Anda di halaman 1dari 6

Potensi Pesisir dan Pariwisata Kabupaten Sikka dalam

Pembangunan Kota/Kabupaten yang Maju


Kelompok 1 :
Ruriko Keisha Lie (9J/24)
Arturo Anacletus De Ornay (9J/02)
Cheryl Jesslyn Nday (9J/04)
Maria Rosalia Nuraini (9J/20)

Dalam rangka memajukan Kabupaten Sikka, kita tidak hanya semena – mena dalam membangun sebuah
kota. Kita pasti memerlukan dana, tenaga kerja, dan sebagainya. Untuk mendukung hal tersebut maka kita
harus mempelajari beberapa aspek pengertian dan teori terlebih dahulu.
Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara darat dan laut yang bagian lautnya masih
dipengaruhi oleh aktivitas daratan, seperti sedimentasi dan aliran air tawar, dan bagian daratannya masih
dipengaruhi oleh aktivitas lautan seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin (Ketchum,
1972). GESAMP1 (2001) mendefinisikan wilayah pesisir sebagai wilayah daratan dan perairan yang
dipengaruhi oleh proses biologis dan fisik dari perairan laut maupun dari daratan, dan didefinisikan secara
luas untuk kepentingan pengelolaan sumber daya alam. Sehingga deliniasi wilayah pesisir ini dapat
berbeda tergantung dari aspek administratif, ekologis, dan perencanaan.
Di wilayah pesisir, terdapat berbagai kegiatan ekonomi yang bisa dilakukan. Kegiatan ekonomi adalah
aktivitas manusia yang dilakukan untuk memenuhi hidupnya. Kegiatan ekonomi di pesisir pantai
mencakup beragam aktivitas yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan
pesisir untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menghasilkan pendapatan. Berikut adalah beberapa
kegiatan ekonomi yang umum terjadi di pesisir pantai:
1) Perikanan.
Perikanan merupakan salah satu kegiatan utama di pesisir pantai. Masyarakat nelayan
memanfaatkan laut untuk menangkap ikan, udang, kerang, kepiting dan sumber daya laut lainnya.
Kegiatan ini dapat mencakup penangkapan ikan secara tradisional dengan jaring, pukat, atau
peralatan modern seperti kapal tangkap ikan.

2) Budidaya air.
Budidaya pesisir meliputi berbagai jenis kegiatan budidaya rumput laut, tambak ikan, tambak
udang dan tambak garam. Penduduk di pesisir pantai sering menggunakan lahan basah atau
mangrove yang memungkinkan pertanian yang berkelanjutan.

3) Pariwisata.
Pariwisata pesisir pantai menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak daerah pesisir. Pantai-
pantai yang indah, kegiatan olahraga air, diving, snorkeling, kapal pesiar, serta kegiatan lainnya
menarik wisatawan untuk berkunjung. Ini menciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakkan
ekonomi lokal.

4) Perdagangan dan Transportasi.


Pesisir pantai sering menjadi lokasi perdagangan yang sibuk. Pelabuhan-pelabuhan besar dan
kecil digunakan untuk mengangkut barang-barang dari dan ke daratan, serta antar pulau atau
negara. Transportasi laut juga penting untuk perdagangan dan distribusi barang.

5) Energi Terbarukan.
Kegiatan ekonomi di pesisir pantai juga melibatkan pengembangan sumber energi terbarukan
seperti pembangkit listrik tenaga angin, pembangkit listrik tenaga gelombang laut, dan
pembangkit listrik tenaga surya. Pesisir pantai sering memiliki potensi yang besar untuk
pengembangan energi terbarukan.

6) Konservasi Lingkungan.
Konservasi lingkungan juga menjadi salah satu kegiatan ekonomi di pesisir pantai. Upaya-upaya
untuk memelihara ekosistem pesisir seperti mangrove, terumbu karang, ikan karang dan kura-
kura.
Berdasarkan yang sudah kita baca di atas, banyak sekali kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan di pesisir
pantai. Banyak juga yang sudah ada di Kabupaten Sikka. Hanya menurut kami, meskipun kegiatan
ekonomi tersebut sudah dilakukan di Kabupaten Sikka, kegiatan tersebut tidak dilakukan secara
maksimal. Akhirnya, hasilnya pun tidak dapat membantu banyak masyarakat Kabupaten Sikka dalam
perekonomian. Setelah kami melakukan diskusi, kami berhasil menemukan cara yang menurut kami,
dapat menjadi salah satu kunci emas bagi masyarakat Kabupaten Sikka dalam pembangunan kabupaten
yang maju.
Kunci itu adalah Pariwisata. Menurut kami sejauh ini, cukup banyak provinsi maupun kota yang maju
karena pariwisata dari kota tersebut. Contohnya seperti Bali dan Labuan Bajo. Bali sangat terkenal
dikalangan para turis asing dan juga masyarakat Indonesia. Banyak turis dari luar yang bahkan lebih
mengenal Bali dibandingkan negara Indonesia. Karena ketenaran tersebut, Bali mulai mengembangkan
provinsinya sehingga menjadi provinsi dengan mayoritas pekerjaan pariwisata. Untuk bisa memberikan
lapangan pekerjaan bagi banyak orang, Bali membangun berbagai macam taman hiburan dan tempat
kuliner. Dengan begitu, orang – orang dapat membuka bisnis dengan hal tersebut.
Banyaknya turis dari luar negri juga menyebabkan Bali harus menyediakan fasilitas khusus untuk
memberikan kesan yang baik bagi para turis. Oleh karena itu, pembangunan di kota Bali juga harus
dilakukan. Meskipun Bali memiliki sebuah tradisi yaitu “Tidak Membuat Sebuah Bangunan Lebih Tinggi
daripada Pura”, namun Bali tetap berhasil membangun kota yang cukup maju untuk memberikan
kenyamanan bagi para turis, juga untuk menyediakan fasilitas berlebih kepada masyarakat Bali itu
sendiri. Dengan begitu, Bali juga terdaftar dalam sejumlah provinsi maju yang ada di Indonesia.
Contoh – contoh yang bisa membuat kami mengatakan bahwa Bali dapat sukses karena pariwisata, adalah
bukti nyata dari Bandara Bali itu sendiri. Menurut kami, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai keunikan
sebagai berikut;
1. Menyajikan Konsep Perumahan yang ada di Bali.
2. Menjual berbagai souvenir tentang kekhasan Bali seperti jepit rambut bunga Kamboja.
3. Menjual kuliner Bali di restoran – restoran dalam Bandara dan dalam bentuk kemasan seperti
kemasan pie susu.
4. Menyajikan musik khas Bali sehingga suasananya benar – benar terasa.
5. Menjadi Bandara terbesar ke-10 di Indonesia, dan dinobatkan menjadi bandara terbaik di
Indonesia 2019 versi Skytrax dengan bintang tiga.
Setelah kita melihat peran besar pariwisata bagi kehidupan dan kemajuan provinsi Bali, kami berharap
bahwa teman – teman juga bisa sadar, bahwa peran pariwisata dapat menjadi sangat berpengaruh bagi
suatu kota maupun provinsi. Dengan memaksimalkan potensi pariwisata, sebuah provinsi bisa menjadi
maju dan dapat menjadi contoh untuk yang lain.
Lantas apakah kita masyarakat Kabupaten Sikka, bisa melakukan yang sama seperti Bali?
Setelah kami diskusikan, kami bisa menyatakan sangat memungkinkan bagi Kabupaten Sikka untuk
menjadi sebuah kota yang maju layaknya Bali. Caranya adalah dengan mempelajari metode yang sama
seperti yang dilakukan Bali.
Lalu, apakah masyarakat Sikka memiliki sesuatu yang bisa dipamerkan sebagai tempat wisata?
Inilah yang akan kami bahas. Sebelum kita masuk kedalam topik Kabupaten Sikka, kami akan
memberikan contoh Labuan Bajo. Menurut kami, sebagai sesama kota yang terletak di Flores, Labuan
Bajo menempati peringkat nomor 1 sebagai kota yang sangat maju dan itu semua berkat pariwisata.
Labuan Bajo memiliki pantai yang indah dan endemik khusus seperti Komodo, untuk dipamerkan kepada
banyak turis. Akibatnya, banyak turis yang berdatangan ke Labuan Bajo.
Untuk menunjang hal tersebut, Labuan Bajo juga mengambil langkah yang sama seperti Bali. Mereka
memperbaiki bandara mereka sebaik mungkin, dan mencoba untuk menampilkan unsur komodo di setiap
desain dari Bandara. Labuan Bajo juga meningkatkan pembangunan kotanya, agar fasilitasnya bisa
digunakan oleh turis dan warga sekitar. Jika dibiarkan, Labuan Bajo pasti bisa menjadi kota yang maju
layaknya Bali. Banyak orang juga yang akhirnya berpindah ke Labuan Bajo untuk menikmati fasilitasnya
yang paling bagus dibandingkan daerah di Flores lainnya.
Dari apa yang dapat kami ambil dari kota Labuan Bajo, kami mengambil kesimpulan bahwa Kabupaten
Sikka juga memiliki potensi yang sama. Potensi – potensi itu ialah . . .
1. Pantai yang beragam.
Menurut kalian sebagai warga Kabupaten Sikka, pantai adalah tempat hiburan yang biasa – biasa
saja karena hanya menampilkan pasirnya yang putih dan lautan yang biru. Di Sikka juga memiliki
beberapa jenis pantai seperti pantai dengan bebatuan di sekitar Waigete, dan pantai dengan pasir
putih seperti di Magepanda. Meskipun pantai sudah menjadi hal yang biasa saja di Sikka, hal itu
tidak berlaku bagi yang tinggal di daerah yang lebih maju seperti Jawa. Disana mencari pantai
dengan pasir putih dan laut biru mungkin menjadi sesuatu yang mustahil. Jika ada pun, kalian
harus membayar mahal hanya untuk menyaksikan keindahan pantai. Namun berbeda dengan kita
yang hanya melihat pantai, kota – kota yang berada di Jawa memiliki cara menyajikan keindahan
pantai yang berbeda.
Di sana, akan banyak orang yang menjual souvenir seperti kacamata hitam, layang – layang,
tongsis dan lain – lain dengan harga yang murah. Disana juga menyajikan restoran dengan
berbagai menu dengan masakan ala tropikal untuk dinikmati pengunjung. Fasilitas hiburan disana
juga lengkap dijual seperti baju renang, kacamata renang, mobil jeep untuk mengelilingi pantai,
kamar mandi yang bersih, hotel, dan lain – lain. Hal – hal ini dapat memberikan lapangan kerja
yang begitu banyak kepada banyak orang, dan dapat menambah pendapatan kota itu sendiri.
2. Dataran Tinggi, Daerah Perbukitan, dan Daerah Pegunungan.
Jika kita hanya mengambil keunikan kota Maumere dari daerah pantai, maka kalian salah besar.
Banyak juga daerah dataran tinggi, perbukitan dan pegunungan yang bisa dimanfaatkan
kabupaten Sikka.
 Gunung Egon.
Disekitar Gunung ini memiliki sejumlah pariwisata yang sangat menggiurkan. Contohnya
adalah permandian air panas alami, hutan lindung, dan daerah sekitar yang subur.
Meskipun menurut kalian biasa – biasa saja, maka tidak bagi perkotaan yang ada di Jawa.
Di sana, permandian air panas merupakan sesuatu yang langka dan untuk bisa
menggapainya orang – orang disana harus membayar dengan mahal. Layaknya di Sikka,
untuk meraih permandian air panas tersebut dibutuhkan effort dan kerja keras karena
daerahnya yang terpencil. Permandian air panas alami juga sangat diminati masyarakat
sekitar, karena khasiatnya yang dapat menghaluskan kulit dan baik untuk kesehatan.
Berbeda dengan Sikka, di Jawa permandian air panas alami disajikan dalam bentuk bak
mandi ataupun kolam renang yang akan diisi dengan air panas alami. Itu akan sangat
memudahkan para pengunjung untuk menikmati air panas. Selain dapat mencegah anak –
anak untuk menyentuh hal yang berbahaya, juga dapat meningkatkan tingkat higenis dari
air panas alami. Disana juga akan disajikan tempat penginapan, dan fasilitas tambahan
yang sangat mendukung air panas alami.
Hutan lindung dan daerah yang subur juga sangat langka seperti di Jawa. Disana, hutan
lindung akan diberikan fasilitas spesial oleh mereka, seperti dibuat kebun binatang atau
banyak wahana menantang bagi para turis. Daerah yang subur dengan buah – buahan dan
sayur – sayuran juga akan dibuat sebuah pasar yang dapat menampung segalanya.
 Wisata Bukit.
Ini mungkin merupakan sesuatu yang baru dapat kami lihat setelah kami berkunjung ke
Nilo untuk retret. Menurut kami, daerah berkabut seperti di Nilo yang memiliki
pemandangan kota Maumere merupakan sesuatu hal harus dilestarikan.
Kami melakukan perbandingan dengan tempat di Surabaya bernama Trawas. Disana juga
memiliki suhu yang dingin, dan berkabut. Namun itu tidak menjadi alasan pemerintah
setempat untuk tidak mengubah tempat ini menjadi tempat wisata. Trawas di Surabaya
dijadikan tempat liburan yang menakjubkan. Disana tersedia villa – villa yang dapat
disewa maupun dibeli untuk mendapatkan kesan yang menyenangkan. Di Trawas juga
tersedia tempat untuk camping, dan berbagai restoran makanan yang memaksimalkan
potensi wisata disana.
3. Kuliner, Budaya, dan Adat Istiadat.
Jika kita sudah dapat mengembangkan kota menjadi kota pariwisata maka, kuliner, budaya, dan
adat istiadat merupakan salah satu hal yang perlu dilestarikan oleh masyarakatnya dengan
membuka toko kebudayaan maupun restoran kuliner khas. Restoran kuliner juga tidak hanya
mengambil makananan daerah Sikka saja, namun juga dari sumber daya alam pesisir di
Kabupaten Sikka. Di Kabupaten Sikka ini, banyak sekali hewan – hewan laut yang dapat
dibuatkan kuliner seperti kepiting, lomber, kerang, dan cumi. Jika itu di kota besar di Jawa,
restoran seafood menjadi restoran mewah yang sangat mahal, karena kesulitan menangkap hewan
laut. Namun hal tersebut, justru menjadi sesuatu yang sangat banyak di Sikka ini dengan kualitas
yang melebihi di Jawa itu sendiri.
Berikut merupakan penjelasan dari sejumlah alam di Sikka yang bisa dikembangkan dan
perbandingannya dengan Kota Jawa. Dari sini kita dapat mengambil satu kesimpulan, yaitu Kabupaten
Sikka yang memiliki potensi yang sangat besar dalam menjadi kota pariwisata.
Namun, kenapa kita tidak dapat menjadi kota pariwisata?
Menurut kami, itu karena masyarakat Sikka yang tidak menyadari potensi kotanya yang luar biasa. Hal
yang kita mungkin anggap lumrah, ternyata merupakan tempat wisata emas ditempat lain. Oleh karena
itu, hal pertama yang harus dilakukan kita sebagai masyarakat Sikka adalah mengenal daerah
pariwisatanya terlebih dahulu. Setelah kita mengetahui bahwa Sikka memiliki potensi yang sangat besar,
kita bisa mulai dengan sering memposting hal tersebut di akun media sosial. Berbeda dengan zaman dulu,
zaman sekarang informasi sangat mudah masuk. Jika kita sudah melakukan hal tersebut, pasti banyak
orang dari daerah lain di Flores akan tertarik.
Mulai lebih banyak lagi, orang yang akan berkunjung di tempat wisata kita. Seiring berjalannya waktu,
kota kita dan pariwisatanya mulai dikenal oleh para pengunjung luar yang mulai tertarik dan mencoba
berdatangan ke Kabupaten Sikka. Jika hal itu terjadi, maka Kabupaten Sikka bisa mendapatkan
pendapatan yang lebih besar. Jika turis yang datang mulai menjadi sangat banyak, maka Kabupaten Sikka
harus mulai merenovasi kotanya, agar bisa menampung para turis dan bisa memberikan kenyamanan bagi
mereka. Akhirnya, hasil renovasi itu bisa kita gunakan sebagai warganya dan kita bisa menjadi kota yang
maju. Jika sudah seperti itu, pasti kita mendapatkan biaya tambahan dari pemerintahan pusat yang dapat
membantu kita untuk meningkatkan kota kita, sampai ketingkat maksimal sebagai kota pariwisata.
Jika Kabupaten Sikka bisa menjadi kota yang maju, kita mulai dapat menjual souvenir kita seperti kain
tenun, dan membuka restoran – restoran dengan kesan kebudayaan yang dapat meningkatkan pendapatan
dan lapangan pekerjaan.
Ketika Kabupaten Sikka menjadi kota yang maju, otomatis akan mulai banyak orang yang berdatangan
untuk mendapatkan pekerjaan dikota kita. Dengan banyaknya jumlah penduduk, kita mulai semakin padat
sehingga naiknya pendapatan dan keinginan penduduk. Akibatnya, kita sudah tidak mungkin memesan
barang secara online lagi. Kota yang maju pasti juga dimasuki oleh brand – brand luar seperti makanan
cepat saji, brand hp, baju dll. Inilah yang dapat membuat kota kita menjadi seperti kota – kota di daerah
Jawa. Untuk bisa mendapatkan lapangan kerja di hal tersebut, kita juga membutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Dari situlah kita mulai dapat mengembangkan pendidikan kita di Sikka dan
mulai melakukan pemerataan daerah. Agar bisa menampung jumlah penduduk juga untuk membantu
kelangsungan hidup masyarakat Sikka yang belum mendapatkan penghasilan. Sebisa mungkin, lapangan
kerja untuk yang tidak bersekolah juga disediakan seperti tukang parkir, supir, dll agar dapat membantu
masyarakat.
Kesimpulan;
Menurut kami, jika Kabupaten Sikka ingin menjadi maju dengan globalisasi atau dengan menunggu agar
daerahnya dimajukan pemerintah pusat maka akan membutuhkan waktu setidaknya 40 – 100 tahun untuk
melakukannya. Namun, jika Kabupaten Sikka ingin beralih kearah kota pariwisata. Maka hal tersebut
tidaklah mustahil untuk dilakukan dalam waktu 10 – 15 tahun.
Pengembangan kota pariwisata juga bukan dari kesadaran orang lain, melainkan kesadaran kita semua
sebagai orang yang hidup, tinggal, dan dibesarkan di Kabupaten Sikka.

Anda mungkin juga menyukai