DIBUAT OLEH
NAMA : FAROP HARI KAMRI
NIM : 210210049
JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA
DAFTAR ISI................................................................................................................i
DAFTAR TABEL.......................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iii
ABSTRAK..................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1. Pendahuluan................................................................................................1
1.2. Permasalahan..............................................................................................3
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN...............................................................5
2.1. Solusi Yang Ditawarkan.............................................................................5
2.2. Rencana dan Target Capaian.....................................................................7
BAB 3 METODE PELAKSANAAN..........................................................................9
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...............................................................9
3.2. Metode Pelaksanaan.................................................................................10
3.3. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan...............................................................12
BAB 4 JADWAL DAN KEGIATAN.......................................................................14
4.1. Anggaran Biaya.........................................................................................14
4.2. Jadwal dan Kegiatan.................................................................................16
BAB 5.........................................................................................................................19
JADWAL DAN KEGIATAN...................................................................................19
5.1. Kesimpulan................................................................................................19
5.2. Saran..........................................................................................................19
i
DAFTAR TABEL
Table 1Tabel 1...............................................................................................................6
Table 2Batam 2.............................................................................................................8
Table 3Batam 3...........................................................................................................11
ii
DAFTAR GAMBAR
Figure 1welcome to Batam...........................................................................................2
Figure 2Objek wisata WTB............................................................................................2
Figure 3MAP Pulau Batam............................................................................................9
Figure 4Logo...............................................................................................................14
Figure 5Batam 4..........................................................................................................16
Figure 6Batam 5..........................................................................................................19
iii
ABSTRAK
Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang dan
pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pulau Batam,
Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang. Menurut Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah penduduk Batam mencapai 1.037.187 jiwa.
Batam merupakan bagian dari kawasan khusus perdagangan bebas Batam–Bintan–
Karimun (BBK). Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis.
Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat
dan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Sebagai kota terencana, Batam
merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun
pada tahun 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni
sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158
kali lipat.
iv
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang dan
pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pulau Batam,
Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang. Menurut Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah penduduk Batam mencapai 1.037.187 jiwa.
Karimun (BBK).
Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada
di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan
langsung dengan Singapura dan Malaysia. Sebagai kota terencana, Batam merupakan salah
satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an
oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000
penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.
1
2
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat
sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang
Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an
Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-
nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam
ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita
Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita
Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam. Kini menjadi Badan Pengusahaan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah Kecamatan Batam yang
Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan
Batam).
3
Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor
53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah
otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan
pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam (BP Batam). Kota yang
merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas wilayah daratan seluas
715 km², sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.575 km². Kota Batam beriklim
tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini memiliki dataran yang
berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur dan cuaca yang
sering berubah sehingga untuk dijadikan lahan pertanian hanya tanaman yang dapat
.2. Permasalahan
Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas
wilayah daratan seluas 715 km², sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.575 km².
Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini
memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang
subur dan cuaca yang sering berubah sehingga untuk dijadikan lahan pertanian hanya
Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang dan
pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pulau Batam,
Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang. Menurut Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah penduduk Batam mencapai 1.037.187 jiwa.
Karimun (BBK).
Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada
di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan
langsung dengan Singapura dan Malaysia. Sebagai kota terencana, Batam merupakan salah
satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an
oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000
penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat
sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang
Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an
Table 1Tabel 1
5
6
Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-
nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam
ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita
Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita
Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam. Kini menjadi Badan Pengusahaan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah Kecamatan Batam yang
Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan
Batam).
Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor
53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah
otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan
Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas
wilayah daratan seluas 715 km², sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.575 km².
Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini
memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang
subur dan cuaca yang sering berubah sehingga untuk dijadikan lahan pertanian hanya
Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang dan
pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pulau Batam,
Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang. Menurut Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah penduduk Batam mencapai 1.037.187 jiwa.
Karimun (BBK).
Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada
di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan
langsung dengan Singapura dan Malaysia. Sebagai kota terencana, Batam merupakan salah
satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an
oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000
penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.
Table 2Batam 2
8
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat
sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang
Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an
METODE PELAKSANAAN
Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang dan
pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pulau Batam,
Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang. Menurut Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah penduduk Batam mencapai 1.037.187 jiwa.
Karimun (BBK).
Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada
di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan
langsung dengan Singapura dan Malaysia. Sebagai kota terencana, Batam merupakan salah
satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an
9
10
oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000
penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat
sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang
Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat
sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang
Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an
Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-
nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam
ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita
Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita
Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam. Kini menjadi Badan Pengusahaan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah Kecamatan Batam yang
Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan
Batam).
Table 3Batam 3
11
Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor
53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah
otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan
Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas
wilayah daratan seluas 715 km², sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.575 km².
Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini
memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang
12
subur dan cuaca yang sering berubah sehingga untuk dijadikan lahan pertanian hanya
Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada
di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan
langsung dengan Singapura dan Malaysia. Sebagai kota terencana, Batam merupakan salah
satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an
oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000
penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat sejak
tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim
dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai
basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu. Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal
nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri
dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih
dikenal dengan Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam. Kini
pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah
Kecamatan Batam yang merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan
statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi
Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor
53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah
otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan
Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas
wilayah daratan seluas 715 km², sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.575 km².
Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini
memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang
subur dan cuaca yang sering berubah sehingga untuk dijadikan lahan pertanian hanya
Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang dan
pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pulau Batam,
Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang. Menurut Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah penduduk Batam mencapai 1.037.187 jiwa.
Karimun (BBK).
Figure 4Logo
Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada
di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan
14
15
langsung dengan Singapura dan Malaysia. Sebagai kota terencana, Batam merupakan salah
satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an
oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000
penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat
sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang
Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an
Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-
nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam
ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita
Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita
Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam. Kini menjadi Badan Pengusahaan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah Kecamatan Batam yang
Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan
Batam).
Figure 5Batam 4
16
Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor
53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah
otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan
Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas
wilayah daratan seluas 715 km², sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.575 km².
Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini
memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang
subur dan cuaca yang sering berubah sehingga untuk dijadikan lahan pertanian hanya
Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang dan
pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pulau Batam,
Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang. Menurut Dinas Kependudukan
17
dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah penduduk Batam mencapai 1.037.187 jiwa.
Karimun (BBK). Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis.
Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat
dan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Sebagai kota terencana, Batam
merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun
pada tahun 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni
sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158
kali lipat.
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat
sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang
Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an
Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-
nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam
ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita
Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita
Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam. Kini menjadi Badan Pengusahaan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah Kecamatan Batam yang
Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan
Batam).
18
Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor
53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah
otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan
pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam (BP Batam). Kota yang
merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas wilayah daratan seluas
715 km², sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.575 km². Kota Batam beriklim
tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini memiliki dataran yang
berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur dan cuaca yang
sering berubah sehingga untuk dijadikan lahan pertanian hanya tanaman yang dapat
Figure 6Batam 5
BAB 5
5.1. Kesimpulan
menjadi daerah otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi
(BP Batam). Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini,
memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km², sedangkan luas wilayah keseluruhan
mencapai 1.575 km². Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai
34 derajat celsius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah.
Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur dan cuaca yang sering berubah
sehingga untuk dijadikan lahan pertanian hanya tanaman yang dapat tumbuh tanpa
mengikuti musim.
19
20
.2. Saran
menjadi daerah otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi
(BP Batam). Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini,
memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km², sedangkan luas wilayah keseluruhan
mencapai 1.575 km². Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai
34 derajat celsius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah.
Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur dan cuaca yang sering berubah
sehingga untuk dijadikan lahan pertanian hanya tanaman yang dapat tumbuh tanpa
mengikuti musim.