Anda di halaman 1dari 3

POTENSI EKONOMI DI KOTA SIBOLGA, SUMATERA UTARA

Kota Sibolga adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini terletak di pantai
barat pulau Sumatera, membujur sepanjang pantai dari utara ke selatan dan berada pada kawasan teluk yang
bernama Teluk Tapian Nauli, sekitar 350 km dari kota Medan. Kota ini hanya memiliki luas 10,77 km dan
berpenduduk sekitar 84.481 jiwa.
Kota Sibolga dipengaruhi oleh letaknya yaitu berada pada daratan pantai, lereng, dan pegunungan.
Terletak pada ketinggian berkisar antara 0 - 150 meter dari atas permukaan laut, dengan kemiringan lahan
kawasan kota ini bervariasi antara 0-2 % sampai lebih dari 40 %. Iklim kota Sibolga termasuk cukup panas
dengan suhu maksimum mencapai 32 C dan minimum 21.6 C. Sementara curah hujan di Sibolga cenderung
tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November dengan jumlah 798 mm,
sedang hujan terbanyak terjadi pada Desember yakni 26 hari.
Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan kota Sibolga adalah pulau Poncan Gadang, pulau Poncan
Ketek, pulau Sarudik dan pulau Panjang. Dengan batas-batas wilayah: timur, selatan, utara pada kabupaten
Tapanuli Tengah, dan barat dengan Samudera Hindia. Sementara sungai-sungai yang dimiliki, yakni Aek Doras,
Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon dan Aek Horsik.
Berpotensi Jadi Pusat Pertumbuhan Baru Ekonomi Nasional
Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kota Sibolga mempunyai potensi besar pada 15-20 tahun mendatang
menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bertaraf nasional untuk wilayah Pantai Barat Sumatera Utara (Sumut).
Bahkan akan menjadi beranda Republik Indonesia untuk menghadapi kemajuan di Asia Barat Daya dan Timur
Tengah serta Afrika.
Hal itu bukanlah khayalan sebab kedua daerah bertetangga itu memiliki semua kelengkapan dan fasilitas
pendukung untuk mendorong kedua daerah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Selain potensi
geografi dan kekayaan sumber daya alam (SDA) serta potensi pariwisata bernuansa maritim yang cukup
banyak, juga fasilitas pendukung kedua daerah yang cukup lengkap.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman menyebut mulai dari keberadaan Bandar Udara FL
Tobing, pelabuhan laut, pelabuhan kargo dan lain sebagainya. Bahkan sejarah kejayaan abad ke 17 menjadi
salah satu pertanda bagaimana Tapteng dan Sibolga dulunya menjadi pusat peradaban dan perdagangan dunia.
Coba bayangkan 15 - 20 tahun ke depan, Tapteng dan Sibolga akan kembali sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi yang ada di wilayah Sumatera. Kita ketahui, selain potensi yang dimiliki Tapteng dan Kota Sibolga ini,
wilayah pantai timur khususnya wilayah perairan Selat Malaka yang selama ini berkembang sudah sesak
Sehingga limpahan Malaka, akan melalui pantai barat dan Pelabuhan Sibolga akan menjadi pilihan pelayaran,
sebut Irman dalam lawatannya di kedua daerah itu belum lama ini.
Irman mengungkapkan, dirinya telah melihat langsung potensi yang dimiliki Tapteng dan Kota Sibolga.
Potensinya luar biasa, baik sumber daya alam (SDA) maupun kelengkapan fasilitasnya. Dengan semua itu,
maka pantaslah Tapteng dan Kota Sibolga sangat pantas menjadi epicentrum maritim dan pertumbuhan ekonomi
di kawasan pantai barat Sumatera.
Bahkan menjadi beranda depannya Republik Indonesia untuk menghadapi kemajuan di India dan Timur Tengah.
Selama ini dilupakan, terlebih bagaimana Tapteng dan Sibolga dulunya, seperti Barus yang pernah berjaya di
masa dulu. Sehingga kejayaan ini harus dikembalikan, ujarnya.
Irman berjanji hal ini menjadi agenda penting DPDI untuk mendorong percepatan pembangunan di pantai barat
Sumatera ini. Selanjutnya dimasukkan dalam program Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Dalam rangka mendorong kembalinya kejayaan Kabupaten Tapteng dan Kota Sibolga, DPD juga, akan terus
mendorong pembangunan seluruh potensi Tapteng dan Kota Sibolga ini.
Selama ini, kata dia, keberadaanya tidak maksimal, sehingga Tapteng dan Sibolga selalu tertinggal jauh dari
pantai timur sumatera secara khususnya. Secara bertahap akan dialokasikan peningkatan infrastruktur jalan di
kedua daerah serta di daerah - daerah hinterland. Demikian juga denganpelabuhan udara akan menjadi prioritas,
maksimal dua tahun.
Sehingga pesawat yang masuk seperti Maskapai Garuda dapat menambah jadwal penerbangan baik dalam
negeri maupun luar negeri. Selama ini mengalami keterbatasan akibat fasilitas bandara yang belum memadai,
ujarnya.
Selanjutnya peningkatan pelabuhan Sibolga. Sepengetahuannya, PT Pelindo I telah memproyeksikan Pelabuhan
Sibolga menjadi pelabuhan kontainer melalui suntikan dana pembangunan fasilitas pelabuhan seperti crane dan
lain sebagainya sebesar Rp50 miliar. Termasuk mendorong pembangunan Pelabuhan Kargo Tapteng.
Dengan pembangunan - pembangunan ini, maka pantai barat Sumatera akan menjadi beranda depan
perekonomian untuk wilayah Timur Tengah, Afrika dan lainnya. Tidak lagi menjadi beranda belakang kegiatan
ekonomi yang selama ini berpusat di Selat Malaka. Apalagi produksi emas Batangtoru di Tapanuli Selatan juga
sudah berjalan, kawasan industri seluas 3.000 hektare di kawasan Labuhan Angin, Tapteng, juga sudah mulai
dirintis pembangunannya.
Semuanya mendukung pertumbuhan ekonomi yang baik. Tapteng khususnya Kota Tua Barus yang pernah
terlupakan, bakal kembali Berjaya, serta Kota Sibolga. Multi efek ekonomi ini akan dirasakan rakyat, terutama
pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat. Cita - cita ini akan tercapai karena pemerintah pusat pun
sekarang ini tengah mencanangkan untuk mengembangkan pantai barat sebagai pusat industri baru yang
selama ini cenderung lebih terfokus ke pantai timur, beber Irman.
Irman melanjutkan pantai timur kini sudah semakin sempit akibat jalur transportasinya sudah terlalu padat.
Sehingga pemerintah pusat berupaya mengembangkan pantai barat sebagai kawasan industri dan transportasi
baru, karena potensinya yang tidak kalah.
Kalau semua itu terwujud maka pantai barat tidak lagi menjadi hinterland , namun akan menjadi pintu gerbang
langsung aktivitas industri dan Kabupaten Tapteng sangat pantas menjadi porosnya, apalagi letaknya tepat
berada dipesisir Samudera Hindia. Saya optimis Kabupaten Tapteng akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi
di kawasan pantai barat ini. Untuk memastikannya, saya berjanji setiap tahun akan datang kemari untuk
memastikan arus pembangunan berjalan lancar, tandasnya.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Tapteng, Sukran Jamilan Tanjung mengaku selama ini dirinya prihatin melihat
perbedaan perlakuan pemerintah pusat kepada daerah - daerah yang benar - benar memiliki potensial, seperti
yang dialami oleh Kabupaten Tapteng. Kabupaten Tapteng yang cukup potensial terkadang harus beragumentasi
dan mengemis - ngemis menunjukkan Kabupaten Tapteng bagus untuk mendapatkan alokasi pembangunan
atau dana pembangunan.
Menurutnya, pemerintah harus benar - benar menerapkan pembangunan kepada daerah yang benar - benar
potensial, jangan selama ini terbalik. Misalnya, ada daerah yang bandaranya kurang potensial dibanding
bandara yang dimiliki Tapteng, tapi mendapatkan perhatian lebih. Bahkan pengelolaannya langsung ditangani
oleh PT Angkasa Pura.
Jadi kalau bisa daerah - daerah yang potensial harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat. Seperti
Tapteng memiliki bandara yang cukup memiliki prospek dengan tingkat okupasi penumpang yang cukup tinggi
setiap tahun karena dapat men-cover 13 Kabupaten/Kota di daerah hinterland, pelabuhan kargo dan lain
sebagainya. Bahkan Kabupaten Tapteng juga memiliki asrama haji yang dapat dimanfaatkan oleh umat muslim
dari daerah hinterland untuk berangkat haji serta kantor Imigrasi yang akan dibangun di Tapteng di sekitar
kompleks asrama Haji serta lainnya, beber Sukran.
Menurut Sukran, jika semua ini dimaksimalkan, maka ekonomi daerah Tapteng secara khusus dan hinterland
akan meningkat. Dia bersykur jika DPD mau membantu mengembangkan Bandara FL Tobing serta lainnya di
Kabupaten Tapteng sebagai tujuan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat.
Dalam hal peningkatan bandara ini sehingga bisa disinggahi pesawat berbadan lebar, mulai tahun depan,
sesuai permintaan pihak bandara untuk pengadaan lahan seluas 40 hektare akan kami penuhi, tandasnya.

Sumber : http://koran-sindo.com/page/news/2016-01-
02/5/95/Berpotensi_Jadi_Pusat_Pertumbuhan_Baru_Ekonomi_Nasional

Menurut saya, Kota Sibolga yang merupakan sebuah kota kecil di pesisir pantai barat Sumatera
memiliki potensi yang besar di bidang perikanan. Selama ini perekonomian Kota Sibolga sangat di
dukung oleh besarnya hasil dari perikanan laut. Secara umum perekonomian Kota Sibolga masih di
topang dari sektor pertanian yang disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor
pertanian yang disebutkan sudah termasuk subsektor perikanan di dalamnya. Besarnya kontribusi
kedua sektor inilah yang bisa dijadikan dasar dalam pembangunan kota yang harus didukung oleh
berbagai fasilitas yang ada.
Dengan perekonomian yang tinggi di Kota Sibolga, ada beberapa usaha yang layak dikembangkan di
Kota Sibolga misalnya :
1. Pelabuhan laut Sibolga
Kota Sibolga mengandalkan Pelabuhan Laut Sibolga dan potensi perairannya sebagai sumber
kehidupan penduduk. Namun akhir-akhir ini kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Sibolga
seakan tenggelam. Penyebabnya tak lain adalah fasilitas sandar kapal yang kurang memadai.
Mengingat bahwa pelabuhan laut Sibolga merupakan salah satu andalan maka hal yang perlu
dilakukan adalah membangun fasilitas pelabuhan. Fasilitas penting untuk menampung kegiatan
bongkar muat barang di pelabuhan adalah gudang barang. Adanya gudang yang cukup di
pelabuhan akan sangat menunjang kegiatan karena berfungsi sebagai tempat penyimpanan
barang yang akan dimuat atau setelah dibongkar.
2. Sumber daya perikanan laut
Komoditi andalan yang menjadi primadana di Kota Sibolga adalah produksi perikanan laut yang
cukup berlimpah. Tepatnya produksi ikan yang di daratkan di wilayah ini. Nelayan umumnya
menangkap ikan di perairan Teluk Tapian Nauli, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Nias, Aceh
Selatan, bahkan sampai perairan Sumatera Barat dan Bengkulu. Penangkapan ikan merupakan
penyumbang utama bagi kegiatan perekonomian Kota Sibolga.
3. Pariwisata

Letak Kota Sibolga yang sepi di tepi pantai merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki.
Keindahan alam tepi pantai, dengan pesona deretan pulau-pulau yang ada menjadi daya tarik
tersendiri untuk menarik wisatawan. Dengan keindahan alam tepi pantai ini, Kota Sibolga sangat
berpotensi untuk mengembangkan paket wisata bahari. Pulau-pulau yang berpotensi
mengembangkan wisata bahari adalah Pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Pulau
Panjang dan Pulau Sarudik. Potensi wisata lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah wisata
sejarah dan budaya. Kota Sibolga banyak meninggalkan catatan sejarah masa lampau yang
penuh romantika perjuangan. Dan sejumlah peninggalan sejarah masa lalu, yang paling banyak
adalah peninggalan masa penjajahan Jepang berupa benteng dan gua-gua buatan.

Jadi, dengan perekonomian yang tinggi dikota Sibolga dapat dikembangkan usaha misalnya
pelabuhan laut Sibolga, sumber daya perikanan laut, dan pariwisata. Tetapi, bila ingin terealisasikan
usaha-usaha tersebut maka sangat dibutuhkan kerja sama dari instansi-instansi pemerintah dan
masyarakat untuk mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di Kota Sibolga. Dan apabila instansi-
instansi pemerintah dan masyarakat tidak mendukung atau tidak bekerja sama untuk memanfaatkan
potensi-potensi yang ada di Kota Sibolga maka sangat rugi apabila tidak dimanfaatkan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai