OLEH :
NIT : 6018057
Direktur,
II
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Makassar “.Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun sebagai pelengkap yang
Dengan selesainya laporan Praktek Kerja Lapangan ini, tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan kepada penulis. Untuk itu
1. Teristimewa kepada kedua orang tua Ibu Hj. Andi Bunga Billung Kessi, BA,
Makassar.
3. Bapak Andi Muhammad Yani, ST, MM. selaku Direktur Akademi Maritim
III
4. Ibu Andi Bau Bungawali, SE., MM. selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak
Drs. Laode Hibay Umar, M.si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
penulis sehingga berbagai kendala yang dihadapi dalam laporan ini dapat
teratas.
5. Kedua orang tua tercinta Ibunda Sriyani dan Ayahanda Ramli yang telah
Makassar beserta stafnya yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk
8. Kepada Ibu Esra Randa, SE.,M.Si selaku Kepala Kelompok Kapal Navigasi
Lapangan (PKL).
9. Kepada Bapak Said, Sos., M.A.P Selaku Kepala Kelompok Penataan Alur dan
Perlintasan dan Bapak Muhammad Fajar Ilham, S.E Selaku Tim Surveyor
atas bimbingan kepada penulis selama proses Praktek Kerja Lapangan (PKL).
10. Bapak dan Ibu Dosen dan Seluruh Staf Akademi Maritim Indonesia AIPI
Makassar yang telah membimbing mengajari kami dalam banyak hal terutama
IV
11. Rekan Taruna (i), seperjuangan Taruna/Taruni AMI AIPI Makassar angkatan
tahun 2018.
12. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah
dapat diselesaikan.
Akhir kata, harapan Penulis semoga apa yang Penulis sajikan dalam
laporan ini dapat bermanfaat bagi Pembaca agar memacu pada langkah kita untuk
ini.
Penulis
V
PUTRI RANI A
DAFTAR ISI
Halaman.
DAFTAR ISI................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
BAB II METODOLOGI
MAKASSAR………………………………………………………………. 12
VI
B. Stuktur Organisasi dan Uraian Tugas pada Kantor Distrik
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 58
B. Saran ...................................................................................... 59
LAMPIRAN.................................................................................................. viii
VII
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman.
VIII
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman.
IX
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kenavigasian.
(dua puluh lima) Kantor Distrik Navigasi di seluruh Indonesia yang masing-
1
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang nomor 17 tahun 2008
lainnya.
menuju Mensu ini dari Makassar hanya 45 menit sampai dengan 1 jam,
karang di sekitar pulau masih sangat baik, cocok untuk kegiatan snorkling,
dan juga mudah ditemui berbagai jenis spesies ikan karang, ikan hias dan
biota laut lainnya. Satu icon lagi Menara Suar DeBrill yang dibangun tahun
(Pangkep) posisi menara berada di tengah karang lautan lepas dan ini satu-
satunya Mensu di dunia berada di tengah laut lepas. Adapun Menara Suar
masih terpelihara dan beroperasi dengan baik hingga saat ini. Menara Suar
Cape William berfungsi sebagai landmark penting yang sejak jaman kolonial
2
Inggris/ Belanda dimanfaatkan oleh para nakhoda kapal-kapal yang berlayar
keluar dan masuk alur pelayaran Mamuju di malam hari maupun di siang
William juga merupakan cagar budaya yang menjadi salah satu objek wisata
strategis bagi wawasan nasional serta menjadi sarana vital yang menunjang
merupakan bagian dari transportasi yang tidak dapat dipisahkan dengan bagian
satu dengan yang lainnya melalui perairan, sehingga mempunyai potensi kuat
3
Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman lebar,dan
bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari
oleh kapal di laut, sungai atau danau. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta
laut dan buku petunjuk laut serta diumumkan oleh instansi yang berwenang.
Hal ini sangat di perlukan dan harus diperhatikan agar pengetahuan tentang
lalu lintas kapal yang keluar atau masuk kepelabuhan serta untuk memastikan
negara lainnya.
4
navigasi atau penandaan sehingga dapat menghindari terjadinya kecelakaan.
Hal ini dimaksudkan agar lalu lintas kapal-kapal dan kondisi perairan tetap
5
Peta wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas I Makassar
6
(Gambar 1 Peta Wilayah Kerja Distrik Navigasi Makassar)
1. Tujuan Penulisan
7
Tujuan penulis membuat laporan ini adalah :
2. Tujuan penulisan :
dan Kepelabuhanan.
C. Batasan Pengertian
8
Dalam penulisan dan penyusunan laporan ini mengingat dari judul yang
laporan ini.
sebagai berikut.
perusahaan pelayaran.
Laut.
9
BAB II
METODOLOGI
A. Metode Penelitian
a. Wawancara
10
b. Observasi
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan laporan ini,
1. Jenis data
Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Kualitatif
fenomena yang diamati data ini berupa ciri-ciri, sifat-sifat, data keadaan
b. Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data informasi yang berupa simbol angka atau
11
2. Sumber data
a. Data Primer
Data Primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari sumber yang
sudah ada atau data yang telah tersedia dalam suatu perusahaan atau
instansi.
12
C. Sistimatika Penulisan
Port (MNP).
saran.
13
BAB III
MAKASSAR
berperan penting disektor pelayaran. Berkat sistem ini, kita bisa menentukan
posisi dan arah perjalanan, termasuk melihat kondisi cuaca yang sedang
dihadapi saat melakukan pelayaran. Dengan adanya hal tersebut maka Distrik
14
sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran serta kegiatan
didaerah tersebut.
mempunyai dua musim yaitu musim kemarau yang terjadi pada bulan Juni
sampai September dan musim penghujan yang terjadi pada bulan Desember
(Maros, Hasanuddin dan Maritim Paotere) selama tahun 2018 rata-rata suhu
Hasanuddin 32,9 0C dan suhu minimum 22,7 0C. Selatan terdiri dari beberapa
satu pintu gerbang utama di wilayah Indonesia bagian Tengah. Daerah yang
juga dikenal sebagai hasil bumi yang sangat besar hampir semua kabupaten
panjang garis pantai kurang lebih 81.000 Km, serta luas wilayah laut
15
konferensi PBB yang diakui oleh dunia Internasional maka lndonesia
terletak pada posisi silang yang sangat strategis di antara Benua Asia dan
Benua Australia. Peranan laut sangat penting sebagai pemersatu bangsa serta
antar pulau, antar negara maupun antar benua baik untuk angkutan
serta pengguna atas Laut. Untuk itu maka perlu ditetapkan fungsi wilayah
16
pelintasan melalui pelaksanaan penandaan terhadap bahaya kenavigasian
kepulauan yang merupakan kesatuan wilayah darat, laut termasuk dasar laut
tentang hukum laut 1982 (UNCLOS 1982) yang menempatkan hak dan
bagian laut yang berbeda. Dalam mengelola potensi laut ada beberapa jenis
serta lnternasional namun dalam konteks bilateral dan regional masih banyak
garis batas yang belum ditetapkan khususnya yang berkaitan dengan berbagai
kawasan laut. Melalui PP Nomor 38 Tahun 2002 tentang penetapan 183 garis
pangkal bagi perairan dengan batas laut wilayah 12 mil dari garis pangkal
seluas 200 mil dari garis pangkal. Untuk negara kepulauan (Archipelago
State) maka penetapan titik dasar (base point) dihitung dari pulau-pulau
terluar ataupun karang yang tenggelam sewaktu air pasang (low tide
17
telah berhasil menetapkan selat Malaka yang dapat digunakan sebagai alur
lnternasional dan sumbu dari 3 (tiga) alur laut kepulauan lndonesia (ALKI)
kapasitas dan kemampuan alur dikaitkan dengan bobot kapal yang akan
melalui alur tersebut agar dapat berlayar dengan aman, lancar dan nyaman.
untuk menetapkan alur pelayaran yang ada di laut, sungai, danau serta
18
Jenderal Perhubungan Laut dimaksudkan juga untuk memberikan masukan
bagi upaya mencari solusi kedepan yang diharapkan dapat mengatasi berbagai
ketertiban dan perlindungan lingkungan laut agar tetap bersih dan lestari guna
19
B. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas pada Kantor Distrik Navigasi
Kelas I Makassar
20
(Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kantor Distrik Navigasi Kelas I Makassar)
1. Uraian Tugas
masyarakat.
b) Bagian logistik
Bidang Logistik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
21
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran, Telekomunikasi Pelayaran, Kapal
Laut, Survey.
yaitu:
c) Bagian Operasional
22
1) Penyusunan rencana dan program, analisis dan evaluasi serta
23
d) Kelompok jabatan fungsional
e) Instalasi
d) Bengkel
24
C. Aktivitas Kantor Distrik Navigasi Kelas I Makassar.
Makassar.
25
1) Penyusunan rencana dan program pengoperasian seerta pengawasan sarana
dan perlintasan.
26
Adapun tugas dan kegiatan yang dilaksanakan Kantor Distrik
alur yang sesuai dengan bobot kapal agar terciptanya pelayaran yang
27
BAB IV
kendaraan yang berada di atas kapal untuk diikat (lashing), hingga pada
yang harus diikuti oleh semua instansi dan tunjang dana yang cukup serta
kelautan.
28
Menurut UU No. 17 Tahun 2008 tentang pelayaran keselamatan dan
barang yang tidak memperhitungkan titik berat kapal dan gaya lengan
aman dan selamat untuk dilayari oleh kapal di laut, sungai atau danau.
Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk pelayaran
29
untuk mengarahkan kapal masuk ke kolam pelabuhan, oleh karena itu
harus melalui suatu perairan yang tenang terhadap gelombang dan arus
tata ruang perairan dan tata pengairan untuk pekerjaan disungai dan di
dimaksudkan agar alur terhindar atau bebas dari gosong ataupun karang
pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk pelayaran serta
Hindia dan juga benua Asia dengan Australia maka kehadiran kapal asing
30
alur laut kepulauan lndonesia (ALKI – PP 37 tahun 2002) dimaksudkan
dasar laut, tata ruang kelautan, eksplorasi dan eksploitasi serta konservasi
seperti kegiatan nelayan ataupun off shore di alur yang dapat menimbulkan
31
Tujuan penetapan alur adalah untuk memperoleh alur pelayaran
keselamatan pelayaran.
serta penyelenggaraannya dan juga pengaturan sistem rute dan tata cara
gelaran kabel atau pipa bawah air di perairan khususnya di alur pelayaran.
6. Pemanduan
selamat.
32
a) Pola Pengelolaan Alur Pelayaran
33
laut ataupun pelabuhan. Penetapan peruntukan wilayah laut
b) Kondisi Traffic
34
cenderung meningkat yang berarti dimensi kapal yang
melakukan klaim.
pelayaran.
35
Masalah yang mendasar dalam penetapan alur pelayaran
36
ditetapkan alur laut dan perlintasan yang keberadaanya diakui
penyelenggraannya.
pelayaran.
37
keseimbangan dalam penyediaan fasilitas sarana dan prasarana
transportasi laut.
38
menetapkan setiap kapal harus dilengkapi oleh peralatan AIS.
darurat (emergency).
39
B. Penentuan alur pelayaran di pelabuhan Makassar New Port
perdagangan global. Selat Makassar merupakan salah satu jalur laut yang cukup
ramai dilalui oleh kapal-kapal. Keberadaan selat makassar yang strategis karena
merupakan penghubung laut Sulawesi dibagian utara dengan laut jawa yang ada
dibagian selatan dan menjadi lintasan arus laut Samudera Pasifik Barat (utara) ke
Samudera Hindia (selatan) yang merupakan bagian dari sirkulasi arus global yang
membawa sumber daya alam yang melimpah. Selat makassar termasuk kategori
40
laut dalam dengan kedalaman lebih dari 2000 meter dan menyimpan hharta karun
melimpah berupa gas bumi sebesar 3,2 triliun kubik dan kandungan minyak yang
New Port efisiensi arus logistik tercapai dan agar terlaksana dengan baik.
Makassar New Port bisa seimbangkan ekonomi Indonesia dan bertujuan untuk
Makassar New Port berdasarkan kebutuhan kapasitas yang semakin besar dan
potensi Indonesia bagian timur sangat memadai. PT. Pelindo IV rencana kerja
jangka panjang tahun 2024 semua kegiatan peti kemas yang saat ini beroperasi di
jawab Direktorat Jendral Perhubungan Laut yang dimana dalam tugas dan
gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran dan sarana bantu navigasi. Sesuai
dengan Keputusan Peraturan Menteri Perhubungan No. 129 Tahun 2016 tentang
41
Alur pelayaran yang menjadi tugas Distrik Navigasi Kelas I Makassar
khusus nya di wilayah kerja pengamatan alur dan perlintasan. Dimana hasil
survey yang dilakukan oleh Distrik Navigasi terhadap alur pelayaran yang ada di
pelabuhan Makassar New Port sudah sesuai dengan ketentuan standar IHO
pelabuhan Makassar New Port yang terletak di Makassar ini mencakup area
kolam putar pelabuhan, keluar masuk alur pelabuhan, area keluar masuk alur
pelayaran dan area labuh kapal. Peninjauan alur yang di tinjau dari aspek
keamanan bernavigasi dimaksudkan agar alur terhindar atau bebas dari gosong
ataupun karang tumbuh yang tenggelam sewaktu air pasang, dangkalan maupun
karang tumbuh. Disamping itu selat yang terlalu sempit perairan yang mempunyai
arus ombak yang menyulitkan olah gerak kapal serta halangan navigasi lainnya.
kemaritiman.
Tujuan penetapan alur yang dilakukan oleh distrik navigasi ialah untuk
memperoleh alur pelayaran yang ideal dan memenuhi berbagai aspek kepentingan
kawasan alur pelayaran ditetapkan oleh batas-batas yang ditentukan secara jelas
pelayaran. Dengan penetapan alur yang ada di pelabuhan Makassar New Port ini
dapat lebih mengatur cara bernavigasi yang aman dan lancar tanpa hambatan
apapun.
42
Rancangan Keputusan Menteri (RKM) Perhubungan tentang penetapan
alur pelayaran dan zona labuh untuk kepentingan tertentu serta tata cara berlalu
2016 tentang alur pelayaran di laut dan bangunan dan/atau instalasi di perairan.
mandiri pada alur pelayaran dan menentukan titik koordinat sarana bantu navigasi
pelayaran (SBNP) pada pelabuhan Makassar New Port, alur pelayaran yang
digunakan alur pelabuhan lama dan alur yang langsung ke pelabuhan makassar
New Port. Dengan penetapan alur pelayaran ini dapat membantu dan
fungsinya.
ada di Pelabuhan Soekarno Hatta. Alur ini dianggap aman dan mendukung
43
5A 05°07’08,9” LS / 199° 24’05,0” BT 5B 05°07’16,2” LS / 199°24’05,6” BT
meter LWS dengan panjang 25 Nautikal Miles (NM) atau 46.300 meter dan
berdasarkan hal tersebut ukuran kapal yang dapat melalui alur pelayaran ini pada
saat kedalaman -10 meter LWS , maksimum draft 8,2 meter. Dengan system rute
yang telah ditetapkan dipelabuhan Soekarno-Hatta dengan dua rute arah (two
ways route) dengan lebar alur dalam 200 meter dan alur luar 300 meter. Hal ini
menekan angka kecelakaan kapal perlu di atur tata cara berlalu lintas terutama di
1) Pemanduan
- Mesin penggerak utama alat navigasi harus dalam kondisi baik dan
44
- Mengibarkan bendera “G” pada siang hari dan menyalahkan lampu
petugas pandu.
putih merah pada malam hari bagi kapal yang baru tiba dari luar
2) Komunikasi
pelabuhan.
45
- Komunikasi antara petugas pandu/kapal/motor petugas pandu
channel 12.
pandu antara lain, kondisi, sifat, cara, data, karakteristik dan lain-
46
4. Arahkan haluan kapal kearah pelampung suar pengenal
kanan/kiri.
47
petugas pandu akan naik dan memandu kapal hingga
tambat di pelabuhan :
sandar.
tinggi:
VTS Makassar mengenai draft kapal dan jam kapal mulai dipandu
keluar.
48
- Meminta informasi ke stasiun VTS Makassar mengenai pergerakan
kapan yang keluar dan masuk alur pelayaran di pelabuhan yang ada
di Makassar.
derajat.
derajat.
49
- Pengaturan tindakan yang dilakukan untuk menghindari tubrukan
meliputi :
hendaknya di hindari.
rapat.
50
kapal yang lain itu pada akhirnya terlewati dan bebas
sarana sekali.
- Untuk memenuhi aturan ini sisi atas angina harus dianggap sisi
yang berlawanan dengan sisi tempat layar utama berada, atau bagi
kapal dengan layar segi empat, adalah sisi yang berlawanan dengan
6) Pengaturan penyusulan :
lain dari arah yang lebih besar daripada 22,5 derajat di belakang
terhadap kapal yang sedang di susul itu pada malam hari kapal
penerangan-penerangan lambungngnya.
51
- Setiap perubahan beriringan antara kedua kapal yang terjadi
meliputi:
kirinya.
kapal lain tepat atau hampir didepan dan pada malam hari kapal itu
lambung serta pada siang hari kapal itu mengamati gatra (aspek)
demikian, kapal itu harus beranggapan bahwa situasi itu ada dan
8) Dalam pengaturan tata cara berlalu lintas kapal dalam situasi memotong,
52
memotong sedemikian rupa sehingga akan mengakibatkan bahaya
sedapat mungkin melakukan tindakan secara dini dan tegas untuk tetap
meliputi:
Kapal layar.
menghindari:
53
harus menghindarkan dirinya merintangi jalan amansebuah kapal
9) Larangan
clearance (UKC) kurang dari 10% dari draft, kecuali atas izin
syahbandar.
kondisi dan situasi pada saat kapal kandas, kapal tubrukan atau
kerusakan mesin/kemudi.
54
11) Pilot Boarding Ground pada posisi koordinat 05° 07’ 00” LS / 199° 21’
00” BT.
Pelabuhan Makassar.
55
C. Faktor Penghambat pada Pengawasan Alur Pelayaran
survey alur pelayaran, tidak lepas dari berbagai faktor hambatan yang
1. Factor Internal
a. SDM
pengawasan alur.
meningkatkan keselamatan.
b. Peralatan
2. Factor Eksternal
56
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keberadaan alur
57
D. Upaya Distrik Navigasi Dalam Meningkatkan Pengawasan Alur
permasalahan dan isu strategis yang menjadi tugas dan tanggung jawab kantor
Terkait dengan hal ini, kepala kantor meminta agar seluruh jajaran
58
Merupakan upaya untuk meningkatkan kerja sama antar aparatur,
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah membahas tentang kegiatan peningkatan pengawasan
60
5. Mewujudkan ruang perairan dan alur pelayaran yang aman, selamat dan
B. Saran
1. Mengingat faktor utama pada kecelakaan kapal adalah faktor sumber daya
latihan.
ditingkatkan lagi.
61
DAFTARPUSTAKA
A. Buku-Buku
Tahun2015http://dephub.go.id/org/disnavmakassar/profilhttp://dephub.go.i
d/org/disnavmakassar/layananhttp://dephub.go.id/org/disnavmakassar/fasil
itashttps://id.wikipedia.org/wiki/Alur_pelayaran
1. Hasil praktek kerja lapangan (PKL) pada Kantor Distrik Navigasi Kelas I
Makassar (2021).
C. Intenet
1. http://googleweblight.com/I?U=
2. http://maldini.angklung.web.id/id1/2434-2327/keselamatan-
pelayaran_79522_maldini_angklung.html=id-ID
62
3. https://id.m.wikipedia.org/wiki/alur pelayaran
4. https://ejournal.unsrat.ac.id./index.php/lexetsocientatis/article/download/7
905/7466
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas diri
1. Nama : PUTRI RANI A
2. NIT : 601057
3. Tempat/Tanggal Lahir : POLMAS , 9 AGUSTUS 1999
4. Jenis Kelamin : PEREMPUAN
5. Suku : Makassar
6. Alamat : Jln. Poros Malino Borongloe
7. Agama : Islam
B. Identitas Orang Tua
1. Nama Ayah : RAMLI
2. Nama Ibu : SRIYANI
C. Pekerjaan
1. Ayah : WIRASWASTA
2. Ibu : IRT
D. Pendidikan Formal
63
SD : SDN BONTOTE’NE
: Tahun 2006 - 2011
SMP : SMP AISYIYAH SUNGGUMINASA
: Tahun 2015 - 2014
SMA : SMAN 1 SUNGGUMINASA
: Tahun 2014 - 2017
Perguruan Tinggi : AMI AIPI MAKASSAR
: Tahun 2018 – Sekarang
PUTRI RANI A
64
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN
Jawab :
Selat Lombok.
Jawab :
yang digenangi oleh air pada suatu bidang datar (kertas peta yang disajikan
65
Jawab :
- Survey perairan
Jawab :
Kedalaman sungai dan laut, kondisi permukaan laut atau sungai dan
Jawab :
dapat berupa tinggi rendah hingga keadaan fisik dan posisi suatu benda,
yang akan dipetakkan. Survey ini dapat berguna dalam pembuatan peta
Jawab :
66
perairan tersebut (sejak pengukuran, pengolahan, hungga visualisasi)
Jawab :
metode akusti
67
- Multi-Beam Echosounder merupakan alat untuk menetukan
kedalaman air dengan cakupan area dasar laut yang luas. Prinsip
operasi alat ini secara umum adalah berdasar pada pancaran pulsa
Jawab :
Jawab :
68
Digunakan di selang waktu antara pengiriman dan kedatangan sinyal
11. Apa yang dimaksud dengan bagan pemisah lalu lintas (traffic separation
scheme) ?
Jawab :
lintas kapal arah yang berlawanan dengan tatacara yang tepat dengan
12. Apa yang dimaksud dengan Rute dua arah ( Two-way Route) ?
Jawab :
ditetapkan lalu lintas dua arah bertujuan untuk menyediakan lintas aman
13. Apa yang dimaksud dengan rute air dalam (Deep Water Route) ?
Jawab :
Rute air dalam ialah suatu lajur dengan diberikan batas-batas yang mana
telah di survey dengan akurat untuk jarak batas dari dasar laut dan
area) ?
69
Jawab :
Suatu lalu lintas terdiri dari area yang diberikan batas-batas dimana kapal
Jawab :
Titik pendaratan adalah titik awal dan/atau titik akhir pipa atau kabel
16. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bangunan lepas pantai ( offshore?
Jawab :
eksploitasi pada kegiatan minyak dan gas bumi yang tidak termasuk dalam
line end manifold (PLEM) serta bangunan lain yang mendukung proses
Jawab :
70
Suatu lalu lintas yang terdiri dari area dengan di beri batas-batas di
dalamnya yang mana salah satu sisi navigasi amat serius berbahaya atau
tertentu.
Jawab :
- kondisi dari dasar laut yang tertera di peta laut dan bahaya-bahaya
navigasi.
Jawab :
Suatu jalur tertentu terdiri dari sebuah titik pemisah atau edaran bagan
pemisah dan edaran jalur lalu lintas dalam batas-batas di tentukan. Lalu
yang dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf a, apa saja yang perlu di
perhatikan?
Jawab :
71
- penataan jalur yang sempit
Jawab :
- survey hidro-oceanografi
22. Menurut pasal 5 ayat (2) huruf c dalam Peraturan Menteri Perhubungan
meliputi apa ?
Jawab :
72
23. Badan usaha yang dapat diikut sertakan dalam pembangunan,
Jawab :
Terminal khusus yang di kelola oleh badan usaha dan badan usaha yang
24. Apa yang harus di pertimbangkan dalam penetapan tata cara berlalu
lintas ?
Jawab :
e. Kondisi cuaca.
Jawab :
73
- Daerah putaran (roundabouts).
26. Apa saja factor-faktor yang harus di perhitungkan untuk penetapan system
tertentu ?
Jawab :
peta laut.
tracks) dimana fungsinya untuk memastikan kapal bebas dari bahaya dan
Jawab :
Jawab :
74
Cast off adalah salah satu istilah dalam olah gerak kapal berangkat atau
lepas dari tempat tambat (unberthing). Cast off artinyya semua tali tambat
Jawab :
kapal tiba, sandar, atau berangkat. Buku OHN diedarkan oleh AB jaga
Jawab :
- Tes telegraf
- Tes kemudi
- Standby radar.
Jawab:
Tes engine dilakukan jika akan olah gerak sandar dari berlabuh atau akan
75
32. Jelaskan arti istilah drop anchor, let go anchor, heave up anchor, anchor
Jawab :
33. Apa saja yang istilah umum olah gerak kapal sandar?
Jawab :
- First line adalah first line tp shore, tali pertama terikat di darat atau
dermaga.
- Few adalah finished with engine, olah gerak kapal selesai, mesin
dimatikan.
34. Istilah-istilah apa saja yang digunakan pada olah gerak kapal berangkat?
Jawab :
76
- Let go all lines adalah perintah lego semua tali.
- Cast off semua tali sudah di lego, kapal lepas dari dermaga
Jawab :
mengetahui arah kapal yang tepat dan mengetahui posisi bahaya dibawah
Jawab :
lintas pelayaran.
37. Ada berapa instalasi yang termasuk wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas
Jawab :
77
Melaksanakan pengoperasian dan pengawasan instalasi Menara
suar 16 unit, rambu suar 109 unit dan pelampung suar 17 unit.
kapal negara kelas III (KN. B-120), 1 unit kapal negara kelas V
(KN. Cape William) dan 2 unit kapal cepat (rigid inflatable boat).
- Instalasi Bengkel
kenavigasian.
Makassar.
78
SROP kelas III Pare-pare
Jawab :
- Peta
- Kompas
- Sextans
- Binoarculs
- GPS
- Radar
- EPIRB
- Navtex
- GDMSS
- Echo Sounder
Jawab :
79
Pelampung suar adalah alat pembantu navigasi yang sangat penting bagi
Pelampung suar menunjjukan arah pelayaran yang harus diikuti adalah sisi
Jawab :
arah sisi kanan dan kiri lambung kapal untuk menujjukan sisi
posisi dan arah pelayaran yang ditandai sebagai tempat yang harus
warna putih dengan ritme cahaya lampu khusus untuk tanda cahaya
Jawab :
badan dunia non pemerintah yang bersama para wakil dari negara-negara
80
penyelenggara Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) untuk saling
Jawab :
Jawab :
- Rintangan alam
- Kerangka kapal.
45. Bangunan atau instalasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf a,
meliputi ?
81
Jawab :
46. Rintangan alam apa saja yang dimaksud pada ayat 1 huruf b meliputi ?
Jawab :
- Gosong dan
- Karang timbul.
pasal 2 ayat (1) huruf a dapat dikenali pada siang hari dan malam hari
yaitu?
Jawab :
48. Apa saja persyaratan dan standar wajib yang di penuhi Sarana Bantu
Navigasi Pelayaran?
Jawab :
49. Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi?
Jawab :
82
a. Peta yang menggambarkan batas-batas wilayah daratan dan
dibangun.
e. Dimensi kapal yang akan keluar dan masuk pada alur pelayaran.
fasilitasnya dan,
pelabuhan.
50. Badan usaha yang diberikan izin untuk pengadaan sarana bantu navigasi
Jawab :
83
L
84
I
85
( Standar Operasional Procedur Penerimaan PNBP)
86
( Tarif Jasa PNBP VTS)
87
88
(Surat Pemberitahuan Kedatangan Kapal (PKK)
89
(Bukti Pembuatan Tagihan PNBP (e-billing)
90
( Nota Tagihan Jasa Pengguna Kenavigasian)
Dokumentasi :
91
(kegiatan melayani pengguna jasa kenavigasian)
92
( dokumentasi dengan staf vts makassar )
93
( dokumentasi pegawai yang ikut survey alur pelayaran di MNP )
94
( dokumentasi dengan pembimbing PKL di bagian operasi )
95
(Dokumentasi Penyerahan Sertifikat dengan Ibu Hj. Sitti Munira., S.E.,M.M
selaku Kepala Bagian Tata Usaha)
96