Anda di halaman 1dari 5

RESUME EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

“TENTANG PERTUMBUHAN EKONOMI, TEORI LOKASI ALONSO DAN TATA GUNA LAHAN
PERKOTAAN, DAN GRADIEN KEPADATAN PENDUDUK”

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

APRILIA KARTIKA P. A F 231 16 013


NURFAIZAH WULANDARI F 231 16 033
MARDIANTO F 231 16 069
IRFAN F 231 16 075
FLORENSIA NAYA MP F 231 16 130

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2017
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI (KELOMPOK 4)
Perubahan ekonomi wilayah adalah pertambahan pendapatan masyarakat secara
keseluruhan yang terjadi diwilayah tersebut, terdiri dari kenaikan seluruh nilai tambah.
Teori pertumbuhan ekonomi terbagi menjadi 5, yaitu :
1. Teori ekonomi klasik
Tujuannya adalah untuk membebaskan masyarakat dalam mendirikan suatu usaha
tanpa campur tangan dari pihak pemerintah. Sedangkan manfaatnya adalah
memungkinkan dapat menjelaskan tentang spesialis dan keuntungan dari pertukaran
salah satunya yaitu keuntungan mutlak atau absolute advance merupakan
keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam atau hari kerja yang dibutuhkan
untuk membuat barang tersebut.
2. Teori Neo Klasik
Tujuannya adalah untuk menciptakan keseimbangan mekanisme pasar yang
mengakibatkan pemerintah tidak perlu banyak mencamputri atau memengaruhi
pasar. Sedangkan manfaatnya adalah dapat memudahkan pemerintah agar tidak terus
menerus mencampuri berbagai urusan mekanisme pasar.
3. Teori Basis Ekspor
Manfaatnya adalah sebagai sarana untuk memperjelas pengertian tentang struktur
daerah atau wilayah yang bersangkutan dan bukan sebagai alat untuk membuat
proyeksi jangka pendek atau jangka panjang.
Untuk menganalisis basis ekonomi suatu wilayah salah satu teknik yang wajib
digunakan yaitu kuosien atau LQ
𝑉1𝑅/𝑉𝑅
𝐿𝑄 =
𝑉1/𝑉
Keterangan :
V1R = Jumlah PDRB suatu sektor kabupaten
VR = Jumlah PDRB seluruh sektor kabupaten
V1 = Jumlah PDRB suatu sektor tingkat provinsi
V = Jumlah PDRB seluruh sektor tingkat provinsi
4. Teori Harrot-Domar
Tujuannya untuk menunjukkan bahwa pemerintah harus merencanakan besarnya
investasi agar dapat memberikan keseimbangan dalam sisi penawaran dan
permintaan barang. Sedangkan manfaatnya adalah untuk pertumbuhan jangka
panjang.
5. Teori jalur cepat (Turnpike)
Tujuannya adalah untuk membantu setiap negara atau wilayah dalam mensinergikan
sektor-sektor yang ada terkait dengan negara atau wilayah menggunakan teori ini.
Sedangkan manfaatnya adalah agar dapat mempercepat laju pertumbuhan dan
perkembangan dalam suatu negara atau wilayah.
TEORI LOKASI ALONSO DAN TATA GUNA LAHAN PERKOTAAN (KELOMPOK 5)
Teori lokasi Alonso (1964) merupakan suatu analisis lebih lanjut mengenai model von thunen
yang khusus untuk membahas kerangka pemikiran dalam penggunaan lahan daerah
perkotaan yang dikenal sebagai Alonso Muth Model. Dalam teori Alonso juga mengatakan
bahwa sebuah rumah tangga seharusnya membelanjakan pendapatannya untuk 3 hal, yaitu :
1. Tanah
2. Biaya Transportasi
3. Barang lainnya
Teori penggunaan lahan wilayah perkotaan adalah salah satu asumsi umum yang mengatakan
bahwa wilayah perkotaan muncul sebagai daerah yang datar pada suatu titik terdapat sebuah
CBD. Dan diasumsikan pula bahwa perkotaan tersebut berbentuk bulat pada pusatnya
terdapat sebuah CBD. Yang dimana CBD merupakan variabel penting dalam menentukan
lokasi kegiatan pertanian, industri, perdagangan, jasa, dan perumahan.
Dalam penentuan lokasi dan penggunaan lahan wilayah perkotaan, terdapat 2 bentuk
pemilihan lokasi, yaitu :
1. Kegiatan industri (Industri Location)
2. Lokasi perumahan umumnya menggunakan model pasar lahan (Land Market)
Sewa tanah (land Rent) yaitu balas jasa terhadap penggunaan sebidang lahan. Besarnya sewa
tanah sangat bervariasi dimana untuk daerah perkotaan biasanya sewa tanah akan lebih
tinggi bila berlokasi dekat dengan pusat CBD. Begitu pun sebaliknya, akan semakin rendah
apabila lahan tersebut jauh dari CBD.
Dalam tata guna lahan perkotaan, lahan merupakan suatu bentang alam sebagai model
utama kegiatan, sebagai tempat dimana seluruh makhluk hidup berada dan melangsungkan
kehidupannya dengan memanfaatkan lahan tersebut.
GRADIEN KEPADATAN PENDUDUK (KELOMPOK 6)
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk rata-rata per kilometer persegi termasuk
wilayah daratan dalam satu tahun. Kepadatan penduduk memiliki rumus yaitu :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
= 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑎𝑡𝑎𝑛

Macam-macam permasalahan kepadatan penduduk :


1. Masalah sosial ekonomi
2. Masalah lingkungan
3. Masalah kesehatan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk yaitu faktor kelahiran, faktor
sosial budaya, faktor ekonomi, dan faktor iklim dan faktor topografi.
Pengaruhi pertumbuhan penduduk dalam pembangunan meliputi :
1. marxist yaitu kelompok ini dipercaya bahwa tidak ada kaitan antara pertumbuhan dan
pembangunan penduduk.
2. Neo mathusian yaitu pada dasarnya mereka berpendapat dengan mathus yang
berpandangan bahwa pertumbuhan penduduk apabila tidak dikontrol akan
menghilangkan atau menghapus hasil-hasil dari pembangunan ekonomi tersebut.
3. Nasionalis yaitu yang dimana mereka beranggapan bahwa pertumbuhan penduduk
akan mempengaruhi pembangunan ekonomi.
Gradien kepadatan penduduk menurut fontunen dan Alonso adalah teori yang memiliki
persamaan pokok yakni keduanya dibangun berdasarkan asumsi pusat atau kegiatan kota
yang bersifat monosentrik.
Menurut clark gradien kepadatan penduduk perkotaan cenderung menyebar dalam jarak
radial dan memiliki pola tertentu yang dapat dinyatakan dalam fungsi eksponensial. Menurut
clark fungsi gradien ini ditentukan oleh 2 nilai faktor yakni kepadatan puncak dipusat kota dan
nilai faktor kemiringan gradien, yang dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :

𝐷𝑋 = 𝐷0 𝑥 𝑒 −𝑏𝑥
Keterangan :
DX = kepadatan penduduk dilokasi sejarak X dari pusat kota
D0 = kepadatan penduduk dilokasi pusat kota
D = koefisien kemiringan kurva gradien
X = jarak dari pusat kota
Menurut penilitian Richard Muth seorang peniliti perkotaan mencoba untuk mencari
penjelasan mengapa kota di Amerika memiliki gradien kepadatan yang lebih curam
dibandingkan dengan kota lainnya. Hasil penilitiannya menyimpulkan gradien kepadatan yang
menurun serta banyak berhubungan dengan beberapa faktor seperti :
1. Tingkat kepemilikan mobil yang tinggi.
2. Tingkat pendapatan yang tinggi.
3. Proporsi penduduk non kulit putih yang tinggi
4. Tingginya populasi diperkotaan.
5. Konsentrasi pekerjaan industri pengolahan yang rendah dipusat kota
6. Kualitas rumah tinggal yang rendah dipusat kota.

Anda mungkin juga menyukai