Anda di halaman 1dari 16

PERAN PELABUHAN KARANGANTU SEBAGAI FOCAL POINT BAGI

PEREKONOMIAN MASYARAKAT NELAYAN KAMPUNG BUGIS


KARANGANTU BANTEN

Sub tema : Ekonomi

Disusun Oleh:

Umil Khusna

UNIT KEGIATAN MAHASISWA PUSAT RISET MAHASISWA

UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN


PERAN PELABUHAN KARANGANTU SEBAGAI FOCAL POINT BAGI
PEREKONOMIAN MASYARAKAT NELAYAN KAMPUNG BUGIS
KARANGANTU BANTEN

Oleh : Umil Khusna

Unit Kegiatan Mahasiswa Pusat Riset Mahasiswa

Pelabuhan Karangantu merupakan tradisi kemenangan Kesultanan Kecil


(Banten) sejak seribu enam ratus tahun. Pelabuhan ini banyak menerima pedagang
asing dari Asia dan Eropa. Semula Pelabuhan Karangantu dan Sunda Kelapa
diklaim oleh Kerajaan Sunda, namun saat berdirinya Kesultanan Banten,
Pelabuhan Karangantu direbut dan dijadikan pelabuhan utama Banten. Berbeda
dengan Sunda Realm yang pelabuhan utamanya memang Pelabuhan Sunda
Kelapa. Dipercaya bahwa banyaknya karang di muara pelabuhan yang sering
mengakibatkan kapal karam dan tenggelam itulah yang memunculkan nama
Karang Antu.

Kawasan pesisir Karangantu terletak di sebelah Utara Banten, sekitar


10/km jarak tempuh dari pusat Kota Serang. Di Banten Lama, wilayah pesisir
Karangantu berbatasan dengan bagian tengah kerajaan Banten. Dahulu,
Karangantu adalah pelabuhan perdagangan terbesar di masa lalu, dan aktivitas
pelabuhan di sana sangat tinggi. Pelabuhan Karangantu saat ini beroperasi sebagai
Pelabuhan Perikanan Nusantara, dan masyarakat nelayan dari berbagai etnis
tinggal di sekitar pelabuhan. Mayoritas masyarakat yang tinggal di kampung
nelayan Karangantu yang terletak di kawasan pesisir Banten dan merupakan
rumah bagi para nelayan ini tentu saja memiliki cara hidup yang unik. Nilai-nilai
dan kepercayaan dalam aktifitas masyarakat yang dijalankan tentu tidak sama
dengan masyarakat lain di Banten pada umumnya1.

Saat ini, perkampungan nelayan Karangantu di huni oleh berbagai suku


dan etnis yang tinggal menetap dan mencari mata pecaharian di Karangantu
selama bertahun-tahun. Tercatat dari Bone Makassar ada suku Bugis dan dari
Jawa, dan berbagai etnis lain menetap di sini2.

Pelabuhan Karangantu pernah menjadi bagian dari Jalur Sutra. Jan


Pieterzoon Coen, Gubernur Belanda saat itu, mengatakan enam kapal China
membawa barang berharga senilai 300 ribu real. Sultan Banten, Maulana
Hasanudin, ikut andil dalam hiruk pikuk Pelabuhan Karangantu. Artinya bekerja
dengan hubungan pertukaran melalui Sunda Waterway dengan pantai Sumatera.
Ketika Portugis menguasai Malaka, para Sultan Banten memanfaatkan iklim
politik dan ekonomi saat itu di Asia Tenggara. Karena itu, para pedagang
berupaya mencari jalur perdagangan alternatif, antara lain Pelabuhan Karangantu
Banten. Karena para pedagang Muslim yang berasal dari Arab, Persia, dan
Gujarat ini memusuhi Portugis dan tidak mau berbisnis dengan mereka, maka
mereka memindahkan jalur perdagangannya ke Selat Sunda.

1
Kearifan Lokal (Pesta Laut Nadran) Dan Integrasi Masyarakat Nelayan
Karangantu Banten, Hlm.2
2
Wawancara Bapak Fulan, Salah Satu Masyarakat Kp. Bugis Karangantu
Banten, 14 Mei 2023
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis
bermaksud menjadikan beberapa hal berikut sebagai rumusan masalah;

1. Apa maksud dan tujuan adanya Pelabuhan Karangantu sebagai Pelabuhan


Perikanan Nusantara?
2. Bagaimana peran Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu terhadap
perekonomian masyarakat nelayan kampung Bugis?
3. Bagaimana peran pemerintah terhadap perekonomian masyarakat nelayan
Kampung Bugis Karangantu?
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER.
20/PERMEN-KP/2014 tanggal 16 Mei 2014, PPN Karangantu mempunyai
kedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibidang pelabuhan perikanan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Pelabuhan Perikanan mempunyai tugas pokok yaitu memfasilitasi


produksi dan pemasaran hasil perikanan di wilayahnya, pengawasan dan
pemanfaatan sumber daya ikan untuk pelestariannya, dan kelancaran kegiatan
kapal perikanan, serta pelayanan kesyahbandaran di pelabuhan perikanan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor :


PER.08/MEN/2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan. Dalam rangka
melaksanakan kegiatan Pelabuhan perikanan memiliki dua fungsi yaitu fungsi
pemerintahan dan fungsi pengusahaan.

Fungsi pemerintahan merupakan fungsi untuk melaksanakan pengaturan,


pembinaan, pengendalian, pengawasan, serta keamanan dan keselamatan
operasional kapal perikanan di pelabuhan perikanan yang meliputi :

 Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan;


 Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan;
 Tempat pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan;
 Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan;
 Tempat pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan;
 Pelaksanaan kesyahbandaran;
 Tempat pelaksanaan fungsi karantina ikan; Publikasi hasil pelayanan
sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal pengawas kapal perikanan;
 Tempat publikasi hasil penelitian kelautan dan perikanan;
 Pemantauan wilayah pesisir;
 Pengendalian lingkungan;
 Kepabeanan; dan/atau
 Keimigrasian.

Fungsi pengusahaan berupa penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal


perikanan dan jasa terkait di pelabuhan perikanan yang meliputi :

 Pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan;


 Pelayanan bongkar muat ikan;
 Pelayanan pengolahan hasil perikanan;
 Pemasaran dan distribusi ikan;
 Pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan perikanan;
 Pelayanan perbaikan dan pemeliharaan kapal perikanan;
 Pelayanan logistik dan perbekalan kapal perikanan;
 Wisata bahari; dan/atau
 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa lainnya sesuai dengan peraturan
 Perundang-undangan.3

3
https://kkp.go.id/djpt/ppnkarangantu/page/1090-fungsi-pelabuhan-
perikanan-nusantara-karangantu
Berdasarkan data demografi jumlah kepala keluarga di Kampung Bugis
sebanyak 260 KK. Mayoritas penduduk asli Kampung Bugis adalah rantauan asli
Makassar, dengan latar belakang mata pencaharian utama adalah sebagai nelayan.

Gambar 1. Para Nelayan Sedang Membuat Jaring


Gambar 2. Eksperimen Membuat Jaring
Pemberdayaan masyarakat di bidang kelautan dan perikanan dilaksanakan
dalam payung Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan
dan Perikanan (Nomor KEP.39/MEN/2010) tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan
tahun 2010 dan Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (Nomor
Kep.15/DJ-PT/2011) Tentang Pedoman Teknis Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Dalam Rangka Pelaksanaan Pengembangan Usaha Mina
Perdesaan Bidang Perikanan Tangkap Tahun 2011.

Masalah kemiskinan nelayan merupakan masalah yang bersifat


multidimensi sehingga untuk menyelesaikannya diperlukan solusi yang
menyeluruh, dan bukan solusi secara parsial (Soeharto, 2015). Oleh karena itu,
harus diketahui akar masalah yang menjadi penyebab terjadinya kemiskinan para
nelayan. Terdapat beberapa aspek yang menyebabkan terpeliharanya kemiskinan
nelayan atau masyarakat pinggiran pantai, diantaranya; Kebijakan pemerintah
yang tidak memihak masyarakat miskin, banyak kebijakan terkait penanggulangan
kemiskinan bersifat top down dan selalu menjadikan masyarakat sebagai objek,
bukan subjek. Kondisi bergantung pada musim sangat berpengaruh pada tingkat
kesejahteraan nelayan, terkadang beberapa pekan nelayan tidak melaut
dikarenakan musim yang tidak menentu. Rendahnya sumber daya manusia dan
peralatan yang digunakan nelayan berpengaruh pada acara dalam menangkap
ikan, keterbatasan dalam pemahaman akan teknologi menjadikan kualitas dan
kuantitas tangkapan tidak mengalami perbaikan.4

“Kita lihat situasi, sekarang musim angin dari Timur maka para nelayan
mencari ikan ke Timur di Pulau Seribu.”5

Hasil dari tangkapan ikan selama 1 malam, jika rezekinya bagus nelayan
sudah pulang membawa ikan banyak, bisa sampai 50 kg jenis ikan yang masuk ke

4
Ipah Ema Jumiati. Analisis Evaluasi Program Pemberdayaan Nelayan
Di PPN Karangantu Kota Serang. Jurnal JIPAGS, Vol. 2, No. 1, Th. 2018, Hlm.
43, p-issn : 2549-0435, e-issn: 2549-1431
5
Wawancara Bapak Andi, Ketua RW 006 Kp. Bugis Karangantu Banten,
14 Mei 2023
jaring. Ada ikan jenis rajungan, kepiting rajungan dll. Ikan tersebut akan
dibersihkan dan dipisahkan di suatu pabrik, dan hanya dagingnya yang dijual dan
diekspor ke negara tetangga. Adapun jika dipasarkan harga dari ikan per kg nya
seharga 25.000, jika dalam satu hari ikan tersebut laris laku 50 kg pendapatan
yang didapat kisaran 1.250.000/hari. Dengan mengandalkan hasil dari nelayan di
laut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.6

“Dibilang cukup alhamdulillah neng, kadang sehari dapat 100.000 itu


cukup buat beli beras, sayur, jajan anak. Yang penting kita bersyukur in syaa allah
cukup dengan penghasilan segitu.”7

Kondisi lain yang turut berkontribusi memperburuk kesejahteraan Nelayan


adalah mengenai kebiasaan atau pola hidup. Tidak pantas jika kita menyebutkan
nelayan pemalas, karena jika dilihat dari daur hidup nelayan yang selalu bekerja
keras. Namun kendalanya adalah pola hidup konsumtif, dimana pada saat
penghasilan banyak, tidak ditabung untuk persiapan paceklik, melainkan dijadikan
kesempatan untuk membeli kebutuhan sekunder. Namun ketika paceklik, pada
akhirnya berhutang, termasuk kepada lintah darat, yang justru semakin
memperberat kondisi nelayan. Berdasarkan data koperasi genau Bahari
Karangantu 2012 diketahui 90% nelayan Karangantu memiliki hutang kepada
juragan atau pemilik modal.

Peran pemerintah terhadap perekonomian masyarakat nelayan kampung


Bugis sangatlah peduli. Dari pemerintah sangat peduli kepada masyarakat kecil,
menengah ke bawah, cuman masyarakat itu kalau dikasih bantuan disalah
gunakan. Yang namanya usaha itu naik turun, Jangan menyalahkan pemerintah.8

Model pelabuhan yang diterapkan sekarang adalah pelabuhan sebagai


mata pencarian warga sekitar pelabuhan. Mata pencahariannya yaitu sebagai

6
Wawancara salah satu Masyarakat Kp. Bugis Karangantu Banten, 14 Mei
2023
7
Wawancara Ibu Fulanah, Salah Satu Masyarakat Kp. Bugis Karangantu
Banten, 14 Mei 2023
8
Wawancara Bapak Andi, Ketua RW 006 Kp. Bugis Karangantu Banten,
14 Mei 2023
nelayan dan pedagang. Tetapi, perah-perahu nelayan ini tidaklah tersusun secara
teratur sehingga kesan kumuh dan berantakan pun terlihat di pelabuhan ini.

Kondisi pelabuhan Karangantu saat ini digambarkan pada gambar berikut.

Gambar 3. Kondisi Pelabuhan Karangantu Banten


Banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan Pelabuhan Karangantu
tidak jaya seperti dahulu, salah satu penyebab yang paling kecil adalah perilaku
masyarakat yang tinggal di sekitar pelabuhan dan nelayan yang menggunakan
kapal-kapal di pelabuhan.

Nelayan di Kp. Bugis melaut selama 3 hari 3 malam sekali keluar biaya
perbekalan dan transportasi sekitar 3 juta kalau rezekinya bagus terkadang satu
malam sudah pulang membawa ikan banyak.9

Pelabuhan merupakan salah satu komponem dasar kemajuan dan


keberhasilan terhadap transaksi perdagangan. Pelabuhan yang dikelola dengan
baik dan efektif akan membantu pertumbuhan perdagangan, dan industri lokal
akan tumbuh dengan sendirinya. Di negara kepulauan seperti Indonesia yang
memiliki banyak pulau, pelabuhan memainkan peran penting dalam
pengembangan banyak wilayah metropolitan, menjadikannya pelabuhan yang
signifikan. Pelabuhan adalah rentang antarmuka untuk pengembangan lalu lintas,
gudang untuk alat angkut, dan organisasi kereta api. Peran pelabuhan sebagai
pusat ekonomi dan perdagangan serta kumpulan pelayaran dan keagenan,
pergudangan, pengiriman barang, dan bisnis lainnya merupakan aspek penting
lainnya. Ada empat fungsi port dalam hal ini:10

1. Gateway (pintu gerbang), pelabuhan mempunyai peran sebagai pintu yang


dilalui orang dan barang ke dalam atau luar pelabuhan yang bersangkutan.
Disebut sebagai pintu karena pelabuhan merupakan area resmi lalu lintas
perdagangan. Masuk dan keluarnya barang harus mengikuti prosedur
kepabeanan dan kekarantinaan, jadi ada proses yang sudah tertata di
pelabuhan.
2. Link (mata rantai), pelabuhan memfasilitasi pemindaha barang muatan
antara moda transportasi darat (inland transport) dan moda transportasi
laut (maritime transport) menyalurkan barang masuk dan keluar daerah
9
Wawancara Bapak Andi, Ketua RW 006 Kp. Bugis Karangantu Banten,
14 Mei 2023
10
Fatah Sulaiman, Asep Ridwan. Studi Kebantenan dalam Perspektif
Budaya dan Teknologi. Untirta Press Anggota APPTI, Serang, hlm. 15-16
pabean secepat dan seefisien mungkin. Fungsinya sebagai link ini terdapat
setidaknya ada tiga unsur penting, yaitu:
1) Memindahkan barang muatan (kargo) dari kapal ke truk.
2) Operasi pemindahan berlangsung cepat artinya minimum delay.
3) Efisien dalam arti biaya.
3. Interface (tatap muka), arti interface di sini adalah dalam arus distribusi
suatu barang yang harus melalui area pelabuhan dua kali, yakni satu kali di
pelabuhan muat dan satu kali di pelabuhan bongkar. Dalam kegiatan
tersebut tentunya
membutuhkan peralatan mekanis maupun non-mekanis. Peralatan untuk
memindahkan muatan, menjembatani kapal dengan truk atau kereta api
atau truk dengan kapal. Pada kegiatan tersebut fungsi pelabuhan adalah
antar muka (interface).
4. Industry Entity, dalam industry entity ini jika pelabuhan yang
diselenggarakan tumbuh secara baik dan mengembangkan bidang usaha
lain, sehingga area pelabuhan menjadi zona industri terkait dengan
kepelabuhanan, di antaranya akan
tumbuh perusahaan pelayaran yang bergerak di bidang keagenan,
pergudangan, proses bongkar muat (PBM), trucking, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, maka peran Pelabuhan sebagai Focal Point bagi


perekonomian masyarakat dengan segala ragam tantangan, kendala, dan ujian
untuk mensejahterakaan masyarakat sudah terlaksana dengan baik sebagai pusat
ekonomi dan perdagangan yang mampu memberika impact baik bagi ekonomi
masyarakat setempat.
Simpulan

20/PERMEN-KP/2014 tanggal 16 Mei 2014, PPN Karangantu mempunyai


kedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis dibidang pelabuhan perikanan yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan .

Masalah kemiskinan nelayan merupakan masalah yang bersifat


multidimensi sehingga untuk menyelesaikannya diperlukan solusi yang
menyeluruh, dan bukan solusi secara parsial . Oleh karena itu, harus diketahui
akar masalah yang menjadi penyebab terjadinya kemiskinan para nelayan.
Kondisi bergantung pada musim sangat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan
nelayan, terkadang beberapa pekan nelayan tidak melaut dikarenakan musim yang
tidak menentu. Rendahnya sumber daya manusia dan peralatan yang digunakan
nelayan berpengaruh pada acara dalam menangkap ikan, keterbatasan dalam
pemahaman akan teknologi menjadikan kualitas dan kuantitas tangkapan tidak
mengalami perbaikan.

Hasil dari tangkapan ikan selama 1 malam, jika rezekinya bagus nelayan
sudah pulang membawa ikan banyak, bisa sampai 50 kg jenis ikan yang masuk ke
jaring. Ikan tersebut akan dibersihkan dan dipisahkan di suatu pabrik, dan hanya
dagingnya yang dijual dan diekspor ke negara tetangga. Adapun jika dipasarkan
harga dari ikan per kg nya seharga 25.000, jika dalam satu hari ikan tersebut laris
laku 50 kg pendapatan yang didapat kisaran 1.250.000/hari. Yang penting kita
bersyukur in syaa allah cukup dengan penghasilan segitu.

Kondisi lain yang turut berkontribusi memperburuk kesejahteraan Nelayan


adalah mengenai kebiasaan atau pola hidup. Tidak pantas jika kita menyebutkan
nelayan pemalas, karena jika dilihat dari daur hidup nelayan yang selalu bekerja
keras. Namun ketika paceklik, pada akhirnya berhutang, termasuk kepada lintah
darat, yang justru semakin memperberat kondisi nelayan. Yang namanya usaha itu
naik turun, Jangan menyalahkan pemerintah.
Model pelabuhan yang diterapkan sekarang adalah pelabuhan sebagai
mata pencarian warga sekitar pelabuhan. Banyak sekali faktor-faktor yang
menyebabkan Pelabuhan Karangantu tidak jaya seperti dahulu, salah satu
penyebab yang paling kecil adalah perilaku masyarakat yang tinggal di sekitar
pelabuhan dan nelayan yang menggunakan kapal-kapal di pelabuhan. Pelabuhan
yang dikelola dengan baik dan efektif akan membantu pertumbuhan perdagangan,
dan industri lokal akan tumbuh dengan sendirinya. Di negara kepulauan seperti
Indonesia yang memiliki banyak pulau, pelabuhan memainkan peran penting
dalam pengembangan banyak wilayah metropolitan, menjadikannya pelabuhan
yang signifikan.

Masuk dan keluarnya barang harus mengikuti prosedur kepabeanan dan


kekarantinaan, jadi ada proses yang sudah tertata di pelabuhan. Arti interface di
sini adalah dalam arus distribusi suatu barang yang harus melalui area pelabuhan
dua kali, yakni satu kali di pelabuhan muat dan satu kali di pelabuhan bongkar.
Entity, dalam industry entity ini jika pelabuhan yang diselenggarakan tumbuh
secara baik dan mengembangkan bidang usaha lain, sehingga area pelabuhan
menjadi zona industri terkait dengan kepelabuhanan, di antaranya akan tumbuh
perusahaan pelayaran yang bergerak di bidang keagenan, pergudangan, proses
bongkar muat , trucking, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, maka peran Pelabuhan sebagai Focal Point bagi


perekonomian masyarakat dengan segala ragam tantangan, kendala, dan ujian
untuk mensejahterakaan masyarakat sudah terlaksana dengan baik sebagai pusat
ekonomi dan perdagangan yang mampu memberika impact baik bagi ekonomi
masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai