Dosen Pengampu:
M. Iqbal Taufiqurrahman Sunariya, S.Si., M.Sc
Dibuat oleh:
Fikri Tri Susilo
E100190280
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
Geografi Perkotaan
Nama : Fikri Tri Susilo
Kelas : C
NIM : E100190280 o
Source : mytrip123
II
Luas wilayah Kota Batam seluas 426,563.28 Ha, terdiri dari luas wilayah
darat 108,265 Ha dan luas wilayah perairan/laut 318,298.28 Ha. Kota Batam
meliputi lebih dari 400 pulau, 329 diantaranya telah bernama, termasuk di
dalamnya pulau-pulau terluar di wilayah perbatasan negara (Bappeda, 2011 : II-1)
Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat
celsius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya
berupa tanah merah yang kurang subur dan cuaca yang sering berubah
sehingga untuk dijadikan lahan pertanian hanya tanaman yang dapat tumbuh
tanpa mengikuti musim. Bagian utara pulau ini berbatasan dengan Selat
Singapura dan Singapura, di bagian selatan berbatasan dengan Kab.Lingga, di
bagian barat berbatasan dengan Kab.Karimun dan dibagian timur berbatasan
dengan bintan dan tanjung pinang.
Source : Google Earth Pro
Melihat tata ruang spasial yang membentuk kota Batam dimana sistem
pemerintahan dan pusat industri ekonomi diterapkan secara terpisah hal ini
bertujuan agar tidak terjadi penumpukan jumlah populasi, konsentrasi struktur
menggunakan konsep sektoral dengan pembagian zona wilayah dengan bentuk
kota berupa linier, dengan itu persebaran permukiman dibatasi oleh lingkungan,
seperti kondisi fisik yang berbukit-bukit, ketersediaan air, dan budaya. Kondisi
fisik yang seragam tiap lokasinya membuat hal tersebut bukan menjadi masalah,
tapi sudah menjadi kewajaran tersendiri. Sedangkan kondisi lainnya seperti sosial
ekonomi, masih menjadi faktor penentu persebaran permukiman di Batam
terutama tingkat pendapatan.
Hal yang berhubungan dengan fasilitas dan infrastruktur seperti
ketersediaan air, listrik dan fasilitas lainnya juga sudah teratasi dengan
pembangunan Kota Batam yang bergerak sangat maju. Secara umum di Kota
Batam, keberadaan industri mendahului permukiman yang ada disekitarnya, ini
berarti permukiman muncul sebagian besar dikarenakan adanya industri di lokasi
tersebut. Seperti pada awalnya Batam memang direncanakan sebagai kota industri
oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, perencanaan lokasi industri merupakan
prioritas utama pemegang kebijakan. Badan pengusahaan sebagai pihak
berwenang merencanakan lokasi industri terdahulu kemudian diikuti oleh izin
pembangunan permukiman baik itu perumahan maupun kavling .
Source : Google Earth Pro
III
IV
Pariwisata
Terminal Ferry Internasional Sekupang, yang menghubungkan Batam dengan
Singapura Pada tahun 2010, Kota Batam menggelar tahun kunjungan wisata
bertajuk Visit Batam 2010 – Experience it. Didukung oleh fasilitas hotel dan
resort berstandar internasional serta aneka kegiatan wisata yang disusun dalam
Kalender Kegiatan Kepariwisataan Kota Batam, diharapkan dapat menjamin
kenyamanan dan kepuasan wisatawan domestik dan mancanegara saat berkunjung
ke Kota Batam.
Source : DetikNews_iMage : Jembatan 1 Barelang