Anda di halaman 1dari 4

Periode Masa Jabatan Hakim Konstitusi dan Implikasinya

terhadap Kemandirian Kekuasaan Kehakiman

LEGAL OPINION

1
DAFTAR ISI

DUDUK PERKARA....................................................................................................3
DASAR HUKUM.........................................................................................................4
PEMBAHASAN..........................................................................................................4
KESIMPULAN............................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18

2
1. Bahwa pada tahun 1971, Habibie menginisiasi pembentukan Otorita Batam
yang sekarang bernama BP Batam yang bertujuan untuk mencetuskan
BARELANG (Batam, Rempang, Galang) untuk saling terhubung.
2. Bahwan pada tahun 1973, Soeharto menerbitkan Kepres No 41 Tahun 1973
tentang Daerah Industri Pulau Batam. HPL Pulau Batam langsung oleh
Presiden RI Melalui Badan Otorita.
1 Pasal 1 (1). Pulau Batam yang termasuk dalam wilayah Daerah
Tingkat I Propinsi Riau, ditetapkan sebagai Daerah Industri,
selanjutnya didalam Keputusan Presiden ini disebut Daerah
Industri Pulau Batam ; (2). Sehubungan dengan apa yang
ditetapkan dalam ayat (1) pasal ini, maka seluruh wilayah
Pulau Batam merupakan lingkungan kerja Daerah Industri
Pulau Batam.
2 Pasal 6 Ayat (2) Seluruh areal tanah yang terletak di Pulau Batam diserahkan,
huruf a dengan hak pengelolaan, kepada Ketua Otorita
Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam ;

3. Bahwa pada tahun 1980, pulau rempang dan sekitarnya selain pulau batam
masuk daerah pemekaran kecamatan Galang, Kabupaten Kepulauan Riau,
Provinsi Riau, semua daerah ini masuk kecamatan Bintan Selatan.
4. Bahwa pada tahun 1992, Soeharto kembali menerbitkan Kepres Nomor 28
tahun 1992. Khususnya pada point KELIMA Pulau Rempang, galang, dan
pulau-pulau kecil sekitarnya masuk kepada wilayah daerah industri pulau
batam. “Penyusunan rencana pengembangan wilayah Pulau Rempang dan
Pulau Galang sebagai wilayah lingkungan kerja Daerah Industri Pulau
Batam dilaksanakan sebagai satu kesatuan dan dalam rangka
penyempurnaan Rencana Induk Pengembangan Daerah Industri Pulau
Batam, yang ditetapkan oleh Presiden”.
5. Bahwa pada tahun 1999-2000, Kota Batam dibentuk melalui UU No 53 tahun
1999 Jo UU No 13 tahun 2000 termasuk Pulau Rempang di dalamnya (pasal
10, penjelasan pasal 10 huruf e)
6. Bahwa pada tahun 2002, Pemko Batam mengeluarkan edaran kepada camat
dan lurah untuk melarang pelayanan pengurusan surat tanah perorangan (Hak
Milik)
7. Bahwa pada tahun 26 Agustus 2004, Otorita Batam, Pemko Batam dan PT
MEG melakukan perjanjian pengelolaan dan pengembangan Pulau Rempang,
Galang, dan Setokok yang mencakup area seluas lebih dari 17 Hektare.
8. Bahwa pada tahun 2007, Batam dibentuk menjadi Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan bebas Batam dengan berpayung hukum kan PP No. 5
Tahun 2007.
9. Bahwa pada tahun 2007, beredar surat kaleng yang menyatakan Perjanjian pada
tahun 2004 tersebut merugikan keuangan negara. Hanya saja kasusnya tidak
berlanjut setelah BARESKRIM Polri memanggil Tomy Winata selaku
perwakilan dari PT MEG.

3
10. Bahwa Pada tahun 2015, PT MEG melayangkan surat kepada BP Batam dan
Pemko Batam untuk tidak lanjut kerjasama. Yang dimana strategi PT MEG
merapat kepada pemerintah pusat.
11. Bahwa pada kisaran tahun 2016-2021, pemerintah pusat melakukan
pembahasan percepatan rencana pengembangan Rempang berlanjut dengan
melibatkan menteri koordinatir kemaritiman dan kementrian koordinator
perekonomian yang membahsa untuk pulau rempang dijadikan sebagai daerah
kawasan ekonomi khusus.
12. Bahwa pada tahun 2022, kementerian koordinatir kemaritiman meminta kepada
kementrian lingkungan hidup dan kehutanan untuk mempercepat proses pulau
rempang dari kawasan hutan yang sudah diusulkan sebelumnya oleh PT MEG
kepada BP Batam, Pemko Batam, Pemprov Kepri
13. Pasal 38 ayat 1 UU Cipta Kerja dan Pasal 91 PP Nomor 23 Tahun 2021.
memberi fasilitas untuk itu. Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan
pembangunan (di luar kegiatan kehutanan) dapat dilakukan di dalam kawasan
hutan produksi dan kawasan hutan lindung

14. Bahwa pada 28 Agustus tahun 2023, Kementrian koordinator perekonomian


meluncurkan proyek pengembangan rempang yg digarap PT MEG “Rempang
Eco City” yang termasuk daftar proyek strategis nasional yang dimuat dalam
Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7
Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.

Anda mungkin juga menyukai