Anda di halaman 1dari 11

E-UTS GEOGRAFI PERKOTAAN

Kepulauan Riau, Batam

Dosen Pengampu:
M. Iqbal Taufiqurrahman Sunariya, S.Si., M.Sc

Dibuat oleh:
Fikri Tri Susilo
E100190280

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
Geografi Perkotaan
Nama : Fikri Tri Susilo
Kelas : C
NIM : E100190280 o

Kepulauan Riau, Batam


Mohon maaf pak sebelumnya tidak melampirkan KTP karena saya ber-
domisili di karanganyar, terlalu familiar untuk memilih kab.karanganyar dan
terlebih juga saya baru satu tahun tinggal di sini tidak tau banyak potensi kota
atau bahkan desa ini, sebab itu saya memilih kepulauan riau karena saya besar di
sana dan menurut saya menarik untuk dianalisa

Source : mytrip123

Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau,


Indonesia. Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan
Pulau Galang dan pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat
Malaka. Pulau Batam, Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang,
Menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah
penduduk Batam mencapai 1.037.187 jiwa. 

Pulau Batam  dihuni pertama kali oleh orang melayu  dengan sebutan


orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan
perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan
oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi
di Pulau Sambu.

Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam


sebagai Singapura -nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41
tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri
dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam
atau lebih dikenal dengan Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak
pembangunan Batam. Kini menjadi Badan Pengusahaan (BP Batam).Seiring
pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah Kecamatan Batam yang
merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Riau , ditingkatkan statusnya
menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan
administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung
pembangunan yang dilakukan Otorita Batam (BP Batam).

Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang


nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah
statusnya menjadi daerah otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam untuk
menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan
Badan Otorita Batam (BP Batam).

 II
Luas wilayah Kota Batam seluas 426,563.28 Ha, terdiri dari luas wilayah
darat 108,265 Ha dan luas wilayah perairan/laut 318,298.28 Ha. Kota Batam
meliputi lebih dari 400 pulau, 329 diantaranya telah bernama, termasuk di
dalamnya pulau-pulau terluar di wilayah perbatasan negara (Bappeda, 2011 : II-1)
Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat
celsius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya
berupa tanah merah yang kurang subur dan cuaca yang sering berubah
sehingga untuk dijadikan lahan pertanian hanya tanaman yang dapat tumbuh
tanpa mengikuti musim. Bagian utara pulau ini berbatasan dengan Selat
Singapura dan Singapura, di bagian selatan berbatasan dengan Kab.Lingga, di
bagian barat berbatasan dengan Kab.Karimun dan dibagian timur berbatasan
dengan bintan dan tanjung pinang.
Source : Google Earth Pro
Melihat tata ruang spasial yang membentuk kota Batam dimana sistem
pemerintahan dan pusat industri ekonomi diterapkan secara terpisah hal ini
bertujuan agar tidak terjadi penumpukan jumlah populasi, konsentrasi struktur
menggunakan konsep sektoral dengan pembagian zona wilayah dengan bentuk
kota berupa linier, dengan itu persebaran permukiman dibatasi oleh lingkungan,
seperti kondisi fisik yang berbukit-bukit, ketersediaan air, dan budaya. Kondisi
fisik yang seragam tiap lokasinya membuat hal tersebut bukan menjadi masalah,
tapi sudah menjadi kewajaran tersendiri. Sedangkan kondisi lainnya seperti sosial
ekonomi, masih menjadi faktor penentu persebaran permukiman di Batam
terutama tingkat pendapatan.
Hal yang berhubungan dengan fasilitas dan infrastruktur seperti
ketersediaan air, listrik dan fasilitas lainnya juga sudah teratasi dengan
pembangunan Kota Batam yang bergerak sangat maju. Secara umum di Kota
Batam, keberadaan industri mendahului permukiman yang ada disekitarnya, ini
berarti permukiman muncul sebagian besar dikarenakan adanya industri di lokasi
tersebut. Seperti pada awalnya Batam memang direncanakan sebagai kota industri
oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, perencanaan lokasi industri merupakan
prioritas utama pemegang kebijakan. Badan pengusahaan sebagai pihak
berwenang merencanakan lokasi industri terdahulu kemudian diikuti oleh izin
pembangunan permukiman baik itu perumahan maupun kavling .
Source : Google Earth Pro

 III

Pertumbuhan penduduk di batam yang tinggi disebabkan oleh


meningkatnya jumlah pendatang dengan itu hal menjadi permasalahan di kota ini
di kutip dari TRIBUN NEWS BATAM-Masalah kependudukan menjadi bahasan
yang dilakukan antara Pemerintah Kota Batam dan BP Batam bersama anggota
Komite III DPD RI di lantai 5 Pemko Batam, Selasa (15/12/2015).

Menangani masalah di atas pemerintah pusat berencana membuat


peraturan daerah khusus tentang kependudukan di batam Tujuannya, tentu untuk
melindungi Batam sendiri dari kepadatan penduduk.Namun begitu, tentu saja
aturan kependudukan tersebut harus dibuat sesuai jenjang atau urutannya.Menurut
Hardi Hood selaku anggota DPR RI, Peraturan kependudukan baru yang
rencananya akan dibuat Pemko Batam tidak boleh melanggar UUD sebagai aturan
tertinggi, serta aturan di atas lainnya.

Upaya yang dilakukan ialah perlu dituangkan dalam Peraturan


kependudukan Batam nantinya klausul lain yang dapat mengunci arus
perpindahan penduduk besar-besaran ke Batam.Diantaranya dengan mewajibkan
surat SKCK, surat pernyataan tempat pendatang tinggal selama di Batam, serta
surat tanda ada pekerjaan, "Sekarang orang bisa berpindah dengan bebas karena di
UU cuma KTP dan surat pindah saja suratnya. Tidak perlu yang lain-lain itu.
Mengakibatkan banyak orang berpindah sesukanya, termasuk yang tidak punya
skill, tidak punya pengalaman kerja. Ini yang jadi masalah. Nah, nanti kita coba
masukkan klausul itulah," tutur Hardi Hood.
Hardi menegaskan keberadaan perdaduk nanti, untuk memberikan jaminan agar
perpindahan orang ke Batam harus menambah kesejahteraan, bukan menambah
persoalan baru di Batam

 IV

Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan


laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu
pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau.
Beragam sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik, air
dan gas, sektor perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor perdagangan dan
jasa merupakan nadi perekonomian kota batam yang tidak hanya merupakan
konsumsi masyarakat Batam dan Indonesia tetapi juga merupakan komoditi
ekspor untuk negara lain. Keberadaan kegiatan perekonomian di Kota ini juga
dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana pembangunan Kota Batam


bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kota Batam serta ke ikut sertaan
Badan Otorita Batam dalam meneruskan pembangunan, memiliki komitmen
dalam memajukan pertumbuhan investasi dan ekonomi Kota Batam, hal ini
dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman ketiga instansi tersebut, yang
kemudian diharapkan terciptanya pembangunan Kota Batam yang
berkesinambungan. Batam, bersama dengan Bintan dan Karimun kini telah
berstatus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dengan ini diharapkan dapat
meningkatkan investasi di Batam yang pada akhirnya ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Potensi ekonomi yang menjadi sektor unggulan yaitu :

Pariwisata
Terminal Ferry Internasional Sekupang, yang menghubungkan Batam dengan
Singapura Pada tahun 2010, Kota Batam menggelar tahun kunjungan wisata
bertajuk Visit Batam 2010 – Experience it. Didukung oleh fasilitas hotel dan
resort berstandar internasional serta aneka kegiatan wisata yang disusun dalam
Kalender Kegiatan Kepariwisataan Kota Batam, diharapkan dapat menjamin
kenyamanan dan kepuasan wisatawan domestik dan mancanegara saat berkunjung
ke Kota Batam.
Source : DetikNews_iMage : Jembatan 1 Barelang

Kota Batam yang dikeliling laut menjadikan destinasi objek wisata


tersendiri untuk dikunjungi, banyak wisatawan dari mancanegara seperti sengapur
yang datang atau sekedar berlibur, hal tersebut menjadikan nilai ekonomi
tersendiri untuk masyarakat setempat dan negara.
Industri

Industri di Batam terbagi menjadi industri berat dan industri ringan.


Industri berat didominasi oleh industri galangan kapal, industri fabrikasi, industri
baja, industri logam dan lainnya. Sedangkan industri ringan meliputi industri
manufacturing, industri elektronika, industri garment, industri plastik dan lainnya.
Selain itu, Batam juga dikenal memiliki produksi galangan kapal terbesar di
Indonesia.
Source : Tribunnews _ iMage :Batam industrial park

Banyak nya pabrik industri yang menjadikan peluang tersendiri untuk


lapangan pekerjaan di Batam dan juga pemanfaat Kawasan Perdagangan Bebas
Indonesia (Indonesia Free Trade Zone) merupakan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia dan dilaksanakan oleh BP Batam (Badan
Pengusahaan Batam) menjadi Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
di mana pelabuhan di Kota Batam, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Karimun
memiliki izin bebas pajak barang ekspor-impor yang berlaku mulai 1 April 2009
oleh Menteri Keuangan dan Menteri Perdagangan. Hal ini membuat barang
elektronik di Kota Batam atau kendaraan dibebaskan dari PPN, dan menyebabkan
barang elektronik yang akan keluar dari Batam dikenakan Pajak Tambahan, serta
mobil yang saat dibeli tidak dibayar PPN-nya, tidak bisa dibawa keluar Batam,
sebelum membayar PPN 10%.

Wilayah Kota Batam seperti halnya Kecamatan-kecamatan di daerah lainnya di


Provinsi Kepulauan Riau, juga merupakan bagian dari paparan Kontinental.
Pulau-pulau yang tersebar di daerah ini merupakan sisa-sisa erosi atau penyusutan
dari daratan pra tersier yang membentang dari semenanjung Malaysia/Pulau
Singapore di bagian utara sampai dengan pulau-pulau Moro dan Kundur serta
Karimun di bagian Selatan. Kota Tanjung Pinang yang merupakan pusat
pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan terletak disebelah
timur dan memiliki keterkaitan emosional dan kultural dengan Kota Batam
Permukaan tanah di Kota Batam pada umumnya dapat digolongkan datar dengan
variasi disana-sini berbukit-bukit dengan ketinggian maksimum 160 M diatas
permukaan laut. Sungai-sungai kecil banyak mengalir dengan aliran pelan dan
dikelilingi hutan-hutan serta semak belukar yang lebat. . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengusahaan Batam. 2010. Batam Industrial Estate Profile. Batam: BP


Batam.

Malindo dan Rini. - . Perkembangan Kawasan Industri dan Permukiman di Kora


Batam Tahun 1997-2007.Paper penelitian untuk sarjana.Dikutip pada 13
November 2020.

TribunBatam.id. Antisipasi Urbanisasi Tinggi di Kota Batam . Terbit pada 15


Desember 2015.

E-Journal.UAJY.ac.id.Tinjauan Kawasan Kota Batam. Bab II.Jurnal untuk


sarjana.Dikutip pada 13 November 2020

ITEBA.ac.id. Tentang Batam. https://iteba.ac.id/kota-batam/. vember Diakses


pada 13 November 2020

Anda mungkin juga menyukai