TENTANG
-2-
-3-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian Umum
Pasal 1
I
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM
-4-
3. Direktur adalah Direktur pelayanan Terpadu Satu pintu.
5' Pelayanan Terpadu Satu pintu, yang selanjutnya disingkat prsp, adalah
pelayanan secara terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari
tahap permohonan sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan
melalui satu pintu.
11. Pelaku Usaha adalah orang perseorangan atau badan usaha yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan pada bidang tertentu.
-5-
Bagian Kedua
Maksud dan Tujuan
Pasal 2
(1) Peraturan ini dimaksudkan sebagai sarah satu dasar hukum dalam
penyelenggaraan pelayanan perizinan Berusaha di KpBpB Batam.
Bagian Ketiga
Ruang Lingkup
Pasal 3
BAB II
JENIS, TATA CARA DAN PERSYARATAN PERIZINAN BERUSAHA
Bagian Kesatu
Sektor Transportasi Bidang Kepelabuhanan
Paragraf 1
Jenis Perizinan Berusaha
Pasal 4
Jenis Perizinan Berusaha sektor Transportasi bidang kepelabuhanan terdiri
atas:
1. Izin Pelabuhan Umum, yang terdiri atas:
a. Usaha Badan Usaha Pelabuhan;
BPn,u,*i
-6-
b. Penetapan Lokasi Pelabuhan, berpedoman pada Rencana Induk
Pelabuhan Nasional;
c. PembangunanPelabuhan;
d. Pengoperasian Pelabuhan.
Pasal 5
Bagian Kedua
Sektor Kesehatan
Paragraf 1
Jenis Perizinan Berusaha
8Pn,rr,ur
t
-8-
Pasal 6
paragraf 2
Tata Cara dan Persyaratan perizinan Berusaha
Pasal 7
Bagian Ketiga
Sektor Perdagangan
Paragraf 1
Jenis Perizinan Berusaha
Pasal 8
Paragraf 2
Tata Cara dan Persyaratan Perizinan Berusaha
Pasal 9
t
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN REBAS BATAM
-9-
c ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan uruszul pemerintahan
di bidang Perdagangan; dan/atau
Bagran Keempat
Sektor Perindu strian
Paragraf 1
Jenis Perizinan Beru saha
Pasal 1O
Pasal l1
(1) Tata cara dan persyaratan Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 angka I sampai angka 4 sesuai dengan Peraturan
Pemerintah nomor 28 tahun 2O2l tentang Penyelenggaran Bidang
Perindustrian dan/ atau peraturan yang ditetapkan oleh Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Perindustrian.
BPsanir
Bagran Kelima
Sektor Sumber Daya Air, Limbah dan Lingkungan
Paragraf I
Jenis Perizinan Berusaha
Pasal 12
Jenis Perizinan Berusaha sektor Sumber Daya Air, Limbah dan Lingkungan
terdiri atas:
l. Izin Usaha Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum;
2. Izin Usaha Penggunaan Sumber Daya Air;
3. Izin Penggunaan atau Pengambilan Air Baku;
4. Izin Operasional Instalasi Pengelolaan Air Bersih;
5. Izin Pemanfaatan Air Limbah;
6. Izin Operasional Instalasi Pengelolaan Limbah Cair Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3);
7. Izin Pemanfaatan Limbah E}3;
8. Izin Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu;
dan
9. Persetujuan Lingkungan.
Paragral 2
Tata Cara dan Persyaratan Perizinan Berusaha
Pasal 13
Bagian Keenam
Sektor Kehutanan
Paragraf 1
Jenis Perizinan Berusaha
Pasal 14
Pasal 15
Bagran Ketujuh
Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
Paragraf 1
Jenis Perizinan Berusaha
Pasal 16
Jenis Perizinan Berusaha sektor Energi dan Sumber Daya Mineral terdiri atas:
1. Izin Usaha Wilayah Kelistrikan; dan
2. Izin Kegiatan Pencampuran (BlendirLgll Bahan Bakar Minyak.
BPsu,\u
Paragraf 2
Tata Cara dan Persyaratan Perizinan Berusaha
Pasal 17
Bagran Kedelapan
Sektor Kelautan dan Perikanan
Paragraf I
Jenis Perizinan Berusaha
Pasal 18
Pasal 19
Bagian Kesembilan
Sektor Pertanahan dan Infrastru ktur
Paragraf 1
Pertanahan
w
l-
BPnrr,ru
Pasal 20
(1) Tata cara dan persyarat xr lzin Pematangan Tanah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 angka 1 sesuai dengan Peraturan Kepala Badan
Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
Nomor 32 Tahun 2Ol7 tentang Penyelenggaraan Perizinan Pembersihan,
Pematangan, dan Perapihan Lahan di Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas Batam.
(21 Tata cara dan persyaratat lzin Titik Reklame sebagaimala dimaksud dalam
Pasal 22 angka 2 sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengusahaan
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam Nomor 7 Tahun
2077 tentang Penyelenggaraan Reklame di Kawasan Perdagangan Bebas
g- BPurau
l-
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDACANGAN BEBAS DAN PELABUIIAN BEBAS BATAM
-14-
(3) Tata cara dan persyaratan lzrrr- Pemanfaatan ROW untuk Penempatan
Utilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 angl<a 3 sesuai dengan
Peraturan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas Batam Nomor 36 Tahun 2Ol7 tentang Pemanfaatan ROW
di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
Pasal 24
Dalam hal pengqjuan Perizinan Berusaha baru maka unit keqja wajib
melakukan pemmusan tingkat risiko terlebih dahulu.
BAB III
KEWENANGAN
Bagran Kesatu
Kewenan gan Perizinan Berusaha
Pasal 25
Pasal 27
(21 Tim teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (l) terdiri dari unit kerja
terkait di Badan Pengusahaan Batam dan/atau instansi pemerintah terkait
lainnya.
(3) Tim teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkoordinasi dengan
Direktorat.
Bagian Kedua
Kewenangan Verilikasi dan Notifikasi
Pasal 28
I
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUIIAN BEBAS BATAM
_16_
BAB IV
PENGAWASAN PERIZINAN BERUSAHA
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
BAB V
STANDAR DAN MANAJEMEN PELAYANAN
Bagian Kesatu
Standar
Pasal 32
-17-
l2l Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Kepala.
Pasal 34
Bagian Kedua
Manajemen Pelayanan
Paragraf 1
Umum
Pasal 35
Paragraf 2
Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha
Pasal 36
(3) Dalam hal proses penerbitan Perizinan Berusaha perlu pemeriksaan teknis
di lapangan dan/ atau rekomendasi, dilakukan oleh Tim Teknis.
BPnlr,ru
Pasal 37
Paragraf 3
Pengelolaan Pengaduan Masyarakat
Pasal 38
Paragraf 4
Pengelolaan Informasi
Pasal 39
Paragraf 5
Pengawasan Internal
Pasal 40
\
t
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM
-20-
d. penatausahaan proses pelayanan perizinan Berusaha;
e. hal-hal lain yang dianggap perlu.
Paragraf 6
Pelayanan Konsultasi
Pasal 41
BAB VI
LAYANAN SISTEM
Pasal 42
(1) seluruh jenis Perizinan Berusaha wajib dilayani secara elektronik (ontinel,
baik melalui sistem OSS maupun sistem IBOSS.
(21 Pengelolaan sistem IBoss sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh bidang yang memiliki fungsi data dan 1ayanan elektronik pada Badan
Pengusahaan Batam.
BAB VII
HAK AKSES
Pasal 43
(l) Hak akses diberikan kepada Direktorat dan unit kerja terkait.
BAB VIII
DOKUMEN ELEKTRONIK DAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK
Pasal 44
-l
BADAN PENGUSAIIAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM
-21-
(21 Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan
Tanda Tangan Elektronik.
(3) Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (l) berlaku sah dan
mengikat berdasarkan hukum serta merupakan alat bukti yang sah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(41 Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dapat dicetak
(print out).
BAB IX
SARANA DAN PRASARANA
Pasal 45
{21 Waktu pelayanan dilaksanakan secara online selama 24 (dua puluh empat)
jam 7 (tujuh) hari dalam 1 (satu) minggu.
Pasal 46
(3) Kantor belakang/back ofire sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
terdiri atas:
a. ruang rapat;
b. ruang pemrosesan; dan
c. ruang sekretariat.
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM
_22_
(41 Ruang pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri
atas:
a. ruang tunggu;
b. ruang laktasi;
c. ruang bermain anak;
d. ruang arsip dan perpustakaan;
e. toilet/kamar mandi;
f. tempat ibadah;
g. tempat parkir; dan
h. ruang/tempat penjualan makanan dan minuman.
BAB X
ETIKA PELAYANAN
Pasal 47
I
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM
-23-
b. tepat waktu, yaitu menyelesaikan tugas sesuai jadwal dan jangka
waktu layanan yang ditentukan;
c. tegas, yaitu tidak memberikan ruang toleransi terhadap kolusi,
korupsi dan nepotisme dalam bentuk apapun;
d. sopan, yaitu bertingkah laku yang baik dan berbicara wajar sesuai
etika dan norma kesopanan;
e. ramah dan simpatik, yaitu berbudi bahasa yang menarik, bertutur
kata yang manis dan perbuatan yang menyenangkan dalam
melaksanakan pelayanan ;
f. adil/ tidak diskriminatif, yaitu tidak membeda-bedakan dan memberi
kesempatan yang sama bagi pengguna layanan;
g. terbuka dan jujur, yaitu memberikan informasi yang jelas dan benar
serta tidak manipu latif;
h. loyal, yaitu melaksanalan perintah atasan dan wajib melaporkan
secara cepat dan benar kepada atasan terkait pelaksanaan tugas;
i. sabar, yaitu menahan emosi manakala mendengar perkataan dan
perilaku pengguna jasa layanan yang menyinggung perasaaan;
j. kepatuhan, yaitu menyelesaikan keseluruhan tugas sesuai dengan
standar- standar yang telah ditetapkan;
k. teladan, yaitu memberikan contoh perilalu yang baik kepada rekan
keqja;
l. kreatif dan inisiatif, yaitu melakukan inovasi yang konstruktif dan
produktif selama tidak melanggar peraturan perundang-undangan,
untuk mempercepat dan mengoptimalkan pelayanan;
m. bertanggung jawab, yaitu melakukan tugas denganrasa memiliki dan
rasa peduli serta mengetahui dan menerima konsekuensi dari
perbuatannya; dan
n. objektif, yaitu tidak memihak kepada salah satu dari pengguna jasa
layanan.
BAB XI
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
Pasal 48
-24-
(4) Dalam melaksanakan survei kepuasan masyarakat sebagaimana dima_ksud
pada ayat (1), Direktorat dapat bekerja sama dengan pihak lain, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XII
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 49
(21 Pengawasan oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dapat
dilakukan terhadap:
a. penyelenggaraan PTSP dan/atau pemenuhan standar pelayanannya;
atau
b pelanggaran atas dokumen Perizinan Berusaha.
BAB XNI
PELAPORAN
Pasal 50
t
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUIIAN BEBAS BATAM
_25_
BAB XIV
SANKSI
Bagian Kesatu
Sanksi Pelaku Usaha
Pasal 51
Pasal 52
a. Pelanggaran .ingat;
c. Pelanggaran berat.
a. Peringatantertulis;
b. Penghentian sementara kegiatan usaha; dan/atau
(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b
dan hurufc dapat dikenakan secara berjenjang.
g
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM
_26_
Bagian Kedua
Sanksi Penyelenggara Perizinan Berusaha
Pasal 53
(3) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala atau
pejabat yang ditunjuk.
BAB XV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 54
(1) Dalam hal persyaratan teknis Perizinan Berusaha tidak diatur dalam
Peraturan ini, persyaratan teknis mengacu pada norma, standar, prosedur
dan kriteria yang diatur oleh kementerian/lembaga teknis terkait dengan
mekanisme melaporkan terlebih dahulu kepada Kepala untuk selanjutnya
dilakukan koordinasi dengan kementerian / lembaga terkait.
(21 Perizinan Berusaha dilaksanakan dengan mengacu pada tata cara dan
persyaratan berdasarkan peraturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,
Pasal 7, Pasal 9, Pasal 11, Pasal 13, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 19, Pasal 21
dan Pasal 23, secara kelembagaan dilaksanakan sepenuhnya oleh Badan
Pengusahaan Batam.
BAB XVI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 55
BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 56
Ditetapkan di Batam
pada tanggal 27 September 2021
ttd
MUHAMMAD RUDI
? E
suai dengan aslinya
Umum,
o
Budi S