronik yang

digunakan dalam mempromosikan Batam Menari yaitu melalui radio seperti

100,7 Batam FM, pemilihan radio sangatlah tepat karna dengan penggunaan

radio informasi dan berita dapat didengar dan diterima secara langsung oleh

masyarakat secara cepat dan waktu yang juga bersamaan.

4.3.3. Media Online

Media online digunakan dan dimanfaatkan di era globalisasi dimana

penggunaan media online sangat mudah dan praktis, penggunaan media

online yang digunakan BP Batam yaitu;

4.3.3.1. Website

Website Batam Menari berisikan informasi tentang Batam Menari baik

itu tentang event Batam Menari, informasi pertunjukan acara, jadwal

kegiatan, galeri foto kegiatan, kontak informasi serta informasi pendaftaran

kegiatan. Website Batam Menari menjadi wadah sumber informasi yang

digunakan untuk mengetahui segala informasi yang dibutuhkan.

Dari Segi Visualisasi tampilan website Batam Menari cukup menarik

dengan tampilan design yang simple namun juga menarik, informasi yang di
47

sediakan juga cukup. Dengan adanya website yang disediakan masyarakat

luar dapat mengakses dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Gambar 3. Screenshot Website Batam Menari, dari Website Batam Menari,


2018).

Instagram

Instagram Batam Menari menjadi media yang digunakan untuk

menyampaikan dan menyediakan informasi kegiatan baik itu jadwal-jadwal

kegiatan, peta lokasi, foto-foto dan video kegiatan. Instagram juga digunakan

dalam mempromosikan event kepada followers serta giveaway yang

diadakan. Instagram juga menjadi tempat pelaku kegiatan berkomunikasi

langsung dengan pengikut.

Kehadiran Instagram mempermudah masyarakat untuk menggali

informasi event dan adanya komunikasi yang terjadi secara langsung antara
48

komunikator dan penerima pesan. Dengan media Instagram Pelaku dapat

melakukan interaksi dengan para followers Batam Menari. Dengan

Kemudahan dan tidak mengenal jarak komunikasi berjalan secara cepat dan

mendapat feedback.

Youtube

Youtube menjadi salah satu media yang juga sangat berperan di era

globalisasi saat ini, dimana popularitas youtube hampir menyaingi televisi.

Dengan Youtube komunikasi dapat berjalan dengan cepat tanpa batasan


49

jarak dan waktu, komunikasi dapat terjalin dengan interaksi cepat dengan

penggunanya.

Youtube yang digunakan oleh BP Batam yaitu sebagai upaya untuk

memperkenalkan Batam Menari Secara Luas dengan konten-konten video

yang dibuat, Video yang di unggah oleh akun Batam Menari yaitu video-

video promosi dengan durasi pendek serta tutorial tarian Rampai.

Dengan Tutorial yang disebarkan di youtube menjadikan masyarakat dapat

dengan sendirinya mempelajari tarian dimana pun dan kapanpun.

“Kalo yang aku tau event batam menari promosi media cetak,
terus media social juga seperti Instagram dan mereka juga aktif
memposting foto-foto sama giveaway, terus youtube untuk
upload tutorial tarian nya. Menurutku sih dengan menggunakan
media tentunya efektif karna kita cari-cari tau tentang event nya
dari situ. Zaman sekarang kan semua orang sudah pake
sosmed jadi penggunaan sosmed khususnya bisa
50

mempromosikan batam menari lebih efektif, buktinya banyak


banget followers yang memfollow akun sosmed dari situ kan
kita bisa liat banyak yang tertarik sama kegiatan itu”. (N.
Marbun, 20 Agustus 2018).

4.4. Komunikan

Pesta Rakyat atau Batam Menari dilakukan pada tanggal 7-8 April

2018 di bundaran BP Batam dengan melibatkan masyarakat kota Batam

melalui tari kolosal. Berbagai rangkaian acara seperti pertunjukan bakat,

pasar kuliner, penampilan artis-artis ibukota. Diharapkan momentum ini

menjadikan pesta rakyat bersama (Batammenari, 2018).

“Kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat Batam, untuk Batam,


dan untuk memperkenalkan Batam lewat tarian namanya
Tarian Rampai. Bahwa dengan Tarian terangkat, Batam juga
terangkat, tercatat rekor muri dan dunia dengan tujuan
memajukan masyarakat Batam dan semuanya untuk Batam.”
(M. Taofan, wawancara data primer, 13 September 2018).

kegiatan menari merupakan kegiatan yang diciptakan untuk

masyarakat Batam dan juga semua orang, dengan harapan kegiatan ini

memperkenalkan Batam dan wisatanya melalui sebuah tarian.

Event ini ditujukan ke semua orang dan masyarakat Batam,


namun ga mungkin jika pertanyaannya apakah event ini
mengundang turis yang banyak tentunya tidak. karna tidak ada
satu pun kegiatan yang pertama kali dilakukan mendatangkan
turis yang banyak kalo brandnya belum kuat, kalo F1 kalo
diadakan orang seluruh dunia datang, piala dunia diadakan
dimanapun orang datang nah Batam Menari merupakan event
baru yang pertama kali dibuat. Kita berharap kegiatan ini
menjadi kegiatan tahunan yang nantinya bisa menarik
wisatawan lokal dan mancanegara sebanyak-banyaknya.
51

Kemudian Narasumber selaku ketua pelaksana Batam Menari

mengungkapkan bahwa kegiatan Batam Menari ditujukan ke semua

masyarakat dan lapisan dan kegiatan yang dilakukan tentu belum

mendatangkan wisatawan dengan banyak karna event yang

diselenggarakan merupakan event yang pertama kali dilaksanakan dan

tentunya belum bisa menarik kecuali sebuah event sudah memiliki brand

yang besar,namun kegiatan event batam menari event yang dilakukan untuk

pertama kalinya dengan tujuan dengan keberhasila event Batam Menari

akan menjadi event yang akan dilaksanan secara rutin tiap tahun nya.

4.5. Dampak

Kegiatan menari yang dilaksanakan oleh BP Batam dengan

menggunakan media memberikan dampak seperti yang diungkapkan Ketua

Pelaksana Batam Menari yaitu:

“Dampak dari promosi dengan penggunaan media kita bisa


lihat dari keberhasilan kita mencetak rekor muri dari 16.000
yang kita targetkan kita bisa menembus 20.000 an. Kalo
promosi media kan jangkauan nya luas dan cepat jadi
masyarakat event ini sampai ke seluruh pelosok masyarakat
kita terus promosiin hingga akhirnya mereka tertarik ikut, turis
yang juga datang tertarik ikut. Nah biasanya turis yang datang
kesini jadi tertahan hingga akhirnya longstay nya mereka
bertambah disini dan spend money lebih banyak.” (D.
Gustinandar, wawancara data primer, 20 Agustus 2018).

Dengan penggunaan media dalam mempromosikan Batam Menari

dapat meningkatkan peserta yang datang memeriahkan kegiatan, dengan

penggunaan media kegaiatan diikuti oleh sejumlah masyarakat dan turis.


52

“Nilai perekonomian kita di kuartar 1 dan 2 meningkat tahun


lalu hanya naik 2,0 an tahun ini meningkat perbandingan
sekarang menjadi 4,7. Hal tersebut adalah nilai investasi, eeeh
nilai pemasukan batam yang sudah terlihat. Datanya itulah
yang kita bisa lihat peningkatan ekonomi Batam dari kuartar
pertama kedua, dari 100 % nya dari menjadi 4. ( M. Taofan,
wawancara data primer, 13 September 2018).

Dengan Kegiatan yang mampu menghadirkan masyarakat yang

begitu banyak, perekonomian Batam menjadi meningkat seperti yang

dilanjutkan oleh narasumber Taofan:

“Dari data investasi yang masuk ke Batam di triwulan pertama


naik 4,7 kedua menembus 4,5 nah ini salah satu buktinya
bahwa event Batam Menari mendorong untuk investasi masuk
ke Batam sendiri, selain kegiatan lain dalam event dalam
penyelenggaraan selalu melibatkan UKM, itu juga dampak
dirasakan untuk masyarakat. Setidaknya perguliran perkonomi
masyarakat itu bergerak cepat, dan untuk kunjungan wisata kita
udah naik hampir naik 100%. Tujuan wisata selain
meningkatkan wisata yaitu adalah lamanya tinggal atau long
stay disini, tidak kita pungkiri turis dari Malaysia dan Singapure
yang biasanya one day yang datang pagi pulang sore mereka
akhirnya tertahan karna event tersebut, sehingga mereka
tinggal menginap dua hari, tiga hari hingga lebih untuk
menyaksikan event tersebut. Hal tersebut menjadi tujuan
pariwisata juga yaitu meningkatkan kunjungan dengan longstay
atau lamanya menetap.”( M. Taofan, wawancara data primer,
13 September 2018).

Batam Menari sukses berjalan dengan target yang melebihi 16.000

yaitu mencapai 20.167. Peserta yang dicapai juga jika tidak diberhentikan

akan melebihi peserta yang telah mencetak rekor muri.

Kegiatan Batam menari juga membuktikan peningkatan wisatawan

yang masuk ke batam di kuartar pertama 2018 meningkat dibandingkan

kuartar pertama di tahun 2017.


53

Gambar 5, Perbandingan kunjungan wisman ke Batam 2017-2018, dari BPS


Kepri, 2018).

4.7. Analisis

Badan Pengusaha Batam ikut berkontribusi dalam pengembangan

pariwisata Batam dalam rangka untuk mendongkrak pariwisata menjadi lebih

baik, sektor pariwisata dimana BP Batam memilih pariwisata sebagai sector

yang harus di genjor karna Batam memiliki potensi pariwisata yang baik.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi lewat sektor pariwisata,

BP Batam melakukan upaya untuk mempromosikan pariwisata Batam

dengan menghadirkan kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan

pariwisata Batam.

BP Batam sebagai badan pemerintahan yang mengurus perdagangan

bebas menjadi komunikator dalam kegiatan Batam Menari untuk


54

mengembangkan partiwisata Batam yang memiliki wewenang dalam

mengelola sector pariwisata

Dalam upaya promosi pariwisata kegiatan, sesuai dengan komunikasi

lasswell pesan yang disampikan yaitu dalam bentuk tarian. Tarian yang

dijadikan wujud destinasi dengan menciptakan tarian yaitu tari Rampai Khas

Batam yang yang disebut Tari Rampai Batam. Dalam Tari Rampai tersebut

BP Batam menggunakan Guruh sebagai koregrafer utama untuk

menciptakan tarian yang didalamnya mencerminkan kehidupan masyarakat

Batam

Tari Rampai yang diciptakan mencerminkan kehidupan masyarakat

Batam yang heterogen yang memiliki etnis yang beragam seperti cina,

melayu, batak dan padang. Sehingga tarian yang diciptakan bermaksud

untuk mencerminkan batam yang memiliki keragaman dapat bersatu melalui

sebuah wujud budaya tarian.

Komunikasi BP Batam dalam mempromosikan BP Batam sesuai

dengan komunikasi Lasswell yaitu dengan menggunakan media untuk

menyampaikan pesan. Media yang digunakan BP Batam yaitu media

elektronik seperti Radio yang dapat menjangkau masyarakat secara luas

dengan biaya yang tidak tinggi, media cetak yang digunakan yaitu BP Batam

bekerja sama dengan Batam Pos sebagai koran utama Batam untuk memuat

berita tentang Batam Menari. Poster Billboard juga diguanakan dengan

meletakan poster Batam Menari di jalan jalan dan pusat Keramaian di Kota
55

Batam seperti Batam Center, Batu Aji, Sekupang serta Bandara Hang

Nadim.

Media lain yang digunakan yaitu media baru atau media online yang

cangkupan nya lebih luas dan praktis, penggunaan media social yang

digunakan seperti Instagram, youtube, facebook mempromosikan kegiatan

Batam Menari lebih efektif karna jangkauan tanpa batas.

Namun selain media BP Batam dalam mempromosikan Batam Menari

melalui mulut ke mulut, dimana BP Batam juga mempercayai kekuatan mulut

kemulut, semua pelaku menyebarkan informasi Batam Menari dari orang

terdekat hingga dengan sendirinya mereka memposting sendiri di social

media dan berkat komunikasi melalui mulut ke mulut masyarakat sendiri

berkiontribusi dengan sendirinya mempromosikan Batam Menari.

Komunikan yang dituju oleh Batam Menari yaitu BP Batam yaitu

masyarakat Batam dan semua orang, dengan melibatkan semua masyarakat

kegiatan ini dapat berjalan semakin meriahhkan kegiatan. Semua elemen

masyarakat berkontribusi dalam kegiatan in.

Seperti Komunikasi Lasswell bahwa adanya dampak yang ditimbulkan

yaitu dengan promosi yang dilakukan Batam Menari dapat mencetak rekor

dunia dimana nama Batam tercatat dan lebih terkenal di dunia international,

wisatawan juga meningkat dengan terlihatnya peningkatan jumlah wisman

yang berkunjung di tahun 2018 dibanding tahunn 2018 pada kuartar

pertama.
56

4.7. Temuan

Dalam melaksanakan promosi pariwisata BP Batam mencoba

berkontribusi pariwisata untuk memperbaiki perekonomian Batam yang

semakin surut, upaya yang dilakukan BP Batam sudah cukup maksimal

dengan hasil yang diraih saat event luas biasa, namun kegiatan seperti ini

tidak akan berjalan maksimal tanpa kerjasama antara dinas pariwisata

Batam sendiri dimana Pariwisata Batam lebih memiliki wewenang penuh

terhadap Pariwisata Batam. Penggunaan media seperti televisi hendak nya

diguanakan.
57

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil analisis data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan

bahwa analisis implementasi upaya pariwisata batam melalui Batam Msudah

sesuai dengan model komunikasi laswell propagand theory yang terdiri dari

who, says what, in which channel, to whom and with what effects. Pada

elemen who yang menjadi komunikator utama pada event nya adalaha BP

Batam selaku pelaku pariwisata, pelaku pariwisata merelisasikan eventnya

dengan menjadikan Batam menjadi agenda tahunan untuk mempromosikan

wisata batam, dalam menjalankan. Pada elemen pesan pariwisata mencoba

menyampaikan bahwa batam merupakan kota yang asyik untuk berwisata

dengan diadakan nya event batam menari dimana 20.000 penari

berpartisipasi menari bersama, kemudian media yang digunakan yaitu media

cetak dan media online dengan adanya iklan di jalanan, siaran radio, koran

serta media sosial seperti instagram, youtube dan website. Pada elemen to

whom pelaku pariwisata mengkomunikasikan keseluruh masyarakat baik itu

pengunjung dalam negeri maupun luar negeri. Kemudian effect nya adalah
58

batam lebih dikenal potensi wisatanya dengan berhasil mencetak rekor muri

meningkatnya pengunjung serta minat wisatawan dengan banyaknya

pengunjung yang masuk di bandara Hang Nadim batam.

5.2. Saran

Setelah penelitian dilakukan, maka akan disampaikan beberapa saran

yang diharapkan dapat berguna untuk penelitian selanjutnyabdan untuk

kemajuan program dan event batam menari selanjutnya.

5.2.1 Saran Akademik

Dari penelitian terhadap implementasi upaya pariwisata Batam melalui

Batam Menari diharapkan dapat menjadi memberikan ilmu pengetahuan dan

wawasan yaitu dengan mengembangkan penelitian ini lebih dalam lagi. Hal

tersebut dapat dilakukan dengan cara lebih memfokuskan pada elemen

persusif massa Laswell. Hal lain yang dapat dilakukan yaitu penelitian juga

diperluas dengan melakukan penelitian kuantitatif pada event Batam Menari

yang dilakukan oleh BP Batam untuk megetahui bagaimana hasil dan

pengaruhnya terhadap pariwisata Batam.

5.2.2 Saran Praktis

Saran praktis ini ditujukan untuk Pelaku pariwisata Batam yaitu

dengan melihat lagi dengan luas bahwa dalam pelaksanaan hendaknya

kegiatan dilakukan dengan lebih banyak bekerja sama dengan pihak media

tv dan cetak.
59

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, L. S. (2016). Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif


dan Kominfo dalam meningkatkan pariwisata di Kota Samarinda, 4(1),
146-157. Diperoleh dari http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp
content/uploads/2016/02/Jurnal%20Lucky%20Selly%20Agustin%20
%20Copy%20(02-18-16-09-48-46).docx

Assauri, S. (2007). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.

BP Batam (2017). Development Progress of Batam Edisi II Volume XXXII.


Batam: Pusat pengelola Data & Sistem Informasi (PPDSI) Badan
Pengusaha Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Batam.

BPK RI, peraturan Pemerintah (PP) No. 46 Tahun 2007 Kawasan


Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Batam. Diperoleh dari
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/4768

Burhan, B. (2015). Komunikasi Pariwisata. Jakarta: Kencana Prenadamedia


Group.

Daymon, C & Holloway, I. (2011). Qualitative Research Methods in Public


Relations and Marketing Communications. New York: Routledge.

Denzin, N. K, Lincoln, Y.S. (2009). The SAGE Handbook of Qualitative


Research – Edisi Terjemahan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Gusemri. H. (2018). Viral, Batam Menari 2018 Beri Efek Kejut Bagi
Pariwisata Batam. Diperoleh dari http://batamnews.co.id/berita-30699
viral-batam-menari-2018-beri-efek-kejut-bagi-pariwisata-batam.html

Hafied, C. (2009). Pengantar Ilmu komunikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo


Persada.
60

Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Salemba


Humanika.

Hermawan, B. (2012). Analisis Kontribusi transaksi pariwisata terhadap


produk domestik bruto (PDB) sektor pariwisata. Wahana Informasi
Pariwisata: Media Wisata.

Hidayat, Y. (2018). Biro Pariwisata BP Batam Lanjut Terus. Diperoleh Dari


https://batampos.co.id/2018/01/27/biro-pariwisata-bp-batam-lanjut
terus/

Hirzal, I. (2017). Gaet Wisman, BP Batam Promosikan Wisata Batam ke


Luar Negeri. Diperoleh dari
http://batamtoday.com/batam/read/101859/Gaet-Wisman-BP Batam
Promosikan-Wisata-Batam-ke-Luar-Negeri

Laswell, H. (1927). Propaganda Technique in the World War. New York:


Peter Smith.

Liga, Suryadana & Octavia V, (2017). Pengantar Pemasaran Pariwisata.

Bandung: Alfabeta

Listiawan, R. (2016). Strategi Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Siak


dalam mempromosikan kesenian budaya Melayu melalui kegaiatan
Siak Bermadah. 3(2), 10-13. Diperoleh dari
https://media.neliti.com/media/publications/129772-ID-strategi
promosi-dinas-pariwisata-kabupa.pdf

McQuail, Denis. (2009). Mass Communication Theory. London: Stage


Publication.

McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa edisi VI buku 1. Jakarta:


Salemba Humanika.

McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa edisi VI buku 2. Jakarta:


Salemba Humanika.

Morissan, (2013). Teori Komunikasi Individu hingga Massa. Jakarta:


Kencana Prenadamedia Group.

Nimmo, D. (2011). Komunikasi Politik; Komunikator, Pesan, dan Media.


Bandung: PT remaja Rosdakarya.
61

Pendit, N. S. (1990). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta:


PT. Pradnya Paramita

BPK RI. Peraturan Pemerintah Republic Indonesia 46 tahun 2007diperoleh


dari peraturan.bpk.go.id

Pricillia, M. (2015). Strategi Komunikasi Riau Tourism Board dalam


mempromosikan pariwisata Riau. Diperoleh dari
https://media.neliti.com/media/publications/31996-ID-strategi
komunikasi-riau-tourism-board-dalam-mempromosikan-pariwisata-di
provins.pdf

Purnama, I. (2010). Jalan-Jalan Kepulauan Riau. Jakarta: Gagas Media.

Putra, D. K. S (2012). Media dan Politik: Menemukan Relasi antara


DimensiSimbiosis-Mutualisme Media dan Politik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Rachmayanti, M & Rina, N. (2018). Analisis Strategi Promosi dalam


Pengembangan Pariwisata, Studi Kasus pada Pariwisata Kabupaten
Purwakarta. Diperoleh dari ejournal
ejournal.upbatam.ac.id/index.php/commed/article/download/467/301/

Raco, (2010). Metode Penelitian Kualitatif Jenis, karateristik, dan


keunggulanya. Jakarta: PT Grasindo.

Rogers, M. (1997). A History of Communication Study : A Biographical


Approach. New York: The Free Press.

Rusdianto. (2018, Maret 1). Guruh Soekarno Putra ciptakan tarian Rampai
Batam. Diperoleh dari
https://kepri.antaranews.com/berita/47396/guruh-soekarno-putra
ciptakan-tarian-rampai-batam

Shoelhi, M. (2012). Propaganda Dalam Komunikasi International. Bandung:


Simbiosa Rekatama Media.

Silaen, n. (2013, Maret 5). Filatelis Indonesia : Kebudayaan Indonesia di


tahun 1996 [Weblog post]. Diperoleh dari
https://filatelisindonesia.wordpress.com/2012/02/20/kebudayaan
indonesia-tahun-1996/

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan & R&D.


Bandung: CV Alfabeta.
62

Syafiie, I. K. (1990). Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung: Mandar Maju.

Utama, G. B. R (2014). Pengantar Industri Pariwisata; Tantangan dan


Peluang Bisnis Kreatif. Yogyakarta: Deepublish.

Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian


Gabungan: Prenadamedia.

Yoeti, O.A. (1997). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta:


PT. Pradnya Paramita.

Warisan Budaya Takbenda, (n.d). Tari Rampai Aceh. Diperoleh dari


https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=641

Widiarini, A & Amin, A. (2017). Wonderful Riau Islands Tawarkan


Kemudahan Wisata bagi Turis. Diperoleh dari
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/905755-wonderful-riau-
islands-tawarkan-kemudahan-wisata-bagi-turis

Anda mungkin juga menyukai