MUTIA KAMARUDDIN
L231 16 512
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas kelimpahan rahmat dan hidayat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapang “Manajemen
Pengoperasian Mini Purse Seine (Mini Purse Seine) di perairan Seram, Kabupaten
Maluku Tengah” sebagai syarat untuk menyelesaikan Praktik Kerja Lapang Teknologi
Penangkapan Ikan.
Dan tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
Pembimbing Laboratorium Teknologi Penangkapan Ikan dan penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan dan pembuatan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan dari semua pihak demi kelengkapan dan kesempurnaan laporan ini.
Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ v
I. PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................................................. 2
II. METODOLOGI PRAKTIK .................................................................................................. 3
A. Waktu dan Lokasi Praktik Kerja Lapang ........................................................................ 3
B. Alat dan Bahan ............................................................................................................... 3
C. Metode Praktik ................................................................................................................ 4
iii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Alat Yang Digunakan Pada Praktek Lapang ...................................................................... 3
2. Hasil Tangkapan Mini Purse Seine di Kabupaten Maluku Tengah ................................. 17
3. Produktivitas Per Trip ....................................................................................................... 18
4. Aspek Ekonomi Mini Purse Seine di Perairan Seram, Kabupaten Maluku Tengah........ 21
5. Biaya Perawatan ............................................................................................................... 22
6. Biaya Operasional ............................................................................................................ 22
7. Pendapatan Permusim ..................................................................................................... 23
iv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Peta Lokasi Penangkapan.................................................................................................. 3
2. Kapal Mini Purse Seine ...................................................................................................... 5
3. Mesin a. Mesin Kapal, b. Mesin Pompa Air, c. Mesin Roller, dan d. Mesin Genset. ........ 6
4. Jaring .................................................................................................................................. 7
5. Tali Ris Atas dan Tali Pelampung ...................................................................................... 8
6. Pelampung .......................................................................................................................... 9
7. Pemberat .......................................................................................................................... 10
8. Cincin ................................................................................................................................ 10
9. Alat Bantu Cahaya Yang Digunakan pada Bagan Apung ............................................... 11
10. Alat Bantu Roller ............................................................................................................. 11
11. Serok ............................................................................................................................... 12
12. Baskom Yang Digunakan Pada Kapal Mini Purse Seine .............................................. 12
13. Sketsa Metode Operasi Penangkapan .......................................................................... 13
14. Persiapan Menuju Fishing Ground ................................................................................. 14
15. Proses Penurunan Jaring ............................................................................................... 15
16. Proses Penarikan Jaring ................................................................................................ 15
17. Hasil tangkapan Mini Purse Seine ................................................................................. 16
18. Proses Penyortiran Hasil Tangkapan Mini Purse Seine ................................................ 16
19. Presentasi Komposisi Hasil Tangkapan Dominan (Kg) ................................................. 17
20. Hasil Tangkapan Mini Purse Seine ................................................................................ 18
21. Alur Manajemen Penangkapan Mini Purse Seine ......................................................... 20
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
sebutan Mini Purse Seine, menurut Ardidja (2010), bahwa kapal purse seine adalah kapal
yang paling efektif untuk menangkap sekumpulan( schooling) ikan yang berada
dipermukaan (Yahya dan Ilhamdi, 2018).
Produksi kelompok jenis ikan pelagis kecil diperoleh dari beberapa alat tangkap
yang dioperasikan nelayan, namun alat tangkap yang efektif salah satunya adalah Mini
Purse Seine. Alat tangkap ini memiliki kemampuan untuk mendapatkan jumlah hasil
tangkapan yang lebih dibandingkan alat tangkap lainnya. Sehingga dapat dikatakan alat
tangkap ini salah satu yang menjadi dominan di Perairan Seram.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan praktik kerja lapang ini adalah untuk mengetahui manajemen dan
aspek ekonomi usaha penangkapan ikan pada alat tangkap Mini Purse Seine di
Kabupaten Maluku Tengah.
Sedangkan kegunaannya adalah untuk menambah pemahaman dan pengalaman
tentang kegiatan penangkapan ikan khususnya Mini Purse Seine dan dapat pula dijadikan
sebagai bahan informasi.
2
II. METODOLOGI PRAKTIK
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktik kerja lapang sebagai berikut
3
C. Metode Praktik
Data yang digunakan dalam praktik kerja lapang ini adalah data primer. Data primer
berupa titik daerah penangkapan, metode pengoperasian, dan jenis hasil tangkapan. Data
primer diperoleh dari mengikuti langsung usaha penangkapan Kapal Mini Purse Seine di
daerah penangkapan. Proses pengambilan data primer dimulai dari menentukan kapal
nelayan Mini Purse Seine yang diamati sebagai sampel, mengikuti pengoperasian Mini
Purse Seine dengan jumlah trip sebanyak 10 trip, mengamati metode pengoperasian,
mencatat hasil tangkapan yang diperoleh, mengambil gambar proses penangkapan dan
unit penangkapan. Data primer lain diperoleh dari wawancara nelayan mengenai daerah
penangkapan, kontruksi alat tangkap, dan aspek ekonomi seperti, biaya investasi, biaya
operasional, biaya perawatan dan hasil tangkapan. Dan data sekunder diperoleh dari
beberapa literatur yang ada mengenai Mini Purse Seine dan hasil tangkapannya
4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kapal yang digunakan pada Mini Purse Seine memiliki kapasitas armada 7 GT
dengan Panjang 15 m, lebar 2,5 m dan tinggi 4 m. Material atau bahan pembuatan kapal
purse seine di Kabupaten Maluku Tengah seluruhnya menggunakan kayu. Kayu-kayu
yang digunakan pada konstruksi kapal harus memiliki sifat yang baik karena kapal akan
5
selalu berada di dalam air dan harus tahan terhadap serangan hewan laut seperti kapang
dan teritip. Alat tangkap serta box penyimpanan ikan di letakkan pada dek bagian haluan
kapal. Untuk memudahkan menurunkan jaring, alat tangkap di letakkan pada bagian
samping kapal.
Kapal purse seine ini juga memiliki kelengkapan lainnya seperti palka ikan serta
wadah penyimpanan hasil tangkapan. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan,
didapatkan data bahwa harga 1 unit Kapal Mini Purse Seine harga 210 Juta rupiah dan
diperkirakan daya tahan perahu sekitar 30 tahun tetapi tergantung pada perawatannya.
Sementara perahu yang beroperasi di Perairan Seram tersebut telah berumur 7 tahun.
Mesin yang digunakan dengan pada Kapal Mini Purse Seine terdapat 4 jenis yaitu
mesin kapal, mesin roller, genset dan mesin pompa air. Mesin kapal yang digunakan yaitu
merek Yuchai 4 silinder, dengan kecepatan putaran 2.500 RPM. Untuk mesin roller yang
digunakan yaitu merek Roller Guide Bospom Diesel Dongfeng TS 160. Mesin genset
yang digunakan yaitu Oseru Genset Portable 850 Watt Em 1300 Cv. Mesin pompa air
yang digunakan yaitu pompa air tipe 6.5 HP. Bahan bakar utama yang digunakan oleh
mesin kapal ini yaitu solar.
a b
c d
Gambar 3. Mesin a. Mesin Kapal, b. Mesin Pompa Air, c. Mesin Roller, dan d. Mesin
Genset.
6
b. Konstruksi Alat Penangkapan Mini Purse Seine
Purse seine adalah alat tangkap jaring yang metode pengoperasiannya dengan
cara melingkari ikan target dengan prinsip menghalangi gerombolan ikan. Didapatkan
bahwa konstruksi alat tangkap purse seine memiliki dua komponen yaitu komponen utama
yang merupakan jaring yang terdiri dari kantong jaring, bahu jaring, perut jaring dan sayap
jaring. Komponen kedua adalah komponen penunjang yang terdiri dari tali ris atas (upper
ris line), tali ris bawah (under ris line), tali pelampung (float line), tali pemberat (sinker line),
tali cincin (ring line), tali kerut (purse line), pelampung (float), pemberat (sinker), dan cincin
(ring) (Silitonga et al., 2016). Adapun bagian bagian dari alat penangkapan purse seine
yaitu :
1) Jaring
Gambar 4. Jaring
7
30 mm sesuai dengan peraturan yang dikelurkan Dirjen Perikanan yang menyatakan
bahwa ukuran mesh size sayap pada purse seine ≥ 1 inci. Untuk sistem pemakain mesh
size pada jaring utama ini sesuai dengan pendapat Sudirman (2013) yang menyatakan
ukuran mata jaring pada purse seine bervariasi mulai dari 1 inci untuk bagian jaring yang
nantinya berfungsi sebagai kantong dan 4 inci yang terdapat pada bagian sisi terluar.
Jaring pada Mini Purse Seine yang digunakan oleh nelayan Maluku Tengah yaitu
Jaring yang berukuran panjang 80 meter/pcs, dimana jumlah jaring yang digunakan yaitu
5 pcs, sehingga total panjang jaring yang digunakan yaitu 400 m serta kedalaman jaring
yaitu 70 meter, dengan mesh size 1 inch, 1,5 inch, 1,75 inch 2 inch, dan 2,5 inch. Untuk
penempatan jaring berdasarkan mesh sizenya, untuk mesh size 1 inch diletakkan sebagai
kantong, secara berurutan hingga mesh size 2,5 inch diletakkan pada sisi terluar jaring.
8
tunggal sesuai dengan pendapat Sudirman dan Mallawa (2012) yang menyatakan bahwa
bentuk tali cincin dibuat berbagai macam yaitu bentuk kaki tunggal, kaki ganda, dan kaki
dasi yang dibuat dari bahan kuralon atau bahan Polyethylene (PE). Nelayan
menggunakan bentuk kaki tunggal karena dinilai lebih irit karena tidak banyak memakai
tali. Pengikatan tali cincin ke tali ris bawah tidak menggunakan sistim pengikatan khusus.
Ukuran tali yang digunakan tali pemberat yaitu no.18 PE dan tali cincin cincin 8 PE.
Dengan panjang tali ris bawah dan tali cincin yaitu 420 m.
4) Tali Kerut (Purse line)
Untuk tali kerut, ukurannya merupakan ukuran yang paling besar dibandingkan
dengan tali lainnya karena tali kerut memerlukan kekuatan yang lebih besar dalam proses
penarikan jaring. Tali kerut (purse line) yang biasa disebut oleh nelayan sebagai tali kolor
adalah tali yang berfungsi untuk mengumpulkan ris, sehingga bagian bawah jaring tertutup
dan ikan tidak dapat meloloskan diri (Sudirman dan Mallawa, 2012).
5) Pelampung (Float)
Gambar 6. Pelampung
9
6) Pemberat (Sinker)
Gambar 7. Pemberat
7) Cincin (Ring)
Gambar 8. Cincin
Cincin atau biasa disebut ring pada umumnya berbentuk bulan, dimana pada
bagian tengahnya merupakan tempat untuk lewatnya tali kerut, agar ring terkumpul
sehingga jaring bagian bawah tertutup. Bahan yang dipergunakan biasanya dibuat dari
besi dan kadang-kadang kuningan. Ring ini selain memiliki fungsi seperti tersebut di atas
berfungsi juga sebagai pemberat (Sudirman dan Mallawa, 2012). Pemasangan cincin
berjarak 3 m per pcs, sehingga pada 420 m panjang tali cincin terdapat 170 pcs cincin.
10
2. Deskripsi Alat Bantu Penangkapan Ikan
Pada umumnya penangkapan ikan dengan purse seine dilakukan pada malam
hari, akan tetapi ada juga purse seine yang dioperasikan pada siang hari. Pengumpulan
ikan pada area penangkapan pukat cincin ada yang menggunakan rumpon dan ada pula
yang menggunakan lampu. Umumnya setting (penurunan) dilakukan dua kali selama satu
malam operasi, yang dilakukan pada waktu senja hari dan pagi hari, kecuali dalam
keadaan tertentu frekuensi penangkapan bisa dikurangi atau ditambah (Limbong et
al.,2013 dalam Sudirman dan Mallawa, 2004). Namun Mini Purse Seine yang beroperasi
di Maluku Tengah hanya melakukan setting dan hauling sekali pada setiap trip dan
dilakukan pada pagi hari. .
a. Rumpon
Rumpon adalah salah satu teknologi yang berfungsi mengumpulkan atau
mengkonsentrasikan ikan pada suatu perairan untuk memudahkan penangkapan ikan
dengan alat tangkap yang sesuai, karena posisi daerah penangkapan telah diketahui
sejak dini (Hikmah., et.al., 2016). Adapun rumpon yang digunakan pada saat proses
penangkapan yaitu rumpon bambu dan daun kelapa, dengan tali sepanjang 5.000 –
12.000 m, tergantung kedalaman air penempatan rumponnya.
11
c. Serok
Serok adalah alat bantu yang digunakan dalam penangkapan ikan yang berfungsi
untuk mengangkat ikan dari jaring keatas kapal.
d. Baskom
Baskom merupakan salah satu alat bantu penangkapan pada pengoperasian
Kapal Mini Purse Seine yang berfungsi sebagai tempat menampung hasil tangkapan
sebelum ikan diangkut ke daratan.
Gambar 12. Baskom Yang Digunakan Pada Kapal Mini Purse Seine
12
a b c
f e d
Keterangan :
a. Kapal Mini Purse Seine tiba di fishing ground
b. Nelayan mulai menurunkan jaring = Rumpon
c. Kapal bergerak memutari rumpon
d. Jaring telah melingkari rumpon secara sempurna
e. Cincin pukat ditarik sehingga membentuk kantung
f. Jaring ditarik dan mulai melakukan hauling
g. Rumpon keluar dari jaring dan jaring ditarik secara sempurna.
13
C. Metode Pengoperasian Mini Purse Seine
1. Persiapan
Kegiatan operasi penangkapan dilakukan oleh 15 orang ABK termasuk kapten yang
beroperasi pada malam hari pukul 00.00 – 01.00 WIT. Sebelum menuju Fishing ground
terlebih dahulu dilakukan persiapan di darat sebagai penunjang keberhasilan kegiatan
penangkapan yang terdiri dari persiapan bahan bakar (bensin), persiapan wadah hasil
tangkapan. Persiapan membutuhkan waktu 15 menit sebelum operasi penangkapan
dimulai.
2. Penangkapan
Ketika tiba di Fishing ground nelayan tidak langsung menurunkan jaring, namun
nelayan beristirahat setelah kapal berada di dekat rumpon dan menurunkan jangkar yang
berada di sisi depan kapal. Pada pukul 05.30 WIT barulah jaring diturunkan bersamaan
dengan kapal yang bergerak melingkari rumpon.
14
Gambar 15. Proses Penurunan Jaring
15
Gambar 17. Hasil tangkapan Mini Purse Seine
16
D. Jenis Hasil Tangkapan Mini Purse Seine
Target tangkapan Mini Purse Seine adalah ikan pelagis seperti ikan Cakalang, ikan
Kembung, Ikan Layang dan ikan Lamadang. Variasi jenis hasil tangkapan juga
dipengaruhi oleh daerah penangkapan dan musim penangkapan, dimana daerah
penangkapan berada disekitar daerah terumbu karang dan dasar berpasir. Kedalaman
perairan yang berkisar 500-1500 m. Dari pengamatan pada praktik kerja lapang selama 10
trip terdapat 4 jenis hasil tangkapan dominan (tabel 2).
Berikut adalah persentasi komposisi jenis hasil tangkapan Mini Purse Seine di
Kabupaten Maluku Tengah.
2%
Ikan Layang
18%
Ikan Cakalang
3%
49%
Ikan Lemadang
bycatch
Grafik diatas menunjukkan hasil tangkapan tertinggi pada Mini Purse Seine selama
praktik kerja lapang sebanyak 49% yaitu ikan Layang dengan jumlah dapat mencapai
hingga 800 kg . Selanjutnya 28% dari total hasil tangkapan adalah ikan cakalang
sebanyak rata-rata 450. Untuk Ikan Kembung dapat mencapai 300 kg dengan persentasi
sebanyak 18%, Ikan Lemadang rata rata 50 kg dengan persentasi 3% Dan hasil
17
tangkapan terendah sebanyak 2% mencapai 30 kg yaitu ikan puri dan ikan bycatch
lainnya.
1 700 5.000.000
2 300 2.500.000
18
3 0 0
4 350 2.800.000
5 50 200.000
6 200 1.000.000
7 150 600.000
8 30 100.000
9 1000 8.000.000
10 500 4.000.000
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pendapatan nelayan tertinggi berada
pada trip ke-9 dimana dengan hasil tangkapan 1000 kg atau 1 ton, bernilai Rp 8.000.000.
Nominal yang didapatkan ini dapat dikatakan rendah, ini karena harga ikan di pasar
sedang rendah karena tingginya produksi ikan. Adapun pada trip ke-3, nelayan tidak
mendapatkan ikan sama sekali karena tidak menurunkan jaring. Faktor yang
mengakibatkan nelayan tidak menurunkan jaring yaitu ikan yang telah berkumpul di
rumpon keluar dari daerah rumpon tersebut sebelum jaring dilingkarkan.
Alur pengoperasian Mini Purse Seine dimulai dari tahap persiapan, proses
penangkapan ikan, dan kembali ke fishing base serta penanganan hasil tangkapan.
Pengoperasian Kapal Bobo mulai berangkat dari fishingbase pada pukul 23.00 WIT
sampai dengan pukul 07.30 WIT (lampiran 2). Alur tersebut merupakan gambaran Umum
kegiatan nelayan bagan apung di perairan barene kapubaten Majene.
19
A B C D
H G F E
I J
Keterangan kegiatan :
A = Persiapan menuju fishing ground (persiapan bahan bakar dan kapal)
B = menuju fishing ground
C = tiba di fishing ground,
D = Penurunan Jangkar
E = Istirahat (Tidur)
F = Penurunan jaring, bersamaan dengan kapal melingkari Rumpon
G = menaikkan jaring (Hauling)
H = kembali menuju fishing base
I = menjual hasil tangkapan
J = kapal ditambatkan di fishing base
20
G. Aspek Ekonomi Usaha Mini Purse Seine
Tabel 4. Aspek Ekonomi Mini Purse Seine di Perairan Seram, Kabupaten Maluku Tengah
Jenis Barang Jumlah barang Harga/unit(Rupiah) Umur
Ekonomis
(Tahun)
Kapal 1 unit 210.000.000 (x1) 7
Kapal bantu 1 unit 30.000.000 (x1) 5
Mesin genset 1 unit 2.500.000 (x1) 5
Jaring 5 pcs 900.000/pcs (x5) 6
Mesin roller 1 Unit 6.000.000 (x1) 7
Mesin pompa air 1 unit 2.000.000 (x1) 7
Lampu Philps 25
4 buah 40.000/buah (x4) 5
watt
Mesin Kapal 1 buah 100.000.000 (x1) 7
Jangkar 1 buah 6
Tali jangkar 10 kg 6
20.000.000/unit
Rumpon 10 Unit 5
(x10)
Total 555.160.000
Total biaya investasi satu unit Mini Purse Seine di Kabupaten Maluku Tengah yaitu
sebesar Rp. 555.160.000 dengan rincian alat dapat dilihat pada Tabel 4 di atas. Biaya
tersebut telah mencakup seluruh bagian-bagian dari satu unit Mini Purse Seine.
21
2. Biaya perawatan Mini Purse Seine
Baiaya perawatan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk perawatan suatu alat
tangkap agar masih bisa digunakan dalam waktu yang lama.
Berdasarkan tabel di atas, biaya perawatan meliputi perawatan kapal dengan biaya
Rp 4.500.000/ tahun, perawatan mesin dengan biaya Rp.1.000.000/tahun dan perawatan
jaring dengan biaya Rp.2.400.000/tahun. Perawatan alat-alat tersebut penting dilakukan
agar menghindari kerusakan dan kecelakaan kecil pada saat alat tangkap dioperasikan.
Berdasarkan tabel di atas dan hasil wawancara nelayan, biaya operasional yang
dikeluarkan suatu alat tangkap Mini Purse Seine setiap kali trip penangkapan yang terdiri
dari biaya bahan bakar solar Rp. 7.500/liter, es dengan harga Rp. 10.000/buah dengan
berat perbuahnya yaitu 25 kg. dengan total keseluruhan biaya mencapai Rp. 1.025.000.
22
4. Pendapatan per musim
Musim penangkapan terbagi atas 3 musim yaitu musim puncak, musim sedang
dan musim paceklik. Musim penangkapan sangat menentukan ekonomi masyarakat
nelayan. Pendapatan nelayan pada musim tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7. Pendapatan Permusim
Jumlah Pendapatan/ 1
Pendapatan Per musim Trip Penangkapan unit Mini Purse
Seine/bulan
Musim puncak 1/hari (±5000-6000
Rp 300.000.000
kg/trip)
Musim sedang 1/hari(±2000 kg / trip) Rp. 100.000.000
Musim paceklik 1/hari (±300-1000
Rp80.000.000
kg/trip)
Pendapatan nelayan bergantung pada hasil tangkapan dan jenis hasil tangkapan.
Selain kedua faktor tersebut, harga ikan dipasaran juga sangat mempengaruhi
pendapatan nelayan di Maluku Tengah. Ini dikarenakan hasil tangkapan langsung ditadah
oleh penjual ikan di pasar yang setiap hari menunggu di dermaga. Pada bulan November
Sistem bagi hasil yang diterapkan oleh pemilik kapal, yang juga merupakan nahkoda
dan kapten kapal yaitu 10% untuk BBM, 30% untuk pemilik rumpon, 30% untuk kapten,
serta 30% untuk ABK. Selain itu pemilik kapal yang merupakan kaptennya tersebut juga
memberikan ikan hasil tangkapan kepada ABK diluar gaji, untuk konsumsi sehari-hari.
untuk BBM yaitu Rp 8.000.000 perbulan, dan untuk pemilik rumpon, ABK dan pemilik
pemilik kapal, sehingga pendapatan pemilik kapal masih bisa berkurang. Untuk
23
IV. PENUTUP
24
DAFTAR PUSTAKA
Candra Silitonga, Isnaniah, Irwandy Syofyan. (2016). Studi Konstruksi Alat Tangkap Pukat
Cincin (Purse seine) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Sibolga Kelurahan
Pondok Batu Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara.
Kusuma dkk. 2014. Analisis Hasil Tangkapan Ikan Teri (Stolephorus Sp.) Dengan Alat
Tangkap Mini Purse Seine Berdasarkan Perbedaan Kedalaman Di Perairan
Morodemak. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan
Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.
Semarang.
Mardjima, Hadidjah. 2016. Strategi Pengembangan Sektor Unggulan Dalam Menunjang
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Maluku Tengah. Makassar. Universitas
Hasanuddin.
Johanes, Stylia. 2014. Pengembangan Perikanan Purse Seine Di Kecamatan Salahutu
Kabupaten Maluku Tengah. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Sudirman dan Mallawa. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Rineka Cipta, Jakarta.
Yahya, M.Fadli, dan Hari Ilhamdi . 2018. Aspek Penangkapan Mini Purse Seine (Mini
Purse Seine) Di Dobo, Laut Arafura. BTL Vol. 16 (2), 63 : 66
Hikmah. Nurul, M.Kurnia, dan F. Amir. 2016. Pemanfaatan Teknologi Alat Bantu Rumpon
Untuk Penangkapan Ikan Di Perairan Kabupaten Jeneponto. Jurnal IPTEKS PSP,
Vol.3 (6): 455 – 468 ISSN: 2355-729X.
25
LAMPIRAN
26
Lampiran 2.Catatan waktu kegiatan praktik kerja lapang
NO Tanggal Waktu Kegiatan
(WITA)
01.15 Persiapan dan pengisian bahan bakar di
FB
01.30 Menuju FG
01.50 Tiba di FG,
23 November 2019
1 05.30 Penurunan jaring (Setting)
06.05 Selesai menurunkan jaring, langsung
penarikan jaring (hauling)
06.45 Penarikan jaring (hauling) selesai
07.15 Kembali ke Fishing base
01.00 Persiapan dan pengisian bahan bakar di
FB
01.15 Menuju FG
01.20 Tiba di FG,
2 24 November 2019 05.35 Penurunan jaring (Setting)
06.00 Selesai menurunkan jaring, langsung
penarikan jaring (hauling)
06.30 Penarikan jaring (hauling) selesai
07.00 Kembali ke Fishing base
24.30 Persiapan dan pengisian bahan bakar di
FB
24.45 Menuju FG
01.15 Tiba di FG,
3 26 November 2019 05.30 Penurunan jaring (Setting)
06.05 Selesai menurunkan jaring, langsung
penarikan jaring (hauling)
06.30 Penarikan jaring (hauling) selesai
06.45 Kembali ke Fishing base
23.00 Persiapan dan pengisian bahan bakar di
4 27 November 2019 FB
23.13 Menuju FG
27
01.15 Tiba di FG,
05.45 Penurunan jaring (Setting)
06.15 Selesai menurunkan jaring, langsung
penarikan jaring (hauling)
06.55 Penarikan jaring (hauling) selesai
07.30 Kembali ke Fishing base
23.30 Persiapan dan pengisian bahan bakar di
FB
23.45 Menuju FG
01.22 Tiba di FG,
28
01.00 Persiapan dan pengisian bahan bakar di
FB
01.15 Menuju FG
01.50 Tiba di FG,
8 4 Desember 2019 06.00 Penurunan jaring (Setting)
06.30 Selesai menurunkan jaring, langsung
penarikan jaring (hauling)
06.50 Penarikan jaring (hauling) selesai
07.15 Kembali ke Fishing base
23.10 Persiapan dan pengisian bahan bakar di
FB
23.25 Menuju FG
24.50 Tiba di FG,
9 5 Desember 2019 05.30 Penurunan jaring (Setting)
06.05 Selesai menurunkan jaring, langsung
penarikan jaring (hauling)
07.15 Penarikan jaring (hauling) selesai
08.40 Kembali ke Fishing base
24.15 Persiapan dan pengisian bahan bakar di
FB
24.30 Menuju FG
01.50 Tiba di FG,
10 6 Desember 2019 05.10 Penurunan jaring (Setting)
05.40 Selesai menurunkan jaring, langsung
penarikan jaring (hauling)
06.30 Penarikan jaring (hauling) selesai
07.20 Kembali ke Fishing base
29
Lampiran 3. Dokumentasi
30
31