Anda di halaman 1dari 4

TUGAS EKOLOGI ARSITEKTUR

MEMBANGUN SECARA EKOLOGIS

OLEH :

MUHAMMAD AL – FURQAN NUGRAHA

60100119048

II B

TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

TAHUN AJARAN 2019/2020


CONTOH PEMBANGUNAN SECARA BERKELANJUTAN YANG ADA DI
INDONESIA
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang perekonomian suatu
daerah. Bahkan beberapa daerah berhasil menjadikannya sebagai sektor andalan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu sudah sepantasnya sektor pariwisata
mendapatkan perhatian dari segi ekonomi, politik, maupun sosial. Konsep pariwisata biasanya
akan menawarkan atau mempromosikan berbagai daya tarik wisata baik yang bersifat alamiah,
buatan maupun kultur masyarakat untuk menarik minat wisatawan. Bahkan pada saat ini
Indonesia sedang gencar-gencarnya mempromosikan pariwisata keluar negeri, misalnya dengan
mengadakan event-event bertaraf nasional bahkan internasional, seperti program Sail
Indonesia sebagai salah satu contohnya. Diadakannya program seperti ini menunjukan bahwa
adanya keinginan untuk mengembangkan sektor pariwisata yang ada di daerah. Dengan harapan
bahwa ketika sektor pariwisata tersebut telah tumbuh, maka sektor tersebut bisa menjadi
penopang ekonomi bagi daerah-daerah yang memang memiliki daya tarik wisata.
Perencanaan di bidang pariwisata ada yang terdapat pada wilayah daratan dan ada juga yang
terdapat pada wilayah perairan. Perbedaan wilayah perencaan akan melahirkan konsep
perencanaan yang berbeda pula. Pada wilayah perairan terdapat beberapa objek wisata yang yang
bila terlalu dieksploitasi akan terganggu keseimbangannya. Hal itu akan menyebabkan rusaknya
objek dan daya tarik wisata. Kasus yang dapat terjadi misalnya adalah rusaknya ekosistem
terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat sensitif.
Ekosistem ini sangat mudah untuk rusak tetapi sangat susah untuk pulih. Kerusakan ekosistem
terumbu karang ini bisa disebabkan karena konsep wisata yang digunakan adalah konsep wisata
biasa.
Oleh karena itu munculah konsep ekowisata. Konsep ekowisata berbeda dengan konsep
wisata konvensional. Konsep ekowisata ini menawarkan perlindungan bagi objek wisata yang
mudah terkontaminasi. Konsep ekowisata sudah mempertimbangkan dua aspek yaitu aspek pasar
dan aspek tujuan. Aspek pasar adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sedangkan aspek
tujuan adalah untuk melestarikan objek wisata dan lingkungan disekitarnya. Aspek tujuan inilah
yang paling diutamakan dalam konsep ekowisata. Hal inilah yang membedakannya dengan
wisata konvensional atau konsep industri pariwisata. Ekowisata merupakan sebuah konsep
wisata yang menjaga kelestarian atau bisa dikatakan sebagai kegiatan wisata untuk melakukan
konservasi. Konsep ini sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan yaitu menjaga
sumberdaya yang ada saat ini agar dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang tanpa
mengabaikan kebutuhan untuk generasi yang ada saat ini.
Kabupaten Manggarai Barat merupakan salah satu ikon baru untuk destinasi wisata yang
ada di Indonesia, karena memiliki taman nasional yang menjadi habitat satwa langka yaitu
Komodo di Kawasan Taman Nasional Komodo. Taman Nasional Komodo dibentuk pada tahun
1980 untuk melestarikan satwa Komodo dan dinyatakan sebagai World Heritage Site serta Man
and Biosphere Reserve oleh UNESCO pada tahun 1986. Taman Nasional Komodo meliputi
Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Semenjak
satwa komodo masuk dalam salah satu dari ketujuh keajaiban dunia. Pada tanggal 16 Mei
2012 versi new seven wonder, jumlah wisatawan yang berkunjung baik dari dalam negeri
maupun luar negeri semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumya.
Dari data pengunjung pada Balai Taman Nasional Komodo menunjukan menunjukan
bahwa jumlah pengunjung Taman Nasional Komodo meningkat secara drastis pada tahun 2009
yaitu sebanyak 36.534 pengunjung. Padahal selama 9 tahun sebelumnya rata pengunjung pada
Taman Nasional Komodo tidak sampai 17.000 pengunjung. Ini mungkin terjadi karena ketika
itu satwa komodo dicanangkan untuk dinominasikan dalam salah satu dari ketujuh keajaiban
dunia yang baru. Pada tahun 2011 menunjukkan peningkatan drastis jumlah wisatawan dalam
negeri yaitu sebanyak 6.177 pengunjung.
Selain satwa purba Komodo pada Kawasan Taman Nasional juga menawarkan obyek
wisata perairan yang tak kalah menarik, yakni kehidupan bawah laut yang cantik, baik ragam
terumbu karang dan fauna bawah laut yang cantik, merupakan pemandangan menarik bagi
wisatawan. Taman Nasional Komodo memiliki 1,214 kilometer persegi habitat laut yang terdiri
atas karang, mangrove, rumput laut, gunung laut, dan teluk yang semi tertutup dengan lebih dari
1000 spesies ikan, sekitar 260 spesies karang, dan 70 spesies bunga karang. Saat ini Taman
Nasional Komodo sudah menjadi salah satu destinasi penyelaman karena keanekaragaman hayati
taman bahwah lautnya. Saat ini setidaknya terdapat 43 titik penyelaman pada Taman nasional
Komodo. Dan berdasarkan informasi dari Balai taman nasional Komodo tujuan utama dari
kebanyakan para pengunjung ke Kawasan Taman Nasional Komodo adalah untuk melakukan
penyelaman.
UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN DI LINGKUNGAN SEKITAR DALAM
SKALA MIKRO UNTUK MEMBANTU MENGURANGI EFEK KANOPI
KABUT DAN IKLIM KOTA

1. mencegah emisi (pengaruh pencemaran udara, bahan pengotor, kebisingan, radiasi,


dsb.,atas manusia, hewan, dan tanaman);
2. memungkinkan gerakan (sirkulasi) udara dalam lingkungan kecil;
3. menciptakan taman kota, hutan kota, dan permukaan penyerapan air yang cukup luas;
4. menambah penghijauan di sekitar gedung dan jalan raya(lahan parkir dihijaukan dengan
rumput, menanam tanaman peneduh, menghijaukan dinding luar (kebun vertikal)), dan
menggunakan konstruksi atap bertanaman.
5. menggunakan material alam

Anda mungkin juga menyukai